KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan pertolongan-Nya sehingga
dapat menyelesaikan Laporan Pendahuluan, “Konsultan Pemutahiran Ruas Jalan Bina
Marga Kecamatan Beji dan Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok” Tahun Anggaran 2021.
Penyusunan Laporan Pendahuluan “Konsultan Pemutahiran Ruas Jalan Bina Marga
Kecamatan Beji dan Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok”, ini disusun sebagai bagian dari
pelaksanaan pekerjaan dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Depok.
Dokumen ini terdiri dari 4 bab yang berisikan Bab Pendahuluan, Gambaran Umum
Wilayah, Metodologi Survei dan Analisis Data, dan Rencana Kerja Selanjutnya.
Akhir kata kami ucapkan terimakasih sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah
membantu selesainya dokumen ini.
Bandung, 2021
LAPORAN PENDAHULUAN i
KONSULTAN PEMUTAKHIRAN RUAS JALAN BINA MARGA
KECAMATAN BEJI DAN KECAMATAM SUKMAJAYA
DAFTAR ISI
LAPORAN PENDAHULUAN ii
KONSULTAN PEMUTAKHIRAN RUAS JALAN BINA MARGA
KECAMATAN BEJI DAN KECAMATAM SUKMAJAYA
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Luas Wilayah, Jumlah Rumah Tangga di Kecamatan Sukmajaya, 2019 ......II-1
Tabel 2. 2 Penggunaan Lahan (Ha) di Kecamatan Sawangan, 2019 ..............................II-2
Tabel 2. 3 Kepadatannya Kecamatan Sawangan, 2019 ..................................................II-3
Tabel 2. 4 Jumlah Penduduk & Kelompok Umur Kecamatan Sukmajaya, 2019 ..........II-4
Tabel 2. 5 Data Dasar Jalan Kota di Kecamatan Sukmajaya .........................................II-6
Tabel 2. 6 Luas Wilayah, Jumlah Rumah Tangga di Kecamatan Beji, 2019 .................II-8
Tabel 2. 7 Penggunaan Lahan di Kecamatan Beji Tahun 2019 ......................................II-9
Tabel 2. 8 Jumlah Bangunan Menurut Jenisnya di Kecamatan Beji Tahun 2019 ..........II-10
Tabel 2. 9 Kepadatannya Kecamatan Beji Tahun 2019..................................................II-11
Tabel 2. 10 Jumlah Penduduk & Kelompok Umur Kecamatan Beji, 2019 ....................II-12
Tabel 2. 11 Struktur Penduduk Berdasarkan Mata Pencarian Kecamatan Beji, 2019....II-13
Tabel 2. 12 Jumlah Sarana Perekonomian di Kecamatan Beji Tahun 2019 ...................II-13
Tabel 2. 13 Data Dasar Jalan Kota di Kecamatan Beji ...................................................II-15
Tabel 3. 1 Penentuan Program Penanganan Pemeliharaan Jalan Aspal/Beton Semen ...III-6
Tabel 3. 2 Formulir Survey Konsultasi Inspeksi Jalan Lingkungan Kota Depok .........III-7
Tabel 4. 1 Ketersediaan Tenaga Ahli, Kualifikasi, dan Alokasinya ...............................IV-3
Tabel 4. 2 Tanggung Jawab Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung .................................IV-3
Tabel 4. 3 Jadwal Penugasan Personil ............................................................................IV-4
Tabel 4. 4 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan .......................................................................IV-5
LAPORAN PENDAHULUAN iv
KONSULTAN PEMUTAKHIRAN RUAS JALAN BINA MARGA
KECAMATAN BEJI DAN KECAMATAM SUKMAJAYA
DAFTAR GAMBAR
LAPORAN PENDAHULUAN v
KONSULTAN PEMUTAKHIRAN RUAS JALAN BINA MARGA
KECAMATAN BEJI DAN KECAMATAM SUKMAJAYA
LAPORAN PENDAHULUAN vi
KONSULTAN PEMUTAKHIRAN RUAS JALAN BINA MARGA
KECAMATAN BEJI DAN KECAMATAM SUKMAJAYA
BAB I
PENDAHULUAN
Kota Depok secara geografis berdekatan dengan pusat pemerintahan Republik Indonesia
diprediksi akan terus mengalami pertumbuhan yang pesat. Pertumbuhan ini dengan
sendirinya diikuti dengan semakin banyaknya kawasan permukiman yang tumbuh dan
dengan demikian perlu ditunjang dengan prasarana yang memadai seperti jaringan jalan,
saluran drainase dan prasarana sarana lainnya. Jaringan jalan merupakan salah satu
prasarana yang sangat penting, mengingat peranannya sebagai penunjang pembangunan
sektor produksi dan jasa dalam suatu wilayah sehingga dapat terwujud keselarasan
pertumbuhan wilayah regional baik di perkotaan maupun perdesaan yang diselenggarakan
secara berkelanjutan, berwawasan lingkungan dan memberdayakan masyarakat. Dengan
demikian jaringan jalan memiliki fungsi yang strategis dalam peningkatan kegiatan
ekonomi secara keseluruhan.
Dalam upaya mewujudkan optimalisasi jaringan jalan yang memadai maka perlu dilakukan
inventarisasi jaringan jalan secara komprehensif berupa monitoring kondisi jalan yang up
to-date, kemudian nantinya data tersebut akan dijadikan sebagai acuan dalam merumuskan
solusi teknis penanggulangan permasalahan jaringan jalan serta menjadi masukan dalam
penyusunan rencana dan program pelaksanaan fisik jalan.
Oleh karena itu inventarisasi serta pemutakhiran data jaringan jalan perlu dilakukan sebagai
masukan dalam penyusunan rencana dan program pembinaan jalan di wilayah Kota Depok.
Maksud
Pemutakhiran ruas jalan ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang akurat dan
lengkap mengenai keadaan ruas jalan di Kec. Beji dan Kec. Sukmajaya.
Tujuan
Tujuan yang diharapkan adalah tersedianya data base jaringan jalan di Kec. Beji dan Kec.
Sukmajaya Kota Depok, yang datanya dapat digunakan sebagai masukan untuk
penyusunan rencana dan program pembinaan jaringan jalan.
a. Tersusunnya pola jaringan jalan di Kec. Beji dan Kec. Sukmajaya Kota Depok;
b. Tersedianya sistem informasi database jaringan jalan sehingga memudahkan dalam
pengelolaan jaringan jalan sebagai prasarana publik agar dapat berfungsi dengan baik.
Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan konsultan untuk pekerjaan “Konsultan Pemutakhiran Ruas Jalan Bina
Marga Kec. Beji Dan Kec. Sukmajaya” secara garis besar mencakup tahapan - tahapan
sebagai berikut:
1. Inventarisasi geometrik dan kondisi jalan yang disertai foto dokmentasi;
2. Pengukuran Topografi;
Pengukuran topografi dilakukan sepanjang lokasi as jalan dengan mengadakan
tambahan pengukuran detail pada tempat yang memerlukannya atau pemindahan lokasi
jalan sehingga memungkinkan didapat realinyemen as jalan yang sesuai dengan standar
yang dikehendaki. Jenis pengukuran ini meliputi pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut :
- Pengukuran titik referensi;
- Pengukuran situasi;
- Pengukuran penampang memanjang dan melintang;
- Perhitungan dan penggambaran peta;
- Pengukuran di tempat realinyemen jalan (bila ada).
3. Analisis Hasil Survey.
Analisis Hasil Survey menggunakan analisis Sistem Informasi Geofrafis (SIG /
Geographic Information System, GIS). Tahapan pekerjaan dalam analisis SIG ini
adalah sebagai berikut:
- Digitasi Hasil Survei
- Input Data Hasil Survey
- Tabulasi Data
Berdasarkan data kondisi jaringan jalan saat ini, maka dapat disusun suatu sistem
tabel yang memuat nomor ruas jalan, nama jalan (termasuk Kecamatan dan
Kelurahan), STA Awal dan STA akhir jalan, klasifikasi jalan, dimensi jalan dan
bagian-bagian jalan, jenis perkerasan jalan dan bagian-bagian jalan, kondisi jalan
dan bagian- bagian jalan.
- Layout Peta
Lokasi Kegiatan
Lokasi yang termasuk dalam pekerjaan Konsultan Pemutakhiran Ruas Jalan Bina Marga
Kecamatan Beji dan Kecamatan Sukmajaya ini adalah Ruas Jalan di Kecamatan Beji serta
Ruas Jalan di Kecamatan Sukmajaya.
