0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
151 tayangan2 halaman
SMP Negeri 1 Muntilan awalnya merupakan kediaman seorang saudagar kaya bernama Khoo Kim Goan. Bangunannya kemudian diambil alih pemerintah untuk dijadikan sekolah setelah ditinggalkan pemiliknya selama Perang Dunia 2. Sekarang, SMP ini menjadi sekolah unggulan dengan berbagai prestasi akademik dan ekstrakurikuler serta fasilitas memadai, serta melestarikan bangunan bersejarah
SMP Negeri 1 Muntilan awalnya merupakan kediaman seorang saudagar kaya bernama Khoo Kim Goan. Bangunannya kemudian diambil alih pemerintah untuk dijadikan sekolah setelah ditinggalkan pemiliknya selama Perang Dunia 2. Sekarang, SMP ini menjadi sekolah unggulan dengan berbagai prestasi akademik dan ekstrakurikuler serta fasilitas memadai, serta melestarikan bangunan bersejarah
SMP Negeri 1 Muntilan awalnya merupakan kediaman seorang saudagar kaya bernama Khoo Kim Goan. Bangunannya kemudian diambil alih pemerintah untuk dijadikan sekolah setelah ditinggalkan pemiliknya selama Perang Dunia 2. Sekarang, SMP ini menjadi sekolah unggulan dengan berbagai prestasi akademik dan ekstrakurikuler serta fasilitas memadai, serta melestarikan bangunan bersejarah
Muntilan di Kabupaten Magelang kerap menjadi aktivitas perdagangan. Oleh karena itu, di sana banyak ditemukan bangunan bangunan bersejarah, salah satu nya SMP Negeri 1 Muntilan. SMP Negeri 1 Muntilan terletak di Dusun Wonosari, Desa Gunungpring ,atau lebih tepatnya Jalan Pemuda No.161 Muntilan, Magelang, Jawa Tengah. Letaknya yang berada di pusat Kota Muntilan, sangat strategis sehingga mudah dijangkau di wilayah Kabupaten Magelang bagian selatan. SMP Negeri 1 Muntilan memiliki banyak keunikan,baik dari segi bangunan maupun sejarah atau asal usulnya. Menurut masyarakat setempat, sekolah ini dahulu merupakan kediaman dari saudagar kaya raya keturunan Tionghoa yang bernama Khoo Kim Goan. Beliau adalah seorang pengusaha ternak berskala besar dan pedagang intan. Ia juga terkenal sebagai pengusaha angkutan yang dinamai Victoria. Namun, ketenarannya mulai pudar saat kedatangan tentara Jepang pada awal maret tahun 1942. Tentara Jepang menyerbu Muntilan bahkan kediaman dari Khoo Kim Goan dijadikan sebagai sasaran bom para tentara. Karena situasi yang tidak kondusif dan untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan, Khoo Kim Goan bersama istri dan anak anaknya pun mengungsi keluar dari Muntilan. Ia meninggalkan kediamannya begitu saja, bahkan setelah bertahun tahun kediaman Khoo Kim Goan tersebut tak terurus dan terabaikan. Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia mengambil alih tempat tersebut untuk didirikan sebuah sekolah yang dinamai SMP Pemda. Pada tahun 1946, SMP Pemda diubah namanya menjadi SMP N 1 Muntilan. Tahun tahun berikutnya, sekolah tersebut banyak menorehkan prestasi. Diantaranya, pada tahun 1971 ditetapkan sebagai SMP Perintis, tahun 1978 sebagai SMP Teladan, kemudian pada tahun 2002 sebagai Sekolah Standar Nasional (SSN), pada tahun 2014 sebagai sekolah unggulan kabupaten, dan pada tahun 2016 hingga saat ini ditetapkan sebagai sekolah rujukan. Bahkan,pada tahun 2008 SMP Negeri 1 Muntilan ditetapkan oleh pemerintah sebagai Rujukan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI). Sejak ditetapkannya RSBI, kegiatan belajar mengajar mulai menggunakan bahasa asing,lebih tepatnya bahasa inggris. Selain RSBI, pada tahun 2014, SMP