Anda di halaman 1dari 10

Quality Control

Quality Control ( QC) merupakan dasar untuk pekerjaan dan jasa yang dilakukan oleh suatu
perusahaan yang harus dipraktekkan oleh semua personel dari Organisasi dalam kegiatan
sehari-hari mereka.

Senin, 28 September 2015

Stockpile Management

Stockpile Management
Dalam Stockpile Management Ada 3 Point yang harus diperhatikan :
1. Storage Management
2. Quality & Quanitity Management
3. Blending Management

Storage Management
Storage Management atau pengaturan penyimpanan batubara di stockpile sangat penting dalam
stockpile management. Dalam mengatur penyimpanan batubara di stockpile, hal hal yang perlu
diperhatikan adalah Desain stockpile dan Sistem penumpukan.

Desain Stockpile
Desain dari suatu stockpile ditentukan oleh beberapa hal berikut ini :
1. Kapasitas penyimpanan batubara
2. Banyaknya jenis product yang akan Dipisahkan di stockpile
3. Fasilitas dan sistem penumpukan dan Pemuatan

Kapasitas penyimpanan Batubara


 Kapasitas penyimpanan batubara di stockpile menentukan desain suatu stockpile.
Stockpile yang berkapasitas kecil dengan batubara dengan kapasitas besar mungkin
berbeda khususnya dalam penyiapan lahan dan preparasi lahan tersebut.
 Pada stockpile dengan kapasitas yang besar, dasar stockpile harus benar-benar kuat dan
kokoh menahan beban yang besar. Kalau tidak, base stockpile tersebut akan turun di
bagian tengah, dan juga akan ikut menurunkan batubara yang ada di atasnya. Dalam
kondisi seperti itu akan terjadi kehilangan batubara di stockpile.

Jumlah Product Yang dipisahkan


 Banyaknya jumlah product yang akan dipisahkan menentukan luasan stockpile yang
diperlukan.
 Semakin banyak jumlah product yang dipisahkan semakin besar areal yang diperlukan.

Fasilitas Penumpukan dan pemuatan


 Alat yang digunakan dalam sistem penumpukan dan pemuatan batubara di stockpile
juga mempengaruhi desain atau areal stockpile yang digunakan.

Page 1 of 10
 Penggunaan stacker-reclaimer dalam sistem penumpukan dan pemuatan, membuat
desain dan sistem penumpukan memanjang.
 Stacker-reclaimer juga mempermudah dalam pemisahan batubara yang memiliki
kualitas yang berbeda dan sekaligus juga mempermudah dalam blending batubar-
batubara tersebut.

Desain Stockpile
1. Di sekeliling stockpile dipasang instalasi spraying.
2. Di sekeliling stockpile dibuatkan windshield atau penangkal angin.
3. Stockpile dibuat memanjang searah dengan arah angin dominan (Prevailing Wind).

SISTEM PENUMPUKAN
Dalam penumpukan Batubara harus memenuhi Syarat sebagai berikut :
 Sekeliling tumpukan batubara harus dapat diakses oleh unit maintenance seperti Wheel
Loader atau Excavator.
 Penumpukan harus memanjang searah dengan prevailing wind (arah angin dominan)
 Setiap penumpukan harus dipastikan ditrimming agar tidak terdapat puncak-puncak
kecil diatas tumpukan batubara.
 Slope permukaan stockpile yang menghadap ke arah angin harus dilandaikan sudutnya,
bila perlu dipadatkan.

Quality & Quantity Management


Quality dan Quantity Management adalah proses yang paling penting dalam suatu stockpile
management. Karena Quality dan quantity management bersifat terus menerus dan berjalan
seiring dengan jalannya perusahaan. Quality & Quantity Management melibatkan hampir semua
bagian di suatu perusahaan tambang batubara. Sedangkan di end user biasanya Quality dan
Quantity management dipegang oleh Departement Fuel Handling.

