PMR MADYA
UNIT MTS NU RAUDLATUL MUALLIMIN, WEDUNG
OLEH :
Nama : SIROJUDDIN, S.T.
PIN :1
No Reg : 3321132005198091
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. karena atas limpahan berkah, rahmat
dan karunia-Nya sehingga kegiatan pelatihan Pembina PMR Gelombang Ke-2 sekabupaten
Demak, yang diselenggarakan pada tanggal 11 – 13 Noptember 2019, bertempat di Gd. BKKP
Kabupaten Demak dapat di laksanakan dengan baik.
Kegiatan pelatihan Pembina PMR tahun 2019 Gelombang Ke-2 ini dilaksanakan untuk
mendukung terbentuknya unit PMR di wilayah Demak khususnya untuk tingkat Madya,
sehingga diharapkan pembina PMR dapat menjalankan tugasnya sebagai wadah untuk
mengelola program-program kegiatan PMR secara berkesinambungan. Salah satu unsurnya
adalah guru yang akan menjadi Pembina. Pelatihan pembina ini dimaksudkan untuk
meninggkatkan kemampuan para guru dalam mengelola manajemen PMR di madrasahnya,
sehingga dapat menyebarluasan dan sosialisasi berbagai informasi baru, khususnya terkait
Palang Merah Remaja.
Laporan pelaksanaan kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban
yang kami susun untuk mengetahui sejauh mana kami melaksanakan kegiatan Program Tindak
Lanjut, laporan ini mencakup keseluruhan kegiatan dari yang dilakukan.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu saran
membangun sangat kami harapkan demi perbaikan pada masa yang akan datang. Akhirnya kami
mengucapkan terima kasih kepada PMI Cabang Kabupaten Demak, MTs NU Raudlatul
Muallimin Wedung yang telah mempercayakan kami sebagai pembina PMR. Semoga memberi
manfaat bagi pendidikan di Indonesia, khususnya PMI Cabang Kabupaten Demak.
Sirojuddin, S.T.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Pengertian, Tujuan, Sasaran, Dan Landasan Hukum
BAB IV PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam rangka peningkatan dan pengembangan kemampuan siswa dalam bidang
pengetahuan Palang Merah Remaja, perlu adanya suatu kegiatan dan wadah yang mampu
menyalurkan bakat dan minat siswa.
Untuk itu PMR perlu dikembangkan, agar kedepan dapat menjadi tenaga medis madrasah
yang mampu memberikan Pertolongan Pertama (PP) pada siswa yang menderita sakit atau
gangguan fisik (medis/trauma), menerapkan dan mensosialisasikan SANKES (sanitasi dan
kesehatan) pada anggota keluarga dan lingkungan madrasah maupun masyarakat, tanggap
terhadap bencana, dan menjadi pendonor sukarela, serta menjadi sukarelawan masa depan serta
dapat memberikan penyuluhan kesehatan pada aktivitas akademis madrasah, serta dapat
membentuk life skill guna mewujudkan perilaku positif siswa dan menjadi pre educator yaitu
pendidik sebaya ketrampilan hidup.
4. Landasan hukum
UU 1 tahun 2018 tentang Kepalangmerahan
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 2019 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
undang Nomor 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan
Seseorang yang memiliki kompetensi dalam memberikan pertolongan pertama wajib
memberikan pertolongan jika menemukan korban yang membutuhkan bantuan, baik itu
korban trauma (benturan), korban medis (keracunan atau sebab yang lain), ataupun
kombinasi keduanya. Apabila ada orang yang tidak mau memberikan bantuan pada
korban sementara orang tersebut mampu dan pemberian bantuan tidak membahayakan
diri sendiri dan korban, maka orang tersebut dapat dituntut dengan pasal 531 KUH
Pidana. Ancaman dalam pasal ini adalah hukuman kurungan selama-lamanya 3 bulan atau
denda sebanyak- banyaknya Rp 4.500,-.
Rahasiakanlah semua informasi yang berhubungan dengan korban, terutama informasi
yang bersifat pribadi. Apabila informasi pribadi korban tersebar, korban bisa menuntut
dengan dasar pasal 322 KUH Pidana. Ancaman dalam pasal ini adalah hukuman kurungan
selama-lamanya 9 bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp 9.000,-.
BAB II
PROGRAM KEGIATAN
B. PROGRAM PELATIHAN
Pelatihan anggota PMR bertujuan untuk peningkatan ketrampilan hidup sehat dan
menjadi calon relawan, Proses pelatihan dilakukan oleh PMI cabang dan Unit PMR, sesuai
dengan kurikulum yang telah ditetapkan. Waktu pelaksanaan menyesuaikan dengan kalender
pendidikan, berintegrasi dengan kegiatan-kegiatan tertentu. Sedangkan materi selama pelatihan
antara lain :
1. Ke-Palang Merah-an
Yang dimaksud dengan Kepalangmerahan menurut Undang-Undang Nomor 1, Tanggal
9 Januari 2018 adalah hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan kemanusiaan, lambang
palang merah, atau hal lain yang diatur berdasarkan Konvensi-konvensi Jenewa 1949.
