Oleh :
GHELISTYA DAUW
NIM : 141110010
ABSTRAK
ABSTRACT
Tulis ttmiafi ini t*Ioh dipcri Iczz, di jui otti.Pcmhi»\bing K:T ( 2ro n
Stridi D3 Keelmn UrigFungan.den telah siap untuk
dlpertnlionkrin Hi Ppan Tim PHguji KTI Jurvien
Kcsi4iaten 1.Inhuman
PERNVATnAN PEOP ETUJ U AN RE bfGlJJ fi
fiarya Toils ItmIa8
Kwy*Tt›*llmiâh al«bduyidoñ4iynâhñ1wmdidcp•nñmTimP i
UjmnKny*TutIInñahIunmaoKmflatmnigknn mPokeik
BaQ Jui20l7
Pembimbing I Pembimbing II
NIM 141110010
Agama : Islam
Riwayat Pendidikan
Yang Maha Esa, dimana dengan berkat serta Rahmat dan Karunia-Nya, penulisan
Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan oleh penulis walaupun menemui
Judul Karya Tulis Ilmiah ini" Gambaran Sanitasi Masjid Darul Ihsan di
keterbatasan kemampuan yang ada, sehingga penulis merasa masih ada belum
sempurna baik dalam isi maupun dalam penyajiannya. Untuk itu penulis selalu
terbuka atas kritik dan saran yang membangun guna penyempurnaan Karya Tulis
Ilmiah ini.
M.Epid selaku Pembimbing Materi Penulisan Karya Tulis Ilmiah dan Bapak Erdi
Nur, SKM, M.Kes selaku Pembimbing Teknis Penulisan Karya Tulis Ilmiah serta
berbagai pihak yang penulis terima, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya
Padang.
2. Bapak Dr. Burhan Muslim, SKM, M.Si selaku Ketua Jurusan Kesehatan
Lingkungan
Kesehatan Lingkungan
balasan dan pahala yang setimpal kepada beliau-beliau yang penulis sebutkan di
atas. Mudah-mudahan Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat dan menunjang
GD
DAFTAR ISI
ABSTRAK
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................4
C. Tujuan...........................................................................................................4
1. Tujuan Umum........................................................................................4
2. Tujuan Khusus........................................................................................4
D. Manfaat.........................................................................................................4
E. Ruang Lingkup.............................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Sanitasi.........................................................................................................6
B. Sanitasi Tempat-Tempat Umum..................................................................7
C. Teknis Implementasi Sanitasi Tempat-Tempat Umum (STTU)..................9
1. Identifikasi Masalah.................................................................................9
2. Langkah Pemeriksaan STTU...................................................................9
3. Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Sanitasi (Follow Up).......................14
4. Sistem Penilaian dan Analisis Permasalahan........................................16
5. Sistem Pencatatan dan Pelaporan..........................................................16
D. Rumah Ibadah (Masjid)..............................................................................17
E. Persyaratan Sanitasi Masjid........................................................................18
F. Kualitas Air Bersih.....................................................................................20
G. Tempat Pembuangan Sampah....................................................................21
H. Jamban........................................................................................................23
I. Saluran Pembuangan Air Limbah..............................................................24
1. Jenis Air Limbah....................................................................................24
2. Sumber Air Limbah...............................................................................25
3. Karakteristik Air Limbah.......................................................................26
J. Alur Penelitian............................................................................................27
K. Definisi Operasional...................................................................................27
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian........................................................................................30
B. Tempat dan Waktu Penelitian....................................................................30
C. Objek Penelitian.........................................................................................30
D. Cara Pengumpulan Data.............................................................................30
E. Instrumen Penelitian...................................................................................31
F. Teknik Pengolahan, Penyajian dan Analisis Data......................................31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Masjid Darul Ihsan Baso..............................................32
B. Hasil Penelitian..........................................................................................32
1. Kondisi Lingkungan dan Bangunan Masjid Darul Ihsan Baso.............32
2. Fasilitas Sanitasi Masjid Darul Ihsan Baso...........................................34
C. Pembahasan................................................................................................36
1. Kondisi Lingkungan dan Bangunan Masjid Darul Ihsan Baso.............36
2. Kondisi Fasilitas Sanitasi Masjid Darul Ihsan Baso..............................38
3. Gambaran Kondisi Sanitasi Masjid Darul Ihsan Baso..........................42
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan.................................................................................................43
B. Saran...........................................................................................................43
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan
Tahun 1945.1
sumber daya manusia Indonesia, serta peningkatan ketahanan dan daya saing
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun
sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis. 1
berkaitan dengan masalah – masalah lain di luar kesehatan itu sendiri. Demikian
pula pemecahan masalah kesehatan masyarakat, tidak hanya dilihat dari segi
kesehatannya sendiri. Tapi harus dilihat dari seluruh segi yang ada pengaruhnya
terhadap masalah “sehat – sakit” atau kesehatan tersebut. Banyak faktor yang
untuk hal ini Hendrik L. Blum menggambarkan secara ringkas yaitu lingkungan,
tersebut secara bersama – sama mempunyai kondisi yang optimal pula. Salah satu
faktor saja berada dalam keadaan yang terganggu (tidak optimal), maka status
Tempat – tempat umum yaitu tempat kegiatan bagi umum, yang mempunyai
tempat, sarana dan kegiatan tetap, diselenggarakan badan pemerintah, swasta dan
kerugian yang ditimbulkan oleh kegiatan tersebut dapat dicegah. Sarana dan
penyakit antar pengguna, penghuni dan masyarakat sekitarnya, selain itu harus
memenuhi persyaratan dalam pencegahan terjadinya kecelakaan. Penyelenggaraan
kesehatan.3
lingkungan antara lain, tempat umum atau sarana umum yang dikelola secara
berkumpul oleh masyarakat umum, pada waktu - waktu tertentu guna melakukan
Indonesia. Kecamatan ini menghubungkan dua kota yaitu sekitar 10 km dari Kota
Dari data Puskesmas Baso tahun 2014, diketahui bahwa sarana ibadah sehat
memenuhi syarat.
Kecamatan Baso Kabupaten Agam. Dibangun pada tahun 1878, Masjid Darul
Ihsan merupakan tempat ibadah warga Jorong Baso. Tak hanya sebagai tempat
berasal dari sumber mata air akan tetapi tidak terlindung, terdapat bau tidak sedap
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah Bagaimana Gambaran Sanitasi Masjid Darul Ihsan di Kecamatan Baso
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran sanitasi Masjid Darul Ihsan di Kecamatan
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya kondisi lingkungan Masjid Darul Ihsan di Kecamatan Baso
D. Manfaat
1. Sebagai bahan masukan untuk pengelola Masjid dalam mewujudkan
E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pada penelitian ini adalah kondisi lingkungan, bangunan dan
fasilitas sanitasi (air bersih, tempat sampah, jamban dan saluran pembuangan air
limbah) Masjid Darul Ihsan di Kecamatan Baso Kabupaten Agam tahun 2017.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sanitasi
Sanitasi, menurut kamus bahasa Indonesia diartikan sebagai memelihara
fisik manusia, yang mungkin menimbulkan atau dapat menimbulkan hal – hal
yang merugikan, bagi perkembangan fisik, kesehatan dan daya tahan hidup
manusia.3
tentang jumlah bibit penyakit yang terdapat dalam bahan – bahan yang terdapat
kerugian yang ditimbulkan oleh penyakit tersebut dapat dicegah. Sarana dan
kecelakaan.3
lingkungan ini antara lain, tempat umum atau sarana umum yang dikelola secara
tempat umum dilakukan secara berkala dan menjadi tanggung jawab wilayah
golongan tempat umum atau bukan, maka ditetapkan batas – batas ketentuan yang
khusus.
kecelakaan.
usaha.5
Usaha pengawasan dan peningkatan Sanitasi tempat–tempat umum di dalam
teknis, (b) aspek sosial ekonomi, dan (c) aspek administrasi manajemen.5
f. Tahapan identifikasi:
1) Datang ke lokasi
5) Dicatat untuk dibuat sheet sanitasi (form), yang akan dipakai dalam
a) Item sanitasi adalah semua fasilitas yang terdapat dalam unit atau
sanitary importance).
a) Pengumpulan data, item sanitasi di unit atau sub unit wilayah TTU.
(P)
(8) Pemeriksa
1) Evaluasi/penilaian
dipersyaratkan.
b) Objek penilaiannya
c) Sistem penilaian
d) Cara menilai
persyaratan (P)
tindakan perbaikan.
dan efisien.
f) Hasil Penilaian
Rumus :
%𝐾(−) + %𝑃(−)
(1) Keadaan sanitasi =
2
tanda (+), apakah pada K(+) atau P(+) kedua berarti ada masalah
improvement = OFI).
yang dilakukan sebagai tindak lanjut dari hasil pemeriksaan sanitasi yang
mengakibatkan kemunduran.
1) Berdasarkan waktu
tribulanan.
2) Berdasarkan materi
diperiksa lagi.
(small saving).
4. Sistem Penilaian dan Analisis Permasalahan
Permasalahan yang timbul pada saat diadakan pemeriksaan sanitasi
berhubungan dengan :
menyangkut;
instansi lain maka perlu dibuatkan pelaporannya sehingga pihak lain tersebut
dapat ikut serta mengadakan pengawasan atas dasar pertimbangan dari laporan
tersebut.
tindakan dalam control system, dalam perihal ini objek pengawasan dapat
sujud, dan mesjid berukuran kecil juga disebut musholla, langgar atau surau.
Selain tempat ibadah masjid juga merupakan pusat kehidupan komunitas muslim.
Kegiatan - kegiatan perayaan hari besar, diskusi, kajian agama, ceramah dan
kemiliteran.7
menyediakan tempat belajar baik ilmu keislaman maupun ilmu umum. Sekolah ini
memiliki tingkatan dari dasar sampai menengah, walaupun ada beberapa sekolah
pendidikan paruh waktu, biasanya setelah subuh, maupun pada sore hari.
Pendidikan di masjid ditujukan untuk segala usia, dan mencakup seluruh pelajaran,
mulai dari keislaman sampai sains. Selain itu, tujuan adanya pendidikan di masjid
Qur'an dan bahasa Arab sering sekali dijadikan pelajaran di beberapa negara
juga sering mengadakan bazar, di mana umat Islam dapat membeli alat-alat
ibadah maupun buku-buku Islam. Masjid juga menjadi tempat untuk akad nikah,
dengan lancar.
6) Lantai masjid bersih, kuat, kedap air, tidak licin dan permukaanya
rata.
fc.
12) Memiliki ventilasi yang dapat mengatur sirkulasi udara, baik ventilasi
nyaman.
13) Alat shalat bersih dan tidak lembab, selalu dibersihkan dan dijemur
b. Fasilitas Sanitasi :
1) Tersedia air bersih dalam jumlah yang cukup dan tersedia setiap saat
2) Kualitas air memenuhi persyaratan fisik air, yaitu tidak berasa, tidak
saluran pembuangan air kotor umum yang kedap air. Apabila tidak
5) Tersedia tempat sampah yang tertutup, rapat, kedap air dan mudah
6) Jamban dan urinoir bersih dan tidak berbau, lantai kedap air, miring
dengan air bersih adalah air yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup
sehari – hari yang kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air bersih yang
yang berlaku. Air bersih harus memenuhi syarat kesehatan sesuai Permenkes
yang berlaku.9
Air yang diperuntukkan bagi konsumsi manusia harus berasal dari sumber
yang bersih dan aman. Batasan – batasan sumber air yang bersih dan aman
tangga.
Kesehatan RI.
tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari
berbagai kegiatan dan taraf hidup masyarakat. Beberapa faktor penting antara lain
adalah:
kualitas sampah ini, tergantung pada bahan yang tersedia, peraturan yang
kualitas sampah, karena pemakaian bahan baku yang yang semakin beragam,
yang langsung dan tidak langsung. Penyakit bawaan sampah sangat luas, dan
dapat berupa penyakit menular dan tidak menular, dapat juga akibat kebakaran,
keracunan dan lain-lain. Tabel 1 memperlihatkan beberapa yang penting di
Indonesia. Penyakit-penyakit ini tidak banyak berbeda dari yang telah diuraikan
sebelumnya, terutama yang menyebar lewat lalat. Penyebabnya juga dapat berupa
Tabel 1
Beberapa Penyakit Bawaan Sampah dan Agentnya
Nama Penyakit Penyebab Penyakit
Bawaan lalat:
Dysentric basillaris Shigella shigae
Thypus abdominalis Salmonella typhi
Amoebiasis Entamoeba histolytica
Cholera Vibrio cholera
Ascariasis A. lumbricoides
Ancylostomiasis A. duodenale
Bawaan tikus/pinjal
Pest Pasterurella pestis
Lepstopirosis icterohaemorrhagica Lepstopira icterohaemorraghica
Rat bite fever Streptobacillus moniliformis
Keracunan
Metan
Karbon monoksida, karbon dioksida
Hidrogen sulfida
Logam berat, dst.
Sampah yang ada di lokasi sumber (kantor, rumah tangga, hotel dan
tempat sampah. Sampah basah dan sampah kering sebaiknya dikumpulkan dalam
2. Sistem trio : tempat sampah basah, sampah kering dan sampah tidak mudah
terbakar11.
H. Jamban
Jamban merupakan tempat yang aman dan nyaman untuk digunakan sebagai
tempat buang air besar. Berbagai jenis jamban yang digunakan di rumah tangga,
lainnya
ini:
5. Menghemat waktu dan uang, menghasilkan kompos pupuk dan biogas untuk
energi
air limbah bisa berupa pipa atau pun selainnya yang dipergunakan untuk
tempat pembuangan.
galian atau pipa dari semen atau pralon yang berfungsi untuk membuang air
bangunan gedung. Bukan hanya karena perannya yang vital dalam menyalurkan
benda atau zat yang tidak dibutuhkan oleh pengguna gedung, serta bahkan bahan-
bahan yang beracun, saluran limbah sering merupakan saluran yang pertama harus
boleh berdekatan atau saling mengganggu dengan saluran air minum/air bersih
lainnya. Bila hal ini sampai terjadi, perbaikan biasanya merupakan tindakan yang
Air sabun umumnya berasal dari limbah rumah tangga, hasil dari
cuci baju, piring atau pel lantai. Air ini sebenarnya dapat dimanfaatkan
merupakan rantai karbon yang umum terdapat di alam. Hanya saja perlu
Air tinja merupakan air yang tercemar tinja, umumnya berasal dari
menghasilkan 1,5 L air tinja/hari. Air ini mengandung bakteri coli yang
tinjanya disalurkan ke dalam septic tank. Septic tank dapat berupa 2 atau
3 ruangan yang dibentuk oleh beton bertulang sederhana. Air yang sudah
bersih dari pengolahan ini barulah dapat disalurkan ke saluran kota, atau
lebih baik lagi dapat diresapkan ke dalam tanah sebagai bahan cadangan
air tanah.
a. Air buangan yang bersumber dari rumah tangga (domestic waste water),
umumnya air limbah ini terdiri dari ekskreta ( tinja dan air seni, air bekas
cucian dapur dan kamar mandi dan umumnya terdiri dari bahan organik.
b. Air buangan dari industri (industrial waste water), Air buangan dari
industri adalah air buangan yang berasal dari berbagai jenis industri
bervariasi, sesuai dengan bahan baku yang dipakai industri antara lain :
jenis air limbah ini, agar tidak menimbulkan polusi lingkungan lebih
c. Air buangan kotapraja (manucipal wastes water), yaitu air buangan yang
terkandung dalam jenis air limbah ini sama dengan air limbah rumah
tangga.
a. Karakteristik fisik
terutama air limbah rumah tangga biasa berwarna suram seperti larutan
sebagainya.
b. Karakteristik kimiawi
lainnya. Oleh sebab itu pada umumnya bersifat basah pada waktu masih
terdapat juta dalam air limbah tergantung dari mana sumbernya, namun
J. Alur Penelitian
Alur Penelitian tentang kondisi sanitasi di Masjid Darul Ihsan Baso
K. Definisi Operasional
A. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah deskriptif yaitu menggambarkan kondisi sanitasi
Masjid Darul Ihsan Baso yang meliputi kondisi lingkungan, kondisi bangunan dan
fasilitas sanitasi.
Kebupaten Agam. Sementara pemeriksaan fisik air bersih (kekeruhan, warna dan
C. Objek Penelitian
Objek pada penelitian ini adalah Masjid Darul Ihsan Baso, meliputi kondisi
2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari Klinik Sanitasi Puskesmas Baso, berupa
32
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa check list yang
berpedoman kepada Kepmenkes RI No. 288/ Menkes/ SK/ III/ 2003 tentang
penyehatan sarana dan bangunan Umum Masjid, Langgar dan Surau. Dan alat –
manual. Hasil yang telah diperoleh akan dibandingkan dengan Kepmenkes RI No.
288/ Menkes/ SK/ III/ 2003 tentang penyehatan sarana dan bangunan Umum
Data yang telah diolah ditampilkan dalam bentuk tabel kemudian dijelaskan
Nagari Tabek Panjang, Kecamatan Baso, Kabupaten Agam. Masjid Darul Ihsan
merupakan salah satu masjid tertua di Nagari Tabek Panjang, yang didirikan
sekitar tahun 1878 Masehi. Di masa lalu, masjid ini disebut Masjid Gadang Baso.
Masjid Darul Ihsan terletak di tanah seluas 2.175 m 2 dengan luas bangunan
masjid 1.145 m2. Masjid ini berlokasi di Tabek Gadang Baso. Sumber mata air
masjid ada dua, yaitu mata air Tabek Gadang dan mata air Tisah.
B. Hasil Penelitian
1. Kondisi Kesehatan Lingkungan dan Bangunan Masjid Darul Ihsan
Baso
a. Umum
Tabel 2
Hasil Pemeriksaan Kesehatan Lingkungan dan Bangunan Masjid Darul Ihsan
Tahun 2017
Skor
No. Item Hasil
(%)
Lokasi :
Memenuhi
1 a. Tidak terletak di daerah banjir 100
Syarat
b. Sesuai dengan perencanaan tata kota
Lingkungan/halaman :
a. Bersih dan tertata rapi Memenuhi
2 100
b. Sistem drainase berfungsi baik Syarat
c. Tidak terdapat genangan air
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, lokasi masjid diperoleh
kondisi lokasi Masjid Darul Ihsan Baso telah memenuhi syarat menurut
yang berarti kondisi bangunan Masjid Darul Ihsan Baso telah memenuhi
210C yang mana tidak melebihi baku mutu. Hasil pemeriksaan warna air 23
TCU yang mana melebihi baku mutu yaitu 15 TCU. Hasil pemeriksaan
kekeruhan air 0.49 NTU yang mana tidak melebihi baku mutu yaitu 5 NTU.
Sedangkan Jumlah Zat Padat Terlarut (TDS) 1 Mg/L yang mana tidak
Tabel 5
Hasil Pemeriksaan Fasilitas Sanitasi Masjid Darul Ihsan
Tahun 2017
Skor
No. Item Hasil
(%)
Air Bersih :
a. Tersedia dengan jumlah yang cukup Memenuhi
1 90
b. Memenuhi persyaratan fisik Syarat
c. Air wudhu keluar melalui kran khusus
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa fasilitas sanitasi
Masjid Darul Ihsan yaitu saluran pembuangan air limbah tidak memenuhi
syarat.
c. Tempat Sampah
Tabel 7
Hasil Pemeriksaan Fasilitas Sanitasi Masjid Darul Ihsan
Tahun 2017
Skor
No. Item Hasil
(%)
Tempat Sampah :
a. Tersedia dengan jumlah mencukupi Tidak
1 b. Tempat sampah terbuat dari bahan yang 0 Memenuhi
kuat, tahan karat, kedap air dan tertutup. Syarat
c. Tersedia TPS memenuhi syarat
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa fasilitas sanitasi
Masjid Darul Ihsan yaitu jamban dan urinoir tidak memenuhi syarat.
Darul Ihsan diperoleh penilaian dengan skor 233 dengan persentase penilaian
C. Pembahasan
1. Kondisi Lingkungan dan Bangunan Masjid Darul Ihsan Baso
a. Umum
Masjid Darul Ihsan terletak di lokasi yang jauh dari pabrik, pasar dan
terdapat sawah dan pepohonan. Masjid juga terletak di daerah yang tidak
rawan banjir.
oleh Marbot masjid setiap hari. Sistem drainase yang terdapat di halaman
masjid juga berfungsi dengan baik. Halaman masjid juga sudah disemen
Halaman masjid bersih dan tertata rapi, karena selalu dibersihkan oleh
Marbot masjid. Sistem drainase masjid juga mengalir lancar, sehingga tidak
ada genangan air di halaman masjid. Halaman masjid dan drainase harus
selalu dibersihkan, agar tidak ada sampah ataupun genangan air yang dapat
b. Bagian Dalam
Lantai Masjid Darul Ihsan terbuat dari semen dan telah diberi keramik,
sehingga lantai masjid menjadi kuat dan kedap air. Permukaan lantai masjid
juga rata sehingga mudah dibersihkan oleh Marbot masjid. Selain itu
Dinding masjid terbuat dari bata dan disemen, lalu dicat dengan warna
yang terang. Dinding masjid yang selalu kontak dengan air kedap air, akan
tetapi dinding masjid tidak bersih. Terdapat jejak tanah dan kaki di beberapa
Atap masjid terbuat dari seng, terlihat kuat dan tidak memungkinkan
terjadinya genangan air. Sementara langit – langit masjid terlihat kuat dan
tidak terdapat bekas bocor. Langit – langit masjid juga diberi warna yang
Pagar Masjid terbuat dari semen, akan tetapi pagar masjid tidak
lampu pada siang hari dan pencahayaan pada malam hari juga terang.
Darul Ihsan hanya menggunakan ventilasi alami berupa jendela dan lubang
ventilasi.
dibersihkan setiap hari dan tidak lembab. Akan tetapi alat shalat tersebut
hanya dicuci dan dijemur sekali setahun, yaitu ketika sebelum bulan
ramadhan.
Sumber mata air cukup untuk memenuhi kebutuhan jamaah masjid untuk
berwudhu. Air dialirkan menggunakan pipa dan kran agar jamaah tidak
sumber yang bersih dan aman. Batasan – batasan sumber air yang bersih dan
setiap 6 bulan agar jamaah dan masyarakat yang menggunakan air tersebut
limbah yang berasal dari tempat wudhu, kamar mandi dan kolam yang ada
septik tank. Sementara air limbah yang berasal dari tempat berwudhu dan
Darul Ihsan tidak tertutup, akan tetapi air limbah mengalir dengan lancar.
Saluran air limbah Masjid Darul Ihsan terbuat dari semen, akan tetapi
terbuka sehingga tercium bau tidak sedap dan mengundang lalat dan
nyamuk.
serangga dan tikus. Setiap saat dibersihkan jika diperlukan, dan lakukan
masjid untuk mengurangi tersebarnya bau tidak sedap tersebut agar tidak
masjid, sehingga halaman masjid selalu penuh dengan sampah pada saat
tepatnya di samping kamar mandi masjid berupa tanah kosong seluas 6 m2.
seminggu.
jamaah. Selain itu, pihak masjid tidak membuat tempat pembuangan sampah
dan kamar mandi masjid disertai poster agar jamaah tidak membuang
pria dipidahkan, begitu juga kamar mandi pria dan wanita. Dari 11 urinoir
wanita, hanya 6 urinoir yang berfungsi baik. Begitu juga urinoir pria, dari 16
urinoir hanya 11 urinoir yang berfungsi. Kamar mandi dan urinoir masjid
Lantai urinoir dan kamar mandi masjid terbuat dari semen dan diberi
Kamar mandi dan urinoir tersebut berbau tidak sedap. Hal tersebut
dan urinoir jamaah wanita dan jamaah lelaki dibuat terpisah. Menurut
kondisi sanitasi Masjid Darul Ihsan Kecamatan Baso Kabupaten Agam Tahun
(986) yaitu 690 dengan penilaian variabel I yaitu 420 dari total nilai maksimal
(600) dan variabel II yaitu 270 dari total nilai maksimal (386). Maka dapat
Kabupaten Agam Tahun 2017 tidak memenuhi syarat karena variabel II tidak
memenuhi syarat.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang Gambaran Kondisi
Sanitasi Masjid Darul Ihsan di Kecamatan Baso Kabupaten Agam Tahun 2017, maka
1. Kondisi lokasi Masjid Darul Ihsan memenuhi syarat dengan jumlah skor 80
(100%).
2. Kondisi Bangunan Masjid Darul Ihsan memenuhi syarat dengan jumlah skor
467 (89,8%).
3. Kondisi Sarana Sanitasi Masjid Darul Ihsan tidak memenuhi syarat dengan
4. Secara keseluruhan item yang dinilai yaitu kondisi sanitasi Masjid Darul Ihsan
Kecamatan Baso tidak memenuhi syarat dengan jumlah nilai skor 770 (56,01%).
B. Saran
1. Diharapkan kepada jamaah dan masyarakat sekitar masjid sebaiknya ikut serta
3. Diharapkan kepada Peneliti berikutnya, Karya Tulis Ilmiah ini bisa dijadikan
7. Masjid [serial online] [Diakses jam 09.35 tanggal 20 Desember 2016] Tersedia
dari URL : https://id.wikipedia.org/wiki/Masjid
10. Water and Sanitation Program. 2009. Informasi Pilihan Jamban Sehat. Jakarta :
Indonesia Stock Exchange Building Tower.
12. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat. 2010. Buku Informasi Kesehatan
Lingkungan. Padang : Dinkes Sumbar.
13. Standar Sanitasi Jamban [serial online] [Diakses jam 21.34 tanggal 11 Juni 2017]
Tersedia dari URL : https://inspeksisanitasi.blogspot.co.id/2012/10/sanitasi-
jamban.html
LAMPIRAN A
IE. fASILI*ASGANIT
Mmm.mpm 'vtBk . Jw
(5)Air udGtBlwm‹umiodm 3
5G
A. Suhu
Alat dan Bahan :
- Gelas ukur 100 ml
- Termometer
- Air sampel
Cara Kerja :
1. Masukkan air sampel sebanyak 20 ml ke dalam gelas ukur.
2. Masukkan termometer ke dalam gelas ukur, dan diamkan beberapa menit
hingga termometer menunjukkan suhu akhir dari air sampel tersebut.
3. Catatlah hasil
pemeriksaan. Hasil :
Dari hasil pemeriksaan fisik air, suhu air yang didapatkan adalah 210C
sehingga memenuhi standar kualitas air bersih.
B. Rasa
Alat dan Bahan
- Gelas ukur 100 ml
- Air sampel
Cara Kerja
1. Tuangkan air sampel ke dalam gelas ukur sebanyak 20 ml.
2. Celupkan jari telunjuk ke dalam air di gelas ukur lalu rasakan air sampel
tersebut, apakah manis, asam, asin, pahit, atau tidak berasa.
3. Catat hasil pemeriksaan
Hasil :
Dari hasil pemeriksaan fisik air didapatkan sampel air tidak berasa
sehingga memenuhi standar kualitas air bersih.
C. Bau
Alat dan Bahan :
- Cawan Penguap
- Waterbath
- Serbet
- Air sampel
Cara Kerja :
1. Tuangkan air sampel ke dalam cawan penguap.
2. Panaskan cawan penguap yang telah berisi sampel air di atas waterbath.
3. Ketika air telah mendidih, angkat cawan penguap menggunakan serbet dan
cium aroma dari air tersebut.
4. Catat hasil
pemeriksaan. Hasil :
Dari hasil pemeriksaan fisik air didapatkan sampel air tidak berasa
sehingga memenuhi standar kualitas air bersih.
D. Kekeruhan
Alat dan Bahan :
- Turbiditymeter
Cara Kerja :
1. Turbiditymeter manual
a. Sambungkan alat turbidimeter ke sumber arus listrik
b. Putar tombol off “20”200 ke arah 20
c. Ambil tabung kalibrasi nol masukan ke dalam lubang deteksi dan tutup
d. Putar tombol zero control sampai angka pada monitor menunjukan angka
nol
e. Setelah pas pada angka nol keluarkan tabung kalibrasi
f. Masukan sampel air ke dalam tabung hingga sampai tanda garis dan lap
dengan tisu
g. Masukan ke dalam lubang deteksi dan baca
h. Catat angka yang tertera pada monitor
2. Turbiditymeter digital
a. Masukan air sampel kedalam tabung pemeriksa
b. Cocokan kekeruhan air sampel dengan larutan standar
c. Ambil larutan standar yang cocok dan masukan kedakan lubang
pemeriksa
d. Tekan on lalu tunggu beberapa detik sampai layar menunjukkan angka
e. Tekan cal dan pilih cal larutan standar yang dipilih
- Cal 1 800 NTU
- Cal 2 100 NTU
- Cal 3 20.0 NTU
- Cal 4 0.02 NTU
f. Tekan read dan keluarkan larutan standar
g. Ambil tabung sampel dan masukkan kedalam lubang pemeriksa
h. Tekan read dan catat hasilnya
Hasil :
Dari hasil pemeriksaan fisik air, kekeruhannya adalah 0,49 NTU sedangkan
standar kualitas air bersih adalah 5 NTU sehingga memenuhi standar kualitas air
bersih.
E. Warna
Alat dan Bahan :
- Gelas kimia
- Buret
- Labu ukur
- Spektrofotometer
- Corong
- Pipet tetes
Cara Kerja :
1. Pembuatan larutan
Siapkan larutan standar dengan konsentrasi 5,0 TCU, 10,0 TCU, 20,0
TCU, 40,0 TCU dan 70,0 TCU yang berasal dari larutan induk 500 TCU
dengan cara sebagai berikut :
a. Hitung pengenceran pada masing-masing konsentrasi 5,0 TCU, 10,0
TCU, 20,0 TCU, 40,0 TCU dan 70,0 TCU
b. Pengenceran pada masing-masing konsentrasi yaitu 0,5 ml, 1 ml, 2 ml, 4
ml, dan 7 ml
c. Masukan larutan induk ke gelas kimia kemudian masukan ke dalam buret
menggunakan corong
d. Ambil larutan induk pada buret menggunakan labu ukur sesuai dengan
volume yang dibutuhkan
e. Tambahkan aquadest masing-masing labu ukur hingga batas garis dan
beri label
f. Dan homogenkan dengan membolak - balikan labu ukur 12 kali
2. Pemeriksaan
Pemeriksaan dilakukan dengan alat spektrofotometer dengan langkah
sebagai berikut:
a. Hidupkan spektrofotometer
b. Panaskan spektrofotometer hingga 30 menit
c. Pilih photometer
d. Tekan go to untuk mengatur panjang gelombang yaitu 355 nm
e. Masukan larutan blanko ( aquadest) ke dalam cuvet yang telah dibilas
dengan aquadest
f. Keringkan dengan tisu masukan ke kamar spektrofotometer dan tekan
zero
g. Masukan larutan dengan konsentrasi 5,0 TCU, 10,0 TCU, 20,0 TCU, 40,0
TCU dan 70,0 TCU kedalam cuvet yang telah dibilas dengan larutan
tersebut
h. Keringkan dengan tisu dan masukan kedalam kamar spektrofotometer
i. Masukan sampel air ke dalam cuvet
j. Keringkan dengan tisu dan masukan ke dalam kamar spektrofotometer
k. Buat grafik larutan standar antara konsentrasi dan absorbance sehingga
akan didapatkan konsentrasi dari larutan sampel
3. Pembacaan hasil
Hasil dibuat dalam bentuk tabel dan kurva kalibrasi.
Hasil :
Consentration Absorbance
0 0
5 0,027
10 0,044
15 0,056
20 0,074
25 0,100
30 0,118
40 0,179
50 0,232
Sampel 0,086
Dari hasil pemeriksaan fisik air, warnanya adalah 23 TCU sedangkan
standar kualitas air bersih adalah 50 TCU sehingga memenuhi standar kualitas
air bersih.
F. TDS
Alat dan Bahan :
- Cawan penguap
- Desikator
- Oven
- Neraca analitik
- Pinset
- Kertas saring
- Erlemeyer
Cara Kerja :
1. Letakkan kertas saring kedalam cawan penguap
2. Panaskan cawan penguap kosong ke dalam oven pada suhu 105 selama 30
menit
3. Dinginkan ke dalam desikator selama 5 menit
4. Timbang kertas saring dengan neraca analitik dan catat hasilnya
5. Masukan lagi kedalam desikator selama 5 menit
6. Timbang kertas saring kembali, jika hasil sama kertas saring dapat
digunakan.
7. Letakkan kertas saring di atas corong yang dibawahnya sudah ada erlemeyer
8. Ambil sampel air sebanyak 20 ml dan masukkan kedalam kertas saring
9. Ambil kertas saring dan letakkan diatas cawan penguap
10. Panaskan lagi kedalam oven pada suhu 105℃ selama 30 menit
11. Dinginkan cawan yang berisi residu zat padat kedalam desikator selama 5
menit
12. Timbang cawan yang berisi residu dengan neraca analitik dan catat hasilnya
13. Hitung zat padat total pada sampel air dengan rumus :
(𝑎−𝑏)𝑥 1000
Mg/l zat padat total :
𝑐
Keterangan :
a = berat cawan dan residu sesudah pemanasan 105°C (mg)
b = berat cawan kering (sudah dipanaskan 105°C) (mg)
c = ml sampel
Hasil :
(𝑎−𝑏)𝑥 1000
zat padat total =
𝑐
(0.115−0,13)×1000
= 20
= 0,1 Mg/L
Dari hasil pemeriksaan fisik air, zat padat terlarut yang didapat 0,1 Mg/L
sedangkan standar kualitas air bersih adalah 1000 Mg/L sehingga memenuhi
standar kualitas air bersih.
LAMPIRAN E
DOKUMENTASI
Lokasi Masjid Darul Ihsan Bangunan Masjid Darul Ihsan
Es' no ” .S , M.Yes
NIP. %308t8I98 03T004
JedaIKTI
Top eterl
P••-him bing