Anda di halaman 1dari 17

Bagian Ilmu Kesehatan Anak

Fakultas Kedokteran
Universitas Alkhairaat
Palu
Health Education
11 Januari 2019

MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI)

Disusun Oleh :
A Nurul Afiah Ali
(13 17777 14 230)

Pembimbing :
dr. Listiarini Ardjan

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS KEPANITRAAN


KLINIK
PADA BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS AL-KHAIRAAT PALU
RSU ANUTAPURA PALU
2019
HALAMAN PENGESAHAN

Nama : A Nurul Afiah Ali


No. Stambuk : 13 17 777 14 230
Fakultas : Kedokteran
Program Studi : Pendidikan Dokter
Universitas : Alkhairaat
Judul HE : MPASI
Bagian : Ilmu Kesehatan Anak

Bagian Ilmu Kesehatan Anak


RSU ANUTAPURA Palu
Program Studi Pendidikan Dokter
Fakultas Kedokteran Universitas Alkhairaat

Palu, 11 Januari 2019

Pembimbing Mahasiswa

dr. Listiarini Ardjan A Nurul Afiah Ali

2
BAB I

PENDAHULUAN

Gizi memegang peranan penting dalam siklus hidup manusia. Kekurangan

gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan

dapat pula menyebabkan penurunan tingkat kecerdasan. Pada bayi dan anak,

kekurangan gizi akan menimbulkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan

yang apabila tidak diatasi secara dini dapat berlanjut hingga dewasa. Usia 0-24

bulan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, sehingga

kerap diistilahkan sebagai periode emas sekaligus periode kritis. Periode emas

dapat diwujudkan apabila pada masa ini bayi dan anak memperoleh asupan gizi

yang sesuai untuk tumbuh kembang optimal. Sebaliknya apabila bayi dan anak

pada masa ini tidak memperoleh makanan sesuai kebutuhan gizinya, maka

periode emas akan berubah menjadi periode kritis yang akan mengganggu tumbuh

kembang bayi dan anak, baik pada saat ini maupun masa selanjutnya.1

Untuk mencapai tumbuh kembang optimal, di dalam Global Strategy for

Infant and Young Child Feeding, WHO/UNICEF merekomendasikan empat hal

penting yang harus dilakukan yaitu; pertama memberikan air susu ibu kepada

bayi segera dalam waktu 30 menit setelah bayi lahir, kedua memberikan hanya air

susu ibu (ASI) saja atau pemberian ASI secara eksklusif sejak lahir sampai bayi

berusia 6 bulan, ketiga memberikan makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI)

sejak bayi berusia 6 bulan sampai 24 bulan, dan keempat meneruskan pemberian

ASI sampai anak berusia 24 bulan atau lebih. Rekomendasi tersebut menekankan,

3
secara sosial budaya MP-ASI hendaknya dibuat dari bahan pangan yang murah

dan mudah diperoleh di daerah setempat (indigenous food).

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DEFINISI MPASI

Gizi memegang peranan penting dalam siklus hidup manusia.

Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan Bayi Berat Lahir

Rendah (BBLR) dan dapat pula menyebabkan penurunan tingkat kecerdasan.

Pada bayi dan anak, kekurangan gizi akan menimbulkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan yang apabila tidak diatasi secara dini dapat

berlanjut hingga dewasa. Usia 0-24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan

perkembangan yang pesat, sehingga kerap diistilahkan sebagai periode emas

sekaligus periode kritis. Periode emas dapat diwujudkan apabila pada masa

ini bayi dan anak memperoleh asupan gizi yang sesuai untuk tumbuh

kembang optimal. Sebaliknya apabila bayi dan anak pada masa ini tidak

memperoleh makanan sesuai kebutuhan gizinya, maka periode emas akan

berubah menjadi periode kritis yang akan mengganggu tumbuh pembang bayi

dan anak, baik pada saat ini maupun masa selanjutnya.1

Makanan pendamping ASI adalah makanan tambahan yang diberikan

kepada bayi setelah bayi berusia 6 bulan sampai bayi berusia 24 bulan. Jadi

selain makanan pendamping ASI, ASI-pun harus tetap diberikan kepada bayi,

paling tidak sampai usia 24 bulan, peranan makanan pendamping ASI sama

sekali bukan untuk menggantikan ASI melainkan hanya untuk melengkapi

5
ASI jadi dalam hal ini makanan pendamping ASI berbeda dengan makanan

sapihan diberikan ketika bayi tidak lagi mengkonsumsi ASI.2

2.2 TUJUAN MPASI

Sebagai komplemen terhadap ASI agar sang bayi memperoleh cukup

asupan akan energi, protein dan zat-zat gizi lain (vitamin dan mineral), untuk

proses pertumbuhan dan perkembangan secara normal.1

Sebagai pelengkap makanan tambahan bayi dalam rangka untuk

melatih serta membiasakan terhadap makanan yang akan dimakannya

dikemudian hari, disamping sebagai tambahan atas kebutuhan yang

meningkat sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan bayi tersebut. Jadi

makanan tambahan diharapkan dapat menambah energi, protein, vitamin,

mineral serta menambah serat makanan.2

2.3 WAKTU PEMBERIAN MPASI

Makanan pendamping ASI harus mulai diberikan ketika bayi tidak lagi

mendapat cukup energi dan nutrient dari ASI saja. Untuk kebanyakan bayi,

makanan tambahan mulai di berikan pada usia 6 bulan. Pada usia ini otot dan

saraf di dalam mulut bayi cukup berkembang untuk memamah. Sebelum usia

4 bulan, bayi akan mendorong makanan keluar dari mulutnya karena mereka

belum bisa mengendalikan gerakan lidahnya dengan baik.1

6
Alasan MP-ASI Diberikan Pada Usia ≥ 6 Bulan:

 ASI adalah salah satu makanan dan minuman yang dibutuhkan oleh bayi

sampai berumur 6 bulan

 Menunda makanan padat sampai bayi berumur 6 bulan dapat

menghindarkan dari berbagai risiko penyakit

2.4 SYARAT PEMBERIAN MPASI

Makanan tambahan untuk bayi harus mempunyai sifat fisik yang baik

yaitu rupa dan aroma yang layak. Selain itu, dilihat dari segi kepraktisan,

makanan bayi sebaiknya mudah disiapkan dengan waktu pengelohan yang

singkat. Makanan pendamping ASI harus memenuhi persyaratan khusus

tentang jumlah zat-zat gizi yang diperlukan bayi seperti protein, energi, lemak,

vitamin, mineral dan zat-zat tambahan lainnya. Dengan kerteria sebagai

berikut:3

 Memiliki nilai energi dan kandungan protein yang tinggi.

 Memiliki nilai suplementasi yang baik serta mengandung vitamin dan

mineral yang cocok.

 Dapat diterima oleh alat pencernaan yang baik.

 Harga relatif murah.

 Sebaiknya dapat diproduksi dari bahan-bahan yang tersedia secara lokal.

 Bersifat pada gizi.

7
 Kandungan serat kasar atau bahan lain yang sukar dicerna dalam jumlah

yang sedikit kandungan serat kasar yang terlalu banyak justru akan

mengganggu pencernaan bayi.

2.5 DAMPAK PEMBERIAN ASI TERLALU DINI

1) Risiko jangka pendek 2

a) Pengenalan makanan selain ASI kepada diet bayi akan

menurunkan frekuensi dan intensitas pengisapan bayi, yang akan

merupakan risiko untuk terjadinya penurunan produksi ASI.

b) Pengenalan serealia dan sayur-sayuran tertentu dapat mempengaruhi

penyerapan zat besi dari ASI sehingga menyebabkan defisiensi zat besi

dan anemia.

c) Resiko diare meningkat karena makanan tambahan tidak sebersih ASI.