2. Manajemen Pembinaan PMR
Manajemen PMR merupakan proses pembinaan dan pengembangan anggota remaja
PMI agar dapat mendukung peningkatan kapasitas organisasi dan pelayanan PMI, yang
dilaksanakan melalui kegiatan Tri Bakti PMR
3. keorganisasian PMR dan PMI
Palang Merah Remaja atau PMR adalah suatu organisasi binaan dari Palang Merah
Indonesia yang berpusat di sekolah-sekolah ataupun kelompok-kelompok masyarakat
(sanggar, kelompok belajar, dll.) yang bertujuan membangun dan mengembangkan karakter
Kepalangmerahan agar siap menjadi Relawan PMI pada masa depan.
anggota PMR merupakan salah satu kekuatan PMI dalam melaksanakan kegiatan-
kegiatan kemanusiaan dibidang kesehatan dan siaga bencana, mempromosikan prinsip-
prinsip dasar gerakan palang merah dan bulan sabit merah internasional, serta
mengembangkan kapasitas organisasi PMI.
4. Sekolah Siaga Bencana (SSB)
Sekolah Siaga Bencana (SSB) adalah program berbasis sekolah dalam rangka
membangun kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi bencana di Indonesia. Program ini
bertujuan menggugah kesadaran seluruh unsur, baik individu maupun kolektif, di sekolah
dan lingkungan sekolah agar memahami dan siap menghadapi bencana yang mungkin
terjadi. Sekolah Siaga Bencana dicanangkan secara nasional oleh Kepala Badan Nasional
Penanggulangan Bencana terkait tingginya frekuensi bencana dan banyaknya potensi
bencana di Indonesia
5. Pertolongan Pertama
Pertolongan Pertama adalah pemberian pertolongan segera kepada penderita
sakit/cedera/kecelakaan yang membutuhkan pananganan medis dasar. Pertolongan pertama
"PP" merupakan pengembangan dari P3K "Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan".
6. Perawatan Kedaruratan Medis di Rumah
Lingkungan rumah tangga merupakan lingkungan yang terdekat dengan aktifitas dan
kesibukan sebagian besar masyarakat pada umumnya. Perawatan Kedaruratan di rumah
merupakan hal yang sangat penting, dimana banyak orang yang membutuhkan penanganan
Kegawatdaruratan diantaranya orang sakit, bayi, balita, ibu hamil, ibu melahirkan, ibu
menyusui, lanjut usia, penyandang cacat dan lain sebagainya.
Dengan keterampilan Perawatan Kedaruratan kita dapat meningkatkan derajat kesehatan,
meminimalkan angka kesakitan dan bahkan angka kematian.
7. Pertolongan Pertama (BHD)
Bantuan Hidup Dasar adalah Serangkaian usaha awal untuk mengembalikan fungsi
pernafasan dan atau sirkulasi pada seseorang yang mengalami henti nafas dan atau henti
jantung (cardiac arrest).
C. PROGRAM PELAKSANAAN TRI BAKTI PMR
1. Meningkatkan ketrampilan hidup sehat
Di dalam PMR diajarakan tentang pertolongan pertama, remaja sehat peduli sesama,
kesehatan remaja, ayo siaga bencana, dan donor darah, kepemimpinan, kepalangmerahan.
2. Berkarya dan berbakti kepada masyarakat
Di dalam PMR diajarkan untuk saling peduli, kepemimpinan kreatif dan kerjasama.
3. Mempererat tali persahabatan nasional dan internasional
Di PMR diajarkan bersahabat dengan orang lain, baik di dalam lingkup nasional maupun
internasional
Materi Pokok :
1. Gerakan PM (Mengenal Gerakan) PMR
2. Pertolongan Pertama (PP) PMR
3. Kepemimpinan PMR
4. Donor Darah PMR
5. Remaja Sehat Peduli Sesama PMR
6. Kesehatan Remaja PMR
7. Kesiapsiagaan Bencana PMR :
Materi Tambahan
1. Buku Saku Pembina PMR
2. Youth Center
3. Pengurangan Resiko Berbasis Remaja :
Laporan pelaksanaan program tindak lanjut Pembina Jenjang Madya ini dibuat guna menjadi
bahan evaluasi dalam rangka perbaikan-perbaikan dalam program selanjutnya. Kegiatan yang
telah dilaksanakan diharapkan menjadi media motivasi dan inovasi Pembina dalam peningkatan
kemampuan para Pembina dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Sehingga pada gilirannya
kualitas PMR dapat meningkat secara signifikan.
Hasil yang diharapkan adalah meningkatkan kualitas positif anggota PMR sehingga dapat
berperan dalam kegiatan kepalangmerahan, baik dalam hal perencanaan, pelaksanaan, evaluasi,
sebagai anggota relawan masa depan. Oleh karena itu dengan adanya program kegiatan PMR
mudah-mudahan dapat membantu pelaksanaan kegiatan Tri Bakti Palang Merah, guna
menunjang manusia Indonesia seutuhnya melalui pembinaan dan pengembangan secara
berkesinambungan.
Saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan. Demikian laporan
pelaksanaan program tindak lanjut ini kami buat, Besar harapan kami agar diikutkan dalam
diklat lanjutan agar kami dapat meningkatkan kompetensi kami menjadi lebih baik.
Sirojuddin, S.T.