Anda di halaman 1dari 31

Laporan Antara CV.

GARUDA METTA CONSULTANT

KATA PENGANTAR

Sesuai Surat Perjanjian antara Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten
Bojonegoro dan CV. Garuda Metta Consultant tentang Perencanaan Pelebaran Pelebaran
Jembatan Kec. Kec. Sukosewu (PAPBD), berikut ini kami lampirkan Laporan Antara.

Laporan Antara ini berisi Pendahuluan, Gambaran Umum Lokasi Pekerjaan, dan
Survei Lokasi.

Akhir kata kami dari CV. Garuda Metta Consultant menyampaikan banyak
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya penyusunan
Laporan Antara ini.

Bojonegoro, 2023
Direktur

Perencanaan Pelebaran Jembatan Kec Sukosewu (PAPBD)


i
Laporan Antara CV. GARUDA METTA CONSULTANT

DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................................................ ii
Daftar Tabel ....................................................................................................... iii
Daftar Gambar .................................................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................ 1


1.1. Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2. Maksud Dan Tujuan ................................................................... 2
1.3. Lingkup Dan Tahapan Pekerjaan ............................................... 2
1.4. Lokasi Pekerjaan ........................................................................ 3

BAB 2 GAMBARAN UMUM LOKASI KEGIATAN ......................................... 4


2.1. Gambaran umum Kabupaten Bojonegoro ................................... 4
2.1.1. Geografis ....................................................................... 4
2.1.2. Topografi ...................................................................... 7
2.1.3. Geologi .......................................................................... 8
2.1.4. Administrasi Pemerintahan ........................................... 9
2.1.5. Demografi ..................................................................... 10
2.1.6. Perekonomian ............................................................... 12
2.1.7. Kondisi Transportasi di Bojonegoro ............................... 13
2.2. Lokasi Kegiatan ......................................................................... 14

BAB 3 SURVEI LOKASI ................................................................................. 15


3.1. Survei Lokasi .............................................................................. 15
3.2. Maksud Dan Tujuan Survey ....................................................... 15
3.3. Lingkup Survey ........................................................................... 15
3.4. Lokasi Survey.............................................................................. 21

Perencanaan Pelebaran Jembatan Kec Sukosewu (PAPBD)


ii
Laporan Antara CV. GARUDA METTA CONSULTANT

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Luas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Bojonegoro ........................ 5


Tabel 2.2 Luas Wilayah Menurut Ketinggian,Kemiringan Dan Kedalaman ...... 7
Tabel 2.3 Luas Area Menurut Jenis tanah di Kabupaten Bojonegoro ................ 9
Tabel 2.4 Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Bojonegoro
Tahun 2018-2020 .............................................................................. 10
Tabel 2.5 Jumlah Penduduk, Sex Ratio dan Kepadatan Penduduk
per Kecamatan Tahun 2020 .............................................................. 10
Tabel 2.6 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Tahun 2020 ................. 12
Tabel 2.7 Daftar Panjang Jalan menurut Keadaaan dan Status Jalan, 2020 ..... 13

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta Wilayah Administrasi Kabupaten Bojonegoro ........................ 6


Gambar 2.2 Administrasi daerah Kabupaten Bojonegoro, 2020 .......................... 9
Gambar 2.3 Peta Lokasi Pekerjaan .................................................................... 14
Gambar 2.4 Struktur Organisasi Pekerjaan ........................................................ 16
Gambar 3.1 Foto Pelaksanaan Survey Jembatan Jatiblimbing - Sumberjokidul 9 22
Gambar 3.2 Foto Pelaksanaan Survey Jembatan Jatiblimbing - Sumberjokidul 13 23
Gambar 3.3 Foto Pelaksanaan Survey Jembatan Klepek - Pancur 3 ................... 24
Gambar 3.3 Foto Pelaksanaan Survey Jembatan Tegalkodo - Purwosari 1 ......... 25
Gambar 3.4 Foto Pelaksanaan Survey Jembatan Tegalkodo - Purwosari 2 ......... 26
Gambar 3.4 Foto Pelaksanaan Survey Jembatan Tegalkodo - Purwosari 3 ......... 27

Perencanaan Pelebaran Jembatan Kec Sukosewu (PAPBD)


iii
Laporan Antara CV. GARUDA METTA CONSULTANT

BAB
PENDAHULUAN
1

1.1. LATAR BELAKANG

Pembangunan dalam bidang prasarana transportasi darat merupakan salah satu


program utama Pemerintah untuk mendorong pertumbuhan perekonomian suatu
wilayah. Pertumbuhan perekonomian yang disertai peningkatan jumlah penduduk,
peningkatan jumlah kendaraan, peningkatan lalu lintas angkutan barang/jasa dan
sebagainya, perlu diimbangi dengan penambahan jaringan jalan baru ataupun
penambahan kapasitas jalan eksisting yang terdapat dikawasan tersebut.

Bojonegoro merupakan kabupaten yang memiliki jumlah Jembatan yang cukup


banyak karena wilayahnya banyak dilewati sungai-sungai baik yang besar maupun
yang kecil, maka diperlukan kegiatan pelebaran jembatan pada jembatan dengan
kondisi yang memerlukan perbaikan khususnya pelebaran. Untuk menjaga kondisi
kegiatan perekonomian masyarakat Bojonegoro agar berjalan lancardan didukung
oleh kondisi jembatan yang berkualitas dan mantap maka salah satu upaya
diperlukan pekerjaan Perencanaan pada kegiatan Pelebaran Jembatan pada
jembatan dengan kondisi yang kurang mantap.

Pembangunan jembatan sebagai salah satu bentuk bangunan pengaman dalam


melengkapi fungsi jalan secara keseluruhan dalam bidang prasarana trasportasi
darat. Fungsi utama bangunan pengaman itu sendiri sebagai bangunan untuk
mencegah terjadinya banjir dan meminimalkan berkurangnya umur rencana jalan
itu sendiri.

