Anda di halaman 1dari 18

Bab VI

Barisan dan Deret

Setelah Mempelajari Bab VI, mahasiswa diharapkan mampu untuk


menjelaskan definisi dan jenis barisan maupun deret, serta penerapannya
dalam bidang ekonomi .

Barisan merupakan susunan bilangan yang dibentuk berdasarkan urutan


tertentu. Bilangan yang tersusun menjadi barisan disebut suku. Misal diberikan
suatu barisan 𝑈𝑛 , dimana 𝑛 ∈ 𝐵𝑖𝑙 𝐴𝑠𝑙𝑖 dan 𝑈𝑛 adalah suku ke−𝑛.
Contoh :
 𝑈𝑛 = 3𝑛 + 1 merupakan barisan 4,7,10,13,16, … (barisan dengan beda
3). Suku kesatu (𝑈1 ) dan keempat (𝑈4 ) dari barisan tersebut adalah
4 𝑑𝑎𝑛 13.
 𝑈𝑛 = 4 − 3𝑛 merupakan barisan 1, −2, −5, −8, −11 … (barisan
dengan beda −3). Suku kedua dan ketiga dari barisan tersebut adalah
−2 𝑑𝑎𝑛 − 5.
 𝑈𝑛 = 5𝑛 merupakan barisan 5,25,125,625,3125, … (barisan dengan
kelipatan 5).
Deret merupakan jumlah dari suatu bilangan dalam suatu barisan. Misal
diberikan suatu deret 𝑆𝑛 , dimana 𝑛 ∈ 𝐵𝑖𝑙 𝐴𝑠𝑙𝑖 dan 𝑆𝑛 adalah jumlahan 𝑛 suku
pertama dari suatu barisan.
Contoh :
 𝑆10 = 1 + (−2) + (−5) + (−8) + ⋯ + (−26).
 𝑆5 = 4 + 7 + 10 + 13 + 16

Jika dilihat dari perubahan di antara dua suku yang berurutan maka barisan
dan deret dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu : Aritmastika dan
Geometri.

Barisan dan Deret 97


5.1 Barisan Dan Deret Aritmatika
5.1.1 Barisan Aritmatika
Barisan Aritmatika atau barisan hitung merupakan barisan yang
perubahan suku-sukunya berdasarkan penjumlahan terhadap sebuah
bilangan tertentu. Bilangan yang membedakan antar suku dari barisan
aritmatika disebut pembeda. Pembeda merupakan selisih antara dua suku
yang berurutan (𝑈2 − 𝑈1 = 𝑈3 − 𝑈2 ).
Contoh
 7,12,17,22,27,32 barisan ini merupakan aritmatika karena pembedanya
adalah 5.
U 2  U1  U 3  U 2
12  7  17  12
55
 93,83,73,63,53,43 barisan ini merupakan aritmatika karena pembedanya
adalah −10
U3  U 2  U5  U 4
73  83  53  63
 10  10
 U n  3n  3,9, 27,81, 243 barisan ini bukan merupakan aritmatika
karena
U 2  U1  U 3  U 2
9  2  27  9
7  18
Jika diketahui suku pertama 𝑎 dan pembedanya 𝑏 maka suku ke−𝑛 dari
barisan aritmatika 𝑈𝑛 adalah
U n  a  (n  1)b (5.1)
𝑎 : Suku Pertama (𝑈1 )
𝑏 : Pembeda
𝑛 : banyaknya suku
Contoh
 Carilah suku ke−50 dari barisan berikut
(a). 3,7,11,15,19, …
(b). 5,8,11,14,17, …

