Anda di halaman 1dari 15

NERVUS KRANIAL

Nervus trigeminus
(N. V)

Kelainan pada nervus trigeminus


(Trigeminal Neuralgia)
Nama : Isra hayati
Npm : 20.16.022
Prodi : D3 keperawatan

Dosen : Ns. Dewi Tiansa barus, S.Kep, M.K.M


Pendahuluan

Saraf trigeminus adalah saraf yang berperan dalam mengirimkan sensasi


dari kulit bagian anterior kepala, rongga mulut dan hidung, gigi dan 
meninges(Lapisan otak). Saraf Trigeminus memiliki tiga divisi
(mata/oftalmik, rahang atas/maksilaris dan rahang bawah/mandibula) yang
selanjutnya diperlakukan sebagai saraf-saraf terpisah. Pada divisi mandibula
terdapat juga serabut saraf motorik yang mensarafi otot-otot yang digunakan
dalam mengunyah.[1] Saraf Trigeminus merupakan saraf campuran di mana
sebagian besar merupakan serat saraf sensoris wajah, dan sebagian yang lain
merupakan serat saraf motoris dari otot mastikasi.
Fungsi

Fungsi :Nervus ini terbagi menjadi 2 cabang. Cabang


besar memerankan fungsi sensoris pada wajah,
sedangkan cabang yang lebih kecil memerankan fungsi
motorik mengunyah.
saraf motorik, gerakan mengunyah, sensai wajah, lidah
dan gigi, refleks korenea dan refleks kedip
Cara pemeriksaan

menggerakan rahang kesemua sisi, pasien


memejamkan mata, sentuh dengan kapas pada
dahi atau pipi. menyentuh permukaan kornea
dengan kapas.
Kelainan nervus trigeminus
Trigeminal Neuralgia

Trigeminal neuralgia adalah kondisi nyeri kronis yang memengaruhi


saraf trigeminal, yaitu saraf yang mengantarkan sensasi dari wajah
menuju otak, sekaligus mengontrol sebagian fungsi motorik wajah,
seperti mengunyah dan menggigit. Sebagian besar trigeminal
neuralgia biasanya hanya berdampak pada satu sisi wajah saja.
Kedua sisi wajah dapat terkena, tetapi sangat jarang terjadi baik
dalam waktu bersamaan maupun dalam waktu yang berlainan.
Trigeminal Neuralgia merupakan gangguan dimana pasien mengeluh nyeri
di salah satu sisi wajahnya, dapat terasa dari dahi hingga dagu, namun
yang sering dirasakan adalah nyeri dari daerah pipi ke bawah. Hal tersebut
dapat terjadi karena terganggunya ganglion Gasseri (simpul dari saraf
no.5/nervus Trigeminus). Nyeri yang dirasakan oleh pasien dapat hilang
timbul, hingga tingkatan rasa nyeri yang sangat hebat, seperti tertusuk-
tusuk. Nyeri dapat dirasakan dari beberapa hari hingga minggu dan
terkadang ada yang menetap hingga menahun. Nyeri demikian tentunya
sangat mengganggu dan akan menurunkan kualitas hidup dan dapat
menurunkan produktifitas.
Pada umumnya penyebab gangguan ini tidak menentu, namun dapat disebabkan
pula oleh kompresi dari pembuluh darah maupun tumor pada ganglion Gasseri
tersebut. Oleh sebab itu pada pasien yang mengalami gangguan seperti ini,
pertama-tama harus dilakukan pemeriksaan CT scan(pencitraan dengan
Computerized Tomografi) atau MRI(pencitraan dengan Magnetic Resonance
Imaging) kepala untuk melihat penyebab (apakah terdapat kompresi/penekanan
oleh pembuluh darah atau tumor). Namun bila hasil pemeriksaan tersebut tidak
menunjukkan adanya penekanan seperti itu, maka salah satu pilihan terapi
efektif yang dapat dilakukan adalah dengan manajemen nyeri (pain
management), apalagi bila keluhan nyeri tersebut sudah tidak dapat tertangani
dengan obat-obatan.
Dengan bimbingan C-arm (alat rontgen yang dapat digerak-gerakan)
jarum khusus dapat disuntikkan melalui wajah (didaerah pipi) hingga ke
arah ganglion Gasseri tersebut dan kemudian dapat diberikan obat-
obatan langsung pada ganglion tersebut atau dilakukan Radiofrequency
thermocoagulation.
Asuhan keperawatan pada kelainan nervus trigeminus

◦ Pengkajian
1. Identitas klien meliputi:
nama, umur, jenis kelamin, agama, bahasa, pekerjaan, suku/kebangsaan, alamat,
pendidikan, tanggal masuk rumah sakit.
2. Keluhan utama
Nyeri pada bibir, dagu, lobang hidung, dan pada gigi (daerah perifer, bukan
pada struktur yang lebih dalam). Nyeri bersifat tajam seperti tertusuk atau
tersetrum listrik yang terjadi di sepanjang satu atau lebih cabang inervasi N. V.
Nyeri dapat tercetus oleh rangsangan ringan (alodinia) seperti terpapar angin,
berbicara,mengunyah atau cuci muka.
◦ Diagnosa keperawatan
Gangguan rasa nyaman (nyeri) b/d penekanan saraf trigeminal dan inflamasi arteri temporalis.
Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b/d sakit saat mengunyah
Koping individu tak efektif b/d nyeri berat, ancaman berlebih pada diri sendiri.
Kurang pengetahuan mengenai kondisi dan kebutuhan pengobatan b/d keterbatasan kognitif.
Ansietas (cemas) b/d prognosis penyakit dan perubahan kesehatan
Ketidakefektifan manajemen kesehatan diri b/d kurang pengetahuan tentang pencegahan
rangsangan pemicu rasa nyeri.
Risiko cedera pada mata b/d faktor resiko :  kemungkinan penurunan sensasi kornea
◦ Intervensi keperawatan
Observasi kemampuan pasien untuk mengunyah, menelan, batuk, dan mengatasi
sekresi.
Timbang berat badan sesuai indikasi
Edukasikan pada pasien tentang makan makanan yang lunak
Menganjurkan pada pasien menguyah pada sisi yang tidak sakit
Berikan makanan dalam jumlah kecil dan dalam waktu yang sering dengan teratur.
Kolaborasi dengan ahli gizi unutk membantu memilih makanan yang dapat
memenuhi kebutuhan gizi selama sakit.
◦ Implementasi keperawatan
-Konsumsi Obat
Penanganan awal yang dilakukan setelah seseorang didiagnosis mengalami trigeminal neuralgia adalah pemberian
obat untuk mengurangi gejala.

-Suntik Botox
Pemberian suntikan botox atau botulinum toxin disebut ampuh untuk mengatasi gejala trigeminal neuralgia. Sebab,
prosedur yang satu ini disebut ampuh mengatasi rasa sakit yang tidak bisa ditangani dengan pemberian obat-obatan
-Prosedur Operasi
Prosedur operasi untuk mengatasi trigeminal neuralgia dilakukan jika gejala tidak kunjung reda, bahkan setelah
pemberian obat-obatan. Operasi juga bisa dilakukan untuk mengatasi efek samping yang muncul akibat
pengobatan. 
◦ Evaluasi Keperawatan
Kurang pengetahuan mengenai kondisi dan kebutuhan  pengobatan b/d informasi yang
tidak adekuat mengenai proses penyakit dan pengobatan
S: Klien mengatakan paham tentang penyakit yang diderita dan
pengobatannya
O: Klien mampu mengikuti intruksi yang diberikan; klien mampu
mengulang edukasi yang telah diberikan
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai