Daftar Isi
KATA PENGANTAR................................................................................................................................... i
Daftar Isi
ii
Penyusunan UKL/ UPL Pasar Kecamatan Kota Bangun
3.1.5. Sumber Daya Air dan Kandungan Air Tanah .............................................................. III.10
3.3. Kependudukam, Sosial Pendidikan, Budaya dan Kesehatan Masyarakat ......................... III.18
3.3.1.Kependudukan............................................................................................................ III.18
LAMPIRAN- LAMPIRAN.............................................................................................................................
Daftar Isi
ii
Penyusunan UKL/ UPL Pasar Kecamatan Kota Bangun
Daftar Isi
Tabel
Tabel 2.1 Perkiraan Kebutuhan Tenaga Kerja berdasarkan keterampilan selama kontruksi II.11
Tabel 2.2 Spesifikasi Teknis Sarana Pendukung Pelaksanaan Rencana Kegiatan II.12
Tabel 3.1 Jumlah curah hujan dan hari hujan menurut bulan kecamatan Kota Bangun 2014 III.2
Tabel 3.3 Ragam Flora Desa Kota Bangun Ulu kecamatan Kota Bangun III.7
Tabel 3.4 Ragam Fauna Darat Desa Kota Bangun Ulu kecamatan Kota Bangun III.17
Tabel 3.5 Ragam Biota Air Desa Kota Bangun Ulu kecamatan Kota Bangun III.19
Tabel 3.6 Jumlah Penduduk Desa Kota Bangun Ulu Kecamatan Kota Bangun 2014 III.21
Tabel 3.7 Jumlah Penduduk berdasarkan etnis Desa Kota Bangun Ulu kecamatan Kota Bangun III.22
Daftar Isi
Gambar
Gambar 1.1 Kantor Desa Kota Bnagun Ulu dan Kantor Kecamatan Kota Bangun I.3
Gambar 2.4 Peta Kesesuaian Pola Ruang Pasar Kota Bangun dengan RTRW
Gambar 2.5 Peta Kesesuaian Struktur Ruang Pasar Kota Bangun dengan RTRW
Gambar 2.6 Kondisi Kios area kering pasar Kota Bangun II.17
Gambar 2.7 Kondisi Kios area basah pasar Kota Bangun II.17
Gambar 2.8 Kondisi Kios area dagang basah pasar Kota Bangun II.21
Gambar 2.9 Kondisi Kios area dagang basah pasar Kota Bangun II.21
Gambar 2.10 Kondisi Kios area dagang basah pasar Kota Bangun II.22
Gambar 2.11 Kondisi Kios area dagang basah pasar Kota Bangun II.22
Daftar Isi
Grafik
Grafik 3.1 Persentase Penduduk Kecamatan Kota Bangun menurut jenis kelamin 2014 III.20
Grafik 3.2 Penduduk Kota Bangun menurut desa/ kelurahan dan jenis kelamin 2014 III.20
Grafik 3.3 Jumlah Kelahiran, kematian, imigrasi dan emigrasi kecamatan Kota Bangun
Grafik 3.5 Jumlah fasilitas kesehatan di kecamatan Kota Bangun 2014 III.27
Grafik 3.6 Perbandingan penggunaan alat KB penduduk kecamatan Kota Bangun 2014 III.28
Bab 1
Pendahuluan
Berikut adalah identitas pemrakarsa untuk rencana usaha dan/atau kegiatan Pasar Kota
Bangun
Nama Instansi : Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Kutai
Kartanegara
Tenggarong 75511
Kartanegara
Bab I Pendahuluan I - 1
Penyusunan UKL/ UPL Pasar Kecamatan Kota Bangun
Berikut adalah identitas penyusun Dokumen UKL UPL Pasar Kota Bangun Kecamatan Kota
Bangun
Email : unang_bismi@yahoo.co.id
Sebagai salah satu daerah dengan sumber daya alam yang tinggi serta sebagai
daerah yang mengalami kemajuan dalam kegiatan perdagangan di wilayah Kalimantan bagian timur,
kabupaten Kutai Kartanegara menjadi salah satu kabupaten dengan pertumbuhan ekonomi yang
signifikan.
Pemerintah wilayah ini giat membangun infrastruktur dan akses- akses baru antar daerah sehingga
proses pembangunan mulai terlihat dipenjuru daerah, pada kondisi saat ini daerah- daerah terluar di
kabupaten Kutai Kartanegara mulai berbenah diri mengerjar ketertinggalan aspek kehidupan dari
bertumbuh pesat pada sisi ekonominya adalah Kecamatan Kota Bangun khususnya desa Kota Bangun
Ulu sebagai ibukota Kecamatannya. Infrastruktur jalan yang kuat dan rapi serta adanya pertumbuhan
penduduk yang semakin meningkat membuat daerah ini membutuhkan pengembangan prasarana
Bab I Pendahuluan I - 2
Penyusunan UKL/ UPL Pasar Kecamatan Kota Bangun
Gambar 1.1 : Kantor Desa Kota Bangun Ulu dan Kantor Kecamatan Kota Bangun
Desa Kota Bangun Ulu sebagai ibukota Kecamatan Kota Bangun saat ini telah mempunyai
pusat perdagangan masyarakat yaitu pasar Tambak Sari, tetapi seiring meningkatnya pertumbuhan
penduduk, meningkatnya daya beli serta tumbuhnya jiwa wirausaha maka pemerintah Kabupaten
Kartanegara memandang perlu untuk melakukan pengembangan pasar Tambak Sari agar lebih dapat
Bab I Pendahuluan I - 3
Penyusunan UKL/ UPL Pasar Kecamatan Kota Bangun
Bab I Pendahuluan I - 4
Penyusunan UKL/ UPL Pasar Kecamatan Kota Bangun
Kebutuhan akan pasar sebagai salah satu tempat bertukar barang secara
transaksional membuat keberadaannya menjadi magnet bagi masyarakat sehingga terjadi suatu
kegiatan ekonomi yang saling menguntungkan satu sama lain. Sehubungan dengan hal tersebut
diatas maka program pengembangan wilayah strategis yang dicanangkan pemerintah Kabupaten
Kutai Kartanegara terkait dengan pelayanan kepada masyarakat di bidang fasilitas layanan umum
ekonomi, maka Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Bidang Bangunan Kabupaten Kutai Kartanegara
melakukan pembangunan pasar Kecamatan Kota Bangun yang diharapkan dapat menjadi sarana
kegiatan ekonomi masyarakat sebagai suatu pengembangan suatu kawasan/ lokasi tertentu yang
Dalam rangka mengatur pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam dan
perundang-undangan yang pada prinsipnya mengatur pemanfaatan sumber daya alam secara
penyusunan UKL & UPL Pasar Kecamatan Kota Bangunadalah sebagai berikut:
3. Undang- Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya
Bab I Pendahuluan I - 5
Penyusunan UKL/ UPL Pasar Kecamatan Kota Bangun
lingkungan yang terkait dengan sumber daya air, udara, maupun sumber daya alam
lainnya;
4. Undang- Undang Republik Indonesia No. 3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga
6. Undang- Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan, digunakan sebagai dasar dalam
7. Undang- Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, sebagai dasar
penetapan kelayakan lokasi terkait dengan rencana tata ruang yang ada;
9. Undang- Undang Republik Indonesia No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan, digunakan sebagai dasar dalam tata cara pengaturan lalu lintas jalan di sekitar
wilayah studi;
10. Undang- Undang Republik Indonesia No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
12. Peraturan Pemerintah No.82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan
Pengendalian Pencemaran Air, sebagai dasar pedoman untuk pengelolaan kualitas air
permukaan;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan, digunakan sebagai dasar
Bab I Pendahuluan I - 6
Penyusunan UKL/ UPL Pasar Kecamatan Kota Bangun
14. Peraturan Pemerintah RI No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan, sebagai pedoman
15. Peraturan Pemerintah RI No. 50Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja, sebagai pedoman implementasi SMK3 di wilayah studi
Standar Kualitas Air Bersih, sebagai dasar pedoman mengenai persyaratan kualitas air
bersih;
18. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 29 Tahun 2009 tentang Pedoman
upaya pengelolaan lingkungan yang terkait dengan sumberdaya air, udara, maupun
19. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.13 Tahun 2010 tentang Upaya
Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Dan Surat
20. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 tentang Pedoman
lingkungan;
Bab I Pendahuluan I - 7
Penyusunan UKL/ UPL Pasar Kecamatan Kota Bangun
21. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 48 Tahun 1996 tentang Baku Mutu
Tingkat Kebisingan, sebagai dasar penentuan baku mutu kualitas kebisingan yang terjadi
a. Tujuan Kegiatan
Tujuan dari pembangunan pasar Kota Bangun ini adalah sebagai berikut :
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam berwira usaha sehingga sektor informal
modern.