Jembatan Kec. Sukosewu merupakan salah satu jembatan dimana lebar jembatan
yang ada masih dibawah standar.

Dengan Pelaksanaan Pekerjaan Perencanaan Pelebaran Jembatan maka dapat


menunjang tercapainya Misi RPJMD Kabupaten Bojonegoro 2019-2023 yaitu
mewujudkan pembangunan infrastruktur yang merata dan ramah lingkungan.

Perencanaan Pelebaran Jembatan Kec Sukosewu (PAPBD) 1


Laporan Antara CV. GARUDA METTA CONSULTANT

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud Jasa Konsultansi dari Pekerjaan Perencanaan Pelebaran Jembatan Kec.


Sukosewu adalah untuk :

a. Membantu Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Penataan Ruang


Kabupaten Bojonegoro pada Bidang Bina Marga II dalam melakukan
perencanaan teknis terhadap Kegiatan Pelebaran Jembatan dimana produk
perencanaan akan dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi (Kontraktor),
sehubungan dengan adanya keterbatasan tenaga pada Organisasi Perangkat
Daerah (OPD) yang bersangkutan, baik dari segi jumlah maupun dari segi
kualifikasinya;

b. Meminimalisir kendala-kendala teknis yang sering dihadapi oleh Penyedia Jasa


Konstruksi (Kontraktor) di lapangan dalam menerapkan desain yang
memenuhi persyaratan spesifikasinya;

c. Memberi kepastian dan jaminan kepada Pengguna Jasa bahwa produk


perencanaan yang sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan teknis;

d. Memberikan saran pertimbangan terkait perubahan apabila terdapat


perbedaan antara desain dengan kondisi lapangan;

Adapun tujuan pengadaan Penyedia Jasa Konsultansi Perencanaan ini adalah


untuk mendapatkan produk perencanaan sesuai spesifikasi teknis dimana akan
didapatkan hasil pekerjaan konstruksi yang memenuhi persyaratan secara optimal
yang tercantum di dalam spesifikasi (tepat mutu) dan dilaksanakan secara tepat
biaya serta tepat waktu.

1.3. LINGKUP DAN TAHAPAN PEKERJAAN

Lingkup Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Perencana sesuai


dengan Kerangka Acuan Kerja, secara garis besar dapat dibagi sebagai berikut :
1. Pekerjaan Lapangan
• Survey Pendahuluan
• Survey Bangunan Pelengkap Jalan
• Survey Hidrologi

Perencanaan Pelebaran Jembatan Kec Sukosewu (PAPBD) 2


Laporan Antara CV. GARUDA METTA CONSULTANT

2. Analisa dan Perencanaan Teknis


• Analisa Hidrologi
• Perencanaan Struktur Bawah Jembatan
• Perencanaan Struktur Atas Jembatan
• Perencanaan Oprit Jembatan
• Perencanaan Bangunan Pelengkap
• Penyusunan Gambar Teknis
• Perhitungan Perkiraan Kuantitas dan Biaya
• Penyusunan Dokumen Lelang

Jasa pelayanan teknik yang akan diberikan oleh Tim Konsultan, dibagi menjadi
beberapa tahapan sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja yang telah ditetapkan.
Adapun tahapan-tahapan pekerjaan yang akan dilaksanakan Konsultan meliputi:
1. Tahap Persiapan dan Mobilisasi.
2. Tahap Pengumpulan Data Sekunder dan Survai Pendahuluan.
3. Tahap Survai Lapangan.
4. Tahap Analisa dan Perencanaan Teknik.
5. Tahap Penggambaran.
6. Tahap Perhitungan Kuantitas dan Perkiraan Biaya.
7. Tahap Penyusunan Dokumen Tender.

1.4. LOKASI PEKERJAAN

Lokasi kegiatan berada di jalan poros kabupaten di wilayah Kecamatan Sukosewu


yang meliputi paket pekerjaan perencanaan sebagai berikut :

1. Perencanaan Pelebaran Jembatan Jatiblimbing - Sumberjokidul 9

2. Perencanaan Pelebaran Jembatan Jatiblimbing - Sumberjokidul 13

3. Perencanaan Pelebaran Jembatan Klepek - Pancur 3

4. Perencanaan Pelebaran Jembatan Tegalkodo - Purwosari 1

5. Perencanaan Pelebaran Jembatan Tegalkodo - Purwosari 2

6. Perencanaan Pelebaran Jembatan Tegalkodo - Purwosari 3

Perencanaan Pelebaran Jembatan Kec Sukosewu (PAPBD) 3


Laporan Antara CV. GARUDA METTA CONSULTANT

BAB
GAMBARAN UMUM
2

2.1 Gambaran Umum Kabupaten Bojonegoro

Letak Wilayah Kabupaten Bojonegoro, pada Provinsi Jawa Timur sangat strategis
yaitu di jalur regional juga jalur utama perekonomian Surabaya – Semarang -
Jakarta hal ini sangat menguntungkan dalam pengembangan ekonomi dan
membuka peluang investasi di kabupaten Bojonegoro. Disamping itu juga masih
ada potensi sumber daya alam yang sangat besar.

2.1.1. Geografis

Secara Geografis Kabupaten Bojonegoro terletak pada posisi 112025’ ‐ 112009’


Bujur Timur dan 6059’ ‐ 7037’ Lintang Selatan. Secara administrasi Kabupaten
Bojonegoro dibagi menjadi 28 kecamatan dengan 419 desa dan 11 kelurahan
dengan luas wilayah keseluruhan adalah 230.706 Ha. Kabupaten Bojonegoro
bagian dari Propinsi Jawa Timur dengan jarak 110 km dari ibukota propinsi
dan berbatasan langsung dengan Propinsi Jawa Tengah. Batas‐batas
administrasi Kabupaten Bojonegoro adalah :

❖ Sebelah Utara : berbatasan dengan Kabupaten Tuban

❖ Sebelah Timur : berbatasan dengan Kabupaten Lamongan

❖ Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kabupaten Madiun, Nganjuk


dan Jombang

❖ Sebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten Ngawi dan Blora


(Jawa Tengah)

Luas wilayah administrasi Kecamatan dan persentase luas wilayah Tabel 2.1
dimana Kecamatan Tambakrejo adalah Kecamatan terluas. Kecamatan Gayam
adalah Kecamatan Pemekaran berdasarkan pada Peraturan Daerah No 22
tahun 2011. Yang merupakan pecahan sebagian Kecamatan Kalitidu dan
Kecamatan Ngasem. Pada Peta 2.1. menyampaikan Peta wilayah Administrasi
Kabupaten Bojonegoro dengan wilayah perkotaan dan perdesaan sesuai
RTRW.

