Anda di halaman 1dari 25

DRAINASE

VERTICAL
Prinsip Kerja Drainase vertikal
• Digunakan pada tanah mudah mampat dan jenuh air.
• Ketika suatu beban diletakkan di atas tanah lunak,
penurunan konsolidasi yang berlebih akan terjadi. Beban
tersebut pada awalnya dilawan oleh air pori, sehingga
tekanan air pori bertambah. Karena lempung sifatnya
tidak mudah dilalui air, tekanan ini akan berkurang
secara perlahan-lahan akibat dari mengalirnya air pori
bertekanan tinggi menuju zona tanah yang bertekanan
lebih rendah. Hal ini berlangsung lama.
• Untuk mempercepat proses, maka dibutuhkan untuk
memperpendek lintasan air pori dengan drainase vertical
/ drain vertical.
• Tipe drain terdiri dari :
a. Drain konvensional
b. Drain Sintetis
Prinsip Kerja Drainase vertikal
 Vertikal Drain Konvensional
Bahan yang digunakan adalah bahan bergradasi atau
pasir (sand drain atau kerikil yang mempunyai
permeabilitas tinggi.
• Metode tradisional  buat lubang bor pada lapisan
lempung dan mengurung kembali dengan pasir yang
bergradasi sesuai diameternya sekitar 200 – 400 mm
dan saluran drainasi tersebut dibuat sedalam lebih dari
30 m. Pasir harus dapat dialiri air secara efisien tanpa
membawa partikel-partikel tanah yang halus.
• Drainasi cetakan biasanya Iebih murah daripada
drainasi urugan untuk suatu daerah tertentu.
Salah satu jenisnya adalah drainasi prapaket /
prepackage drain  selubung filter dibuat dari
polypropylene, yang diisi pasir dengan diameter 65mm.
Prinsip Kerja Drainase vertikal
 Vertikal Drain Sintetik
Ada beberapa macam dari vertikal drain sintetik dan
dapat dikategorikan dalam beberapa kategori
(Magnan, 1983) :
a. Vertikal drain sintesis dari bahan karton.
b. Vertikal drain dari bahan plastik.
c. Vertikal drain dari bahan pasir yang dibungkus
dengan material sintetik.
d. Vertikal drain dari bahan serabut kelapa
Vertikal drain sintetik umunya berbentuk strip dan terdiri
dari dua komponen utama yaitu inti plastik yang
dibungkus dengan material geosintesis. Inti plastik
berfungsi sebagai penyalur air dan pembungkus sebagai
filter bagi partikel tanah halus..
Prinsip Kerja Drainase vertikal
 Dibanding dengan vertikal drain dari bahan pasir (sand
drain), vertikal drain sintesis mempunyai beberapa
keuntungan menurut Young (1997), diantaranya :
1. Gangguan tanah akibat pemasangan lebih kecil.
2. Alat-alat pemasangan lebih ringan.
3. Meniadakan kontrol kualitas pasir dilapangan.
4. Kualitas vertikal drain sintesis lebih seragam.
5. Menjamin jalur drainase yang kontinyu.
6. Kontaminasi partikel halus jauh lebih kecil.
7. Menahan deformasi yag besar tanpa menghilangkan
fungsinya.
Prinsip Kerja Drainase vertikal
• Percepatan konsolidasi dengan drainase vertical
cocok untuk kondisi:
 Lapisan tanah yang berkompresibilitas tinggi
sampai sedang yang mendukung beban static
 Lapisan tanah yang sangat lambat sifat drainase
alaminya
Tanah dengan sifat tersebut, umumnya berupa
tanah berbutir halus kohesif (lempung) dan lanau
anorganik dan organic.
Drainase vertical tidak cocok untuk tanah yang lolos
air dan tanah dengan nilai konsolidasi sekunder
yang tinggi dan gambut.
Pelaksanaan
(dikombinasikan dengan soil preloading)

1. Dimulai dengan penimbunan pasir di permukaan tanah


(sand blanket) tebal 0,5 – 1 meter sebagai lantai kerja bagi
alat –alat berat. Nantinya lapisan pasir akan berfungsi
sebagai drainasi, mengalirkan air yang lewat drainasi vertikal
dan lempung pada saat proses konsolidasi.
2. Kemudian dipasang drainasi vertikal. Jarak dan ukurannya
direncanakan sedemikian rupa sehingga dalam waktu 2 – 6
bulan konsolidasi telah mencapai sekitar 80% - 95%, dan
sisa penurunan konsolidasi primer diharapkan tinggal 2 –
3 cm.
3. Diadakan timbunan tanah pasir dengan tebal yang
beratnya hampir sama dengan berat konstruksi yang akan
dibangun.
4. Proyek konstruksi bisa dilaksanakan
Pelaksanaan
(dikombinasikan dengan soil preloading)
SETTLEMENT PLATE
EXTENSOMETER

