Anda di halaman 1dari 2

Diagnosa

Diagnosa nerulagia trigeminal sepenuhnya berdasarkan klinis. Pencitraan dengan CT-scan atau
MRI diindikasikan apabila sulit membedakan neuralgia trigeminal dan simtomatik. MRI sebagian besar
menunjukkan adanya kompresi akar saraf trigemial oleh pembuluh darah yang berkelok-kelok atau
aberrant vessels pada yang klasik dan tampak lesi struktural seperti tumor pada yang simtomatik.
Kriteria diagnostik berdasarkan International Headache Society (HS):
A. Serangan nyeri paroksismal beberapa detik sampai 2 menit melibatkan 1 atau lebih cabang
N.Trigeminus dan memenuhi kriteria B dan C.
B. Nyeri paling sedikit memenuhi 1 karakteristik berikut:
1. Kuat, tajam, superfisal, atau rasa menikam;
2. Dipresipitasi dari trigger area atau oleh faktor pencetus;
C. Jenis serangan stereotifik pada tiap individu.
D. Tidak ada defisit neurologis.
E. Tidak berkaitan dengan gangguan lain.

Tata Laksana
Pada neuralgia trigeminal klasik biasanya akan berespons dengan terapi farmakologis, sedangkan
yang pada kasus simtomatik, terapi disesuaikan dengan etiologi yang mendasarinya. Terapi alternatif
seperti stimulus mekanik, elektrik, atau termal dapat mengurangi nyeri dengan efek saming lebih rendah
dari obat-obatan. Depresi juga sering dijumpai pada pasien dengan neuralgia trigeminal, dan harus
diterapi secara adekuat.

Tata Laksana Farmakologi


Beberapa contoh obat yang dapat digunakan:
 Karbamazepin per oral 100 – 600 mg/hari;
 Pregabalin per oral 150 – 300 mg/hari;
 Gabapentin per oral 1200 – 3600 mg/hari;
 Baclofen per oral 60-80 mg/hari;
 Fenitoin per oral 200 – 400 mg/hari;
 Lamotrigenie per oral 100 – 400 mg/hari;
 Topiramat per oral 150 – 300 mg/hari;
 Oxcarbazepine per oral 300 – 2400 mg/hari.

Tata Laksana Bedah


Terapi bedah diindikasikan pada nyeri sulit dikontrol (intrctable). Pasien harus dirujuk pada
dokter spesialis saraf atau dokter spesialis bedah saraf. Prosedur terapi bedah pada neuralgia trigeminal:
 Gamma knife radiosurgery;
 Radiofrequency electrocoagulation;
 Injeksi gliserol;
 Ballon microcompression;
 Microvascular decompression.

Anda mungkin juga menyukai