98 Barisan dan Deret


 Jawab
(a). Diketahui : barisan 3,7,11,15,19, …
a3
U 2  U1  U 3  U 2
7  3  11  7
44b4
Ditanya : U 50 ?
Jawab : Dengan menggunakan Persamaan (5.1) sehingga
diperoleh suku ke−50 yaitu
U 50  3  (50  1)4
 199
(b). Diketahui : barisan 5,8,11,14,17, …
a5
b3
Ditanya : U 50 ?
Jawab : Dengan menggunakan Persamaan (5.1) sehingga
diperoleh suku ke−50 yaitu
U 50  5  (50  1)3
 152
 Carilah suku ke−30 dalam suatu barisan aritmatika jika suku 𝑈20 =
114 dan 𝑈19 = 148
 Jawab
Diketahui : 𝑈20 = 114 dan 𝑈19 = 148
Ditanya : U 30 ?
Jawab : karena suku pertama dan beda belum diketahui
sehingga dicari terlebih dahulu
U 20  114  a  19b  114 (*)
U19  148  a  18b  148 (**)
(*) dan (**) dieliminsi
a  19b  114
a  18b  148 
b  34

Barisan dan Deret 99


Nilai 𝑏 = −34 yang telah didapat disubstitusikan ke
(*) atau (**) untuk mendapatkan nilai 𝑎.
a  19b  114  a  19(34)  114
a  760
Nilai 𝑎 dan 𝑏 telah diketahui sehingga dengan
menggunakan Persamaan (5.1) dapat dihitung 𝑈30
U 30  760  (30  1)(34)
 226
5.1.2 Deret Aritmatika
Deret Aritmatika merupakan jumlah dari 𝑛 suku pertama dalam suatu
barisan aritmatika. Bentuk deret aritmatika adalah sebagai berikut
Sn  U1  U 2  U 3  ...  U n
 a  (a  b)  (a  2b)  ...   a  (n  1)b 
Jika diketahui suku pertama 𝑎 dan pembedanya 𝑏 maka suku jumlah 𝑛
suku pertama dari barisan aritmatika 𝑆𝑛 adalah
n
Sn  U1  U n 
2
  2a   n  1 b 
n
(5.2)
2
n
 na   n  1 b
2
Contoh
 Carilah jumlah delapan suku pertama dari barisan aritmatika berikut
(a). 7,12,17,22,27,32, …
(b). 10,25,40,55, …
 Jawab
(a). Diketahui : 7,12,17,22,27,32, …
𝑎 = 7 dan 𝑏 = 5
Ditanya : 𝑆8
Jawab : Dengan menggunakan Persamaan (5.2) dapat
diketahui jumlah depalan suku pertama 𝑆8 adalah

100 Barisan dan Deret


8
S8   2(7)  (8  1)5
2
 4  49 
 196
(b). Diketahui : 10,25,40,55, …
𝑎 = 10 dan 𝑏 = 15
Ditanya : 𝑆8
Jawab : Dengan menggunakan Persamaan (5.2) dapat
diketahui jumlah depalan suku pertama 𝑆8 adalah
8
S8   2(10)  (8  1)15 
2
 4 155 
 620
 Jika diketahui 𝑈2 = −2 dan 𝑈5 = −11, tentukan sepuluh suku
pertama dari barisan tersebut
Diketahui : 𝑈2 = −2 dan 𝑈5 = −11
Ditanya : 𝑆10
Jawab :
U 2  2  a  b  2 (*)
U 5  11  a  4b  11 (**)
(*) dan (**) dieliminasi
a  b  2
a  4b  11 
 3b  9
b  3
Nilai 𝑏 = −3 yang telah didapat disubstitusikan ke
(*) atau (**) untuk mendapatkan nilai 𝑎.
a  b  2  a  (3)  2
a 1
Nilai 𝑎 dan 𝑏 telah diketahui sehingga dengan
menggunakan Persamaan (5.2) dapat dihitung 𝑆10

Barisan dan Deret 101


10
S10   2(1)  (10  1)(3) 
2
 5  25 
 125

5.2 Barisan dan Deret Geometri


5.2.1 Barisan Geometri
Barisan geometri atau barisan ukur merupakan susunan bilangan yang
dibentuk menurut urutan tertentu, dimana susunan bilangan diantara dua
suku yang berurutan mempunyai rasio yang tetap (𝑟). Rasio merupakan
 U 2 U3 
hasil bagi dua suku yang berdekatan   .
 U1 U 2 
Contoh
 5,10,20,40,80, … barisan ini merupakan barisan geometri karena
memiliki rasio 2.
U 2 U3 10 20
  
