NASKAH PUBLIKASI
TEKNIK SIPIL
Disusun oleh :
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
MALANG
2016
PENGARUH LIMBAH BETON DAN MARMER PADA
CAMPURAN ASPAL PORUS DENGAN BAHAN
TAMBAHAN GILSONITE
ABSTRAK
Keywords : porous asphalt, concrete waste, marble waste, Gilsonite, VIM, stability.
2
1. PENDAHULUAN diharapkan dapat diperoleh hasil
karakteristik Marshall yang lebih bagus.
Indonesia merupakan Negara
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
maritim beriklim tropis dan memiliki
nilai Kadar Aspal Optimum (KAO) serta
curah hujan yang tinggi. Tingginya curah
nilai komposisi campuran limbah beton
hujan ini perlu dibuatkan suatu sistem
optimum, untuk mengetahui kinerja
drainase jalan yang secara efektif dapat
campuran aspal porus menggunakan
mengalirkan atau membuang air dari
material limbah beton dan limbah
lapisan jalan. Hal tersebut dikarenakan
marmer terhadap karakteristik Marshall,
genangan air di jalan sering kali
untuk mengetahui pengaruh Gilsonite
menimbulkan kerusakan pada jalan
sebagai bahan tambahan pada campuran
khususnya pada lapisan aspal.
aspal porus terhadap karakteristik
Mengenai masalah penyebab Marshall dan permeabilitas, dan untuk
terjadinya kerusakan jalan di atas, mengetahui nilai kadar Gilsonite
diperlukan solusi bagaimana memilih optimum.
penggunaan perkerasan jalan yang tepat
dan sangat sesuai dengan kondisi tanah 2. METODE PENELITIAN
pada lokasi-lokasi tertentu. Penggunaan Mulai
aspal porus dinilai bisa menjadi solusi
dari permasalahan kondisi jalan di
Indonesia. Meskipun aspal porus juga Identifikasi Masalah Literatur
aspal porus memiliki stabilitas yang Pembuatan dan pengujian benda uji dengan variasi
kadar aspal dan agregat kasar
rendah namun memiliki permeabilitas
tinggi yang disebabkan oleh banyaknya
Hasil Uji Marshall dan
rongga antar agregat. Perlu adanya Uji Permeabilitas
4
3.1.2 Pengujian Karakteristik
Agregat Tabel 3.4 Hasil Pengujian Karakteristik
Agregat Halus Limbah Marmer
Spesifikasi*
Tabel 3.2 Hasil Pengujian Karakteristik No. Uraian Unit Hasil Keterangan
Min Maks
Agregat Kasar Batu Pecah 1 Berat Jenis Curah - 2.5 - 2.69 Memenuhi
Spesifikasi* 2 Berat Jenis SSD - 2.5 - 2.69 Memenuhi
No. Uraian Unit Hasil Keterangan 3 Berat Jenis Semu - - - 2.7 Memenuhi
Min Maks
1 Berat Jenis Curah - 2.5 - 2.72 Memenuhi 4 Penyerapan Air % - 3 0.15 Memenuhi
2 Berat Jenis SSD - - - 2.75 Memenuhi Sumber : Standar Bina Marga Untuk Agregat
3 Berat Jenis Semu - - - 2.81 Memenuhi
4 Penyerapan Air % - 3 1.2 Memenuhi
Pada Campuran Aspal Beton Panas
5 Pengujian Los Angeles % - 40 12.45 Memenuhi
6 Nilai Tumbukan % - 30 12.46 Memenuhi
3.2 Pembuatan Benda Uji Untuk
Sumber : Standar Bina Marga Untuk Agregat
Menentukan Nilai Kadar Aspal
Pada Campuran Aspal Beton Panas
Optimum (KAO)
Tabel 3.3 Hasil Pengujian Karakteristik Pembuatan benda uji yang telah
Agregat Kasar Limbah Beton Mutu 20 – dirancang dengan variasi kadar aspal 4%
22,5 MPa - 7% seperti pada table 2.1. Berikut ini
No. Uraian Unit
Spesifikasi*
Hasil Keterangan
adalah hasil pengujian dari Marshall
Min Maks
1 Berat Jenis Curah - 2.5 - 2.24 Tidak Memenuhi
Standar yang telah dilakukan. Hasil
2 Berat Jenis SSD - - - 2.39 Memenuhi pengujian Marshall untuk nilai VIM dan
3 Berat Jenis Semu - - - 2.64 Memenuhi
4 Penyerapan Air % - 3 6.72 Tidak Memenuhi stabilitas :
5 Pengujian Los Angeles % - 40 37.38 Memenuhi
6 Nilai Tumbukan % - 30 28.83 Memenuhi