Perencanaan Pelebaran Jembatan Kec Sukosewu (PAPBD) 4


Laporan Antara CV. GARUDA METTA CONSULTANT

Tabel 2.1. Luas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Bojonegoro

Kecamatan Luas Total Area Persentase terhadap Luas Kabupaten


(km2/sq.km)
Subdistrict Percentage to Province’s Area

Margomulyo 139,68 6,05


Ngraho 71,48 3,10
Tambakrejo 209,52 9,08
Ngambon 48,65 2,11
Sekar 130,24 5,65
Bubulan 84,73 3,67
Gondang 107,01 4,64
Temayang 124,67 5,40
Sugihwaras 87,15 3,78
Kedungadem 145,15 6,29
Kepohbaru 79,64 3,45
Baureno 66,37 2,88
Kanor 59,78 2,59
Sumberrejo 76,58 3,32
Balen 60,52 2,62
Sukosewu 47,48 2,06
Kapas 46,38 2,01
Bojonegoro 25,71 1,11
Trucuk 36,71 1,59
Dander 118,36 5,13
Ngasem 147,21 6,38
Gayam 50,05 2,17
Kalitidu 65,95 2,86
Malo 65,41 2,84
Purwosari 62,32 2,70
Padangan 42,00 1,82
Kasiman 51,80 2,25
Kedewan 56,51 2,45
Bojonegoro 2307,06 100,00
Sumber/Source: Badan Pusat Statistik Kabupaten Bojonegoro

Perencanaan Pelebaran Jembatan Kec Sukosewu (PAPBD) 5


Laporan Antara CV. GARUDA METTA CONSULTANT

Gambar 2.1. Peta Wilayah Administrasi Kabupaten Bojonegoro

Perencanaan Pelebaran Jembatan Kec Sukosewu (PAPBD) 6


Laporan Antara CV. GARUDA METTA CONSULTANT

2.1.2. Topografi

Keadaan topografi Kabupaten Bojonegoro didominasi oleh keadaan tanah yang


berbukit yang berada di sebelah selatan (Pegunungan Kapur Selatan) dan
sebelah utara (Pegunungan Kapur Utara) yang mengapit dataran rendah yang
berada di sepanjang aliran Bengawan Solo yang merupakan daerah pertanian
yang subur. Lebih jelaskondisi topografidi Kabupaten Bojonegoro, disajikan
pada Tabel 2.2. sebagai berikut.

Tabel 2.2.
Luas Wilayah Menurut Ketinggian, Kemiringan dan Kedalaman Efektif Tanah di Kab.
Bojonegoro
Bojonegoro District Areas by Height, Slove and Land Effective Depth
2013
Luas/Areas Persentase
Uraian/Description
(Ha) Percentage
1. Ketinggian/Height (m)
1.1 < 25 43 155 18.71
1.2 25 s.d 99,99 104 629 45.35
1.3 100 s.d 499,9 82 348 35.69
1.4 .> 500 574 0.25
2. Kemiringan/Slove (%)
2.1 < 2
2.2 2 s.d 14,99 127 109 55.1
2.3 15 s.d 39,99 83 429 36.16
2.4 > 40 17 312 7.5
3. Kedalamam efektif tanah/ 2 856 1.24
Land Effective Depth (cm)
3.1 < 30
3.2 30 s.d 59,99 25 896 11.22
3.3 60 s.d 89,99 28 142 12.2
3.4 > 90 37 618 16.31
139 050 60.7

Sumber: Monografi Kabupaten Bojonegoro, BPS


Source : Monographie of Bojonegoro Regency

Dari tabel tersebut dapat dilihat wilayah Kabupaten Bojonegoro didominasi


oleh lahan dengan kemiringan yang relatif datar. Hal tersebut dapat
ditunjukkan pada tabel bahwa 91,26% wilayah Kabupaten Bojonegoro
memiliki kemiringan antara 0 – 15%.

Perencanaan Pelebaran Jembatan Kec Sukosewu (PAPBD)


7
Laporan Antara CV. GARUDA METTA CONSULTANT

Kabupaten Bojonegoro tergolong wilayah dengan dataran rendah, namun


masih ada daerah yang merupakan dataran tinggi yaitu termasuk dalam Zona
Pegunungan Kendeng bagian barat.

Menurut Van Bemmelen (1949), Pegunungan Kendeng dibagi menjadi 3 bagian,


yaitu bagian barat yang terletak di antara Gunung Ungaran dan Solo (sebelah
utara Ngawi), bagian tengah yang membentang hingga Jombang dan bagian
timur mulai dari timur Jombang hingga Delta Sungai Brantas dan menerus ke
Teluk Madura. Kabupaten Bojonegoro termasuk dalam Zona Kendeng bagian
barat.

Permukaan tanah di Kabupaten Bojonegoro rata‐rata berada pada ketinggian


dari permukaan laut yang relatif rendah, yaitu berada pada ketinggian antara
25 ‐ 500 m dari permukaan laut. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.2.