U1 U 2 5 10
22
 512,256,128,64,32,16, … barisan ini merupakan barisan geometri
1
karena memiliki rasio .
2
U3 U5 128 32
  
U2 U4 256 64
1 1

2 2
 U n  3  4n  1, 5, 9, 13, 17,... barisan ini bukan merupakan
barisan geometri karena
U 2 U3 5 9
  
U1 U 2 1 5
9
5 
5

102 Barisan dan Deret


Jika diketahui suku pertama 𝑎 dan rasio 𝑟 maka suku ke−𝑛 (𝑈𝑛 ) dari
barisan geometri adalah
U n  ar  n1 (5.3)
𝑎 : suku pertama (𝑈1 )
𝑟 : rasio
𝑛 : banyaknya suku

Contoh
 Carilah suku ke−15 dari barisan geometri berikut
(a). 672, −336,168, −84,42, −21, …
(b). −5, −15, −45, −135, −405, …
 Jawab
(a). Diketahui : 672, −336,168, −84,42, −21, …
1
𝑎 = 672 dan r  
2
336 168 1 1
  
672 336 2 2
Ditanya : 𝑈15
Jawab : Dengan menggunakan Persamaan (5.3) dapat
diketahui suku ke−15 barisan geometri tersebut
151
 1
U15  (672)   
 2
 1  672
 672  
 16348  16348

(b). Diketahui : −5, −15, −45, −135, −405, …


15 45
𝑎 = −5 dan r  3 ,  33
5 15
Ditanya : 𝑈15
Jawab : Dengan menggunakan Persamaan (5.3) dapat
diketahui suku ke−15 barisan geometri tersebut
151
U15  (5)  3
 5  4782969   23914845

Barisan dan Deret 103


 Tentuka suku ke−7 dari barisan geometri jika diketahui
(a). 𝑈4 = 135 dan 𝑈5 = 405
(b). 𝑈4 = 24 dan 𝑈9 = 768
Jawab
(a). Diketahui : 𝑈4 = 135 dan 𝑈5 = 405
Ditanya : 𝑈7
Jawab : dicari terlebih dahulu suku pertama (𝑎) dan
rasionya (𝑟)
U 4  135  ar 3  135 (*)
U 5  405  ar 4  405 (**)
ar 3 r  405
135r  405
405
r 3
135
nilai 𝑟 = 3 yang telah didapat dimsukkan pada (*)
atau (**) untuk mendapatkan 𝑎
ar 3  135  a  3  135
3

135
 5
27
Nilai 𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑟 telah diketahui, sehingga dengan
menggunakan Persamaan (5.3) dapat dihitung 𝑈7
U 7  (5)(3)6  5(729)  3645

(b). Diketahui : 𝑈4 = 24 dan 𝑈9 = 768


Ditanya : 𝑈7
Jawab : dicari terlebih dahulu suku pertama (𝑎) dan
rasionya (𝑟)
U 4  24  ar 3  24 (*)
U 9  768  ar 8  768 (**)

104 Barisan dan Deret


ar 3 r 5  768
24r 5  768
768
r5   32
24
1
r   32  5  2
nilai 𝑟 = 2 yang telah didapat dimsukkan pada (*)
atau (**) untuk mendapatkan 𝑎
ar 3  24  a  2   24
3

24
a 3
8
Nilai 𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑟 telah diketahui, sehingga dengan
menggunakan Persamaan (5.3) dapat dihitung 𝑈7
U 7  (3)(2)6  3(64)  192

5.2.2 Deret Geometri


Deret Geometri merupakan jumlah dari suku barisan geometri. Bentuk
umum dari deret geometri adalah sebagai berikut
Sn  U1  U 2  U 3  ...  U n
 a  ar  ar 2  ...  ar n 1
Jika diketahui suku pertama 𝑎 dan rasionya 𝑟 maka jumlah 𝑛 suku
pertama dari barisan geometri adalah
a(1  r n )
Sn  , untuk r  1 (5.4a)
1 r
a(r n  1)
Sn  , untuk r  1 (5.4b)
r 1