Sumber : Standar Bina Marga Untuk Agregat
Pada Campuran Aspal Beton Panas
Tabel 3.5 Nilai VIM (%)
Kadar Aspal Kadar Agregat Kasar Limbah Beton/Batu Pecah (%)
(%) 100/0 80/20 60/40 40/60 20/80 0/100
26,293 26,269 24,440 25,320 22,957 20,273
27,218 26,266 23,748 23,917 22,389 21,513
4% 25,923 30,731 26,213 28,358 21,576 43,118
26,237 27,261 23,522 25,131 23,683 39,719
24,799 26,389 28,689 23,069 24,957 41,664
23,966 25,377 24,229 24,116 23,580 18,133
18,674 26,337 21,747 23,462 18,583 16,484
5% 21,294 21,794 20,058 23,011 21,680 24,006
24,493 23,798 20,790 22,490 22,689 18,890
26,749 21,619 11,157 24,597 20,885 10,934
21,112 20,147 17,738 19,132 17,881 14,669
19,151 24,571 15,302 19,049 19,267 16,245
6% 21,812 24,428 18,459 20,682 18,353 14,844
21,393 18,808 17,522 18,433 24,649 18,381
20,823 28,982 19,507 21,029 16,215 14,515
24,195 21,975 18,350 18,991 16,719 16,064
20,811 19,409 16,242 16,139 16,931 14,985
7% 22,143 16,008 18,613 12,686 16,226 16,167
20,043 18,614 17,675 17,592 12,799 15,915
21,384 17,354 18,118 17,969 14,775 15,021
Sumber : Hasil Penelitian
5
Tabel 3.6 Nilai Stabilitas (kg)
Kadar Kadar Agregat Kasar Limbah Beton/Batu Pecah (%)
Aspal (%) 100/0 80/20 60/40 40/60 20/80 0/100
509,674 631,025 436,864 533,944 606,755 364,053
546,079 606,755 618,890 473,269 533,944 376,188
4% 582,485 594,62 606,755 558,214 485,404 400,458
546,079 497,539 497,539 424,728 582,485 388,323
861,592 533,944 594,620 521,809 643,160 424,728
558,214 594,620 582,485 485,404 497,539 400,458
655,295 473,269 533,944 448,999 594,620 412,593
5% 570,350 618,890 546,079 521,809 546,079 364,053
533,944 594,620 631,025 533,944 485,404 376,188
594,620 521,809 533,944 436,864 473,269 461,134
594,620 582,485 618,890 606,755 339,783 485,404
582,485 546,079 546,079 546,079 351,918 412,593
6% 509,674 606,755 412,593 461,134 497,539 497,539
558,214 655,295 582,485 533,944 424,728 388,323
582,485 606,755 643,160 509,674 412,593 473,269
521,809 703,836 485,404 533,944 412,593 424,728
606,755 752,376 546,079 594,620 388,323 473,269
7% 485,404 703,836 594,620 631,025 436,864 388,323
558,214 788,781 606,755 546,079 400,458 400,458
485,404 703,836 521,809 643,160 424,728 485,404
Sumber : Hasil Penelitian
Selain hasil nilai VIM dan memenuhi standar AAPA dan yang tidak.
stabilitas, terdapat juga hasil pengujian Selanjutnya dilakukan pemotongan luas
Marshall untuk nilai Flow dan MQ. daerah secara berurutan dari empat
karakteristik Marshall yang tidak
3.3 Penentuan Kadar Aspal Optimum memenuhi standar AAPA. Dari luas
(KAO) daerah gabungan yang telah memenuhi
Dari hasil pengujian Marshall standar AAPA, dapat dicari kadar aspal
optimum dan kadar agregat optimum.
diketahui nilai VIM, Stabilitas, Flow, dan
Berikut adalah Proses penggabungan dan
MQ dari campuran yang digunakan. Pada
pemotongan luas daerah pada grafik
umumnya Kadar Aspal Optimum (KAO)
didapat dari nilai VMA, VIM, Stabilitas, kontur :
Flow, dan MQ yang memenuhi syarat 7%
6
Setelah didapatkan grafik kontur Marshall dengan KAO dan bahan
gabungan VIM, Stabilitas, Flow dan MQ, tambahan Gilsonite :
selanjutnya dilakukan penentuan kadar Tabel 3.8 Hasil Uji Marshal Variasi
aspal optimum dan kadar agregat Gilsonite
optimum. Diambil nilai tengah dan
Proporsi
potongan antar garis sehingga didapatkan Kadar Agregat
Kadar
Stabilitas
Gilsonite VIM (%) Flow MQ
besarnya kadar aspal optimum 5,433% Aspal (%) Limbah
Beton (%)
(%)
(kg)
10