2.1.3. Geologi

Jenis tanah yang ada di Kabupaten Bojonegoro secara umum adalah Grumosol
dimana pada musim kemarau terjadi rekahan tanah yang cukup besar dan pada
musim penghujan tanah sedikit sekali meresapkan air sehingga tanah bersifat
becek dan lengket. Tanah Grumosol banyak dijumpai di daerah tengah
Kabupaten Bojonegoro mulai dari Kecamatan Purwosari, Ngasem, Dander,
Sukosewu, Kapas, Balen, Sumberrejo, Kedungadem dan Kepohbaru.

Jenis tanah Alluvial tersebar diwilayah Utara disepanjang aliran Bengawan


Solo mulai dari Kecamatan Margomulyo sampai dengan Baureno. Selain
Grumosol dan Alluvial di Kabupaten Bojonegoro juga ditemukan jenis tanah
Litosol dan Mediteran. Jenis tanah Litosol tersebar di Kecamatan Margomulyo,
Ngraho, Tambakrejo, Ngambon, Bubulan, Temayang, Sugihwaras dan
Kedungadem.

Sedangkan Jenis tanah komplek Mediteran dan Litosol terletak dibagian selatan
Kabupaten Bojonegoro meliputi Kecamatan Sekar, Gondang dan sebagian
Kecamatan Bubulan. Lebih jelasnya jenis tanah di Kabupaten Bojonegoro
dapat dilihat pada tabel 2.3. berikut :

Perencanaan Pelebaran Jembatan Kec Sukosewu (PAPBD)


8
Laporan Antara CV. GARUDA METTA CONSULTANT

Tabel 2.3. Luas areal Menurut Jenis tanah di Kabupaten Bojonegoro

No. Jenis Tanah Luas (Ha) Persen (%)

1 Alluvial 46.349 20,09


2 Grumusol 88.937 38,55
3 Litosol 50.871 22,05
4 Medeteran 44.549 19,31

Jumlah 230.706 100

Sumber : RTRW Kabupaten Bojonegoro 2011‐2031

2.1.4. Adminstrasi Pemerintahan

Secara adminsitrasi wilayah kabupaten Bojonegoro terbagi atas :


➢ 28 (dua puluh delapan) wilayah Kecamatan

➢ 419 (empat ratus sembilan belas) wilayah Desa

➢ 11 (sebelas) wilayah KelurahanSecara adminsitrasi wilayah

Gambar 2.2. Administrasi daerah Kabupaten Bojonegoro, 2020

Sumber/Source: ...Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Bojonegoro /


Goverment Official Administration Board of Bojonegoro

Perencanaan Pelebaran Jembatan Kec Sukosewu (PAPBD)


9
Laporan Antara CV. GARUDA METTA CONSULTANT

2.1.5. Demografi

Perkembangan jumlah penduduk Kabupaten Bojonegoro hingga tahun 2020


mengalami kenaikan setiap tahun. Jumlah penduduk tahun 2020 sebesar
1.344.038 jiwa. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk tahun 2019 sebesar
1.331.077 jiwa, maka mengalami pertambahan sebesar 12.961 jiwa dalam kurun
waktu 1 tahun. Jadi pertambahan penduduk Kabupaten Bojonegoro adalah
0,96 persen. Meningkatnya jumlah penduduk ini diduga disebabkan oleh
kelahiran, migrasi dan pertumbuhan ekonomi.
Lebih jelasnya, pertumbuhan penduduk di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2018-
2020 disajikan pada tabel berikut ini :

Tabel 2.4. Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Bojonegoro Tahun


2018-2020
Jumlah Penduduk
No Tahun
L P Total
1 2018 658.095 650.277 1.311.042
2 2019 669.844 661.233 1.331.077
3 2020 676.083 667.955 1.344.038
Sumber Data : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, 2020

Jumlah penduduk Kabupaten Bojonegoro sampai tahun 2020 adalah 1.344.038


jiwa, terdiri dari 676.083 laki-laki dan 667.955 perempuan. Rasio jenis kelamin
Kabupaten Bojonegoro 101 persen, ini menunjukkan bahwa penduduk laki-laki
lebih banyak dibandingkan dengan penduduk perempuan. Penduduk terbesar
di Kecamatan Bojonegoro yaitu 88.499 jiwa dan terkecil di Kecamatan
Ngambon 11.698 jiwa. Kepadatan penduduk Bojonegoro cukup tinggi yaitu
mencapai 616,02 Jiwa/km², Persebaran jumlah penduduk, sex ratio dan
kepadatan penduduk per kecamatan di Kabupaten Bojonegoro disajikan pada
tabel berikut ini :

Tabel 2.5. Jumlah Penduduk, Sex Ratio dan Kepadatan Penduduk per
Kecamatan Tahun 2020
Tahun 2020 Kepadatan
No Kecamatan Sex ratio Penduduk
L P Jumlah (Jiwa/Km²)
1 Balen 34.181 33.999 68.180 100,54 1.126,57
2 Baureno 42.103 40.837 82.940 103,10 1.249,66
3 Bojonegoro 43.738 44.761 88.499 97,71 3.442,20
4 Bubulan 7.678 7.772 15.450 98,79 182,34

Perencanaan Pelebaran Jembatan Kec Sukosewu (PAPBD)


