Anda di halaman 1dari 58

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 11 SEMARANG

TATA KELOLA

BLUD
SMK N 11 SEMARANG

Jalan Cemara Raya Banyumanik Semarang 50267 telp. (024) 7472008 Fax 024 7472008
Email: smkn11_smg@yahoo.co.id - office@smkn11smg.sch.id
website: http://smkn11smg.net-www.smkn11smg.sch.id

TATA KELOLA BLUD SMK N 11 Semarang 1


PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 11 SEMARANG

TATA KELOLA

BLUD
SMK N 11 SEMARANG

Jalan Cemara Raya Banyumanik Semarang 50267 telp. (024) 7472008 Fax 024 7472008
Email: smkn11_smg@yahoo.co.id - office@smkn11smg.sch.id
website: http://smkn11smg.net-www.smkn11smg.sch.id

TATA KELOLA BLUD SMK N 11 Semarang i


RINGKASAN EKSEKUTIF

SMK Negeri 11 Semarang sebagai Calon BLUD Jawa Tengah adalah sekolah
kejuruan yang bergerak dibidang layanan pendidikan dengan memiliki 4 kompetensi
keahlian, yaitu Desain Grafika, Produksi Grafika, Multimedia dan Animasi.

Karakteristik sekolah kejuruan adalah mendidik peserta didiknya untuk siap


memasuki dunia kerja atau bisnis sehingga lulusan sekolah menengah kejuruan dituntut
dapat menyiapkan tenaga terampil di bidangnya masing-masing guna mengisi posisi
lapangan kerja tingkat menengah dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan.

Untuk mewujudkan keberhasilan sekolah kejuruan tersebut, maka SMK Negeri


Calon BLUD Jawa Tengah mengembangkan dan mengoptimalkan sarana dan prasarana
yang dimiliki sehingga memiliki unit-unit bisnis yang dapat dikembangkan untuk
menambah pemasukan dana sekolah yang dapat dipertanggungjawabkan.

TATA KELOLA BLUD SMK N 11 Semarang ii


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, berkat lindungan
dan bimbingan-Nya, penyusunan Pola Tata Kelola BLUD SMK Negeri 11 Semarang telah
selesai dilaksanakan. Penyusunan Pola Tata Kelola ini dibuat dalam rangka memenuhi
persyaratan administratif untuk menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan (PPK) Badan
Layanan Umum Daerah (BLUD) di Propinsi Jawa Tengah.
SMK Negeri 11 Semarang sebagai penyedia jasa pelayanan bagi masyarakat
dituntut untuk menyelenggarakan proses manajemen berdasarkan praktik-praktik bisnis
yang sehat dan beretika. Pola Tata Kelola merupakan kumpulan aturan bagi proses
pengelolaan dan pengawasan serta pembagian tanggung jawab dan kekuasaan
khususnya bagi stakeholder dan Pejabat Pengelola. Hal tersebut sesuai dengan
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan
Layanan Umum Daerah.
Dokumen Tata Kelola BLUD SMK Negeri 11 Semarang diselesaiakan setelah
melalui kegiatan koordinasi penyusunan rancangan bersama di lingkungan SMK
Negeri 11 Semarang dan pihak terkait di lingkungan pendidikan Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Tengah.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut berkontribusi dalam
penyusunan dokumen ini, kami berharap dengan adanya dokumen Tata Kelola SMK
Negeri 11 Semarang untuk periode tahun 2019 – 2024 dapat digunakan sebagai
penjaminan mutu layanan pendidikan dan pedoman dalam menyusun program dan
kegiatan tahunan dalam peningkatan pelayanan jasa maupun produk secara efektif,
efisien, dan fleksibel.

Semarang, 20 Agustus 2019


Kepala SMK N 11 Semarang

Drs. Samiran, M.T.


NIP. 196402061988031010

TATA KELOLA BLUD SMK N 11 Semarang iii


DAFTAR ISI

COVER .................................................................................................................... i
RINGKASAN EKSEKUTIF .......................................................................................ii
KATA PENGANTAR ................................................................................................ iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN.. ............................................................................................ v

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................... 1
A. Prinsip Tata Kelola .......................................................................................... 2
B. Tujuan dan Penerapan Tata Kelola .................................................................. 4
C. Sumber Referensi Tata Kelola ......................................................................... 5
D. Perubahan Tata Kelola .................................................................................... 6

BAB II POLA TATA KELOLA .................................................................................. 6


A. Struktur Organisasi ......................................................................................... 6
B. Prosedur Kerja .. .......................................................................................... 25
C. Pengelompokan Fungsi Yang Logis ................................................................ 26
D. Pengelolaan SDM ......................................................................................... 28
E. Sistem Akuntabilitas Kinerja .......................................................................... 43
F. Kebijakan Keuangan ..................................................................................... 44
G. Kebijakan Pengelolaan Lingkungan dan Limbah.............................................. 47

LAMPIRAN

TATA KELOLA BLUD SMK N 11 Semarang iv


DAFTAR LAMPIRAN

Format Permendagri No. 79 Tahun 2018 Tentang


BADAN LAYANAN UMUM DAERAH

NO NAMA FORMAT
1 A. FORMAT SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN UNTUK MENINGKATKAN KINERJA
2 B. FORMAT SURAT PERNYATAAN BERSEDIA UNTUK DIAUDIT
3 C. FORMAT SURAT PERMOHONAN MENERAPKAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
4 D. FORMAT RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN
1. FORMAT RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN PENDAPATAN
2. FORMAT RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN BELANJA
3. FORMAT RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN PEMBIAYAAN
4. RINGKASAN RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN PENDAPATAN, BELANJA DAN
PEMBIAYAAN
5. RINCIAN RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN (PENDAPATAN, BELANJA DAN
PEMBIAYAAN
5 E. FORMAT RENCANA KERJA DAN ANGGARAN PENDAPATAN, BELANJA DAN
PEMBIAYAAN
1. FORMAT RENCANA KERJA DAN ANGGARAN PENDAPATAN
2. FORMAT RENCANA KERJA DAN ANGGARAN BELANJA
3. FORMAT RENCANA KERJA ANGGARAN PENERIMAAN PEMBIAYAAN
4. FORMAT RENCANA KERJA ANGGARAN PENGELUARAN PEMBIAYAAN
6 F. FORMAT DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN, BELANJA DAN
PEMBIAYAAN
1. FORMAT DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN
2. FORMAT DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN BELANJA
3. FORMAT DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN PENERIMAAN PEMBIAYAAN
4. DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN PENGELUARAN PEMBIAYAAN
7 G. FORMAT LAPORAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
8 H. FORMAT SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
9 I. FORMAT SURAT PERMINTAAN PENGESAHAN PENDAPATAN, BELANJA DAN
PEMBIAYAAN (SP3BP) BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
10 J. FORMAT SURAT PENGESAHAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN (SP2BP)
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH

TATA KELOLA BLUD SMK N 11 Semarang v


BAB I
PENDAHULUAN

Badan Layanan Umum Daerah atau disingkat BLUD adalah Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) atau Unit Kerja pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di
lingkungan pemerintah daerah di Indonesia yang dibentuk untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang/jasa yang dijual tanpa
mengutamakan mencari keuntungan, dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan
pada prinsip efisiensi dan produktivitas. BLUD merupakan bagian dari perangkat
pemerintah daerah, dengan status hukum tidak terpisah dari pemerintah daerah.
Berbeda dengan SKPD pada umumnya, pola pengelolaan keuangan BLUD memberikan
fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktik-praktik bisnis yang sehat
untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang mempunyai fleksibilitas dalam
pengelolaan pola keuangan sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan daerah
pada umumnya.
Dengan ditetapkannya SMK Negeri 11 Semarang menjadi BLUD diharapkan
dapat meningkatkan tanggung jawab sekolah dalam menyajikan layanan pendidikan
yang menjadi hak masyarakat. Sementara itu, pimpinan lembaga induk
bertanggungjawab atas kebijakan layanan yang hendak dihasilkan. Perubahan ini
penting dalam rangka proses pembelajaran yang lebih rasional untuk mempergunakan
sumber daya yang dimiliki, mengingat tingkat kebutuhan dana yang makin tinggi
sementara sumber dana yang tersedia tetap terbatas. Penganggaran berbasis kinerja
dapat diterapkan pada instansi pemerintah yang tugas dan fungsinya memberikan
pelayanan kepada masyarakat seperti sekolah. Dengan demikian, sekolah dapat
menerapkan pola pengelolaan keuangan yang fleksibel dengan menonjolkan
produktifitas, efesiensi dan efektifitas sebagai bagian dalam pembaharuan manajemen
keuangan sektor publik maupun dalam peningkatan standar pelayanan pemerintah
kepada masyarakat dengan sebutan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
Sekolah Menengah Kejuruan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam
manajemen sekolah. SMK sebagai sekolah yang mempersiapkan perserta didiknya
untuk terjun di lapangan kerja atau di dunia usaha dan industri dituntut tidak hanya
menyiapkan kemampuan kerja atau skill competition saja akan tetapi juga harus

