Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika 1

(KOMPUTA)
Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT DI PT. MULTI INSTRUMENTASI

Akida Tawaka1, Tati Harihayati M 2


1,2
Teknik Informatika – Universitas Komputer Indonesia
Jl. Dipatiukur 112-114 Bandung
E-mail: 17akida@gmail.com1, tharihayati@yahoo.com2

ABSTRAK persediaan pendekatan make-to-stock. Aktifitas pada


bagian hulu pada PT. Multi Instrumentasi dilakukan
Penelitian ini bertujuan untuk memudahkan oleh Bagian Pengadaan yaitu melakukan pemesanan
kegiatan perencanaan produksi untuk menghidari barang baku kepada Pemasok dan menerima bahan
kekosongan stok oleh atau penumpukan stok oleh baku yang dipesan. PT. Multi Instrumentasi telah
divisi Produksi serta memudahkan kegiatan melakukan kerjasama dengan 10 Pemasok. Pada
penjadwalan pengiriman produk yang terjual kepada bagian hilir dilakukan oleh Divisi Pemasaran yang
pelanggan oleh divisi Pemasaran di PT. Multi berperan untuk menerima penjualan produk yang
Instrumentasi. Penelitian ini merupakan penelitian dipesan oleh Pelanggan. Saat ini pelanggan yang
deskriptif kuantitatif dimana data-data pada melakukan pembelian produk terdiri dari PDAM dan
perusahaan dianalisis sehingga dapat mengetahui Swasta (Pengembang Properti).
alur data yang mengalir pada perusahaan yang Hasil wawancara dengan Bapak Triza selaku
nantinya dapat menjadi dasar pertimbangan dalam Kepala Bagian PPC, divisi Produksi melakukan
melakukan keputusan manajerial di PT. Multi kegiatan perencanaan produksi setiap bulannya.
Instrumentasi. Jumlah perencanaan produksi berdasarkan jumlah
Pengumpulan data dalam penelitian ini produk yang terjual pada bulan sebelumnya.. Pada
dengan mengambil data internal perusahaan, Data Perencanaan Produksi dan Penjualan untuk
melakukan wawancara dengan pelaksana setiap produk LF-1 35mm yang terlampir terdapat jika
kegiatan di perusahaan, studi literatur yang pada bulan Juli 2016 jumlah rencana produksi
mendukung dalam penyelesaian masalah-masalah sebanyak 5.000 unit, namun ternyata penjualan pada
pada perusahaan, serta observasi langsung kepada bulan Juli 2016 menunjukkan jika unit yang harus
lingkungan kerja dan mempelajari prosedur yang dijual sebanyak 6.300 unit. Fenomena tersebut
sedang berjalan di perusahaan. terjadi dikarenakan Kepala Bagian Pengadaan tidak
Berdasarkan hasil pengujian dari penelitian ini, dapat mengetahui secara pasti berapa perencanaan
dapat disimpulkan bahwa sistem ini cukup produksi yang dibutuhkan pada bulan tersebut agar
membantu dalam melakukan perencanaan kebutuhan dapat memenuhi permintaan pembeli pada bulan
bahan baku dan menghindari kekosongan stok. tersebut. Kegiatan produksi yang tidak sesuai
Sistem ini juga cukup membantu dalam melakukan dengan rencana produksi menyebabkan persediaan
penjadwalan pengiriman produk yang terjual kepada bahan baku atas kebutuhan produksi pun seringkali
pelanggan. menjadi kurang. Akibatnya, seringkali proses
Kata kunci : supply chain management, push produksi menjadi terhambat sehingga persediaan
supply chain, make-to-stock, single moving average, produk yang tersimpan pada gudang barang jadi pun
safety stock. menjadi kurang sehingga perusahaan mengalami
kekurangan stok produk sehingga tidak dapat
melakukan penjualan kepada pelanggan.
1. PENDAHULUAN Kepala Divisi Pemasaran melakukan kegiatan
PT. Multi Instrumentasi merupakan perusahaan pendistribusian produk kepada Pelanggan.
industri yang berkonsentrasi pada bidang Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Triza
manufaktur. PT. Multi Instrumentasi masuk dalam selaku Kepala Divisi PPC, PT. Multi Instrumentasi
kelompok Industri Logam Dasar dan Elektronika melakukan pendistribusian produk kepada
yang Meter Air dengan nama produk Linflow. Pelanggan setelah Pelanggan melakukan