10
Laporan Antara CV. GARUDA METTA CONSULTANT

Tahun 2020 Kepadatan


No Kecamatan Sex ratio Penduduk
L P Jumlah (Jiwa/Km²)
5 Dander 43.204 42.645 85.849 101,31 725,32
6 Gayam 17.014 16.818 33.832 101,17 669,94
7 Gondang 13.187 12.543 25.730 105,13 240,44
8 Kalitidu 25.871 25.657 51.528 100,83 781,32
9 Kanor 31.387 30.964 62.351 101,37 1.043,01
10 Kapas 28.810 28.191 57.001 102,20 1.229,00
11 Kasiman 15.978 16.029 32.007 99,68 617,90
12 Kedewan 6.618 6.687 13.305 98,97 235,45
13 Kedungadem 42.276 42.185 84.461 100,22 581,89
14 Kepohbaru 33.870 33.045 66.915 102,50 840,22
15 Malo 15.764 15.722 31.486 100,27 481,36
16 Margomulyo 11.503 11.594 23.097 99,22 1.653,57
17 Ngambon 5.933 5.765 11.698 102,91 240,45
18 Ngasem 31.268 30.276 61.544 103,28 418,07
19 Ngraho 24.010 23.612 47.622 101,69 666,23
20 Padangan 22.668 22.455 45.123 100,95 1.074,36
21 Purwosari 15.358 15.223 30.581 100,89 490,71
22 Sekar 14.349 13.813 28.162 103,88 216,23
23 Sugihwaras 23.969 23.679 47.648 101,22 546,74
24 Sukosewu 22.318 21.826 44.144 102,25 929,74
25 Sumberrejo 36.570 36.341 72.911 100,63 952,09
26 Tambakrejo 28.064 27.468 55.532 102,17 265,04
27 Temayang 18.613 18.549 37.162 100,35 298,08
28 Trucuk 19.781 19.499 39.280 101,45 1.070,01
Jumlah 676.083 667.955 1.344.038 101,22 616,02
Sumber Data : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, 2020

Selain jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin dan sex ratio, jumlah
penduduk menurut kelompok umur merupakan salah satu aspek penting dalam
aspek demografi suatu wilayah. Jumlah penduduk menurut kelompok umur
dapat menjelaskan sebaran usia produktif dan non produktif di suatu wilayah.
Jika dikaitkan dengan kelompok umur nampak bahwa proporsi penduduk laki-
laki yang lebih besar berada pada kelompok umur 35–39 tahun tetapi penduduk
perempuan pada kelompok umur 35–39 tahun juga hampir imbang. Sehingga
untuk perencanaan pembangunan kependudukan di bidang lapangan

Perencanaan Pelebaran Jembatan Kec Sukosewu (PAPBD)


11
Laporan Antara CV. GARUDA METTA CONSULTANT

pekerjaan, karena pada kelompok umur 35–39 tahun merupakan penentu


penting bagi penduduk untuk menentukan jati diri melalui pekerjaan yang
didapatkan.Lebih jelas jumlah penduduk menurut kelompok umur di
Kabupaten Bojonegoro Tahun 2020 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 2.6. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Tahun 2020

JUMLAH
KELOMPOK
PENDUDUK
UMUR
(Orang)
0-5 TH 82.296
6-10 TH 92.451
11-16 TH 113.333
17 TH 19.001
18 TH 19.332
19-25 TH 138.764
26-30 TH 96.903
31-35 TH 92.415
36-40 TH 109.484
41-45 TH 106.612
46-50 TH 102.910
51-55 TH 97.735
56-59 TH 77.868
≥ 60 TH 194.934
JUMLAH 1.344.038
Sumber Data : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, 2020

2.1.6. Perekonomian

Kontribusi sektor pertanian dalam perekonomian Kabupaten Bojonegoro


merupakan yang terbesar diantara sektor-sektor perekonomian lainnya.
Demikian juga penduduk yang bergiat di sektor pertanian jumlahnya cukup
dominan. Pengelolaan sektor ini sangat berpengaruh pada upaya mening-
katkan kesejahteraan bagi mereka yang bergiat di sektor ini.

Tanah sawah di Kabupaten Bojonegoro, luasnya tercatat sebanyak 74,801 ribu


ha, dimana sebanyak 23.21 persen-nya adalah sawah dengan pengairan teknis,
5.72 persen berpengairan setengah teknis, 4.65 persen berpengairan sederhana
dan non-PU, dan sisanya merupakan sawah tadah hujan dan lainnya. Sawah
seluas diatas, sebanyak 51.74 persennya dapat ditanami lebih dari 1 kali, dan
dari data yang tersedia, ternyata tidak semua sawah yang berpengairan teknis
maupun setengah teknis dapat ditanami padi lebih dari 1 kali. Sawah dengan

Perencanaan Pelebaran Jembatan Kec Sukosewu (PAPBD)


12
Laporan Antara CV. GARUDA METTA CONSULTANT

pengairan teknis dan setengah teknis yang tidak dapat ditanami padi lebih dari
1 kali, masing-masing tercatat sebanyak 1.65 persen dan 0.55 persen.

2.1.7. Kondisi Transportasi Bojonegoro

Jalan merupakan sarana angkutan darat yang sangat penting untuk


memperlancar kegiatan perekonomian. Dengan makin me-ningkatnya usaha
pembangunan maka akan menuntut peningkatan pembangunan jalan untuk
me-mudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar lalu-lintas arus barang
dan jasa dari satu daerah ke daerah lain, yang pada akhirnya akan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Panjang jalan menurut keadaan di Kabupaten Bojonegoro dapat dilihat pada


tabel berikut.
Tabel 2.7. Daftar Panjang Jalan menurut Keadaaan dan Status Jalan, 2020

Status Jalan
Road Status
Nama Ruas Jalan Kabupaten/Kota
Jalan eNegara Jalan Provinsi
Section Name Regency/City Road
Countr y Road Province Road

2019 2020 2019 2020 2019 2020

(3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

I. Jenis Permukaan

a. Diaspal 320.93 252.68

b. Kerikil 2.79 0

c. Kerikil 8.59 8.59

d. Tidak dirinci (Paving/cor) 480.96 552.00


Jumlah/ Total 813.27 813.27

II. Kondisi Jalan

a. Baik 302.87 426.28

b. Sedang 217.47 196.25

c. Rusak 220.83 67.67

d. Rusak Berat 72.10 123.07

Jumlah/ Total 813.27 813.27


Catatan/Note: ...
Sumber/Source: Dinas PU Bina Marga dan Penataan Ruang Kabupaten Bojonegoro/ Public Work Department Bojonegoro Regency

Perencanaan Pelebaran Jembatan Kec Sukosewu (PAPBD)