TATA KELOLA BLUD SMK N 11 Semarang 1


mampu menyiapkan kemampuan berwirausaha bagi peserta didiknya. Dengan
kemampuan wirausaha yang dimilikinya diharapkan peserta didik yang telah lulus dari
sekolah dapat mengembangkan dirinya menghadapi tantangan kehidupan khususnya
dalam dunia kerja. Selain itu juga dalam diri lulusan tumbuh daya adaptif dalam
menghadapi perubahan dan perkembangan yang terjadi di masyarakat. Dengan
demikian diharapkan lulusan yang dihasilkan mampu untuk memberikan kontribusi
positif kepada masyarakat dalam kehidupannya bukan memberikan beban.
Memperhatikan ini semua maka SMK Negeri 11 Semarang melaksanakan pola
tata kelola BLUD di sekolah. Dengan adanya tata kelola BLUD maka diharapkan
kepastian dan kejelasan pengelolaan BLUD dapat dikelola dengan baik sehingga dapat
menghasilkan keberadaan BLUD yang efektif dan efisien bagi mendukung peningkatan
kualitas layanan pendidikan di SMK Negeri 11 Semarang.
Tata kelola yang dibuat di SMK Negeri 11 Semarang disebut dengan Pola Tata
Kelola BLUD SMK Negeri 11 Semarang. Pola Tata Kelola BLUD SMK Negeri 11 Semarang
berisi tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan program BLUD yang ada di
SMK Negeri 11 Semarang, mulai dari visi, misi, tujuan , organisasi dan pengelolaan
BLUD tersebut. Dengan dibuatnya Pola Tata kelola ini dapat menjadi acuan dalam
melaksanakan tugas pengelolaan oleh tim yang ditunjuk sekaligus diharapakan
pengelolaan BLUD di SMK Negeri 11 Semarang dapat berjalan dengan baik dan
mencapai hasil yang maksimal dalam turut serta mengembangkan kemajuan layanan
pendidikan di SMK Negeri SMK N 11 Semarang.
Untuk kesempurnaan dan kebaikan dalam pengelolaan BLUD ini maka Pola Tata
kelola ini dapat dilakukan peninjauan dan perbaikan apabila diperlukan sehingga dapat
menunjang kelancaran dan kemudahan bagi tim pengelola BLUD yang telah dibentuk.

A. PRINSIP-PRISIP TATA KELOLA


Berdasarkan pasal 38 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), pola tata
kelola merupakan tata kelola Unit Pelaksana Teknis Dinas/Badan Daerah yang akan
menerapkan BLUD. Pola tata kelola ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah.
Selanjutnya dalam pasal 39 disebutkan, pola tata kelola memuat:
a. Kelembagaan;

TATA KELOLA BLUD SMK N 11 Semarang 2


Memuat posisi jabatan, pembagian tugas, fungsi, tanggungjawab, hubungan
kerja dan wewenang.
b. Prosedur kerja;
Memuat ketentuan mengenai hubungan dan mekanisme kerja antarposisi
jabatan dan fungsi.
c. Pengelompokan fungsi;
Memuat pembagian fungsi pelayanan dan fungsi pendukung sesuai dengan
prinsip pengendalian internal untuk efektifitas pencapaian.
d. Pengelolaan sumber daya manusia.
Memuat kebijakan mengenai pengelolaan sumber daya manusia yang
berorientasi pada peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
Prinsip-prinsip dasar tata kelola dalam pengelolaan BLUD-SKPD/UKPD
sebagaimana disebutkan dalam pasal 31 ayat (2) dan pasal 33 Permendagri Nomor
61 Tahun 2007 terdiri dari: Transparansi (Transparency), Akuntabilitas
(Accountability), Pertanggungjawaban (responsibility), dan Kemandirian
(independency), dengan uraian sebagai berikut:
1. Transparansi (Transparency)
Merupakan asas keterbukaan yang dibangun atas dasar kebebasan arus
informasi agar informasi tersebut dapat secara langsung diterima bagi yang
membutuhkan.
2. Akuntabilitas (Accountability)
Merupakan kejelasan fungsi, struktur dan sistem yang dipercayakan kepada
SKPD agar pengelolaannya dapat dipertanggungjawabkan.
3. Pertanggungjawaban (responsibility)
Merupakan kesesuaian atau kepatuhan dalam pengelolaan BLUD-- SKPD
terhadap prinsip bisnis yang sehat dan peraturan perundangundangan.
4. Kemandirian (independency)
Merupakan kemandirian pengelolaan BLUD-SKPD secara professional tanpa
benturan kepentingan dan pengaruh atau tekanan dari pihak manapun yang
tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan prinsip bisnis yang
sehat.

TATA KELOLA BLUD SMK N 11 Semarang 3


Keberhasilan BLUD pada umumnya dan BLUD-SMK N 11 Semarang pada
khususnya dalam menerapkan tata kelola yang baik bukan hanya tergantung pada
tersedianya piranti-piranti dari tata kelola, melainkan juga terletak pada komitmen
pimpinan tertinggi BLUD-SMK N 11 Semarang untuk melaksanakan tata kelola yang
diikuti oleh seluruh staf dan pegawai serta didukung oleh Satuan Pengawas Intern.
Namun demikian, adanya pola tata kelola ini merupakan langkah awal dalam
rangka menerapkan prinsi-prinsip pengelolaan yang baik sebagai acuan/ norma/
panduan dalam interaksi antar organ-organ BLUD-SMK N 11 Semarang maupun
dengan stakeholders lainnya. Dengan demikian, tujuan dari adanya pola tata kelola
ini adalah sebagai acuan bagi seluruh insan BLUD- SMK N 11 Semarang dalam
melaksanakan praktik-praktik tata kelola yang baik.

B. TUJUAN PENERAPAN TATA KELOLA


Pola Tata Kelola yang diterapkan di SMK Negeri 11 Semarang bertujuan
untuk :
1. Memberikan gambaran posisi jabatan, pembagian tugas, tanggung jawab, dan
wewenang dalam organisasi;
2. Memberikan gambaran hubungan dan mekanisme kerja antar posisi jabatan
dan fungsi dalam organisasi;
3. Memberikan gambaran pembagian yang jelas dan rasional antara fungsi
pelayanan dan fungsi pendukung pelayanan yang sesuai dengan prinsip
pengendalian intern dalam rangka efektivitas pencapaian organisasi;
4. Memberikan pengaturan dan kebijakan yang jelas mengenai sumber daya
manusia yang berorientasi pada pemenuhan secara kuantitatif dan
kualitatif/kompeten untuk mendukung tujuan organisasi secara efisien, efektif
dan produktif;
5. Memaksimalkan nilai SMK Negeri 11 Semarang sebagai SMK BLUD dengan cara
menerapkan prinsip keterbukaan, akuntabilitas, dapat dipercaya dan
bertanggung jawab;
6. Mendorong pengelolaan penyelenggaraan SMK Negeri 11 Semarang sebagai
SMK BLUD secara profesional, transparan dan efisien, serta memberdayakan
fungsi dan peningkatan kemandirian seluruh unsur SMK Negeri 11 Semarang;

TATA KELOLA BLUD SMK N 11 Semarang 4


7. Mendorong agar seluruh sumber daya manusia di SMK Negeri 11 Semarang
dalam membuat keputusan dan menjalankan kegiatan senantiasa dilandasi
dengan nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-
undangan yang berlaku, serta kesadaran atas adanya tanggung jawab sosial
terhadap stakeholders;
8. Meningkatkan kontribusi SMK Negeri 11 Seamarang dalam melaksanakan
pengelolaan pelayanan produk dan jasa yang dihasilkan.

