0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
72 tayangan8 halaman
Teks tersebut membahas tentang penggunaan supply chain management untuk mengatasi permasalahan di PT. Multi Instrumentasi. Permasalahan tersebut adalah kekurangan stok bahan baku dan produk serta keterlambatan pengiriman produk ke pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem informasi berbasis supply chain management untuk mengkoordinasikan aliran bahan baku, produksi, dan pengiriman produk secara terintegrasi.
Teks tersebut membahas tentang penggunaan supply chain management untuk mengatasi permasalahan di PT. Multi Instrumentasi. Permasalahan tersebut adalah kekurangan stok bahan baku dan produk serta keterlambatan pengiriman produk ke pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem informasi berbasis supply chain management untuk mengkoordinasikan aliran bahan baku, produksi, dan pengiriman produk secara terintegrasi.
Teks tersebut membahas tentang penggunaan supply chain management untuk mengatasi permasalahan di PT. Multi Instrumentasi. Permasalahan tersebut adalah kekurangan stok bahan baku dan produk serta keterlambatan pengiriman produk ke pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem informasi berbasis supply chain management untuk mengkoordinasikan aliran bahan baku, produksi, dan pengiriman produk secara terintegrasi.
(KOMPUTA) Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT DI PT. MULTI INSTRUMENTASI
Akida Tawaka1, Tati Harihayati M 2
1,2 Teknik Informatika – Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipatiukur 112-114 Bandung E-mail: 17akida@gmail.com1, tharihayati@yahoo.com2
ABSTRAK persediaan pendekatan make-to-stock. Aktifitas pada
bagian hulu pada PT. Multi Instrumentasi dilakukan Penelitian ini bertujuan untuk memudahkan oleh Bagian Pengadaan yaitu melakukan pemesanan kegiatan perencanaan produksi untuk menghidari barang baku kepada Pemasok dan menerima bahan kekosongan stok oleh atau penumpukan stok oleh baku yang dipesan. PT. Multi Instrumentasi telah divisi Produksi serta memudahkan kegiatan melakukan kerjasama dengan 10 Pemasok. Pada penjadwalan pengiriman produk yang terjual kepada bagian hilir dilakukan oleh Divisi Pemasaran yang pelanggan oleh divisi Pemasaran di PT. Multi berperan untuk menerima penjualan produk yang Instrumentasi. Penelitian ini merupakan penelitian dipesan oleh Pelanggan. Saat ini pelanggan yang deskriptif kuantitatif dimana data-data pada melakukan pembelian produk terdiri dari PDAM dan perusahaan dianalisis sehingga dapat mengetahui Swasta (Pengembang Properti). alur data yang mengalir pada perusahaan yang Hasil wawancara dengan Bapak Triza selaku nantinya dapat menjadi dasar pertimbangan dalam Kepala Bagian PPC, divisi Produksi melakukan melakukan keputusan manajerial di PT. Multi kegiatan perencanaan produksi setiap bulannya. Instrumentasi. Jumlah perencanaan produksi berdasarkan jumlah Pengumpulan data dalam penelitian ini produk yang terjual pada bulan sebelumnya.. Pada dengan mengambil data internal perusahaan, Data Perencanaan Produksi dan Penjualan untuk melakukan wawancara dengan pelaksana setiap produk LF-1 35mm yang terlampir terdapat jika kegiatan di perusahaan, studi literatur yang pada bulan Juli 2016 jumlah rencana produksi mendukung dalam penyelesaian masalah-masalah sebanyak 5.000 unit, namun ternyata penjualan pada pada perusahaan, serta observasi langsung kepada bulan Juli 2016 menunjukkan jika unit yang harus lingkungan kerja dan mempelajari prosedur yang dijual sebanyak 6.300 unit. Fenomena tersebut sedang berjalan di perusahaan. terjadi dikarenakan Kepala Bagian Pengadaan tidak Berdasarkan hasil pengujian dari penelitian ini, dapat mengetahui secara pasti berapa perencanaan dapat disimpulkan bahwa sistem ini cukup produksi yang dibutuhkan pada bulan tersebut agar membantu dalam melakukan perencanaan kebutuhan dapat memenuhi permintaan pembeli pada bulan bahan baku dan menghindari kekosongan stok. tersebut. Kegiatan produksi yang tidak sesuai Sistem ini juga cukup membantu dalam melakukan dengan rencana produksi menyebabkan persediaan penjadwalan pengiriman produk yang terjual kepada bahan baku atas kebutuhan produksi pun seringkali pelanggan. menjadi kurang. Akibatnya, seringkali proses Kata kunci : supply chain management, push produksi menjadi terhambat sehingga persediaan supply chain, make-to-stock, single moving average, produk yang tersimpan pada gudang barang jadi pun safety stock. menjadi kurang sehingga perusahaan mengalami kekurangan stok produk sehingga tidak dapat melakukan penjualan kepada pelanggan. 1. PENDAHULUAN Kepala Divisi Pemasaran melakukan kegiatan PT. Multi Instrumentasi merupakan perusahaan pendistribusian produk kepada Pelanggan. industri yang berkonsentrasi pada bidang Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Triza manufaktur. PT. Multi Instrumentasi masuk dalam selaku Kepala Divisi PPC, PT. Multi Instrumentasi kelompok Industri Logam Dasar dan Elektronika melakukan pendistribusian produk kepada yang Meter Air dengan nama produk Linflow. Pelanggan setelah Pelanggan melakukan Linflow terdiri dari dua jenis produk yaitu meter air pembayaran secara tunai atau melalui transfer bank. LF-1 15 mm dan LF-2 15 mm yang masing-masing Kegiatan pendistribusian produk menggunakan jasa produk terdiri enam bahan baku yaitu Polyacetal, ekspedisi. Jumlah ekspedisi yang digunakan Arbelac, AS Kibisan, ABS Hailac Polytheline, dan perusahaan dalam mendistribusikan produk ada 3. Body Casing. PT. Multi Instrumentasi memiliki 2 Selama ini divisi pemasaran kerap mengalami gudang penyimpanan, yaitu Gudang Induk yang keterlambatan pendistribusian produk kepada digunakan untuk menyimpan bahan baku dan pelanggan, hal ini dapat dilihat pada data penjualan gudang barang jadi untuk menyimpan produk. tanggal 6 Desember 2016, PDAM Indramayu Strategi persediaan bahan baku dan produk pada melakukan pembelian produk LF-1 sebanyak 1000 perusahaan ini keduanya menggunakan strategi Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika 2 (KOMPUTA) Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033 unit, namun pendistribusian produk dilakukan pada 2.1.3 Supply Chain Management tanggal 8 Desember 2016. Keterlambatan Menurut I Nyoman Pujawan dan Mahendrawati, pengiriman disebabkan karena ketersediaan produk Supply Chain Management (SCM) adalah metode yang kurang pada gudang barang jadi yang atau pendekatan integratif mengelola aliran produk, mengakibatkan perusahaan tidak dapat informasi, dan uang secara terintegrasi yang mendistribusikan produk kepada pelanggan yang melibatkan pihak-pihak mulai dari hulu ke hilir yang menyebabkan pelanggan membeli produk dengan terdiri dari supplier, pabrik, jaringan distribusi jumlah yang lebih sedikit dari jumlah yang maupun jasa-jasa logistik. [3] seharusnya. Menurut James A. dan Mona J. Fitzsimmons Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi Supply Chain Management adalah sebuah sistem permasalahan-permasalahan pada latar belakang pendekatan total untuk mengantarkan produk ke masalah pada PT. Multi Instrumentasi yaitu konsumen akhir dengan menggunakan teknologi dibutuhkan suatu sistem informasi dengan informasi untuk mengkoordinasikan semua elemen menggunakan Supply Chain Management di PT. supply chain dari mulai pemasok ke pengecer, lalu Multi Instrumentasi yang dituangkan dalam bentuk mencapai tingkat berikutnya yang merupakan penelitian skripsi dengan judul “Supply Chain keunggulan kompetitif yang tidak tersedia di sistem Management di PT. Multi Instrumentasi”. logistik tradisional. [5] Supply Chain Management adalah metode untuk 2. ISI PENELITIAN mengelola aliran produk, informasi, dan uang secara 2.1 Landasan Teori tersambung yang melibatkan pihak-pihak mulai dari Landasan teori akan menjelaskan teori-teori yang hulu ke hilir. Prinsip penting dalam SCM adalah diaplikasikan kedalam penelitian Supply Chain transparansi informasi dan kolaborasi antara fungsi Management di PT. Multi Instrumentasi baik berupa internal perusahaan maupun dengan pihak-pihak analisis maupun berupa aplikasi. diperusahaan yang berhubungan dengan ruang 2.1.1 Sistem lingkup supply chain. Supply Chain adalah jaringan Menurut Yakub, Sistem adalah suatu jaringan fisiknya, yakni perusahaan-perusahaan yang terlibat kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, dalam memasok bahan baku, memproduksi barang terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu atau produk, dan mengirimkannya ke pemakai akhir. kegiatan atau tujuan tertentu. [1] Perusahaan-perusahaan tersebut biasanya termasuk Lalu menurut Jogiyanto, sistem adalah kumpulan supplier, pabrik, distributor, ritel serta perusahaan- dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk perusahaan pendukung seperti perusahaan jasa mencapai suatu tujuan tertentu. [2] logistik. Berdasarkan dua pennjabaran di atas dapat Menurut I Nyoman dan Mahendrawati pada disimpulkan jika sistem adalah kumpulan dari supply chain ada 3 macam aliran yang harus elemen-elemen atau pun prosedur-prosedur yang dikelola. Tiga macam aliran yang harus dikelola saling terhubung untuk mencapai suatu kegiatan atau pada supply chain adalah sebagai berikut[3]: tujuan tertentu. 1. Aliran barang yang mengalir dari hulu ke 2.1.2 Supply Chain hilir. Menurut I Nyoman Pujawan, Supply Chain 2. Aliran uang dan sejenisnya yang mengalir adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara dari hilir ke hulu. bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan 3. Aliran informasi yang mengalir dari hulu ke menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai hilir dan sebaliknya. akhir. [3] Sedangkan menurut Menurut Simchi-Levi Supply Chain adalah suatu jaringan dari organisasi- organisasi independen dan saling terhubung yang bekerja sama secara kooperatif dan saling menguntungkan dalam mengontrol, mengatur dan memperbaiki aliran material dan informasi dari pemasok sampai pemakai. [4] Berdasarkan dua pandangan di atas disimpulkan supply chain adalah suatu yang berupa jaringan perusahaan-perusahaan yang saling bekerja sama Gambar 1 Tiga macam aliran yang dikelola dalam dan saling terhubung untuk menciptakan kerja sama supply chain management [3] yang saling menguntungkan dalam mengontrol, mengatur dan memperbaiki aliran material dan Supply Chain Management memiliki 3 informasi suatu produk dari pemasok sampai komponen utama yang mendukung berjalannya pemakai akhir. suatu proses bisnis sebagai berikut : Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika 3 (KOMPUTA) Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033 Bila time series dan causal model bertumpu pada 1. Upstream Supply Chain kuantitatif, pada judgemental mencakup untuk Keseluruhan kegiatan perusahaan manufaktur memasukkan faktor-faktor kuantitatif/ subjektif ke dengan pendistribusiannya atau hubungan distributor dalam metode peramalan. Secara khusus berguna dapat diperluas menjadi kepada beberapa tingkatan. bilamana faktor-faktor subjektif yang diharapkan Kegiatan utama dalam Upstream Supply Chain ini menjadi sangat penting bilamana data kuantitatif adalah pengadaan barang. yang akurat sudah diperoleh. 2. Internal Supply Chain 2.1.5 Data Flow Diagram (DFD) Internal Supply Chain ini merupakan proses Data flow diagram digunakan untuk pengiriman barang ke gudang. Kegiatan utama menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau dalam Internal Supply Chain adalah manajemen sistem baru yang akan dikembangkan secara logika produksi, pabrikasi, dan pengendalian persediaan. tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana 3. Downstream Supply Chain data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana Kegiatan didalam Downstream Supply Chain ini data tersebut akan disimpan. [7] melibatkan proses pengiriman kepada konsumen Data Flow Diagram (DFD) digunakan untuk akhir. Kegiatan utama dalam Downstream Supply menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau Chain ini adalah distribusi barang, gudang, sistem yang akan dirancang secara logika tanpa transportasi. [3] mempertimbangkan keadaan lingkungan fisik di lapangan dimana data tersebut mengalir. DFD 2.1.4 Peramalan merupakan alat yang digunakan pada metodologi Menurut Hery Prasetya dan Fitri Lukiastuti pengembangan sistem yang terstruktur dan dapat Peramalan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan arus data di dalam sistem dengan meramalkan keadaan di masa yang akan datang terstruktur dan jelas. melalui pengujian keadaan di masa lalu.