Anda di halaman 1dari 6

Neurologi

Neuralgia Trigeminal
Neuralgia Trigeminal juga disebut Tic douloureax, merupakan sakit padawajah
yang paling sering dan merupakan salah satu kondisi sakit fisik dan fisiologis
yang membuat seseorang menderita.
Neuralgia Trigeminal itu menyerang Nervus Trigeminal. Nervus trigeminal
merupkan nervus V yang termasuk dalam sistem saraf peripheral.

Saraf trigeminal itu nukleusnya ada di pons (ada di batang otak). Saraf
trigeminal itu memiliki 3 percabangn : Optalmicus (V1), Maksilaris (V2),
Mandibularis (V3). Ada 2 foramen yaitu foramen rotundum di V2 dan foramen
ovale di V3. Saraf trigeminal ini mengatur sensorik dan motorik dari daerah
yang diinervasi. Kalau motorik dia menginervasi otot-otot pengunyahan spt
masseter, mylohyoid, lateral pterygold, median pterygold.
Neuralgia Trigeminal ini hanya menyerang sistem sensorik saja, tidak
menyerang motorik. Muncul tiba-tiba, unilateral (sisi kanan. Karna foramen
rontudum dan ovale di kanan lbih sempit), menusuk, sakit yang berulang. Bisa
untuk pindah cabang (dari V2 ke bawahnya) tapi tidak berpindah sisi (dari
kanan ke kiri), jarang menyerang cabang optalmic (perhatikan batas cabang).
Insiden Neuralgia Trigeminal ini 4-29 per 100.000 orang/tahun, biasanya
menyerang orang di kelompok usia 50-60, wanita lebih mudah terkena TN
(3:2), lima anak-anak di rentang usia 9.5-16.5 dengan TN. Faktor resiko:
multitple sclerosis (2-4%) dan hipertensi.
MANIFESTASI KLINIS
- Karakteristik : kelelahan yang parah, tidak tertahankan, terasa menusuk
tajam.
- Keparahan : moderate to severe.
- Provoking : sentuhan ringan (makan, bersihin area wajah, bicara),
spontanitas.
- Relieving : kadang tidur, obat.
- Associated : trigger faktor, perubahan sensorik (mungkin)
Trigger Area itu ada pipi, hidung, mulut. Faktor pencetusnya bisa dingin, angin,
bersihin wajah, shaving, sikat gigi, bicara, makan, minum.
TN itu tidak ada luka hanya sensasi spt nyeri, panas, pokonya sensasi
neuropatik.
KLASIFIKASI
- Idiopatik : adanya lesi atau penyakit yang bisa menyebabkan TN.
o Paroxysmal itu nyeri terus meners lalu hilang dalam waktu yang
lama.
o Continuous itu nyeri lama
- Classical : adanya kompresi pada vaskular karena arterosklerotik atau
karena tumor. Arteri yang sering mengalami kompresi itu arteri cerebralis
superior. Bisa terdeteksi pada pemeriksaan MRI.
o Paroxysmal
o Continuous
- Secondary : ada penyakit yang mendasari, multiple sklerotik.
Classical TN itu nyeri kencang terus bisa hilang yang benar-benar hilang.
Kalo yang continousnya itu nyeri kencang terus hilang tetapi tidak benar-
benar hilang, masih bisa dirasakan sedikit. Waspada pada pasien yang
merasakan nyeri di satu sisi yang berulang dan terus-menerus.
ETIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI
Penyebab paling umunya adalah adanya kompresi vaskular pada saraf
trigeminal dan mengakibatkan demyelination yang bisa diakibatkan oleh
idiopatik, tumor, multiple sklerosis, atherosclerosis.
Jadi vaskuler itu menekan saraf trigeminal dan mengakibatkan selubung
myelin itu mengalami demyelinasi atau penipisan, hal itu mengakibatkan
penghantaran sarafnya lambat namun akibat dari penekanan yang terus
menerus saraf menjadi lebih sensitif dalam menghantarkan sensor.
Macam-macam lesi yang bisa menyebabkan TN : vaskular malformasi, kista
epidermoid, multiple sclerosis plaque, acoustik neuroma, chronic oral or
dental disease, arterial loop. TN ini berhubungan dengan epilepsi.
DIAGNOSIS
- Perhatikan nyeri pasien, terutama nyeri kronik. Nyeri itu subjektif,
tergantung pasiennya. Jangan disamain.
- Adanya rekuren paroxysmal dari nyeri wajah satu sisi.
PENANGANANNYA
- Medical : penggunaan obat-obatan. Obat yang digunakan itu obat anti
depresan atau obat anti epilepsi.
o Obat yang ada di first line itu carbamazepine (standarnya),
oxcarbazepine, baclofen, clonazepam, epanutin, valproate,
lamotrigine.
o Obat yang ada di second line itu gabapentin, pregabalin,
sumatriptan, leviteracetam, botox.
Carbamazepine menurut RCT studies itu memiliki NNT (Number Needed to
Treat) 1.7>50% pain relief. Yang artinya obat ini bisa menghilangkan nyeri
pada 1 dari 2 pasien. Max dose 2.4/day. Usual dose 200-1,200 mg. Memiliki
NNH (Number Needed to Harm) 2.6 yang artinya ada 1 dari 3 yang
mendapatkan efek samping dalam setahun penggunaan carba (steven johnson
syndrome). Interaksi dengan berbagai obat juga.
Oxcarbazepine itu lebih aman daripada carbamazepine. Starting 300 mg bd.
Dose rangenya 600-1,200 mg/day. Bisa memicu hyponatraemia pada dosis
yanng lebih tinggi. Berinteraksi dengan sedikit obat.
- Surgery : dalam hal ini pembedahan adalah pilihan alternatif jika
pemberian obat tidak memberikan efek apapun yaitu dengan cara
dekompresi vaskular yang bisa memberikan pain free yang lebih lama.

Anda mungkin juga menyukai