C. SUMBER REFERENSI TATA KELOLA


Sumber referensi untuk menyusun pola tata kelola BLUD-SKPD antara lain:
1. Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum.
2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 109/PMK.05/2007 Dewan Pengawas pada
Badan Layanan Umum.
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Keuangan BLUD.
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 79 tahun 2018
tentang Badan Layanan Umum Daerah.
5. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor PER-
09/MBU/2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha
Milik Negara Nomor Per-01/Mbu/2011 Tentang Penerapan Tata Kelola
Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik
Negara.
6. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/02/M.PAN/1/2007 tanggal 25 Januari 2007 tentang Pedoman Organisasi
Satuan Kerja di Lingkungan Instansi Pemerintah yang Menerapkan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
7. Peraturan Pemerintah No.53 Tahun 2010 tentang disiplin Pegawai Negeri Sipil
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen Pegawai Negeri.

TATA KELOLA BLUD SMK N 11 Semarang 5


9. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 15 Tahun 2019 tentang Pemberian
Tambahan Penghasilan Kepada Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan
Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah.
10. Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Tengah Nomor … Tahun …. tentang Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah.

D. PERUBAHAN TATA KELOLA


Pola tata kelola BLUD-SMK N 11 Semarang ini akan direvisi apabila terjadi
perubahan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pola tata kelola
BLUD-SKPD/ Unit Kerja sebagaimana disebutkan diatas, serta disesuaikan dengan
fungsi, tanggung jawab, dan kewenangan organ BLUD-SKPD/UKPD serta
perubahan lingkungan.

TATA KELOLA BLUD SMK N 11 Semarang 6


BAB II
POLA TATA KELOLA

A. STRUKTUR ORGANISASI
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 79 Tahun
2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah pasal 3, menyebutkan bahwa sumber
daya manusia pengelola BLUD terdiri dari Pejabat Pengelola dan Pegawai. Pejabat
Pengelola yang dimaksud sesuai dengan pasal 6 terdiri atas:
a. pemimpin;
b. pejabat keuangan; dan
c. pejabat teknis.
Pejabat Pengelola bertanggungjawab terhadap kinerja umum operasional,
pelaksanaan kebijakan Fleksibilitas dan keuangan BLUD dalam pemberian layanan.
Sedangkan yang dimaksud dengan Pegawai sesuai pasal 3 tersebut adalah sumber
daya menusia yang diangkat menyelenggarakan kegiatan untuk mendukung kinerja
BLUD.
Selanjutnya untuk pengawasan dan pengendalian internal terhadap kinerja
pelayanan, keuangan dan pengaruh lingkungan sosial dalam menyelenggarakan
Praktek Bisnis Yang Sehat, pemimpin BLUD membentuk satuan pengawas internal
yang berkedudukan langsung dibawahnya sesuai dengan pasal 14 Permendagri no.
79 tahun 2018.
Pejabat Keuangan dibantu oleh Bendahara BLUD yang terdiri dari Bendahara
Penerima dan Bendahara Pengeluaran. Maka struktur organisasi pengelolaan BLUD
di SMK N 11 Semarang adalah sebagai berikut:

TATA KELOLA BLUD SMK N 11 Semarang 7


PEMIMPIN BLUD

PENGAWAS INTERNAL PEJABAT KEUANGAN PEJABAT TEKNIS

BENDAHARA
PENERIMAAN

BENDAHARA
PENGELUARAN

Pengelola BLUD merupakan bagian yang melekat dalam struktur organisasi sekolah.
Sehingga pengelola BLUD memiliki kedudukan baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam struktur organisasi sekolah agar tata kelola dapat dijalankan sesuai
prinsip-prinsip dasar tata kelola BLUD.
Berikut adalah struktur organisasi SMK N 11 Semarang:

TATA KELOLA BLUD SMK N 11 Semarang 8


TATA KELOLA BLUD SMK N 11 Semarang 9
TATA KELOLA BLUD SMK N 11 Semarang 10
TATA KELOLA BLUD SMK N 11 Semarang 11
TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TANGGUNGJAWAB
A. Pengelola BLUD
1. Pemimpin BLUD
a. memimpin, mengarahkan, membina, mengawasi, mengendalikan, dan
mengevaluasi penyelenggaraan kegiatan BLUD agar lebih efisien dan
produktif;
b. merumuskan penetapan kebijakan teknis BLUD serta kewajiban
lainnya sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh kepala
daerah;
c. menyusun Renstra;
d. menyiapkan RBA;
e. mengusulkan calon pejabat keuangan dan pejabat teknis kepada
kepala daerah sesuai dengan ketentuan;
f. menetapkan pejabat lainnya sesuai dengan kebutuhan BLUD selain
pejabat yang telah ditetapkan dengan peraturan perundangan-
undangan;
g. mengoordinasikan pelaksanaan kebijakan BLUD yang dilakukan oleh
pejabat keuangan dan pejabat teknis, mengendalikan tugas
pengawasan internal, serta menyampaikan dan
mempertanggungjawabkan kinerja operasional serta keuangan BLUD
kepada kepala daerah;
h. tugas lainnya yang ditetapkan oleh kepala daerah sesuai dengan
kewenangannya;
i. mempunyai fungsi sebagai penanggungjawab umum operasional dan
keuangan; dan
j. bertindak selaku kuasa pengguna anggaran/kuasa pengguna barang.

2. Pejabat Teknis

TATA KELOLA BLUD SMK N 11 Semarang 12


a. menyusun perencanaan kegiatan teknis operasional dan pelayanan di
bidangnya;
b. melaksanakan kegiatan teknis operasional dan pelayanan sesuai
dengan RBA;
c. memimpin dan mengendalikan kegiatan teknis operasional dan
pelayanan dibidangnya; dan
d. tugas lainnya yang ditetapkan oleh kepala daerah dan/atau pemimpin
sesuai dengan kewenangannya;
e. mempunyai fungsi sebagai penanggung jawab kegiatan teknis
operasional dan pelayanan di bidangnya;dan
f. pelaksanaan tugas pejabat teknis sebagaimana dimaksud berkaitan
dengan mutu, standarisasi, administrasi, peningkatan kualitas sumber
daya manusia, dan peningkatan sumber daya lainnya.

3. Pejabat Keuangan
a. merumuskan kebijakan terkait pengelolaan keuangan;
b. mengoordinasikan penyusunan RBA;
c. menyiapkan DPA;
d. melakukan pengelolaan pendapatan dan belanja;
e. menyelenggarakan pengelolaan kas;
f. melakukan pengelolaan utang, piutang, dan investasi;
g. menyusun kebijakan pengelolaan barang milik daerah yang berada
dibawah penguasaannya;
h. menyelenggarakan sistem informasi manajemen keuangan;
i. menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan;
j. tugas lainnya yang ditetapkan oleh kepala daerah dan/atau pemimpin
sesuai dengan kewenangannya;
k. mempunyai fungsi sebagai penanggungjawab keuangan;
l. pejabat keuangan dalam melaksanakan tugas dibantu oleh bendahara
penerimaan dan bendahara pengeluaran; dan
l. pejabat keuangan, bendahara penerimaan, dan bendahara
pengeluaran harus dijabat oleh pegawai negeri sipil.