Terciptanya lapangan kerja bagi masyarakat sekitar lokasi kegiatan sehingga bisa
b. Manfaat Kegiatan
Adapun manfaat dari pembangunan pasar Kota Bangun ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Pemerintah
2. Bagi Masyarakat
Bab I Pendahuluan I - 8
Penyusunan UKL/ UPL Pasar Kecamatan Kota Bangun
Tujuan dari penyusunan dokumen UKL dan UPL Ruko Pasar Kecamatan Kota Bangun adalah
sebagai berikut:
Bangun terutama yang berpotensi menimbulkan dampak baik dampak positif maupun
lingkungan hidup apa saja yang terkena dampak oleh adanya kegiatan pembangunan
akibat kegiatan pembangunan pasar Kecamatan Kota Bangun baik dampak positif
pengendalian dampak negatif serta meningkatkan dampak positif yang diakibatkan oleh
Melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang dipandang baik dan tepat
Kegunaan dilaksanakannya Studi UKL dan UPL kegiatan pasar Kecamatan Kota Bangun adalah
sebagai berikut :
1. Bagi Pemerintah
Sebagai instrumen pengikat, serta pedoman bagi pihak pengelola kegiatan pasar
Kecamatan Kota Bangun, sekaligus sebagai alat evaluasi dalam proses kegiatan
Bab I Pendahuluan I - 9
Penyusunan UKL/ UPL Pasar Kecamatan Kota Bangun
operasi yang tertuang dalam dokumentasi UKL & UPL bagi Badan Lingkungan Hidup
Sebagai pedoman bagi dinas / instansi terkait di Kecamatan Kota Bangun Kabupaten
2. Bagi Masyarakat
Kota Bangun;
Bab I Pendahuluan I - 10
Penyusunan UKL/ UPL Pasar Kecamatan Kota Bangun
Bab 2
Rencana Operasional
Kegiatan yang dilakukan adalah pembangunan pasar Kota Bangun, desa Kota Bangun Ulu,
Kecamatan Kota Bangun sebagai pengembangan pusat perdagangan dan pertumbuhan ekonomi
Secara administratif lokasi kegiatan pasar Kota Bangun terletak di Jalan Raya Tambak Malam
RT. 10, desa Kota Bangun Ulu, Kecamatan Kota Bangun dan secara geografis terletak pada koordinat
Sebelah barat : Bangunan Dinas Sosial Sentra Kegiatan Kelompok Usaha Bersama Karya Taruna
Paket pengembangan fasilitas umum ekonomi berupa Pembangunan pasar Kota Bangun
yang terletak di Jalan Raya Tambak Malam RT. 10, Desa Kota Bangun Ulu, Kecamatan Kota Bangun
akan digunakan sebagai pasar/ ruko yang yang akan disewakan sebesar Rp. 8.000.000,-/ tahun
dengan biaya retribusi yang mencakup keamanan, sampah dan listrik sebesar Rp. 200.000/ bulan.
Pasar ini akan dikelola oleh kecamatan Kota Bangun sebagai asset pemerintah kabupaten Kutai
Kartanegara. Kegiatan ini akan bergerak di sektor informal (perdagangan) dengan lini usaha seperti
toko, mini market, atau gudang yang digunakan untuk menyimpan barang- barang.
Kegiatan pasar Kota Bangun pada dokumen UKL-UPL ini mencakup pra konstruksi, konstruksi dan
pengoperasian.
Skala atau besaran dari Pasar Kota Bangun adalah sebagai berikut :
Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Kutai Kartanegara diatur dalam
Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Nomor 9 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2013-2033. Lokasi Pasar Kota Bangun telah memiliki
kesesuaian lokasi atau tidak bertentangan dengan RTRW Kabupaten Kutai Kartanegara, yaitu
dilakukan untuk mendukung fungsi Desa Kota Bangun Ulu sebagai Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL)
di Kecamatan Kota Bangun yaitu sebagai pusat kegiatan perdesaan di wilayah Kecamatan Kota
Bangun.
Peta kesesuaian lokasi Pasar Kota Bangun terhadap Rencana Pola Ruang Kabupaten Kutai
Gambar 2.4 : Peta Kesesuaian Pola Ruang Pasar Kota Bangun Dengan RTRW Kabupaten Kutai Kartanegara
Gambar 2.5 : Peta Kesesuaian struktur ruang Pasar Kota Bangun Dengan RTRW Kabupaten Kutai Kartanegara.
Kegiatan pengembangan pasar Tambak Sari Kota Bangun dilakukan melalui tahap pra
konstruksi, konstruksi dan operasi. Kegiatan tersebut diprakirakan menimbulkan dampak lingkungan
baik berupa dampak positif maupun dampak negatif. Komponen kegiatan pasar yang diprakirakan
Tahap pra konstruksi merupakan tahapan yang dilakukan pada awal kegiatan. Komponen
kegiatan yang dapat menimbulkan tahap pra konstruksi dilakukan kegiatan survey lokasi,
Pada kegiatan survey pembangunan pasar dilakukan kegiatan meliputi survey lokasi pasar.
2. Pengurusan Izin
Kegiatan pembangunan pasar akan dilengkapi dengan perizinan yang berlaku. Kegiatan
pengurusan izin akan dilakukan permohonan izin kepada instansi terkait yang memiliki
kewenangan terhadap lokasi tersebut. Dalam penyusunan UKL UPL ini dilakukan kajian
pada aspek lingkungan yang nantinya akan menjadi bahan pertimbangan dalam
penerbitan izin lingkungan. Izin lingkungan akan menjadi salah satu persyaratan dalam
Pada tahap pra konstruksi ini dilakukan sosialisasi rencana kegiatan kepada masyarakat
yang tinggal disekitar rencana jalur yang dilintasi. Sosialisasi rencana kegiatan ditujukan
kepada aparat setempat dinas terkait serta masyarakat yang tinggal disekitar jalur. Pada
dapat dilakukan dengan beberapa metode, baik melalui pemberitahuan langsung dan
terhadap kegiatan.
B. Tahap Konstruksi
Pada tahap konstruksi kegiatan pembangunan pasar Kota Bangun dilakukan kegiatan fisik yang
diawali dengan rekruitmen tenaga kerja dan dilanjutkan dengan kegiatan-kegiatan konstruksi
lainnya. Pada akhir tahap konstruksi dilakukan pengembalian kondisi jalur dan demobilisasi
Pada awal kegiatan konstruksi akan dilakukan mobilisasi tenaga kerja yaitu datangnya
tenaga kerja dari luar lokasi kegiatan dan tenaga lokal untuk bekerja sebagai tenaga
konstruksi. Perekrutan tenaga kerja yaitu aktifitas pemenuhan kebutuhan tenaga kerja
untuk pelaksanaan pembangunan fisik kawasan pasar Kota Bangun. Tenaga kerja yang
dibutuhkan merupakan tenaga non skill dan tenaga skill diantaranya adalah tukang batu,
operator alat berat, kuli bangunan dan tenaga pengawas/mandor, site engineer, dan
jajaran direksi proyek. Perekrutan tenaga kerja akan langsung dilakukan oleh kontraktor
pelaksana proyek dengan jumlah tenaga kerja kurang lebih 60 orang yang dilakukan sesuai
jadwal proyek. Jumlah tersebut dapat berkurang atau bertambah sesuai dengan jenis
pekerjaan dan tahapan pembangunan. Rekruitmen tenaga kerja dilakukan oleh pihak
ketiga pelaksana konstruksi dengan sistem kontrak. Berikut adalah asumsi Kebutuhan
tenaga kerja untuk kegiatan Pembangunan pasar Kota Bangun dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 2.1 : Perkiraan Kebutuhan Tenaga Kerja Berdasarkan Keterampilan selama tahap Konstruksi
Kebutuhan Jumlah
Keahlian
Tenaga Kerja (orang)
3. Pelaksana D3 T. Sipil 3
Electrical
7. Mandor SMK/STM/Sederajat 2
8. Administrasi Proyek D3 2
9. Operator SD/SMP/SMA 1
Jumlah 46
terutama pada masyarakat memenuhi kualifikasi untuk direkrut menjadi tenaga kerja.
Namun demikian, kedua faktor positif di atas juga berpotensi menimbulkan kecemburuan
sosial terutama bagi mereka yang tidak memiliki kesempatan untuk terlibat sebagai
pekerja proyek.
Pada awal tahap konstruksi akan dibangun direksi keet menggunakan bangunan semi
permanen yang akan dimanfaatkan sebagai kantor serta tempat tinggal sementara tenaga
manajemen proyek. Bangunan tersebut dilengkapi dengan fasilitas toilet serta bak
penampungan sampah. Pada kegiatan pembangunan direksi keet juga akan dibangun
pagar keliling untuk menjaga estetika serta mengurangi dampak kebisingan dan debu pada
saat konstruksi. Berikut adalah spesifikasi teknis sarana pendukung pelaksaan rencana
Adapun dampak positif antara lain adanya peluang berusaha bagi masyarakat seperti
penyediaan kebutuhan para pekerja proyek sehari-hari (makan, minum, dan lain-lain) dan
Dalam menangani sistem persampahan akibat kegiatan konstruksi pasar Kota Bangun,
maka pihak pengelola pasar Kota Bangun akan menyediakan sarana dan perasana tempat
sampah.
