http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jmts/article/view/6744
Kampus III Jl. Raya Tlogomas No. 246 Tlp. (0341) 464318-319 Pes. 130 Fax. (0341) 460435
e-mail : andiamal99@yahoo.co.id
Abstract
Latasir (HRSS) Class B is a mixture intended for roads with light traffic, particularly in areas
where coarse aggregate is not available. This mixture has low rutting resistance therefore it
should not be used with thick layers, on heavy traffic roads and on elevated areas. The marble
ash structure is smooth and can pass filter # 200 like cement, so it can be studied as an
alternative material of filler in asphalt mixture especially latasir class b. This research uses
Central Quality Control & Monitoring Unit (CQCMU) method. The purpose of this research is
to know the characteristic of marshall on the mixture of class latasir b with filler of marble ash
and to know the percentage of optimum content used as substitute of marble ash based on
optimum asphalt content. The result of testing of mixture of class latener of class b using filler
of marble ash with optimum asphalt content of 9.01% obtained by percentage of optimum ash
content of marble 52,22%, the Marshall characteristic value are Marshall Stability 800,00 Kg,
Marshall Qoutient 1,9 Kg/mm, Air Void 4.9%, Film Thickness 8.56 μm.
Abstrak
Latasir (HRSS) Kelas B merupakan campuran yang ditujukan untuk jalan-jalan dengan lalu
lintas ringan, khususnya pada daerah dimana agregat kasar tidak tersedia. Campuran ini
mempunyai ketahanan alur (rutting) yang rendah oleh sebab itu tidak boleh digunakan dengan
lapisan yang tebal, pada jalan dengan lalu lintas berat dan pada daerah tanjakan. Struktur abu
marmer yang halus dan dapat lolos saringan #200 layaknya semen, sehingga dapat dikaji
sebagai bahan material alternatif filler dalam campuran aspal khususnya latasir kelas b.
Penelitian ini menggunakan metode Central Quality Control & Monitoring Unit (CQCMU).
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai karakteristik marshall pada
campuran latasir kelas b dengan filler abu marmer dan mengetahui presentase kadar optimum
yang digunakan sebagai pengganti abu marmer berdasarkan kadar aspal optimum. Hasil
pengujian campuran latasir kelas b menggunakan filler abu marmer dengan kadar aspal
optimum 9,01% diperoleh presentase kadar optimum abu marmer sebesar 52,22% maka
diperoleh nilai karakteristik Marshall adalah Marshall Stability 800,00 Kg, Marshall Qoutient
1,9 Kg/mm, Air Void 4,9 %, Film Thickness 8,56 μm.
PENDAHULUAN
Pada dasarnya suatu konstruksi dengan perkerasan kaku disebut Perkerasan
perkerasan jalan merupakan perpaduan antara Komposit.