[5] 2.1.6 Entity Relationship Diagram (ERD) Sedangkan menurut Spyros Makridakis ERD adalah suatu model jaringan yang Peramalan (forecasting) merupakan prediksi nilai- menggunakan susunan data yang disimpan dalam nilai sebuah variabel berdasarkan kepada nilai yang sistem secara abstrak. [8] diketahui dari variabel tersebut atau variabel yang Pengertian ERD menurut James A. Hall adalah berhubungan. Meramal juga dapat didasarkan pada suatu teknik dokumentasi yang digunakan untuk keahlian penilaian, yang ada pada gilirannya menyajikan relasi antar entitas dalam sebuah sistem. didasarkan pada data historis dan pengalaman. [6] [9] Dilihat dari segi waktu, tujuan dari peramalan Dari dua definisi diatas maka pengertian ERD bisa dilihat sebagai berikut [6] : adalah suatu model jaringan yang menggunakan 1. Jangka Pendek suatu kumpulan data yang tersusun untuk Menentukan kuantitas dan waktu dari item menggambarkan hubungan antar penyimpanan atau dijadikan produksi. Biasanya bersifat harian atau data. mingguan dan ditentukan oleh Low Management. 2. Jangka Menengah 2.2 Analisis Masalah Menentukan kuantitas dan waktu dari kapasitas Analisis masalah adalah sebuah rangkuman dari produksi. Biasanya bersifat bulanan ataupun kuartal masalah-masalah yang terjadi pada ruang lingkup dan ditentukan oleh Middle Management. penelitian dimana pada kasus penelitian ini 3. Jangka Panjang merupakan masalah pada PT. Multi Instruentasi. Merencanakan kuantitas dan waktu dari fasilitas Adapun analisis masalah saat ini adalah : produksi. Biasanya bersifat tahunan 5 tahun, 10 1. Kepala Divisi Produksi kesulitan dalam tahun, ataupun 20 tahun dan ditentukan oleh Top menentukan jumlah perencanaan produksi karena Management. jumlah penjualan produk yang tidak dapat Ada beberapa macam tipe peramalan yang diprediksi. digunakan. Tipe peramalan yang digunakan antara 2. Kepala Divisi Pemasaran kesulitan dalam lain sebagai berikut [6] : melakukan penjualan produk karena jumlah produk 1. Time Series Model yang tersimpan pada gudang barang jadi seringkali Metode time series adalah metode peramalan kurang sehingga terlambat mendistribusikan produk secara kuantitatif dengan menggunakan waktu kepada pelanggan. sebagai dasar peramalan. 2.3 Model Supply Chain Management 2. Casual Model Model Supply Chain Management dibuat Metode peramalan yang menggunakan hubungan berdasarkan prosedur-prosedur yang berjalan pada sebab-akibat sebagai asumsi, yaitu bahwa apa yang PT. Multi Instrumentasi. Adapun Model Supply terjadi di masa lalu akan terulang pada saat ini. Chain Management pada PT. Multi Instrumentasi 3. Judgemental Model dapat dilihat pada Gambar 2 Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika 4 (KOMPUTA) Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033 bahan baku kepada Pemasok. Tahapan peramalan yang akan dilakukan adalah meramalkan rencana produksi untuk kegiatan pengadaan bahan baku. Teknik peramalan yang digunakan adalah teknik peramalan secara kuantitatif, dikarenakan ketersediaan data masa lalu yang cukup terpenuhi. Metode peramalan yang digunakan adalah Single Moving Average karena pada data perencanaan produksi dapat diketahui bahwa pola data tersebut Gambar 2 Model Supply Chain Management di PT. merupakan pola Horizontal atau Stationer yang Multi Instrumentasi menunjukan adanya fluktuatif secara beraturan dengan nilai rata-rata yang tidak berubah sepanjang waktu. 2.4 Analisis Supply Chain di PT. Multi Berdasarkan dari data perencanaan produksi dari Instrumentasi Analisis supply chain dilakukan sebagai bulan Juli 2016 hingga Juni 2017 dapat disimpulkan rancangan dari supply chain management yang akan bahwa produk LF-1 15 mm merupakan produk yang dibangun di PT. Multi Instrumentasi berdasarkan paling banyak diproduksi. Sehingga penjualan LF-1 model supply chain pada Gambar 2. Adapun analisis 15mm jumlahnya lebih banyak daripada LF-2 supply chain pada PT. Multi Instrumentasi dapat 15mm. Oleh karena itu penulis akan menjadikan dilihat pada Gambar 3 . data perencanaan produksi LF-1 15mm sebagai acuan dalam melakukan analisa peramalan pada PT. Multi Instrumentasi.