Kegiatan Pasar menggunakan energi listrik sebesar 4500W untuk semua unit yang
dipenuhi dari PLN Kabupaten Kutai Kartanegara. Sedangkan untuk kebutuhan sumber
berbagai jenis peralatan, termasuk peralatan alat berat yang menggunakan kendaraan
berat. Peralatan pembangunan didatangkan tidak dalam satu periode waktu. Untuk
dilaksanakan di luar waktu-waktu padat lalu lintas. Kendaraan berat seperti truck dan dump
truck akan digunakan untuk mengangkut bahan material. Sedangkan alat berat yang
digunakan adalahtreller dan dump truck serta peralatan konstruksi lainnya yang digunakan
untuk kegiatan rencana pembangunan pasar Kota Bangun. Prakiraan jumlah alat berat yang
Material yang diperlukan dalam proses konstruksi pasar Kota Bangun diantaranya adalah
material semen, besi, pasir, sirtu, baja dan material lainnya dengan menggunakan truk
maupun dump truck dengan 3 unit dalam 2 ritasi. Material alam diambil secara lokal di
Kabupaten Kutai Kartanegara, sedangkan material pabrikasi diambil secara lokal dan
beberapa diambilkan dari daerah sekitar wilayah Kalimantan Timur. Sedangkan untuk truck
Proses pengiriman pasir batu dengan menggunakan dump-truck berkapasitas 5 m3, dan
dijadwalkan dalam masa 3 bulan. Pengurukan lahan dilakukan setinggi 2 meter dengan
asumsi pengurukan dilakukan dua tahap. Lahan yang akan diuruk seluas 1600 m2, sehingga
diperlukan jumlah urukan sebanyak 1600 m2 x 2 m = 3200 m3. Sehingga pengiriman pasir
Jika pengiriman material dibatasi dalam waktu sehari hanya 12 jam dan dilakukan dengan
sistem kelompok, maka jumlah kendaraan per kelompok pengiriman sesuai dengan
= 3 / 12
= 1 kendaraan per-kelompok
Dengan ritasi hanya 1 kendaraan per-kelompok maka kegiatan mobilisasi peralatan dan
material ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap lalu lintas maupun
Penyiapan lahan pasar Kota Bangun dilakukan untuk membatasi lokasi proyek dan lokasi
bukan proyek. Selain itu juga penyiapan lahan iniseharusnya dengan pembangunan
drainase.Drainase untuk mengalirkan limpasan air hujan dan air dari aktivitas kawasan
pasar Kota Bangun. Pondasi adalah bagian terbawah dari suatu struktur yang berfungsi
menyalurkan beban dari struktur diatasnya ke lapisan tanah pendukung. Pondasi sendiri
tanah disekitar bangunan atau pun jenis beban bangunan itu sendiri.
atau bangunan sementara yang dibuat untuk mencegah kelongsoran tanah di sekitar
daerah penggalian maupun terjadinya perembesan air. Timbulan limbah padat berupa
tanah hasil pengeboran dibuang ke luar area dengan menggunakan truk dan bekerjasama
dengan pihak ketiga agar tidak menurunkan estetika. Seluruh tenaga kerja kegiatan
kerja.
5. Pembangunan Pasar
Pasar terdiri dari area dagang kering dan area dagang basah dengan berbagai luasan
yang diperuntukkan untuk kegiatan perdagangan maupun untuk peruntukan lain yang
sesuai.
Tahap awal pembangunan pasar adalah tiang pancang dan pekerjaan pondasi.
kokoh dan kuat sehingga tahan terhadap goncangan maupun angin kencang di wilayah
tersebut. Setelah pemasangan rangka baja kemudian pekerjaan dinding dengan batu
Adapun spesifikasi dari bangunan konstruksi gudang dan ruko adalah sebagai berikut:
penggunaan alat-alat berat tentunya juga akan mengeluarkan gas buang berupa
polutan yang dapat menyebabkan penurunan kualitas udara. Selain itu kegiatan ini
juga akan merubah tata guna lahan dan sistem hidrologi. Perubahan komponen
yang lain, seperti peningkatan kebisingan dan gas buang akan menimbulkan dampak
persepsi masyarakat, dari peralatan yang digunakan akan masuk ke perairan melalui
Pada akhir tahap konstruksi, sisa material akan diangkut dan akan diserahkan pihak ketiga.
Adapun dampak yang diprakirakan muncul akibat kegiatan mobilisasi peralatan dan
material ini antara lain: penurunan kualitas udara, penurunan kinerja jalan dan potensi
kecelakaan kerja.
Pada awal rekruitmen seluruh tenaga kerja telah diinformasikan bahwa kesempatan kerja
bagi tenaga kerja lokal yang berharap dapat tetap bekerja hingga tahap operasi.
C. Tahap Operasi
Operasional pasar Kota Bangun ini membutuhkan tenaga kerja penunjang 4orang. Tenaga
kerja tersebut harus direkrut sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi kemampuannya.
Rekruitmen tenaga kerja pada pengelola ruko dan pergudangan ditujukan untuk merekrut
Pimpinan S1 1 Lokal
keamanan
kebersihan
Total 4 orang
Tenaga kerja tersebut akan diutamakan tenaga kerja lokal sehingga kegiatan dapat
masyarakat sekitar Desa Kota Bangun Ulu, Kecamatan Kota Bangun. Kegiatan ini juga
Perekrutan tenaga kerja diprakirakann akan berpotensi menimbulkan dampak positif yaitu
Kondisi pasar Tambak Sari Kota Bangun saat ini terdiri dari dua pasar. Yang pertama adalah
pasar Tambak Sari lama yang dikelola oleh desa Kota Bangun Ulu dengan harga sewa Rp.
180.000,-/ bulan dan biaya retribusi Rp. 6.000,- hari, sedangkan yang kedua adalah
pengembangan pasar Tambak Sari yang dijadikan obyek studi lingkungan saat ini dan dikelola
oleh kecamatan Kota Bangun. Pasar Tambak Sari baru ini beberapa kios nya telah laku
disewakan, khususnya kios yang terletak di area depan menghadap langsung jalan raya.
Adapun kios area dagang basah saat ini belum dioperasionalkan disebabkan masih belum
maksimalnya pengelola pasar dalam menciptakan strategi marketing dan penjualan sehingga
belum dapat mengundang pedagang pendatang maupun pendatang lokal untuk menyewa
kios disana. Kondisi pasar yang terbengkalai sejak tahun 2013 membuat beberapa kios area
dagang basah mengalami kerusakan yang cukup berarti terdapat beberapa area telah
mengalami retak- retak pada dinding dan cat yang mengelupas juga pecahnya beberapa
keramik lantai.
Tidak adanya sistem drainase, juga tidak disediakannya kamar mandi dan WC pasti akan
menimbulkan dampak yang diprakirakan muncul saat kegiatan operasional pasar ini antara
lain timbulnya limbah cair domestik, penurunan kualitas air permukaan, dan timbulnya
limbah padat.
Gambar 2.8 : Kondisi kios area dagang basah pasar Kota Bangun
Gambar 2.9 : Kondisi kios area dagang basah pasar Kota Bangun
Gambar 2.10 : Kondisi kios area dagang basah pasar Kota Bangun
Gambar 2.11 : Kondisi kios area dagang basah pasar Kota Bangun
Bab 3
Rona Lingkungan
3.1. KOMPONEN GEOFISIKA- KIMIA
3.1.1 Iklim
Beberapa komponen yang mempengaruhi iklim suatu daerah adalah suhu, kelembaban,
arah angin dan kondisi cuaca pada saat tertentu. Berdasar letak geografisnya, Kecamatan Kota
Bangun beriklim tropis basah dengan rata-rata curah hujan per bulannya 178,83 mm dan rata-rata
hari hujan berkisar 14 hari per bulan di tahun 2014, sedangkan Desa Kota Bangun Ulu dimana lokasi
pasar Tambak Sari berada mempunyai curah hujan 257,00 mm dan rata- rata hari hujan 14 hari per
a. Curah Hujan
Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Desember , yaitu sebanyak 560 mm dengan 26 hari
hujan selama sebulan, sedangkan curah hujan terendah terjadi pada bulan September yaitu sebanyak
Tabel 3.1 : Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan Menurut Bulan, kecamatan Kota Bangun 2014
1. Januari 375 15
2. Februari 92 9
3. Maret 288 16
4. April 159 15
5. Mei 177 19
6. Juni 97 11
7. Juli 81 12
8. Agustus 86 16
9. September 6 3
10. Oktober 58 9
11. Nopember 167 18
12. Desember 560 26
2013 222.92 16
Sumber: Cabang Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kecamatan Kota Bangun
b. Kelembaban
permukaan tanah, suhu udara dan kecepatan angin, kecamatan Kota Bangun sebagai daerah aliran
sungai Mahakam terletak disekitar garis Khatulistiwa mempunyai kelembaban relatif statis sebesar
20% dengan kecepatan angin berkisar 16km/ jam dengan suhu udara rata- rata harian mencapai
30˚C, sedangkan desa Kota Bangun Ulu juga mempunyai kelembaban sama sebesar 20% memiliki
Kualitas udara di suatu daerah ditentukan oleh banyak komponen yang dapat
mengakibatkan pencemaran udara, Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi
fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia,
hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran
udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi
gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara.
Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal,
Pengukuran komponen kualitas udara ( gas, debu) dan kebisingan yang ditelaah dalam
kegiatan peyusunan UKL- UPL Pasar Kecamatan ( 17 lokasi) UKL- UPL Pasar Kecamatan Kota Bangun
adalah kualitas udara ambient di lokasi tapak pasar dan pemukiman disekitarnya. Kualitas udara
ambien baru dilakukan uji pada saat penyusunan kegiatan UKL- UPL ini, hal tersebut disebabkan
pasar ini adalah pasar pertama yang dibangun pemerintah kabupaten sebagai pelengkap pasar yang
lama, yaitu pasar Tambak Sari yang dikelola oleh pemerintah Desa Kota Bangun Ulu.
Proses pengambilan sample udara di kawasan Pasar Tambaksari Desa Kota Bangun Ulu
mengacu pada baku mutu Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 tentang
Pengendalian Pencemaran Udara. Pengambilan sample udara dilakukan pada tanggal 13 Nopember
E Trex ˚C Cuaca M/S Dominan % ug/m3 ug/m3 ug/m3 ug/m3 ug/m3 ug/m3 dB(A)
1 Areal Pasar Kota Bangun S 00˚15'59,3" 31,8 Cerah 1,2 90˚ 40,70% 8,46 11,29 1384,27 22,13 114,38 0.0017 60,7
Kota Bangun Ulu E 116˚35'20,1"
Kab. Kutai Kertanegara
Keterangan
Ttd Tidak terdeteksi
Baku Mutu Udara Ambient berdasar : PP. No. 41 Tahun 1999
1 SO2 900 ug/m3
2 NO2 400 ug/m3
3 CO 30000 ug/m3
4 Debu ( TSP) 230 ug/m3
5 O 235 ug/m3
6 Pb 2 ug/m3
Baku Mutu Kebisingan : Kep. Men LH No. 48/Men. LH/11/1996
1 Kawasan Industri 70 dB(A)
2 Kawasan Pemukiman 55 dB(A)
3 Kawasan Pemerintahan dan
Fasilitas Umum 60 dB(A)
Pengukuran udara ambien dilakukan dengan mengambil tempat di tengah area pasar
dengan koordinat S 00˚15’59,3” dan E 116˚35’20,1”, dimana hasil uji udara ini akan dianalisis lebih
lanjut karena memiliki kecenderungan berpengaruh langsung pada sumber pencemaran dan
Parameter kualitas udara yang akan diukur dan dianalisis meliputi SO2, CO, NO2, O3, H2S,
NH3, HC beserta partikulat debu ( TPS) dan tingkat kebisingan. Titik lokasi pengambilan sample
ditetapkan berdasarkan pertimbangan adanya pengaruh/ dampak dari kegiatan pasar Tambaksari
Desa Kota Bangun Ulu Kecamatan Kota Bangun Kabupaten Kutai Kertanegara.
Hasil pengukuran kualitas udara ambien pada rona lingkungan di daerah studi yang
disajikan pada tabel diatas secara umum menggambarkan kondisi saat ini kualitas udara ambien di
daerah studi adalah relatif bagus, namun partikel debu yang ada di sekitar lokasi pasar sudah mulai
nampak, meskipun demikian menurunnya kualitas udara setelah adanya pembangunan pasar ini
mungkin kelak tidak dapat dihindari disebabkan meningkatnya aktivitas perdagangan, sehingga pada
tingkat tertentu parameter kualitas udara dapat melebihi batas yang diperbolehkan, seperti senyawa
karbon ( CO/CO2), senyawa sulfur ( SO2, SO3), senyawa nitrogen ( NO2, NO3) serta senyawa halogen (
Cr, H, Cl, HC dan Br) sebagai polutan gas primer yang umumnya bersumber dari kendaraan bermotor.
Keadaan ini menimbulkan resiko terhadap kondisi fisik atmosfer ( terjadi gangguan jarak pandang
dan pemanasan global), menimbulkan resiko terhadap faktor ekonomi ( menimbulkan biaya
penyembuhan penyakit yang disebabkan oleh pencemaran udara), menimbulkan resiko terhadap
kesehatan ( timbulnya penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas, Iritasi saluran pernapasan)
Adapun yang disebut kebisingan menurut Permenkes No. 718/ Men. Kes/ Per/ XI/ 1987
adalah terjadinya bunyi yang tidak dikehendaki sehingga mengganggu dan atau membahayakan
kesehatan. Dalam hal ini dapat dikelompokkan dalam 4 Zona dan kegiatan pasar ini termasuk dalam
kelompok zona C, yaitu bagi perkantoran, pertokoan, perdagangan, pasar dan sejenisnya.
Kegiatan kebisingan dapat berasal dari aktivitas/ kegiatan lalu lintas yang berada di jalan
raya Tambak Malam depan pasar dan aktivitas di area parkir pasar, jika dampak ini tidak terkelola
dengan baik maka dapat menghasilkan dampak turunan berupa potensi gangguan kesehatan akibat
kebisingan terutama pada para pedagang dan pengunjung pasar ( pergeseran nilai ambang batas
sementara pendengaran serta gangguan penyakit seperti stress, perubahan penampilan dan
gangguan komunikasi)
Lokasi Pasar Tambak Sari di Desa Kota Bangun Ulu Kecamatan Kota Bangun masuk dalam
wilayah Kabupaten Kutai Kertanegara. Kondisi permukaan tanah di kawasan pasar cenderung naik
turun, dengan kondisi jalan beton cor dan sedikit menyebar pada arah jalan kolektor dan jalan
lingkungan di wilayah kecamatan, sedangkan kawasan yang menjadi pusat kegiatan dan cukup padat
adalah di sekitar kawasan pasar ( pusat perdagangan dan jasa) dan sepanjang daerah aliran sungai,
yang merupakan kawasan pemukiman kumuh yang basah dengan kondisi tanah genangan dan
Sedangkan kawasan lainnya, kurang dimanfaatkan untuk pemukiman dan kegiatan usaha
perdagangan tetapi malah dibiarkan berupa tanah kosong dan gersang, padahal jika pemerintah
kabupaten lebih cermat lagi akan terlihat potensi wisata yang dapat meningkatkan pendapatan
daerah. Daerah sekitar danau Semayan adalah salah satu potensi wisata yang harus dimanfaatkan
oleh pemerintah kabupaten guna meningkatkan pendapatan daerah, terlebih lagi dengan telah
selesai dibangunnya jembatan Martadipura maka akses untuk menjangkau daerah- daerah yang lain
Desa Kota Bangun Ulu, Kecamatan Kota Bangun mempunyai daerah terluar sebelah utara
adalah Desa Liang Ilir dan Kota Bangun Ilir, sebelah selatan adalah Desa Kedang Murung, sebelah
timur adalah Desa Loleng/ Desa Liang Ilir dan berada pada perbatasan sebelah barat adalah aliran
sungai Mahakam. Dengan total luas 1056 Ha, Desa Kota Bangun Ulu, kecamatan Kota Bangun
membagi luas wilayah menurut penggunaannya yaitu luas area pemukiman sebesar 851 Ha, luas
lahan yang digunakan untuk area persawahan 156 Ha, luas lahan yang digunakan untuk area
perkebunan 2 Ha, untuk luas area pekuburan yaitu 4 Ha, luas lahan yang digunakan untuk area
perkantoran dan perdagangan 5 Ha, ditambah luas prasarana umum lainnya 38 Ha.