d) Makanan yang diberikan sebagai pengganti ASI sering encer, buburnya

berkuah atau berupa sup karena mudah dimakan oleh bayi. Makanan ini

memang membuat lambung penuh, tetapi memberi nutrient lebih sedikit

daripada ASI sehingga kebutuhan gigi/nutrisi anak tidak terpenuhi.

e) Anak mendapat faktor pelindung dari ASI lebih sedikit, sehingga resiko

infeksi meningkat.

f) Anak akan minum ASI lebih sedikit, sehingga akan lebih sulit untuk

memenuhi kebutuhan nutrisi anak

g) Defluk atau kolik usus yaitu istilah yang digunakan bagi kerewelan atau

tangisan yang terus menerus bagi bayi yang dipercaya karena adanya kram

di dalam usus.

8
2) Risiko jangka panjang 2

a) Obesitas: Kelebihan dalam memberikan makanan adalah risiko utama dari

pemberian makanan yang terlalu dini pada bayi. Konsekuensi pada usia-

usia selanjutnya adalah terjadi kelebihan berat badan ataupun kebiasaan

makan yang tidak sehat.

b) Hipertensi: Kandungan natrium dalam ASI yang cukup rendah (± 15

mg/100 ml). Namun, masukan dari diet bayi dapat meningkat drastis jika

makanan telah dikenalkan. Konsekuensi dikemudian hari akan

menyebabkan kebiasaan makan yang memudahkan terjadinya

gangguan/hipertensi.

c) Arteriosklerosis: Pemberian makanan pada bayi tanpa memperhatikan diet

yang mengandung tinggi energi dan kaya akan kolesterol serta lemak

jenuh, sebaliknya kandungan lemak tak jenuh yang rendah dapat

menyebabkan terjadinya arteriosklerosis dan penyakit jantung iskemik.

d) Alergi Makanan: Belum matangnya sistem kekebalan dari usus pada umur

yang dini dapat menyebabkan alergi terhadap makanan.

e) Manifestasi alergi secara klinis meliputi gangguan gastrointestinal,

dermatologis, gangguan pernapasan sampai terjadi syok anafilaktik.

2.6 PEMBERIAN MAKANAN ANAK UMUR 0-24 BULAN YANG BAIK


DAN BENAR
Sesuai dengan bertambahnya umur bayi/anak, perkembangan dan

kemampuan bayi/anak menerima makanan, makanan bayi/anak umur 0-24

bulan dibagi menjadi 5 tahap : 2

9
a) Makanan bayi umur 0 – 6 bulan

b) Makanan bayi umur 6 – 8 bulan

c) Makanan bayi umur 9 – 10 bulan

d) Makanan anak umur 10 – 12 bulan

e) Makanan anak umur 12 – 24 bulan

Pada situasi khusus seperti anak sakit atau ibu bekerja, pemberian makanan

bayi/anak perlu penanganan secara khusus.

Bayi Umur 0 – 6 Bulan

1. Mulai usia 6 bulan, anak memerlukan makanan tambahan selain ASI.

2. ASI saja ( ASI Eksklusif ) dengan kontak fisik dan hisapan bayi akan

merangsang produksi ASI terutama pada 30 menit pertama setelah lahir.

Pada periode ini ASI saja sudah dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi.

Perlu diingat bahwa ASI adalah makanan terbaik untuk bayi. Menyusui

sangat baik untuk bayi dan ibu. Dengan menyusui akan terbina hubungan

kasih sayang antara ibu dan anak.

3. Berikan kolostrum Kolostrum adalah ASI yang keluar pada hari-hari

pertama, kental dan berwarna kekuning-kuningan. Kolostrum

mengandung zat-zat gizi dan zat kekebalan yang tinggi.

4. Berikan ASI dari kedua payudara Berikan ASI dari satu payudara sampai

kosong, kemudian pindah ke payudara lainnya, ASI diberikan 8 – 10 kali

setiap hari.

10
5. Ketika pemberian makanan pendamping air susu ibu , perhatikan

banyaknya energy tambahan yang di perlukan dari MPASI adalah

sebanyak 200 kalori per hari.