Contoh
 Carilah jumlah sepuluh suku pertama dari barisan geometri berikut
10 20 40 80
(a). 5, , , , ,…
3 9 27 81
3 9 27
(b). 1, 2 , 4 , 8 , …

Barisan dan Deret 105


 Jawab
10 20 40 80
(a). Diketahui : 5, , , , ,…
3 9 27 81
𝑎 = 5,
10 20
3  9  2  2 r  2
5 10 3 3 3
3
Ditanya : 𝑆10
2
Jawab : 𝑟 = 3 sehingga menggunakan rumus (5.4a), jumlah
sepuluh suku pertama dari barisan geometri
tersebut adalah

 
5 1  2 
10

Sn     14, 74
3
1 2
3
 Jawab
3 9 27
(b). Diketahui : 1, 2 , 4 , 8
,…
𝑎 = 1,
3 9
2  4  3  3 r  3
1 3 2 2 2
2
Ditanya : 𝑆10
3
Jawab : 𝑟 = 2 sehingga menggunakan rumus (5.4b),
jumlah sepuluh suku pertama dari barisan
geometri tersebut adalah

1 3    1
10

Sn     113,33
2
3 1
2

106 Barisan dan Deret


5.3 Penerapan Aritmatika dan Geometri
Penerapan aritmatika dan geometri sering dijumpai dalam bidang
ekonomi, diantaranya adalah perkembangan usaha, pertumbuhan
penduduk dan bidang keuangan. Namun dalam sub bab ini hanya akan
membahas perkembangan usaha dan pertumbuhan penduduk, sedangkan
bidang keuangan akan dibahas pada bab berikutnya.

5.3.1 Model Perkembangan Usaha


Model perkembangan penduduk merupakan aplikasi dari aritmatika.
Model ini berdasarkan perkembangan variabel-variabel tertentu dalam
kegiatan usaha baik terjadinya peningkatan maupun penurunan secara
konstan dari satu periode ke periode berikutnya. Variabel tersebut dapat
berupa jumlah barang produksi, biaya, pendapatan maupun penggunaan
tenaga kerja.
Contoh
 Suatu perusahaan pakaian menghasilkan 2.000 potong pakaian pada
bulan pertama produksinya. Dengan penambahan tenaga kerja
sehingga terjadi peningkatan produk. Perusahaan dapat
meningkatkan produksi sebanyak 300 potong setiap bulan. Jika
perkembangan produksinya tetap, maka tentukan
(a). Berapa potong pakaian yang dapat dihasilkan pada bulan
kedelapan perusahaan tersebut?
(b). Berapa potong pakaian yang telah dihasilkan sampai bulan
kedelapan?

 Diketahui : produksi bulan pertama 𝑎 = 2.000


Peningkatan produk 𝑏 = 300
Ditanya :
(a). Banyaknya produksi pakaian pada bulan
kedelapan (𝑈8 )?
(b). Jumlah produksi pakaian sampai bulan
kedelapan (𝑆8 )?
Jawab :
(a). Banyaknya produksi pakaian pada bulan
kedelapan (𝑈8 ) adalah

Barisan dan Deret 107


U 8  a  (n  1)b
 2.000  (8  1)300
 2.000  2.100  4.100 potong pakaian

(b). Jumlah produksi pakaian sampai bulan


kedelapan (𝑆8 ) adalah
n
S8   2a  (n  1)b 
2
8
  2  2.000  (8  1)300 
2
 4  4.000  2.100 
 24.400 potong pakaian