Sedangkan Kecamatan Kota Bangun merupakan salah satu kecamatan yang terletak di
wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Secara geografis, Kecamatan Kota
Bangun terletak antara 0˚07’– 0˚36’ Lintang Selatan dan 116˚27’–116˚46’ Bujur Timur dengan luas
wilayah mencapai 1.143,74 km2. Secara administratif, Kecamatan Kota Bangun berbatasan dengan
Sebelah utara : Kecamatan Muara Kaman dan Kecamatan Kenohan. Sebelah timur : Kecamatan
Muara Kaman dan Kecamatan Sebulu. Sebelah selatan : Kecamatan Loa Kulu dan Kecamatan
Kenohan. Sebelah barat : Kecamatan Muara Wis Wilayah Kecamatan Kota Bangun terdiri dari 21
desa, diantaranya Desa Kota Bangun III, adapun ibukota kecamatan terletak di Desa Kota Bangun Ulu
dimana pasar Tambak Sari sebagai obyek laporan ini berada. Dari desa tersebut, Desa Kedang Ipil dan
Desa Benua Baru merupakan desa yang letaknya paling jauh dari ibukota.
Data topografis Kecamatan Kota Bangun menunjukkan bahwa daerah desa/ kelurahan
berada pada DAS Sungai Mahakam dengan wilayah Kecamatan Kota Bangun terdiri dari 21 desa,
diantaranya Desa Kota Bangun III, Desa Kota Bangun II, Desa Kota Bangun I, Desa Wonosari, Desa
Kedang Ipil, Desa Benua Baru, Desa Sedulang, Desa Sukabumi, Desa Sarinadi, Desa Sumber Sari, Desa
Kota Bangun Ulu, Desa Loleng, Desa Liang Ilir, Desa Kota Bangun Ilir, Desa Pela, Desa Muhuran, Desa
Kota Bangun Seberang, Desa Kedang Murung, Desa Liang Ulu, Desa Sebelimbingan dan Desa
Sangkuliman. Adapun ibukota kecamatan terletak di Desa Kota Bangun Ulu. Dari desa tersebut, Desa
Kedang Ipil dan Desa Benua Baru merupakan desa yang letaknya paling jauh dari ibukota kecamatan,
yaitu 41 kilometer, sedangkan Desa Kota Bangun Seberang merupakan desa yang letaknya paling
dekat dari ibukota kecamatan, yaitu 2 kilometer. Pada umumnya, semua desa yang ada di Kecamatan
Kota Bangun dapat ditempuh melalui jalan darat dengan menggunakan kendaran roda dua dan roda
empat tetapi dapat juga melalui jalan sungai dengan menggunakan perahu, perahu motor, dsb.
Sebagian wilayah Kecamatan Kota Bangun dialiri beberapa sungai, seperti Sungai Mahakam, Kedang
Murung, Belayan, dan Pela serta terdapat pula Danau Kedang Murung, Hakang, dan Semayang
Selain itu, terdapat pula gunung di Desa Sumber Sari, yaitu Gunung Tinjauan dengan ketinggian
Kecamatan Kota Bangun mempunyai wilayah yang memanjang, berarah barat laut wilayah
Kabupaten Kutai Kartanegara. Kecamatan Kota Bangun merupakan daerah perbukitan dan lereng
perbukitan sampai daerah dataran dengan ketinggian berkisar dari 0 sampai 1500 m, di bagian barat
laut fisiografinya dominan berupa pegunungan, perbukitan, dan dataran tinggi, semakin ke arah
Faktor kondisi alam: lereng relatif landai dengan kemiringan antara 0% sampai 20%; lereng
perbukitan tersusun dari tanah penutup bersifat gembur dan mudah lolos air; menumpang di atas
batuan dasarnya yang lebih padat dan kedap; vegetasi dominan berupa tumbuhan berakar serabut.
Aktifitas manusia berupa pembangunan konstruksi dengan beban yang berat; pencetakan kolam
yang dapat mengakibatkan perembesan air ke dalam lereng; dan sistem drainase yang tidak
memadai. Vegetasi penutup dominan berupa tanaman hutan atau hutan lindung.
Kelas kepadatan penduduk rendah sampai tinggi batuan menjadi penyusun wilayah
Kecamatan Kota Bangun menjadi berupa batuan sedimen dan batuan beku serta endapan aluvial.
Batuan dan endapan tersebut termasuk dalam formasi- formasi /satuan batuan/ endapan, antara
lain, adalah:
berlapis sangat baik. Batupasir kuarsa merupakan batuan utama, kelabu kehitaman –
tanggung, padat, karbonan dan gampingan. Setempat dijumpai struktur sedimen silang -
siur dan perlapisan sejajar. Tebal lapisan antara 1 –2 m. Batu lempung tebal rata –rata
45cm. Serpih kelabu kecoklatan – kelabu tua, padat, tebal sisipan antara 10 –20 cm.
Batugampig kelabu, pejal, berbutir sedang – kasar, setempat berlapis dan mengandung
batulempung, batubara,dan tuf dasit. Batupasir grewake, kelabu kehijauan, padat, tebal
lapisan antara 50 –100 cm. Batupasir kuarsa, kelabu kemerahan, setempat tufan dan
mengandung foraminifera besar, batugamping ini terdapat sebagai sisipan atau lensa
dalam batupasir kuarsa, tebal lapisan 10 –40 cm. Di S.Loa Haur, mengandung
foraminifera besar antara lain Austrotrilina howchini, Borelis. Sp, Lepidocyclina. Sp,
berselingan dengan batubara, tebal yang ada mencapai 4 m. Tufadasit, putih merupakan
perselingan batupasir dan lempung dengan sisipan lanau, serpih, batugamping dan batu
bara. Batupasir kuarsa, putih kekuningan, tebal lapisan 1 – 3 m, disisipi lapisan batu
bara, tebal 5 –10 cm. Batupair gampingan, coklat, berstruktur sedimen lapisan bersusun
dan silang siur, tebal lapisan 20 – 40 cm, mengandung foraminifera kecil, disisipi lapisan
tipis karbon. Lempung, kelabu kehitaman, setempat mengandung sisa tumbuhan, oksida
besi yang mengisi rekahan –rekahan setempat mengandung lensa – lensa batupasir
miosen akhir bagian bawah – miosen tengah bagian atas. Lingkungan pengendapan
Dengan memperhatikan kondisi tersebut diatas maka kondisi geologi dan struktur tanah di lokasi
kawasan Pasar Tambak Sari di Desa Kota Bangun Ulu Kecamatan Kota Bangun Morfologi berupa
perbukitan dengan ketinggian 0 - 200 meter dari permukaan laut. Penggunaan lahan berupa hutan,
pertanian lahan kering campur semak, rawa dan belukar. Struktur geologi yang ada berupa kekar -
kekar, lipatan berupa antiklin, sesar naik, dan sesar mendatar. Satuan batuan penyusun berupa
Formasi Balikpapan (Tmbp), Formasi Pulau Balang (Tmpb) dan Formasi Pamaluan (Tomp).
Wilayah Kecamatan Kota Bangun dialiri beberapa sungai, seperti Sungai Mahakam, Kedang
Murung, Belayan, dan Pela, selain itu, sungai Mahakam merupakan sungai terbesar dan terpanjang di
daerah propinsi Kalimantan Timur. Sungai ini mempunyai panjang 860 km dan Daerah Pengaliran
Sungai (DPS) sekitar 77.700 km2 , bermuara di selat Makassar. Di bagian hulu sungai melalui daerah
pegunungan dan mempunyai beberapa anak sungai antara lain , sungai Oga , sungai Ratah . Di bagian
tengah sungai melalui rawa-rawa dengan beberapa anak sungai serta danau-danau antara lain Danau
Jempang , Danau Melintang dan Danau Semayang. Pada saat banjir, danau-danau ini dapat berfungsi
sebagai retarding basin. Sedangkan di daerah hilir sungai, melalui daerah perbukitan (Muarakaman-
Tenggarong-Samarinda-Muara) ada beberapa anak sungai dengan kemiringan dasar sungai yang
landai. Akibat kemiringan dasar sungai yang landai ini, pengaruh pasang surut terasa cukup jauh
sampai ke hulu sungai. Pasang surut terjadi dua kali sehari berpengaruh sampai Tenggarong. Pada
waktu surut perubahan tinggi muka air dapat mencapai 200 m. Hal ini akan mengakibatkan
Kondisi sumber sungai Mahakam di bagian hulu merupakan kawasan hutan lindung yang
seharusnya tetap dilestarikan akan tetapi pada saat ini telah banyak kawasan yang dibuka untuk
areal perkebunan dan pertambangan, sehingga mempengaruhi erosi air sungai yang membawa pasir
sehingga menyebabkan kekeruhan sumber air baku PDAM saat ini dan sistem penanganan dengan
saringan pasir lambat sudah tidak mencukupi, sehingga memerlukan penanganan yang lebih intensif
dengan sistem saringan pasir cepat dengan area tangkapan pasir yang sudah tidak mencukupi.
