Anda di halaman 1dari 19

Bahan Perkerasan

Jalan
Aztri Yuli Kurnia
2021
Bobot Penilaian
1. Absen 10%
2. Tugas 20%
3. Mid Test 30%
4. Final Test 40%
Pendahuluan
Sejarah Perkerasan Jalan
Thomas Telford (1757–1796), Skotlandia.
memperkenalkan suatu konstruksi perkerasan jalan yang terdiri dari batu
kali ukuran 15/20 cm sampai 25/30cm yang disusun tegak diatas pasir
urug yang dipadatkan dan diatasnya diletakkan batu-batu kecil ukuran
5/7 cm untuk mengunci batu kali tersebut agar tidak goyang. Diatas
batu-batu kecil tersebut diletakkan campuran pasir aspal (sand sheet)
sebagai lapis aus yang tebalnya bervariasi antara 3–10 cm. perkerasan tipe
ini banyak dibangun semasa kolonial Belanda dulu (waktu Gubernur
Jenderal Daendels) dan dikenal cara pembangunannya dengan sistim
kerja Rodi yang menghasilkan jalan dari Anyer sampai Panarukan yang
panjangnya mencapai ± 1000 km
Model Perkerasan Telford
Sejarah Perkerasan Jalan
John Loudon McAdam (nama ini di Indonesia menjadi
Makadam), seorang insinyur konstruksi perkerasan jalan dari
Skotlandia, membuat suatu konstruksi jalan dari agregat batu
pecah (crushed aggregate).
Makadam menyadari bahwa untuk mengoptimalkan kekuatan
lapis agregat batu pecah maka diperlukan penggunaan batu
pecah yang terdiri dari berbagai macam ukuran (mixed size),
hal ini dinamakan agregat bergradasi (graded aggregate).
Beberapa jalan di Inggris yang dibangun
dengan sistim ini dan dilapisi dengan bahan tar (Indonesianya
tir, yaitu semacam aspal cair hasil destilasi arang/arang batu).
Tercatat awal konstruksi model Makadam adalah jalan di
Gloucestershire yang dibuat pada tahun 1832 dan di
Nottinghamshire pada tahun 1884.
Makadam menyatakan, secara teknis ruang diantara agregat-
agregat yang besar akan diisi oleh agregat-agregat yang lebih
kecil yang mana akan menciptakan suatu kondisi yang disebut
saling mengunci (interlocking), akhirnya akan menjadikan
kondisi lapisan menjadi sangat stabil.
Cara Makadam ini merupakan pondasi bagi industri campuran
aspal (hotmix) dikemudian hari, dimana mulai pertengahan
abad 20 hingga saat ini industri hotmix berkembang pesat.
Model Perkerasan Makadam
Jenis Konstruksi Perkerasan
• Perkerasan Lentur
• Perkerasan Kaku
Perkerasan Lentur
Flexible Pavement
Mengadopsi model Makadam dengan bahan penutup
(surfacing) dari campuran aspal agregat
Perkerasan Kaku
Rigid Pavement
Menggunakan pelat beton di atas lapisan agregat
Di atas lapisan beton tsb dapat dilapisi aspal agregat /
aspal pasir yang tipis atau tidak ada lapisan sama
sekali
Susunan Lapisan Perkerasan
Lapisan Perkerasan Lentur
Fungsi dari Lapisan Perkerasan Lentur
Subgrade menyediakan tanah dasar yang kuat bagi
bangunan konstruksi perkerasan. Subgrade sangat
berpengaruh dalam perencanaan struktur diatasnya dan
mempengaruhi umur konstruksi perkerasan. Subgrade
dibentuk dengan 2 cara yang berbeda yaitu berupa
timbunan (filling) atau dalam pemotongan tanah
(cutting). Material pembentuk subgrade adalah tanah
dan setelah dipadatkan harus mempunyai CBR ≥6% dan
nilai PI ≤10%. (CBR = California Bearing Ratio dan PI =
Plasticity Index).
Sub-base merupakan bagian dari konstruksi
perkerasan yang berfungsi untuk mendukung dan
menyebarkan beban roda. Sub-base juga sebagai lapis
pertama dalam pembangunan jalan, berfungsi agar
pelaksanaan pekerjaan berikutnya dapat berjalan lancar.
Material pembentuk sub-base biasanya tanah (selected
embankment) yang mempunyai CBR ≥20% dan PI ≤10%.
Material lain sirtu maupun batu pecah
Base berfungsi sebagai bagian perkerasan yang
menahan beban roda dan sebagai perletakan terhadap
lapis permukaan. Material pembentuk lapisan base
adalah dari agregat batu pecah dengan CBR ≥50% dan PI
≤ 4%.
Surface berfungsi sebagai bagian perkerasan yang
menahan langsung beban roda, juga berfungsi sebagai
lapis kedap air untuk melindungi badan jalan dari
kerusakan akibat cuaca. Fungsi lain adalah menyediakan
permukaan yang halus (riding comfort) dan tahanan
terhadap selip (skid
resistance). Bahan pembentuk lapisan surface adalah
campuran agregat aspal (aspal beton) yang mempunyai
nilaiMS ≥744 kg. (MS = Marshall Stability).
Lapisan Perkerasan Kaku
Fungsi dari Lapisan Perkerasan Kaku
Subgrade fungsinya sama seperti lapisan perkerasan lentur.
Sub-base fungsinya juga sama seperti pada perkerasan lentur hanya material
pembentuknya biasanya agregat atau sirtu. Karena material tersebut dapat
mengalirkan air.
Beton B-0 berfungsi sebagai lapis perata guna perletakan lapis diatasnya. Saat ini
pada pelaksanaan pekerjaan beton B-0 sudah diganti dengan beton K-125, hanya
sebutannya masih mengguna
kan nama beton B-0.
Concrete slab mempunyai fungsi utama sebagai penahan dan penyebar beban roda
kendaraan. Material utama concrete slab adalah beton dengan FS minimal 45 kg/cm2
pada umur 28 hari atau diatas K-375. (FS = flexural strength, tegangan lentur).
Bituminous Surfacing dapat berupa aspal beton atau sand sheet, keberadaannya
kadang ada kadang tidak. Bila ada maka kegunaannya sebagai riding comfort yaitu
suara ban terdengar dari dalam kendaraan
lebih pelan (terredam) dari pada tanpa lapisan ini

Anda mungkin juga menyukai