material (kerikil dan pasir) dengan bahan Jenis beton aspal campuran panas yang
pengikat (semen atau aspal). Perkerasan yang digunakan di Indonesia umumnya adalah
menggunakan bahan aspal untuk bahan perkerasan campuran aspal jenis lapisan tipis
pengikat disebut dengan perkerasan lentur, aspal pasir (Sukirman, Silvia,2003). Latasir
dan perkerasan dengan menggunakan bahan ( lapisan tipis aspal pasir ) adalah beton aspal
semen sebagai bahan pengikat disebut dengan untuk jalan-jalan dengan lalu lintas ringan,
perkerasan kaku, sedangkan lapisan yang khususnya dimana agregat kasar tidak atau
menggabungkan antara perkerasan lentur sulit diperoleh. Lapisan ini mempunyai
Pemanfaatan Limbah Abu Marmer sebagai Filler terhadap Karakteristik Marshall pada Campuran Lapis Tipis
Aspal Pasir (Latasir) B | 67
Andi Syaiful Amal1, Wahyuddin Saputra2 Media Teknik Sipil, ISSN 1693-3095
e-ISSN 2597-7660
ketahanan alur (rutting) yang rendah, oleh lainnya. Limbah serbuk marmer yang sudah
karena itu tidak diperkenankan digunakan diolah menjadi abu marmer ini kemudian
untuk daerah berlalu lintas berat atau daerah dikemas ke dalam karung untuk dijual di toko
tanjakan. Latasir A dikenal dengan nama bangunan, limbah ini hanya digunakan
HRSS-A atau SS-A dengan tebal sebagai bahan bangunan saja. Harga limbah
minimumnya adalah 1,5 cm. Sementara latasir abu marmer ini mulai dari Rp.10,000 sampai
B dikenal dengan nama HRSS-B atau SS-B Rp.15,000 perkarungnya, jika dibandingkan
dengan tebal minimumnya adalah 2 cm dengan harga Portland Cement (PC) yang
( Dirjen Bina Marga, 1998 ). menyentuh Rp.75,000 persak tentu limbah
Tulungagung dikenal sebagai kota abu marmer sangatlah murah. Pada saat ini
dengan berbagai potensi usahanya, terutama filler yang umumnya digunakan sebagai
usaha batu marmer, batu marmer merupakan bahan campuran aspal adalah Portland
salah satu jenis batuan metamorf, dimana Cement (PC), PC merupakan berbahan alam
proses terbentuknya diakibatkan oleh proses yang tidak bisa diperbaharui, untuk itu perlu
metamorfosis batu kapur atau batu gamping. adanya alternatif pemilihan bahan filler yang
Batu marmer seringkali kita temukan sebagai memenuhi syarat serta mempunyai nilai
batu yang menghiasi rumah, lantai, dinding, ekonomis. Salah satunya adalah penggunaan
bahkan furniture seperti meja, bangku, dan limbah abu marmer sebagai filler. Dengan
lain sebagainya. Di Desa Besole Kecamatan demikian tujuan dalam penelitian ini adalah
Campurdarat-Tulungagung, Jawa Timur untuk mengetahui pengaruh dan berapa
terdapat ± 150 unit home industri sementara presentase kadar opimum abu marmer yang
di Desa Gamping Kecamatan Campurdarat- digunakan sebagai bahan pengisi berdasarkan
Tulungagung, Jawa Timur tedapat 201 unit kadar aspal optimum. Dan juga manfaat yang
yang terdiri dari 1 industri besar dan 199 unit diharapkan adalah sebagai masukan dalam
sedang dan menengah (home industri). Kedua pemanfaatan limbah industri khususnya
desa ini merupakan desa penghasil produksi limbah abu marmer sebagai bahan perkerasan
marmer yang sudah terkenal baik di dalam jalan.
negeri maupun ke mancanegara.
Limbah serbuk marmer merupakan Pengertian Perkerasan Jalan
limbah yang dihasilkan pada saat proses Sukirman (2003) menjelaskan bahwa,
pemotongan marmer menggunakan mesin perkerasan jalan merupakan lapisan
gergaji khusus dengan menggunakan air perkerasan yang terletak diantara lapisan
sebagai pendingin alat pemotongan tersebut. tanah dan roda kendaraan, yang berfungsi
Pada saat proses pemotongan batu marmer, untuk memberikan pelayanan kepada sarana
limbah serbuk marmer yang dihasilkan transportasi. Fungsi perkerasan adalah untuk
diendapkan terlebih dahulu di dalam bak memikul beban lalu lintas secara aman dan
berukuran ± 2x2x2m, setelah penuh yang nyaman, serta sebelum umur rencananya tidak
membutuhkan waktu ±1 minggu barulah terjadi kerusakan yang berarti. Supaya
limbah serbuk marmer tersebut dikuras perkerasan mempunyai daya dukung dan
menggunakan pompa untuk kemudian keawetan yang memadai, tetapi juga
dikeringkan. Setelah kering digiling kembali ekonomis, maka perkerasan jalan dibuat
untuk menghasilkan abu marmer yang benar berlapis-lapis. Lapisan paling atas disebut
benar halus. juga sebagai lapis permukaan, merupakan
Dalam sekali produksi volume limbah lapisan yang paling baik mutunya. Di
serbuk marmer yang dihasilkan diperkirakan bawahnya terdapat lapisan fondasi, yang
mencapai 5-10%. Jika per-harinya home diletakan di atas tanah dasar yang telah
industri pemotongan marmer memproduksi dipadatkan.