13
Laporan Antara CV. GARUDA METTA CONSULTANT

2.2 LOKASI KEGIATAN

Lokasi kegiatan berada di jalan poros kabupaten di wilayah Kec. Sukosewu yang
meliputi paket pekerjaan perencanaan sebagai berikut :

1. Perencanaan Pelebaran Jembatan Jatiblimbing - Sumberjokidul 9

2. Perencanaan Pelebaran Jembatan Jatiblimbing - Sumberjokidul 13

3. Perencanaan Pelebaran Jembatan Klepek - Pancur 3

4. Perencanaan Pelebaran Jembatan Tegalkodo - Purwosari 1

5. Perencanaan Pelebaran Jembatan Tegalkodo - Purwosari 2

6. Perencanaan Pelebaran Jembatan Tegalkodo - Purwosari 3

Lokasi perencanaan telah ditentukan, akan tetapi Konsultan juga akan melakukan
identifikasi permasalahan pada tiap lokasi tersebut dalam menentukan desain
pembangunan Jembatan dan peningkatan kualitas Jembatan tersebut.

Untuk lebih jelasnya lokasi jembatan pada ruas jalan dapat dilihat pada gambar
2.3. Peta Lokasi Pekerjaan.

Gambar 2.3. Peta Lokasi Pekerjaan

Perencanaan Pelebaran Jembatan Kec Sukosewu (PAPBD)


14
Laporan Antara CV. GARUDA METTA CONSULTANT

BAB
SURVEI LOKASI
3

3.1 SURVEI LOKASI

Sebagai kelanjutan dari kegiatan Perencanaan Pelebaran Jembatan Kec.


Sukosewu (PAPBD), maka dilakukan survey lokasi kegiatan yang telah ditentukan.
Selanjutnya dalam bab lain dari laporan ini akan dibahas semua tahapan survey
yang telah dilaksanakan dan kesimpulan dari hasil survey tersebut, sehingga dapat
dijadikan pedoman perencanaan selanjutnya.

3.2 MAKSUD DAN TUJUAN SURVEY

Maksud pekerjaan survey pada lokasi pekerjaan adalah sebagai berikut :


- Mengetahui lay out lokasi pekerjaan
- Mengetahui profil dari Jembatan yang akan di rencanakan
- Mengetahui posisi bangunan atau benda yang termasuk dalam katagori bangunan
penunjang yang sudah ada pada Jembatan lingkungan yang direncanakan.
- Menginfentarisasi bangunan-benagunan penunjang yang dibutuhkan untuk
Jembatan
- Mengetahui panjang total kebutuhan Jembatan
- Mengetahui harga-harga pokok material yang ada di pasaran

3.3 LINGKUP SURVEY

Lingkup Survey lokasi pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh konsultan


meliputi :
1. Pengumpulan Dan Inventarisasi Data

Tahapan pengumpulan data yang meliputi beberapa tahapan pekerjaan antara


lain:
a) Inventarisasi data primer maupun sekunder pada lokasi yang akan dilakukan
kegiatan perencanaannya. Data-data yang dibutuhkan dalam invetarisasi antara
lain:

Perencanaan Pelebaran Jembatan Kec Sukosewu (PAPBD)


15
Laporan Antara CV. GARUDA METTA CONSULTANT

− Data area lokasi rencana DED Perencanaan Pelebaran Jembatan Kecamatan

Tambakrejo.

− Model dan spesifikasi Teknis serta ringkasan material yang akan digunakan.

− Rencana Pembangunan menyeluruh yang tertuang dalam kegiatan masterplan.

− Ketersediaan material dan suplay material dari daerah sekitar.

b) Membuat sketsa lokasi ,peletakan instalasi/jaringan serta fasilitas penunjang


lainnya-bila ada.
c) Pengamatan terhadap prasarana dan sarana bangunan yang telah ada serta
pengamatan terhadap kemampuan pelayanan dari sarana dan prasarana tersebut.
d) Melakukan konsultasi pada dinas yang terkait khususnya mengenai aspirasi yang
ada yang akan dijadikan dasar bagi pemilihan rencana tindakan.

Adapun data yang diperoleh dalam perkerjaan ini meliputi dua jenis yakni:

a) Data Sekunder

Pengumpulan data tidak hanya dilakukan terhadap hal-hal yang berkaitan

dengan bangunan rencana, namun menyinggung pula kondisi lapangan di

sekitar wilayah pembangunan dengan memperhatikan kondisi existing wilayah

yang akan dibangun.

b) Data Primer

Pendataan dilakukan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan Perencanaan.

Hal ini dilakukan melalui pengamatan di lokasi kegiatan dengan metode :

“Rapid Environmental Assesment (REA)”.Pendataan ini bertujuan untuk

mengidentifikasi kondisi lapangan dimana akan dilaksanakan Bangunan

Sarana ini dengan melakukan pengukuran, pengecekan kondisi tanah/rencana

area.

Perencanaan Pelebaran Jembatan Kec Sukosewu (PAPBD)


16
Laporan Antara CV. GARUDA METTA CONSULTANT

2. PELAKSANAAN ANALISIS

Analisis ini ditujukan untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan sistem dari
program telah terlaksana serta mengevalusi hasil pelaksanaan dan manfaat dari
program yang sedang berjalan. Hasil analisa tersebut akan digunakan sebagai dasar
untuk perbaikan dan peningkatan pelaksanaan program yang lain pada tahun
berikutnya, sehingga program tersebut akan berjalan lebih efektif dan tetap
sasaran.

Dengan adanya analisa dan evaluasi ini diharapkan kelemahan sistem yang ada
pada saat ini dapat diketahui, untuk kemudian diperbaiki dan kelebihan sistem
yang ada dapat pula ditingkatkan dan dikembangkan. Secara khusus analisa
dilakukan terhadap data sekunder dan data primer yang meliputi:
a) Analisis kemampuan layanan dari prasarana dan sarana pada bangunan yang

telah ada dan yang akan direncanakan.

b) Analisis perkembangan (kompleksitas) layanan perencanaan dengan

mempertimbangkan daya dukung dan potensi bangunan yang akan direncanakan.

c) Analisis kebutuhan Fasilitas penunjang yang spesifik pada lokasi perencanaan.