Linflow terdiri dari dua jenis produk yaitu meter air pembayaran secara tunai atau melalui transfer bank.
LF-1 15 mm dan LF-2 15 mm yang masing-masing Kegiatan pendistribusian produk menggunakan jasa
produk terdiri enam bahan baku yaitu Polyacetal, ekspedisi. Jumlah ekspedisi yang digunakan
Arbelac, AS Kibisan, ABS Hailac Polytheline, dan perusahaan dalam mendistribusikan produk ada 3.
Body Casing. PT. Multi Instrumentasi memiliki 2 Selama ini divisi pemasaran kerap mengalami
gudang penyimpanan, yaitu Gudang Induk yang keterlambatan pendistribusian produk kepada
digunakan untuk menyimpan bahan baku dan pelanggan, hal ini dapat dilihat pada data penjualan
gudang barang jadi untuk menyimpan produk. tanggal 6 Desember 2016, PDAM Indramayu
Strategi persediaan bahan baku dan produk pada melakukan pembelian produk LF-1 sebanyak 1000
perusahaan ini keduanya menggunakan strategi
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika 2
(KOMPUTA)
Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033
unit, namun pendistribusian produk dilakukan pada 2.1.3 Supply Chain Management
tanggal 8 Desember 2016. Keterlambatan Menurut I Nyoman Pujawan dan Mahendrawati,
pengiriman disebabkan karena ketersediaan produk Supply Chain Management (SCM) adalah metode
yang kurang pada gudang barang jadi yang atau pendekatan integratif mengelola aliran produk,
mengakibatkan perusahaan tidak dapat informasi, dan uang secara terintegrasi yang
mendistribusikan produk kepada pelanggan yang melibatkan pihak-pihak mulai dari hulu ke hilir yang
menyebabkan pelanggan membeli produk dengan terdiri dari supplier, pabrik, jaringan distribusi
jumlah yang lebih sedikit dari jumlah yang maupun jasa-jasa logistik. [3]
seharusnya. Menurut James A. dan Mona J. Fitzsimmons
Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi Supply Chain Management adalah sebuah sistem
permasalahan-permasalahan pada latar belakang pendekatan total untuk mengantarkan produk ke
masalah pada PT. Multi Instrumentasi yaitu konsumen akhir dengan menggunakan teknologi
dibutuhkan suatu sistem informasi dengan informasi untuk mengkoordinasikan semua elemen
menggunakan Supply Chain Management di PT. supply chain dari mulai pemasok ke pengecer, lalu
Multi Instrumentasi yang dituangkan dalam bentuk mencapai tingkat berikutnya yang merupakan
penelitian skripsi dengan judul “Supply Chain keunggulan kompetitif yang tidak tersedia di sistem
Management di PT. Multi Instrumentasi”. logistik tradisional. [5]
Supply Chain Management adalah metode untuk
2. ISI PENELITIAN mengelola aliran produk, informasi, dan uang secara
2.1 Landasan Teori tersambung yang melibatkan pihak-pihak mulai dari
Landasan teori akan menjelaskan teori-teori yang hulu ke hilir. Prinsip penting dalam SCM adalah
diaplikasikan kedalam penelitian Supply Chain transparansi informasi dan kolaborasi antara fungsi
Management di PT. Multi Instrumentasi baik berupa internal perusahaan maupun dengan pihak-pihak
analisis maupun berupa aplikasi. diperusahaan yang berhubungan dengan ruang
2.1.1 Sistem lingkup supply chain. Supply Chain adalah jaringan
Menurut Yakub, Sistem adalah suatu jaringan fisiknya, yakni perusahaan-perusahaan yang terlibat
kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, dalam memasok bahan baku, memproduksi barang
terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu atau produk, dan mengirimkannya ke pemakai akhir.
kegiatan atau tujuan tertentu. [1] Perusahaan-perusahaan tersebut biasanya termasuk
Lalu menurut Jogiyanto, sistem adalah kumpulan supplier, pabrik, distributor, ritel serta perusahaan-
dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk perusahaan pendukung seperti perusahaan jasa
mencapai suatu tujuan tertentu. [2] logistik.
Berdasarkan dua pennjabaran di atas dapat Menurut I Nyoman dan Mahendrawati pada
disimpulkan jika sistem adalah kumpulan dari supply chain ada 3 macam aliran yang harus