6. Tahap perkembangan pada umur 6 bulan adalah bayi dapat

menggenggam suatu benda dan memasukkannya ke dalam mulut, mulai

belajar duduk tegap secara mandiri tanpa bantuan, menunjukkan respon

membuka mulut ketika sendok didekatkan, bayi dapat memindahkan

makanan dari sendok ke mulut, memberikan sinyal lapar dengan cara

mencoba meraih makanan,

7. Frekuensi makanan pendamping ASI 2 kali sehari pada bayi usia 6 bulan,

dengan jumlah 2-3 sendok serta tekstur yang dihaluskan sehingga

menjadi bubur kental (puree) dan aktif/resonsif bayi masih dalam tahap

adaptasi dengan makanan pendamping ASI, sehingga ibu harus sabar dan

memberikan dorongan kepada bayi untuk makan. jangan memaksa bayi

untuk menghabiskan makanan.

8. Variasi dapat dimulai dengan makanan pokok (jagung, gandum, nasi,

padi-padian, kentang, ubi), pisang atau kentang yang diumatkan.

Bayi Umur 6 – 9 Bulan

1. Terus berikan ASI sesuai perintah anak, karena ASI memenuhi lebih dari

separuh kebutuhan energi anak berusia 6 – 9 bulan.

2. Pemberian ASI secara rutin akan membantu menjaga kesehatan dan

kekuatan anak berusia 6-9 bulan.

11
3. Ketika pemberian makanan pendamping air susu ibu , perhatikan

banyaknya energy tambahan yang di perlukan dari MPASI adalah

sebanyak 200 kalori per hari.

4. Tahap perkembangan pada umur 6-9 bulan adalah bayi dapat

memindahkan makanan dari satu sisi mulut ke sisi mulut sisi lainnya,

gigi depan bayi muai tumbuh, bayi dapat menelan makanan yang

bertekstur lebih kental, dapat menggunakan ibu jari dan telunjuk, dapat

duduk sendiri tanpa bantuan, menunjukkan jari kea rah makanan dan

mencoba meraih makanan untuk menunjukkan rasa lapar.

5. Frekuensi makanan pendamping ASI 2 kali sehari pada bayi usia 6-9

bulan, dengan jumlah 2-3 sendok serta tekstur yang dihaluskan sehingga

menjadi bubur kental (puree) atau mekanan yang dilumatkan hingga

halus (mashed) dan 1 sampai 2 kali selingan setiap harinya.

6. aktif/resonsif bayi masih dalam tahap adaptasi dengan makanan

pendamping ASI, sehingga ibu harus sabar dan memberikan dorongan

kepada bayi untuk makan. jangan memaksa bayi untuk menghabiskan

makanan.

7. Variasi dengan memberikan makanan hewani kaya zat besi (daning,

telur, dan produk-produk (biji-bijian, akar dan umbian), kacang-

kacangan, buah-buahan dan sayur kaya vitamin A dan sayuran lainnya.

Bayi Umur 9 – 12 Bulan

1. Terus berikan ASI sesuai perintah anak, karena ASI memenuhi lebih dari

separuh kebutuhan energi anak berusia 9-12 bulan.

12
2. Pemberian ASI secara rutin akan membantu menjaga kesehatan dan

kekuatan anak berusia 6-9 bulan.

3. Ketika pemberian makanan pendamping air susu ibu, perhatikan

banyaknya energy tambahan yang di perlukan dari MPASI adalah

sebanyak 300 kalori per hari.

4. Tahap perkembangan pada umur 9-12 bulan adalah bayi dapat

merapatkan bibir ketika disuapi utuk membersihkan makanan yang ada di

sendok, bayi dapat menggigit makanan dengan tektur lebih keras, seiring

dengan tumbuhnya gigi, mulai dapat mengatakan sesuatu dalam konteks

yang spesifik, bisa jadi menyebutkan beberapa nama makanan yang

diketahuinya. Menggumamkan lapar dan beberapa nama makanan yang

diketahui untuk menunjukkan rasa lapar.