TATA KELOLA BLUD SMK N 11 Semarang 13


4. Pengawas Internal
(1) Satuan pengawas internal dibentuk oleh Pimpinan untuk
pengawasan dan pengendalian internal terhadap kinerja pelayanan,
keuangan dan pengaruh lingkungan social dalam menyelenggarakan
Praktek Bisnis Yang Sehat.
(2) Satuan pengawas internal yaitu pengawas internal yang
berkedudukan langsung dibawah pemimpin BLUD.
(3) Pembentukan pengawas internal oleh pemimpin BLUD dengan
mempertimbangkan:
a. keseimbangan antara manfaat dan beban;
b. kompleksitas manajemen; dan
c. volume dan/atau jangkauan pelayanan.
(4) Susunan keanggotaan Satuan Pengawas Internal terdiri dari :
a. 1 (satu) orang Ketua merangkap Anggota;
b. 1 (satu) orang Sekretaris merangkap Anggota; dan
c. 1 (satu) orang Anggota.
(1) Ketua, Sekretaris dan Anggota Satuan Pengawas Internal diangkat
dan diberhentikan pemimpin BLUD.
(2) Ketua Satuan Pengawas Internal berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada pemimpin BLUD.
(3) Sekretaris dan Anggota Satuan Pengawas Internal berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab kepada Ketua Satuan Pengawas
Internal.
(4) Dalam pelaksanaan kegiatan pengawasan internal Satuan Pengawas
Internal bertindak sebagai Tim dan hasil pengawasan serta
rekomendasi tindak lanjut terhadap hasil pengawasan yang
dilakukan merupakan hasil bersama sebagai Tim.
(5) Dalam menjalankan tugasnya, Sekretaris dibantu oleh tenaga
Sekretariat paling banyak 2 (dua) orang yang diangkat oleh
Pemimpin BLUD atas usul Ketua Satuan Pengawas Internal.

TATA KELOLA BLUD SMK N 11 Semarang 14


(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan dan rincian tugas
Ketua, Sekretaris dan Anggota Satuan Pengawas Internal diatur
dengan Peraturan Pemimpin BLUD.

Syarat sebagai satuan pengawas internal:


a. sehat jasmani dan rohani;
b. memiliki keahlian, integritas, pengalaman, jujur, perilaku yang
baik, dan dedikasi yang tinggi untuk memajukan dan
mengembangkan BLUD;
c. memahami penyelenggaraan pemerintahan Daerah;
d. memahami tugas dan fungsi BLUD;
e. memiliki pengalaman teknis pada BLUD;
f. berijazah paling rendah D-3 (Diploma 3);
g. pengalaman kerja paling sedikit 3 (tiga) tahun;
h. berusia paling rendah 30 (tiga puluh) tahun dan paling tinggi 55
(lima puluh lima) tahun pada saat mendaftar pertama kali;
i. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang
merugikan keuangan negara atau keuangan daerah;
j. tidak sedang menjalani sanksi pidana; dan
k. mempunyai sikap independen dan obyektif.

Tugas satuan pengawas internal, membantu manajemen untuk:


a. pengamanan harta kekayaan;
b. menciptakan akurasi sistem informasi keuangan;
c. menciptakan efisiensi dan produktivitas; dan
d. mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen dalamcpenerapan
Praktek Bisnis Yang Sehat.

Dalam melaksanakan tugas Satuan Pengawas Internal mempunyai fungsi :


b. penyusunan petunjuk teknis pengawasan internal;
c. penyusunan program kerja pengawasan internal;
d. pelaksanaan kegiatan pengawasan internal;

TATA KELOLA BLUD SMK N 11 Semarang 15


e. pengelolaan dan pelaporan hasil pengawasan internal;
f. penyusunan dan penyampaian rekomendasi tindak lanjut dari hasil
pengawasan internal yang dilakukan;
g. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan rekomendasi tindak lanjut hasil
pengawasan internal yang dilakukan;
h. pelaksanaan kegiatan pengawasan internal yang diperintahkan Kepala
Sekolah;
i. pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi dengan pemeriksa/ pengawas
eksternal dan/atau aparat pemeriksa internal pemerintah; dan
j. pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi
Satuan Pengawas Internal.

B. Pengelola Sekolah
1. Komite Sekolah
Peran Komite Sekolah
a. Pemberi pertimbangan (Advisory Agency) dalam penentuan dan
pelaksanaan kebijakan pendidikan di satuan pendidikan.
b. Pendukung (Supporting Agency) baik yang berwujud finansial,
pemikiran, maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan di
satuan pendidikan.
c. Pengontrol (Controlling Agency) dalam rangka transparansi dan
akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan.
d. Mediator (Mediator Agency) antara pemerintah (Executive) dengan
masyarakat di satuan pendidikan.

Fungsi Komite Sekolah


Untuk menjalankan perannya komite sekolah mempunyai fungsi sebagai
berikut:
a. Mendorong perhatian dan komitmen masyarakat terhadap
penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.

TATA KELOLA BLUD SMK N 11 Semarang 16


b. Melakukan kerja sama dengan masyarakat
(perorangan/organisasi/dunia usaha) dan pemerintah berkenaan
dengan penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.
c. Menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan dan berbagai
kebutuhan pendidikan yang diajukan oleh masyarakat.
d. Memberikan masukan, pertimbangan dan rekomendasi kepada satuan
pendidikan mengenai:
a). kebijakan dan program pendidikan;
b). rencana anggaran pendidikan dan belanja madrasah (RAPBM);
c). Kriteria kinerja satuan pendidikan;
d). criteria tenaga kependidikan;
e). hal-hal lain yang terkait dengan pendidikan.
e. Mendorong orang tua dan masyarakat berpartisipasi dalam pendidikan
guna mendukung peningkatan mutu dan pemerataan pendidikan.
f. Menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaan
penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan.
g. Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan, program,
penyelenggaraan, dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan.

2. Kepala Sekolah
a. memimpin dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi BLUD
SMK N 11 Semarang;
b. mengoordinasikan pelaksanaan tugas para Wakil Kepala Sekolah,
Kasubbag Tata Usaha, pendidik, tenaga kependidikan dan tenaga
fungsional/profesi lainnya;
c. memimpin penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar serta membina
guru, tenaga fungsional kependidikan lainnya, ketua program studi
keahlian, ketua paket keahlian, penanggung jawab ruang praktik,
ketua unit produksi, laboran, pustakawan, tenaga fungsional/profesi
lainnya serta membina hubungan kerja sama dengan dunia usaha dan
industri dan peran serta masyarakat;

TATA KELOLA BLUD SMK N 11 Semarang 17


d. melaksanakan koordinasi dan kerja sama dengan SKPD/UKPD
dan/atau Instansi Pemerintah/Swasta dalam rangka pelaksanaan
tugas dan fungsi BLUD SMK N 11 Semarang; dan
e. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan
fungsi BLUD SMK N 11 Semarang.

3. Sub Bagian Tata Usaha


a. Kepala Sub bagian merupakan Jabatan Struktural Eselon IV.B dan
hanya dapat dijabat oleh Pegawai Negeri Sipil.
b. Sub bagian Tata Usaha merupakan Satuan Kerja Staf dalam
pelaksanaan administrasi umum dan pelaksana pengelolaan keuangan
BLUD.
c. Sub bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Sub bagian Tata
Usaha yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Sekolah.
d. Kepala Sub bagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud membantu Kepala
Sekolah dalam memimpin dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas dan
fungsi BLUD.