elemen-elemen atau pun prosedur-prosedur yang dikelola. Tiga macam aliran yang harus dikelola
saling terhubung untuk mencapai suatu kegiatan atau pada supply chain adalah sebagai berikut[3]:
tujuan tertentu. 1. Aliran barang yang mengalir dari hulu ke
2.1.2 Supply Chain hilir.
Menurut I Nyoman Pujawan, Supply Chain 2. Aliran uang dan sejenisnya yang mengalir
adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara dari hilir ke hulu.
bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan 3. Aliran informasi yang mengalir dari hulu ke
menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai hilir dan sebaliknya.
akhir. [3]
Sedangkan menurut Menurut Simchi-Levi
Supply Chain adalah suatu jaringan dari organisasi-
organisasi independen dan saling terhubung yang
bekerja sama secara kooperatif dan saling
menguntungkan dalam mengontrol, mengatur dan
memperbaiki aliran material dan informasi dari
pemasok sampai pemakai. [4]
Berdasarkan dua pandangan di atas disimpulkan
supply chain adalah suatu yang berupa jaringan
perusahaan-perusahaan yang saling bekerja sama Gambar 1 Tiga macam aliran yang dikelola dalam
dan saling terhubung untuk menciptakan kerja sama supply chain management [3]
yang saling menguntungkan dalam mengontrol,
mengatur dan memperbaiki aliran material dan Supply Chain Management memiliki 3
informasi suatu produk dari pemasok sampai komponen utama yang mendukung berjalannya
pemakai akhir. suatu proses bisnis sebagai berikut :
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika 3
(KOMPUTA)
Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033
Bila time series dan causal model bertumpu pada
1. Upstream Supply Chain kuantitatif, pada judgemental mencakup untuk
Keseluruhan kegiatan perusahaan manufaktur memasukkan faktor-faktor kuantitatif/ subjektif ke
dengan pendistribusiannya atau hubungan distributor dalam metode peramalan. Secara khusus berguna
dapat diperluas menjadi kepada beberapa tingkatan. bilamana faktor-faktor subjektif yang diharapkan
Kegiatan utama dalam Upstream Supply Chain ini menjadi sangat penting bilamana data kuantitatif
adalah pengadaan barang. yang akurat sudah diperoleh.
2. Internal Supply Chain 2.1.5 Data Flow Diagram (DFD)
Internal Supply Chain ini merupakan proses Data flow diagram digunakan untuk
pengiriman barang ke gudang. Kegiatan utama menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau
dalam Internal Supply Chain adalah manajemen sistem baru yang akan dikembangkan secara logika
produksi, pabrikasi, dan pengendalian persediaan. tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana
3. Downstream Supply Chain data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana
Kegiatan didalam Downstream Supply Chain ini data tersebut akan disimpan. [7]
melibatkan proses pengiriman kepada konsumen Data Flow Diagram (DFD) digunakan untuk
akhir. Kegiatan utama dalam Downstream Supply menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau
Chain ini adalah distribusi barang, gudang, sistem yang akan dirancang secara logika tanpa
transportasi. [3] mempertimbangkan keadaan lingkungan fisik di
lapangan dimana data tersebut mengalir. DFD
2.1.4 Peramalan merupakan alat yang digunakan pada metodologi
Menurut Hery Prasetya dan Fitri Lukiastuti pengembangan sistem yang terstruktur dan dapat
Peramalan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan arus data di dalam sistem dengan
meramalkan keadaan di masa yang akan datang terstruktur dan jelas.
melalui pengujian keadaan di masa lalu.[5] 2.1.6 Entity Relationship Diagram (ERD)
Sedangkan menurut Spyros Makridakis ERD adalah suatu model jaringan yang
Peramalan (forecasting) merupakan prediksi nilai- menggunakan susunan data yang disimpan dalam
nilai sebuah variabel berdasarkan kepada nilai yang sistem secara abstrak. [8]
