"....."
Pada saat itu, tubuh Kamito membeku.
Seorang gadis cantik telanjang
tengah duduk di atas dadanya.
"Ba...bagaimana Kamito, apa terasa nyaman?"
Note :
"Dilarang Keras memperjual belikan hasil karya ini atau mengkomersialisasikan
karya ini tanpa sepengetahuan Pemilik Hak Cipta secara Legal.
Buku ini semata-mata di buat untuk peminat seri ini dan mengembangkan minat
membaca bagi generasi muda di Indonesia."
Prolog
"Cucu ku, lihatlah dari dekat Tarian Pedang velsaria, cepat atau
lambat, kau juga akan memanggul nama dan kehormatan kerajaan
untuk bertanding dalam turnamen Tarian Pedang"
"Iya, Kakek"
Ellis Fahrengart.
".....sesuatu seperti cinta itu sangat bodoh, aku akan menjadi Prajurit
seperti saudari tiri ku, Prajurit yang hebat"
Dengan saudari tiri seperti itu, Ellis melihatnya sebagai prajurit ideal
yang ia hormati dari dasar hatinya.
"...."
Roh Kontrak milik Velsaria, adalah Roh Kontrak Kuno, telah tersegel
di ruang bawah tanah kastil tua.
Tapi.
[Ehh?].
Tidak mungkin!?.
Kemudian-
[...]
“U.....h......”
Hn, kalau kuingat ingat hari ini.......ada pertarungan tim di pagi hari
*Funyuu*.
*Funyuuu. Funyuuu*.
“..........”
“Ada apa? Kamu nggak mau bermain main dengan payudaraku lagi?”
“........Owaaaaa!”
Terpana oleh tindakan itu, yang entah kenapa sangat erotis, Kamito
membuang wajahnya dengan gugup.
Kamito tak paham kenapa ia harus malu karena hal itu tapi, entah
kenapa, bagi Roh ini, menunjukkan kaki telanjangnya sepertinya lebih
memalukan.
“Paham, Kamito.”
Cup.
“........!?”
“Tapi kenapa—“
“Karena kamu nggak adil. Apa hanya Claire? Apa itu karena kamu
nggak mau melakukannya denganku?”
Satu minggu yang lalu, waktu ketika ia bertarung dengan Roh Militer
yang lepas kendali di Kota Akademi.
“..........!”
Didekati secara agresif seperti ini, tak bisa dipungkiri kalau jantung
Kamito berdetak kencang.......ia lalu berpikir,
“He......hei, Est.......”
“Kamito, karena ada pertarungan tim pagi ini, buatkan sarapan yang
lebih mewah dari—“
“........!”
Disana—
“Ap.....ap......ap.....ap......ap........”
Payudaranya memang selevel anak kecil, tapi sedikit tonjolan itu juga
cukup mempesona.
*Gogogogogogogogo.............!*
“Guoo!”
Claire Rogue.
“Ap......apa yang tadi kamu lakukan? Hei, barusan apa yang mau kamu
lakukan dengan Roh Pedang itu?”
Bodohnya, untuk hal yang semacam ini, entah kenapa Kamito menjadi
pribadi yang sangat jujur.
“........? Apa?”
“Eh?”
Di atas kepala Kamito, dari celah handuk mandinya, pahanya, yang tak
tertutupi apa-apa, sedang diintip.
“.........!”
“K......k.....ka........kamu..............kamu.........”
*Gogogogogogogo...........!*
“..........”
“Scarlet!”
Dari ruang kosong, kucing neraka yang terselimuti oleh kobaran api
muncul.
---
Bagian 2
Sekolah latihan, dimana para gadis Tuan Putri, yang berkumpul dari
seluruh Kerajaan, berlatih sebelum menjadi Kontraktor Roh resmi.
Ini adalah waktu ketika kabut pagi mulai lenyap dan lonceng pelajaran
berbunyi, ketika terdapat sebuah kereta kuda mengunjungi Akademi.
Seorang butler tua berjas rapi tengah duduk sebagai pengemudi dari
kereta satu kuda tersebut.
Yang keluar dari kereta adalah gadis cantik sekitar lima belas atau
enam belas tahun.
“Aku paham.”
“Tuan Putri, nama itu sangat tabu. Lebih baik anda tak
mengatakannya disini.”
Nama asli orang itu bahkan dilarang diucapkan dan akhirnya menjadi
tabu.
“Ja......jatuh cinta?.........”
“I.....itu tidak mungkin, kan? Apalagi aku belum pernah menemui dia
sebelumnya.......aku hanya tertarik mengetahui orang macam apa
Kontraktor Roh laki-laki itu.”
Itu bohong.
Memang dia.
Bagian 3
“Claire, awasi bagian semak belukar kiri. Ada serbuan dari sana!”
“Intuisi. Kalau itu aku, pastinya aku akan menyerbu dari arah sana—“
“Cih—“
“Claire!”
Terjadi suara ayunan tajam dan memotong. Lidah Api, yang mampu
memotong segalanya, dengan mudah memotong barisan pohon-pohon
tinggi.
Itu adalah gadis, yang kedua matanya tertutup oleh kunci dahi dan
terlihat sangat pemurung.
Itu bukan Roh level tinggi seperti Scarlet atau Est. Itu adalah Roh
level rendah yang hanya bisa berada dalam kondisi tak-berwujud.
Namun, cukup berguna sebagai baterai untuk menggunakan Sihir Roh.
Namun, panas membara itu, yang bahkan bisa melelehkan logam, tak
mampu membakar satupun bagian dari gadis itu.
Itu karena tempat ini adalah medan tempur di Astral Zero, yang
dikendalikan oleh Akademi untuk latihan praktek.
Kamito berteriak dan pada saat itu, Gempa dan pasir dalam jumlah
besar meledak dari posisi kaki Claire.
“Ap.......!?”
“Claire!”
“U...gh....”
“Kalau soal aku, kamu nggak usah khawatir. Toh tubuhmu itu ringan.”
“Nggak, aku nggak bilang seperti itu. Aku hanya berpikir kalau kamu
tampak manis seperti hewan kecil.”
“Ma.....manis..........?”
“Ya, saat aku turun ke tanah selagi mengejarnya, karapaks armor itu
menghentikanku dengan serangan kejutan. Kita sudah cukup
kesusahan oleh kerjasama tim mereka.”
“Namun, aneh kalau mereka tak datang mengejar kita. Aku paham
kalau mereka sangat hati-hati—biar begitupun—“
Kamito tak bisa merasakan kehadiran mereka sama sekali, bukan dari
semak di sekelilingnya, juga bukan dari bawah tanah.
“Guru Freya?”
“Apa, tak ada masalah memberi nasehat pada siswa yang bernilai
jelek .”
“Meskipun yang sedang kalian hadapi saat ini adalah tim berperingkat
lebih tinggi, cukup wajar kalau kalian mendapat banyak kesulitan.
Menurut kekuatan individual, kalian berdua tak terkalahkan tapi
kekuatan tim kalian sangat kurang.......Ngomong-ngomong, kenapa
kamu terluka sebelum pertandingan?”
Meski memiliki dua orang, tim lawan yang mereka hadapi, punya lima
orang. Mereka sudah kalahkan dua selain si sniper Kontraktor Roh
Petir, tipe petarung jarak dekat Kontraktor Roh Karapaks, dan
kemudian orang terakhir, yang belum menunjukkan dirinya, masih
tersisa.
“Tahukah kalian? Fakta kalau tim kalian hanya punya dua orang itu
buruk. Kalian takkan bisa masuk Festival Tarian Pedang tahun ini
tanpa lima orang. Lantas apa rencana kalian selanjutnya?”
“Kami akan menemukan anggota sebelum batas akhir. Kami tak betul-
betul membutuhkan semua lima anggota adalah Kontraktor Roh level
tinggi. Bagaimanapun, rencana saya adalah saya, sendiri, dan Roh
Budak ini untuk memenangkan semua ini.”
“Ratu adalah bidak terkuat di atas papan catur, jarang sekali ia kalah.
Namun, tergantung situasinya, kadang ia bisa saja dijatuhkan oleh
bidak pion, yang jelas tak punya kemampuan apa-apa.”
Pria ini, yang dulu pernah disebut—Penari Pedang Terkuat. Ia, yang
dibesarkan sebagai assasin di sebuah institusi gila, ’Sekolah
Instruksional’, belum pernah mengalami pertarungan dalam kerjasama
tim dengan orang lain.
Karena tuntutan Raja Roh, aturan Tarian Pedang diubah setiap kali
diselenggarakan.
Jujur saja, dia tak berpikir kalau kerjasama timnya dengan Claire
akan berjalan dengan lancar.
“Claire Rogue, kamu juga. Kamu tak paham apa artinya bertarung
dalam sebuah tim.”
Bagi keduanya, yang masih peringkat bawah, hal itu akan menjadi
pukulan berat.
“Iya, hutan jadi kelihatan aneh. Apa ada Roh liar yang lepas kendali
lagi?”
“Di sana—“
Itu adalah bola api—sihir Roh level tinggi yang akan mengubah target
menjadi abu dengan api super-panas.
Meski menerima serangan langsung dari bola api, tak ada sedikitpun
bekas terbakar padanya.
“Persiapan?”
“Hah....?”, ”Apa.....itu?...”
“He-eh, itu nggak adil! Tanpa Upacara berskala besar, aku takkan
bisa memanggil Roh Terkontrakku.”
“Unn, siapa yang kamu sebut anak kecil, bukannya ukuran dadamu itu
yang mirip anak kecil!?”
“Apa.......katamu!?”
Pakii! Suara ranting yang patah terinjak dan patah terdengar. Rambut
merah Claire nampak menyala seperti kobaran api.
“Keluarga Druid.......”
Tanah bergetar dengan hebat. Api dari obor, cahaya dari sekeliling
dari kuil, mulai terbakar dengan gila-gilaan.
......Kamito merasakan udara yang sangat menekan. Yang gadis itu akan
gunakan adalah Roh kelas tertinggi. Mungkin sebanding kekuatannya
dengan Roh Militer yang mereka lawan tempo hari.
“Paham!”
Ada jarak yang cukup jauh ke arah kuil namun dengan kaki Kamito, ia
masih bisa tepat waktu.
“......!?”
Itu adalah gadis Kontraktor Roh Petir yang tadi. Alaminya, Kamito
sudah bisa memprediksi serbuan tak terduga didalam hutan.
Namun—
“Toryaaaa!”
“Uaaa....!”
“Habislah kita......”
Dari arah sini dan disana dalam hutan, auman Hewan Buas yang tak
terhitung jumlahnya terdengar.
Itu sama dengan Roh Sinting yang membuat gila Scarlet milik Claire
dan Roh Militer, tipe Roh yang bisa merasuki targetnya—versi yang
lebih luas.
*Dodododododododo!*
“—Pertandingan selesai.”
“Mugugug......”
Semua siswa bisa menggunakan kafe dan yang terpenting yaitu semua
roti yang baru matang adalah kalian-semua-boleh-makan. Kopi dan
Teh hitam juga disediakan secara gratis.
Ada alasan kenapa Claire menjejalkan roti sampai penuh seolah dia
terlihat terburu buru.
Kamito, yang baru masuk Akademi, tak punya prestasi apa-apa yang
bisa menaikkan peringkatnya.
Di sisi lain, bagi Claire, yang jelas lebih unggul dan mungkin salah satu
Kontraktor Roh terbaik diantara siswa sekelasnya—
Hanya ada satu alasan. Itu karena dia selalu menyelesaikan semuanya
seorang diri.
Rubia Elstein.
Empat tahun lalu, di mana ia memiliki posisi sebagai Tuan Putri Roh
yang melayani Raja Roh Api, ia mengkhianati Raja Roh Api dan lenyap
serta membawa bencana tak terduga kepada Kerajaan—Sang Ratu
Bencana.
Pria ini, yang disebut sebagai Penari Pedang Terkuat tiga tahun silam,
menerima kelemahan terbesarnya dengan jujur.
Dan kemudian, gadis itu, yang memberikan Claire yang putus asa Roh
Sinting dan mencoba membuat gila Roh Militer di tengah tengah kota.
Rinslet Laurensfrost.
Siswa yang sekelas dengan Kamito dan Claire di kelas Raven dan
mengaku ngaku saingan Claire.
Kamito tak paham kenapa ada maid dalam Akademi tapi ia tak melihat
maid selain Carol di tempat ini; mungkin ada perkecualian bagi
keluarga Laurensfrost.
“Kalian berdua duduklah. Sudah datang kesini, lebih baik kita makan
bersama.”
“Carol!”
“Ap....apa katamu, dasar maid bodoh! Nggak mungkin hal semacam itu
akan terjadi!”
Dengan hanya itu, Rinslet dan Carol pun ikut makan siang juga.
“Saya jadi ingat, sepertinya ada murid pindahan baru yang datang ke
kelas Raven.”
Buku memo maid Carol—‘Catatan Carol’ terisi penuh oleh data tentang
siswa Akademi dan para Guru.......Kamito tak paham untuk apa dia
menggunakannya.
Roh Suci adalah satu dari kelima Roh Elemen besar dimana tak ada
banyak Kontraktor Roh, yang bisa benar-benar menggunakannya,
Itu adalah Roh, yang harga dirinya sangat tinggi dan memilih
penggunanya sendiri.
“Eh?”
*Gogogogogogogo*.....!
“Kamito, apa matamu itu tak berguna? Apa kamu hanya hewan buas
tanpa akal sehat?”
Gyuuuuuuuuu!
Bagian 2
“.......B.....belum.”
“Ah, ternyata belum ya? Aku sudah menanyakan hal yang buruk.”
“Ini cuma gara-gara belum ada orang yang cocok dengan level kami.
Kamu sendiri, apa kamu sudah punya?”
Kamito berpikir seandainya itu adalah dia, dia pasti bisa menjadi
anggota yang bisa diandalkan.
“Uh huh?”
“Hmm.......”
dan usahanya tak berjalan mulus karena harga dirinya yang kelewat
tinggi. Tim yang ia kumpulkan, berkali-kali terpecah dan karena
itulah, tak ada siswa tersisa yang bisa dia undang lagi.
“Aku paham......”
“Carol!”
Menatap Nyonya dan maid yang sangat akrab itu, Carol mendesah
dalam,
Chiraa.
“Benar juga. Mungkin, aku harus mencoba dekati murid pindahan baru
yang datang pagi ini. Mungkin, bisa dapat anggota yang tak terduga.”
“Itu benar. Tapi mungkin saja ada anggota yang lebih baik di dekat
sini.”
Chiraa. Chiraa.
“Pokoknya tidak!”
“Y-yaa.....”
Memang benar dalam duel melawan kelompok Ellis tempo hari, meski
menjadi sniper, Rinslet entah kenapa justru berdiri di tempat yang
mudah terlihat dan dijatuhkan sejak awal pertandingan.
“Ap.....?”
“...........”
“Hei, Rinslet.”
Bertanya pada Rinslet, yang penuh dengan harga diri, dengan cara
seperti itu—
“Hah?”
“Bicara apa kamu!? Apa kamu idiot!? Kamu yang masuk kedalam
timku!”
Kamito menyela,
Mereka berteriak dalam mode stereo. Hanya di saat seperti ini nafas
mereka begitu sinkron.
“Ellis.......”
Ellis Fahrengart.
Bahkan meski ada waktu dimana dia terlalu serius dengan kepribadian
tegasnya, di mana ia memegang rasa kepercayaan yang kuat, Kamito
bisa menghormati bagian itu darinya yang membawa harga diri para
Ksatria.
Dalam suasana yang sangat panas, para gadis, yang duduk mengelilingi
meja, berdiri dengan garang.
“Hei, Claire--......”
“Ke....ketua, tenanglah.”
Dari pintu masuk kafe, dua orang gadis menyerbu masuk dengan
ekspresi panik.
“Kazehaya Kamito.”
“Aku?”
“Jadi, emm......”
“Meskipun kamu selalu tegas, kamu lamban dalam hal seperti ini.”
“Ahh, begitu rupanya, hampir seperti gadis yang tengah jatuh cinta—
“
“Aku memang mendapat opini yang lebih baik tentang kamu karena
kejadian hari itu,tapi......itu saja. Orang yang aku kagumi adalah
wanita tangguh,seperti Ren AshbellPenari Pedang Terkuat. Pastinya
bukan pria macam kamu!”
“..........”
“Kazehaya Kamito.”
“Ap....apa?”
“............”
.................
--Kesunyian muncul.
Claire dan yang lainnya, bahkan Rakka dan Reishia, dibuat terbengong
bengong.
“Ap......ap.......ap.......ap........”
“........!?”
“Maksudku.......ah—itu.....”
“Eh?”
“Apa katamu?”
Hasil Ellis sangat diakui oleh para seniornya dan level top. Kalau
Kamito bergabung dalam timnya, sudah bisa dipastikan kalau
kemungkinan ia berhasil mendapatkan kualifikasi masuk Tarian
Pedang akan sangat meningkat.
Namun—
“Ellis, aku—“
“Claire, kamu.......”
Begitu, dia--
“..........”
Kamito—
Sejak awal dia sudah memutuskan jawabannya. Claire tak perlu lagi
cemas.
“.......Kamito!?”
“.......Begitu.”
“Ya?”
“H....hei.....Kamito....”
“Hn?”
“Ada apa?”
“Te.....terima.....kasih.....”
“.....? Apa?”
“Ja....jadi.....emm......”
“Aku disini.”
“Greyworth?”
Bagian 3
Roh Kegelapan Restia. Pelaku yang membuat Roh Militer raksasa, yang
dibawa kemari dari Ibukota Kerajaan, mengamuk dan menimbulkan
kekacauan pada Kota Akademi seminggu yang lalu.
“Iya, karena insiden tempo hari, aku jadi tak bisa mendekat ke
Akademi.”
“Tak apa-apa kan, toh aku bisa mengukur kekuatannya saat ini.”
“Benar juga. Jujur saja, aku kecewa. Cuma segitukah levelnya? Ren
Ashbell (Penari Pedang Terkuat)?”
Bibir merah pria itu menekuk. Di sekujur tubuhnya yang hitam, tak
terhitung jumlah segel Roh tengah bersinar.
Setelah itu, Kamito, yang berpisah dari Claire dan yang lainnya,
segera menuju ke kantor Direktur Akademi.
Sosoknya tanpa ragu adalah seorang wanita yang sangat cantik namun
ia sebenarnya adalah Ksatria Roh yang dengan layanan militer
panjang, yang namanya telah memasuki urutan pertama dan daftar
NumberDua belas Komandan Roh.
“Hmm, jadi sekarang kau sudah bisa mengucapkan hal sekasar itu ya?
Kemana perginya anak baik penurut beberapa hari yang lalu itu?
Astaga, sesuatu bernama aliran waktu ini sungguh kejam.”
Dan dia adalah dalang yang membuat Kamito, yang membuang nama
Ren Ashbell, masuk kedalam Akademi dan mencoba membuatnya ikut
serta dalam Tarian Pedang dua bulan lagi.
“Waktu itu—“
.....!
“Aku juga berpikir kalau aku ini payah. Aku bahkan belum bisa
menggunakan kekuatan penuh Roh Terkontrakku.”
“Keka—“
“Ja......jangan main-main!”
“Cuma bercanda. Hmm, dengan nada itu, sepertinya kau masih belum
mencapai level itu. Aku sudah dengar rumor kalau kau dibuat
menunggu diatas gadis cantik berdada kecil dan Roh telanjang
berkaos kaki dan menjalani kehidupan harem bersama yang tak
senonoh.”
“Guu.......”
“Baik.”
“.......Eh?”
.......Agak terasa aneh, tapi sepertinya gadis itu nampak agak kaget.
Gadis itu menggumam sendiri dalam suara yang Kamito tak bisa
dengar.
“Ya, memang ada kemiripan, ya. Selain itu, ini juga tak apa-apa—“
“Ah, m....maaf! Em, ini pertama kalinya saya melihat Kontraktor Roh
laki-laki!”
“Murid pindahan?”
“Dia adalah Putri kedua Kerajaan Orudeshia, Yang Mulia Fianna Ray
Ordeshia.”
“.........Ordesia!?”
“Tak mungkin...........”
Wilayahnya saat ini disita, namun keluarga Claire Elstein juga garis
darah bangsawan.
“Nggak apa-apa, kita sama-sama siswa disini. Selain itu, meski aku
adalah Putri Kedua, sebenarnya aku Ratu yang Hilang, status sosialku
sudah lenyap.”
Kalau kuingat lagi, gadis ini adalah kandidat Tuan Putri Roh yang
melayani Raja Elemental Api
Pada saat itu, Tuan Putri Roh kedua seharusnya didukung sebagai
penerus Rubia.
Namun, ia tak pernah menjadi Tuan Putri Roh. Pada saat itu, ia
menyatakan mundur dari kandidat Tuan Putri Roh untuk suatu alasan
kemudian eksistensinya dihapuskan dari keluarga Bangsawan.
“Jadi seperti itulah, aku adalah mantan Tuan Putri, tapi senang
bertemu denganmu, Kazehaya Kamito-kun.”
“Ada apa?”
“Itu, emm........”
“?”
“Kyaa!
Sepertinya dia sadar kalau yang dia angkat bukan ujung gaunnya,
namun rok pendek seragamnya.
“Ka.....Kamito-kun.........mesum!”
“Ma.....maafkan aku.....”
“Misi istimewa?”
“Itu benar. Kebetulan ada misi yang ingin kupercayakan padanya, jadi
aku ingin timmu untuk menyertainya sebagai penjaganya.”
Bagian 2
—Misi.
“Peringkat S?”
“.........”
“Gado? Ya, aku sedikit kenal nama itu. Itu adalah kota yang sudah
ditelantarkan sejak beberapa dekade lalu.”
Kamito tak berpikir level bahaya itu ada hubungannya kalau hanya
menginvestigasi Roh Bumi biasa.
“Kau lagi lagi susah dibuat percaya, tak bisakah kau mempercayai
kebaikan hatiku?”
“Bisakah aku percaya? Kau tak pernah berbohong, tapi kau juga tak
pernah berbicara kebenaran.”
“Itu benar. Bagimu, yang merupakan mantan kandidat Tuan Putri Roh,
misi ini sangat cocok untukmu.”
Tuan Putri Roh, yang melayani kelima Raja Elemental Besar, adalah
pakar dalam ‘Upacara Kagura’ yang bisa menenangkan Roh.
Mereka tak menerima latihan seni bela diri khusus, dan sebagai
hasilnya mereka tak cocok dalam pertempuran, namun semua bentuk
Upacara telah ditempa kedalam tubuh mereka sejak masih anak-anak.
Di seluruh Akademi, hanya ada satu siswa Akademi mantan Tuan Putri
Roh—Pengguna kemampuan istimewa; misi yang hanya bisa
diselesaikan olehnya, dan mempertimbangkan kalau ada hubungannya
dengan Roh Militer tipe Strategi, sangat tepat untuk menganggapnya
sebagai misi peringkat S.
“..........”
Istilah itu tidak buruk. Namun, ada satu hal lagi yang ia ingin
tanyakan.
Misalnya, Ellis Fahrengart. Kalau itu dia, yang rasa tanggung jawabnya
kuat dan memiliki kemampuan hebat, tak ada ruginya menjadikan dia
sebagai pelindung.
Tak ada untungnya bagi Tuan Putri untuk meminta Kamito, yang
merupakan laki-laki, menjadi pelindungnya. Kalau Greyworth
mengelompokkan mereka sesukanya, mengabaikan kemauan Fianna—
Kamito berniat menolak tawaran ini.
Namun, Fianna—
“Apa iya?”
“Kalau kau berniat mengambil misi ini, tanda tangan disini. Ini
seharusnya bukan kesepakatan buruk buatmu.”
Memang tidak buruk, selain itu, ini adalah kesepakatan yang sangat
luar biasa untuk kondisi Kamito saat ini.
Namun—
“Aku tak bisa menentukan ini sendiri. Aku setidaknya harus bertanya
pada Claire juga.”
“Hmm, baik, itu tak apa-apa. Tapi lekaslah, soalnya kalian akan
berangkat besok.”
“Claire?”
Benar juga, gadis ini.......kandidat Tuan Putri Roh bagi Raja Elemental
Api
Kalau memang begitu, takkan aneh kalau dia mengenal bahkan Claire,
yang merupakan adik gadis itu.
“Maaf, tapi Claire adalah rekan timku. Aku akan menyelesaikan misi
bersama dengannya.”
Kamito memberitahunya—
Bagian 3
“Apa tentang dia menggunakan Bijih Roh selama Ujian Masuk? Tentu
saja, aku menyadarinya. Dia melakukan hal yang boros. Bukankah
harga batu itu dua puluh juta rood sepotongnya?”
“Kupikir dia juga memahami itu. Dia memahaminya namun masih nekat
menjadi siswa Akademi. Kalau dia tak segera bangkit, habislah dia,
namun kalau dia bangkit, akan sangat beruntung. Sehingga, aku
mengelompokkannya dengan pria itu.”
Freya bergumam, dan pada saat itu bola mata bersayap terbang
masuk dari jendela kantor.
Bagian 4
Karena dia adalah Tuan Putri Kerajaan Orudeshia dan Gadis Tuan
Putri dari ‘Institut Upacara Kedewaan’—Kamito berpikir kalau akan
muncul suasana sulit-untuk-akrab, namun secara mengejutkan gadis
ini mudah diajak mengobrol.
Ia ingin membalas semua gosip itu, namun karena akan menjadi hal
merepotkan, ia tak jadi melakukannya.
Namun, meski aneh, entah kenapa ada juga beberapa gadis yang
memberinya tatapan mata terpesona.
Dan juga, entah kenapa, sepertinya ada banyak surat berpita dan
kue-kue buatan tangan ditempatkan dalam lokernya.
“Apa iya?”
*Mugyu!*
“.......!?”
“H......Hei, Fianna!”
“........”
“Itu—“
“Uh?”
“...........”
“..........”
“......Idiot.”
“—Ren Ashbell.”
“....!? Bagai......mana.........”
“Janji?”
“Kamito!”
Claire datang berlari dari sisi lain koridor. Sepertinya dia sedang
mencari Kamito.
“Ka.......ka........ka.........ka........”
“—Claire?”
Kamito merasa ada kilatan tak terlihat muncul di mata Fianna yang
melotot pada Claire.
“Aku sudah setuju dia bergabung secara sementara dalam tim karena
misi penjagaan, tapi—“
Dia melotot pada Fianna, yang tengah meneguk cangkir teh hitamnya
dalam sisipan elegan, dan mengacungkan jari telunjuknya padanya.
“Emm, anu.....”
“Bukan cuma aku, bahkan bukan cuma kita berdua. Termasuk Est,
sudah ada tiga orang.”
“Jadi, dengan kita semua, kurasa ruang ini akan jadi sesak. Lebih baik
aku pergi.....”
Apalagi, akan gawat kalau rumor tentang seorang pria yang tidur di
kamar wanita menyebar.
“Hei, apa yang akan kamu lakukan setelah pergi? Apa kamu berencana
untuk tidur diluar juga?”
“Apa?”
“Nggak boleh.”
“Hah?”
“Nggak mungkin. Selain itu, masakan yang kamu buat itu enak.....”
“Selain itu, kalau kamu pergi,bukankah itu artinya kamu dan Est bisa
berduaan saja? Itu nggak bagus. Rinslet dan, mungkin saja, Ellis akan
datang mengusikmu. Bukan, bukan hanya Ellis dan yang lainnya.
Apalagi, ada banyak gadis yang mengincarmu karena penasaran.”
“Claire Rogue, hubungan macam apa yang kamu miliki dengan Kamito-
kun?”
“Ap.....apa katamu.....!”
“Hm....hmm, selain itu, hubungan macam apa yang kamu punya dengan
Kamito? Meski cuma siswa pindahan baru, bukankah kalian berdua
tampak dekat sekali?”
“Eh!”
“Adik tiri?”
“Uh, uh.....apa!”
Kamito mengangguk.
“Dia milikku.”
“Bagaimanapun juga?”
“......”
“Bukan, itu.......”
Jujur saja, dia merasa malu hanya dengan mengingat kejadian waktu
itu.
“Begitu.....kalian berciuman.”
“Bertanding?”
“Kalau kamu menang, aku akan tinggalkan kamar ini. Lalu, kamu bisa
melakukan hal-hal mesum sesukamu dengan Kamito-kun, hanya kalian
berdua.”
“Ap......ap.......ap........apa yang.......”
“Atau mungkin, kamu tak percaya diri? Kamu hanya nggak mau aku
mengambil Kamito-kun?”
“Apa, karena sudah seperti ini, apa kamu mau minta ampun untuk
nyawamu?”
“Itu—“
“Me.....memuaskan tubuhnya....?”
“Ng.....nggak mungkin, hal seperti itu! Apalagi, aku tak tahu metode
apapun........bukan, hal.......hal semacam itu pokoknya nggak boleh!”
“Aku tak paham kesalahpahaman macam apa yang kamu miliki, tapi
yang aku bicarakan adalah duel memasak.”
“Memasak!?”
“I.....itu......”
“Aku......aku paham!”
“Ya?”
Tahu nggak Claire, dia sudah membaca kenyataan kalau kamu nggak
bisa memasak
Bagian 2
Est sang juri tengah duduk manis di belakang meja sambil memegang
erat sendoknya.
“Ehh, tuna kaleng, tuna sarden.........dan sayuran sedikit dan juga pakai
kepiting kaleng.”
*Bun!* Kamito berhasil mengelak dari lemparan pisau dapur itu, yang
nyaris mengenai hidungnya.
“Kare makanan laut, hidangan yang sering kamu buat. Karena aku
menyukainya.”
“Eh, normalnya kamu takkan memakai tuna kaleng dan sarden kaleng
untuk kare makanan laut, tahu?”
“Apa, aku dulu adalah putri dari keluarga Duke sebelum wilayahku
disita, jadi setidaknya aku juga mengenakan gaun.........atau mungkin,
apa aku kelihatan aneh mengenakan gaun?”
“Nggak, aku hanya berpikir kalau gaun itu sangat cocok buatmu.”
Kamito mengucapkan isi hati jujurnya dan Claire dengan cepat merona
merah dan menundukkan kepalanya.
“Ya, kupikir rambut merahmu terlihat indah dengan gaun putih bersih
itu......aku nggak mau mengakuinya tapi jujur saja penampilanmu lebih
cantik dari Tuan Putri manapun.”
“.....!”
“Ah......bukan.......maaf......”
“Hei, Claire, kenapa kamu memegang benda seperti itu!? Itu alat
tangan untuk mengupas sayuran, bukan untuk dipakai pada orang
lain........uwaaa, stop—“
Bagian 3
“Kuu, nggak bisa kupercaya ada cara lain untuk menggunakan alat
pengupas sayuran......”
“Itu memang seperti kata-kata yang Gadis Tuan Putri dari [Institut
Upacara Kedewaan] akan katakan.”
Karena dia adalah pakar [Kagura], yang menghibur Roh, sudah pasti
keahliannya sangat hebat.
Kamito jujur saja sangat kagum. Itu adalah pencapaian yang hebat.
Alaminya, karena penampilan lebih penting daripada rasa untuk
makanan yang disajikan pada Roh, Kamito penasaran apa ada bedanya
dengan makanan yang biasa disantap manusia.
Bumbu pedas. Kuah dalam panci memang menjadi merah dan membuat
bahan masakannya terlihat pedas.
Ia memiliki pupil mata hitam, alis panjang, dan kulit putih seperti
wanita salju.
Meski seharusnya mereka baru bertemu untuk pertama kali, gadis itu
entah kenapa mengenal identitas sejati Kamito.
