Ginjal merupakan alat pengatur keseimbangan asam basa utama dalam sistem
ekskresi. Dalam hal ini ginjal akan memilih ion yang harus dikeluarkan dan yang
harus dipertahankan didalam tubuh. Makanan mempengaruhi ph urin. Makanan
yang menghasilkan abu asam cenderung menghasilkan urin yang lebih asam.
Klor, sulfur, dan fosfor dalam larutan air membentuk asam, oleh karena itu
menghasilkan urin yang bersifat asam. Unsur-unsur yang membentuk asam ini
terutama terdapat dalam bahan makanan sumber protein, seperti daging, ayam,
ikan, dan telur serta dalam serealia utuh. Sebaliknya, makanan yang menghasilkan
abu basa cenderung mengurangi tingkat keasaman urin. Unsur mineral yang
bersifat basa dalam larutan adalah kalsium, natrium, dan magnesium. Unsur-unsur
ini terutama terdapat dalam kacang-kacangan, sayuran dan buah.
A. PH
Seorang ahli kimia dari Denmark Sorensen (1868-1939) memiliki ide cermelang
mengajukan konsep pH untuk menyatakan tingkat keasaman larutan. PH adalah
log negatif dari konsentrasi ion hidrogen, atau lebih tepat lagi dari aktivitas ion
hidrogen. Nilai pH yang rendah sesuai dengan konsentrasi H + yang tinggi, dan
nilai pH yang tinggi sesuai dengan konsentrasi H+ yang rendah. Asam merupakan
donor proton dan basa merupakan aseptor proton.
1. Buffer Bicarbonat
Sistem buffer bikarbonat di dalam sel darah merah terdiri dari asam
karbonat dan kalium bikarbonat. Sistem buffer bikarbonat di dalam plasma
darah terdiri dari asam karbonat dan sodium bikarbonat. Sebenarnya
buffer bicarbonat dalam darah mengandung H2CO3 dan HCO3- bersama
dengan ion Na+ dan K+ berperan sebagai ion penonton. Buffer bicarbonat
menjadi pemeran penting di dalam mengatur pH
2. Buffer fosfat
Buffer fosfat mempunyai peranan penting di dalam sel dan urin. Buffer
fosfat mengandung campuran dari K2HPO4 dan KH2PO4 yang mana
memiliki fungsi seperti buffer bicarbonat dalam menetralisir kelebihan
asam dan basa.
3. Buffer Protein
Buffer protein memiliki peranan yang tidak kalah penting seperti buffer
bikarbonat ataupun buffer fosfat. Buffer protein termasuk hemoglobin dan
oxyhemoglobin
b. Alkalosis Metabolik
c. Asidosis Respiratori
d. Alkalosis respiratorik
Purba, Michael. 2007. Kimia Untuk SMA Kelas XI Semester 2. Jakarta: Erlangga.
Sachkheim, George I. dan Dennis D. Lehman. 1998. Chemistry For The Health
Sciences. New Jersey: Upper Saddle River.