diketahui dari variabel tersebut atau variabel yang Pengertian ERD menurut James A. Hall adalah
berhubungan. Meramal juga dapat didasarkan pada suatu teknik dokumentasi yang digunakan untuk
keahlian penilaian, yang ada pada gilirannya menyajikan relasi antar entitas dalam sebuah sistem.
didasarkan pada data historis dan pengalaman. [6] [9]
Dilihat dari segi waktu, tujuan dari peramalan Dari dua definisi diatas maka pengertian ERD
bisa dilihat sebagai berikut [6] : adalah suatu model jaringan yang menggunakan
1. Jangka Pendek suatu kumpulan data yang tersusun untuk
Menentukan kuantitas dan waktu dari item menggambarkan hubungan antar penyimpanan atau
dijadikan produksi. Biasanya bersifat harian atau data.
mingguan dan ditentukan oleh Low Management.
2. Jangka Menengah 2.2 Analisis Masalah
Menentukan kuantitas dan waktu dari kapasitas Analisis masalah adalah sebuah rangkuman dari
produksi. Biasanya bersifat bulanan ataupun kuartal masalah-masalah yang terjadi pada ruang lingkup
dan ditentukan oleh Middle Management. penelitian dimana pada kasus penelitian ini
3. Jangka Panjang merupakan masalah pada PT. Multi Instruentasi.
Merencanakan kuantitas dan waktu dari fasilitas Adapun analisis masalah saat ini adalah :
produksi. Biasanya bersifat tahunan 5 tahun, 10 1. Kepala Divisi Produksi kesulitan dalam
tahun, ataupun 20 tahun dan ditentukan oleh Top menentukan jumlah perencanaan produksi karena
Management. jumlah penjualan produk yang tidak dapat
Ada beberapa macam tipe peramalan yang diprediksi.
digunakan. Tipe peramalan yang digunakan antara 2. Kepala Divisi Pemasaran kesulitan dalam
lain sebagai berikut [6] : melakukan penjualan produk karena jumlah produk
1. Time Series Model yang tersimpan pada gudang barang jadi seringkali
Metode time series adalah metode peramalan kurang sehingga terlambat mendistribusikan produk
secara kuantitatif dengan menggunakan waktu kepada pelanggan.
sebagai dasar peramalan. 2.3 Model Supply Chain Management
2. Casual Model Model Supply Chain Management dibuat
Metode peramalan yang menggunakan hubungan berdasarkan prosedur-prosedur yang berjalan pada
sebab-akibat sebagai asumsi, yaitu bahwa apa yang PT. Multi Instrumentasi. Adapun Model Supply
terjadi di masa lalu akan terulang pada saat ini. Chain Management pada PT. Multi Instrumentasi
3. Judgemental Model dapat dilihat pada Gambar 2
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika 4
(KOMPUTA)
Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033
bahan baku kepada Pemasok. Tahapan peramalan
yang akan dilakukan adalah meramalkan rencana
produksi untuk kegiatan pengadaan bahan baku.
Teknik peramalan yang digunakan adalah teknik
peramalan secara kuantitatif, dikarenakan
ketersediaan data masa lalu yang cukup terpenuhi.
Metode peramalan yang digunakan adalah Single
Moving Average karena pada data perencanaan
produksi dapat diketahui bahwa pola data tersebut
Gambar 2 Model Supply Chain Management di PT. merupakan pola Horizontal atau Stationer yang
Multi Instrumentasi menunjukan adanya fluktuatif secara beraturan
dengan nilai rata-rata yang tidak berubah sepanjang
waktu.
2.4 Analisis Supply Chain di PT. Multi
Berdasarkan dari data perencanaan produksi dari
Instrumentasi
Analisis supply chain dilakukan sebagai bulan Juli 2016 hingga Juni 2017 dapat disimpulkan
rancangan dari supply chain management yang akan bahwa produk LF-1 15 mm merupakan produk yang
dibangun di PT. Multi Instrumentasi berdasarkan paling banyak diproduksi. Sehingga penjualan LF-1
model supply chain pada Gambar 2. Adapun analisis 15mm jumlahnya lebih banyak daripada LF-2
supply chain pada PT. Multi Instrumentasi dapat 15mm. Oleh karena itu penulis akan menjadikan
dilihat pada Gambar 3 . data perencanaan produksi LF-1 15mm sebagai
acuan dalam melakukan analisa peramalan pada PT.
Multi Instrumentasi.

