Anda di halaman 1dari 2

PENYIMPANAN BAHAN RADIOAKTIF

RUMAH SAKIT No. Dokumen No. Revisi Halaman


027/SPO-PKPO/DIR/RSKPM/III/2019 00 1/2

Ditetapkan

STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
5 Maret 2019
OPERASIONAL
Direktur Utama

Bahan Radioaktif adalah bahan-bahan yang pembuatan, pengolahan,


pengangkutan, penyimpanan dan penggunaannya menimbulkan debu, kabut,
uap, gas, serat, atau radiasi sehingga dapat menyebabkan iritasi, kebakaran,
ledakan, korosi, keracunan dan bahaya lainnya dalam jumlah yang
Pengertian
memungkinkan gangguan kesehatan bagi orang yang berhubungan langsung
dengan barang tersebut atau menyebabkan kerusakan pada barang-barang
lainnya.

1. Memastikan bahwa produk B3 yang terdapat di Rumah Sakit disimpan


sesuai dengan Undang-undang yang berlaku.
2. Mengurangi resiko terjadinya paparan dari Bahan Berbahaya dan
Tujuan Beracun.
3. Merupakan salah satu upaya dalam menjaga keamanan karyawan dan
lingkungan tempat kerja.

1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 72 Tahun 2016 tentang Standar


Pelayanan Kefarmasian Di Rumah Sakit.
Kebijakan
2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
3. Surat Keputusan Direktur RS Kartika Pulo Mas No.
171/SDK/DIR/RSKPM/III/2019 tentang Pedoman Pelayanan
Kefarmasian Rumah Sakit

1. Petugas Gudang Farmasi menginventaris dan mengklasifikasikan Bahan


Prosedur
Berbahaya dan Beracun yang ada di Rumah Sakit berdasarkan potensi
bahayanya.
2. Petugas Gudang Farmasi memberikan Label penandaan khusus pada
wadah kemasan B3 sesuai dengan klasifikasinya
3. Penyimpanan harus disertai dengan Material Safety Data Sheet (MSDS)
atau lembar data pengaman yang memuat data identitas bahan, bahaya
yang ditimbulkan, dan cara penanggulangannya apabila terjadi tumpahan
atau kebocoran serta cara penanggulangan secara darurat.
PENYIMPANAN BAHAN RADIOAKTIF

RUMAH SAKIT No. Dokumen No. Revisi Halaman


027/SPO-PKPO/DIR/RSKPM/III/2019 00 2/2

1. Instalasi farmasi
Unit Terkait 2. Gudang farmasi
3. Radiologi

Anda mungkin juga menyukai