1000 kg/hari maka volume limbah yang Pada umumnya pembangunan jalan
dihasilkan sekitar 50 kg-100 kg/hari, dalam berdasarkan bahan pengikat. Kontruksi
seminggu bisa mencapai 300 kg-600 perkerasan jalan dapat dibedakan menjadi
kg/minggu, dalam 1 bulan bisa mencapai konstruksi perkerasan lentur, konstruksi
1300 kg-2600 kg/bulan, dan dalam sebulan perkerasan kaku, Konstruksi perkerasan
saja sudah menghasilkan ± 1,3-2,6 ton limbah komposit.
serbuk marmer dan itu hanya 1 home industri
bagaimana dengan home industri yang
Pemanfaatan Limbah Abu Marmer sebagai Filler terhadap Karakteristik Marshall pada Campuran Lapis Tipis
Aspal Pasir (Latasir) B | 69
Andi Syaiful Amal1, Wahyuddin Saputra2 Media Teknik Sipil, ISSN 1693-3095
e-ISSN 2597-7660
Pengujian Campuran Latasir Kelas B campuran latasir kelas B dengan filler Abu
Berdasarkan hasil pengujian Marshall marmer dan semen disajikan pada tabel 6.
Tabel 6. Karakteristik Marshall Campuran Latasir kelas b dengan Filler Abu marmer dan semen
Abu Marmer Semen
Kadar Marshall Marshall Film Volume Marshall Marshall Film Volume
Aspal Stability Quontient Thickness Air Void Stability Quontient Thickness Air Void
(Kg) (Kg/mm) (μm) (%) (Kg) (Kg/mm) (μm) (%)
8,4 885,96 4,04 7,93 4,83 714,69 2,69 7,93 13,01
8,4 764,31 6,46 7,93 5,28 730,44 2,31 7,93 8,06
8,4 949,88 2,62 7,93 10,83 857 2,29 7,93 9,74
8,65 817,69 2,51 8,18 1,95 789,13 1,82 8,18 7,88
8,65 876,1 2,03 8,18 9,54 817,69 1,76 8,18 6,51
8,65 876,1 2,48 8,18 3,22 832,7 2,43 8,18 10,97
Pemanfaatan Limbah Abu Marmer sebagai Filler terhadap Karakteristik Marshall pada Campuran Lapis Tipis
Aspal Pasir (Latasir) B | 71
Andi Syaiful Amal1, Wahyuddin Saputra2 Media Teknik Sipil, ISSN 1693-3095
e-ISSN 2597-7660
Grafik Hubungan Antara Kadar Aspal dengan Marshall Stability Grafik Hubungan Antara Kadar Aspal dengan Marshall Stability
1200,00
1200,00 1100,00
1100,00
Marshall St abilit y (Kg)
1000,00
(Kn/mm)
3,00 2,43 2,34
2,01 2,50 2,22 2,06
2,50 1,92 1,73 1,94 1,99
2,00 2,00
1,50 1,50
1,00
1,00
0,50
0,00 0,50
8,40 8,50 8,60 8,70 8,80 8,90 9,00 9,10 9,20 9,30 9,40 0,00
8,40 8,50 8,60 8,70 8,80 8,90 9,00 9,10 9,20 9,30 9,40
Kadar Aspal (%)
Kadar Aspal (%)
Grafik Hubungan Antara Kadar Aspal dengan Volume Air Void Grafik Hubungan Antara Kadar Aspal dengan Volume Air Void
12,00 12,00
11,00 10,27 11,00
10,00 8,46 10,00
9,00
Volume Air Void
9,00
Volume Air Void
8,00 8,00
7,00
5,14 7,00 6,98
(%)
6,00 4,85
(%)
Grafik Hubungan Antara Kadar Aspal dengan Film Thickness Grafik Hubungan Antara Kadar Aspal dengan Film Thickness
20,00 20,00
18,00 18,00
16,00 16,00
Film T hickness
14,00
Film Thickness
14,00
12,00
8,70 8,96 12,00
(µm)
Benda Uji Berdasarkan KAO 8,84% dan pergantian abu marmer berdasarkan KAO
KAO 9,01% 8,84% dan 9,01%. Semen direncanakan ulang
menggunakan presentase pergantian abu
Berdasarkan Kadar Aspal Optimum yang marmer (20%, 40%, 60%, 80% dan 100%)
didapat maka kemudian direncanakn ulang karena akan digunakan sebagai bahan untuk
menggunakan presentase filler dari abu uji statistik.