Tabel 1 Hasil Peramalan LF-1 15mm
Nama Peramalan Komposisi Total Bahan Baku Polyacetal 40,69 gr 265 kg Arbelac 111,98 gr 728 kg AS Kibisan 61,6 gr 401 kg 6500 Unit ABS Hailac 15,1 gr 99 kg Polytheline 4,43 gr 29 kg Body 6333 Casing LF- 1 Set Set 1
Berdasarkan Tabel 1, maka dapat disimpulkan
jika hasil peramalan sejumlah 6500 unit. 2. Analisis Monitoring Persediaan Produk dan Bahan Baku Gambar 3 Analisis Supply Chain Management di Setelah melakukan kegiatan peramalan, tahap PT. Multi Instrumentasi selanjutnya adalah melakukan pengecekan atau monitoring persediaan bahan baku dan menentukan Dari Gambar 3 akan dijabarkan satu persatu jumlah bahan baku yang harus ada tersimpan di analisis-analisis supply chain management di PT. gudang induk yang bertujuan untuk agar tidak Multi Instrumentasi sebagai berikut : terjadinya kekurangan atau kekosongan bahan baku. 1. Analisis Perencanaan Produksi Monitoring persediaan produk dan bahan baku akan Analisis perencanaan produksi adalah menggunakan metode Safety Stock. Contoh menentukan berapa jumlah produk yang akan perhitungan persediaan bahan baku berdasarkan dihasilkan pada setiap bulannya sehingga hasil persediaan produk menggunakan rumus 2.1 mendapatkan jumlah bahan baku yang diperlukan dan 2.2 adalah sebagai berikut: dalam memenuhi jumlah rencana produksi produk • Jumlah peramalan perencanaan produksi yang telah ditetapkan. bulan Desember 2016 = 6333 unit Perencanaan produksi dilakukan dengan • Jumlah hari kerja dalam satu bulan = 20 hari melakukan peramalan berdasarkan data perencanaan • Lead Time pengadaan ke pemasok (l) = 3 produksi pada 3 bulan sebelumnya. Hasil peramalan Hari yang didapatkan digunakan untuk menentukan • Rata-rata pengadaan dalam satu bulan (d) jumlah bahan baku yang dibutuhkan dan sebagai = 6500 / 20 = 325 dasar pertimbangan dalam melakukan pengadaan • Standar Deviasi Lead Time (sl) = 3/10 = 0.3 Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika 5 (KOMPUTA) Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033 • Standar Deviasi Penjualan (sd) = 20/10 = 2 • Servis Level 96% (Z) = 1.55 Setelah mendapatkan nilai dari variabel-variabel Nama Pembulatan tersebut, selanjutnya akan dilakukan perhitungan Safety Stok Bahan Hasil Total safety stock seperti berikut : Stock Gudang Baku Peramalan • Safety Stock = Z x Sdl • Sdl = √((d^2 x〖 sl〗^2+l x 〖 sd〗^2 ) ) Polyacetal 258 kg 7 kg 10 kg 255 • Sdl = √(〖325〗^2 x 〖0.3〗^2+3 x 2^2 ) kg • Sdl = √9519 • Sdl = 98 Arbelac 710 kg 18 kg 5 kg 723 • Safety Stock = 1.55 x 98 = 152 (pembulatan) kg AS 381 Berdasarkan hasil perhitungan safety stock, PT. 391 kg 10 kg 20 kg Kibisan kg Multi Instrumentasi harus mempunyai stock bahan baku yang sesuai dengan safety stock produk Meter ABS 96 kg 3 kg 10 kg 89 kg Air LF-1 15mm yaitu sejumlah 152 unit untuk setiap Hailac bahan bakunya. Safety stock untuk setiap bahan Polytheline 29 kg 1 kg 15 kg 15 kg bakunya dapat dilihat pada Tabel 2 . Body 152 6.602 Safety Casing LF- 6500 Set 50 set Set Set Nama Bahan Kompos Stock 1 Peramalan Tabel 3 Tabel Pembelian Bahan Baku Baku isi Bahan Baku Polyacetal 40,69 gr 7 kg Setelah diketahui jumlah bahan baku yang hasrus 111,98 dipesan maka PT. Multi Instrumentasi harus Arbelac 18 kg melakukan proses pengadaan bahan baku kepada gr pemasok. Pemilihan pemasok dilakukan berdasarkan AS Kibisan 61,6 gr 10 kg 152 Unit harga termurah yang ditawarkan oleh pemasok. ABS Hailac 15,1 gr 3 kg Polytheline 4,43 gr 1 kg 