Landasan hukum yang menjadi pedoman dalam pekerjaan ini antara lain sebagai berikut:
1. Undang-undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan;
2. Undang-undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi;
BAB II
GAMBARAN UMUM WILAYAH
Kecamatan Sukmajaya merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di Kota Depok,
Provinsi Jawa Barat. Kecamatan ini berbatasan dengan beberapa kecamatan di Kota Depok.
Adapun wilayah yang berbatasan dengan kecamatan tersebut antara lain sebagai berikut:
- Sebelah Utara : Kecamatan Cimanggis,
Kecamatan Kramat Jati dan Kecamatan Ciracas;
- Sebelah Timur : Kecamatan Tapos dan Kecamatan Cibinong;
- Sebelah Selatan : Kecamatan Cilodong;
- Sebelah Barat : Kecamatan Pancoran Mas dan Kecamatan Beji.
Kecamatan Sawangan memiliki luas 17,35 km2 yang terbagi dalam 6 kelurahan yaitu
Sukmajaya, Tirtajaya, Mekarjaya, Abadijaya, Baktijaya dan Cisalak. Berikut merupakan
data terkait luas wilayah, jumlah rumah tangga, jumlah Rukun Tetangga (RT) dan jumlah
Rukun Warga (RW) setiap kelurahan di Kecamatan Sukmajaya.
2,68; 15%
3,33; 19%
Sukmajaya
Tirtajaya
2,53; 15% Mekarjaya
Baktijaya
2,67; 15%
3,26; 19%
350
300
250
200
150
Sukmajaya Tirtajaya Mekarjaya Abadijaya Baktijaya Cisalak
2.1.2. Demografi
Jumlah Penduduk Kecamatan Sukmajaya pada tahun 2019 sebanyak 248.015 jiwa,
dengan luas wilayah sebesar 17,35 km2 sehingga kepadatan Kecamatan Sukmajaya
secara keseluruhan sebesar 6.473 jiwa/km2. Berikut merupakan jumlah penduduk, luas
wilayah dan kepadatan penduduk di Kecamatan Sukmajaya tahun 2019.
70.000
60.000
50.000
40.000
30.000
Sukmajaya Tirtajaya Mekarjaya Abadijaya Baktijaya Cisalak
Kelompok
No Laki-laki Perempuan Jumlah
Umur
1 0-4 111.748 105.472 217.220
2 5-9 103.348 99.409 202.757
3 10-14 89.973 85.809 175.782
4 15-19 93.394 97.379 190.773
5 20-24 106.985 108.033 215.018
6 25-29 106.760 110.477 217.237
7 30-34 111.690 109.919 221.609
8 35-39 106.307 105.833 212.140
9 40-44 100.289 96.398 196.687
10 45-49 83.491 81.369 164.860
11 50-54 66.856 65.634 132.490
Kelompok
No Laki-laki Perempuan Jumlah
Umur
12 55-59 51.027 50.554 101.581
13 60-64 34.398 33.463 67.861
14 65-69 23.343 20.620 43.963
15 70+ 12.033 12.089 24.122
16 75+ 9.245 13.481 22.726
Jumlah 1.210.887 1.195.939 2.406.826
Sumber: Kecamatan Sawangan Dalam Angka, Tahun 2019
2.1.3. Transportasi
Berdasarkan Surat Keputusan Walikota Depok Provinsi Jawa Barat Nomor
591/401/Kpts/BMSDA/Huk/2016 ruas jalan Kota Depok yang terletak di Kecamatan
Sukmajaya sebanyak 88 ruas jalan, dengan kondisi jalan secara keseluruhan didominasi
oleh jalan dengan kondisi baik sepanjang 58,252 KM. Berikut merupakan rincian jalan
yang terletak diwilayah kajian Kecamatan Sukmajaya yang mengacu pada Surat
Keputusan Walikota tersebut.
Sumber: Surat Keputusan Walikota Depok Provinsi Jawa Barat Nomer 591/401/Kpts/BMSDA/Huk/2016
Kecamatan Beji merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di Kota Depok, Provinsi
Jawa Barat. Kecamatan ini berbatasan dengan beberapa kecamatan di Kota Depok dan DKI
Jakarta, diantaranya yaitu:
- Sebelah Utara : Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan;
- Sebelah Timur : Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok ;
- Sebelah Selatan Kecamatan Pancoran Mas, Kota depok ;
- Sebelah Barat Kecamatan Limo, Kota Depok.