marmer dan semen sebesar 20%, 40%, 60%,
80% dan 100% dengan KAO 8,84% dan
9,01%. Presentase ini dibuat untuk
mengetahui kadar optimum presentase dari
Tabel 7. Karakteristik Marshall Campuran Latasir Kelas B dengan Filler Abu Marmer dan Semen
KAO 8,84% filler abu marmer KAO 9,01% filler abu marmer
Marshall Marshall Volume Film Marshall Marshall Volume Film
Stability Quotient air Void Thicknes Stability Quotient air Void Thicknes
(kg) (Kg/mm) (%) (µm) (kg) (Kg/mm) (%) (µm)
680,41 2,12 7,2 8,38 731,48 2,31 6,07 8,56
697,67 2,32 5,57 8,38 715,93 2,3 7,49 8,56
780,36 2,5 5,43 8,38 817,69 2,02 8,42 8,56
697,67 1,8 3,8 8,38 774,51 1,85 7,84 8,56
827,07 2,49 4,67 8,38 803,53 1,89 5,12 8,56
780,36 1,96 6,55 8,38 848,98 2,2 3,49 8,56
759,65 1,94 3,7 8,38 845,32 2,4 5,08 8,56
885,96 2,06 5,52 8,38 730,44 1,57 3,62 8,56
714,69 2,62 3,8 8,38 759,65 1,68 5,12 8,56
803,53 2,1 3,79 8,38 789,13 1,94 2,67 8,56
759,65 2,22 4,31 8,38 759,65 1,69 5,28 8,56
811,75 2,18 3,73 8,38 857 1,8 4,58 8,56
817,69 2,36 2,25 8,38 789,13 1,79 2,94 8,56
860,78 2,6 3,06 8,38 811,75 1,79 3,56 8,56
736,37 1,81 4,46 8,38 744,57 1,88 4 8,56
Sumber : Hasil Perhitungan
Berdasarkan tabel 7, untuk KAO 8,84% Marshall Quotient, Film Thickness, Volume
dengan filler abu marmer hubungan antara Air Void divisualisasikan pada Gambar 5.
kadar aspal dengan Marshall Stability,
Marshall Quotient, Film Thickness, Volume
Air Void divisualisasikan pada Gambar 4.
