Oleh :
ASEP HERDIANTO
NIM : P1337433114052
Oleh :
ASEP HERDIANTO
NIM : P1337433114052
i
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto
Program Studi Diploma III Kesehatan Lingkungan
Karya Tulis Ilmiah, Juli 2017
Abstrak
Rumah sakit merupakan salah satu pelayanan kesehatan publik. Dalam kegiatan
pelayanan kesehatan berpotensi menghasilkan sampah medis. Rumah Sakit Umum
Bhakti Asih Brebes merupakan salah satu rumah sakit yang menghasilkan sampah
medis dari hasil kegiatan pelayanan medis. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengelolaan sampah medis di Rumah Sakit Bhakti Asik Brebes.
Metode penelitian menggunakan penelitian deskriptif dengan menggambarkan
tentang pengelolaan sampah medis di Rumah Sakit Umum Bhakti Asih Brebes.
Penelitian dilakukan dengan cara observasi dan wawancara langsung mengenai
pengelolaan sampah medis di Rumah Sakit Umum Bhkati Asih Brebes.
Hasil penelitian didapatkan rata-rata berat sampah medis di Rumah Sakit Umum
Bhakti Asih Brebes per harinya adalah 17,23 kg/hari, pengelolan sampah medis tersebut
masih ada yang belum sesuai dengan peraturan, seperti masih ada tempat sampah yang
terisi sampah melebihi ¾ bagian, pencucian tempat sampah tidak dilakukan secara rutin
dan merata, masih ada kantong plastik pelapis tempat sampah yang berwarna hitam,
jadwal pengangkutan yang terkadang tidak tepat waktu dan petugas pelaksana
pengelolaan masih ada yang tidak menggunakan APD secara lengkap.
Berdasarkan observasi, hasil penilaian checklis pengelolaan sampah medis di
Rumah Sakit Umum Bhakti Asih Brebes diperoleh nilai 86% yang berarti memenuhi
standar, dimana menurut Kepmenkes RI 1204 tahun 2004 batas standar penilaian
checklist pengelolaan sampah medis di rumah sakit type C yaitu 80%. Tahap
pengelolaan sampah medis yang harus diperbaiki yaitu pencucian tempat sampah harus
dilakukan setiap dikosongkan, penggantian kantong plastik pelapis tempat sampah harus
sesuai standar, mengevaluasi jadwal pengangkutan sampah dengan pihak ketiga dan
bagi petugas pelaksana harap menggunakan APD secara lengkap pada saat bertugas.
ii
KARYA TULIS ILMIAH
Oleh :
ASEP HERDIANTO
NIM : P1337433114052
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
NIM : P1337433114052
Judul Karya Tulis Ilmiah : Studi Pengelolaan Sampah Medis di Rumah Sakit
Kami setujui untuk diujikan di depan dewan penguji karya tulis ilmiah pada
Pembimbing
iv
iv
iv
BIODATA
Agama : Islam
Kabupaten Brebes
Kabupaten Brebes
Purwokerto.
vii
KATA PENGANTAR
karya tulis ilmiah ini dengan judul “Studi Pengelolaan Sampah Medis di
Rumah Sakit Umum Bhakti Asih Brebes Kabupaten Brebes Tahun 2017 ”
Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah salah satu persyaratan
tulis ilmiah ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari beberapa pihak baik
moril maupun materil oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
Kemenkes Semarang.
3. Bapak Suparmin, S.S.T, M.Kes., selaku Ketua Prodi Diploma III Kesehatan
Lingkungan Purwokerto.
4. Bapak Nur Hilal, S.K.M., M.Kes., selaku pembimbing Karya Tulis Ilmiah.
7. Bapak Sunardi dan ibu Darsinah selaku orang tua yang telah banyak
viii
9. Sahabat-sahabat tercinta yang selalu memberikan dukungan, semangat dan
motivasi.
Purwokerto.
11. Rekan-rekan sejawat dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan.
karya tulis ilmiah, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun
Asep Herdianto
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL............................................................................. i
ABSTRAK............................................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................. v
BIODATA............................................................................................ vii
x
D. Pengolahan Sampah medis .......................................... 15
I. EtikaPenelitian .............................................................. 42
BAB IV HASIL.................................................................................... 43
C. Struktur Organisasi........................................................ 50
D. Dana ............................................................................. 51
xi
F. Pembuangan Akhir Sampah.......................................... 58
G. Struktur Organisasi........................................................ 58
A. Simpulan ....................................................................... 60
B. Saran ............................................................................ 62
DAFTAR PUSTAKA........................................................................... 63
LAMPIRAN ........................................................................................ 65
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3. 1 Definisi Operasional................................................................ 36
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2. 1 Kerangka Teori............................................................................ 34
4. 1 Struktur Organisasi...................................................................... 50
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara
kesehatan).