3. METODE PENANGANAN PEKERJAAN

Metode penanganan pekerjaan merupakan acuan kerja yang berisi tahapan


pelaksanaan pekerjaan yang akan dilaksanakan secara sistematis, agar tujuan
pekerjaan dapat dicapai sesuai dengan syarat teknis, administratif dan tepat waktu.
Untuk itu metode penanganan pekerjaan disusun sesuai dengan ruang lingkup
tugas dan sasaran pekerjaan yang tercantum dalam kerangka acuan kerja dan
pengalaman konsultan dalam mengerjakan pekerjaan sejenis. Secara umum
tahapan - metodologi yang dilakukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah:

PENGUMPULAN ANALISIS PENYUSUNAN

DATA PROGRAM

Perencanaan Pelebaran Jembatan Kec Sukosewu (PAPBD)


17
Laporan Antara CV. GARUDA METTA CONSULTANT

a) Pekerjaan Persiapan

Merupakan kegiatan pada tahap pendahuluan sebelum masuk materi perencanaan

yang meliputi kegiatan:

1) Pemahaman KAK

2) Observasi awal penentuan lokasi perencanaan.

3) Pengumpulan data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari berbagai instansi

terkait dan literature

4) Survey pendahuluan sebagai persiapan untuk survey.

5) Menetapkan metodologi perencanaan beserta jadwal pelaksanaannya.

b) Pekerjaan Survey

• Survey Kondisi Jembatan

Survey kondisi Jembatan atau lahan dilakukan untuk mengetahui jenis lahan ,
struktur, jenis kerusakan yang terjadi dan seberapa berat kerusakannya dan kondisi
lainnya untuk mendapatkan data yang diperlukan guna perencanaan lebih lanjut.
Pelaksanaan survey harus sesuai dengan pedoman yang dikeluarkan oleh Direktorat
Jendral Bina Marga Nomor 05/TBNKT/1991 maupun Peraturan – peraturan lain
yang berlaku serta sesuai dengan petunjuk Pelaksana Kegiatan.

c) Perencanaan Fasilitas Pendukung

Perencanaan Bangunan harus meliputi tentang panjang, lebar, jenis konstruksi

pondasidasar, bangunan atas dan fasilitas pendukung. Secara garis besar,

sistematika dari pokok-pokok kegiatan yang dilakukan adalah:

1) Pengolahan data hasil survey melalui analisis secara mendalam dengan

mengacu pada standar yang berlaku.

2) Menyiapkan gambar kerja lengkap meliputi:

➢ gambar lay out kawasan perencanaan

Perencanaan Pelebaran Jembatan Kec Sukosewu (PAPBD)


18
Laporan Antara CV. GARUDA METTA CONSULTANT

➢ gambar alinyemen vertical horizontal dan vertical

3) Membuat Rancangan Anggaran Biaya yang memuat analisa satuan upah,

bahan dan peralatan serta Bill of Quantity (BoQ) yang berisikan volume

pekerjaan konstruksi.

d) Metode Pengumpulan Data Lapangan

Survey lapangan meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

➢ Melakukan koordinasi dan konfirmasi dengan instansi terkait termasuk juga

mengumpulkan informasi harga satuan/ upah untuk disekitar lokasi proyek

terutama pada proyek yang sedang berjalan.

➢ Membuat foto dokumentasi lapangan.

4. KELUARAN (OUTPUT) HASIL PERENCANAAN


Suatu perencanaan yang baik tentunya akan sangat bergantung pada metodologi yang
dilakukan untuk pencapaian hasil yang maksimal. Dengan metodologi yang baik
tersebut, maka hasil yang diperoleh juga memiliki suatu standarisasi kerja yang ideal
pula. Dalam hal ini Kerangka Acuan Kerja yang telah di tetapkan oleh PPK menjadi
pola dasar terhadap hasil dan capaian suatu perencanaan.

Beranjak dari berbagai metodologi yang telah di utarakan dalam pembahasan


sebelumnya, serta adanya pola kerja yang telah ditentukan dalam Kerangka Acuan
Kerja, maka konsultan berkeyakinan untuk menghasilkan suatu produk perencanaan
yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan.Untuk itu dalam hal ini konsultan
mencoba untuk menguraikan tiap item yang telah ditetapkan oleh PPK sebagai
ketentuan hasil perencanaan, antara lain sebagai berikut:

1. Dalam Kerangka Acuan Kerja disebutkan bahwa penyelesaian pekerjaan ini,

terdapat proses kerja yang harus dikuti yakni:

i. Persiapan perencanaan yang (pengumpulan data dan informasi lapangan dan


pendataan). Dalam hal ini konsultan melakukan pekerjaan survey dan
pendataan di lapangan dengan mengerahkan tenaga ahli yang telah ditentukan
joblistnya.

Perencanaan Pelebaran Jembatan Kec Sukosewu (PAPBD)