Pemanfaatan Limbah Abu Marmer sebagai Filler terhadap Karakteristik Marshall pada Campuran Lapis Tipis
Aspal Pasir (Latasir) B | 73
Andi Syaiful Amal1, Wahyuddin Saputra2 Media Teknik Sipil, ISSN 1693-3095
e-ISSN 2597-7660
Grafik Hubungan Antara Kadar Abu Marmer dengan Marshall Stability Grafik Hubungan Antara Kadar Abu Marmer dengan Marshall Stability
1200,00
1200,00
1100,00 1100,00
1000,00
900,00 786,77 791,64 804,95 900,00 755,03 809,01 778,47 801,93
768,37 781,82
800,00 719,48 800,00
700,00 700,00
600,00 600,00
500,00 500,00
400,00 400,00
300,00 300,00
200,00
200,00
100,00
100,00
0,00
0,00
20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00 100,00
20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00 100,00
Kadar Abu Marmer (%)
Kadar Abu Marmer(%)
(Kn/mm)
3,00
2,31 2,21 2,17 2,26
2,50 2,09 2,50 2,21 1,98 1,88 1,81 1,82
2,00 2,00
1,50 1,50
1,00
1,00
0,50
0,50 0,00
0,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00 100,00
20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00 100,00 Kadar Abu Marmer (%)
Kadar Abu Marmer (%)
Grafik Hubungan Antara Kadar Abu Marmer dengan Volume Air Void Grafik Hubungan Antara Kadar Abu Marmer dengan Volume Air Void
12,00 12,00
11,00
11,00
10,00
10,00
9,00
Volume Air Void
14,00
Film Thicknes s
14,00 12,00
(µm)
Gambar 4. Grafik Penentuan Kadar Aspal Gambar 5. Grafik Penentuan Kadar Aspal
Optimum dengan Filler Abu Marmer Optimum dengan Filler Abu Marmer
Tinjauan Uji-t Campuran Latasir Kelas B –ttabel ≤ thitung ≤ ttabel, maka Ho diterima.
Campuran Latasir Kelas B dengan KAO Ternyata -2,160 < -0,77 < 2,160 maka Ho
8,84% diterima. Dengan demikian tidak ada
perbedaan nilai statistik antara kedua jenis
• Sampel Independen Marshall Stability
material dalam nilai air void.
Berdasarkan Tabel 9. hasil perhitungan
diperoleh nilai rata-rata (X1) Marshall Tabel 9. Sampel Independen Marshall
Stability filler abu marmer sebesar 774,24 Stability KAO 8,84%
kg, sedangkan untuk filler semen sebesar No X1 X2 (X1-X1)2 (X2-X2)2
761,52 kg. Nilai varian (S2) dari masing- 1 680,41 714,69 8804,19 2192,74
masing bahan filler yaitu, untuk abu 2 697,67 744,57 5863,07 287,19
marmer sebesar 3780,38 dan semen 3 780,36 729,25 37,45 1041,14
sebesar 2586,55. Sehingga berdasarkan 4 697,67 665,67 5863,07 9186,58
perhitungan diperoleh nilai thitung sebesar 5 827,07 774,51 2790,94 168,83
0,62. Dengan taraf signifikan = 0,05
6 780,36 803,53 37,45 1765,12
karena uji 2 sisi, maka nilai ttabel pada tabel
7 759,65 767,83 212,89 39,86
distribusi –t dengan ketentuan : db = n-2 =
8 885,96 812,81 12481,21 2631,01
15-2 = 13, sehingga ttabel = 2,160. Jika nilai
–ttabel ≤ thitung ≤ ttabel, maka Ho diterima. 9 714,69 681,91 3546,28 6337,22
Ternyata -2,160 < 0,62 < 2,160 maka Ho 10 803,53 803,53 857,87 1765,12
diterima. Dengan demikian tidak ada 11 759,65 759,65 212,89 3,48
perbedaan nilai statistik antara kedua jenis 12 811,75 774,51 1406,95 168,83
material dalam nilai Marshall Stablity. 13 817,69 817,69 1887,84 3155,44
• Sampel Independen Marhsall Quotient 14 860,78 842,16 7489,06 6503,35
Berdasarkan Tabel 10. hasil perhitungan 15 736,37 730,44 1434,19 965,76
diperoleh nilai rata-rata (X1) Marshall jumlah 11613,61 11422,75 52925,33 36211,66
Rata-rata 774,24 761,52
Quotient filler abu marmer sebesar 2,21 Sumber : Hasil Perhitungan
kn/mm, sedangkan untuk filler semen Keterangan :
sebesar 2,45 kg/mm kg. Nilai varian (S2) X1 = Marshall Stability dari abu marmer
X2 = Marshall Stability dari semen
dari masing-masing bahan filler yaitu,
untuk abu marmer sebesar 0,07 dan semen Tabel 10. Sampel independen Marshall
sebesar 0,38. Sehingga berdasarkan Quotient KAO 8,84%
perhitungan diperoleh nilai thitung sebesar - No X1 X2 (X1-X1)2 (X2-X2)2
1,39. Dengan taraf signifikan = 0,05 1 2,12 1,76 0,01 0,47
karena uji 2 sisi, maka nilai ttabel pada tabel 2 2,32 2,46 0,01 0
distribusi –t dengan ketentuan : db = n-2 = 3 2,5 2,69 0,09 0,06
15-2 = 13, sehingga ttabel = 2,160. Jika nilai
4 1,8 2,37 0,16 0,01
–ttabel ≤ thitung ≤ ttabel, maka Ho diterima.