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas :


a. menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) dan
Rencana Bisnis Anggaran (RBA) serta program pengembangan sesuai
dengan lingkup tugasnya;
b. pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Sekolah (KAS) dan Rencana
Bisnis Anggaran (RBA) sesuai dengan lingkup tugasnya;
c. mengoordinasikan penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran
Sekolah (RKAS) dan Rencana Bisnis Anggaran (RBA);
d. melaksanakan monitoring, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan
Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) dan Rencana Bisnis
Anggaran (RBA);
e. melaksanakan pengelolaan kepegawaian dan barang;
f. melaksanakan kegiatan ketatausahaan dan kerumahtanggaan;

TATA KELOLA BLUD SMK N 11 Semarang 18


g. melaksanakan pengelolaan kearsipan;
h. melaksanakan penyediaan, penatausahaan, penggunaan,
pemeliharaan dan perawatan prasarana, sarana kerja dan fasilitas;
i. memelihara keamanan, ketertiban, keindahan, kebersihan dan
kenyamanan kantor;
j. melaksanakan pengelolaan teknologi informasi;
k. melaksanakan publikasi kegiatan, upacara dan pengaturan rapat
kerja;
l. menerima dan meneliti kelengkapan serta memproses Surat
Permintaan Pembayaran (SPP);
m. menerima dan meneliti kelengkapan dan memproses pengajuan Surat
Perintah Membayar (SPM);
n. menerima, mencatat, membukukan dan melaporkan penerimaan dan
pengelolaan keuangan sekolah;
o. menghimpun dan menyusun bahan pertanggungjawaban keuangan;
p. menghimpun bahan dan mengoordinasikan penyusunan laporan
keuangan, kinerja, kegiatan dan akuntabilitas keuangan sekolah;
q. melakukan analisis dan evaluasi nilai dan manfaat aset sekolah;
r. mengoordinasikan, memberikan bimbingan dan konsultasi teknis
kepada bendahara sekolah;
s. menyusun perhitungan besaran tarif layanan di BLUD;
t. melaksanakan pengkajian potensi sekolah dan pendapatan;
u. melaksanakan evaluasi pendapatan;
v. memfasilitasi kegiatan kerja sama dalam rangka pengelolaan sekolah;
w. mengoordinasikan penyusunan formula pemberian imbalan/
jasa/layanan kepada pegawai/karyawan lingkup BLUD; dan
x. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas
Subbagian Tata Usaha dan Keuangan.
e. Untuk memperlancar dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas Kepala
Subbagian Tata Usaha dan Keuangan dibantu oleh penanggung jawab
Administrasi, Bendahara dan Kepegawaian dan bertanggung jawab
kepada Kepala Sub bagian Tata Usaha dan Keuangan.

TATA KELOLA BLUD SMK N 11 Semarang 19


f. Tenaga Administrasi, Bendahara dan kepegawaian bukan jabatan
struktural, diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Sekolah.
g. Sebutan dan uraian tugas Admistrasi, Bendahara dan kepegawaian
ditetapkan Kepala Sekolah atas usul Kepala Subbagian Tata Usaha
dan Keuangan.

4. Manager Mutu
Betanggung jawab :
Merumuskan, melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan penjamin
mutu dalam proses KBM dan kegiatan sekolah berdasarkan standar
manajemen mutu.
Wewenang :
a. Menyusun dan mengembangkan dokumen.
b. Mengelola dan memelihara dokumen/rekaman.
c. Melakukan penjaminan mutu proses dan hasil.
d. Membantu Kepala Sekolah dalam mengendalikan proses pendidikan
dan latihan.
Tugas :
1. menyusun program kerja tahunan;
2. melaksanakan pembinaan dan koordinasi pelaksanaan sistem
manajemen mutu;
3. melakukan koordinasi penyusunan dokumen sistem manajemen mutu;
4. mengoordinasi pemeliharaan dokumen / rekaman;
5. melaksanakan dan mengoordinasikan administrasi sistem manajemen
mutu;
6. mengoordinasikan pelaksanaan audit internal/eksternal.
7. melaporkan hasil pelaksanaan audit;
8. mengoordinir kegiatan tinjauan manajemen;
9. melaksanakan tugas lain yang ditetapkan oleh Kepala Sekolah yang
berkaitan dengan penjaminan mutu diklat.

5. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum

TATA KELOLA BLUD SMK N 11 Semarang 20


a. Merupakan Guru yang diberi tugas tambahan sebagai Wakil Kepala
Sekolah Bidang Kurikulum.
b. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum ditugaskan dan diberhentikan
oleh Kepala Sekolah dan dapat ditugaskan kembali untuk tugas
berikutnya berdasarkan penilaian kinerja.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum mempunyai tugas:


a. menyusun program pengajaran;
b. menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan;
c. menyusun dan pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran;
d. menyusun jadwal evaluasi belajar dan pelaksanaan ujian akhir;
e. menerapkan kriteria persyaratan kenaikan kelas dan ketamatan;
f. mengatur jadwal penerimaan rapor dan Ijazah;
g. mengoordinasikan, menyusun dan mengarahkan penyusunan
kelengkapan mengajar;
h. mengatur pelaksanaan program perbaikan dan pengayaan;
i. mengatur pengembangan Musyawarah Guru Mata Pelajaran
(MGMP)/Musyawarah Guru Bimbingan dan Penyuluhan (MGBP) dan
koordinator mata pelajaran;
j. melakukan supervisi administrasi akademis;
k. melakukan pengarsipan program kurikulum;
l. membina perpustakaan sekolah; dan
m. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas
kepada Kepala Sekolah.

6. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan


a. Merupakan Guru yang diberi tugas tambahan sebagai Wakil Kepala
Sekolah Bidang Kesiswaan.
b. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan ditugaskan dan diberhentikan
oleh Kepala Sekolah dan dapat ditugaskan kembali berdasarkan
penilaian kinerja.

TATA KELOLA BLUD SMK N 11 Semarang 21


Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan mempunyai tugas :
a. menyusun program pembinaan kesiswaan (OSIS), meliputi
Kepramukaan, Palang Merah Remaja (PMR), Karya Ilmiah Remaja
(KIR), Unit Kesehatan Sekolah (UKS), Paskibraka, Pesantren Kilat
serta kegiatan siswa lainnya;
b. melaksanakan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan
kesiswaan/OSIS dalam rangka menegakkan disiplin dan tata tertib
sekolah serta pemilihan pengurus OSIS;
c. membina pengurus OSIS dalam berorganisasi;
d. menyusun jadwal dan pembinaan secara berkala serta insidental;
e. membina dan melaksanakan koordinasi Kebersihan, Kerapian,
Keindahan, Kerindangan, Ketertiban, Keamanan, Ketenteraman,
Kekeluargaan dan Ketaqwaan (9 K);
f. melaksanakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan
di luar sekolah;
g. mengatur mutasi siswa;
h. menyusun dan membuat kepanitiaan penerimaan siswa baru dan
pelaksanaan Masa Orientasi Siswa (MOS);
i. menyusun dan membuat jadwal kegiatan akhir tahun sekolah;
j. menyelenggarakan cerdas cermat dan olahraga prestasi; dan
k. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas
kepada Kepala Sekolah.

7. Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas dan Industri


a. Merupakan Guru yang diberi tugas tambahan sebagai Wakil Kepala
Sekolah Bidang Humas dan Industri.
b. Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas dan Industri ditugaskan dan
diberhentikan oleh Kepala Sekolah dan dapat ditugaskan kembali
berdasarkan penilaian kinerja.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas dan Industri mempunyai tugas :

TATA KELOLA BLUD SMK N 11 Semarang 22


a. menyusun dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan dewan
sekolah;
b. membina hubungan antar sekolah dengan wali murid;
c. membina pengembangan antar sekolah dengan lembaga pemerintah,
swasta dan lembaga sosial lainnya;
d. membuat dan menyusun program semua kebutuhan sekolah;
e. Koordinasi dengan semua staf untuk kelancaran kegiatan sekolah;
f. menciptakan hubungan yang kondusif di antara warga sekolah;
g. menyusun program kegiatan bakti sosial, karya wisata dan pameran
hasil pendidikan (gebyar pendidikan);
h. mewakili Kepala Sekolah apabila berhalangan untuk menghadiri rapat
masalah-masalah yang bersifat umum; dan
i. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Wakil
Kepala Sekolah Bidang Kehumasan dan Kemitraan.