4. Analisis Produksi Body Casing Divisi produksi melakukan pengecekan 1 Set 152 Set LF-1 persediaan bahan baku apakah jumlah bahan baku Tabel 2 Tabel Safety Stock Bahan Baku yang tersedia cukup untuk melakukan kegiatan produksi harian. Jumlah produk yang diproduksi 3. Analisis Pembelian Bahan Baku dihitung berdasarkan hasil peramalan dibagi dengan Pada analisis pembelian bahan baku, Bagian jumlah hari kerja dalam satu bulan. Berikut adalah Pengadaan melakukan pembelian berdasarkan contoh perhitungan jumlah produksi meter air dokumen rencana produksi yang dibuat oleh bagian Linflow LF-1 15 mm. PPC dan pengecekan oleh bagian Gudang Induk. • Jumlah peramalan rencana produksi bulan Pembelian terhadap pemasok antara lain Desember 2016 = 6333 unit polyacetal, arbelac, as kibisan, ABS Hailac, • Jumlah hari kerja dalam satu bulan =20 hari polytheline dan Body Casing. • Jumlah Produksi = 6500 / 20 = 325 Proses pembelian yang dilakukan berdasarkan harga bahan baku yang paling ekonomis. Ketika Berdasarkan hasil perhitungan jumlah produksi, bahan baku yang telah dipesan datang akan maka produk meter air Linflow LF-1 15 mm akan ditangani oleh bagian gudang. Bagian gudang diproduksi sebanyak 325 unit setiap harinya dan memeriksa bahan baku tersebut telah memenuhi membutuhkan kebutuhan bahan baku untuk standar. Apabila barang yang datang memenuhi produksi. standar, maka akan masuk kedalam gudang persediaan bahan baku dan apabila tidak memenuhi 5. Analisis Penerimaan Pembelian Produk standar akan langsung diinformasikan kepada Pada tahapan penerimaan pembelian produk, Pemasok. Divisi Pemasaran menerima pembelian produk dan Berdasarkan monitoring persediaan bahan baku, melakukan penerimaan transaksi penjualan produk apabila stok bahan baku memiliki status tidak aman, meter air dengan Pelanggan. Pembelian dilakukan maka PT. Multi Instrumentasi harus melakukan dengan cara pelanggan menelpon divisi pemasaran pengadaan dengan jumlah bahan baku yang dipesan untuk melakukan transaksi pembelian produk. yaitu hasil peramalan ditambah safety stock lalu dikurangi stok di gudang. Jmlah pembelian bahan 6. Analisis Pendistribusian Produk baku dapat dilihat pada Tabel 3 Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika 6 (KOMPUTA) Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033 Berdasarkan data penjualan produk, tahapan 2.7 Data Flow Diagram (DFD) selanjutnya adalah pengiriman produk meter air Data flow diagram adalah salah satu alat untuk kepada Pelanggan. Tahapan ini adalah penentuan menunjukkan aliran proses sebuah aplikasi serta jumlah pengiriman produk kepada Pelanggan dan data-data yang digunakan pada setiap prosesnya dan pemantauan Penjualan produk apa saja yang telah diuraikan hingga menjadi proses yang terperinci. sampai kepada Pelanggan. Pada diagram konteks seperti Gambar 5 dapat Pengiriman memakai pihak ketiga dalam diuraikan menjadi beberapa DFD. melakukannya. Divisi yang bertanggung jawab DFD Level 1 Supply Chain Management di PT. dalam tahapan pendistribusian produk adalah Divisi Multi Instrumentasi pada Gambar 6 yang Pemasaran. Divisi pemasaran memberikan jumlah menjelaskan secara umum proses apa saja yang produk yang akan dikirim kepada pelanggan. tersedia pada sistem. Produk yang dikirim dimasukkan kedalam karton box dimana satu karton box menyimpan 10 unit meter air. Lalu meteran air yang telah disiapkan oleh perusahaan akan dikirimkan oleh pihak ekspedisi kepada pelanggan.