Kecamatan Beji memiliki luas 1.465.8 Ha yang terbagi dalam 6 kelurahan yaitu Beji, Beji
Timur, Pondok Cina, Kemirimuka, Kukusan dan Tanah Baru. Berikut merupakan data
terkait luas wilayah, jumlah rumah tangga, jumlah Rukun Tetangga (RT) dan jumlah Rukun
Warga (RW) di setiap kelurahan Kecamatan Beji.
2.2.2. Demografi
Jumlah Penduduk Kecamatan Beji pada tahun 2019 sebanyak 153.316 jiwa, dengan
luas wilayah sebesar 14,30 km2 sehingga kepadatan kecamatan Beji secara keseluruhan
sebesar 70.436 jiwa/km2. Berikut merupakan jumlah penduduk, luas wilayah dan
kepadatan penduduk di Kecamatan Bejitahun 2019.
2.2.3. Ekonomi
Potensi dan peluang pusat kegiatan usaha bisnis terpusat di Kecamatan Beji, Jl.
Margonda Raya. Pembangunan dua jalan tol yang melintas di Kecamatan Beji sudah
dilakukan sejak tahun 2014, dengan pembangunan jalan tol tersebut diperkirakan akan
menjadi faktor pembangkit bagi pertumbuhan kawasan Kecamatan Beji, baik
pertumbuhan penduduk maupun perekonomiannya. Hal tersebut dapat dilihat dari
banyaknya sarana perdagangan di Kecamatan Beji, berikut merupakan sebaran sebaran
sarana perdagangan di Kecamatan Beji.
2.2.4. Transportasi
Berdasarkan Surat Keputusan Walikota Depok Provinsi Jawa Barat Nomor
591/401/Kpts/BMSDA/Huk/2016 jumlah ruas jalan Kota Depok yang terletak di
Kecamatan Beji, Kota Depok berjumlah 101 ruas jalan, dengan kondisi jalan secara
keseluruhan didominasi oleh jalan dengan kondisi baik sepanjang 74,641,8 KM.
Berikut merupakan jalan yang terletak diwilayah kajian Kecamatan Beji yang mengacu
pada Surat Keputusan Walikota Depok.
Sumber: Surat Keputusan Walikota Depok Provinsi Jawa Barat Nomer 591/401/Kpts/BMSDA/Huk/2016
BAB III
METODOLOGI SURVEI DAN ANALISA DATA
4. Jalan Kota, merupakan jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder
yang menghubungkan antar pusat pelayanan dalam kota, menghubungkan
pusat pelayanan dengan persil, menghubungkan antar persil, serta
menghubungkan antar pusat permukiman yang berada di dalam kota.
5. Jalan Desa, merupakan jalan umum yang menghubungkan kawasan dan /
atau antar permukiman di dalam desa, serta jalan lingkungan.
c. Dalam UU No. 34 Tahun 2006 tentang Jalan, jalan dibagi menjadi jalan primer
dan jalan sekunder, berikut merupakan karakteristik masing-masing jalan
tersebut.
1. Jalan arteri didesain dengan lebar badan jalan paling sedikit 11 (sebelas)
meter, dengan kecepatan rencana paling rendah 60 (enam puluh) kilometer
untuk arteri primer dan 30 (tiga puluh) kilometer per jam untuk arteri
sekunder.
2. Jalan kolektor didesain dengan lebar badan jalan paling sedikit 9 (sembilan)
meter, dengan kecepatan rencana paling rendah 40 (empat puluh) kilometer
untuk jalan kolektor primer dan 20 (dua puluh) kilometer per jam untuk
jalan kolektor sekunder.
3. Jalan lokal didesain dengan lebar badan jalan paling sedikit 7,5 (tujuh koma
lima) meter, dengan kecepatan rencana paling rendah 20 (dua puluh)
kilometer untuk lokal primer dan 10 (sepuluh) kilometer per jam untuk
lokal sekunder.
4. Jalan lingkungan didesain dengan lebar badan jalan paling sedikit 6,5 (enam
koma lima) meter, dengan kecepatan rencana paling rendah 15 (lima belas)
kilometer untuk jalan lingkungan primer dan 10 (sepuluh) kilometer per jam
untuk jalan lingkungan sekunder. Jalan lingkungan yang tidak
diperuntukkan bagi kendaraan bermotor beroda 3 (tiga) atau lebih harus
mempunyai lebar badan jalan paling sedikit 3,5 (tiga koma lima) meter.
d. Dalam UU No.2 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan berikut
merupakan definisi Jalan Permukiman dan Jalan Perumahan.