8. Wakil Kepala Sekolah Bidang Prasarana dan Ketenagaan


a. Merupakan Guru yang diberi tugas tambahan sebagai Wakil Kepala
Sekolah Bidang Prasarana dan Ketenagaan.
b. Wakil Kepala Sekolah Bidang Prasarana dan Ketenagaan ditugaskan
dan diberhentikan oleh Kepala Sekolah dan dapat ditugaskan kembali
berdasarkan penilaian kinerja.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Prasarana dan Ketenagaanmempunyai


tugas:
a. mengoordinasikan dan mengendalikan penyusunan rencana
kebutuhan prasarana dan sarana;
b. mengendalikan penggunaan prasarana dan sarana;
c. mengoordinasikan penggunaan prasarana dan;
d. mengoordinasikan penyediaan sarana pengajaran;
e. mengendalikan pengelolaan perawatan dan perbaikan prasarana dan
sarana; dan

TATA KELOLA BLUD SMK N 11 Semarang 23


f. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Wakil
Kepala Sekolah Bidang Prasarana dan Sarana kepada Kepala Sekolah.

9. Unit Produksi dan Jasa


(1) Pada BLUD SMK N 11 Semarang dibentuk dan dikembangkan Unit
Produksi dan Jasa untuk meningkatkan keterampilan dalam
memproduksi barang atau layanan jasa serta kemampuan wirausaha.
(2) Unit Produksi dan Jasa merupakan satuan usaha yang pelaksanaannya
diintegrasikan ke dalam kegiatan kurikulum atau ekstrakurikuler dan
beroperasi secara profesional.
(3) Unit Produksi dan Jasa dibentuk dan dikembangkan sesuai kebutuhan
dan kemampuan dengan memperhatikan program prioritas.
(4) Unit Produksi dan Jasa mempunyai tugas :
a. mengimplementasikan kegiatan belajar peserta didik berbasis
nilai-nilai industri dan meningkatkan kemampuan pendidik pada
jenis pekerjaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa yang
memenuhi standar pasar, memiliki nilai komersial dan layak untuk
dijual;
b. melaksanakan kegiatan perawatan dan perbaikan prasarana dan
sarana pendidikan di Unit Produksi dengan prinsip manajemen
berbasis sekolah;
c. menyelenggarakan kegiatan pelatihan bagi peserta didik dan
kegiatan kerja sama produksi, pemasaran dan promosi; dan
d. melaksanakan kegiatan pelayanan kepada masyarakat umum
dengan mendayagunakan sumber daya di sekolah.
(5) Unit Produksi dan Jasa dalam operasionalnya dikoordinasikan oleh
Ketua Unit Produksi dan Jasa yang ditugaskan oleh Kepala Sekolah.
(6) Ketua Unit Produksi dan Jasa dapat berasal dari guru/tenaga fungsional
kependidikan lainnya yang mendapat tugas tambahan atau tenaga
fungsional/profesi lainnya yang berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah.

TATA KELOLA BLUD SMK N 11 Semarang 24


(7) Ketua Unit Produksi dan Jasa melaporkan hasil pengelolaan kegiatan
dan pemanfaatan fasilitas Unit Produksi kepada Kepala Sekolah.
(8) Kepala Sekolah melaporkan hasil pengelolaan kegiatan dan
pemanfaatan fasilitas pada Unit Produksi dan Jasa kepada Kepala
Dinas dengan kebutuhan dan ketentuan yang berlaku.

10. Program Studi Keahlian dan Paket Keahlian


(1) Untuk mempersiapkan lulusan SMK siap kerja maka, pada setiap BLUD
SMK Negeri dikembangkan program studi keahlian dan kompetensi
keahlian.
(2) Program studi keahlian dan kompetensi keahlian dikembangkan sesuai
kebutuhan dunia usaha dan industri serta perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni.
(3) Program studi keahlian dan kompetensi keahlian sebagaimana
dimaksud dalam operasionalnya dikoordinasikan oleh Ketua Program
Studi Keahlian dan Ketua Kompetensi Keahlian yang pelaksanaan
tugasnya harus dipertanggung jawabkan kepada Kepala Sekolah.
B. PROSEDUR KERJA
Prosedur kerja adalah suatu rangkaian dari tata kerja yang saling berhubungan
satu dengan yang lain dimana terlihat adanya suatu urutan tahap demi tahap dan
jalan yang harus ditempuh dalam rangka menyelesaikan bidang tugas. Prosedur
kerja BLUD diatur dalam suatu standar operasional yang disahkan oleh pemimpin
BLUD dalam bentuk dokumen Standar Oprasional Prosedur (SOP) maupun dalam
bentuk regulasi yang disahkan oleh Kepala Daerah. Tujuan disusunnya prosedur
kerja BLUD untuk mengatur dan membatasi aktivitas teknis dalam kegiatan
operasonal BLUD supaya tidak melenceng dari tugas dan fungsi utama BLUD,
yaitu untuk peningkatan pelayanan publik. Selain itu, prosedur kerja BLUD yang
disusun harus sejalan dengan konsep dasar perbedaan BLUD dengan SKPD atau
UPTD lain, yaitu prosedur kerja BLUD harus mencerminkan fleksibilitas
pengelolaan keuangan BLUD.
Berdasarkan ringkasan dari Permendagri Nomor 61 Tahun 2007 beberapa regulasi
yang harus dibuat setelah menjadi BLUD antara lain adalah :

TATA KELOLA BLUD SMK N 11 Semarang 25


 Penatausahaan Keuangan BLUD dari dana yang bersumber dari BLUD
(disahkan oleh pemimpin BLUD)
 Pengangkatan Bendahara Penerimaan dan Pengeluaran BLUD (disahkan oleh
pemimpin BLUD)
 Penetapan Standar Pelayanan Minimal (disahkan oleh Kepala Daerah)
 Kebijakan Akuntansi BLUD (disahkan oleh Kepala Daerah)
 Pengangkatan Pejabat Pengelola BLUD (disahkan oleh Kepala Daerah)
 Pengaturan Remunerasi (disahkan oleh Kepala Daerah)
 Pengaturan penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran (disahkan oleh Kepala
Daerah)
 Pengaturan pegawai Non PNS BLUD (disahkan oleh Kepala Daerah atau
dilimpahkan ke pemimpin BLUD)
 Pengaturan Dewan Pengawas (disahkan oleh Kepala Daerah)
 Pengaturan pengadaan barang dan jasa (disahkan oleh Kepala Daerah)
 Pengaturan tarif layanan BLUD (disahkan oleh Kepala Daerah)
 Pengaturan penggunaan surplus (disahkan oleh Kepala Daerah)
 Pengaturan pelaksanaan utang dan piutang (disahkan oleh Kepala Daerah)
 Pengaturan investasi (disahkan oleh Kepala Daerah)
 Pengaturan kerjasama (disahkan oleh Kepala Daerah)
 Pengaturan penghapusan asset tidak tetap (disahkan oleh Kepala Daerah)
 Pengaturan penerimaan hibah (disahkan oleh Kepala Daerah)

Setelah semua regulasi diatas terbentuk, langkah selanjutnya adalah


menerjemahkan secara detail kedalam standar operasional prosedur (SOP) kerja
BLUD. Prosedur kerja BLUD yang dibuat detail dalam bentuk SOP hanya perlu
disahkan oleh pemimpin BLUD. Hal ini dikarenakan SOP Kerja BLUD hanya akan
diberlakukan di masing-masing unit BLUD.
BLUD SMK N 11 Semarang menetapkan 3 kelompok SOP yang terdiri dari:
1. SOP Pengelolaan Keuangan
2. SOP Pengelolaan Pendidikan
3. SOP Pengelolaan Unit Produksi dan Jasa