5 2,49 2,87 0,08 0,18
Ternyata -2,160 < -1,39 < 2,160 maka Ho
diterima. Dengan demikian tidak ada 6 1,96 1,92 0,06 0,28
perbedaan nilai statistik antara kedua jenis 7 1,94 1,96 0,07 0,24
material dalam nilai Marshall Quotient. 8 2,06 2,04 0,02 0,17
• Sampel Independen Volume Air Void 9 2,62 2,5 0,17 0
Berdasarkan Tabel 11. hasil perhitungan 10 2,1 3,84 0,01 1,94
diperoleh nilai rata-rata (X1) air void filler 11 2,22 2,22 0 0,05
abu marmer sebesar 4,52%, sedangkan 12 2,18 2,08 0 0,13
untuk filler semen sebesar 4,98. Nilai 13 2,36 2,36 0,02 0,01
varian (S2) dari masing-masing bahan filler 14 2,6 3,67 0,16 1,5
yaitu, untuk abu marmer sebesar 1,75 dan 15 1,81 1,96 0,16 0,24
semen sebesar 3,66. Sehingga berdasarkan jumlah 33,08 36,7 1,02 5,27
perhitungan diperoleh nilai thitung sebesar - Rata-rata 2,21 2,45
0,77. Dengan taraf signifikan = 0,05 Sumber : Hasil Perhitungan
Keterangan :
karena uji 2 sisi, maka nilai ttabel pada tabel X1 = Marshall Quotient dari abu marmer
distribusi –t dengan ketentuan : db = n-2 = X2 = Marshall Quotient dari semen
15-2 = 13, sehingga ttabel = 2,160. Jika nilai
Pemanfaatan Limbah Abu Marmer sebagai Filler terhadap Karakteristik Marshall pada Campuran Lapis Tipis
Aspal Pasir (Latasir) B | 75
Andi Syaiful Amal1, Wahyuddin Saputra2 Media Teknik Sipil, ISSN 1693-3095
e-ISSN 2597-7660
Tabel 11. Sampel Independen Air Void KAO Berdasarkan Tabel 12. hasil perhitungan
8,84% diperoleh nilai rata-rata (X1) Marshall
No X1 X2 (X1-X1)2 (X2-X2)2 Stability filler abu marmer sebesar 785,25 kg,
1 7,2 10,19 7,17 27,12 sedangkan untuk filler semen sebesar 801,38
2 5,57 2,72 1,1 5,12 kg. Nilai varian (S2) dari masing-masing
3 5,43 6,7 0,82 2,95
bahan filler yaitu, untuk abu marmer sebesar
2051,31 dan semen sebesar 2360,09. Sehingga
4 3,8 5,86 0,52 0,77
berdasarkan perhitungan diperoleh nilai thitung
5 4,67 4,86 0,02 0,01
sebesar -0,94. Dengan taraf signifikan = 0,05
6 6,55 6,55 4,11 2,46
karena uji 2 sisi, maka nilai ttabel pada tabel
7 3,7 3,7 0,68 1,64 distribusi –t dengan ketentuan : db = n-2 = 15-
8 5,52 5,52 0,99 0,29 2 = 13, sehingga ttabel = 2,160. Jika nilai –ttabel
9 3,8 5,72 0,52 0,54 ≤ thitung ≤ ttabel, maka Ho diterima. Ternyata -
10 3,79 3,04 0,54 3,77 2,160 < -0,94 < 2,160 maka Ho diterima.