OBSERVATION WELL
INCLINOMETER

PIEZOMETER
INPUT AKTIVITAS OUTPUT
TANAH KOMPRESIBEL PERBAIKAN TANAH TANAH NON-KOMPRESIBEL
(MUDAH MAMPAT) (PERCEPAT MAMPAT) (SELESAI MAMPAT)
------------------------------------------- ------------------------------------ -------------------------------------------
TES DATA TANAH DASAR  PRELOADING  GRAFIK MONITORING
 Sondir  PVD - Tinggi timbunan
 SPT  HORIZONTAL DRAIN - Berat Isi Tanah
 Undisturb Sample  MONITORING - Settlement Plate
- Volumetri & Gravimetri - Tinggi Timbunan Tanah - Piezometer
- Analisa ayakan & Hidrometri - Berat Isi Tanah - Inclinometer
- Oedometri Konsolidasi - Settlement Plate  EVALUASI AHLI GEOTEKNIK
 Stratigrafi lapisan tanah - Piezometer  TES LAPANGAN
TES DATA TANAH TIMBUNAN - Inclinometer  TES LABORATORIUM
Jaringan Drain
• Terdiri dari :
1. Pola segiempat,
2. Pola Segitiga
• Ditandai dengan diameter efektif (D) pengaruh
suatu drainase vertikal, diameter rata-rata dari
tampang prisma tanah yang dipengaruhi oleh satu
drain.
Jaringan Drain
• Untuk pola segiempat : D = 2R

R L

atau D = 1,13L
Jaringan Drain

Untuk pola segitiga :


L

R
L

atau D = 1,05L
Diameter Ekivalen
• Untuk drain dengan bentuk pita, diekivalenkan ke
bentuk silinder sehingga dapat menggunakan teori
konsolidasi radial.
• Menurut Magnan (1983),

d
Tg

• dengan:
d : diameter ekivalen B
B : Lebar drain berbentuk pita
Tg : tebal drain
Teori Drainase Vertikal
a. Teori konsolidasi vertikal dari Terzaqhi
b. Teori konsolidasi radial dari Barron
c. Teori konsolidasi vertikal dan radial dari Carillo

a. Teori konsolidasi vertikal


Lamanya tanah berkonsolidasi vetikal dapat
dinyatakan dalam,

dengan ;
Tv : Faktor waktu,
Cv : koefisien konsolidasi vertikal,
t = waktu konsolidasi
Hdr : Panjang lintasan
Teori Drainase Vertikal

• Hubungan faktor waktu (TV) dengan derajat konsolidasi


vertikal (UV) adalah:

b. Teori Konsolidasi radial dan vertikal


Carillo (1942) memberikan teori yang
menggabungkan kedua pemecahan teori konsolidasi
vertikal dan radial yang dinyatakan dalam ;
Teori Drainase Vertikal

1 – U = (1 – Uv) (1 – UR)
dengan :
U : derajat konsolidasi total
Uv : derajat konsolidasi vertikal
UR : derajat konsolidasi radial
c. Teori Konsolidasi radial dari Barron (1947)
Pemecahan teori konsolidasi radial dari Barron
adalah;

dengan :
Ch : koefisien konsolidasi horizontal
t : waktu konsolidasi
D : diameter efektif pengaruh drain vertikal
d : diameter drain vertikal
Dalam masalah drain sintetis (berbentuk pita), hambatan
aliran yang terjadi dalam drain berpengaruh terhadap
tinggi hilang dalam pengaliran melalui drain tersebut. Hal
ini disebabkan jumlah air yang dapat dievakuasi oleh
suatu drain lambat laun berkurang.
Sehingga persamaan derajat konsolidasi radial rata-rata
dinyatakan;

dengan :
Ld : Panjang Lintasan atau Hdr
kh : Permeabilitas tanah arah horizontal
qw : kapasitas drainase dari suatu drain (m3/dtk)
Soal :
• Suatu lapisan tanah kompresibel (mudah mampat) dengan
tebal 10 meter, diatas lapisan tanah pasir dipasang drain
vertikal untuk mempercepat proses konsolidasi. Tanah tersebut
memiliki karakteristik sebagai berikut:
koefisien konsolidasi vertikal = 10-7 m2/s
koefisien konsolidasi horizontal = 10-6 m2/s
Dikehendaki waktu konsolidasi selama 6 bulan, dan derajat
konsolidasi total 90%. Untuk mempercepat proses konsolidasi ini,
digunakan dua pilihan metode :
• Sand drain dengan diameter 20cm
• Drain sintetis, dengan lebar 15cm, tebal 4mm dan kapasitas
drainase 10-6 m3/s, sedang permeabilitas tanah horizontal
10-6 m2/s
Bentuk jaringan drain adalah segitiga, tentukan jarak drain
masing-masing metode

Anda mungkin juga menyukai