ABSTRAK
Salah satu hal yang mengganjal dalam factory automation adalah begitu
beragamnya jenis protokol yang dikembangkan oleh masing – masing vendor
otomasi. Jika sebuah factory memiliki PLC dengan merk yang berbeda, hampir
dapat dipastikan protokol komunikasinya akan berbeda pula. Protokol ini sering
disebut I/O driver, yaitu program dari PLC atau peralatan tertentu yang perlu
digunakan saat ingin membaca/menulis (read/write) data I/O dari PLC tertentu.
Hal ini sangat menyulitkan kita disaat akan menggunakan produk dari
beberapa vendor yang berbeda. Dengan demikian juga terjadi “ketergantungan”
yang kurang sehat dari pabrik terhadap vendor, bukan karena kualitas produknya
yang selalu terbaik, tetapi lebih karena tidak punya pili5han lain.
OPC kependekan dari OLE (Object Linking and Embedding) for Process
Control . OPC adalah software yang digunakan untuk menterjemahkan protokol
PLC ke client. Jika setiap PLC telah terregistrasikan , maka setiap data yang
terregistrasikan, akan diterjemahkan menjadi tag-tag yang selanjutkan dapat
digunakan untuk proses yang lain, misalnya menjadi sumber tag-tag dalam sistem
monitoring, SCADA, IOT and cloud application, costumize system application, dan
lain-lain.
Keyword:. Factory, automation, driver, read, write, software, windows, brand, realtime,
Object Linking and Embedding, monitoring, real time, cloud application,
costumize system application.
1
1. PENDAHULUAN
Salah satu hal yang mengganjal dalam factory automation adalah begitu beragamnya
jenis protokol yang dikembangkan oleh masing – masing vendor otomasi. Jika sebuah factory
memiliki PLC dengan merk yang berbeda, hampir dapat dipastikan protokol komunikasinya
akan berbeda pula.
Untuk mengatasi hal tersebut, maka diperlukan sebuah “penerjemah” sehingga setiap
PLC yang terhubung dalam sebuah factory dapat saling berkomunikasi. OPC ini merupakan
sebuah software berbasis windows yang bisa read/write ke dalam PLC yang terhubung dengan
syarat PLC tersebut telah terregristrasi baik secara brand maupung jenis protokol
komunikasinya.
OPC kependekan dari OLE (Object Linking and Embedding) for Process Control .
OPC adalah software yang digunakan untuk menterjemahkan protokol PLC ke client. Jika setiap
PLC telah terregistrasikan , maka setiap data yang terregistrasikan akan berupa tag-tag yang
selanjutkan dapat digunakan untuk proses yang lain, misalnya menjadi sumber tag-tag dalam
sistem monitoring, SCADA, IOT and cloud application, coztumize system application, dan lain-
lain.
2. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah :
a. Menunjukan contoh konfigurasi dan cara setting tiga buah PLC yang terhubung ke
sebuah PC yang di dalamnya terinstall OPC.
b. Menunjukkan hasil sharing data dari ketiga PLC ke OPC tersebut.
c. Menunjukkan hasil trial data sharing PLC tersebut ke dalam bentuk sistem
monitoring sederhana.
3. BATASAN MASALAH
Dalam penelitian ini, penulis memberikan batasan masalah supaya tujuanyang
diharapkan dapat memberikan hasil yang maksimal, diantaranya:
a. Ketiga PLC yang digunakan berasal dari 2 brand, yaitu Omron CJ2M, dan
Mitsubishi Q03 dengan protokol ethernet.
b. Jenis data untuk sharing adalah bit dan integer saja.
c. OPC yang digunakan adalah KEP Ware
2
4. MATERIAL DAN METODOLOGI
Material dan metode penelitian yang digunakan dalam penulisan laporan ini adalah:
a. Material
a.1 OPC DA KEP Ware
OPC yang digunakan adalah manufactur dari KEPware yaitu KEPServerEX
6.4. OPC ini mempunyai fasilitas untuk menghubungkan berbagai brand automation
control dengan berbagai metode komunikasi.
Contoh brand yang disupport yaitu : ABB, Allen Bradley, Beckhoff, Fuji, GE,
Honeywell, Idec, Keyence, Mitsubishi, Omron, Philips, Siemens, Telemecanique,
Toshiba, dll.
Sedangakan metode komunikasi yang di support antara lain ethernet, serial,
Modbus, toolbus, FINS, TwinCAT dll.
3
a.2 PLC Omron
PLC ini merupakan PLC yang banyak dipakai di group AOP. Harganya yang
terjangkau dan software yang user friendl inilah yang membuat banyak factory
banyak memilih PLC Omorn sebagai control mesin atau system otomasinya. Oleh
karena itu, PLC ini dipakai sebagai salah satu PLC yang akan dijadikan bahan
percobaan untuk sharing data ke OPC.
a.4 Hub
Hub adalah perangkat jaringan yang beroperasi di OSI layer 1. Physical Layer.