11 4,31 4,31 0,05 0,45 Dengan demikian tidak ada perbedaan nilai
12 3,73 4,67 0,63 0,1 statistik antara kedua jenis material dalam
13 2,25 4,13 5,17 0,73 nilai Marshall Stablity.
14 3,06 3,17 2,14 3,28
15 4,46 3,59 0,004 1,94 • Sampel Independen Marhsall Quotient
jumlah 67,84 74,73 24,45 51,18
Rata-rata 4,52 4,98
Tabel 13. Sampel independen Marshall
Sumber : Hasil Perhitungan
Quotient KAO 9,01%
Keterangan : No X1 X2 (X1-X1)2 (X2-X2)2
X1 = Volume Air Void dari abu marmer
1 2,31 1,97 0,14 0,3
X2 = Volume Air Void dari semen
2 2,3 2,38 0,13 0,02
Campuran Latasir Kelas B dengan KAO 3 2,02 2,62 0,01 0,01
9,01% 4 1,85 2,68 0,01 0,03
5 1,89 2,92 0,003 0,16
• Sampel Independen Marshall Stability 6 2,2 1,9 0,07 0,38
Tabel 12. Sampel Independen Marshall 7 2,4 2,2 0,21 0,1
Stability KAO 9,01% 8 1,57 1,87 0,14 0,42
No X1 X2 (X1-X1)2 (X2-X2)2 9 1,68 3,15 0,07 0,4
1 731,48 764,31 2891,28 1374,43 10 1,94 3,77 0 1,57
2 715,93 715,93 4805,35 7302,27 11 1,69 2,21 0,06 0,1
3 817,69 857 1052,31 3093,21 12 1,8 2,26 0,02 0,07
4 774,51 789,13 115,36 150,14 13 1,79 2,28 0,02 0,06
5 803,53 817,69 334,13 265,91 14 1,79 3,73 0,02 1,47
6 848,98 832,7 4061,43 980,73 15 1,88 1,84 0,004 0,46
jumlah 29,11 37,78 0,9 5,53
7 845,32 860,78 3608,32 3527,96
Rata-rata 1,94 2,52
8 730,44 744,57 3004,21 3227,75 Sumber : Hasil Perhitungan
9 759,65 857 655,39 3093,21 Keterangan :
X1 = Marshall Quotient dari abu marmer
10 789,13 789,13 15,05 150,14 X2 = Marshall Quotient dari semen
11 759,65 744,57 655,39 3227,75
12 857 842,16 5147,97 1662,74 Berdasarkan Tabel 13. hasil perhitungan
13 789,13 789,13 15,05 150,14 diperoleh nilai rata-rata (X1) Marshall
14 811,75 857 702,21 3093,21 Quotient filler abu marmer sebesar 1,91
15 744,57 759,65 1654,92 1741,67 kg/mm, sedangkan untuk filler semen sebesar
jumlah 11778,76 12020,75 28718,39 33041,3 2,52 kg/mm. Nilai varian (S2) dari masing-
Rata- masing bahan filler yaitu, untuk abu marmer
785,25 801,38
rata sebesar 1,94 dan semen sebesar 2,52.