19
Laporan Antara CV. GARUDA METTA CONSULTANT

ii. Penyusunan konsepsi terhadap kegiatan perencanaan termasuk program


bangunan dan lingkungan yang harus dilakukan oleh konsultan perencana.
iii. Tahap pra-rancangan yang detail dan terukur oleh konsultan perencana. Hal
ini dilakukan dengan mengkreasikan desain gambar yang dapat menjelaskan
situas, lay out dan potongan.
iv. Laporan perkiraan biaya yang direncanakan oleh konsultan, dalam hal ini
pengamatan dan estimasi secara baik dilakukan oleh konsultan untuk
mendapatkan harga perencanaan yang baik dan mencukupi.
v. Adanya pengembangan terhadap perencanaan. Dalam hal ini PPK
menjelaskan bahwa dalam gambar perencanaan harus memiliki penjelasan
sebagai berikut:
1) Site Plan
2) Denah Lokasi
3) Tampak dan Potongan-potongan
4) Detail-detail gambar bagian jembatan
5) Data dan informasi lapangan, seperti aliran air, dan lain-lain yang dianggap
perlu
vi. Tahapan penyusunan rencana detail dengan hasil sebagai berikut:
1) Laporan Pendahuluan
2) Laporan Antara
3) Laporan Akhir
4) Laporan Perhitungan Struktur
5) Laporan Gambar Desain (CAD A3 dan 3D F4)
6) Engineer Estimate (EE)
7) Spesifikasi Teknis
8) Dokumen Pengadaan/Lelang
9) Laporan Dalam Bentuk Flashdisk
vii. Konsultan membantu Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Penataan
Ruang Kabupaten Bojonegoro, khususnya dalam hal masalah perencanaan
teknis.
viii. Adanya rapat-rapat yang dilakukan berkala terkait dengan pekerjaan
perencanaan dengan pihak terkait.

2. Hasil pekerjaan tersebut harus dapat diselesaikan sebagaimana ketetapan schedule

rencana. Yakni selama 30 (tiga puluh) hari kalender, yang memungkinkan

Perencanaan Pelebaran Jembatan Kec Sukosewu (PAPBD)


20
Laporan Antara CV. GARUDA METTA CONSULTANT

konsultan untuk melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait dan proses

produksi hasil perencanaan secara lebih merata dengan melibatkan semua unsur

tim yang terlibat.

3.4 LOKASI SURVEY

Lokasi kegiatan berada di jalan poros kabupaten di wilayah Kecamatan Sukosewu


yang meliputi paket pekerjaan perencanaan sebagai berikut :
1. Perencanaan Pelebaran Jembatan Jatiblimbing - Sumberjokidul 9
Lokasi : Kec. Dander
Koordinat : -7.240113, 111.896795
Perencanaan Pelebaran Jembatan Jatiblimbing - Sumberjokidul 9 adalah
sebagai berikut :

- Pelebaran Jembatan 2 sisi.

- Normalisasi Sungai

- Perbaikan Jalan Existing

Perencanaan Pelebaran Jembatan Kec Sukosewu (PAPBD)


21
Laporan Antara CV. GARUDA METTA CONSULTANT

Gambar 3.1. Foto Pelaksanaan Survey Jembatan Jatiblimbing - Sumberjokidul 9

Perencanaan Pelebaran Jembatan Kec. Sukosewu (PAPBD)


22
Laporan Antara CV. GARUDA METTA CONSULTANT

2. Perencanaan Pelebaran Jembatan Jatiblimbing - Sumberjokidul 13


Lokasi : Kec. Sukosewu
Koordinat : -7.2423, 111.9092
Perencanaan Pelebaran Jembatan Jatiblimbing - Sumberjokidul 13 adalah
sebagai berikut :

- Pelebaran Jembatan 2 sisi.

- Normalisasi Sungai

- Perbaikan Jalan Existing

Gambar 3.2. Foto Pelaksanaan Survey Jembatan Jatiblimbing - Sumberjokidul 13

Perencanaan Pelebaran Jembatan Kec. Sukosewu (PAPBD)


23
Laporan Antara CV. GARUDA METTA CONSULTANT

3. Perencanaan Pelebaran Jembatan Klepek - Pancur 3


Lokasi : Kec. Sukosewu
Koordinat : -7.272100, 111.924600
Perencanaan Pelebaran Jembatan Klepek - Pancur 3 adalah sebagai berikut :

- Pelebaran Jembatan 2 sisi.

- Normalisasi Sungai

- Perbaikan Jalan Existing

Gambar 3.3. Foto Pelaksanaan Survey Jembatan Klepek - Pancur 3

Perencanaan Pelebaran Jembatan Kec. Sukosewu (PAPBD)


24
Laporan Antara CV. GARUDA METTA CONSULTANT

4. Perencanaan Pelebaran Jembatan Tegalkodo - Purwosari 1


Lokasi : Kec. Sukosewu
Koordinat : -7.259753, 111.944711
Perencanaan Pelebaran Jembatan Tegalkodo - Purwosari 1 adalah sebagai
berikut :

- Pelebaran Jembatan 2 sisi.

- Normalisasi Sungai

- Perbaikan Jalan Existing

Gambar 3.4. Foto Pelaksanaan Survey Jembatan Tegalkodo - Purwosari 1

Perencanaan Pelebaran Jembatan Kec. Sukosewu (PAPBD)


25
Laporan Antara CV. GARUDA METTA CONSULTANT

5. Perencanaan Pelebaran Jembatan Tegalkodo - Purwosari 2


Lokasi : Kec. Sukosewu
Koordinat : -7.258138, 111.946107
Perencanaan Pelebaran Jembatan Tegalkodo - Purwosari 2 adalah sebagai
berikut :

- Pelebaran Jembatan 2 sisi.

- Normalisasi Sungai

- Perbaikan Jalan Existing

Gambar 3.5. Foto Pelaksanaan Survey Jembatan Tegalkodo - Purwosari 2

Perencanaan Pelebaran Jembatan Kec. Sukosewu (PAPBD)


26
Laporan Antara CV. GARUDA METTA CONSULTANT

6. Perencanaan Pelebaran Jembatan Tegalkodo - Purwosari 3


Lokasi : Kec. Sukosewu
Koordinat : -7.2572, 111.9469
Perencanaan Pelebaran Jembatan Tegalkodo - Purwosari 3 adalah sebagai
berikut :

- Pelebaran Jembatan 2 sisi.

- Normalisasi Sungai

- Perbaikan Jalan Existing

Gambar 3.6. Foto Pelaksanaan Survey Jembatan Tegalkodo - Purwosari 3

Perencanaan Pelebaran Jembatan Kec. Sukosewu (PAPBD)


27

Anda mungkin juga menyukai