QQM di Perusahaan Tambang Batubara


QQM di perusahaan tambang batubara melibatkan sebagian besar departement yaitu mulai dari
Geology, Mine Planning, Tambang, Coal Processing, Quality Control, dan Shipping. Masing-
masing berperan dan bertanggung jawab di bagian masing-masing dalam menciptakan sistem
kontrol qualitas dan kuantitas yang baik.

Geology
Geology adalah bagian yang pertama-tama memberikan data mengenai jumlah cadangan, dan
kualitas batubara yang berpotensi untuk diexploitasi. Geology Juga bertugas secara terus
menerus mencari sumber cadangan batubara dengan melakukan explorasi. Data yang diberikan
oleh Geology merupakan titik acuan awal mengenai jumlah cadangan batubara dan kualitas
batubara.

Mine Planning
Mine Planning bertugas meneruskan pengolahan data dari geology, dengan membuat rencana
tambang yang didalamnya dilengkapi dengan data mineable reserve, mine design, perhitungan
alat, scheduling, dan lain-lain. Mine Planning juga bertugas melakukan kajian dan evaluasai
Page 2 of 10
setiap perkembangan kualitas dari mulai data geology, data reserve, data produksi, sampai data
dari pengapalan.

Mining / Tambang
Bertugas melakukan penambangan yang sudah didesain oleh mine planning. Mining harus
menjaga agar dalam eksekusi penambangan betul-betul mengikuti mine plan yang sudah
ditetapkan, baik mengenai batasan-batasan penambangan maupun dalam scheduling
penambangan.

Coal processing / Handling


Coal processing atau bagian handling, bertugas melakukan proses dari mulai penumpukan
batubara di stockpile, Crushing, maintenance stockpile, sampai dengan pemuatan batubara.
Coal processing biasanya erat sekali hubungan kerjanya dengan Quality Control atau Quality
Assurance. Karena pada pelaksanaannya Quality Control dan Coal processing bekerja bersama-
sama di stockpile baik dalam hal sistem penumpukan batubara di stockpile, pengaturan
pemuatan batubara, sampai blending batubara.

Quality Control
Beberapa tugas dari Quality Control :
 Tugas dari Quality Control adalah memonitor kualitas mulai dari data forecast tambang
sampai kualitas Pengapalan.
 Quality Control melakukan kontrol terhadap batubara produksi dengan melakukan
sampling pada saat batubara telah di crushing.
 Quality Control juga bertugas membuat rencana setiap pemuatan batubara dan
mengatur agar kualitas batubara yang dikirim sesuai dengan spesifikasi buyer.
 Quality Control membuat evaluasi perkembangan kualitas mulai dari tambang sampai
pengapalan.
 Quality Control juga bertugas mengevaluasi atau mengontrol process operasional yang
dapat mempengaruhi kualitas batubara, sehingga dapat menyimpang dari planning.
 Proses yang mungkin terjadi adalah di tambang, stockpile, dan barging.

Proses Operasional Yang dapat mempengaruhi Kualitas batubara


Penambangan :
 Pada saat penambangan, sering terjadi bahwa kondisi di lapangan berbeda dengan
kondisi seperti yang digariskan dalam mine plan. Misalnya adanya sisipan atau cleat
pada seam batubara yang sedang di tambang. Pengotor ini sulit dipisahkan dengan
selective mining. Akibatnya kandungan abu batubara tersebut akan lebih tinggi dari data
mine plan atau data geology.
 Pada penambangan dip seam atau seam yang miring, sering terjadi kontaminasi seam
batubara yang sedang ditambang oleh bagian floor yang longsor atau jatuh ke atas seam
batubara tersebut.

Stockpile

Page 3 of 10
1. Pada saat penumpukan batubara di stockpile, terjadi pencampuran antar batubara yang
memiliki kualitas yang berbeda.
2. Pada saat pengambilan batubara dari stockpile, sering terkontaminasi dengan bedding
(fine coal), atau bahkan material bedding selain batubara seperti batu dan kerikil.
3. Batubara yang sudah lama di stockpile mengalami penurunan kualitas.