TATA KELOLA BLUD SMK N 11 Semarang 26


C. PENGELOMPOKKAN FUNGSI YANG LOGIS
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 tahun 2007 tentang
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), salah satu unsur pengoperasian BLUD
berdasarkan pola tata kelola atau peraturan internal yakni pengelompokan fungsi
yang logis. Pengelompokan fungsi yang logis artinya pembagian yang jelas dan
rasional antara fungsi pelayanan dan fungsi pendukung yang sesuai dengan
prinsip pengendalian intern dalam rangka efektifitas pencapaian organisasi.
Pengelompokan fungsi ini juga merupakan salah satu fungsi manajemen
organisasi. Dimana fungsi manajemen organisasi terdiri atas perencanaan,
pengorganisasian (pengelompokan), dan pelaksanaan.
Pengelompokan fungsi yang logis dilakukan untuk membagi suatu kegiatan besar
pada organisasi menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengelompokan fungsi
yang logis bertujuan mempermudah manajemen dalam hal pengawasan dan
menentukan orang yang dibutuhkan guna melaksanakan tugas dan fungsi yang
terlah dibagi sesuai kemampuan masing-masing. Pengelompokan fungsi yang logis
dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang ada pada organisasi,
siapa yang bertanggungjawab pada tugas tersebut, kemudian bagaimana tugas-
tugas tersebut harus dilaksanakan, dan siapa yang menjadi penanggung jawab
setiap tugas yang ada. Selain itu, pengelompokan fungsi yang logis juga
mempermudah pengambilan keputusan, pada tingkatan mana keputusan harus
diambil.
Pengelompokan fungsi yang logis pada Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
terdiri atas fungsi pelayanan dan fungsi pendukung. Fungsi pelayanan merupakan
pihak yang merencanakan dan terlibat langsung atas penyediaan barang dan jasa
yang berguna kepada masyarakat. Sedangkan fungsi pendukung merupakan pihak
yang mendukung (tidak terlibat secara langsung) penyediaan barang dan jasa.
Dengan dibedakannya antara fungsi pelayanan dan pendukung membantu
organisasi beroperasi dengan efektif.
Langkah yang dilakukan BLUD untuk pengelompokan fungsi yang logis
diantaranya: (i) menentukan desain struktur organisasi, yakni susunan komponen-
komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi, (ii) menentukan job description atau
pembagian pekerjaan tiap-tiap jabatan guna meraih sasaran organisasi, (iii)

TATA KELOLA BLUD SMK N 11 Semarang 27


penentuan wewenang dan tanggung jawab, (iv) penentuan hubungan yang dapat
membedakan antara atasan dan staff, serta (v) pendeskripsian berbagai kegiatan
yang dianggap akan lebih efektif dan efisien sehubungan dengan pengoptimalan
sumber daya yang ada untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Kelima langkah
ini dapat digunakan untuk fungsi pelayanan dan fungsi pendukung.
BLUD SMK N 11 Semarang membagi 2 bagian pengelompokan fungsi yang logis:
1. Fungsi Pelayanan
a. Manager Mutu;
b. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum;
c. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan;
d. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kehumasan dan Kemitraan;
e. Wakil Kepala Sekolah Bidang Prasarana dan Sarana;
f. Unit Produksi dan Jasa;dan
g. Program Studi Keahlian dan Kompetensi Keahlian;
2. Fungsi Pendukung
a. Komite Sekolah
b. Kepala Sekolah
c. Kasubag Tata Usaha
d. Pejabat Teknik BLUD
e. Pejabat Keuangan
f. Pengawas Internal

D. PENGELOLAAN SDM
Pengelolaan SDM didasarkan pada prinsip-prinsip Manajemen SDM (MSDM) yang
meliputi prinsip kemanusiaan, demokrasi, the right man is the right place, equal
pay for equal work, kesatuan arah, kesatuan komando, efisiensi, efetivitas,
produktivitas kerja, disiplin, serta wewenang dan tanggungjawab.
Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 79 tahun 2018 Pasal 39-40
mengenai pola tata kelola, BLUD beroperasi berdasarkan kelembagaan, prosedur
kerja, pengelompokan fungsi, dan pengelolaan sumber daya manusia. Pengelolaan
sumber daya manusia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39, memuat kebijakan

TATA KELOLA BLUD SMK N 11 Semarang 28


mengenai pengelolaan sumber daya manusia yang berorientasi pada peningkatan
pelayanan kepada masyarakat.
BLUD harus diimbangi dengan peningkatan kualitas SDM. Peningkatan status
BLUD adalah meningkatnya status satuan kerja atau unit kerja yang menerapkan
PPK-BLUD bertahap menjadi satuan kerja atau unit kerja yang menerapkan PPK-
BLUD penuh. Hal ini disebabkan oleh penyediaan laporan kinerja yang dituntut
cepat, tepat, dan benar. Sehingga diperlukan pelatihan bagi SDM yang ada,
namun tidak menutup kemungkinan dapat juga merekrut tenaga kerja non PNS
untuk membantu pelaksanaan administrasi.
Pengembangan SDM perlu direncanakan dari segi kualitas dan kuantitas, serta
perancangan job spesifikasi. Perencanaan kualitas meliputi tingkat pendidikan,
skill, pengalaman, usia, dan lain-lain untuk masing-masing unit kerja dalam
struktur organisasi tersebut. Perencanaan kuantitas dilakukan dengan merancang
batas minimal jumlah karyawan di masing-masing unit kerja. Pengembangan SDM
berkaitan dengan penyusunan jalur karir yang merupakan urut-urutan posisi
(jabatan) sesuai dengan struktur organisasi. Sedangkan pengembangan
kemampuan kerja adalah cara-cara untuk meningkatkan kemampuan karyawan
baik secara informal maupun formal.
Kinerja karyawan juga membutuhkan penilaian untuk mengukur dan mengevaluasi
tidak hanya hasil kerja tetapi juga sikap, perilaku, pengetahuan dan
keterampilan/keahlian kerja SDM. Penilaian kerja meupakan alat terkendali agar
yang dikerjakan SDM selaras dengan yang disyaratkan oleh BLUD. Pengelolaan
sumber daya manusia pada pemerintahan untuk memberi pelayanan yang lebih
baik bagi masyarakat. Dengan jumlah sumber daya yang ada pada BLUD, harus
mampu memposisikan diri secara lebih baik untuk kualitas masyarakat yang lebih
baik.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) di SMK N 11 Semarang meliputi
kebijakan penerimaan pegawai, penempatan, sistem remunerasi, jenjang karier,
pembinaan termasuk sistem reward dan punishment, mutasi pegawai, dan
pemutusan hubungan kerja.
Pengelolaan SDM di SMK N 11 Semarang mengacu pada PP Nomor 11 Tahun 2017
tentang Manajemen PNS.

TATA KELOLA BLUD SMK N 11 Semarang 29


1. Penerimaan dan Penempatan Pegawai BLUD
Hal yang perlu diperhatikan dalam penerimaan dan penempatan pegawai
pada Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) antara lain :
(1) Penerimaan Pegawai BLUD
a. Pejabat pengelola dan pegawai BLUD dapat berasal dari Pegawai
Negeri Sipil (PNS) atau Non Pegawai Negeri Sipil (Non PNS) yang
profesional dan memiliki kompetensi di bidangnya sesuai dengan
kebutuhan.
b. Pengangkatan dan pemberhentian pejabat pengelola dan pegawai
BLUD yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) disesuaikan
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
c. Pejabat pengelola dan pegawai BLUD yang berasal dari Non
Pegawai Negeri Sipil (PNS) dapat dipekerjakan secara tetap atau
berdasarkan kontrak yang disyahkan oleh Pejabat yang berwenang
yang pengangkatan dan pemberhentiannya didasarkan pada prinsip
efisiensi, ekonomis dan produktif dalam rangka peningkatan
pelayanan pendidikan kepada masyarakat.
d. Pegawai BLUD terdiri dari tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan. Peningkatan dan pengembangan SDM dalam jumlah
yang cukup dan berada pada rasio yang ideal merupakan salah satu
kebijakan manajemen kepegawaian untuk mewujudkan pelayanan
pendidikan kepada masyarakat luas secara maksimal. Jenis dan
jumlah tenaga pendidik dan kependidikan disesuaikan dengan
tugas, fungsi serta dihitung berdasarkan Analisa Beban Kerja (ABK)
dengan mempertimbangkan jumlah pelayanan yang
diselenggarakan, jumlah penduduk dan persebarannya,
karakteristik wilayah kerja, luas wilayah kerja, ketersediaan fasilitas
pendidikan tingkat pertama lainnya pada wilayah kerja dan
pembagian waktu kerja sehingga operasional SMK N 11 Semarang
dapat berjalan sesuai dengan visi dan misinya. Selain itu
pengembangan SDM juga diarahkan agar memenuhi kualifikasi