1. Jalan permukiman adalah jalan Umum yang menghubungkan dari
Permukiman ke permukiman lainnya, dimana jalan umum yang berfungsi
Daerah ini merupakan ruang sepanjang jalan yang dimaksudkan agar pengemudi
mempunyai pandangan bebas dan badan jalan aman dari pengaruh lingkungan,
misalnya oleh air dan bangunan liar (tanpa izin).
4. Jalur Lalu Lintas
Jalur lalu lintas adalah alur lalu lintas (traveled way = carriage way) adalah
keseluruhan bagian perkerasan jalan yang diperuntukan untuk lalau lintas kendaraan.
Jalur lalu lintas terdiri dari beberapa lajur (lane) kendaraan. Lajur kendaraan yaitu
bagian dari jalur lalau lintas yang khusus diperuntukan untuk dilewati oleh satu
rangkaian kendaraan beroda empat atau lebih dalam satu arah. Jadi jumlah lajur
minimal untuk jalan 2 arah adalah 2 dan pada umumnya disebut sebagai jalan 2 lajur
2 arah. Jalur lalu lintas untuk 1 arah minimal terdiri dari 1 lajur lalau lintas.
5. Bahu Jalan
Bahu Jalan adalah bagian jalan yang berdampingan dan sama tinggi dengan
perkerasan jalan. Bahu jalan berfungsi Menahan perkerasan terhadap gerakan ke
samping sebagai jalur darurat pada waktu kendaraan mendahului, berpapasan
maupun berhenti dan Untuk menyediakan ruang pejalan kaki
6. Saluran Samping
Saluran samping Jalan adaiah bagian jalan yang berdampingan dengan bahu, yang
berfungsi untuk menampung dan mengalirkan air secepatya.
7. Badan Jalan
Badan jalan merupakan bagian jalan di mana jalur lalu lintas, bahu dan saluran
samping dibangun
Ilustrasi bagian-bagian jalan dapat dilihat pada gambar berikut.
Dengan berpedoman Kriteria teknis diatas di hasilkan beberapa aspek yang penting
untuk disurvey dan dijadikan database Kota Depok khsusnya Kecamatan Sawangan
tentang kondisi jalan lingkungan tahun 2019, yang mana database ini akan jadi acuan
dalam perbaikan jalan dan drainase.
Dari Kriteria teknis diatas disimpulkan bahwa item- item penting yang akan di survey
adalah sebagai berikut:
1. Pekerjaan:
Nama Pekerjaan adalah nama judul Paket yang tertera di kontrak
2. Kecamatan:
Kecamatan adalah nama kecamatan yang akan disurvey
3. Kelurahan:
Kelurahan adalah nama Kelurahan yang akan disurvey
4. RW (Rukun Warga):
RW adalah nomor RW yang akan disurvey
5. RT (Rukun Tetangga):
RT adalah nomor RT yang akan disurvey
6. Nama Surveyor:
Adalah nama yang akan survey
7. Koordinat Awal:
Koordinat awal adalah Nilai Koordinat X dan Koordinat Y yang didapat di lapangan
di awal ruas jalan yang disurvey
8. Koordinat Tengah:
Koordinat awal adalah Nilai Koordinat X dan Koordinat Y yang didapat di lapangan
di Tengah ruas jalan yang disurvey
9. Koordinat Akhir:
Koordinat AKhir adalah Nilai Koordinat X dan Koordinat Y yang didapat di
lapangan di Akhir ruas jalan yang disurvey
b. Tahap II
3) paling lambat 1 (satu) tahun setelah masa pemeliharaan prasarana dan
utilitas oleh pengembang; dan
4) sesuai dengan rencana Induk dan/atau rencana tapak yang telah disetujui
oleh Pemerintah Kota.
d. Paving Blok
Paving blok adalah batu cetak yang berasal dari campuran bahan bangunan
berupa pasir dan semen PC dengan perbandingan campuran tertentu, yang
mempunyai beberapa variasi bentuk untuk memenuhi selera pemakai.
Penggunaan pavin blok ini disesuaikan dengan tingkat kebutuhan, misalnya saja
untuk halaman rumah tentu berbeda dengan jalan maupun halaman parkir,
karena mutu paving yang digunakan berbeda.