2.5 Analisis Basis Data
Analisis basis data pada Supply Chain Management di PT. Multi Instrumentasi menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD). Entity Relationship Diagram (ERD) digambarkan pada Gambar 4
Gambar 6 DFD Level 1 Supply Chain Management
di PT. Multi Instrumentasi
2.8 Skema Relasi
Skema relasi menggambarkan hubungan antar data. Proses relasi antar atribut merupakan gabungan Gambar 4 Entity Relationship Diagram Supply antar atribut yang mempunyai kunci utama yang Chain Management di PT. Multi Instrumentasi sama, sehingga atribut-atribut tersebut akan menjadi satu kesatuan yang dihubungkan oleh konten kunci 2.6 Diagram Konteks tersebut. Skema relasi dari Supply Chain Diagram konteks menggambarkan bagaimana Management di PT. Multi Instrumentasi dapat data akan digunakan dan dikelola untuk proses dilihat pada Gambar 7 dalam bentuk aliran data ke dalam dan keluar Supply Chain Management di PT. Multi Instrumentasi secara umum. Diagram konteks pada sistem dapat dilihat pada Gambar 5
Gambar 7 Skema Relasi Supply Chain Management
di PT. Multi Instrumentasi Gambar 5 Diagram Konteks Supply Chain 2.9 Perancangan Antarmuka Management di PT. Multi Instrumentasi Perancangan antarmuka dibuat untuk menggambarkan rancangan dari tampilan program Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika 7 (KOMPUTA) Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033 yang akan digunakan oleh pengguna untuk Pengujian yang dipergunakan untuk menguji terhubunga dengan sistem yang akan dibangun. sistem adalah metode pengujian black box. Perancangan dibuat berdasarkan tampilan antarmuka Pengujian black box fokus pada pengujian baik input maupun output yang akan dihasilkan saat persyaratan fungsional sistem informasi. aplikasi diimplementasikan. Rencana pengujian yang akan dilakukan adalah Perencanaan antarmuka login dapat dilihat pada dengan cara menguji sistem yang dibangun secara Gambar 8 Black Box dan beta. Pengujian supply chain management di PT. Multi Instrumentasi menggunakan data uji berdasarkan data yang diberikan dari beberapa data yang telah diberikan. 1. Pengujian Black Box Pengujian black box fokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak yang dibangun. Pengujian Black Box dapat dilihat pada Tabel 4
Tabel 4 Tabel Pengujian Black Box
Kelas Uji Butir Uji Jenis Pengujian Login Login Black Box Pengguna Pengelolaan Peramalan Black Box Rencana Data Gambar 8 Perancangan Antarmuka Login Produksi Rencana Produksi 2.10 Perancangan Jaringan Semantik Menyimpan Perancangan jaringan semantik merupakan Data representasi dari perancangan antarmuka yang Rencana menunjukkan bagaimana setiap antarmuka saling Produksi terhubung. Perencanaan jaringan semantik login Pengelolaan Mengganti Black Box dalam supply chain management di PT. Multi Pengguna Password Instrumentasi dapat dilihat pada Data Pengguna Tambah Data Pengguna Hapus Data Pengguna Pengelolaan Ubah Data Black Box Bahan Bahan Baku Baku Tambah Data Bahan Baku Hapus Data Bahan Baku Pengelolaan Ubah Data Black Box Produk Produk Tambah Data Gambar 9 Perancangan Jaringan Semantik Login Produk Hapus Data 2.11 Pengujian Sistem Produk Pengujian sistem merupakan hal sentral yang Pengelolaan Tambah Black Box bertujuan untuk menemukan kesalahan-kesalahan Penjualan Data atau kekurangan-kekurangan pada sistem yang Penjualan sedang diuji. Pengujian bertujuan untuk mengetahui Pengiriman Tambah supply chain management yang dibuat telah Barang Data memenuhi standar yang telah ditentukan ketika Pengiriman perancangan. Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika 8 (KOMPUTA) Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033 Pengelolaan Ubah Data Black Box 2. Sistem Rantai Pasok ini dapat membantu Ekspedisi Ekspedisi Divisi Pemasaran dalam menentukan jadwal Tambah pengiriman produk kepada pelanggan, sehingga Data penjadwalan teratur dan tidak mengalami Ekspedisi keterlambatan pengiriman. Hapus 3.2 Saran Data Ada beberapa saran yang dapat diajadikan Ekspedisi pertimbangan dalam melakukan pengembangan Pengelolaan Ubah Data Black Box sistem supply chain management di PT. Multi Pelanggan Pelanggan Instrumentasi, antara lain: Tambah 1. Adanya fitur rekomendasi pemilihan Data pemasok dalam melakukan pembelian sehingga Pelanggan bagian Pengadaan mendapatkan masukan serta Hapus pertimbangan dalam melakukan pembelian bahan Data baku dengan optimal. Pelanggan 2. Adanya fitur rekomendasi pemilihan Pengelolaan Ubah Data Black Box ekspedisi dalam melakukan pengiriman produk Karyawan Karyawan dimana program akan menampilkan ekspedisi mana Tambah yang tersedia dan mempunyai kapasitas pengiriman Data yang besar yang dapat dipakai jasanya sehingga Karyawan produk yang terjual dapat langsung dikirimkan Hapus kepada pelanggan. Data Karyawan DAFTAR PUSTAKA [1] Yakub, Pengantar Sistem Informasi, Yogyakarta: 2. Pengujian Beta Graha Ilmu, 2012. Pengujian beta bersifat langsung yang dilakukan [2] Jogiyanto, Analisa dan Desain Sistem Informasi: di lingkungan yang sebenarnya. Pengguna Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktik melakukan penilaian terhadap perangkat lunak Aplikasi Bisnis, Yogyakarta: ANDI, 2005. dengan wawancara. Dari hasil wawancara tersebut maka dapat ditarik kesimpulan apakah perangkat [3] I. N. Pujawan dan M. ER, “Supply Chain lunak yang dibangun telah sesuai dengan tujuan atau Management Edisi Kedua,” Surabaya, Guna tidak. Widya, 2010, p. 5. Wawancara dilakukan untuk pengguna dari [4] S.-L. &. Bishop, Supply Chain, 2003. sistem yang terdiri dari administrator, divisi [5] F. Lukiastuti dan H. Prasetya, “Manajemen produksi, bagian Gudang induk, bagian pengadaan, Operasi Edisi Pertama,” Yogyakarta, MedPress bagian Pemasaran. (Anggota IKAPI), 2009. [6] S. Makridakis, S. C. Wheelwright dan V. E. 3. PENUTUP McGee, Metode dan Aplikasi Peramalan Jilid 1, Bab ini akan menjelaskan mengenai kesimpulan Jakarta: Binarupa Aksara, 1999. yang berisi hasil-hasil yang diperoleh setelah dilakukan analisis, desain, pengujian, serta [7] H. Jogiyanto, Analisis dan Desain, Yogyakarta: implementasi dari perancangan perangkat lunak Andi Offset, 2004. yang telah dirancang dan dikembangkan serta saran- [8] A. B. b. Ladjamudin, Konsep Sistem Basis Data saran yang akan memberikan catatan penting dan dan Implementasinya, Yogyakarta: Graha Ilmu, perbaikan yang perlu dilakukan untuk 2005. pengembangan perangkat lunak sebelumnya. [8] J. A. Hall, Accounting Information System, 3.1 Kesimpulan Jakarta: Salemba Empat, 2009. Berdasarkan hasil yang didapat dalam penulisan tugas akhir ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Sistem rantai pasok yang dibangun ini dapat memudahkan Divisi dalam menentukan jumlah rencana produksi produk setiap bulannya sehingga mendapatkan jumlah kebutuhan bahan baku, sehingga tidak terjadi kekurangan bahan baku untuk proses produksi