Tabel 1 Hasil Peramalan LF-1 15mm


Nama
Peramalan Komposisi Total
Bahan Baku
Polyacetal 40,69 gr 265 kg
Arbelac 111,98 gr 728 kg
AS Kibisan 61,6 gr 401 kg
6500 Unit ABS Hailac 15,1 gr 99 kg
Polytheline 4,43 gr 29 kg
Body
6333
Casing LF- 1 Set
Set
1

Berdasarkan Tabel 1, maka dapat disimpulkan


jika hasil peramalan sejumlah 6500 unit.
2. Analisis Monitoring Persediaan Produk dan
Bahan Baku
Gambar 3 Analisis Supply Chain Management di Setelah melakukan kegiatan peramalan, tahap
PT. Multi Instrumentasi selanjutnya adalah melakukan pengecekan atau
monitoring persediaan bahan baku dan menentukan
Dari Gambar 3 akan dijabarkan satu persatu jumlah bahan baku yang harus ada tersimpan di
analisis-analisis supply chain management di PT. gudang induk yang bertujuan untuk agar tidak
Multi Instrumentasi sebagai berikut : terjadinya kekurangan atau kekosongan bahan baku.
1. Analisis Perencanaan Produksi Monitoring persediaan produk dan bahan baku akan
Analisis perencanaan produksi adalah menggunakan metode Safety Stock. Contoh
menentukan berapa jumlah produk yang akan perhitungan persediaan bahan baku berdasarkan
dihasilkan pada setiap bulannya sehingga hasil persediaan produk menggunakan rumus 2.1
mendapatkan jumlah bahan baku yang diperlukan dan 2.2 adalah sebagai berikut:
dalam memenuhi jumlah rencana produksi produk • Jumlah peramalan perencanaan produksi
yang telah ditetapkan. bulan Desember 2016 = 6333 unit
Perencanaan produksi dilakukan dengan • Jumlah hari kerja dalam satu bulan = 20 hari
melakukan peramalan berdasarkan data perencanaan • Lead Time pengadaan ke pemasok (l) = 3
produksi pada 3 bulan sebelumnya. Hasil peramalan Hari
yang didapatkan digunakan untuk menentukan • Rata-rata pengadaan dalam satu bulan (d)
jumlah bahan baku yang dibutuhkan dan sebagai = 6500 / 20 = 325
dasar pertimbangan dalam melakukan pengadaan • Standar Deviasi Lead Time (sl) = 3/10 = 0.3
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika 5
(KOMPUTA)
Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033
• Standar Deviasi Penjualan (sd) = 20/10 = 2
• Servis Level 96% (Z) = 1.55
Setelah mendapatkan nilai dari variabel-variabel Nama Pembulatan
tersebut, selanjutnya akan dilakukan perhitungan Safety Stok
Bahan Hasil Total
safety stock seperti berikut : Stock Gudang
Baku Peramalan
• Safety Stock = Z x Sdl
• Sdl = √((d^2 x〖 sl〗^2+l x 〖 sd〗^2 ) ) Polyacetal 258 kg 7 kg 10 kg
255
• Sdl = √(〖325〗^2 x 〖0.3〗^2+3 x 2^2 ) kg
• Sdl = √9519
• Sdl = 98 Arbelac 710 kg 18 kg 5 kg
723
• Safety Stock = 1.55 x 98 = 152 (pembulatan) kg
AS 381
Berdasarkan hasil perhitungan safety stock, PT. 391 kg 10 kg 20 kg
Kibisan kg
Multi Instrumentasi harus mempunyai stock bahan
baku yang sesuai dengan safety stock produk Meter ABS
96 kg 3 kg 10 kg 89 kg
Air LF-1 15mm yaitu sejumlah 152 unit untuk setiap Hailac
bahan bakunya. Safety stock untuk setiap bahan Polytheline 29 kg 1 kg 15 kg 15 kg
bakunya dapat dilihat pada Tabel 2 .
Body
152 6.602
Safety Casing LF- 6500 Set 50 set
Set Set
Nama Bahan Kompos Stock 1
Peramalan Tabel 3 Tabel Pembelian Bahan Baku
Baku isi Bahan
Baku
Polyacetal 40,69 gr 7 kg Setelah diketahui jumlah bahan baku yang hasrus
111,98 dipesan maka PT. Multi Instrumentasi harus
Arbelac 18 kg melakukan proses pengadaan bahan baku kepada
gr
pemasok. Pemilihan pemasok dilakukan berdasarkan
AS Kibisan 61,6 gr 10 kg
152 Unit harga termurah yang ditawarkan oleh pemasok.
ABS Hailac 15,1 gr 3 kg
Polytheline 4,43 gr 1 kg 4. Analisis Produksi