QQM di End User


Proses QQm di stockpile end user, tidak spanjang di Perusahaan tambang. Proses QQM yang
dilkukan di stockpile end user, biasanya lebih di fokuskan pada bagaimana memisahkan
batubara dari berbagai pemasok yang kualitasnya juga berbeda, dan bagaimana membuat suatu
feeding coal yang sesuai dengan desain peralatan utilisasi tersebut. Proses yang paling
menonjol di stockpile end user adalah proses blending batubara untuk mensuplai batubara
kedalam peralatan utilisasi dengan kualitas yang sesuai.

BLENDING MANAGEMENT
Dalam suatu blending management, hal yang paling diutamakan adalah :
 Pencampuran kualitas sehingga menghasilkan kualitas batubara hasil campuran sesuai
dengan yang ditargetkan.
 Cara Blending atau pencampuran itu sendiri yang harus baik.

Pencampuran Kualitas
Sebelum Blending dilakukan, yang perlu diperhatikan adalah target kualitas yang harus dicapai
dari blending tersebut. Hanya satu target parameter yang dapat dicapai dengan tepat dalam
suatu blending. Parameter lainnya mengikuti sesuai dengan proporsi blendingnya. Diantara
parameter kualitas batubara, ada yang bersifat addictive (dapat dikalkulasi secara kuantitatif
pada saat blending). Dan ada pula paramter yang bersifat tidak addictive atau tidak dapat
dihitung secara kuantitatif berdasarkan proporsi blendingnya.

Kalkulasi Kualitas Blending


Qb = (Q1 x W1)+(Q2 x W2) Dibagi (W1+ W2)
1. Qb = Kualitas hasil Blending
2. Q1 = Kualitas batubara 1
3. Q2 = Kualitas batubara 2
4. W1 = Berat batubara 1
5. W2 = Berat batubara 2

Sistem Blending
Dalam suatu blending sistem pencampuran atau blending merupakan yang terpenting. Blending
harus dilakukan dengan proporsi unit pencampuran yang terkecil untuk mendapatkan batubara
hasil blending yang homogen. Berikut ini adalah beberapa sistem pencampuran dengan tingkat
homogenitas yang meningkat. (Semakin homogen).
 Blending Barge By Barge
 Blending DT By DT
 Blending Bucket Loader By Bucket loader
 Blending conveyor.
Page 4 of 10
Hasil suatu blending yang homogen sangat diperlukan terutama bagi end user. Ketidak
homogenan dalam suatu blending akibatnya akan terasa langsung oleh end user pada saat
batubara tersebut digunakan. Kesempurnaan dari suatu blending adalah ketepatan dalam
pencapaian target kualitas hasil blending dan homogenitas hasil pencampuran.

Stockpile

Apakah yang dimaksud dengan stockpile? Maksud, Fungsi dan Tujuan? Stockpile berfungsi
sebagai penyangga antara pengiriman dan proses,sebagai persediaan strategis terhadap
gangguan yang bersifat jangka pendek atau jangka panjang.
Stockpile juga berfungsi sebagai proses homogenisasi dan atau pencampuran batubara untuk
menyiapkan kualitas yang dipersyaratkan.
Pengertian Stockpile adalah merupakan tempat penyimpanan/ penumpukan hasil tambang
batubara. Stockpile juga digunakan untuk mencampur batubara supaya homogenisasi bertujuan
untuk menyiapkan produk dari satu tipe material dimana fluktuasi di dalam kualitas batubara
dan distribusi ukuran disamakan.
Dalam proses homogenisasi ada dua tipe yaitu blending dan mixing.
Apa yang dimaksud dengan proses blending? Blending bertujuan untuk memperoleh produk
akhir dari dua atau lebih tipe batubara yang lebih dikenal dengan komposisi kimia dimana
batubara akan terdistribusi secara merata dan tanpa ada lagi jumlah yang cukup besar untuk
mengenali salah satu dari tipe batu bara tersebut ketika proses pengambilan contoh dilakukan.
Dalam proses blending batubara harus tercampur secara merata.
Apa yang dimaksud dengan proses mixing? Proses mixing merupakan salah satu tipe batubara
yang tercampur masih dapat dilokasikan dalam kuantitas kecil dari hasil campuran material
dari dua atau lebih tipe batubara. Bagaimana proses penyimpanan dilakukan? Proses
penyimpanan, dapat dilakukan di :
 Dekat tambang, biasanya masih berupa lumpy coal
 Dekat Pelabuhan
 Di tempat Pengguna batubara