Negeri 1 Muntilan menyelenggarakan program Akselerasi yaitu masa tempuh pendidikan hanya dua tahun. Tak hanya itu, pada tahun 2013 SMP 1 Muntilan meraih medali perunggu OSN Fisika Tingkat Nasional, tahun 2014 meraih juara 1 Kompetisi Mata Pelajaran UN SMP/MTs Tingkat DIY-Jateng Mapel IPA, serta juara 1 Kompetisi Mata Pelajaran UN SMP/MTs Tingkat DIY-Jateng Mapel Bahasa Inggris, juara 1 Kompetisi Mata Pelajaran UN SMP/MTs Tingkat DIY-Jateng Mapel Bahasa Indonesia, juara 3 terbaik Matematika Tingkat Nasional pada Indonesia Match and Science Camp, dan juara 3 Debat Bahasa Indoensia Tingkat Nasional pada tahun 2016, serta masih banyak prestasi-prestasi lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Fasilitas yang tersedia di SMP Negeri 1 Muntilan pun sangat memadai, diantaranya 21 ruang kelas, dua aula, tiga laboraturium komputer, satu ruang musik,satu perpustakaan, satu masjid, satu laboratrium fisika, satu laboraturium biologi, ruang uks, empat kantin, satu koperasi siswa, lapangan voli,lapangan basket,lapangan futsal, bak pasir lompat jauh,lapangan badminton, ruang kesenian, ruang agama non muslim, ruang guru, ruang kepala sekolah ,ruang tata usaha, ruang BK, dan ruang ISO. Tepat di tengah-tengah SMP Negeri 1 Muntilan, terdapat taman yang sangat asri, ditumbuhi berbagai macam perpohonan, dan dilengkapi dengan sebuah kolam ikan dan air mancur di taman tersebut,yang membuat suasana menjadi lebih damai dan sejuk. Maka, tak jarang banyak kegiatan pembelajaran yang sering dilaksanakan di taman sekolah. Pada tahun 2019, SMP Negeri 1 Muntilan ditetapkan sebagai sekolah Adiwiyata di Kabupaten Magelang, yang ramah lingkungan, serta minim penggunaan plastik dalam hal apapaun. Di SMP Negeri 1 Muntilan juga terdapat berbagai macam ekstrakulikuler, diantaranya, jurnalisitik, PMR, bola basket, voli, sepak takraw,OSN IPA, OSN Matematika, OSN IPS, film, karate, tapak suci, taekwondo, desain grafis, qira’ah, tari, musik, lukis,dan masih banyak lagi. Pada tahun 2019, SMPN 1 Muntilan mengalami renovasi secara besar besaran pada lapangan belakang sekolah, sebagian kecil dari lapangan sekolah didirikan sebuah bangunan lagi yang akan digunakan untuk perpustakaan,tempat parkir, dan satu ruang kelas. Sejak beberapa bulan yang lalu, bangunan tersebut sudah mulai dioperasikan dalam kegiatan belajar mengajar sehari hari. Walaupun sudah dialih fungsikan menjadi sebuah sekolah,dan sudah mengalami berbagai tahap renovasi, namun bangunan khas kediaman dari Khoo Kim Goan tetap dipertahankan. Bangunan seluas 400 meter persegi tersebut digunakan sebagai ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang tata uasaha, ruang BK , dan laboraturium multimedia. Sejak zaman Belanda hingga sekarang bangunan tersebut belum diubah sama sekali, baik dari cat bangunanya,ubin atau lantainya,hingga hiasan dan lukisan lukisan yang dipajang disana. Gaya bangunan tersebut berbentuk Indies khas arsitektur Belanda di Nusantara. Yang ditandai dengan tembok bangunannya yang cenderung lebih tebal dari tembok pada umumnya, lantai yang terbuat dari ubin bercorak bintang segi delapan, dan warna cat dinding yang di dominasi hijau muda dan hijau tua. Seluruh sivitas akademika berkomitmen untuk melestarikan bangunan warisan dari Khoo Kim Goan karena merupakan Bangunan Cagar Budaya (BCB). Hal ini sesuai dengan visi sekolah yakni insan yang cerdas,berakhlak,cakap berbudaya,dan unggul dalam prestasi.