“Ah, sebaiknya kamu tak menganggap enteng Gadis Tuan Putri, yang
melayani Raja Elemental dari [Institut Upacara Kedewaan]. Aku bisa
membaca pikiranmu seperti memungut sesuatu.”
“Kamito, tentang
penyajian daging gilingku
ini, lebih enak matang?
Atau yang setengah
matang?”
*Gogogogogogo-----!!*
Bagian 4
Est, Scarlet, dan Kamito, yang sudah kecapaian, tengah duduk sisi
demi sisi dalam satu baris.
Bukankah itu lebih mirip benda bernama batubara yang selalu Claire
ucapkan?
“Kalau kuingat ingat, kare makanan laut......kan? Itu yang kamu buat
kan?”
“Itu karena dia Roh Api. Dia mungkin nggak memiliki sesuatu bernama
indera pengecap.”
Gumpalan hitam gosong itu benar benar dimakan oleh Scarlet, namun
Kamito merasa kalau ketimbang memakan sesuatu, ia tengah
membersihkan limbah. Setelah ia selesai makan, ia bersendawa bola
api kecil.
“Guu.......”
“I.....itu....”
“Ehh, apa........ini?”
Itu karena bumbu pedas yang dia gunakan tadi, Kamito yakin soal itu.
“Ap.....apa ini!? Nggak mungkin ada orang yang mau memakan hal
semacam itu!!”
“Ini tidak adil. Aku ragu itu sesuatu yang seorang bangsawan, yang
menjadi figur masyarakat, akan lakukan.”
“Uggg.......!”
“Hyguu-----!?”
*...........Patan!*
“Apa bukan?”
Bagian 5
Sejak saat itu, satu jam sudah berlalu, Kamito tengah menggunakan
shower yang dipasang di kamar mandi.
Karena Fianna bilang dia akan mandi nanti, Kamito memilih mandi
terlebih dahulu tanpa halangan apa-apa.
Sekarang ini, Claire tengah dirawat oleh Scarlet dalam kamar. Saat
ini dia mungkin sedang merintih di ranjang. Kamito berpikir dia sangat
kasihan namun tak ada yang bisa dia lakukan.
Ini sudah waktunya bagi Est untuk tidur. Dia tak bisa kembali ke
Astral Zero, jadi dia perlu banyak tidur, dan biasanya dia akan tidur
selama setengah hari.
Dia adalah gadis, yang merupakan Tuan Putri kedua dari Kerajaan
Orudeshia dan kandidat Tuan Putri Roh kedua setelah Sang Ratu
BencanaRubia Elstein. Kenapa dia bisa tahu identitas sejati Kamito?
Kamito sama sekali tak paham apa niat sejati gadis itu mendekatinya.
“Hn, ah—“
Dia membalas.
“Ap......apa!?”
*Gararaa*—pintu terbuka.
“Ap......ap.......ap.......”
“Ya?”
“....!?”
“Ba.....baju renang?”
Itu adalah baju renang festival air, dimana selapis kain tipis
dikenakan di area dada dan kain tenunan dikenakan disekitar
pinggangnya.
Dia memiliki kaki jenjang yang seksi dan pinggang langsing yang
menunjukkan postur elegannya.
“Eh, ada.......apa?”
“Ap......apa?”
“Ke.......kenapa?”
“Hei, duduklah.”
*Fuyon!*
“....!”
Kamito tak bisa memahami apa yang terjadi dan dalam kondisi pikiran
kacau.
Atau, dengan gadis cantik sedekat ini, tak mungkin tidak akan terasa
nyaman.
“Terjerat?”
*Funyu, Funyun.*
Ini......gawat.....!
“......!?”
“C.....Claire?”
Claire Rogue, yang tengah melihat ke arah bawah dan dengan bahu
bergetar hebat.
*Gogogogogogo....!*
“........”
“Kuu, ka.....kalian........”
Ah.......habislah aku........
Bukan Claire yang biasanya dimana dia akan menghajar Kamito dengan
Lidah Apinya—
“Eh?”, ”Hah?”
Bagian 6
“Ba.....bagaiman
a Kamito? Apa
terasa
nyaman?”
Ada tanda sabuk merah di pahanya yang terlihat dari celah handuk.
Claire memasang cambuk kulit untuk melatih binatang di sekeliling
pahanya. Tanda itu entah kenapa nampak merangsang.
Ampuni aku......
.......Kenapa ini semua harus terjadi, ia sama sekali tak memahami hal
itu.
Ia harus keluar dari tempat ini secepat mungkin, tapi kalau dia
bergerak sedikit saja, dia akan bersentuhan langsung dengan kulit
mereka, jadi meskipun dia berniat kabur keluar, dia tetap tak bisa
keluar.
“Hei, aku yang membuatmu merasa nyaman kan? Katakan kalau ini
terasa nyaman!”
“Ma......maaf......”
“Bu.....bukan apa-apa.”
“Ya.....itu benar.”
Kamito juga cukup tertarik dengan hal itu. Sebagai rekan tim yang
ikut dalam misi yang sama, mereka setidaknya harus memahami tipe
Roh yang digunakan rekannya. Itu juga, tentu saja, tugas penting
berada dalam tim.
“Nanti kutunjukkan kalau perlu. Kontraktor Roh tak bisa begitu saja
memanggil Roh Terkontraknya.”
Memang, ada juga Kontraktor Roh dengan cara berpikir seperti itu
diantara para siswa Akademi.
Karena ada kemungkinan Roh mereka akan diselidiki oleh lawan dari
penampilan atribut mereka, kelemahan, dan sebagainya.
Di sisi lain—
Ada juga yang cara berpikirnya seperti Claire, dan mereka adalah
mayoritas dalam Akademi.
Itu adalah sesuatu yang takkan bisa didengar manusia normal, suara
benturan logam.
Mungkin saja itu duel sesama siswa. Tidak, kalau itu terjadi, Ksatria
Sylphid seharusnya menghentikannya dengan cepat.
Kamito menggenggam tangan kecil Est, dan tubuh gadis itu mendadak
berubah menjadi partikel cahaya.
“Apa-apaan ini.........”
Muncul dari hembusan angin kuat dari Roh Angin Sihir, Ellis, yang
muncul dengan gagah, dibuat membisu.
Hanya dengan melihat, sosok Roh Terkontrak tak bisa ditemukan dari
sekeliling orang itu. Sepertinya orang itu juga tak memegang Senjata
Elemental.
Apa dia menggunakan tipe Roh yang bisa merasuki tubuh manusia?
Pada saat itulah, pola-pola garis muncul di tanah, dan Roh dengan
penampilan serigala ganas dipanggil.
“Jadi itu Rohmu ya!? Sayangnya, itu bukan tandingan Roh Angin
Sihirku!”
“Apa!?”
“.....!?”
Claire Rogue dari kelas Raven turun dengan Lidah Api di tangannya.
Dan kemudian—
Bagian 2
Claire hanya beberapa jarak darinya, dan Fianna juga datang tak lama
kemudian, sambil terengah engah.
“Itu sama sekali bukan urusan kalian. Ini adalah masalah para Ksatria,
jadi kalian mundurlah.”
“Mana bisa begitu. Kita adalah Kontraktor Roh. Dan meskipun tak ada
Ksatria, kita punya kewajiban bertarung untuk melindungi Akademi.”
“Teman berharga kami terluka; apa menurutmu kami akan diam saja?”
“Kamito......”
“Apa!?”
Pada saat itulah, semua yang ada di tempat itu menelan ludah mereka.
Bukan hanya wajah dan suaranya, dilihat dari manapun ciri fisiknya,
tanpa ragu ia adalah laki-laki.
“Apa katamu!”
“Kontrak Ganda!?”
Kontrak Ganda adalah, dengan kata lain, kontrak dengan dua Roh di
saat yang sama.
Ellis mengangguk.
“Hei, bisakah kalian lepaskan aku hari ini saja? Aku tak punya mood
melawan kalian sekarang.”
“Apa-apaan itu?”
Pria itu mengeluarkan litograf hitam kecil dari kantong dadanya untuk
ditunjukkan pada mereka.
“Apa itu?”
“Material super rahasia tentang Spesifikasi Segel yang aku curi dari
Perpustakaan Akademi. Dengan memakai Perangkat Roh Khusus, ini
terisi dengan informasi super padat yang sulit untuk ditranskripsi."
Pada saat itu, cambuk kulit terbang ke arah tangan pria itu.
Itu adalah serangan kejutan Claire. Apa sudah diprediksi? Pria itu
dengan mudah menghindarinya—
“—Kamito, Ellis!”
“Oke!”
“Brengsek kau—“
“Guu—“
“Ellis!”
Kamito berteriak.
“Jangan kabur!”
Pria itu berjalan tanpa suara sama sekali. Ia tak memberi kesempatan
Kamito untuk mengambil jarak diantara mereka.
“Hei, bukankah kau hebat? Seperti yang kuduga dari Penari Pedang
Terkuat.”
“Apa!?”
Pada celah momen itu, ketika kesadarannya pergi untuk sesaat, pria
itu tersenyum dan datang melompat lagi.
“—Terwujudlah, Falchion!”
“Apa!?”
Yang pria itu pegang di tangannya adalah Pedang Biru besar yang
bersinar.
“Ini bukan hal yang patut dikagetkan. Raja Iblis Solomon dikatakan
memiliki tujuh puluh dua Roh, tahu?”
“Kamito, menyingkir!”
Pada saat itulah, tak terhitung bola api meluncur dari belakang. Itu
adalah Sihir Roh Claire.
Itu adalah hujan bola api. Namun, pria itu—Jio Jinzagi mengacungkan
tangannya dengan sikap tenang.
“—Terwujudlah, Aerial!”
“Matilah—Ren Ashbell!”
“......!?”
Pada saat itulah, sebuah puing terbang ke arahnya dari sebuah arah.
“Cih—“
Disana—
Bagian 3
Dipelototi oleh mata merah tajam nan menusuk itu, bahu Fianna
bergetar,
“Begitu—“
“Ah—“
Empat tahun lalu, saat ia berdiri di hadapan dia, pada hari itu.
Hari itu dimana dia merasakan takut dan keputusasaan, ketika hati
Fianna benar-benar patah.
“Maka, matilah—“
“Fianna!”
Namun—
“.....Eh?”
“Kamito-kun?”
“Whoa, aku salah menilaimu rupanya. Kau sampai melindungi orang tak
berguna macam itu.”
“Tak masalah, kalau kau begitu ingin mati, maka akan segera aku
bunuh—“
Pada saat itulah, Lidah Api yang diluncurkan oleh Claire menyerang
Jio.
“Cih, dalam situasi ini, kuampuni kau. Toh aku sudah mengambil
material yang kuperlukan.”
“Yea.......Fianna?”
—Empat tahun silam, adalah hari dimana hati si gadis yang masih kecil
benar-benar hancur.
Pada hari itu, di kuil itu, dimana Sang Raja Elemental disembah,
peristiwa besar yang mengguncang Kerajaan tengah berlangsung.
Didalam lautan api dan asap hitam pekat, seorang gadis tengah
berlari seorang diri.
“Rubia-sama.”
Sang Tuan Putri Roh memberi peringatan dengan suara tanpa emosi.
—Engkau, pelayan dari Sang Anak Raja, Ksatria dan Master Pendekar
Pedang!
Roh Terkontrak di gadis adalah Roh Suci peringkat tinggi, yang sudah
melayani Keluarga Kerajaan Orudeshia selama beberapa generasi.
Namun.
Pada saat itu, Sang Tuan Putri Roh mengayunkan Pedang Api Merah di
tangannya.
Hanya dalam sesaat. Kilatan merah membunuh berkilau, dan Roh Suci
yang baru saja dipanggil terkungkung dalam kobaran api membara dan
lenyap.
“Ap......a.....”
Itu adalah Roh Terkontrak yang selama ini sangat dia percayai.
Si gadis itu bukanlah Tuan Putri kedua Kerajaan, maupun Gadis Tuan
Putri elit dari [Institut Upacara Kedewaan].
Bagian 2
“......!?”
“Mimpi..........”
Ini adalah kamar Claire di asrama Kelas Raven. Bersinar dari jendela
adalah cahaya mentari pagi.
Kalau dia tak melindungiku pada waktu itu, mungkin sekarang aku—
.......Sama seperti hari itu. Pada akhirnya aku tak bisa berbuat apa
apa.
“Kyaaa!?”
“M-Maaf!”
“Ah, bukan hal besar. Apalagi Claire sudah memanggil tim medis.”
“Tidak, Fianna, kalau kamu tak memakai Bijih Roh waktu itu, habislah
aku. Makasih sudah menolongku. Soal pelepasan Bijih Roh, bukankah
harganya sangat mahal?”
“Itu dia—sebelum kita berangkat untuk misi, ada yang harus kita
bicarakan.”
“......Jangan pura pura bodoh. Kamu tahu kan? Tentang persoalan itu.”
Ujar Kamito dengan nada jengkel, dan kata, suara kecil terdengar
dari luar ruangan.
Fianna tersenyum nakal. Itu adalah wajah seorang gadis saat ingin
mempermainkan seseorang.
“Aku paham. Hanya kita berdua saja, di tempat tanpa Claire, ada yang
harus kita bicarakan berdua.”
“Hei, Kamito, hanya kalian berdua saja, di tempat tanpa aku, hal
penting macam apa yang kalian berdua bicarakan?”
*Gogogogogogogogogo......!*
“Scarlet!”
“Eh.......Kyaaaaa!”
Bagian 3
“Baik, Nyonya.”
Roh sebenarnya sangat suka jalan jalan di hutan. [Hutan Roh] yang
mengelilingi Akademi adalah lingkungan yang memberikan perasaan
sangat bagus bagi Roh yang terwujud di dunia ini.
“Ah, itu Tuan Kamito. Gadis di sampingnya, kalau tidak salah, adalah
siswa pindahan baru, Fianna-san.”
“......”
“Iya, aku benci dia! Orang nggak tahu malu macam dia!”
Tepat pada saat itu juga, Claire keluar dari gerbang terluar asrama
kelas Raven.
.......Dia mungkin rivalku, tapi tetap saja aku tak bisa mengabaikannya.
“Ke-Kenapa dia, apa dada besar itu bagus, gumpalan lemak itu.......”
“.....! Ri-Rinslet!”
Claire.......merintih.
“A-Aku nggak peduli sama cowok itu lagi! Kuharap dia mati tercekik
karena tenggelam dalam dada!”
“Nggak masalah kok kalau aku bisa berbagi dan memberi dadaku
buatmu, tapi—“
“Eh?”
Rinslet mengingat tentang hal yang tanpa sengaja ia dengar dari Carol
kemarin.
“A-Apa?”
“Aku juga ingin diberi hak ikut serta dalam misi yang baru diambil
Tim Scarlet.”
“Nggak adil kalau kalian saja yang bisa pergi piknik. Selain itu, akan
merepotkan kalau pelayanku bisa dijinakkan sesuka hatimu di tempat
yang nggak terjangkau mataku.”
“Itu bukan piknik, tapi misi. Selain itu, Kamito bukan pelayanmu.”
“Begitu, sayang sekali ya, tapi aku nggak bisa mengatakan metode
untuk membesarkan dadamu.”
“Guu.......”
“.......A-Aku paham.”
Bagian 4
Sepanjang waktu itu, Kamito dan Fianna sudah berada jauh di dalam
[Hutan Roh].
Di malam hari, ini adalah hutan kegelapan dengan Roh Roh berkeliaran
dimana mana, namun sepanjang pagi, ia memberikan kesan layaknya
kuil suci, sehingga [Hutan Roh] itu memiliki dua wajah berbeda.
“Ini bukan tempat yang cocok buat kencan. Ada Roh Roh yang nggak
bisa terlihat mata berkeliaran dimana mana.”
“Nggak apa apa. Anggap saja aku tipe yang lebih bersemangat kalau
dilihat jelas.”
Kamito tak perlu khawatir ada orang yang mendengar obrolan mereka.
“.........”
“Hutan?”
“Ah!”
“........A-Aku ingat!”
Tiga tahun lalu, dia adalah gadis yang dia selamatkan saat tengah
diserang oleh Roh di Hutan Astral Zero.
“.....Iya, huuuuh.”
“......Maaf.”
“Nggak apa apa. Aku sudah memaafkanmu. Aku jengkel karena kamu
nggak mengingatku, tapi, yah, itu saja. Bagi kamu, itu hanya satu gadis
yang kebetulan kamu selamatkan.”
“Ap.....!?”
“Cuma bercanda.”
“......Ke-Kenapa kamu.”
Kenapa dia harus mendekati Kamito? Alasan itu masih belum jelas.
“Tentang aku?”
“Yea. Beberapa hari lalu, aku dengar rumor dari butler di istanaku.
Bahwa terdapat Kontraktor Roh laki laki, yang mengalahkan Roh
Militer yang mengamuk. Setelah menyelidiki, nama itu—“
“Itu dia. Namun, aku segera tahu dari bagian Kontraktor Roh laki
lakinya.”
“Sudah cukup.”
“Apa maksudmu?”
“Kalau aku berada satu tim dengan Ren Ashbell, Sang Penari Pedang
Terkuat, kupikir aku bisa menjuarai Tarian Pedang kali ini.”
“Emm........ketahuan deh.”
Yang pasti, dia adalah Tuan Putri sungguhan, dan dengan cara keras,
dia adalah Gadis Tuan Putri terkenal dari [Institut Upacara
Kedewaan]. Karena berhubungan dengan bidang itu, katakan saja,
bahwa dia gadis yang lebih lugu dari para Nona muda di Akademi ini.
“Itu......”
“.......Begitu.”
Dengan alasan semacam itu, tak mungkin dia memiliki tatapan seperti
itu.
“Hm, kenapa?”
“Ellis?”
Tak lama dari belakang, Rakka dan Reishia dari Ksatria muncul.
“Itu kata kata kami. Karena penyusup kemarin, para Ksatria jadi
super sibuk. Aku ingin kamu lebih berhati hati dalam bertindak.”
Tak lama kemudian, sudut pandang Ellis berpindah pada Fianna, yang
berdiri di samping Kamito.
“Bodoh sekali, dengan pria dan wanita berduaan saja di hutan hanya
satu hal yang perlu dipikirkan.”
“Oi, Fianna!?”
“Anu, yang tadi kami lakukan. Pokoknya, apa saja yang kamu
bayangkan di imajinasimu.”
Ia mengayunkan pedangnya.
“Sungguh ironis!”
Kamito berteriak.
“Mohon maaf, saat ketua kami ada denganmu, emosinya selalu nggak
stabil.”
Wajah Ellis memerah padam, dan dia melotot pada Reishia, yang
terkikik.
Itu benar. Mereka membawa lentera yang terisi oleh Bijih Roh kecil
di tangan mereka.
“Apa maksudnya?”
“Itu misi yang baru kami terima pagi ini. Rinciannya adalah menangkap
penyusup dan mengambil kembali material super rahasia yang dicuri.”
Dia adalah Kontraktor Roh laki laki, yang menggunakan beberapa Roh
Terkontrak.
Penyihir itu.....
“.....Hei, Ellis. Karena tujuan kita sama, kenapa kamu tak bergabung
dengan kami saja?”
Assasin bernama Jio Jinzagi itu sudah jelas bukan lawan yang biasa.
“Kamito, kuhargai ajakanmu, tapi aku tak bisa begitu saja meminjam
bantuanmu. Ini sesuatu yang harus diselesaikan oleh Ksatria Sylphid.”
“A-Ah.......kamu juga.”
Bagian 5
“Ng-nggak mungkin aku bisa lakukan itu! Selain itu, laki laki yang aku
su-suka—“
“............”
Pada waktu itu, wajah Kamito entah kenapa muncul dalam pikiran
Claire.
“Eh?.......A-apa iya? Itu nggak benar, biasa saja, biasa saja kok.”
Satu gosokan, dua gosokan, tiap tiap waktu dadanya terus membesar
seperti kue yang mekar.
“Nyaa?”
Dia menghadap lantai dan melempar bantal, dan si Roh Api kabur
dengan panik.
.......Ada apa denganku. Kenapa aku jadi merasa panas. Apa mungkin
aku demam.
“Ah, hn.....”
Funyuu. Funyuu.
Tak lama kemudian, tak terhitung bola api yang diluncurkan Claire
mementalkan Kamito.
Bagian 6
Dengan ini dan itu, satu jam telah lewat. Di plaza di depan gerbang,
Kamito tengah mempersiapkan keberangkatan.
Itu bukan tempat yang jauh dari Akademi. Jaraknya mungkin bisa
dicapai tak sampai sehari menaiki kuda melewati jalan utama.
Sepertinya tim Ellis sudah berangkat lebih dulu. Bagi gadis gadis itu,
yang menerima perlindungan Dewa Roh Angin, mereka pasti sudah
sampai ke tempat itu lebih awal.
Rinslet bergidik.
Karena dia bukan Kontraktor Roh, wajar kalau dia tak ikut dalam misi.
Dia adalah pengurus Akademi.
“Kuharap kamu masih bisa bangun pagi meski aku nggak ada. Makanlah
teratur tiga kali sehari. Untuk mencuci, selesaikanlah sebelum
tertutupi gelembung lagi.”
“Baik, Nyonya, saya akan terus bekerja keras meski Nyonya tidak
ada.”
“Yah, kalau kamu maunya yang seperti itu, nggak apa apa sih, tapi.....”
Kamito takjub melihat maid yang tak bisa apa apa itu.
Kamito menoleh, dan Fianna, yang berada di atas kuda, tengah diayun
ayunkan—
“Kyaaa!”
“Astaga, padahal Tuan Putri Kerajaan, kamu nggak bisa naik kuda?
Menaiki kuda itu keharusan bagi setiap bangsawan, tahu?”
“Yea, benar sekali. Karena aku nggak punya dada aeroyang nggak
menahan hambatan udara sepertimu, aku mungkin nggak cocok naik
kuda. Karena aku menangkap hambatan udara.”
“Fufufu......”
“Kalian.......”
“Hei, karena aku nggak bisa naik kuda, Kamito yang akan memberiku
tunggangan.”
“Ha?”
“Ap.....!”,”Hei.....!”
“Grh.....”
“Ah, kenapa?”
Saat ini tengah malam ketika, setelah menaiki kuda mereka sepanjang
hari, kelompok akhirnya mencapai pintu masuk Kota Tambang.
“Manusia—ya.”
Di sisi lain dari kota terlantar, masih terisi lorong lorong tak
terhitung jumlahnya, tambang besar berdiri menjulang sepanjang
sekelilingnya.
“Kamu mungkin dalam posisi untuk dilindungi. Namun, sejak awal, ada
masalah apa dengan Roh Terkontrakmu? Karena Kontraktor Roh itu
mungkin sedang dalam persembunyian, buatlah dia dalam kondisi
dimana kamu bisa segera menggunakannya.”
“Itu—“
“Gempa bumi.....?”
Itu adalah Kuil megah yang menggunakan beberapa pilar batu raksasa.
Namun—
Kuil Agung, yang mana semua patungnya hancur, semua Bijih Roh yang
terdapat di batu pilarnya dirampok dan membuat Roh disekitarnya
kegirangan, telah bertransformasi menjadi reruntuhan yang bahkan
nampak tragis untuk dilihat.
“Sungguh aneh—“
“Ritual?”
Sepertinya ia tengah mencari jejak kaki dan jejak jejak luka dan
semacamnya dari jalan batu.
“Ritual pelepasan...........”
Yang jelas, kalau segel Roh itu dilepaskan, sudah tentu kalau kota di
sekitarnya akan berubah menjadi daratan hangus.
“Belum, masih baik baik saja. Kuil ini bukan «Kuil Sejati» yang
superior.”
Kamito menoleh.
“Api, menyalalah!”
Claire melafalkan mantra, dan Roh Api sihir menyala di ruang kosong.
“A-Apa!?”
“......Kamu, jangan jangan, apa kamu takut dengan hal hal horor seperti
ini?”
Dari tengkorak yang remuk, kabut hitam mengepul keluar dan lenyap
ke ruang kosong.
“Jangan jangan—“
Rasa sakit seperti ditusuk terasa di tempat segel rohnya, pada saat
itu—
“....!?”
Bagian 2
Ini adalah tambang bijih Roh yang menjulang di atas kota terlantar.
Mereka akhirnya sampai di pintu masuk—
“Kamito, itu—“
“Ha, seperti yang kuduga dari Ketua Ksatria-sama, kau benar benar
bisa menghiburku, bukan begitu?”
Dinding lorong hancur, dan batu batuan dasar yang keras pecah
berkeping keping seperti kaca.
“Hei, hei, apa itu saja? Apa menjadi Ksatria adalah bagian permainan
anak anak?”
“Brengsek kau!”
Itu adalah tombak yang menciptakan bilah bilah angin, yang sudah
cukup menyiksa Kamito dalam duel di Akademi. Biarpun dia
menghindarinya dengan jarak setipis kertas, tak terhitung bilah angin
yang ditambahkan setelahnya akan memotong lawannya kecil kecil—
Namun.
“.....!?”
Diserang oleh bilah bilah yang menari dengan ganas, tubuh Ellis
terlempar ke dinding.
“—Ellis!”
“Kamito, jangan!”
Pada saat itu, ukiran segel Roh di tangan kanan Jio bersinar—
“Ga, ha....!”
“Ellis......kuu!”
Namun, Jio Inzagi hanya berdiri dengan tenang di dalam kabut racun
mematikan.
“Kalau pakai panah sihir Rinslet, bisakah dia menembak dari luar jarak
efektif kabut beracun?”
Kalau dia menembak sembarangan, bisa bisa dia ikut menghabisi Ellis
dan yang lainnya, yang tergeletak di dekatnya.
Itu hanya berpikir beberapa detik, namun selama itu, tubuh Ellis dan
yang lainnya sedang dimangsa oleh racun.
“Sialan........”
“Ellis!?”
Dan kemudian—
“Haa, haa......kaa.....haa!”
Kedua kakinya, yang tertutupi oleh kaos kaki panjang yang sobek
sobek, mengalami kram serius.
Segel Roh yang terukir di seluruh tubuh Jio menyala dengan terang—
Di saat yang sama ketika Kamito menghindar, dua hembusan bola api
dilepaskan dan menyerang Jio.
Ellis nampak kehabisan nafas, dan sepertinya dia bisa pingsan kapan
saja.
Ellis sendiri berada dalam kondisi dimana dia nyaris tak kuat untuk
berdiri.
“.....!”
“Jangan halangi aku, itu perpisahan yang lama dinanti dimana aku ingin
menghajar wanita kurang ajar itu sampai mampus.”
“—Aku lega.”
“Haa, bicara apa kau ini! Sayang sekali ya, tapi mustahil bagimu untuk
mengalahkanku.”
Claire dan yang lain datang dengan berlari. Memegang Lidah Apinya,
dia berdiri di samping Kamito.
“Kamito, kamu dan aku akan menyudutkan lelaki itu. Rinslet akan jadi
baterai pendukung jarak jauh.”
“Apanya yang baterai pendukung jarak jauh! Aku ini pemanah handal!”
“Bisakah kita cari tahu siapa yang lebih kuat, Gladius atau pedang
itu?”
“Jangan melucu. Lebih baik kau tak menyamakan Est ku dengan roh
pedang kelas tiga itu!”
Bagian 3
“Hah, aku tak punya sesuatu bernama tujuan. Jujur saja, bagiku, aku
tak peduli soal Jormungandr. Aku akan mengalahkanmu dan
membuktikan kalau akulah penerus Raja Iblis—itu saja!!”
Tekanan pedang itu begitu luar biasa. Jio berhasil bertahan memakai
Gladius—namun,
“Apa!?”
Mengincar Roh Pedang yang muncul dari ruang kosong, Kamito tanpa
ampun mengayunkan pedangnya.
Terdengar suara logam pecah, dan Roh Pedang keduanya juga lenyap
secara tragis.
Itu adalah Senjata Elemental yang memiliki dua nama, [Pedang Suci
Pembunuh Raja Iblis], dan [Pembunuh Iblis].
“.....Pria ini, apa apaan dia, berapa banyak Roh yang menjalin kontrak
dengannya?”
Ini bukan lawan yang bisa dia putuskan kemenangan dengan satu
serangan, seperti Roh raksasa yang mengamuk di Kota Tambang.
Claire melepaskan bola api sihir roh untuk menangkis Roh es—
“....!?”
“Kyaa!”
“Claire!”
Kalau dia masih seorang Ren Ashbell seperti tiga tahun silam—
Dia yakin untuk tak menoleh ke arah Claire dan memberi Jio
kesempatan untuk menggunakan Rohnya.
Sebagai Kontraktor Roh, itu adalah masa kekosongan tiga tahun yang
fatal.
Dari area bebatuan runtuh, terdapat kabut debu tebal yang mengepul
ke atas.
Mereka tak berpikir kalau dia akan baik baik saja setelah terkena
hujan panah.
Namun.
“Dan kemudian, yang satu ini, uh—bisa juga digunakan dengan cara
seperti ini.”
“Kyaaa!”
Seragam Akademinya
robek robek, dan kulit
putih berseminya menjadi
terekspos.
“Guu......I-Ini tak
termaafkan......melakukan
hal seperti
itu.......padaku.....”
“—Jio Inzagi!”
“Guu.....”
Jio mendengus.
“—salah!”
“Seperti ini!”
“Sial....!”
Bagian 4
“—Apa?”
Pada saat itu, kilatan menyilaukan tercipta, dan ledakan yang seolah
meledakkan gendang telinga menggema.
“U.....”
“.....Ka-Kamito-kun?”
Ellis dan kedua Ksatria lain sudah jatuh. Mereka sama sekali bukan
dalam kondisi dimana mereka bisa berdiri.
“Fianna.......mundurlah.”
“Kamito-kun!”
Dia juga tak bisa memakai Senjata Elementalnya secara efisien, dan
kondisi saat ini sangat susah payah, dan namun disamping itu—
“........”
“Roh Terkontrak......ku.....?”
“....Ah?”
“.....Fianna?”
“Minggirlah, Kamito-kun.”
Empat tahun lalu—seperti waktu itu dimana dia berdiri tegak dan
mencoba menghalangi sang Ratu Bencana.
Ia dengan cepat melepas tali yang mengikat dadanya, dan batu merah
kemilau berguling ke telapak tangannya.
Itu adalah Bijih Roh yang dicetak seperti berlian berbentuk koma.
“Dasar penyihir......!”
“Ug.......”
“Kamito!”
“Kamito-kun!”
“.....Claire, Fianna.”
Lorong telah runtuh dan sepertinya jalan benar benar terblokir oleh
jatuhan tanah dan batu.
“Ouchhhhh!”
“Fianna melepaskan Roh yang tersegel dalam Bijih Roh. Dia tertelan
kedalam pilar cahaya dan menghilang........Tapi, meski begitu, kupikir
dia belum mati.”
Roh Suci yang Fianna lepaskan itu adalah, tanpa ragu, Roh Peringkat
Tinggi.
“....?”
“Hei kamu, kamu juga nggak tahu Batu Darah? Itu pengetahuan umum
untuk Kontraktor Roh.”
“Apa boleh buat, aku berbeda dari bangsawan, dan aku tak familiar
dengan hal seperti itu.”
“Begitukah......”
“Ug.....Ja-jangan lihat.......”
“Mengelabui?”
“....”
“Nggak, ada juga laki laki yang suka wanita biarpun dada mereka
kecil.”
“Eh?”
“Ya, apalagi, tiap orang punya selera lawan jenis sendiri. Tapi, secara
pribadi, kupikir dibanding nggak punya sama sekali, punya itu lebih
baik.........Ouw!”
“Ka-kamu, kamu.......!”
“Uuu!”
“Uh, apa?”
Roh dan bagian kekuatannya, yang dilepaskan dari Bijih Roh, akan
sekejap kembali ke Astral Zero, dan takkan bisa digunakan lagi.
“....”
“Yah, suatu saat pasti akan ketahuan juga. Akan kukatakan pada
kalian disini dan sekarang juga.”
“...?”
Kamito dan Claire saling bertukar tatap pada ekspresi serius tak
wajar Fianna.
Bagian 2
“Gadis Tuan Putri, yang bahkan tak bisa memakai Roh Terkontrak, tak
memiliki kualifikasi untuk menjadi Tuan Putri Roh yang layak melayani
Raja Elemental.”
“....”
Dan kemudian, Fianna adalah Gadis Tuan Putri dari [Institut Ritual
Kedewaan] yang sama dengannya.
“Tapi, bagaimana kamu bisa lolos dalam Ujian masuk? Kalau aku tidak
salah, pasti ada Ujian Praktek kan?”
“Petugas Pengawas juga tak pernah berpikir kalau akan ada orang
melakukan hal seperti itu.”
“Bego amat, kalau kamu masuk dengan cara itu, bukankah sudah jelas
kalau kamu akan terekspos dalam sekejap? Sampai kamu melakukan
hal seperti itu, kenapa kamu datang ke Akademi ini?”
“Itu—“
Tujuannya adalah masuk dalam tim dengan Penari Pedang Terkuat dan
memenangkan Tarian Pedang.
“....”
“.....Itu benar. Karena aku berpikir kalau kalian akan menerima aku.”
“Apa maksudmu?”
“Bagaimanapun juga, kalian memiliki Kontraktor Roh laki laki dan kamu
adalah adik dari Ratu Bencana. Biarpun Ratu yang Hilang sepertiku,
yang sudah kehilangan kualifikasi Kontraktor Rohnya bergabung,
nggak akan terlihat ganjil, ya kan?”
“Apa yang aku harus lakukan? Sebuah Tim nggak akan memerlukan
Kontraktor Roh yang nggak bisa memakai Roh Terkontraknya, jadi
bagaimana?”
“...!”
“Jangan samakan aku denganmu! Aku punya lebih banyak dari kamu,
Claire!”
“.....!?”
Dari langit langit yang hampir runtuh, pecahan puing puing berjatuhan
dalam jumlah besar.
“.....Gempa lagi!?”
Kamito memanggilnya.
“Belum, aku masih belum kuat berjalan. Ini memalukan tapi kakiku
lumpuh oleh racun.”
“Meski begitu, kita harus mencari Kuil Sejati tersembunyi lebih dulu,
dan merebutnya.”
Yang jelas, ini adalah Tambang yang diabaikan beberapa dekade lalu.
Lorongnya tidak dipertahankan, dan di atas semua itu, ada bahaya
kalau itu akan runtuh sendiri bahkan oleh gempa kecil seperti yang
barusan terjadi.
“Selain itu, bisa saja kita menemui Jio Inzagi itu lagi.”
“Pria itu, seolah olah dia adalah Raja Iblis yang sebenarnya.......”
“Est?”
“Ya, Kamito, pada waktu dahulu sekali sebelum tempat ini menjadi
tambang – beberapa ratus tahun lalu, gunung ini sendiri adalah Kuil
Peringkat Tinggi yang digunakan untuk memuja Roh. Aku mengunjungi
tempat ini beberapa kali sebelum aku disegel kedalam pedang.”
Itu benar, Est pada dasarnya adalah Roh Peringkat Tinggi, yang
disegel beberapa ratus tahun lalu. Tidaklah aneh bahkan kalau dia
dipuja oleh semua orang di Gunung suci.
“Tentu saja.”
“Ahh.”
“....”
Mereka berdua—
*Hyooooooo.......!*
“Ap-Apa.....”
Dia secara insting melangkah mundur oleh tatapan tajam para gadis.
“......”
“Ah—“
“Kami baik baik saja. Selagi kamu tak sadarkan diri, aku sudah
melepaskan dan mengirim Simorg ke Akademi. Para Ksatria pasti akan
berdatangan untuk membantu kami disini di waktu subuh.”
“Ellis.......”
“Sepertinya aku juga nggak bisa bertarung, aku akan tinggal disini
untuk merawat mereka.”
“........”
Bagian 3
“—Cih, ouchh.....”
—Disana.
“Aku tak pernah menduga kalau akan ada pengguna Roh Suci diantara
mereka. Meski Thanatos itu peringkat top untuk atribut kegelapan,
kompatibilitasnya sangat buruk melawan Roh dengan atribut suci.”
Gadis hitam kelam dengan pasti menunjukkan segel roh yang terukir
di tangan kirinya sendiri.
Bagian 4
Ada banyak pintu yang pernah disegel, namun mereka semua telah
terbuka.
Mungkin itu adalah ulah dari orang orangnya Jio Inzagi, yang telah
menyelenggarakan ritual di kuil di atas tanah.
“Juga seperti itu ketika kita membentuk tim untuk turnamen. Bukan,
bukan hanya sepanjang pertandingan itu, aku merasa seperti itu juga
saat kamu sedang mengikuti pelajaran, dan juga saat kamu berada di
“Hei, apa masih belum sampai juga, Est? Padahal, kita sudah berjalan
lebih dari satu jam sejak tadi.”
“Ap!”
“Apa boleh buat, itu bahkan beberapa ratus tahun sebelum Est
disegel.”
“Disini, Kamito.”
Itu bukan sesuatu yang diukir sepanjang masa beberapa ratus tahun
ini—sepertinya itu adalah reruntuhan mistis dari zaman mitos.
Api, air, angin, bumi, suci – Raja Raja dari lima atribut yang
mengendalikan Astral Zero.
“Hn?”
“Pintu tersembunyi?—“
“Ini adalah reruntuhan historis dari zaman mitos. Pintu ini hanya bisa
dibuka oleh Roh Peringkat Tinggi.”
“.....”
Ia memiliki lantai batu akik yang terpoles bagus. Juga memiliki langit
langit stalaktit yang dihiasi dengan tak terhitung Bijih Roh.
Tiap tiap Bijih Roh memancarkan cahaya pucat misterius, dan mereka
berkilau menyinari bagian dalam gua.
Di tengah gua raksasa – terdapat kuil yang dibuat dengan kristal dan
logam yang mahal.
Dibandingkan dengan Kuil Agung di atas tanah, ini cukup sunyi, namun
jauh lebih khidmat.
Air bawah tanah yang jernih, yang menetes ke bawah dari stalaktit,
tengah terkumpul.
“Benar juga, aku juga mau mandi. Kesucianku sudah sangat jatuh
karena pertarungan beberapa saat lalu.”
Bagian 5
-*Splash*.
Claire membuat suara ‘hyan’ yang seksi pada tetesan air yang jatuh
dari stalaktit langit langit.
“Eh?”
*Sususu*.*sususu*.*sususu*.
“Hei, Fianna, telan rasa malumu, ada sesuatu yang mau kutanyakan.”
“Ap-Apa!?”
“Da-dada wanita akan menjadi besar kalau meminta laki laki yang
disukai menggosoknya.......apa itu sungguhan?”
“.....Eh?”
Dan kemudian—
“Namun aku ada seseorang yang juga menanyakan hal yang sama di
masa lalu.”
“....?”
Sambil Fianna tertawa terpingkal pingkal, dia menyeka air mata yang
muncul di sudut matanya.
Pada subjek itu, sudah lama sekali sejak dia tertawa secara alami
seperti itu.
“Apa maksudmu?”
“Bukan apa apa. Ahh, nanti kalau kamu sudah dewasa, dadamu akan
jadi besar dengan sendirinya.”
Funyuuuu.........
Suara jeritan dan air yang keras menggema sepanjang kuil suci bawah
tanah.
Bagian 6
Dia adalah Kontraktor Roh laki laki, yang dengan bebas memakai tak
terhitung Roh—dalam cara tertentu, sebuah eksistensi yang lebih
terlarang dari Kamito.
“Tentu saja. Dia tak layak menyebut dirinya Raja Iblis dengan
levelnya saat ini.”
“...?Apa maksudmu?”
.......Astaga, dari mana Roh Pedang ini mempelajari hal semacam itu?
“Sepertinya begitu.”
“Ya, dia bukan lawan yang bisa kamu beri tipuan murahan beberapa
kali. Biarpun kamu bisa, kamu tak lagi mempunyai Batu Darah.”
“Jangan meremehkan aku, Claire Rogue. Aku bukan Tuan Putri, yang
hanya bisa dilindungi. Sekarang, aku adalah rekan yang sebanding
dalam Tim.”
“Aku adalah Gadis Tuan Putri kedua dari [Institut Ritual Kedewaan] –
sebagai adik Rubia Elstein, kamu tahu kalau itu bukan eksistensi
rapuh yang hanya bisa menampilkan tarian saja, kan?”
Dan, kuil ini sendiri adalah tempat yang paling cocok baginya untuk
menampilkan kekuatan penuhnya.
“.....Aku paham.”
Bagian 2
“.....AP!?”
“....”
Ia adalah Raja Iblis, yang menggunakan tujuh puluh dua Roh dan
membawa benua pada kehancuran.
Dengan pemikiran itu, mereka mengumpulkan para anak laki laki yang
dipandang memiliki kemampuan bahkan sedikit bertukar perasaan
dengan Roh, dan melakukan hipnotis, penerapan obat obatan,
eksperimen penggunaan Roh dan lain lain. Namun, tingkat
kesuksesannya nol besar.
“—Benar.”
Kamito—
“Kontraktor Roh laki laki, yang menggunakan tujuh puluh dua Roh—
kalau itu dianggap sebagai kesuksesan, maka kau adalah Sama sekali
bukan kesuksesan, tahu? .”
“......Apa?”
“Aku awalnya juga dibodohi. Entah kau benar benar memakai tujuh
puluh dua Roh Terkontrak—namun, ternyata aku salah.”
“...!”
Benar sekali—semua Roh, yang Jio Inzagi gunakan, bukanlah Roh yang
telah saling bertukar ritual kontrak.
Selain itu, tak peduli betapa kuatnya Senjata Elemental Est itu, aneh
bahwa sebuah Roh Pedang, terkenal karena stamina tingkat tingginya,
akan patah semudah itu.
“......Poinku adalah mereka semua sama dengan Bijih Roh yang Fianna
gunakan dan buang.”
Kekuatan spiritual yang dia pikir tak ada habisnya juga hanyalah ilusi.
“Kau adalah Raja Iblis palsu, Jio Inzagi. Tidak, kau bahkan bukan
Kontraktor Roh.”
Dia berpura pura seolah dia mengontrak beberapa Roh, namun itu tak
lebih dari muslihat.
“Biarpun kau tahu itu, tak ada perubahan fakta kalau kau takkan bisa
mengalahkanku.”
Itu adalah gumpalan lava, terselimuti dalam api hitam. Taring api
menggigit lengan kirinya yang diangkat di atas kepalanya.
“.....Raaaa!”
Api meledak dan terpecah pecah. Ada batu batuan lava yang hancur
lebur. Kalau itu adalah Roh Terkontrak, dia akan kembali lagi untuk
melindungi majikannya—Namun, Roh Tersegel, yang hanya dilepaskan
secara paksa, lenyap ke ruang kosong seolah tak ada sisa.
Namun, serangan itu terhenti oleh Roh perisai yang Jio panggil.
“Ap.....a!?”
“Ooooooo!”
“Inilah kekuatan dari Roh Pedang yang diikat oleh Segel Roh—Jio
Inzagi!”
“......Brengsek kauuu!”
“—Apa!?”
“...!?”
Dari tempat dimana retakan itu muncul, sesuatu seperti karat hitam
mulai menyebar—
“Guu.....!”
“Kau tak bisa menerima Roh sebagai alat. Sehingga, kau menjadi
lemah.”
“Ahh?.......Benar sekali. Tuan Putri itu juga memegang hal yang sama.”
“Batu Darah.....?”
Itu adalah harta karun level nasional yang bisa menyegel kekuatan
dari Roh Peringkat Top.
Jio tertawa dengan keras dengan berlian di tangannya, dan segel yang
terukir di seluruh tubuhnya memancarkan cahaya menyilaukan.
“Kau masih punya nyali mengatakan itu, aku akan jadikan Roh
Pedangmu milikku disini dan sekarang—“
“Jio Inzagi, apa kau tahu? Lorong ini bisa memantulkan suara dengan
sangat baik.”
“Apa?”
Bahwa Roh yang dia gunakan bukanlah Roh Terkontrak, namun hanya
Roh Tersegel.
Pada saat itu, Lidah Api yang diluncurkan melingkari sekitar tangan
kanan Jio.
“....!?”
“Kenapa kamu........”
Bahkan untuk seorang gadis, yang bertindak seperti anak nakal, dia
bukanlah gadis tanpa kekuatan yang hanya bisa diam ketakutan.
Bagian 3
Diserang habis habisan oleh rasa takut luar biasa dan rasa
ketidakberdayaan, dia menjadi tak mampu menggunakan Rohnya.
Sikap dari si gadis, yang kelewat tegas pada dirinya dan orang lain,
sepertinya sudah memicu kebencian sebelum dia mengetahuinya.
Dengan anak laki laki dari hari itu, mungkin karena itulah yang
membuat ia ingin bertarung bersama.
Bahkan ketika Kamito mengetahui kalau Fianna tak bisa memakai Roh
terkontraknya, Kamito telah mengatakan itu.
Empat tahun lalu, waktu itu ketika dia berdiri melawan Sang Ratu
Bencana, dia hanya seorang diri.
Namun, saat ini – dia memiliki rekan rekan yang harus ia lindungi.
--Menarilah, kalian semua Roh, lepaslah dari ikatan tubuh itu, dan
menarilah dengan gila bersamaku!
Mendengar percakapan Jio dan Kamito yang bisa terdengar dari sisi
lain dinding, dia menyadarinya secara intuitif.
Kamito telah menyampaikan hal hal yang ia bisa lakukan sebagai pakar
Tarian kagura.
Bagian 4
Kedua tangannya terputar dengan arah yang mustahil, dan segel segel
di seluruh tubuhnya mulai berkedip kedip dengan dahsyat.
“Apa.....itu....!”
“Lebih jauh lagi, mereka tentunya bukan Roh Terkontrak yang terikat
suatu ikatan. Karena kekuatan berlian itu, mereka hanya Roh
Tersegel yang secara paksa dibuat tunduk. Tak mungkin mereka tak
terpengaruh oleh keikutcampuran dari luar—seperti efek Kagura
yang Fianna dedikasikan.”
“Guu........sial, gaaaa!”
Itu—
“Maaf tapi sesuatu seperti Roh yang kehilangan kendali sama sekali
bukan lawan buatku.”
“Guu.....haaa.....”
“...!?”
Itu adalah suara menyenangkan, yang tak mungkin pernah dia lupakan.
“Restia....”
Diatas semua itu, rasa berdegup dari segel Roh, yang terukir di
tangan kirinya, memberitahunya kehadiran dia.
“.....Dia?”
“Kamito, kamu pasti akan menemui dia. Namun, belum sekarang. Kamu
masih belum bangkit.”
“Restia, aku—“
“Kamu bukan Raja Iblis. Kamu bahkan bukan Kontraktor Roh. Kamu
hanya kegagalan........”
Dia berdiri seperti itu, dan mengayunkan Restia dari atas ke bawah.
“Ap!?”
“Ha, hahahaha, ha! Inilah kekuatan dari Raja Iblis, yang dengan paksa
bahkan bisa memerintah Roh Peringkat Tinggi!”
“Restia!”
“Itu......jangan jangan..........Restia.......”
“Scarlet!”
Claire berteriak.
Mengincar Jio, yang tengah tertawa gila dengan keras, kucing neraka
membara menyerbu ke arahnya.
“Kyaa!”
“Claire!”
“Jio Inzagi!”
“—Akan kena! ”
Bagian 5
Dia tak bisa menghindarinya. Kostum ritual yang berat telah mencuri
kebebasan tubuhnya.
Dada si gadis terisi oleh rasa penyerahan diri yang tenang. Ia secara
refleks menutup matanya.
Namun—
“Fianna!”
“Kamito-kun!?”
“Oooooooo!”
Biarpun dia menjadi berdarah darah dan nyaris tak kuat berdiri.
“.....!”
Itu adalah milik anak laki laki, yang telah menolong si gadis tak
berdaya di hutan Astral Zero.
Itu adalah punggung si anak laki laki, yang menjadi cinta pertamanya –
dan saat ini berada tepat di depan matanya!
“—Aku sudah berubah! Apalagi, aku punya permintaan yang aku ingin
kabulkan!”
Tubuhnya nampak seperti bisa jatuh kapan saja. Namun, dia masih
tetap berdiri.
”---Engkau, budak dari Raja dari anak manusia, Ksatria dan master
pendekar pedang!”
Itu adalah sensasi yang seharusnya telah hilang empat tahun lalu –
degup dari segel Roh.
Ksatria sang Tuan Putri, yang tak pernah merespon tak peduli berapa
kalipun ia memanggilnya sejak hari itu, sekarang—
Roh atribut suci adalah Roh yang hanya bisa digunakan oleh Gadis
Tuan Putri yang memiliki jiwa amat sangat murni.
Fianna, yang telah tergores ke dalam dadanya rasa sakit namun telah
pulih—
Roh Suci Peringkat Tinggi memiliki daya tahan penuh melawan atribut
kegelapan.
“Ap.....a!?”
“Maju, Est!”
“Oooooo!”
“Takkan kubiarkan!”
“Sehingga, aku akan terus menjadi kuat. Lebih kuat dari saat aku
disebut sebagai Ren AshbellPenari Pedang Terkuat.”
Epilog
Jio Inzagi kemudian diringkus oleh para Ksatria dari Akademi, yang
datang menyerbu, dan diserahkan pada militer Orudeshia sebagai
pelaku dari insiden. Raja Iblis palsu itu, yang kehilangan kekuatan
Batu Darahnya, tak lagi memiliki kekuatan untuk melawan.
Roh Kegelapan Restia telah lenyap tepat saat lengan Jio terpotong.
Bukan berarti dia sudah lenyap—itulah yang detak pada segel Roh,
yang terukir di tangan kirinya, beritahu padanya.
“Pokoknya, selama kita terus maju, kita pasti akan bisa bertarung
dengannya.”
Est telanjang—
“......Fianna!?”
“Fufu, apa kamu tahu kalau Gadis Tuan Putri dari [Institut Ritual
Kedewaan] mengetahui banyak teknik untuk bisa menghibur Roh?”
“Kamu nggak berpikir kalau aku ga-gadis tak tahu malu kan? Bahkan
aku.........sangat malu.”
“.....Hei, Fianna, tak apa apakah kalau kamu tak kembali ke [Institut
Ritual Kedewaan]?”
[harapan] itu sudah terkabul, jadi – tak ada lagi artinya tetap berada
di Akademi ini.
“Tak mungkin aku bisa kembali setelah sepanjang waktu ini. Selain itu,
kamu tahu—“
“Rahasia—“
“Ka-Kamito!?”
*Gogogogogogogogo.......!
*
“Oh, Kamito-kun,
apanya yang salah
paham?”
“Ke-Kenapa kamu
membuat kepura puraan
seperti melempar kayu bakar ke mulut gunung berapi!?”
Pada saat itu, kucing neraka dan ksatria berarmor muncul dari ruang
kosong.
Teriakan Kamito itu terhapus dengan sia sia oleh suara keras dari
benturan senjata.
Kata Penutup
Penulis
Dengan ini, telah dua bulan masa ketenangan. Ini Shimizu Yuu. Jilid
kedua dari Komedi Pertarungan x Harem Akademi “Seirei Tsukai no
Blade Dance”, dimana pedang, Roh, dan gadis gadis cantik menari
dengan riuh, telah dihantarkan!
Fianna, yang masuk ke kelas Raven, adalah mantan Tuan Putri kedua
Ordeshia. Dia, yang entah bagaimana mengetahui masa lalu Kamito,
datang mengusik ke dalam kamar Claire—
Baiklah, ini adalah jilid serial yang saya mulai di akhir tahun lalu
namun berkat kalian semua, penjualannya sangat memuaskan, dan
cetak ulang tambahan telah diputuskan segera setelah peluncurannya.
Kalian semua, yang sudah membelinya, saya sangat berterima kasih!
“Seirei Tsukai no Blade Dance” adalah sesuatu yang saya ingin tulis
tanpa memikirkan hal hal rumit dimana masih tetap menarik sebagai
Novel Ringan dan enak dinikmati. Setelah ini, saya juga akan terus
sungguh sungguh untuk tetap maju, jadi terima kasih!
Dan kemudian, terima kasih nomor satu saya pada anda para pembaca
yang memegang buku ini di tangan kalian. Hingga serial ini mampu
disampaikan seperti ini, itu semua berkat dukungan anda para
pembaca!
Saya juga akan tetap menulis untuk Jilid ketiga, jadi terima kasih
banyak.
Ilustrator
Senang bertemu kalian, atau lebih tepatnya, lama tak jumpa, ini
Sakura Hanpen!
Ini adalah Jilid kedua, Wah, *Tepuk Tangan*!! Ini adalah karakter
baru, Fianna-chan.