5. Layout Peta
Layout peta akan dikerjakan dengan menggunakan software GIS 10.3, album peta
dibuat dengan dengan skala 1:2000 yang dilengkapi tabel hasil survei lapangan
setelahnya. Album peta ini akan di lampirkan khusus pada dokumen album peta
dengan ukuran A3.
BAB IV
RENCANA KERJA SELANJUTNYA
Rangkaian proses analisis yang disampaikan di atas diwujudkan dalam program kerja
secara bertahap sesuai alokasi waktu yang telah ditetapkan. Program pelaksanaan
pekerjaan ini disampaikan dalam tahapan pelaksanaan pekerjaan yang merupakan suatu
proses alokasi sumber daya dan waktu dalam melakukan kajian menyeluruh dari kegiatan
pekerjaan ini. Dengan tahapan pekerjaan yang sesuai dengan target yang diharapkan maka
akan tersusun rencana kerja yang efektif sehingga proses pelaksanaan pekerjaan dapat
berjalan dengan baik sesuai dengan waktu yang tersedia dalam Kerangka Acuan Kerja.
Pada dasarnya proses pelaksanaan pekerjaan ini akan terdiri dari 4 tahapan utama, yakni:
tahap persiapan, tahap pengumpulan data dan informasi, tahap survei lapangan dan
tahapan pemutakhiran data. Setiap tahapan disesuaikan dengan alokasi waktu yang
disediakan dalam Kerangka Acuan Kerja sehingga setiap tahapan terangkum dalam suatu
laporan sesuai tahapan masing-masing. Tahapan tersebut meliputi:
A. Tahap Persiapan
Tahap persiapan dari awal proyek (sejak dikeluarkannya SPMK serta disusunnya
RMK) dibutuhkan waktu selama 7 hari setelah SPMK. Tahap persiapan ini meliputi:
1. Mobilisasi dan koordinasi tim;
2. Survei Data Sekunder Jaringan Jalan Lama;
3. Survei Pendahuluan.
B. Tahap Inventarisir Jaringan Jalan Lama
Tahap Inventarisir Jaringan Jalan Lama dilakukan selama 7 hari setelah setelah tahap
persiapan, setelah diperoleh data jaringan jalan eksisteing kemudian dapat
diinventarisir jalan mana saja yang nantinya akan disurvei. Tahap ini terdiri dari:
1. Kajian pustaka dan perundangan;
2. Penyusunan rencana kerja selanjutnya.
3. Penyusunan Laporan Pendahuluan
Pada bagian ini disampaikan mengenai komposisi tim dan penugasan tenaga ahli dalam
menyelesaikan pekerjaan ini. Kebutuhan tenaga ahli ini didasari pada kebutuhan analisis
sesuai dengan bidangnya. Dengan kualifikasi dan job description yang jelas terhadap
tenaga ahli akan sangat membantu dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kualitas
yang diharapkan.
Pada bagian ini disampaikan mengenai Jadwal penugasan tenaga ahli sesuai kebutuhan
dan alokasi waktu yang disediakan. Jadwal penugasan tenaga ahli (manning schedule)
yang baik sesuai dengan rencana kerja yang ditetapkan akan sangat bermanfaat bagi
efisiensi dan efektifitas kerja dalam rangka memenuhi lingkup dan hasil yang diharapkan.
Pada dasarnya penyusunan Jadwal penugasan (manning schedule) dilakukan dengan
mempertimbangkan beberapa hal berikut:
1. Alokasi waktu penugasan tenaga ahli disesuaikan dengan alokasi waktu Bulan-
Orang (Man-Month) yang ada dan dielaborasikan dengan tahapan pekerjaan yang
sudah disusun.
2. Jadwal penugasan tenaga ahli harus sesuai dengan hasil butir 1 dengan
mempertimbangkan efektivitas dan efisien waktu yang ada tanpa mengurangi
substansi yang harus dikerjakan masing-masing tenaga ahli.
3. Pelaksanaan Jadwal dan agenda kerja secara baik memerlukan adanya manajemen
alokasi sumber daya manusia, khususnya kebutuhan untuk melaksanakan survey di
luarkota yang cukup panjang dengan kebutuhan desk study di kantor.
4. Untuk mengkoordinasikan jajaran tenaga ahli perlu dilakukan rapat/diskusi terbatas
yangrutin agar seluruh mengetahui perkembangan pelaksanaan pekerjaan.
Berikut jadwal penugasan personil pada pekerjaan ini.
DAFTAR PUSTAKA
LAPORAN PENDAHULUAN