KATA PENGANTAR
Sesuai Surat Perjanjian antara Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten
Bojonegoro dan CV. Garuda Metta Consultant tentang Perencanaan Pelebaran Pelebaran
Jembatan Kec. Kec. Sukosewu (PAPBD), berikut ini kami lampirkan Laporan Antara.
Laporan Antara ini berisi Pendahuluan, Gambaran Umum Lokasi Pekerjaan, dan
Survei Lokasi.
Akhir kata kami dari CV. Garuda Metta Consultant menyampaikan banyak
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya penyusunan
Laporan Antara ini.
Bojonegoro, 2023
Direktur
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................................................ ii
Daftar Tabel ....................................................................................................... iii
Daftar Gambar .................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB
PENDAHULUAN
1
Jembatan Kec. Sukosewu merupakan salah satu jembatan dimana lebar jembatan
yang ada masih dibawah standar.
Jasa pelayanan teknik yang akan diberikan oleh Tim Konsultan, dibagi menjadi
beberapa tahapan sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja yang telah ditetapkan.
Adapun tahapan-tahapan pekerjaan yang akan dilaksanakan Konsultan meliputi:
1. Tahap Persiapan dan Mobilisasi.
2. Tahap Pengumpulan Data Sekunder dan Survai Pendahuluan.
3. Tahap Survai Lapangan.
4. Tahap Analisa dan Perencanaan Teknik.
5. Tahap Penggambaran.
6. Tahap Perhitungan Kuantitas dan Perkiraan Biaya.
7. Tahap Penyusunan Dokumen Tender.
BAB
GAMBARAN UMUM
2
Letak Wilayah Kabupaten Bojonegoro, pada Provinsi Jawa Timur sangat strategis
yaitu di jalur regional juga jalur utama perekonomian Surabaya – Semarang -
Jakarta hal ini sangat menguntungkan dalam pengembangan ekonomi dan
membuka peluang investasi di kabupaten Bojonegoro. Disamping itu juga masih
ada potensi sumber daya alam yang sangat besar.
2.1.1. Geografis
Luas wilayah administrasi Kecamatan dan persentase luas wilayah Tabel 2.1
dimana Kecamatan Tambakrejo adalah Kecamatan terluas. Kecamatan Gayam
adalah Kecamatan Pemekaran berdasarkan pada Peraturan Daerah No 22
tahun 2011. Yang merupakan pecahan sebagian Kecamatan Kalitidu dan
Kecamatan Ngasem. Pada Peta 2.1. menyampaikan Peta wilayah Administrasi
Kabupaten Bojonegoro dengan wilayah perkotaan dan perdesaan sesuai
RTRW.
2.1.2. Topografi
Tabel 2.2.
Luas Wilayah Menurut Ketinggian, Kemiringan dan Kedalaman Efektif Tanah di Kab.
Bojonegoro
Bojonegoro District Areas by Height, Slove and Land Effective Depth
2013
Luas/Areas Persentase
Uraian/Description
(Ha) Percentage
1. Ketinggian/Height (m)
1.1 < 25 43 155 18.71
1.2 25 s.d 99,99 104 629 45.35
1.3 100 s.d 499,9 82 348 35.69
1.4 .> 500 574 0.25
2. Kemiringan/Slove (%)
2.1 < 2
2.2 2 s.d 14,99 127 109 55.1
2.3 15 s.d 39,99 83 429 36.16
2.4 > 40 17 312 7.5
3. Kedalamam efektif tanah/ 2 856 1.24
Land Effective Depth (cm)
3.1 < 30
3.2 30 s.d 59,99 25 896 11.22
3.3 60 s.d 89,99 28 142 12.2
3.4 > 90 37 618 16.31
139 050 60.7
2.1.3. Geologi
Jenis tanah yang ada di Kabupaten Bojonegoro secara umum adalah Grumosol
dimana pada musim kemarau terjadi rekahan tanah yang cukup besar dan pada
musim penghujan tanah sedikit sekali meresapkan air sehingga tanah bersifat
becek dan lengket. Tanah Grumosol banyak dijumpai di daerah tengah
Kabupaten Bojonegoro mulai dari Kecamatan Purwosari, Ngasem, Dander,
Sukosewu, Kapas, Balen, Sumberrejo, Kedungadem dan Kepohbaru.