1974)
dengan baik. Salah satu instansi yang memproduksi sampah adalah rumah
sipil setiap warga negara atas barang, jasa dan pelayanan administrasi yang
Tahun 2009).
orang sakit maupun orang sehat, atau dapat menjadi tempat penularan
1
2
dikelola karena setiap orang berhak mendapatkan lingkungan yang sehat bagi
Potensi bahaya dari sampah rumah sakit adalah sampah medis. Sampah
medis merupakan hasil buangan yang telah digunakan sebagai alat bantu
atau jarum suntik, set infus atau botol infus, kantong darah, sarung tangan
sanitasi yang masih buruk. Oleh karena itu untuk mengatasi masalah tersebut
Prasetyo, 2003).
Salah satu penyakit infeksi yang dapat timbul akibat dari sampah medis
adalah infeksi nosokomial. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang terjadi saat
3
dirawat di rumah sakit. Jelasnya pada saat masuk rumah sakit, pasien
tersebut belum mengalami infeksi atau tidak dalam masa inkubasi kuman
tertentu. Infeksi terjadi 3 x 24 jam setelah dirawat di rumah sakit atau infeksi
pengunjung dan penunggu pasien. Infeksi ini dapat menular dari pasien ke
Berikut ini beberapa kasus yang timbul akibat dari pengelolaan sampah
sampai 4,7 milyar hepatitis C dan 80.000 sampai 160.000 terinfeksi Human
Immunodeficiency Virus (HIV). Pada Juni 2000, di Rusia enam anak terkena
cacar setelah bermain-main dengan botol bekas berisi vaksin yang sudah
orang meninggal pada tahun 1988 akibat terpajan radiasi dan 28 orang
mengalami luka bakar serius akibat luka radiasi. Secara tidak langsung
Rumah Sakit Umum Bhakti Asih Kabupaten Brebes merupakan satu dari
sekian Rumah Sakit Tipe C yang telah terdaftar mulai 19/05/2012 dengan
4
Nomor Surat Izin 503. 10/kppt/045/V/2010 dan Tanggal Surat Izin 10/05/2010
dari KPPT dengan sifat tetap. Rumah Sakit Umum yang hingga saat ini
Rumah Sakit ini mempunyai jumblah 209 tempat tidur inap, presentasi Bed
Occupancy Rate (BOR) adalah 74,31% dan Turn Over Interval (TOI) 1 hari.
sampah medis yang kurang baik, masalah yang ada dalam pengelolaan
sampah medis di Rumah Sakit Bhakti Asih Brebes yaitu belum ada jalur
khusus untuk pengambilan sampah medis dari sumber menuju TPS (Tempat
1. Masalah
2. Sub Masalah
Brebes?
Brebes?
Brebes?
Brebes?
Asih Brebes?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Brebes
Brebes
Asih Brebes
6
Asih Brebes
Asih Brebes
D. Manfaat
2. Bagi Masyarakat
3. Bagi Almamater
Kesehatan Lingkungan.
4. Bagi peneliti
E. Keaslian Penelitian
penelitian.
F. Ruang Lingkup
Ruang lingkup materi dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah sistem
TINJAUAN PUSTAKA
A. Rumah Sakit
Sakit
B. Pengertian Sampah
1. Pengertian Sampah
WHO
9
10
Sampah
Sampah
tajam, sisi, ujung atau bagian menonjol yang dapat memotong atau
radio aktif.
2) Sampah infeksius
3).
anggota badan, plcenta, darah dan cairan tubuh yang lain yang
4) Sampah sitotoksik
bangsal.
5) Sampah farmasi
6) Sampah kimia
7) Sampah radioaktif
dengan radio isotop yang berasal dari penggunaan medis atau riset
8) Sampah plastik
klinik, rumah sakit dan sarana pelayanan kesehatan lain antara lain
4) Unit isolasi
makanan.
5) Unit perawatan
1. Golongan A
bahan linen dari kasus penyakit infeksi, seluruh jaringan tubuh manusia
2. Golongan B
lainnya.
3. Golongan C
dalam golongan A.
4. Golongan D
5. Golongan E
instalasi bedah sentral atau ruang oprasi, kebidanan, instalasi rawat inap,
1) Pengurangan sumber
berbahaya.
kimia)
lebih dekat.
setiap wadah.
berkurang.
(Kepmenkes RI No.1204/Menkes/SK/X/2004)
jenis dan jumlah sampah serta kondisi setempat. Wadah sampah medis
a. Harus anti bocor, anti tusuk dan tidak mudah untuk dibuka sehingga
b. Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air dan
fiberglass.
19
c. Tersedia wadah yang terpisah antara sampah medis dan sampah non
medis.
d. Benda tajam ditampung pada tempat khusus (safety box) seperti botol
e. Jenis wadah label sampah medis yang digunakan harus sesui dengan
tempat penampungan yang ada dari setiap ruangan yang ada di rumah
sakit untuk kemudian dibawa dan dikumpulkan pada tempat yang telah
ditentukan untuk diperoleh lebih lanjut dengan efektif, efisien dan aman.
b. Pengumpulan sampah medis harus sesuai iklim tropis yaitu pada musim
hujan paling lama 48 jam dan musim kemarau paling lama 24 jam.
kuat
dalam rumah sakit atau ke fasilitas lain menggunakan troli, kontainer, atau
grobak yang tidak digunakan untuk tujuan lain dan memenuhi persyaratan
21
yang mudah dimuat dan dibongkar muat, tidak ada tepi tajam yang dapat
dipisahkan antara alat untuk mengangkut sampah medis dan sampah non
pemusnahan sampahnya.
aman.
b. Limbah farmasi
inersisasi.
c. Limbah Sitotoksis
waktu tinggal 5 detik di tungku kedua sangat cocok untuk bahan ini
obat tapi juga untuk pencucian tempat urin, tumpahan dan pakaian
pelindung.
8) Cara kimia relatif mudah dan aman meliputi oksidasi oleh kalium
aluminium.
Limbah kimia biasa yang tidak bisa didaur ulang seperti gula, asam
amino, dan garam tertentu dapat dibuang ke saluran air kotor. Namun
Tidak ada cara pembuangan yang aman dan sekaligus murah untuk
untuk mengolahnya.
kimia berbahaya:
berwenang.
f. Kontainer Bertekanan
gas. Agen halogenida dalam bentuk cair dan dikemas dalam botol
pembuangannya.
27
ada.
28
g. Limbah Radioaktif
pelapukan,
melayang),
29
dihabiskan,
a) Nomor identifikasi,
b) Radionuklida,
persyaratan.
1. Organisasi
memadai, seperti :
1) Sepatu
2) Baju
3) Celana
4) Sarung tangan
5) Topi
3. Sarana
4. Dana
serangga juga tikus. Disamping itu dan juga sampah juga menandung
yang tidak tikelola dengan baik akan dapat berfungsi sebagai sumber infeksi
bagi masyarakat rumah sakit dan masyarakat luar serta mengganggu estetika
G. Kerangka Teori
Rumah Sakit
Kondisi lingkungan
rumah sakit
Gambar. 2.1
Kerangka teori
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Waktu penelitian
4) Seminar proposal
kegiatan :
35
36
2. Lokasi Penelitian
C. Kerangka Pikir
Input Proses
1. Ketenagaan 1. Penimbulan
2. Peralatan pengelolaan 2. Pewadahan
3. Biaya oprasional 3. Pengumpulan
4. Metode 4. Pengangkutan
5. Peraturan 5. Pengolahan
6. Pembuangan akhir
Output
Kondisi kebersihan
lingkungan rumah sakit
Gambar 3.1
Kerangka Pikir “Studi Pengelolaan Sampah Medis di Rumah Sakit Bhakti Asih Brebes”
D. Definisi Operasional
an syarat
alat/baha b. Tidak
n memenuhi
syarat
E. Subjek Penelitian
Umum Bhakti Asih Brebes Kabupaten Brebes, yang meliputi sumber daya
F. Pengumpulan Data
1. Jenis Data
a. Data Umum
b. Data Khusus
Data khusus dalam penelitian ini adalah jenis, sumber dan volume
medis.
40
2. Sumber Data
Sumber data primer adalah data yang diperoleh dari hasil pengamatan
a. Wawancara
b. Observasi
c. Pengukuran
1. Pengolahan data
a. Editing
b. Coding
c. Tabulating
2. Penyajian data
H. Analisis Data
menguraikan data dalam tabel dan dibandingkan dengan teori yang ada.
I. Etika Penelitian
Lembar persetujuan akan diberikan subjek yang akan diteliti. Peneliti akan
Jika responden tersebut menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan
2. kerahasiaan (Confidentiality)
tertentu yang disajikan untuk dilaporkan sebagai hasil penelitian. (A. Aziz
HASIL
1. Sejarah
43
44
b. Angsana
3. Kelas B
a. Seruni B
b. Pinus
c. Akasia B
d. Eboni B
e. Dewadaru B
f. Kalpataru B
g. Mahoni
4. Kelas C
a. Seruni C
b. Cemara
c. Eboni C
d. Akasia C
e. Dewandaru C
f. Kalpataru C
g. Meranti
5. Kelas D
a. Eboni D
b. Akasia DI & DII
c. Kalpataru D
6. Kelas E
a. Seruni E
b. Dewandaru E
Brebes
Brebes yaitu :
medis.
medis.
ini.
sampah yang kedap air, anti tusuk, tertutup, tidak mudah karat dan
tidak bocor.
48
dan tempat sampah terpisah antara sampah medis dan sampah non
c. Sampah medis benda tajam seperti jarum suntik, spuit, silet bedah
dan benda tajam lainnya yang terkena cairan tubuh pasien masuk
safety box.
dan berkarat.
hari sekali.
buah. Rincian jumlah tempat sampah medis dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 4.4 Jumlah Tempat Sampah Medis di Rumah Sakit Bhakti Asih
Brebes
Volume
Jumelah
tempat
No Nama Ruangan tempat keterangan
sampah
sampah medis
medis(liter)
1 IGD 5 60 Baik
2 Poliklinik 8 30 Baik
3 ICU 2 60 Baik
4 VK-Pri 6 60 Baik
5 Laborat 2 60 Baik
6 Akasia 2 60 Baik
7 Cemara 2 60 Baik
8 Cendana 2 60 Baik
9 Mahoni 2 60 Baik
10 Seruni 2 60 Baik
11 Eboni 2 60 Baik
12 Dewandaru 2 60 Baik
Jumlah 35
49
pukul 13.00 WIB, dan malam pukul 20.00 WIB. Jumlah tenaga yang
secara lengkap dan belum ada jalur khusus untuk pengangkutan sampah
medis.
50
yaitu setiap hari rabu dan hari jumat. Pengangkutan menggunakan mobil
sampah yang menimbulkan bau yang tidak sedap serta agar sampah
C. Struktur Organisasi
Instalasi Kesehatan
Lingkungan
Kepala Instalasi
Pengelolaan
Sampah Medis
terakhir rata-rata SMA dan SMP dan petugas pernah mengikuti pelatihan
D. Dana
Sumber dana pengelolaan sampah medis dari Rumah Sakit Bhakti Asih
yang dikelola oleh kepala Instalasi Kesehatan Lingkungan. Dana per bulan
jika ada yang rusak, dan untuk perbaikan sarana pengelolaan sampah
lainnya.
BAB V
PEMBAHASAN
Rumah Sakit Bhakti Asih Brebes merupakan rumah sakit umum swasta
No. 125 Pesantunan Kec. Wanasari Kab. Brebes, mulai beroprasional pada
tanggal 01 Oktober 2002. Pada awal oprasional, Rumah Sakit Bhakti Asih
Brebes dengan luas lahan 4.520 m2 dan luas bangunan 1.808 m2 memiliki
Rumah Sakit Bhakti Asih Brebes pada tahun 2009 berhasil memperluas
kapasitas tempat pasien menjadi 137 bad dan melengkapi pasilitas pelayanan
yang ada.
Rumah Sakit Bhakti Asih Brebes termasuk Rumah Sakit Type C yang
sifat tetap. Rumah Sakit Bhakti Asih Brebes Mempunyai Fasilitas Pelayanan,
umum dan pelayanan penunjang. Ruamah Sakit ini mempunyai jumlah 209
tempat tidur inap, prosentase Bad Occupancy Rate (BOR) adalah 74,31% dan
52
53
cendana, mahoni, seruni, eboni, dewandaru, IGD, poliklinik, ICU dan VK-Peri.
sampah yang cukup untuk menampung sampah medis yang dihasilkan. Jenis-
jenis sampah medis yang dihasilkan di Rumah Sakit Bhakti Asih Brebes
adalah :
1. Sampah benda tajam yang dihasilkan yaitu jarum suntuk, jarum infus,
2. Sampah infeksius yang dihasilkan yaitu selang infus, perban luka, kapas,
3. Sampah jaringan tubuh yang dihasilkan yaitu darah, organ, anggota badan,
placenta, cairan tubuh lain yang dibuang pada saat pembedahan dan
otopsi.
4. Sampah sitotoksis yang dihasilkan yaitu sisa obat yang digunakan untuk
terapi.
Mei 2017 mempunyai rata-rata berat per harinya yaitu 17,2 kg. Sampah yang
dihasilkan pada saat pendataan berat sampah selama 6 hari tergolong sangat
datang untuk diperiksa maupun rawat inap dan operasi. Permasalahan yang
jenis sampah medis. Salah satunya sampah medis yang berupa botol,
sampah yang mudah terbakar atau botol yang bertekanan belum ada
pemisahan, jadi sampah medis masih disatukan kecuali sampah benda tajam
sampah yang khusus botol yang berbahan kaca dan melakukan penyuluhan
kepata tenaga medis rumah sakit tentang pemisahan jenis sampah medis,
supaya mengurangi beban kerja dan resiko kecelakaan kerja pada petugas
plastik yang berwarna kuning serta diberi label infeksius. Tempat sampah
medis di Rumah Sakit Umum Bhakti Asih Brebes berjumlah 35 buah dengan
medis dengan sampah non medis dan sudah terdapat label di setiap tempat
sampah medis terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tidak mudah karat,
tahan terhadap benda tajam dan runcing, anti bocor, kedap air. Pewadahan
55
sampah medis belum ada pemisahan berdasarkan jenis sampah seperti botol
tajamseperti jarum suntik, spuit, silet bedah masuk kedalam safety box.
1204/Menkes/SK/X/2004 :
a. Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air,
misalnya fiberglass.
c. Kantong plastik diangkat setiap hari atau kurang sehari apabila 2/3
untuk kantong plastik yang telah dipakai dan kontak langsung dengan
dengan baik misalnya mengganti kantong plastik sesuai dengan standar yang
berlaku.
56
tempat sampah yang berukuran besar dengan dilapisi plastik yang berwarna
kuning sebanyak tiga kali sehari yaitu pagi siang dan malam. Pengumpulan
berada di bagian belakang rumah sakit dan jaraknya jauh dari ruang rawat
sehari apabila 2/3 bagian telah terisi penuh. Untuk benda-benda tajam
hendaknya ditampuang pada tempat khusus (safety box) seperti botol atau
dimusnahkan melalui kerjasama dengan rumah sakit lain atau pihak lain yang
sampah medis masih ada petugas yang tidak menggunakan APD secara
tertata dengan rapih, sehingga sampah sampai keluar dari batas tempatnya.
57
tidak mudah karat, dan troli masih dalam keadaan baik dan tertutup. Troli
pengangkut sampah medis rutin dibersihkan tetapi tidak semua dicuci setiap
khusus.
binatang.
Permasalahan yang ditemukan pada tahap ini adalah belum ada petugas
medis yaitu house keeping dengan secara bergilir berdasarkan jadwal yang
ditentukan.
akhir sampah menggunakan mobil box yang tertutup rapat untuk mencegah
pencemaran udara dari sampah yang menimbulkan bau yang tidak sedap.
secara lengkap seperti masker, sarung tangan, helm, dan sepatu boot.
G. Struktur Organisasi
medis.
berasal dari Rumah Sakit Bhakti Asih Brebes yang tercantum dalam daftar
kegiatan lainnya.
A. Simpulan
medis, yaitu ruang rawat inap, IGD, poliklinik, ICU, laboratorium dan VK.
Rata-rata berat sampah yang dihasilkan yaitu 17,2 kg per hari dan volume
Sudah ada pemisahan antara sampah medis dan sampah non medis
pelapis tempat sampah medis masih ada yang menggunakan plastik yang
berwarna hitam.
60
61
sampah medis dan petugas masih ada yang tidak menggunakan APD
secara lengkap.
yaitu setiap hari rabu dan jumat. Pengangkutan sampah medis di tahap
Asih Brebes memenuhi standar dengan nilai 86% (Menurut Kepmenkes RI 1204
tahun 2004 batas standar hasil penilaian pengelolaan sampah medis adalah skor
B. Saran
medis.
yang ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Gramelia Dwi Witriana, 2010, Studi Pengolahan Sampah di Rumah Sakit Khusus
Bedah Jatiwinangun Purwokerto Kabupaten Banyumas Tahun 2010, KTI,
Purwokerto Kementrian Kesehatan RI Politeknik Kesehatan Semarang
Jurusan Kesehatan Lingkungan.
Lilis Suryani, 2010, Studi Pengolahan Sampah di Rumah Sakit Umum Hidayah
Kabupaten Banyumas Tahun 2010, KTI, Purwokerto: Kementrian
Kesehatan RI Politeknik Kesehatan Semarang Jurusan Kesehatan
Lingkungan.
64
Tri Cahyono, 2014, Pedoman Penulisan Proposal Penelitian dan Karya Tulis
Ilmiah / Skripsi, Purwokerto: Perpustakaan Kampus 7 Politeknik Kesehatan
Semarang.
Wiku Adi Sasmito, 2007, Audit Lingkungan Rumah Sakit, Jakarta: Rajawali Pers.
4
65
Lampiran 1
Item Penilaian :
8600
penilaian hasil observasi : 100% = 86%
100
Lampiran 2
PEDOMAN WAWANCARA
Bagi kepala bagian HS RS Bhakti Asih Brebes Kabupaten Brebes.
A. DATA UMUM
1. Nama :
2. Alamat :
3. Umur :
4. Jenis Kelamin :
5. Jabatan :
6. Pendidikan :
B. DATA KHUSUS
1. Instansi yang melakukan pemusnahan sampah medis di RS Bhakti Asih
Brebes Kabupaten Brebes
( ) Pihak rumah sakit
( ) pihak ke 3
2. Bagaimana stuktur organisasi pengelolaan sampah medis di RS Bhakti
Asih Brebes Kabupaten Brebes?
3. Siapa yang bertanggung jawab mengelola sampah medis?
4. Dana pengelolaan sampah medis berasal darimana?
5. Menurut saudara apakah dana yang didapatkan mencukupi ? bila
tidak,mengapa?
6. Berapa jumlah staf yang ada?
7. Berapa jumlah tenaga pelaksana pengelola sampah medis?
8. Menurut saudara jumlah tenaga plaksana pengelolaan sampah medis
cukup/tidak? Bila tidak,mengapa?
70
Lampiran 3
PEDOMAN WAWANCARA
Bagi Petugas Pelaksana Pengelolaan Sampah Medis
A. Identitas Responden
1. Nama :
2. Alamat :
3. Umur :
4. Jabatan :
5. Pendidikan :
6. Tanggal :
B. Data umum
1. Berapa jumlah petugas plaksana pengelolaan sampah?
2. Apakah ada pembagian tugas dalam plaksanaan pengelolaan
sampah medis?
3. Berapa bagian dalam penugasan plaksanaan pengelolaan sampah
medis?
C. Data khusus
1. APD (Alat Pelindung Diri) apa saja yang disediakan untuk petugas
yang kontak langsung dengan sampah medis, sebutkan?
2. Berapa tempat sampah medis yang tersedia di RS Bhakti Asih Brebes
Kabupaten Brebes?
3. Bagaimana cara pemisahan sampah medis?
4. Berapa kapasitas penampungan sampah medis?
5. Berapa jumlah sarana pengumpulan sampah medis?
6. Berapa kali pengumpulan sampah medis dilakukan dalam sehari?
7. Apa jenis alat angkut yang digunakan?
8. Berapakah kapasitas pengangkutan sampah medis?
9. Bagaimana cara pengolahan sampah medis?
72
Lampiran 4
B. Prosedur Kerja
1. Box sampling ditimbang (kg) dan catat
2. Masukkan sampah medis ke dalam box sampling
3. Timbang sampah medis (kg) dan catat
4. Berat sampah medis dikurangi dengan berat box sampling
5. Catat hasilnya
74
Lampiran 5
Cendana-
7 6 kg 1 kg 1 kg 0,2 kg 2,1 kg 0,2 kg
Mahoni
8 Seruni - 1 kg - - - -
9 Eboni 1,5 kg - - - - 3 kg
10 Dewandaru 5 kg - - - 1 kg 3 kg
Lampiran 6
Lampiran 7
Volume Sampah
Tanggal
No
Penelitian
>3/4 Bagian Dari Tempat <3/4 Bagian Dari Tempat
Sampah Sampah
1 12 Mei 2017 1 34
2 13 Mei 2017 2 33
3 14 Mei 2017 1 34
4 15 Mei 2017 - 35
5 16 Mei 2017 - 35
6 17 Mei 2017 1 34
77
Lampiran 8
Tempat Penampungan
Sampah Medis Sementara Timbangan Sampah Medis
78
Lampiran 9