Anda di halaman 1dari 3

http://justmayacastro.blogspot.co.id/2014/11/laporan-fisika-kisi-difraksi.

html

SIFAT GELOMBANG CAHAYA

I. PENDAHULUAN
Anda telah melihat pola interferensi yang terjadi apabila seberkas cahaya melalui dua celah yang
sangat berdekatan, serta yang melalui celah tunggal.
Sekarang marilah kita amati cahaya yang melalui sederetan celah yang sangat berdekatan (yang
dinamakan kisi) dan mencoba mengukur panjang gelombang dari suatu warna cahaya tertentu
pada percobaan ini.

II. DASAR TEORI


Thomas Young dengan menggunakan percobaan celah ganda telah dapat mengukur panjang
gelombang cahaya. Namun pola interferensi yang dihasilkan oleh celah ganda terlalu menyebar
(kurang tajam), sehingga hasil hitungan panjang gelombang menjadi kurag teliti. Untuk mengukur
panjang gelombang dengan lebih teliti harus digunakan penghalang yang memiliki sejumlah besar
celah-celah sejajar yang disebut kisi difraksi.
Kisi terdiri dari banyak celah sejajar berjarak sama. Sebuah kisi dibuat dengan membuat goresan
garis garis sejajar pada sekeping dengan menggunakan teknik mesin yang presisi. Celah diantara
goresan-goresan adalah transparan terhadap cahaya oleh karena itu bertindak sebagai celah celah
yang terpisah. Sebuah kisi dapat memiliki ribuan garis (goresan) persentimeter. Dari banyaknya
garis persentimeter kita dapat menetukan jarak antar celah atau disebut tetapan kisi (d). Jika
terdapat N garis persatuan panjang maka tetapan kisi (d) adalah kebalikan dari N.

1
Tetapan Kisi d=
𝑁

Bila cahaya dilewatkan melalui kisi akan terbentuk pola difraksi pada layar yang dipasang pada
jarak tertentu dari kisi. Hubungan antara interferensi cahay dan sudut θ dapat dituliskan sebagai
berikut
 Interferensi saling menguatkan (garis terang) d sin θ = m λ
1
 Interferensi saling melemahkan ( garis gelap) d sin θ = ( m ̶ ) λ
2

Dengan
L = lebar celah kisi (m)
d = 1/N
N = banyak goresan permeter
λ = panjang gelombang (m)
θ = sudut deviasi
m = orde terang atau gelap
III. ALAT DAN BAHAN
1. Kisi Difraksi 1 buah
2. Catu daya (power supply) 1 buah
3. Ray Box dengan celah tunggal 1 buah
4. Mistar 1 m 1 buah
5. Statip + klem 1 buah
6. Filter merah, hijau, biru 1 buah

IV. URUTAN KERJA


1. Menghitung konstanta kisi dan mengamati spectrum kisi
Perhatikan ketiga jendela kisi dan hitunglah konstanta kisisya berdasarkan banyaknya garis
persatuan panjang yang terulis pada masing-masing jendela kisi!
2. Amati suatu celah cahaya putih melalui jendela kisi dengan d yang paling kecil. Perhatikan lebar
spectrum yang tampak
3. Ulangi kegiatan b dengan jendela kisi lainnya !
4. Susunlah alat seperti gambar di bawah dengan memakai filter merah! Berilah jarak kisi dan
mistar sejauh L meter! Lakukan pengamatan seperti pada gambar !
5. Dengan bantuan teman anda geserlah pensil sepanjang mistar untuk menentukan letak garis-
garis merah tingkat ke-1!

V. Hasil Percobaan

percob Warna Kisi Jarak Orde Jarak cahaya orde Panjang


aan Cahaya N d Layar (m) m dari terang pusat Gelombang Cahaya
(L) (p)
1 Merah 100 1 0,12 m 1 9 x 10-3 7,5 x 10-7
100000
300 1 0,12 m 1 2,5 x 10 -2 6,25 x 10-7
300000
600 1 0,12 m 1 5,5 x10 -2 7,3 x 10-7
600000
2 Hijau 100 1 0,12 m 1 8 x 10-3 6,7 x 10-7
100000
300 1 0,12 m 1 4,4 x 10 -2 11 x 10-7
300000
600 1 0,12 m 1 4,5 x 10 -2 6 x 10-7
600000
3 Biru 100 1 0,12 m 1 7 x 10-3 5,8 x 10-7
100000
300 1 0,12 m 1 4,1 x 10 -2 10,25 x 10-7
300000
600 1 0,12 m 1 4,5 x 10 -2 6 x 10-7
600000
VI. PERHITUNGAN DAN ANALISIS DATA
1. A. konstanta kisi
d1 = 10-5 m
d2 = 0,3 x 10-5 m
d3 = 0,16 x 10-5 m
B. spectrum yang dihasilkan kisi dengan d yang paling kecil adalah yang paling besar.

2. A. letak garis-garis merah tingkat ke-1

Bacaan p sebelah kiri =

Bacaan p sebelah kanan =

3. Jarak X rata-rata (X) =

Anda mungkin juga menyukai