Body Casing Divisi produksi melakukan pengecekan
1 Set 152 Set
LF-1 persediaan bahan baku apakah jumlah bahan baku
Tabel 2 Tabel Safety Stock Bahan Baku yang tersedia cukup untuk melakukan kegiatan
produksi harian. Jumlah produk yang diproduksi
3. Analisis Pembelian Bahan Baku dihitung berdasarkan hasil peramalan dibagi dengan
Pada analisis pembelian bahan baku, Bagian jumlah hari kerja dalam satu bulan. Berikut adalah
Pengadaan melakukan pembelian berdasarkan contoh perhitungan jumlah produksi meter air
dokumen rencana produksi yang dibuat oleh bagian Linflow LF-1 15 mm.
PPC dan pengecekan oleh bagian Gudang Induk. • Jumlah peramalan rencana produksi bulan
Pembelian terhadap pemasok antara lain Desember 2016 = 6333 unit
polyacetal, arbelac, as kibisan, ABS Hailac, • Jumlah hari kerja dalam satu bulan =20 hari
polytheline dan Body Casing. • Jumlah Produksi = 6500 / 20 = 325
Proses pembelian yang dilakukan berdasarkan
harga bahan baku yang paling ekonomis. Ketika Berdasarkan hasil perhitungan jumlah produksi,
bahan baku yang telah dipesan datang akan maka produk meter air Linflow LF-1 15 mm akan
ditangani oleh bagian gudang. Bagian gudang diproduksi sebanyak 325 unit setiap harinya dan
memeriksa bahan baku tersebut telah memenuhi membutuhkan kebutuhan bahan baku untuk
standar. Apabila barang yang datang memenuhi produksi.
standar, maka akan masuk kedalam gudang
persediaan bahan baku dan apabila tidak memenuhi 5. Analisis Penerimaan Pembelian Produk
standar akan langsung diinformasikan kepada Pada tahapan penerimaan pembelian produk,
Pemasok. Divisi Pemasaran menerima pembelian produk dan
Berdasarkan monitoring persediaan bahan baku, melakukan penerimaan transaksi penjualan produk
apabila stok bahan baku memiliki status tidak aman, meter air dengan Pelanggan. Pembelian dilakukan
maka PT. Multi Instrumentasi harus melakukan dengan cara pelanggan menelpon divisi pemasaran
pengadaan dengan jumlah bahan baku yang dipesan untuk melakukan transaksi pembelian produk.
yaitu hasil peramalan ditambah safety stock lalu
dikurangi stok di gudang. Jmlah pembelian bahan 6. Analisis Pendistribusian Produk
baku dapat dilihat pada Tabel 3
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika 6
(KOMPUTA)
Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033
Berdasarkan data penjualan produk, tahapan 2.7 Data Flow Diagram (DFD)
selanjutnya adalah pengiriman produk meter air Data flow diagram adalah salah satu alat untuk
kepada Pelanggan. Tahapan ini adalah penentuan menunjukkan aliran proses sebuah aplikasi serta
jumlah pengiriman produk kepada Pelanggan dan data-data yang digunakan pada setiap prosesnya dan
pemantauan Penjualan produk apa saja yang telah diuraikan hingga menjadi proses yang terperinci.
sampai kepada Pelanggan. Pada diagram konteks seperti Gambar 5 dapat
Pengiriman memakai pihak ketiga dalam diuraikan menjadi beberapa DFD.
melakukannya. Divisi yang bertanggung jawab DFD Level 1 Supply Chain Management di PT.
dalam tahapan pendistribusian produk adalah Divisi Multi Instrumentasi pada Gambar 6 yang
Pemasaran. Divisi pemasaran memberikan jumlah menjelaskan secara umum proses apa saja yang
produk yang akan dikirim kepada pelanggan. tersedia pada sistem.
Produk yang dikirim dimasukkan kedalam karton
box dimana satu karton box menyimpan 10 unit
meter air. Lalu meteran air yang telah disiapkan oleh
perusahaan akan dikirimkan oleh pihak ekspedisi
kepada pelanggan.