Di lokasi kawasan Pasar Tambak Sari yaitu Desa Kota Bangun Ulu Kecamatan Kota Bangun
jaringan instalasi air PDAM sudah sampai ke lokasi tersebut, sehingga kebanyakan masyarakat
penduduk pasar dan daerah sekitarnya menggunakan air PDAM atau sumur bor untuk memenuhi
A. Air Permukaan
Air mempunyai sifat yang unik karena dipengaruhi oleh interaksinya dengan bahan- bahan
yang ditemui pada waktu menjalani daur hidrologisnya. Sifat ini meliputi daya larut, daya urai dan
kejernihannya. Kondisi air yang terdapat di sekitar tapak pasar Tambak Sari di desa Kota Bangun Ulu
meliputi kondisi badan air yang mengalir di sekitar daerah pasar yaitu sungai Mahakam, saluran-
Dari hasil pengamatan diketahui bahwa kualitas fisik kimia air permukaan masih dibawah
baku mutu lingkungan sedangkan kuantitasnya akan meningkat pada musim penghujan akibat
limpahan dari air hujan yang terjadi, selama musim hujan daerah tapak lokasi sering tergenang air
terutama dibagian tengah area pasar karena lokasinya memang lebih rendah ditambah lagi limpahan
Pengukuran dan analisis paramater kualitas air yang dilakukan dalam UKL- UPL Pasar
Tambak Sari Desa Kota Bangun Kecamatan Kota Bangun meliputi parameter: pH, suhu, BOD, COD,
DO, total padatan, residu, padatan tersuspensi ( TSS), padatan terlarut ( TDS), bakteri E. Coli dan
parameter- parameter lain yang diperlukan. Sampel kualitas air yang diambil, diukur dan dianalisis
meliputi air badan penerima air limbah yaitu air sungai sebagai badan penerima air limbah akhir yang
- Air Sungai
pengaruh/ dampak dari kegiatan pasar Tambak Sari yaitu kondisi perairan sebelum dan
sesudah tercampur dari efluen air limbah yang dihasilkan kegiatan pasar Tambak Sari.
Adapun titik lokasi sampling kualitas air permukaan/ penerima air limbah dilakukan pada
titik di sekitar sungai Mahakam dengan koordinat N 00˚16’04,12” dan E 116˚35’20,80” yang
Dari data tersebut diatas diketahui bahwa kualitas air badan penerima air limbah untuk
sungai Mahakam berdasarkan parameter yang diukur dan diperiksa, umumnya masih
dibawah batas deteksi. Dengan demikian kondisi air limbah sebagai drainase lingkungan
sekitarnya masih cukup bagus, relatif masih baik dan pada saat ini masih dimanfaatkan
B. Air Tanah
Karakteristik kulaitas air tanah dipengaruhi oleh gerakan kebawah dari air pada daerah
imbuhan (perkolasi) dan gerak lateral melalui akuifernya ( aliran bawah). Disamping melalui aliran
permukaan, pengangkutan air juga dapat melalui profil tanah. Kondisi air tanah yang ada di sekitar
pasar Tambak Sari termasuk dalam air tanah dangkal dan dipergunakan untuk pemenuhan
kebutuhan air bersih penduduk disekitarnya. Sumber air tersebut diambil dari sumur dangkal
maupun sumur dalam dengan kualitas secara fisik kimia masih baik yaitu di bawah baku mutu yang
ditetapkan.
Dalam rangka operasional kegiatan di pasar Tambak Sari, maka perlu diwaspadai adanya
pencemaran air dan udara pada tingkat yang lebih berbahaya di masa yang akan datang. Beberapa
faktor yang mempengaruhi pencemaran air dimaksud adalah mikroorganisme, curah hujan,
kecepatan aliran air ( stream flow) dan kualitas tanah. Bila kualitas air tidak dapat dipertahankan
sedini mungkin, maka akan terdapat unsur- unsur dalam jumlah yang berlebih yang dapat
mengancam kehidupan manusia disekitarnya, seperti unsur cadmium ( Cd); dapat menyebabkan
kerusakan ginjal, hati, tulang, pankreas dan kelenjar gondok, Tembaga ( Cu); dalam jumlah besar
menyebabkan rasa tidak enak di lidah dan menimbulkan kerusakan pada ginjal dan hati, Timah hitam
( Pb); menimbulkan anemia dan penurunan mental pada anak- anak serta gangguan jiwa, Merkuri (
Hg); keracunan pada tingkat ringan timbul pusing, sakit kepala, mudah lelah dan keracunan pada
tingkat berat menyebabkan penglihatan terganggu, kelainan sistem syaraf dan menimbulkan
C. Sistem Drainase
Sistem drainase yang berguna sebagai pola pengaliran air dan antisipasi persoalan banjir yang
kemungkinan terjadi ternyata belum dilaksanakan pembangunan fisiknya padahal saluran drainase
yang seharusnya dipergunakan adalah saluran terbuka. Sistem drainase yang sebaiknya dipergunakan
adalah saluran primer ( Lebar saluran di depan kompleks adalah 1,5 meter) dengan menggunakan
sistem sekunder saluran disamping lokasi pasar dan didalam lokasi pasar sebagai saluran tersier.
Drainase lingkungan pemukiman disekitar lokasi sudah ada, umumnya aliran air mengalir ke saluran
primer yang mengarah langsung ke sungai Mahakam yang berada sekitar 200m arah barat pasar
Tambak Sari.
A. Tata Ruang
Tata Ruang yang ditelaah dalam penyusunan UKL- UPL Pasar Kecamatan ( 17 Lokasi) UKL-
UPL Pasar Kecamatan Kota Bangun) meliputi Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kutai
Kertanegara 2011- 2031 yang telah di perda kan. Wilayah Pasar termasuk dalam kawasan
kecamatan Kota Bangun dengan kecamatan Kenohan. Kualitas kepadatan sedang dan
cenderung menuju kepadatan tinggi dan lokasi permukiman sudah cukup banyak merata.
Tata Guna Lahan yang ditelaah dalam penyusunan UKL- UPL Pasar Kecamatan ( 17 Lokasi)
UKL- UPL Pasar Kecamatan Kota Bangun) ini adalah tata guna lahan di wilayah pasar dan
sekitarnya yang kemungkinan terkena dampak diantaranya lahan yang digunakan untuk
Kondisi lahan saat belum terbangun adalah sebidang tanah kosong satu kawasan dengan
pasar Tambak Sari lama dengan beberapa bangunan pemukiman dibagian samping lahan
yang bisa dikatakan kurang terawat, beralamat Jl. Tambak Malam RT. 10. Desa Kota Bangun
Ulu kecamatan Kota Bangun. Saat ini terdapat dua fasilitas yang sudah dibangun dan
disediakan yaitu kios pasar kering dan kios pasar basah pada perubahan fungsi lahan inilah
akan dinilai sejauh mana nilai produktivitasnya dari keadaan awal, keadaan saat proyek
C. Pemanfaatan Lahan
Alokasi pemanfaatan tanah untuk produksi sumber daya alam di kecamatan Kota Bangun
kehutanan sehingga memberikan nilai ekonomis bagi masyarakat kecamatan Kota Bangun.
3.1.7. Transportasi
A. Keadaan Umum
Komponen transportasi yang ditelaah dalam laporan ini adalah kondisi jaringan jalan,
kecepatan lalu lintas, tingkat kinerja jalan dan tingkat pelayanan jalan di sekitar lokasi
pasar Tambak Sari desa Kota Bangun Ulu kecamatan Kota Bangun.
perekonomian suatu daerah maka peningkatan di bidang transportasi juga menjadi suatu
keharusan untuk menunjang aksesbilitas dan mobilitas orang, barang dan jasa.
Sistem transportasi di kecamatan Kota Bangun meliputi dua moda transportasi yaitu
moda transportasi darat ( jalan raya) dan moda transportasi sungai ( ada beberapa
dermaga kecil).
1) Jaringan Jalan
Sistem jalur transportasi yang ada di kecamatan Kota Bangun terdiri dari poros
utama jaringan jalan kabupaten dan jalur radial yang mengitari dalam kota dengan
kondisi jalan semen/ cor dengan ketebalan 30cm dan lebar jalan 10m.
2) Dermaga
kapal2 penumpang yang melayani trayek dari ( Tenggarong) kearah hulu ( kecamatan
Sungai ini juga dipergunakan sebagai transportasi air bagi kapal ponton pengangkut
batubara, alat2 berat/ bahan bangunan dan hasil kayu dari hulu ke hilir atau
sebaliknya.