Untuk proses penyiapan diharapkan jangka waktunya tidak lama, karena akan berakibat pada
penurunan kualitas batubara. Proses penurunan kualitas biasanya lebih dipengaruhi oleh
proses oksidasi dan alam. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam manajemen stockpile?

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam Management stockpile, diantaranya :

1. Monitoring quantity (Inventory) dan movement batubara di stockpile, meliputi


recording batubara yang masuk (coal in) dan recording batubara yang keluar (coal out)
di stockpile, termasuk recording batubara yang tersisa (coal balance).
2. Menghindari batubara yang terlalu lama di stockpile, dapat dilakukan dengan penerapan
aturan FIFO (First in first out) dimana batubara yang terdahulu masuk harus
dikeluarkan terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi resiko degradation
dan pemanasan batubara.

Page 5 of 10
3. Mengusahakan pergerakan batubara sekecil mungkin di stockpile, termasuk diantaranya
mengatur posisi stock dekat dengan reclaimer, Monitoring efektivitas dozing di stockpile
dengan maksud mengurangi degradasi batubara.
4. Monitoring quality batubara yang masuk dan keluar dari stockpile termasuk diantara
control temperatur untuk mengantipasi self heating dan spocom.
5. Pengawasan yang ketat terhadap kontaminasi, meliputi pelaksanaan housekeeping dan
Inspeksi langsung adanya pengotor yang terdapat di stockpile.
6. Perhatian terhadap faktor lingkungan yang bisa ditimbulkan, dalam hal ini mencakup
usaha :
 Contral dust dan penerapan dan pengawasan penggunaan spraying dan dust supressant.
 Adanya tempat penampungan khusus (fine coal trap) untuk buangan/limbah air dari
Drainage Stockpile.
 Penanganan limbah batubara (Remnant & Spilage Coal).

Tidak dianjurkan menggunakan area stockpile untuk parkir dozer, baik untuk keperluan
Maintenance dozer atau over shift operator. Kecuali dalam keadaan emergency dan setelah itu
harus diadakan housekeeping secara teliti. Menanggulangi batubara yang t erbakar di stockpile.
Dalam hal ini penanganan yang dianjurkan sebagai berikut :

 Melakukan spreading atau penyebaran untuk mendinginkan suhu batubara.


 Bila kondisi cukup parah, maka bagian batubara yang terbakar dapat dibuang.
 Memadatkan batubara yang mengalami self heating atau sponcom.
 Batubara yang mengalami sponcom tidak diperbolehkan langsung di-loading ke
tongkang sebelum didinginkan terlebih dahulu.
 Untuk penyimpanan yang lebih lama bagian atas stockpile harus dipadatkan guna
mengurangi resapan udara dan air ke dalam stokpile.

Stockpile berfungsi sebagai penyangga antara pengiriman dan proses, sebagai persediaan
strategis terhadap gangguan yang bersifat jangka pendek atau jangka panjang. Stockpile juga
berfungsi sebagai proses homogenisasi dan atau pencampuran batubara untuk menyiapkan
kualitas yang dipersyaratkan.

