1.Letak geografis
Letak geografis kabupaten samosir yaitu 20 24‘ – 20 25‘ Lintang Utara dan 980 21‘ –
990 55‘ BT. diapit oleh tujuh Kabupaten, yaitu di sebelah Utara berbatasan dengan
Kabupaten Karo dan Kabupaten Simalungun; di sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten
Toba Samosir; di sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Utara dan
Kabupaten Humbang Hasundutan; dan di sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Dairi
dan Kabupaten Pakpak Barat.
2.kondisi sosial
Penduduk Pada tahun 2005, jumlah penduduk Kebupaten Samosir 130.568 jiwa,
dengan jumlah rumah tangga (RT) 27.086 RT. Dengan luas wilayah daratan 1.444,25 Km2,
tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Samosir tahun 2005 sebesar 90,41 jiwa/Km2.
Kecamatan Pangururan yang merupakan ibukota kabupaten, pusat perdangan dan pusat
pemerintahan adalah kecamatan dengan tingkat kepadatan yang tertinggi, yaitu sebesar
234,11 jiwa/Km2, kemudian Kecamatan Onan Runggu dengan jiwa/Km2.
Kondisi fisik wilayah yang berupa pegunungan dan juga di pisahkan oleh danau,maka
kehidupan masyarakat di sekitar samosir berinteraksi setelah menempuh perjalanan dengan
menggunakan kapal,sehingga untuk berinteraksi dengan masyarakat di luar daerahnya di
lakukan ketika ada pekan atau pasar yang di gelar sekali seminggu ataupun saat ada upacara
adat di daerah lain.
2.KONDISI EKONOMI
DAS Kabupaten Samosi termasuk ke dalam DAS Asahan Toba. Adapun DAS Asahan
Toba terdiri dari 66 (enam puluh enam) sub DAS yang tersebar pada 10 (sepuluh) Kabupaten
dan 34 (tiga puluh empat) kecamatan. Sub DAS terluas adalah Sub DAS Kuasan dengan
ukuran 21.372,53 ha yang berada di Kabupaten Asahan sedangkan sub DAS yang tersempit
berada di wilayah KabupatenSamosir yaitu sub DAS Arun dengan ukuran 13.481,16
ha,sehingga memungkinkan sebagian daerah menjadi lahan perswahan karena mendapat air
yang cukup untuk mengairi sawah mereka.
2.pendekatan keruangan
Daerah kabupaten Samosir termasuk daerah yang memiliki curah hujan tinggi.
Berdasarkan lokasi pengamatan, curah hujan tertinggi terjadi di Kecamatan Sianjur Mula-
mula, pada bulan Oktober, yaitu sebesar 526 mm. Daerah pengamatan dengan curah hujan
terrendah adalah di Kecamatan Sitio-tio, pada bulan Mei, yaitu sebesar 30 mm. Data pada
tahun 2009 juga menunjukkan bahwa hari hujan terbanyak ada di Kecamatan Onan Runggu
yaitu sebesar 14,17 hari. Sedangkan kecamatan yang paling jarang hujan adalah Kecamatan
Sitio-tio yaitu hanya sekitar 7,42 hari. Dengan jumlah rata-rata hari hujan di Kabupaten
Samosir sepanjang tahun 2009 sebanyak 11 hari.
Komposisi tanah didominasi jenis tanah Tufo Toba, pasir tercampur tanah liat, kapur
dan sebagian lainnya beruipa lapisan tanah batuan yang relatif kurang subur untuk pertanian.
3.Penedakatan kewilayahan
Kondisi tanah yang berjenis tanah liat mendorong produksi barang yang berasal dari
tanah liat.Di kabupaten samosir terdapat perusahan jasa yang bergerak dalam bidang
pembuatan batu bata.Daerah kabupaten Samosir memang terkenal dengan produksi batu
batanya yang berkualitas,sehingga pemsaran dari batu bata ini sudah menjangkau hingga
kabupaten lainnya,seperti Kabupaten Humbahas,Kabupaten Dairi,Kabupaten karo,Dan
kabupaten Tapanuli.
Pemanfaatan danau oleh masyrakat sekitar juga menjadikan ikan sebagai komoditas
yang di butuhkan oleh daerah atau kabupaten lainnya.jenis ikan yang menjadi komoditi
utamanya adalah ikan mujahir,ikan mas dan berbagai jenis ikan lainnya.Dengan potensi ini
menyebabkan daerah lainnya bergantung terhadap produksi ikan dari kabupaten Samosir
untuk di konsumsi oleh kabupaten yang berada di sekitar kabupaten Samosir.
KONSEP GEOGRAFI
1.KONSEP LOKASI
Lokasi absolut: Secara Geografis Kabupaten Samosir terletak pada 20 24‘ – 20 25‘
Lintang Utara dan 980 21‘ – 990 55‘ BT. Secara Administratif Wilayah Kabupaten Samosir
diapit oleh tujuh Kabupaten, yaitu di sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Karo dan
Kabupaten Simalungun; di sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Toba Samosir; di
sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Humbang
Hasundutan; dan di sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak
Barat.
2.KETERJANGKAUAN
Kabupaten Samosir dapat di tempuh melaui jalur darat dan memakan waktu selama 5
jam,dan dengan jalur udara dapat langsung menuju bandara silangit,dan di tempuh lagi
melalui jalur darat selama 3 jam
3.POLA
4.GEOMORFOLOGI
Kabupaten Samosir terletak di wilayah pegunungan dan di kelilingi oleh danau Toba.
5.AGLOMERASI
Kegiatan pertanian terletak di luar daerah kota sekitar 3 jam jika di tempuh melalui
jalur darat.
6.NILAI KEGUNAAN
Kondisi daerah yang berada di daerah pegunungan dan memiliki tanah yang
subur,maka kegiatan petanian menjadi mata pencaharian dominan di Kabupaten Samosir.
7.INTERAKSI/INTERDEPENSI
Kondisi tanah yang berjenis tanah liat mendorong produksi barang yang berasal dari
tanah liat.Di kabupaten samosir terdapat perusahan jasa yang bergerak dalam bidang
pembuatan batu bata.Daerah kabupaten Samosir memang terkenal dengan produksi batu
batanya yang berkualitas
8.DIFERENSIASI AREAL
Pemanfaatan danau oleh masyrakat sekitar juga menjadikan ikan sebagai komoditas
yang di butuhkan oleh daerah atau kabupaten lainnya.jenis ikan yang menjadi komoditi
utamanya adalah ikan mujahir,ikan mas dan berbagai jenis ikan lainnya.Dengan potensi ini
menyebabkan daerah lainnya bergantung terhadap produksi ikan dari kabupaten Samosir
untuk di konsumsi oleh kabupaten yang berada di sekitar kabupaten Samosir.
9.KETERKAITAN RUANG
10.JARAK
PRINSIP GEOGRAFI
1.PRINSIP DISTRIBUSI
Penyebaran penduduk di kabupaten Samosir memencar,di karenakan faktor topografi
alam dan penyebaran lapangan pekerjaan serta daerah pertanian yang memencar.
Tahun 2015
Luas/Area Penduduk/Population
Kepadatan Penduduk /
Kecamatan/District
Population Density
Km2 % Jumlah %
010 Sianjur
140,24 11,45 9 448 7,63 67,37
Mulamula
1
Samosir 100,00 123 789 100,00 85,71
444,25
PRINSIP INTERELASI
PRINSIP DESKRIPSI
Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Samosir Maret 2018 sebesar 16.810 orang
(13,38%), atau turun 1,34 persen. Angka ini berkurang sebanyak 1.616 orang bila
dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin Maret 2017 yang berjumlah 18.426 orang
(14,72%).
Pada Maret 2018 garis kemiskinan Kabupaten Samosir secara total sebesar Rp.299.640,- per
kapita per bulan, atau meningkat sebanyak Rp.11.783,- per kapita per bulan dari Maret 2017
sebesar Rp.287.857,-.
Pada periode Maret 2018, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan
Kemiskinan (P2) menunjukkan kecenderungan menurun. P1 turun dari 2,44 pada Maret 2017
menjadi 1,70 pada Maret 2018, dan P2 turun dari 0,61 pada Maret 2017 menjadi 0,35 pada
Maret 2018. Ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung
semakin mendekati garis kemiskinan dan tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk miskin
juga semakin mengecil.
PRINSIP KOROLOGI
Penyebaran penduduk di kabupaten Samosir masih belum merata karena keadaan
topografi yang tidak rata dan daerah lapangan pekerjaan yang masih belum merata.Karena
pola persebaran yang tidak merata ini,maka kesejahterahan penduduk di kabupaten samosir
masih rendah,dan setiap tahunnya angka kemiskinan ini semakin meningkat.penyebabnya
karena masyarakat di sana notabene hanya berharap dari hasil lahan pertanian mereka sehari-
hari dan belum bisa memanfaatkan sektor pariwisata yang memberikan peluang lapangan
pekerjaan yang lebih menjanjikan..
https://samosirkab.go.id/geografis/
https://samosirkab.go.id/sosial-dan-budaya/
http://sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCRPIJM_1508433
1474__BAB_4_PROFIL_DAERAH.pdf
http://sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCRPIJM_1508433
1474__BAB_4_PROFIL_DAERAH.pdf
https://samosirkab.bps.go.id/statictable/2016/08/04/7/luas-wilayah-jumlah-penduduk-dan-
kepadatan-penduduk-di-kabupaten-samosir-tahun-2015.html
https://samosirkab.bps.go.id/pressrelease/2019/01/10/127/angka-kemiskinan-kabupaten-
samosir-maret-2018.html