KATA PENGANTAR
Penulis berharap semoga Laporan Pengelolaan Aset Irigasi ini sesuai dengan sasaran
serta aktual menggambarkan kondisi lapangan.
Nurpatima, S.T
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB I GAMBARAN UMUM
Daftar daerah irigasi terdapat pada Peraturan Menteri PERMEN PUPR No.
14/PRT/M/2015. Daerah Irigasi Bambaira merupakan daerah irigasi kewenangan
Kabupaten. Adapun perbandingan luas baku, luas potensial, dan luas fungsional
Daerah Irigasi Bambaira adalah sebagai berikut
Tabel 1. Perbandingan Luas
Luas Areal
NAMA
ID Permen Pupr No.
DI Baku Potensial Fungsional
14/M/2015
Bambaira 76050004 27 186 75 42
1
BAB II HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
Jumlah
Organisasi Personalia Total
Orang
Pengamat 1
Staff 1
Juru 1
KEBUTUHAN 7
POB 0
PPA 2
Pekarya 2
KETERSEDIAAN Pengamat PNS PHL 0 1
2
0 0
Staff PNS PHL 0
0 0
Juru PNS PHL
0
0 0
POB PNS PHL
0
0 0
PPA PNS PHL
1
0 1
Pekarya PNS PHL
0
0 0
Pengamat 1
Staff 1
Juru 1
KEKURANGAN 6
POB 0
PPA 1
Pekarya 2
Sumber : Hasil analisa yang dilakukan
3
Tabel 4. Hasil analisa Kebutuhan Minimal Sarana Penunjang
4
Kebutuhan P3A dihitung berdasarkan blok tersier (50-100 ha), sesuai
KP-05 Tahun 2013, sedangkan untuk GP3A dihitung berdasarkan 1 primer, dan
IP3A ialah untuk 1 DI yang memiliki primer lebih dari 1. Berikut analisa
kebutuhan P3A, GP3A, dan IP3A pada Daerah Irigasi Bambaira :
Ketersediaan
NO P3A/GP3A/IP3A Kebutuhan (bh) Kekurangan (bh)
(bh)
1 2 3 4 5 =4-3
1 P3A 4 3 1
2 GP3A 1 1 0
3 IP3A 1 0 1
Sumber : Hasil analisa yang dilakukan
2.2. Aset Fisik Irigasi
Aset fisik irigasi merupakan saluran dan bangunan pada jaringan irigasi.
Data-data tersebut didapatkan Ketika melakukan penelusuran jaringan irigasi.
Tabel 6. Aset Fisik Irigasi
5
2.3. Indeks Kinerja Sistem Irigasi
2.3.1. Indeks Kinerja Jaringan Utama
Tabel 7. Pembobotan IKSI Utama
Daerah Irigasi : Bambaira
Luas Areal : 27,00 Ha Tanpa Kantong Lumpur
Tahun IKSI : 2022
SISTEM IRIGASI UTAMA
6
7
8
9
2.3.2. Indeks Kinerja Jaringan Tersier
Tabel 8 Pembobotan IKSI Tersier
Daerah Irigasi : Bambaira
Luas Areal : 27,00 Ha
Tahun IKSI : 2022
SISTEM IRIGASI TERSIER
10
11
2.3.3. Kinerja Sistem Irigasi
Untuk mengetahui kategori kinerja subsistem irigasi secara utuh ialah
dengan melakukan kalkulasi bobot system irigasi. Untuk koefisien bobot irigasi
(KBSI) serta kategori kinerja system irigasi ialah sebagai berikut:
Tabel 9. Aset Fiksi Irigasi
KBSU KBSIT
Koefisien Bobot Sistem Irigasi
(%) (%)
DI Luas < 150 Ha 50 50
DI Luas 150-1000 Ha 60 40
DI Luas > 1000 Ha 80 20
Sumber: Buku utama Petunjuk Pelaksanaan PAKSI
12
6 P3A 20,00 0,00 0,00 2,61
TOTAL (TERSIER) 100,00 15,90 7,95 27,40
Sumber: Hasil Analisa yang dilakukan
Daerah Irigasi Bambaira memiliki luas 27 ha, maka dari itu digunakan
perbandingan perhitungan 50:50. Hasil perhitungan total Daerah Irigasi Bambaira sebesar
27,40% maka menurut Permen PU No. 12 tahun 2015 tentang Eksploitasi dan
Pemeliharaan Jaringan Irigasi, Kinerja sistem irigasi Bambaira ialah jelek dan perlu
penanganan segera.
13
sedangkan untuk sistem irigasi tersier memiliki bobot nilai sebesar 0 % dari bobot
maksimum 10,00%.
14
BAB III PEMBAHASAN HASIL
15
Dua kriteria rehabilitasi jaringan irigasi berdasarkan penilaian kondisi fisik jaringan irigasi
ialah sebagai berikut :
1. Kondisi fisik (prasarana) irigasi yang perlu diperhatikan bila kondisi jelek (rusak
berat) dengan nilai <27 (<60%)
2. Kondisi fisik (prasarana) irigasi yang perlu penanganan segera bila kondisi jelek
(rusak berat) dengan nilai <25% (<55%)
16
0 Perlu segera diadakan atau dipenuhi
Sumber: PERMEN PUPR No. 12/PRT/M/2015
3.1.5. Dokumentasi
Dari hasil Analisa IKSI didapatkan data nilai kondisi dan rekomendasi penanganan,
yang dijelaskan pada tabel berikut ini:
Tabel 22 Rekomendasi Penanganan Dokumentasi
Bobot Nilai
Nilai IKSI REKOMENDASI PENANGANAN
(%)
Perlu perhatian atau penanganan segera, dan
6,1 3,05
ditingkatkan
Sumber: Hasil Analisa yang dilakukan
17
3.1.6. P3A/GP3A/IP3A
Dari hasil Analisa didapati beberapa daerah irigasi yang memiliki bobot nilai 0 (nol),
maka dari itu perlu ditingkatkan kesadaran P3A untuk berpartisipasi dalam perencanaan, juga
perlunya pembinaan tentang pengelolaan dan pemeliharaan jaringan irigasi tersier agar
organisasi P3A dapat berjalan dengan baik dalam mengelola air.
Tabel 24 Rekomendasi Penanganan P3A/GP3A/IP3A
Bobot Nilai
Nilai IKSI REKOMENDASI PENANGANAN
(%)
Perlu perhatian atau penanganan segera, dan
5,23 2,61
ditingkatkan
Sumber: Hasil Analisa yang dilakukan
18
3.2. Skema Daerah Irigasi Bambaira
20
BAB IV KESIMPULAN
4.1. Kesimpulan
D.I Bambaira berada di Kecamatan Bambaira, Kabupaten Pasangkayu, Provinsi
Sulawesi Barat dan memiliki luas baku 186 Ha, maka dari itudigunakan perbandingan
perhitungan 50:50. Hasil perhitungan total Daerah Irigasi Bambaira sebesar 27,40% maka
menurut Permen PU No. 12 Tahun 2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Jaringan
Irigasi, kinerja sistem irigasi Bambaira ialah kinerja Jelek dan Perlu Penanganan Segera.
Daerah Irigasi Bambaira memiliki Aset saluran dengan kondisi jelek, sedang, dan baik
sehingga perlu adanya penanganan indicator Sangat Urgen, dan Kurang Urgen, sedangkan
Aset bangunan dengan penanganan indicator jelek, sedang, dan baik, sehingga perlu adanya
penanganan kategori Kurang Urgen, Urgen, dan Sangat Urgen.
21
DOKUMENTASI D.I BAMBAIRA
22
23