Pengertian singkatnya stockpile adalah merupakan tempat penyimpanan/ penumpukan hasil


tambang batubara. Stockpile juga digunakan untuk mencampur batubara supaya homogenisasi
bertujuan untuk menyiapkan produk dari satu tipe material dimana fluktuasi di dalam kualitas
batubara dan distribusi ukuran disamakan . Dalam proses homogenisasi ada dua tipe yaitu
blending dan mixing.

Apa yang dimaksud dengan proses blending? Blending bertujuan untuk memperoleh produk
akhir dari dua atau lebih tipe batubara yang lebih dikenal dengan komposisi kimia dimana
batubara akan terdistribusi secara merata dan tanpa ada lagi jumlah yang cukup besar untuk
mengenali salah satu dari tipe batu bara tersebut ketika proses pengambilan contoh dilakukan.
Dalam proses blending batubara harus tercampur secara merata. Apa yang dimaksud dengan
proses mixing?

Page 6 of 10
Proses mixing merupakan salah satu tipe batubara yang tercampur masih dapat dilokasikan
dalam kuantitas kecil dari hasil campuran material dari dua atau lebih tipe batubara.
Bagaimana proses penyimpanan dilakukan? Proses penyimpanan, dapat dilakukan di :
 Dekat Pelabuhan
 Ditempat Pengguna batubara Untuk proses penyiapan diharapkan jangka waktunya
tidak lama, karena akan berakibat pada penurunan kualitas batubara.

Proses penurunan kualitas biasanya lebih dipengaruhi oleh proses oksidasi dan alam. Apa saja
yang perlu diperhatikan dalam manajemen stockpile? Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam Management stockpile, diantaranya :

1. Menghindari batubara yang terlalu lama di stockpile, dapat dilakukan dengan penerapan
aturan FIFO (First in first out) dimana batubara yang terdahulu masuk harus
dikeluarkan terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi resiko degradation
dan pemanasan batubara.
2. Mengusahakan pergerakan batubara sekecil mungkin di stockpile, termasuk diantaranya
mengatur posisi stock dekat dengan reclaimer, Monitoring efektivitas dozing di stockpile
dengan maksud mengurangi degradasi batubara.
3. Monitoring quality batubara yang masuk dan keluar dari stockpile termasuk diantara
control temperatur untuk mengantipasi self heating dan spocom.
4. Pengawasan yang ketat terhadap kontaminasi, meliputi pelaksanaan housekeeping dan
Inspeksi langsung adanya pengotor yang terdapat di stockpile.
5. Perhatian terhadap faktor lingkungan yang bisa ditimbulkan, dalam hal ini mencakup
usaha :
o Contral dust dan penerapan dan pengawasan penggunaan Spraying dan Dust
Supressant.
o Adanya tempat penampungan khusus (Fine Coal Trap) untuk buangan/limbah air
dari Drainage Stockpile.
o Penanganan limbah batubara (Remnant & Spilage Coal).

6. Tidak dianjurkan menggunakan area stockpile untuk parkir dozer, baik untuk keperluan
Maintenance dozer atau over shift operator. Kecuali dalam keadaan emergency dan
setelah itu harus diadakan housekeeping secara teliti.
7. Menanggulangi batubara yang t erbakar di stockpile. Dalam hal ini penanganan yang
dianjurkan sebagai berikut :
 Melakukan spreading atau penyebaran untuk mendinginkan suhu batubara.
 Bila kondisi cukup parah, maka bagian batubara yang terbakar dapat dibuang.
 Memadatkan batubara yang mengalami self heating atau sponcom.
 Batubara yang mengalami sponcom tidak diperbolehkan langsung di-loading ke
tongkang sebelum didinginkan terlebih dahulu.
 Untuk penyimpanan yang lebih lama bagian atas stockpile harus dipadatkan guna
mengurangi resapan udara dan air ke dalam stockpile.
Sebaiknya tidak membentuk stockpile dengan bagian atas yang cekung, hal ini dimaksudkan
untuk menghindari swamp di atas stokpile. Mengusahakan bentuk permukaan basement
berbentuk cembung atau minimal datar, hal ini berkaitan dengan kelancaran sistem drainage.
Page 7 of 10
Source :
http://asefrafiansyahqc.blogspot.com/2015/09/stockpile-management.html
http://asefrafiansyahqc.blogspot.com/2015/09/stockpile.html