B. Pengamatan Transportasi
Hasil analisis data kecepatan lalu lintas memperlihatkan bahwa kecepatan arus lalu lintas
di sekitar lokasi pasar Tambak Sari berkisar 42,1 km/jam hingga 70,5 km/jam. Nilai
kecepatan ini umumnya berada diatas nilai kecepatan lalu lintas dalam kondisi arus
bebas, hal ini disebabkan rendahnya volume lalu lintas sehingga pengguna jalan secara
alami mempercepat laju kendaraan. Hasil analisi juga memperlihatkan bahwa kecepatan
kendaraan sangat bervariasi tergantung pada waktu dimana aktivitas masyarakat dimulai
dan menurun pada sore hari saat aktivitas masyarakat telah selesai. Bila dihubungkan
dengan nilai volume lalu lintas, terlihat bahwa pertambahan jumlah konsentrasi arus lalu
lintas di sekitar lokasi pasar memberikan pengaruh yang signifikan terhadap rendahnya
Berdasarkan data volume dan kepadatan lalu lintas yang diperoleh di lapangan dan
dianalisis, diperoleh nilai- nilai kepadatan lalu lintas pada ruas jalan di sekitar lokasi pasar
dimana kepadatan arus lalu lintas puncak dan kepadatan rata- rata masih sangat rendah
yang disebabkan oleh rendahnya aktivitas pengguna jalan. Hasil analisis juga
memperlihatkan bahwa kepadatan lalu lintas mengalami fluktuasi mulai pagi hari sampai
sore hari. Fenomena fluktuasi kepadatan yang terjadi adalah bahwa nilai kepadatan
meningkat mulai pagi hari dan turun setelah jam puncak siang hari.
Komponen biota darat yang ditelaah dalam studi UKL- UPL meliputi vegetasi/ flora darat
dan fauna yang meliputi jenis, dominasi dan pola sebaran vegetasi/ flora darat dan jenis serta jumlah
individu fauna darat yang terdapat di tapak lokasi pasar Tambak Sari desa Kota Bangun Ulu
A. Flora
Pengamatan flora darat selain berdasarkan pengamatan langsung di lapangan didukung pula
dengan wawancara penduduk sekitar lokasi pasar. Secara rinci jenis flora yang ditemui
adalah :
Tabel 3.3 : Ragam Flora Desa Kota Bangun Ulu Kecamatan Kota Bangun
Banyak
B. Fauna
wawancara dengan beberapa pedagang pasar, maka jenis fauna yang dapat ditemui adalah :
Tabel 3.4 : Ragam Fauna darat Desa Kota Bangun Ulu Kecamatan Kota Bangun
Banyak
A BURUNG/ UNGGAS
B MAMALIA
2. Garangan Harpentes, sp √
3. Tikus Ratlu, sp √
C REPTILIA
2. Ular Serpentes, sp √
D INSECTA
1. Kumbang Calooplain, sp √
2. Lalat Diptera, sp √
4. Nyamuk Acdes, sp √
Komponen biota perairan yang ditelaah dalam laporan ini meliputi nilai- nilai
keanekaragaman dan keseragaman jenis biota yang ada di perairan sekitar lokasi pasar, khususnya
anak sungai Mahakam sungai belayan dan sungai pela adalah sebagai berikut :
Tabel 3.5 : Ragam Biota Air Desa Kota Bangun Ulu Kecamatan Kota Bangun
3.3.1. Kependudukan
Sasaran utama pembangunan nasional secara umum, dan Kecamatan Kota Bangun secara
khusus adalah menyangkut kesejahteraan rakyat sebagaiman telah dicanangkan dalam setiap
program pemerintah. Oleh sebab itu, data mengenai kependudukan sangatlah diperlukan sebagai
bahan perencanaan dan evaluasi pembangunan. Penduduk Kecamatan Kota Bangun pada tahun
2014 tercatat sebanyak 34.643 orang yang terdiri dari 18.124 laki-laki (52,30%) dan 16.529
perempuan (47,70%) yang tersebar di 21 desa. Data jumlah penduduk ini merupakan hasil registrasi
penduduk yang dilakukan oleh aparat desa yang bersangkutan. Persebaran penduduk antardesa
tidak merata. Jumlah penduduk terbanyak terdapat di Desa Kota Bangun Ulu dengan jumlah
penduduk mencapai 4610 orang (13,52%), kemudian di Desa Kota Bangun Ilir dengan jumlah
penduduk sebanyak 3192 orang (9,36%), sedangkan yang paling sedikit penduduknya adalah Desa
Secara keseluruhan, rata-rata kepadatan penduduk di Kecamatan Kota Bangun sekitar 29 orang per
kilometer persegi atau 8 rumah tangga per kilometer persegi. Desa yang paling padat penduduknya
adalah Kota Bangun I, yaitu 147 orang per kilometer persegi atau 55 rumah tangga per kilometer
persegi. Desa yang penduduknya paling jarang adalah Desa Sedulang, yaitu dua orang per kilometer
persegi. Perlu ditegaskan, bahwa desa dengan jumlah penduduk terbanyak belum tentu memiliki
kepadatan penduduk yang besar, tetapi dilihat dulu luas wilayahnya. Komposisi penduduk di
Kecamatan Kota Bangun secara umum lebih banyak laki-laki daripada perempuan. Dapat dilihat dari
rasio jenis kelamin secara keseluruhan yang melebihi 100, yaitu 109,65. Angka ini dapat diartikan
bahwa dalam setiap 100 penduduk perempuan, terdapat 109 penduduk laki-laki. Dari 21 desa yang
ada, rasio penduduk menunjukan jumlah laki-laki lebih banyak dari perempuan. (untuk lebih jelasnya
dapat dilihat di Tabel 3.3). Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk, diantaranya
kelahiran, kematian, dan migrasi. Pada Tahun 2014, banyaknya kelahiran yang tercatat di kantor
desa, yaitu sebanyak 392 kelahiran bayi yang terdiri dari 172 bayi laki‐laki dan 220 bayi perempuan.
Untuk jumlah kematian, yang tercatat sebanyak 178 kematian yang terdiri dari 114 laki–laki dan 64
perempuan. Banyaknya pendatang dari luar daerah yang masuk ke Kecamatan Kota Bangun tercatat
sebanyak 667 orang yang terdiri dari 326 laki– laki dan 341 perempuan, sedangkan penduduk
Kecamatan Kota Bangun yang pergi/pindah ke luar daerah tercatat sebanyak 580 orang yang terdiri
dari 312 laki‐laki dan 268 perempuan. Dari angka kelahiran, kematian, jumlah penduduk yang datang
dan pergi ini, masih ada kemungkinan penduduk yang tidak melaporkannya.
Adapun bila diperbandingkan dengan keadaan penduduk di lokasi pasar Tambak Sari Desa
Tabel 3.6 : Jumlah penduduk Desa Kota Bangun Ulu Kecamatan Kota Bangun 2014
Tabel 3.7 : Jumlah penduduk berdasarkan etnis Desa Kota Bangun Ulu Kecamatan Kota Bangun 2014
3.3.2. Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu indikator untuk mengetahui tingkat kemajuan suatu
daerah. Pendidikan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berperan
penting dalam pembangunan. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa pendidikan
merupakan hak setiap warga yang bertujuan untuk mencerdaskan bangsa. Secara nasional,
pendidikan di Indonesi diselenggarakan oleh dua pihak, yaitu pemerintah dan swasta. Untuk
menyukseskan program wajib belajar 12 tahun seperti yang dicanangkan pemerintah, kini telah
dibangun sarana pendidikan dari tingkat sekolah dasar sampai dengan tingkat menengah atas.