2.5 Analisis Basis Data


Analisis basis data pada Supply Chain
Management di PT. Multi Instrumentasi
menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD).
Entity Relationship Diagram (ERD) digambarkan
pada Gambar 4

Gambar 6 DFD Level 1 Supply Chain Management


di PT. Multi Instrumentasi

2.8 Skema Relasi


Skema relasi menggambarkan hubungan antar
data. Proses relasi antar atribut merupakan gabungan
Gambar 4 Entity Relationship Diagram Supply antar atribut yang mempunyai kunci utama yang
Chain Management di PT. Multi Instrumentasi
sama, sehingga atribut-atribut tersebut akan menjadi
satu kesatuan yang dihubungkan oleh konten kunci
2.6 Diagram Konteks
tersebut. Skema relasi dari Supply Chain
Diagram konteks menggambarkan bagaimana Management di PT. Multi Instrumentasi dapat
data akan digunakan dan dikelola untuk proses dilihat pada Gambar 7
dalam bentuk aliran data ke dalam dan keluar Supply
Chain Management di PT. Multi Instrumentasi
secara umum. Diagram konteks pada sistem dapat
dilihat pada Gambar 5

Gambar 7 Skema Relasi Supply Chain Management


di PT. Multi Instrumentasi
Gambar 5 Diagram Konteks Supply Chain 2.9 Perancangan Antarmuka
Management di PT. Multi Instrumentasi Perancangan antarmuka dibuat untuk
menggambarkan rancangan dari tampilan program
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika 7
(KOMPUTA)
Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033
yang akan digunakan oleh pengguna untuk Pengujian yang dipergunakan untuk menguji
terhubunga dengan sistem yang akan dibangun. sistem adalah metode pengujian black box.
Perancangan dibuat berdasarkan tampilan antarmuka Pengujian black box fokus pada pengujian
baik input maupun output yang akan dihasilkan saat persyaratan fungsional sistem informasi.
aplikasi diimplementasikan. Rencana pengujian yang akan dilakukan adalah
Perencanaan antarmuka login dapat dilihat pada dengan cara menguji sistem yang dibangun secara
Gambar 8 Black Box dan beta. Pengujian supply chain
management di PT. Multi Instrumentasi
menggunakan data uji berdasarkan data yang
diberikan dari beberapa data yang telah diberikan.
1. Pengujian Black Box
Pengujian black box fokus pada persyaratan
fungsional perangkat lunak yang dibangun.
Pengujian Black Box dapat dilihat pada Tabel 4