 Besarnya Penerimaan PT Sejahtera dari hasil penjualan produknya


pada tahun kelima 𝑅𝑝. 720.000.000 sedangkan pada tahun ketujuh
sebesar 𝑅𝑝. 980.000.000. apabila perkembangan penerimaan dari
hasil penjualan tersebut seperti pola aritmatika, berapa
perkembangan untuk penerimaan PT Sejahtera setiap tahun? Berapa
besar penerimaan pada tahun pertama dan pada pada tahun keberapa
penerimaannya sebesar 𝑅𝑝. 460.000.000?
 Diketahui : 𝑈5 = 720.000.000
𝑈7 = 980.000.000
𝑈𝑛 = 460.000.000
Ditanya :
(a). Berapa perkembangan untuk penerimaan PT
Sejahtera setiap tahun (𝑏)?
(b). Berapa besar penerimaan pada tahun pertama
(𝑎)?
(c). Tahun keberapa penerimaannya sebesar
𝑅𝑝. 460.000.000 (𝑛)?
Jawab :
(a). Perkembangan untuk penerimaan setiap
tahunnya (𝑏) adalah
U 5  720.000.000  a  4b  720.000.000 (*)
U 7  980.000.000  a  6b  980.000.000 (**)

108 Barisan dan Deret


Eliminasi (*) dan (**) sehingga didapat
a  4b  720.000.000
a  6b  980.000.000 
 2b  260.000.000
260.000.000
b  130.000.000
2
(b). penerimaan pada tahun pertama (𝑎) adalah dengan
mensubstitusikan nilai (𝑏) ke (*) atau (**) sehingga
diperoleh nilai (𝑎)
a  4b  720.000.000
a  4(130.000.000)  720.000.000
a  720.000.000  520.000.000
 200.000.000

(c). penerimaannya sebesar 𝑅𝑝. 460.000.000 pada tahun


ke 𝑛
U n  460 jt
200 jt  (n  1)130 jt  460 jt
200 jt  130 jt  130 jt n  460 jt
130 jt n  460 jt  70 jt
390 jt
n 3
130 jt

5.3.2 Model Pertumbuhan Penduduk


Berdasarkan Malthus, perkembangan penduduk dunia mengikuti
pola geometri. Banyaknya pertumbuhan penduduk dalam waktu 𝑡
periode adalah
Pt  P  Rt 1
(5.5)
R  1 r
Dimana
𝑃 : Banyaknya penduduk pada periode pertama
𝑃𝑡 : Banyaknya penduduk pada periode ke−𝑡
𝑟 : Persentase pertumbuhan perperiode
𝑡 : waktu
Barisan dan Deret 109
Contoh
 Penduduk suatu kota berjumlah 2,5 juta jiwa pada tahun 2005,
sedangkan tingkat pertumbuhan 5% setiap tahunnya.
Hitunglah banyaknya penduduk kota tersebut pada tahun 2005. Jika
mulai tahun 2015 pertumbuhannya diperkirakan menurun menjadi
3% per tahun, berapa banyaknya penduduk 15 tahun kemudian?
 Diketahui : 𝑃 = 2,5 𝑗𝑢𝑡𝑎
𝑟 = 5% per tahun untuk 1995 − 2005
𝑡 = 2005 − 2015 = 11 tahun
𝑟 = 3% per tahun untuk 2005 keatas sampai 15 tahun
kemudian 2005 + 15𝑡ℎ = 2020 ⟶ 𝑡 = 16
Ditanya :
(a). 𝑃11 ?
(b). 𝑃16 ?
Jawab :
(a). Banyaknya penduduk pada tahun 2005 jika
pertumbuhan penduduk 5% pertahun adalah
R  1  r  1  0, 05  1, 05
P11  P  ( R)t 1
 2.500.000  (1, 05)111
 2.500.000  (1, 05)10  4.072.237
(b). banyaknya penduduk 2020 jika pertumbuhan
penduduknya 3% adalah
R  1  r  1  0, 03  1, 03
P11  P  ( R)t 1
 4.072.237  (1, 03)161
 4.072.237  (1, 03)15  6.328.833

 Penduduk suatu kota metropolitam tercatat 5 juta jiwa pada tahun


2010, diperkirakan menjadi 7,5 juta jiwa pada tahun 2018. Jika tahun
2005 menjadi tahun dasar, tentukan berapa persen tingkat
pertumbuhannya? Berapa jumlah penduduk pada tahun 2015?