menjangkau di beberapa desa dan sebagian lagi belum merata ke seluruh desa. Pada tahun 2014, di
Kecamatan Kota Bangun terdapat 25 taman kanak-kanak (TK) yang tersebar di 15 desa. Jumlah
sekolah
dasar (SD) negeri mencapai 36 buah yang tersebar hampir di seluruh desa. Hanya ada satu desa yang
belum memiliki SD negeri, yaitu Desa Benua Baru. Untuk madrasah ibtidaiyah (MI) negeri, jumlahnya
hanya ada satu yang terletak di Desa Kota Bangun Ulu, sedangkan untuk SD swasta dan MI swasta, di
Selain itu, di Kecamatan Kota Bangun terdapat 6 sekolah menengah pertama (SMP) negeri, 2 SMP
swasta dan 1 madrasah tsanawiyah (MTs) negeri. SMP Negeri terdapat di Desa Kota Bangun II,
Sukabumi, Kota Bangun Ulu, Loleng, dan Liang Ulu. SMP swasta terletak di Desa Kedang Ipil, dan Desa
Kota Bangun Seberang, sedangkan MTs negeri hanya terdapat di Desa Kota Bangun Ulu. Sekolah
menengah atas (SMA) negeri di Kecamatan Kota Bangun ada dua yang terletak di Desa Kota Bangun
III dan Kota Bangun Ulu. Selain itu, terdapat pula madrasah aliyah (MA) negeri di Desa Kota Bangun
Ulu sebanyak satu sekolah, sekolah menengah kejuruan (SMK) negeri di Desa Kota Bangun I sebanyak
satu sekolah, dan SMK swasta di Desa Kota Bangun Ulu sebanyak satu sekolah. Jumlah murid dan
guru SD negeri di Kecamatan Kota Bangun, yaitu 3599 murid dan 676 guru. Jumlah murid dan guru
SMP negeri, yaitu 1340 murid dan 83 guru, sedangkan jumlah murid dan guru SMA negeri, yaitu 813
murid dan 51 guru. Pada tahun ajaran 2013/2014 tercatat tingkat kelulusan pada SMA negeri sebesar
100% dari 185 peserta ujian. Begitu juga Tingkat kelulusan SMK negeri sebesar 100 %, SMK swasta
3.3.3. Kesehatan
menyediakan sarana dan prasarana yang disertai tenaga kesehatan professional yang memadai, baik
secara kualitas maupun kuantitas. Upaya ini diarahkan agar proses pelayanan kesehatan dapat
terjangkau oleh masyarakat baik secara biaya maupun dari segi lokasi pelayanan. Pada tahun 2014,
sarana yang tersedia di Kecamatan Kota Bangun, yaitu 2 unit puskesmas yang terletak di Desa Kota
Bangun II dan Desa Kota Bangun Ulu, serta 10 unit puskesmas pembantu yang terletak di Desa
Wonosari, Desa Kedang Ipil, Desa Benua Baru, Desa Sedulang, Desa Sukabumi, Desa Sarinadi, Desa
Sumber Sari, Desa Loleng, , Desa Muhuran, dan Desa Liang Ulu,. Selain itu, terdapat pula 8 unit
pondok bersalin desa (polindes) yang terletak di Desa Loleng, Desa Liang, Desa Kota Bangun Ilir, Pela,
Desa Kota Bangun Seberang, Kedang Murung, Sebelimbingan, dan Sangkuliman. Selain berupa
bangunan, fasilitas ini disertai dengan adanya tenaga kesehatan yang tersebar di seluruh desa,
diantaranya 2 orang dokter umum, 1 orang dokter gigi, 28 orang bidan, dan 40 orang paramedis
lainnya.
keluarga berencana (KB) dengan memberikan sarana pelayanan dan prasarana yang memadai. Di
Kecamatan Kota Bangun terdapat 5632 pasangan usia subur (PUS). Dari banyaknya pasangan usia
subur akan terlihat tingkat kelahiran yang akan terjadi. Untuk menunjang program keluarga
berencana di Kecamatan Kota Bangun, pemerintah telah menyediakan fasilitas antara lain 126 PPKBD
yang tersebar di seluruh desa. Adapun akseptor KB yang aktif berjumlah 983 orang. Dari akseptor
aktif tersebut, alat kontrasepsi yang paling banyak digunakan adalah pil dan suntik, karena paling
Grafik 3.6 : Perbandingan penggunaan alat KB penduduk Kecamatan Kota Bangun 2014
3.3.4. Agama
Sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945, negara menjamin kebebasan bagi warganya
untuk memeluk agama dan menjalankan keyakinan sesuai agama dan kepercayaannya masing–
masing. Pembinaan kehidupan beragama diharapkan dapat menciptakan kerukunan antar umat
beragama sehingga diharapkan dapat mengatasi berbagai masalah sosial yang timbul di masyarakat.
Sebagian besar penduduk di Kecamatan Kota Bangun beragama Islam, yaitu 33.044 orang (95,35%),
sisanya adalah penganut agama Kristen Katholik sebanyak 10.69 orang, Kristen Protestan sebanyak
502 orang, dan Budha sebanyak 6 orang serta penganut aliran kepecayaan sebanyak 34 orang.
Sementara pada 2013 tidak ada penduduk yang beragama Hindu. Untuk melakukan ibadah maupun
setempat mendirikan berbagai sarana ibadah. Pada tahun 2014, sarana ibadah yang terdapat di
Kecamatan Kota Bangun antara lain 55 masjid, 60 langgar, 3 gereja Katholik, 11 gereja Protestan dan
1 vihara.
Grafik 3.7 : Perbandingan penduduk menurut keyakinan yang dianut Kecamatan Kota Bangun 2014
Bab 4
Yang dimaksud dengan sumber- sumber dampak yaitu kegiatan- kegiatan yang menjadi
sumber terjadinya dampak terhadap lingkungan. Adapun sumber- sumber dampak yang dapat
diidentifikasi berkaitan dengan pembangunan proyek pasar Kota Bangun dapat diidentifikasi dalam
o Survey Pendahuluan
o Pembebasan lahan, sosialisasi dan LARAP (Land Acuisation Resetlement Action Plan)
Sumber dampak :
B. Tahap Kontruksi
o Pembersihan lahan
terbuka)
o Mobilisasi Personil
operasional pasar
Sumber dampak adalah harga sewa, biaya listrik, biaya kebersihan dan keamanan
Adapun jenis dampak yang akan terjadi adalah komponen lingkungan yang akan
Jenis- jenis dampak yang diperkirakan akan muncul karena adanya sumber dampak lain
o Survey Pendahuluan
Jenis dampak yang terjadi adalah keresahan masyarakat di sekitar tempat tinggal
lokasi
o Pembebasan Lahan
Jenis dampak yang terjadi adalah keresahan penduduk dan besaran harga tanah per
m2 apabila masih menjadi hak milik orang lain berikut biaya pengurusan surat- surat
o Jenis dampak yang terjadi adalah terjadi kesalahan dan perhitungan perencanaan
masyarakat.
Jenis dampak yang terjadi adalah terbukanya kesempatan kerja bagi penduduk lokal,
timbulnya persepsi negatif penduduk terhadap tata cara perekrutan tenaga kerja da
peralatan berat.
o Pembersihan Lahan
Terjadi genangan air sampai terjadi banjir dan penurunan kualitas lingkungan
pembuangan limbah cair dan padat jika tidak dikelola dengan baik.
o Mobilisasi Personil
Keluhan masyarakat
Setelah menganalisis sumber dampak dan jenis dampak yang ditimbulkan setiap fase
kegiatan proyek pembangunan pasar Kota Bangun ini akan dihitung besaran dampak yang terjadi.
Adapun besar dampak masing- masing fase kegiatan adalah sebagai berikut :
o Keresahan masyarakat
Dari hasil studi FS diperoleh data bahwa sebagian besar pedagang telah mengetahui
manfaat dari pengembangan pasar ini. Masalah ini dapat diantisipasi melalui
keputusan.
pemerintah.
o Area pengembangan pasar akan merupakan catchman area penerima buangan air
hujan selama pelaksanaan proyek, mungkin terjadi genangan air dan penurunan
kualitas lingkungan
o Limbah cair buang sisa solar/ oli bekas tidak lebih dari 2 liter perhari. Air buangan ini
sistem peresapan.
o Volume lalu lintas ( traffic) di sekitar pasar Kota akan terjadi kepadatan
o Kerusakan jalan Kota Bangun yang diakibatkan oleh mobilisasi bahan bangunan ke
proyek
jabatan sehingga merasa bersemangat karena mengemban tugas baru. Personil pasar
diharapkan mampu membangun manajemen pasar dan menerapkan aturan- aturan yang
Hasil pengamatan lalu lintas harian jalan di sekitar Pasar Kota Bangun dapat
Pada hari pasar, ( Sabtu- Minggu) volume harian lalu lintas tertinggi dan
Pada hari biasa ( bukan hari pasar) volume harian lalu lintas dan peluang
kepadatan lalu lintas tidak akan terjadi, disebabkan hanya beberapa kios
Tingkat kebisingan/ polusi suara akan terjadi mulai dari pukul 07.00wib- 14.00 wib (
dan air limbah dari kios/ lods basah disebabkan tidak adanya sistem drainase.
4. Kesempatan Kerja
disekitar pasar.
orang.
o Luas area kios di pasar yang akan dibersihkan membutuhkan tenaga sebanyak 1
orang
o Jumlah/ luas bangunan yang akan dirawat/ dipelihara setiap tahunnya meliputi
289 m2.
Gangguan penyakit yang sering diderita oleh masyarakat sekitar lokasi pasar yaitu
diare, infeksi saluran pernapasan atas, tekanan darah tinggi, asma, penyakit kulit dan
paru- paru.
Desa/ Kota/ Kabupaten : Desa Kota Bangun Ulu/ Kecamatan Kota Bangun
perencanaan
2 Kontruksi - Mobilisasi Tenaga Kerja - Rekruitmen tenaga kerja Area sekitar pasar
dilalui
sumur
perdagangan dengan
pedagang dan
pengunjung.
Bab 5
membangun sinergi demi terwujudnya kegiatan perdagangan pasar Kota Bangun sehingga masyarakat dapat
Dengan tidak beroperasinya area basah maka dipastikan akan timbul kerusakan- kerusakan di beberapa tempat
karena tidak adanya proses perawatan dan pembersihan, kawasan menjadi area tidak bertuan dan akan
Berikut matrikulasi UKL UPL Pasar Tambak Sari desa Kota Bangun Ulu kecamatan Kota Bangun :