Anda di halaman 1dari 6

Incremental Development

(Model Rekayasa Perangkat Lunak)

Oleh :
Ni Kadek Kristina Yanti
1805551103

JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2019
Latar Belakang
Incremental Development merupakan pengembangan dari model air terjun
(waterfall). Model ini memiliki tahapan yang dilakukan berulang-ulang. Setiap
tahapan model waterfall menghasilkan deliverable increment bagi perangkat lunak,
dimana increment pertamanya merupakan sebuah produk inti yang mewakili
kebutuhan dasar sistem dan disebut sebagai initial version. Produk inti ini nantinya
akan dikembangkan menjadi increment-increment selanjutnya melalui proses
specification, development, dan validation menghasilkan intermediate version.
Setelah digunakan dan dievaluasi sampai akhirnya diperbaharui kembali dan
didapat produk yang lengkap dan memenuhi kebutuhan pengguna. Pada saat model
incremental (pertambahan) ini digunakan, pertambahan pertama sering merupakan
produk inti (core product), yaitu sebuah model pertambahan yang dipergunakan,
tetapi beberapa muka tambahan (beberapa diketahui dan beberapa tidak) tetap tidak
disampaikan. Produk inti tersebut dipergunakan oleh pelanggan (atau mengalami
pengkajian detail). Sebagai hasil dari pemakaian dan/atau evaluasi maka
dikembangkan rencana bagi pertambahan selanjutnya. Rencana tersebut
menekankan modifikasi produk inti untuk secara lebih baik memenuhi kebutuhan
para pelanggan dan penyampaian fitur serta fungsional tambahan. Proses ini
mengikuti penyampaian setiap pertambahan sampai bisa menghasilkan produk
yang lengkap. Model proses incremental tersebut, seperti model prototype dan
pendekatan-pendekatan evolusioner yang lain, bersifat iterative. Tetapi tidak seperti
model prototype, model pertambahan berfokus pada penyampaian produk
operasional dalam setiap pertambahannya.
Konsep Incremental Development
The concept of incremental development is proses pengembangan tiga fase
sederhana dengan analisis, implementasi dan pengujian. Fakta-fakta yang
dihasilkan untuk mendokumentasikan sistem selama fase-fase ini disebut item
desain (spesifikasi, desain, kode, dan kotak uji). Rencana peningkatan yang disebut
rencana konstruksi.
kenaikan adalah konsep abstrak, dan dapat memiliki beberapa bukti dalam
pengembangan perangkat lunak. Beberapa contoh adalah:
• Untuk line produk, setiap rilis produk merupakan peningkatan. Strategi
produk (jika ada) adalah rencana konstruksi. Peningkatan ini dikirim ke pelanggan.
• Dalam suatu proyek mungkin ada beberapa peningkatan, masing-masing
menambah fungsionalitas sebelumnya. Peningkatan level proyek ini dapat diuji
sistem dan ditunjukkan kepada pelanggan. Sistem yang lebih besar biasanya
terstruktur dalam subsistem, di mana sub-proyek atau tim dapat bertanggung jawab
untuk setiap subsistem. Dengan demikian setiap sub-proyek dan sub-sistem harus
berpartisipasi dalam penyampaian peningkatan tingkat proyek.
• Setiap sub-proyek atau tim dapat membagi pekerjaan mereka dalam satu
peningkatan tingkat proyek menjadi beberapa peningkatan yang lebih kecil, yang
dapat diuji dalam lingkungan yang disimulasikan.

Alur Incremental Development


Incremental model termasuk kategori evolutionary software process models
karena bersifat iteratif/ mengandung perulangan. Hasil proses berupa produk yang
makin lama makin lengkap atau bertambah baik sampai versi terlengkap dihasilkan
sebagai produk akhir dari proses yang dilakukan.

Tahapan awal yang dilakukan pada incremental model adalah penentuan


kebutuhan (requirement). Setelah dilakukan analisis kebutuhan, maka dilakukan
spesifikasi (specification) dengan menggunakan analisis kebutuhan tersebut
sebagai acuannya. Tahap selanjutnya adalah perancangan arsitektur software
(architecture design) yang terbuka agar dapat diterapkan sistem pembangunan per-
bagian pada tahapan selanjutnya.
Apabila desain telah dibuat, maka tahap selanjutnya adalah pengkodean (coding)
kemudian dilakukan uji coba (testing). Tahapan-tahapan tersebut dilakukan secara
berurutan. Setiap bagian yang sudah selesai dilakukan testing, kemudian dikirim ke
pemakai untuk langsung dapat digunakan. Setelah pengembangan suatu increment
dimulai, kebutuhan dibekukan dulu hingga increment berikutnya dimulai. Pada
incremental model, tiga tahapan awal harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum
tahap pembangunan tiap modul/increment.

Ada sebuah solusi yang diterapkan untuk mengantisipasi kondisi yang tidak
diinginkan pada incremental model, yaitu More Risky Incremental Model. Model
ini menerapkan sistem kerja paralel. Tahapan awal yaitu membuat daftar kebutuhan
(requirement) user kemudian dianalisis. Dari hasil analisis tersebut, tim spesifikasi
membuat spesifikasi untuk modul pertama. Setelah spesifikasi pertama selesai, tim
desain membuat desain untuk modul pertama. Pada saat tim desain membuat desain
pertama, tim spesifikasi juga langsung membuat spesifikasi untuk modul kedua dan
seterusnya. sehingga, tidak harus menunggu modul pertama selesai hingga dikirim
ke user.

Kelebihan incremental model


Incremental model memiliki beberapa kelebihan, antara lain:

• Bersifat iteratif atau perulangan.


• Produk yang dihasilkan produk yang semakin lama semakin lengkap,
hingga versi akhir dari sebuah produk yang dianggap paling lengkap dan
sempurna karena mengalami perbaikan yang berkesinambungan.
• Nilai penggunaan dapat ditentukan pada setiap increment sehingga
fungsionalitas sistem disediakan lebih awal.
• Memiliki risiko lebih rendah terhadap keseluruhan pengembagan sistem.
• Prioritas tertinggi pada pelayanan sistem adalah yang paling diuji.
• Model ini cocok jika jumlah anggota tim pengembang/pembangun software
terbatas.
• Mampu mengakomodasi perubahan secara fleksibel.

Kekurangan Incremental Model


Setiap tambahan telah membangun entah bagaimana harus dimasukkan ke
dalam struktur yang ada tanpa menurunkan kualitas dari apa yang telah dibangun
sampai saat ini.
1. Penambahan berhasil membangun harus mudah dan sederhana.
2. Semakin banyak berhasil membangun adalah sumber masalah enexpected,
semakin banyak struktur yang ada harus ditata ulang, menyebabkan
inefisiensi dan mutu internal merendahkan dan rawatan merendahkan.
3. Model incremental dapat dengan mudah berubah menjadi membangun dan
memperbaiki pendekatan.
4. Desain kesalahan menjadi bagian dari sistem dan sulit dihilangkan.
5. Klien melihat kemungkinan dan ingin mengubah persyaratan.

Perbandingan dengan waterfall


Apabila terjadi penambahan modul, siklus yang sedang berjalan menurut
model proses incremental dapat tetap berjalan seiring dengan pengerjaan siklus
baru. Sedangkan model proses waterfall tidak mendukung penambahan modul
dikarenakan model proses waterfall membutuhkan semua persyaratan sejak awal
proyek berjalan.
Referensi

https://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00184-
IF%20Bab2001.pdf
https://pdfs.semanticscholar.org/77e4/f077cca59794aaa84d414f5086ee440e0114.
pdf

Anda mungkin juga menyukai