110 Barisan dan Deret


 Diketahui : 𝑡 = 1 di tahun 2005
Di tahun 2010 maka 𝑡 = 6 → 𝑃6 = 5 𝑗𝑢𝑡𝑎
Di tahun 2018 maka 𝑡 = 14 → 𝑃14 = 7,5 𝑗𝑢𝑡𝑎
Ditanya :
(a). 𝑟?
(b). 𝑃11 ?
Jawab :
(a). Tingkat pertumbuhan penduduknya adalah
P6  5.000.000  P  ( R)61  5.000.000
P  R5  5.000.000 (*)
14 1
P14  7.500.000  P  ( R)  7.500.000
P  R13  7.500.000 (**)
(*) disubstitusikan ke (**)
P  R13  7.500.000
P  R 5  R8  7.500.000
5.000.000  R8  7.500.000
7.500.000
R8   1,5
5.000.000
1
R  (1,5) 8  1, 052
R  1 r
1, 052  1  r
r  0, 052  5, 2%
(b). Mencari jumlah penduduk pada tahun 2015 namun
terlebih dahulu mencari banyaknya penduduk
ditahun pertama yaitu dengan mensubstitusikan 𝑟
ke (*)
P  R5  5.000.000
5.000.000
P  3.880.532
(1, 052)5

Barisan dan Deret 111


R  1, 052
P11  P  ( R)t 1
 3.880.532  (1, 052)111
 3.880.532  (1, 052)10  6.442.415

112 Barisan dan Deret


 SOAL

1) Tentukan apakah barisan dibawah ini merupakan barisan aritmatika,


geometri atau bukan keduanya
a) 15,13,11,9, …
b) 2,10,50,250, …
c) 2,6,18,52, …
d) 2,3,5,8, …
e) −6, −1,4,9, …
1 1 1 1
f) , , , ,…
2 4 8 16

2) Carilah suku ke−15 dan jumlah 10 suku pertama dari barisan berikut
(a). 15,13,11,9, …
(b). 2,10,50,250, …
(c). −6, −1,4,9, …
1 1 1 1
(d). , , , ,…
2 4 8 16

3) Carilah 𝑈9 𝑑𝑎𝑛 𝑆9 jika diketahui


(a). 𝑈7 = 45 𝑑𝑎𝑛 𝑈16 = 108
(b). 𝑈3 = 32 𝑑𝑎𝑛 𝑈6 = 2048

4) Tentukan barisan geometri yang suku ketiganya adalah kuadrat dari


suku pertamanya dan suku kelima adalah 64.

5) Perusahaan minuman menghasilkan minuman 3.000 pada minggu


pertama produksinya. Dikarenakan kelemahan dalam bersaing dengan
perusahaan lain, sehingga produksi berkurang sebanyak 150 buah
perminggu. Berapa botol minuman yang dihasilkan pada minggu
ketujuh? Berapa botol minuman yang telah dihasilkan sampai bulan ke
tiga?

6) Biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk membeli bahan cadangan


ditahun 2000 adalah 𝑅𝑝. 1.250.000 dengan asumsi bahwa pengeluaran
meningkat 5% pertahun dari tahun sebelumnya. Berapa pengeluaran
tahunan perusahaan tersebut 2005? Berapa total yang dikeluarkan dari
tahun 2000 hingga 2005?
Barisan dan Deret 113
7) Keuntungan dari suatu toko bahan makanan menunjukkan kenaikan
7% pertahun secara kontinu (pola aritmatika). Tentukan keuntungan
toko tersebut di tahun kelima, jika diketahui bahwa keuntungan
pertama 𝑅𝑝. 200.000. Tentukan juga jumlah keuntungan total untuk
lima tahun pertama toko tersebut.

114 Barisan dan Deret

Anda mungkin juga menyukai