Perangkat tersebut sebagai penyambung atau concentrator, dan menguatkan sinyal di
4
kabel UTP. Menggunakan Hub dapat mengalami collisionkarena Hub tidak dapat
mengenal MAC Address / Physical Addressyang mengakibatkan tidak dapat memilah
data yang akan ditransmisikan. Berikut ini fungsi-fungsinya:
Gambar 5. Hub
5
b. Metodologi
Start A
Study
“ What OPC is and how to set PLC set up
up ? ”
A End
6
Start
End
7
4.1 Perancangan topologi
IP : 192.168.1.100
Ethernet
Ethernet Ethernet
IP : 192.168.1.50 IP : 192.168.1.51
8
4.3 PLC set up
4.3.1 PLC Omron
Komunikasi dari PC ke PLC Omron melalui komunikasi ethernet dengan
menggunakan interface built in ethernet yang ada di CPU CJ2M. Unit number di
setting 0 dan IP address 192.168.1.50 .
9
4.3.2 PLC Mitsubishi
Komunikasi dari PC ke PLC Mitsubishi melalui komunikasi ethernet dengan
menggunakan interface built in ethernet yang ada di CPU Q03. IP address di setting
192.168.1.51 .
10
Untuk OmronPLC terhubung ke sebuah PLC CJ2M dengan IP address 192.168.1.50
11
MITSUBISHI
No Nama tag Alamat tag Tipe data
1 Run M1000 Boolean
2 Stop M1001 Boolean
3 Idle M1002 Boolean
4 Run hour D1000 Word
5 Operation hour D1001 Word
6 Part counter D1002 Word
Tabel 3. Addressing tag PLC Mitsubishi
12
5. HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Hasil pengujian
Berikut adalah hasil percobaan sharing data dari PLC ke OPC KEPWARE :
a.1 Sharing data dari PLC Omron ke OPC
a.1.1. Percobaan 1
a.1.2. Percobaan 2
13
a.1.3. Percobaan 3
14
Gambar 27 Percobaan 1 : Pembacaan data PLC Mitsubishi di OPC
a.2.2. Percobaan 2
15
a.2.3. Percobaan 3
16
Gambar 32. Hasil capture user interface percobaan 1
17
Gambar 34. Hasil capture user interface percobaan 3
b. Pembahasan
Dari percobaan-percobaan di atas , dapat dibuat table seperti berikut ini:
Omron Mitsubishi
No Nama Tag
Data PLC Data OPC Data PLC Data OPC
1 01 Run 1 1 1 1
2 02 Stop 0 0 0 0
3 03 Idle 0 0 0 0
4 04 Run Hour 1234 1234 1234 1234
5 05 Operation Hour 4567 4567 4567 4567
6 06 Part counter 7890 7890 7890 7890
Tabel 4. Perbandingan hasil pembacaan PLC terhadap pembacaan OPC saat percobaan 1
Omron Mitsubishi
No Nama Tag
Data PLC Data OPC Data PLC Data OPC
1 01 Run 0 0 0 0
2 02 Stop 1 1 1 1
3 03 Idle 0 0 0 0
4 04 Run Hour 4567 4567 4567 4567
5 05 Operation Hour 7890 7890 7890 7890
6 06 Part counter 1234 1234 1234 1234
Tabel 5. Perbandingan hasil pembacaan PLC terhadap pembacaan OPC saat percobaan 2
18
Omron Mitsubishi
No Nama Tag
Data PLC Data OPC Data PLC Data OPC
1 01 Run 0 0 0 0
2 02 Stop 0 0 0 0
3 03 Idle 1 1 1 1
4 04 Run Hour 7890 7890 7890 7890
5 05 Operation Hour 1234 1234 1234 1234
6 06 Part counter 4567 4567 4567 4567
Tabel 6. Perbandingan hasil pembacaan PLC terhadap pembacaan OPC saat percobaan 3
Dari ketiga table di atas, terlihat bahwa sharing data dari masing-masing PLC ke OPC
telah berhasil dilakukan. Data yang bersumber dari PLC telah berhasil dibaca oleh OPC yang
kemudian disajikan dalam user interface yang sudah dibuat. Tidak ada satupun data yang
salah. Bahkan ketika sebuah data PLC berubah nilainya, OPC hanya membutuhkan waktu
kurang dari 1 detik untuk mengupdate nilai data tersebut. Ini disebabkan karena secara default,
scanning rate dari OPC di setting 100 ms. Jika diperlukan, setiap tag bisa disetting scanning
ratenya menjadi 10 ms. Ini tentu tergantung juga hardware dari personal computer tempat kita
menginstall OPC KEPWARE ini. Semakin cepat scanning rate , semakin berat kerja personal
computer tersebut.
19
6. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil beberapa
kesimpulan, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. OPC dapat membaca satu atau lebih controller secara bersamaan dengan syarat
controller tersebut telah terregistrasi dalam library OPC tersebut, baik secara brand
maupun protocol komunikasinya.
b. Dengan menggunakan OPC, kita tidak perlu mengetahui frame komunikasi untuk
melakukan komunikasi dengan PLC tertentu, karena driver dan protocol PLC
tersebut sudah difasilitasi oleh OPC tersebut. Sehingga jauh lebih mudah dan praktis.
c. Hasil sharing data dari PLC ke OPC telah berhasil dilakukan tanpa ada kesalahan
pengiriman data satupun.
d. Scanning rate OPC dapat disetting sesuai dengan kebutuhan hingga mencapai 10 ms.
7. DAFTAR PUSTAKA
[1] https://learnautomation.wordpress.com/
[2] http://www.w3.org/
[3] http://www.kepware.com/
20