Sedangkan Jenis tanah komplek Mediteran dan Litosol terletak dibagian selatan
Kabupaten Bojonegoro meliputi Kecamatan Sekar, Gondang dan sebagian
Kecamatan Bubulan. Lebih jelasnya jenis tanah di Kabupaten Bojonegoro
dapat dilihat pada tabel 2.3. berikut :
2.1.5. Demografi
Tabel 2.5. Jumlah Penduduk, Sex Ratio dan Kepadatan Penduduk per
Kecamatan Tahun 2020
Tahun 2020 Kepadatan
No Kecamatan Sex ratio Penduduk
L P Jumlah (Jiwa/Km²)
1 Balen 34.181 33.999 68.180 100,54 1.126,57
2 Baureno 42.103 40.837 82.940 103,10 1.249,66
3 Bojonegoro 43.738 44.761 88.499 97,71 3.442,20
4 Bubulan 7.678 7.772 15.450 98,79 182,34
Selain jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin dan sex ratio, jumlah
penduduk menurut kelompok umur merupakan salah satu aspek penting dalam
aspek demografi suatu wilayah. Jumlah penduduk menurut kelompok umur
dapat menjelaskan sebaran usia produktif dan non produktif di suatu wilayah.
Jika dikaitkan dengan kelompok umur nampak bahwa proporsi penduduk laki-
laki yang lebih besar berada pada kelompok umur 35–39 tahun tetapi penduduk
perempuan pada kelompok umur 35–39 tahun juga hampir imbang. Sehingga
untuk perencanaan pembangunan kependudukan di bidang lapangan
JUMLAH
KELOMPOK
PENDUDUK
UMUR
(Orang)
0-5 TH 82.296
6-10 TH 92.451
11-16 TH 113.333
17 TH 19.001
18 TH 19.332
19-25 TH 138.764
26-30 TH 96.903
31-35 TH 92.415
36-40 TH 109.484
41-45 TH 106.612
46-50 TH 102.910
51-55 TH 97.735
56-59 TH 77.868
≥ 60 TH 194.934
JUMLAH 1.344.038
Sumber Data : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, 2020
2.1.6. Perekonomian
pengairan teknis dan setengah teknis yang tidak dapat ditanami padi lebih dari
1 kali, masing-masing tercatat sebanyak 1.65 persen dan 0.55 persen.
Status Jalan
Road Status
Nama Ruas Jalan Kabupaten/Kota
Jalan eNegara Jalan Provinsi
Section Name Regency/City Road
Countr y Road Province Road
I. Jenis Permukaan
b. Kerikil 2.79 0
Lokasi kegiatan berada di jalan poros kabupaten di wilayah Kec. Sukosewu yang
meliputi paket pekerjaan perencanaan sebagai berikut :
Lokasi perencanaan telah ditentukan, akan tetapi Konsultan juga akan melakukan
identifikasi permasalahan pada tiap lokasi tersebut dalam menentukan desain
pembangunan Jembatan dan peningkatan kualitas Jembatan tersebut.
Untuk lebih jelasnya lokasi jembatan pada ruas jalan dapat dilihat pada gambar
2.3. Peta Lokasi Pekerjaan.
BAB
SURVEI LOKASI
3
Tambakrejo.
− Model dan spesifikasi Teknis serta ringkasan material yang akan digunakan.
Adapun data yang diperoleh dalam perkerjaan ini meliputi dua jenis yakni:
a) Data Sekunder
b) Data Primer
area.
2. PELAKSANAAN ANALISIS
Analisis ini ditujukan untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan sistem dari
program telah terlaksana serta mengevalusi hasil pelaksanaan dan manfaat dari
program yang sedang berjalan. Hasil analisa tersebut akan digunakan sebagai dasar
untuk perbaikan dan peningkatan pelaksanaan program yang lain pada tahun
berikutnya, sehingga program tersebut akan berjalan lebih efektif dan tetap
sasaran.
Dengan adanya analisa dan evaluasi ini diharapkan kelemahan sistem yang ada
pada saat ini dapat diketahui, untuk kemudian diperbaiki dan kelebihan sistem
yang ada dapat pula ditingkatkan dan dikembangkan. Secara khusus analisa
dilakukan terhadap data sekunder dan data primer yang meliputi:
a) Analisis kemampuan layanan dari prasarana dan sarana pada bangunan yang
DATA PROGRAM
a) Pekerjaan Persiapan
1) Pemahaman KAK
3) Pengumpulan data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari berbagai instansi
b) Pekerjaan Survey
Survey kondisi Jembatan atau lahan dilakukan untuk mengetahui jenis lahan ,
struktur, jenis kerusakan yang terjadi dan seberapa berat kerusakannya dan kondisi
lainnya untuk mendapatkan data yang diperlukan guna perencanaan lebih lanjut.
Pelaksanaan survey harus sesuai dengan pedoman yang dikeluarkan oleh Direktorat
Jendral Bina Marga Nomor 05/TBNKT/1991 maupun Peraturan – peraturan lain
yang berlaku serta sesuai dengan petunjuk Pelaksana Kegiatan.
bahan dan peralatan serta Bill of Quantity (BoQ) yang berisikan volume
pekerjaan konstruksi.
konsultan untuk melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait dan proses
produksi hasil perencanaan secara lebih merata dengan melibatkan semua unsur
- Normalisasi Sungai
- Normalisasi Sungai
- Normalisasi Sungai
- Normalisasi Sungai
- Normalisasi Sungai
- Normalisasi Sungai