Tabel 4 Tabel Pengujian Black Box


Kelas Uji Butir Uji Jenis Pengujian
Login Login Black Box
Pengguna
Pengelolaan Peramalan Black Box
Rencana Data
Gambar 8 Perancangan Antarmuka Login Produksi Rencana
Produksi
2.10 Perancangan Jaringan Semantik Menyimpan
Perancangan jaringan semantik merupakan Data
representasi dari perancangan antarmuka yang Rencana
menunjukkan bagaimana setiap antarmuka saling Produksi
terhubung. Perencanaan jaringan semantik login Pengelolaan Mengganti Black Box
dalam supply chain management di PT. Multi
Pengguna Password
Instrumentasi dapat dilihat pada
Data
Pengguna
Tambah
Data
Pengguna
Hapus Data
Pengguna
Pengelolaan Ubah Data Black Box
Bahan Bahan
Baku Baku
Tambah
Data Bahan
Baku
Hapus Data
Bahan
Baku
Pengelolaan Ubah Data Black Box
Produk Produk
Tambah
Data
Gambar 9 Perancangan Jaringan Semantik Login Produk
Hapus Data
2.11 Pengujian Sistem Produk
Pengujian sistem merupakan hal sentral yang Pengelolaan Tambah Black Box
bertujuan untuk menemukan kesalahan-kesalahan Penjualan Data
atau kekurangan-kekurangan pada sistem yang Penjualan
sedang diuji. Pengujian bertujuan untuk mengetahui Pengiriman Tambah
supply chain management yang dibuat telah Barang Data
memenuhi standar yang telah ditentukan ketika Pengiriman
perancangan.
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika 8
(KOMPUTA)
Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033
Pengelolaan Ubah Data Black Box 2. Sistem Rantai Pasok ini dapat membantu
Ekspedisi Ekspedisi Divisi Pemasaran dalam menentukan jadwal
Tambah pengiriman produk kepada pelanggan, sehingga
Data penjadwalan teratur dan tidak mengalami
Ekspedisi keterlambatan pengiriman.
Hapus 3.2 Saran
Data Ada beberapa saran yang dapat diajadikan
Ekspedisi pertimbangan dalam melakukan pengembangan
Pengelolaan Ubah Data Black Box sistem supply chain management di PT. Multi
Pelanggan Pelanggan Instrumentasi, antara lain:
Tambah 1. Adanya fitur rekomendasi pemilihan
Data pemasok dalam melakukan pembelian sehingga
Pelanggan bagian Pengadaan mendapatkan masukan serta
Hapus pertimbangan dalam melakukan pembelian bahan
Data baku dengan optimal.
Pelanggan 2. Adanya fitur rekomendasi pemilihan
Pengelolaan Ubah Data Black Box ekspedisi dalam melakukan pengiriman produk
Karyawan Karyawan dimana program akan menampilkan ekspedisi mana
Tambah yang tersedia dan mempunyai kapasitas pengiriman
Data yang besar yang dapat dipakai jasanya sehingga
Karyawan produk yang terjual dapat langsung dikirimkan
Hapus kepada pelanggan.
Data
Karyawan DAFTAR PUSTAKA
[1] Yakub, Pengantar Sistem Informasi, Yogyakarta:
2. Pengujian Beta Graha Ilmu, 2012.
Pengujian beta bersifat langsung yang dilakukan
[2] Jogiyanto, Analisa dan Desain Sistem Informasi:
di lingkungan yang sebenarnya. Pengguna
Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktik
melakukan penilaian terhadap perangkat lunak
Aplikasi Bisnis, Yogyakarta: ANDI, 2005.
dengan wawancara. Dari hasil wawancara tersebut
maka dapat ditarik kesimpulan apakah perangkat [3] I. N. Pujawan dan M. ER, “Supply Chain
lunak yang dibangun telah sesuai dengan tujuan atau Management Edisi Kedua,” Surabaya, Guna
tidak. Widya, 2010, p. 5.
Wawancara dilakukan untuk pengguna dari [4] S.-L. &. Bishop, Supply Chain, 2003.
sistem yang terdiri dari administrator, divisi [5] F. Lukiastuti dan H. Prasetya, “Manajemen
produksi, bagian Gudang induk, bagian pengadaan, Operasi Edisi Pertama,” Yogyakarta, MedPress
bagian Pemasaran. (Anggota IKAPI), 2009.
[6] S. Makridakis, S. C. Wheelwright dan V. E.
3. PENUTUP McGee, Metode dan Aplikasi Peramalan Jilid 1,
Bab ini akan menjelaskan mengenai kesimpulan Jakarta: Binarupa Aksara, 1999.
yang berisi hasil-hasil yang diperoleh setelah
dilakukan analisis, desain, pengujian, serta [7] H. Jogiyanto, Analisis dan Desain, Yogyakarta:
implementasi dari perancangan perangkat lunak Andi Offset, 2004.
yang telah dirancang dan dikembangkan serta saran- [8] A. B. b. Ladjamudin, Konsep Sistem Basis Data
saran yang akan memberikan catatan penting dan dan Implementasinya, Yogyakarta: Graha Ilmu,
perbaikan yang perlu dilakukan untuk 2005.
pengembangan perangkat lunak sebelumnya. [8] J. A. Hall, Accounting Information System,
3.1 Kesimpulan Jakarta: Salemba Empat, 2009.
Berdasarkan hasil yang didapat dalam penulisan
tugas akhir ini, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Sistem rantai pasok yang dibangun ini dapat
memudahkan Divisi dalam menentukan jumlah
rencana produksi produk setiap bulannya sehingga
mendapatkan jumlah kebutuhan bahan baku,
sehingga tidak terjadi kekurangan bahan baku untuk
proses produksi

Anda mungkin juga menyukai