Anda di halaman 1dari 2

Nama : Made Ratih Santi Devinta

NIM : 1702511206

Kelas : KUB 2017

Siklus respirasi merupakan suatu kesatuan dimana terjadi 2 proses


mekanisme yang saling mengikuti, yaitu inspirasi dan ekspirasi. Inspirasi adalah
proses masuknya gas kedalam paru-paru. Ekspirasi adalah proses yang
menyebabkan gas keluar dari paru-paru. Secara umum, dalam proses siklus
respirasi terdapat 2 otot yang digunakan, yaitu otot diagfragma dan otot eksternal
intercostal. Proses inspirasi terjadi akibat dari kontraksi otot diagfragma dan otot
eksternal intercostal. Saat otot diagfragma kontraksi, otot tersebut bergerak ke arah
inferior dari abdominal cavity yang menyebabkan area throracic cavity mejadi
semakin luas dan ruang untuk paru-paru untuk melebar juga semakin luas.
Kontraksi dari otot eksternal intercostal menyebabkan tulang rusuk terangkat ke
atas, menyebabkan tulang rusuk menjadi melebar dan volume dari thoracic cavity
semakin meningkat. Peningkatan volume thoracic cavity menyebabkan terjadinya
perbedaan tekanan gradien, yaitu tekanan gas dalam thoracic cavity menurun dan
menjadi lebih rendah dibandingkan tekanan gas di atmosphere, sehingga gas dari
luar dapat masuk ke paru-paru. Proses ekspiras yang normal terjadi secara pasif,
dimana proses tersebut tidak memerlukan energi untuk mengeluarkan gas dari paru-
paru. Melainkan, proses tersebut berdadarkan elastisitas dari paru-paru yang
menyebabkan paru-paru dapat menghentak, kembali ke bentuk semula. Dimana
otot diagfragma dan otot eksternal intercostal relaksasi, menyebabkan voluma di
paru-paru menurun, tekanan interpulmonari meningkat dan lebih tinggi
dibandingkan tekanan di atmosphere, sehingga gas dapat keluar dari paru-paru.

Terdapat 2 mekanisme respirasi, yaitu quiet breathing dan force breathing.


Quiet breathing disebut juga sebagai eupnea, merupakan mekanisme respirasi yang
terjadi saat istirahat dan tidak memerlukan kesadaran penuh atau fungsi kognitif
dari masing-masing individual. Saat quiet breathing , otot diagfragma dan otot
eksternal intercostal harus berkontraksi hanya saat inspirasi, tanpa perlu adanya
kontraksi tambahan dari otot aksesoris lainnya. Saat otot-otot berkontraksi, tekanan
pleural menurun, yang kemudian diikuti turunnya tekanan alveolar yang
menyebabkan terjadinya perbedaan gradien tekanan gas dari atmosphere dan paru-
paru, sehingga gas dapat masuk. Sedangkan saat ekspirasi merupakan proses pasif,
dimana otot diagfragma dan otot eksternal intercostal relaksasi, kemudian paru-
paru dan dinding rongga dada kembali ke bentuk semula yang menyebabkan udara
secara pasif keluar dari paru-paru, tanpa adanya kontrasi dari otot-otot aksesoris
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai