Profil Kepala Puskesmas

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 6

Profil Kepala Puskesmas

Nama : drg Isah Listiyani


NIP : 19680523 200604 2 001

Riwayat pendidikan :

1. SD Negeri LEMPUYANGAN II

2. SMP Negeri 3 YOGYAKARTA

3. SMA Negeri 4 YOGYAKARTA

4. Fakultas Kedokteran Gigi UGM

Riwayat pekerjaan :

1. Dokter gigi Puskesmas Prambanan 2006 s/d 2009

2. Dokter gigi Puskesmas Tempel I 2009 s/d 2012

3. Dokter gigi Puskesmas Ngaglik I 2012 s/d 2013

4. Dokter gigi Puskesmas Ngaglik II 2013 s/d 2014

Kepala Puskesmas ngemplak II 2014 – sekarang

TUGAS POKOK :

a. Perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan pelayanan

kesehatan masyarakat

b. Penyelenggara pelayanan klinis

c. Penyelenggara kesehatan masyarakat

d. Penyelenggara Ketata Usahaan

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas

Kesehatan sesuai dengan tugas dan fungsinya


Selamat Datang

Salam sehat

Semoga hari ini anda semua tetap dalam keadaan sehat sejahtera

Visi : Menjadi Pusat Pelayanan Kesehatan dengan Pelayanan Prima

untuk mewujudkan Masyarakat Sehat dan Mandiri

MISI

1. Memberikan Pelayanan kesehatan yang Bermetu dan Komprehensif.

2. Memastikan ketersediaan Sumber Daya untuk Pengembangan

Pelayanan.

3. Menjadi Fasilitator dalam mewujudkan kemandirian masyarakat di

bidang kesehatan dan PHBS.

4. Mengembangkan sistim Manajemen yang Aktuntabel.

KEBIJAKAN MUTU

Kami pegawai Puskesmas Ngemplak II berkomitmen untuk

meningkatkan kepuasan pelanggan dengan:

1. Memberikan Pelayanan yang Cepat, Tepat dan Menyeluruh.

2. Meningkatkan Profesionalisme Petugas.

3. Mengelola Sarana dan Prasarana yang memadai.

4. Memberdayakan Masyarakat menuju Kemandirian.

5. Menerapkan sistim Manajemen ISO 9001:2008 secara efektif dan

efisien.

Moto :

Bersama kami PEDULI MENUJU SEHAT DAN MANDIRI


Profesional dalam melakukan Pekerjaan.

Penuh Empati kepada Pasien dan Rekan Kerja

Disiplin dan Unggul Dalam pelayan

Lincah dan Cekatan dalam melayani

Inovatif Dalam Berkarya.

Puskesmas Ngemplak II berada di dusun Jetis, Widodomartani,

Sleman,Yogyakarta

Puskesmas Ngemplak II terletak di sebelah selatan gunung merapi,

berbatasan dengan wilayah jawa tengah. Puskesmas Ngemplak II

mempunyai wilayah kerja sebanyak 2 desa meliputi desa Widodomartani dan

Wedomartani.

Lihat profil lengkapku

Jenis pelayanan kesehatan yang pernah anda dapatkan dari Puskesmas

Ngemplak II
tanggal
Dokter Kecil, Agen Perubahan untuk Hidup Bersih & Sehat

TP UKS Kecamatan Ngemplak II pada tanggal 15 – 16 Juni 20011

mengadakan pelatihan dokter kecil yang diikuti oleh 122 siswa siswa SD/MI.

Drs. H. Warsidi, Msi selaku Camat Nusawungu dalam sambutan pembukaan

menyampaikan pentingnya pembudayaan hidup bersih dan sehat sejak usia

dini. Pelathan dokter kecil ini sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan

generasi dan lingkungan yang sehat.

Selanjutnya Drs. H. Warsidi, Msi menyampaikan bahwa kolaborasi

penggerakkan pembangunan antara sektor pendidikan dan kesehatan

melalui pelatihan dokter kecil ini sebagai salah satu implementasi program

Bangga Mbangun Desa melalui penguatan pilar pendidikan dan kesehatan.

“Proses pendidikan di sekolah tidak hanya melahirkan generasi pintar, akan

tetapi juga disertai dengan sehat jasmani dan rohaninya. Sekolah dan

lingkungan yang sehat, serta anak didik yang cerdas merupakan

kebanggaan kita semua” papar camat

Tak dapat dibantah bahwa aspek kesehatan sangat penting dalam

kehidupan, termasuk dalam keberlangsungan proses pendidikan. Bila kondisi

peserta didik tidak sehat, dampaknya aktivitas belajar pun menjadi

terhambat. Sebaliknya pula, jika kondisi kesehatan peserta didik terjaga

dengan baik maka pembelajaran akan berlangsung secara baik pula karena

para siswa secara optimal mampu menyerap ilmu pengetahuan.

Selain itu, dapat dikatakan bahwa antara pendidikan dan kesehatan memiliki

hubungan dan berkaitan. Kesehatan merupakan prasyarat utama agar

upaya pendidikan berhasil. Sebaliknya pendidikan yang diperoleh akan


sangat mendukung tercapainya peningkatan status kesehatan seseorang.

Pendek kata, sehat atau tidaknya lingkungan sekolah akan berdampak pada

tinggi atau rendahnya efektivitas pembelajaran, absensi siswa, dan derajat

kesehatan siswa.

Institusi sekolah sebagai lingkungan pendidikan formal, dipercaya akan

membentuk perilaku dan pola pikir peserta didik. Sehingga untuk

menanamkan perilaku hidup bersih dan sehat di kalangan siswa, maka

mutlak untuk dilakukan sejak dini. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah

mencanangkan konsep sekolah sehat atau Health Promoting School.

Program sekolah sehat itu menitikberatkan pada upaya promotif, preventif,

kuratif dan rehabilitatif dalam meningkatkan derajat kesehatan peserta

didiknya.

Masalah kesehatan yang dihadapi oleh siswa sangat kompleks dan

bervariasi sehingga pembiasaan hidup sehat harus disesuaikan dengan

tingkatan usia. Pada anak usia TK/SD berkaitan dengan kebersihan

perorangan seperti gosok gigi, kebiasaan cuci tangan, serta kebersihan kuku

dan rambut.

Siapapun sepakat bahwa anak sekolah perlu dijaga, ditingkatkan dan

dilindungi kesehatannya. Pembiasaan perilaku sehat di kalangan anak

sekolah akan membentuk mereka untuk memiliki kemampuan dan

kemandirian dalam mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta

berperan aktif dalam mewujudkan hidup sehat di lingkungan keluarga dan

masyarakat. Pengembangan program sekolah sehat harus terus diperluas,

tak hanya cukup dalam bentuk perlombaan antarsekolah yang bersifat

seremonial dan tak berkelanjutan.

Salah satu upaya mewujudkan generasi sehat adalah dengan Pelatihan

dokter kecil yang bertujuan memberikan sosialisasi dan edukasi sejak dini

mengenai pentingnya menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).


Pembangunan kesehatan ke depan diarahkan pada peningkatan upaya

promotif dan preventif. Salah satu upayanya adalah dengan melaksanakan

edukasi bagaimana mempraktikkan PHBS kepada generasi muda, seperti

mencuci tangan dengan sabun, menjaga kesehatan gigi, memelihara

kebersihan lingkungan dan berbagai hal sederhana lainnya yang mudah

dipahami dan dipraktikkan sehari-hari dan dapat diterapkan sejak usia dini.

Satu kegiatan utama preventif yang diupayakan pemerintah adalah Usaha

Kesehatan Sekolah (UKS) dengan salah satu pesertanya adalah Dokter

Kecil. Kegiatan ini ditetapkan melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) empat

menteri, yaitu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan,

Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri (3 September 1989).

Dokter Kecil adalah siswa yang memenuhi syarat dan terlatih untuk

melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan peningkatan kesehatan

terhadap diri sendiri, teman, keluarga, dan lingkungan sekolah agar siswa

dapat menjadi penggerak hidup sehat di sekolah, di rumah dan

lingkungannya untuk hidup lebih sehat.

Dokter Kecil merupakan ujung tombak dari program Usaha Kesehatan

Sekolah (UKS) untuk memperhatikan kesehatan anak sekolah. Komunitas

Dokter Kecil telah terbukti dapat menjadi agen perubah dalam menggerakkan

budaya hidup sehat di komunitas sekelilingnya (UNICEF Indonesia)

Melalui program revitalisasi Dokter Kecil sosialisasi budaya PHBS akan dapat

dilaksanakan secara efektif, karena anak akan menjadi agent of change bagi

dirinya, lingkungan sekolahnya, dan keluarganya.

Anda mungkin juga menyukai