5. Frekuensi makanan pendamping ASI 2 kali sehari pada bayi usia 9-12

bulan, dengan jumlah 3 hingga 4 kali makan dan 1 sampai 2 kali selingan

setiap harinya. Jumlahnya sebanyak setengah mangkuk berukuran 250 ml

dengan tekstur makanan yang dicincang halus (minced). Dicincang kasar

(chopped), atau makanan yang dapat dipegang oleh anak (finger foods).

6. aktif/resonsif bayi masih dalam tahap adaptasi dengan makanan

pendamping ASI, sehingga ibu harus sabar dan memberikan dorongan

kepada bayi untuk makan. jangan memaksa bayi untuk menghabiskan

makanan serta gunakan mangkuk tersendiri berukuran 250 ml untuk

memastikan jumlah asupan bayi.

13
7. Variasi dengan memberikan makanan hewani kaya zat besi (daning,

telur, dan produk-produk (biji-bijian, akar dan umbian), kacang-

kacangan, buah-buahan dan sayur kaya vitamin A dan sayuran lainnya.

Bayi Umur 12 – 24 Bulan

1. Pada Terus berikan ASI sesuai perintah anak, karena ASI memenuhi

lebih dari separuh kebutuhan energi anak berusia 12-24 bulan.

2. Pemberian ASI secara rutin akan membantu menjaga kesehatan dan

kekuatan anak berusia 12-24 bulan.

3. Ketika pemberian makanan pendamping air susu ibu , perhatikan

banyaknya energy tambahan yang di perlukan dari MPASI adalah sebanyak

550 kalori per hari.

4. Tahap perkembangan pada umur 12-24 bulan adalah dapat beradaptasi

dengan segala macam bentuk makanan, namun belum dapat mengunyak

secara sempurna, mulai beradaptasi dengan segala menu makanan yang

diberikan, termasuk makanan keluarga, dapat mengenali makanan dari

bentuk, rasa, dan aromanya,dapat mengucapkan nama-nama makanan dan

memberikan sinyal lapar dengan cara tersebut, mulai bisa makan

menggunakan sendok secara mandiri.

5. Frekuensi makanan pendamping ASI 2 kali sehari pada bayi usia 12-24

bulan, dengan jumlah 3-4 kali makan dan 1-2 kali selingan setiap

harinya,serta tekstur yang dihaluskan sehingga menjadi bubur kental (puree)

atau mekanan yang dilumatkan hingga halus (mashed).

14
6. aktif/resonsif bayi masih dalam tahap adaptasi dengan makanan

pendamping ASI, sehingga ibu harus sabar dan memberikan dorongan

kepada bayi untuk makan. jangan memaksa bayi untuk menghabiskan

makanan, gunakan mangkuk tersendiri berukuran 250 ml untuk memastikan

jumlah asupan bayi.

7. Variasi dengan memberikan makanan yang bervariasi setiap kali makan.

Misalnya: makanan hewani kaya zat besi (daging, telur dan produk-produk

susu); makanan pokok (biji-bijian, akar dan umbi-umbian), kacang-kacangan

bintang, buah-buahan dan sayuran kaya vitamin A dan buah-buahan dan

sayuran lainnya.

15
LAMPIRAN

Dokumentasi Presentasi HE

Gambar 1. Menjelaskan presentasi MP-ASI dan Presentasi MP-ASI

Gambar 2. Tanda tangan keluarga pasien setelah presentasi

16
DAFTAR PUSTAKA

1. Introducing Solid Food. United Kingdom: National Health Service of

United kingdom,2010 (www.nhs.uk/start4life accessed 30 may 2018)

2. Morgan S. Healthty Food for Babies & Toddlers. New South Wales:

Illawara Shoalhaven Local Health District Health Prootion service; 2014

3. USDA. National Nutrient Database for standard Reference Legacy

Release; 2018 (https://ndb.nal.usda.gov )

17

Anda mungkin juga menyukai