Page 8 of 10
Pengertian Tugas & Tanggung Jawab Quality Control (QC)

Pengertian Quality Control (QC)

Quality control (pengendali mutu) banyak diperlukan atau dibutuhkan di berbagai sektor
industri, dari manufaktur mobil sampai produksi pangan. Tergantung dari sektor industri
dimana Quality control tersebut bekerja, tugas umum mereka memeriksa secara visual, bantuan
teknologi modern atau menguji produk secara manual sebelum, selama atau setelah proses
produksi. Quality control juga bertanggung jawab dalam menjalankan dan memantau peralatan
inspeksi, serta merekam dan menganalisis data kualitas suatu produksi.

Lebih detailnya Quality control bertugas meneliti produk dan selama proses produksi baik
sebelum, selama dan setelah proses produksi untuk memperoleh standar kualitas yang
diperlukan. Tugas quality control mencakup monitoring, uji-tes dan memeriksa semua proses
produksi yang terlibat dalam produksi suatu produk. Memastikan semua standar kualitas
dipenuhi oleh setiap komponen dari produk atau layanan yang disediakan oleh perusahaan.

Tugas Quality Control

Tugas quality control secara spesifik bervariasi, tergantung pada industri di mana mereka
bekerja. Tidak peduli pada sektor industri dimana mereka bekerja tujuan utama mereka adalah
pengendalian kualitas, menguji produk sesuai standar spesifikasi pabrik atau perusahaan.
Quality control memiliki kewenangan untuk menerima atau menolak produk yang yang akan
dipasarkan. Ketika mereka menemukan cacat pada hasil produksi mereka berwenang dan dapat
mengirimkan produk yang cacat kembali untuk perbaikan. Inti dari tugas mereka adalah
menguji, memeriksa, meneliti, menganalisi kualitas produk sehingga produk yang dihasilkan
sesuai dengan standar perusahaan dan layak diedarkan di pasaran.

Tanggung jawab Quality Control

 Memantau perkembangan semua produk yang diproduksi oleh perusahaan.


 Bertanggung jawab untuk memantau, menganalisis, meneliti, menguji suatu produk.
 Memverifikasi kualitas produk.
 Quality Control bertanggung jawab memonitor setiap proses yang terlibat dalam
produksi produk.
 Memastikan kualitas barang produksi sesuai standar.
 Merekomendasikan pengolahan ulang produk-produk berkualitas rendah.
 Bertanggung jawab untuk dokumentasi inspeksi dan tes yang dilakukan pada produk
dari sebuah perusahaan.
 Membuat analisis catatan sejarah perangkat dan dokumentasi produk sebelumnya untuk
referensi di masa mendatang.

Page 9 of 10
Keahlian yang diperlukan Quality Control

Mampu menganalisis, menguji, meneliti, memantau dan memastikan produksi berjalan sesuai
standar yang ditetapkan oleh perusaahaan.

Persyaratan Pendidikan Quality Control

Persyaratan pendidikan untuk Quality control tergantung pada sektor industri di mana mereka
bekerja. Secara umum untuk menjadi staf quality control dibutuhkan ijazah dari perguruan
tinggi, politeknik yang sejajar dengan Diploma. Sedang untuk jabatan lebiah tinggi seperti
manager kualitas produk mungkin membutuhkan ijazah lebih tinggi seperti sarjana maupun
pascasarjana, begitu juga dengan quality produk yang lebih kompleks mungkin memerlukan
pendidikan lanjutan dalam kontrol kualitas atau pelatihan khusus dalam bidang industri.

Source :
http://jobsinfopedia.blogspot.com/2015/05/pengertian-tugas-tanggung-jawab-quality.html

Page 10 of 10

Anda mungkin juga menyukai