A. Pendahuluan
Puskesmas sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan dan pelayanan
public wajib meningkatkan aksesibilitas, keterjangkauan, dan kualitas pelayanan
dalam rangka meningkatkan derajat masyarakat, yang menyelenggarakan
upaya Kesehatan perorangan ( UKP ) dan Upaya Kesehatan Masyarakat ( UKM
). Untuk melaksanakan upaya kesehatan tersebut, Puskesmas harus
menyelenggarakan manajemen Puskesmas, pelayanan kefarmasian, pelayanan
keperawatan kesehatan masyarakat dan pelayanan laboratorium.
Puskesmas merupakan fasilitas kesehatan yang menyelenggarakan
upaya pelayanan kesehatan yang menghasilkan limbah medis padat , bahan
berbahaya dan beracun. Bahan berbahaya dan beracun yang digunakan di
Puskesmas Kertosari banyak digunakan untuk bahan pembersih dan sterilisasi.
B. Latar Belakang
Kegiatan pelayanan kesehatan di Puskesmas baik Upaya kesehatan
perorangan dan upaya kesehatan masyarakat terkadang menggunakan bahan
berbahaya dan beracun yang dapat memberikan dampak negatif baik secara
langsung atau tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak
lingkungan hidup, dan/atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta
kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain.
Oleh karena itu perlu upaya inventarisasi, pengelolaan , penyimpanan dan
penggunaaan bahan berbahaya secara benar sesuai dengan peraturan .
(Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia
Nomor 56 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Dan Persyaratan Teknis Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun Dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan).
Beberapa pengertian dalam lingkup pengelolaan limbah dan bahan
berbahaya beracun:
1. Limbah adalah sisa dari suatu usaha dan/atau kegiatan.
2. Bahan Berbahaya dan Beracun, yang selanjutnya disingkat B3, adalah
zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi dan/atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan
dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau membahayakan lingkungan hidup,
kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain.
3. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, yang selanjutnya disebut Limbah
B3, adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung B3.
4. Limbah B3 cair adalah Limbah cair yang mengandung B3 antara lain
Limbah larutan fixer, Limbah kimiawi cair, dan Limbah farmasi cair.
5. Limbah infeksius adalah Limbah yang terkontaminasi organisme patogen
yang tidak secara rutin ada di lingkungan dan organisme tersebut dalam jumlah
dan virulensi yang cukup untuk menularkan penyakit pada manusia rentan.
6. Limbah patologis adalah Limbah berupa buangan selama kegiatan
operasi, otopsi, dan/atau prosedur medis lainnya termasuk jaringan, organ, bagian
tubuh, cairan tubuh, dan/atau spesimen beserta kemasannya.
7. Air Limbah adalah semua air buangan termasuk tinja yang berasal dari
kegiatan fasilitas pelayanan kesehatan yang kemungkinan mengandung
mikroorganisme, bahan kimia beracun dan radioaktif yang berbahaya bagi
kesehatan.
9. Pengolahan Limbah B3 adalah proses untuk mengurangi dan/atau
menghilangkan sifat bahaya dan/atau sifat racun.
10.Fasilitas pelayanan kesehatan meliputi: a. pusat kesehatan masyarakat;
b. klinik pelayanan kesehatan atau sejenis; dan c. rumah sakit.
C. Tujuan
Terwujudnya pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun yang benar dan
aman untuk petugas, masyarakat dan lingkungan.
F. Sasaran Progam
Sasaran program tentang pengelolaan limbah B3 di puskesmas adalah :
a. Terjaminnya keamanan lingkungan terhadap kemungkinan kontaminasi
dan pencemaran oleh limbah B3
b. Terlaksananya pengelolaan limbah B3 di pelayanan kesehatan
Puskesmas Dr. Soetomo
G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Skedul atau jadwal kegiatan pengeloaan limbah B3 dengan matrik
kegiatan sebagai berikut:
2019
NO Kegiatan
Jan Feb Mrt Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1 Membentuk SOP V
Pengelolaan Limbah
3 Pengumpulan v v v v v v v v v v v v
4 Penyimpanan v v v v v v v v v v v v
5 Pengangkutan dan v v v v v v v v v v v v
pembuangan
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Dr. Soetomo Penanggung Jawab Program