Anda di halaman 1dari 2

Ternak Sapi potong yaitu ternak ruminansia dengan tujuan pemeliharaannya untuk menghasilkan

daging yang berkualitas, fisiologi ternak sangat perlu di perhatikan karena sangat berpengaruh terhadap
kesehatan maupun fisik ternak. menhitung denyut nadi pada sapi, pengukuran denyut nadi dilakukan
dengan perabaan bagian pangkal ekor dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk mencari hingga
ketemu denyut nadi. Dalam praktikum kali ini kami mendapatkan frekuensi denyut nadi 62 denyut nadi
dalam 1 menit, laju lambat nya denyut nadi dapat di pengaruhi keadaan sekitar misal nya keadaan sapi
terasa terancam atau stress.

Dapat kita lihat bahwa suhu normal sapi yang adalah 38,0- 39,5 C, artinya hasil dari pemeriksaan
temperatur pada sapi yang dilakukan adalah normal yaitu 38,6 C , Temperatur rektal pada ternak
dipengaruhi beberapa faktor yaitu temperatur lingkungan, aktifitas, pakan, minuman, dan pencernaan
produksi panas oleh tubuh secara tidak langsung tergantung pada makanan yang diperolehnya dan
banyaknya persediaan makanan dalam saluran pencernaan

Dari pengukuran frekuensi nafas yang dilakukan didapat data frekuensi nafas 44 kali/menit. Akoso
(1996), menjelaskan rata-rata frekuensi pernapasan sapi normal adalah 19 kali per menit, Angka rata–
rata dapat naik jika terjadi kejutan atau latihan. Selisih angka nafas sapi normal dengan angka yang
didapat pada pengukuran saat praktikum dinilai besar.hal lain yang dapat mempengaruhi frekuensi nafas
pada sapi misal nya pada sapi yang ketakutan, lelah akibat bekerja dan lingkungan yang terlalu panas.

untuk mengukur berat badan ternak besar selain dengan cara ditimbang juga dapat diperkirakan dengan
cara mengukur panjang badan, lingkar dada, tinggi gumba, lebar kemudi, dalam dada. Setelah
mengetahui ukurannya baru menghitung bobot ternak secara sistematis. Akan tetapi pengukuran-
pengukuran tersebut tidak akan sepenuhnya tepat dalam menduga bobot suatu ternak. Karena
pendugaan bobot tersebut akan dapat tepat apabila ternak dalam suatu keadaan tertentu dan kondisi
tertentu pula. Dalam praktikum kali ini kami menggunakan rumus schrool dengan mengukur lingkar dada
sapi dengan perhitungan yang telah di lampirkan pada hasil pengamatan dengan mendapat berat 470,89
kg. Mengetahui ukuran tubuh ternak termasuk hal yang penting, karena dengan mengetahui ukuran-
ukuran vital tubuh ternak kita dapat mengetahui apakah ternak tersebut bentuk tubuhnya normal atau
tidak. Selain itu dengan mengetahui ukuran vital tubuh ternak, juga akan bermanfaat apabila kita akan
membeli ternak. Sehingga ukuran vital tubuh ternak tadi dapat dijadikan sebagai pedoman untuk
memilih ternak yang bentuk tubuhnya proporsional.

Menaksir umur ternak bisa dilakukan dengan 2 cara yaitu melalui keadaan gigi dan lingkar tanduk(cicin
tanduk) ternak.Pertumbuhan gigi seri seekor ternak dapat digunakan untuk pendugaan umur ternak.
pendugaan umur berdasarkan gigi seri dapat digunakan pada ternak umur 1-6 tahun. Pada praktikum
kali ini sapi berusia 1-2 tahun dengan kondisi gigi terdapat 2 gigi seri, gigi susu penuh dan belum
ditemukan gigi seri permanen .

Bab 5
Penutup

5.1 kesimpulan

Tingkah laku sapi memberikan gambaran tentang status kesehatan sapi. Hasil pemeriksaan menunjukkan
bahwa sapi tersebut dalam kondisi sehat. Semua kriteria pengukuran dinilai normal, hanya saja pada
frekuensi nafas sapi ini dinilai melebihi dari angka normalnya. Hal ini terjadi mungkin disebabkan sapi
mengalami kejutan atau stress .

5.2 saran

Adapun saran dalam melakukan praktikum yaitu untuk kedepan nya diharapkan untuk kepada
semua praktikan diharapkan untuk memakai warepack atau baju lapangan yang lengkap supaya
praktikum berjalan dengan efektif.

Kata pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala rahmat, taufiq, dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun tugas laporan mata kuliah kesehatan ternak tentang
“metode pengukuran berat badan, penafsiran umur dan pemeriksaan kesehatan ternak sapi potong”.

Makalah ini telah diupayakan agar dapat sesuai apa yang diharapkan dan dengan terselesainya Makalah
ini sekiranya bermanfaat bagi setiap pembacanya. Makalah ini penulis sajikan sebagai bagian dari proses
pembelajaran agar kiranya kami sebagai mahasiswa dapat memahami betul tentang perlunya sebuah
tugas agar menjadi bahan pembelajaran.

Penulis menyadari bahwa Makalah ini jauh dari kesempurnaan dan dengan segala kerendahan hati,
mohon kritik dan saran yang bersifat membangun. Sehingga apa yang kita harapkan dapat tercapai, dan
merupakan bahan kesempurnaan untuk makalah ini selanjutnya. Besar harapan penulis, semoga
makalah yang penulis buat ini mendapat ridho dari Tuhan Yang Maha Esa.

Anda mungkin juga menyukai