Sumber : Hasil Perhitungan
Keterangan :
Sehingga berdasarkan perhitungan diperoleh
X1 = Marshall Stability dari abu marmer nilai thitung sebesar -3,30. Dengan taraf
X2 = Marshall Stability dari semen signifikan = 0,05 karena uji 2 sisi, maka nilai
ttabel pada tabel distribusi –t dengan ketentuan :
db = n-2 = 15-2 = 13, sehingga ttabel = 2,160. keseluruhan masuk dalam spesifikasi dan
Jika nilai –ttabel ≤ thitung ≤ ttabel, maka Ho dapat digunakan sebagai bahan campuran
diterima. Ternyata -2,160 > -3,30 < 2,160 aspal khususnya latasir kelas B.
maka Ho diterima. Dengan demikian tidak
ada perbedaan nilai statistik antara kedua jenis • MarshallGrafikStability
Hubungan Antara Kadar Abu Marmer dengan Marshall Stability
1200,00
material dalam nilai Marshall Quotient. 1100,00
3,00
jumlah 75,28 72,35 44,32 25,2 2,50 2,21 1,98 1,88 1,81 1,82
2,00
Rata- 1,50
5,02 4,82
rata 1,00
0,50
Sumber : Hasil Perhitungan 0,00
Keterangan : 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00 100,00
Kadar Abu Marmer (%)
X1 = Volume Air Void dari abu marmer
X2 = Volume Air Void dari semen
Gambar 7. Marshall Quotient Abu Marmer
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh KAO 9,01%
nilai rata-rata (X1) air void filler abu marmer Untuk nilai optimum yang didapatkan
sebesar 5,02%, sedangkan untuk filler semen pada campuran latasir kelas B abu marmer
sebesar 4,82. Nilai varian (S2) dari masing- dengan KAO 9,01% sebesar 1,9 Kn/mm.
masing bahan filler yaitu, untuk abu marmer Apabila faktor Marshall Quotient semakin
sebesar 3,17 dan semen sebesar 1,80. tinggi nilainya, maka semakin lentur atau
Sehingga berdasarkan perhitungan diperoleh flexible dan apabila nilainya rendah, maka
nilai thitung sebesar 0,34. Dengan taraf jalan tersebut akan menjadi kaku dan mudah
signifikan = 0,05 karena uji 2 sisi, maka nilai patah. Nilainya tetap masuk dalam
ttabel pada tabel distribusi –t dengan ketentuan : persyaratan sifat campuran latasir kelas b
db = n-2 = 15-2 = 13, sehingga ttabel = 2,160. yaitu 0,8 Kn/mm - 4,0 Kn/mm. Jadi tidak
Jika nilai –ttabel ≤ thitung ≤ ttabel, maka Ho terdapat masalah pada tingkat kelenturannya.
diterima. Ternyata -2,160 < 0,34 < 2,160 • Air VoidGrafik Hubungan Antara Kadar Abu Marmer dengan Volume Air Void
12,00
maka Ho diterima. Dengan demikian tidak 11,00
10,00
ada perbedaan nilai statistik antara kedua jenis 9,00
Volume Air Void
8,00 7,33
7,00 5,48
material dalam nilai air void.
(%)
6,00 4,61
5,00
4,18
3,50
4,00
3,00
Pembahasan 2,00
1,00
Berdasarkan gambar 5 kualitas campuran 0,00
20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00 100,00
marshall dengan menggunakan filler abu Kadar Abu Marmer (%)
marmer dengan KAO 9,01% secara Gambar 8. Air Void Abu Marmer KAO 9,01%
Pemanfaatan Limbah Abu Marmer sebagai Filler terhadap Karakteristik Marshall pada Campuran Lapis Tipis
Aspal Pasir (Latasir) B | 77
Andi Syaiful Amal1, Wahyuddin Saputra2 Media Teknik Sipil, ISSN 1693-3095
e-ISSN 2597-7660
14,00
12,00 Pemanfaatan Limbah Batu Marmer
(µm)