TATA KELOLA BLUD SMK N 11 Semarang 30


SDM sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
agar pelayanan pendidikan dapat berjalan dengan lancar.
Pemenuhan kebutuhan tenaga kerja disesuaikan dengan kebutuhan
SMK N 11 Semarang dengan tetap memperhatikan penempatan
pegawai dari Pemerintah Propinsi Jawa Tengah.
Jenis tenaga Pendidikan paling sedikit terdiri dari Tenaga Pendidik
atau Tenaga Kependidikan. Tenaga Pendidik di SMK N 11 Semarang
harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan
kependidikan, standar prosedur operasional, etika profesi dan
menghormati hak peserta didik, serta mengutamakan pendidikan
siswa. Setiap tenaga pendidik di SMK N 11 Semarang diwajibkan
memiliki Sertifikat Pendidik sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Sedangkan tenaga kependidikan harus
dapat bekerja dan mendukung kegiatan ketatausahaan,
administrasi keuangan, sistem informasi serta kegiatan operasional
lainnya di SMK N 11 Semarang.
e. Ketentuan lainnya mengenai pengelolaan SDM Non PNS diatur lebih
lanjut dengan Peraturan Pemerintah tentang Pengangkatan dan
Pemberhentian Pegawai Non Pegawai Negeri Sipil mulai dari tata
cara dan pola rekruitmen, formasi, pengadaan, penilaian kinerja,
hak dan kewajiban sampai dengan pemutusan hubungan kerja atau
pemberhentian.
f. Pemimpin BLUD merupakan Pejabat Pengguna Anggaran/Barang
Daerah pada SKPD induknya.
g. Pemimpin BLUD berasal dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang
merupakan Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran/Barang Daerah
pada SKPD induknya. Pejabat Teknis dan Pejabat Keuangan BLUD
dapat berasal dari Non PNS.

(2) Penempatan Pegawai


Penempatan pegawai merupakan salah satu aspek yang penting dalam
proses perencanaan sumber daya manusia, karena akan medukung

TATA KELOLA BLUD SMK N 11 Semarang 31


efisiensi dan produktivitas kerja dalam mencapai tujuan suatu
organisasi. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam penempatan
pegawai diantaranya:
a. Pengetahuan dan wawasan seorang pegawai
Pengetahuan pekerjaan meliputi pemahaman terhadap ruang
lingkup pekerjaan, aturan, proses, hasil kerja dan sebagainya.
Pegawaian diharapkan dapat fleksibel mampu dan mau
memberikan kontribusi terhadap inovasi, mampu mengatasi
ketidakpastian, siap untuk belajar sepanjang hidup, memiliki
sensitifitas sosial dan keterampilan komunikasi, mampu bekerja
dalam kelompok bertanggung jawab, menyiapkan diri untuk
menghadapi kompetisi internasional, memiliki pengetahuan di luar
wilayah spesifik keahliannya, dan mengerti bagaimana cara
mengkombinasikan berbagai disiplin dan kreatif.
b. Skill atau keterampilan pegawai
Merupakan kecakapan / keahlian tertentu yang dituntut dari
seorang pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan yang memiliki
“detil-detil khusus”
c. Pengalaman dari pegawai yang bersangkutan
Tuntutan yang harus dipenuhi pegawai sebagai bekal untuk
menduduki jabatan tertentu dengan asumsi bahwa pekerjaan yang
dihadapi memerlukan pengalaman (kompetensi yang diperoleh
melalui pengalaman).
d. Kemampuan Pegawai
Kapasitas (ability)/kesanggupan yang dimiliki pegawai untuk
melakukan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan tertentu.
Kemampuan (ability) tersusun dari dua faktor yaitu kemampuan
intelektual dan kemampuan fisik.
e. Kepribadian
Tuntutan terhadap sikap / tingkah laku pegawai yang harus
tercermin dalam perilaku kerja yang didasarkan pada norma-norma
positif dalam masyarakat.

TATA KELOLA BLUD SMK N 11 Semarang 32


f. Minat
Hasrat/gairah pegawai yang menjadi tuntutan jabatan yang
berhubungan dengan kemampuan pegawai dalam menilai sebuah
aktifitas, pekerjaan atau objek berharga atau yang berarti bagi
dirinya sendiri dalam menyelasaikan pekerjaan.

2. Sistem Remunerasi
Ketentuan mengenai Remunerasi BLUD diatur dalam Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2019 bagian ke 3 pasal 23. Pejabat Pengelola
dan pegawai BLUD diberikan remunerasi sesuai dengan tanggungjawab dan
tuntutan profesionalisme kerja yang besarannya ditetapkan oleh Kepala
Daerah Propinsi/Gubernur berdasarkan usulan Pimpinan BLUD melalui Kepala
Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Tengah.
Imbalan kerja yang diberikan meliputi:
a. gaji yaitu imbalan kerja berupa uang yang bersifat tetap setiap bulan;
b. tunjangan tetap yaitu imbalan kerja berupa uang yang bersifat tambahan
pendapatan di luar gaji setiap bulan;
c. insentif yaitu imbalan kerja berupa uang yang bersifat tambahan
pendapatan di luar gaji;
d. bonus atas prestasi yaitu imbalan kerja berupa uang yang bersifat
tambahan pendapatan di luar gaji, tunjangan tetap dan insentif, atas
prestasi kerja yang dapat diberikan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun
anggaran setelah BLUD memenuhi syarat tertentu;
e. pesangon yaitu imbalan kerja berupa uang santunan purna jabatan
sesuai dengan kemampuan keuangan; dan/atau
f. pensiun yaitu imbalan kerja berupa uang.

Remunerasi sebagaimana dimaksud diatur dengan peraturan kepala daerah


berdasarkan usulan pemimpin BLUD yang mempertimbangkan prinsip
proporsionalitas, kesetaraan, kepatutan, kewajaran dan kinerja.
Pengaturan pemberian remunerasi juga dapat memperhatikan indeks harga
daerah/wilayah.

TATA KELOLA BLUD SMK N 11 Semarang 33


Untuk mengatur remunerasi BLUD, kepala daerah dapat membentuk tim
yang ditetapkan dengan keputusan kepala daerah dengan keanggotaannya
dapat berasal dari unsur:
a. SKPD yang membidangi kegiatan BLUD;
b. SKPD yang membidangi pengelolaan keuangan daerah;
c. perguruan tinggi; dan
d. lembaga profesi.
.
Pengaturan remunerasi dalam peraturan kepala daerah dihitung berdasarkan
indikator penilaian, meliputi:
a. pengalaman dan masa kerja (basic index);
b. ketrampilan, ilmu pengetahuan dan perilaku (competency index);
c. resiko kerja (risk index);
d. tingkat kegawatdaruratan (emergency index);
e. jabatan yang disandang (position index); dan
f. hasil/capaian kinerja (performance index).

Selain indikator penilaian, penetapan remunerasi bagi pemimpin BLUD


mempertimbangkan faktor:
a. ukuran dan jumlah aset yang dikelola, tingkat pelayanan serta
produktivitas;
b. pelayanan sejenis;
c. kemampuan pendapatan; dan
d. kinerja operasional berdasarkan indikator keuangan, pelayanan, mutu
dan manfaat bagi masyarakat.

Pejabat Pengelola menerima remunerasi meliputi:


a. bersifat tetap berupa gaji;
b. bersifat tambahan berupa tunjangan tetap, insentif, dan bonus atas
prestasi; dan

TATA KELOLA BLUD SMK N 11 Semarang 34


c. pesangon bagi Pegawai Pemerintah dengan perjanjian kerja dan
profesional lainnya atau pensiun bagi pegawai negeri sipil.

Pegawai menerima remunerasi meliputi:


a. bersifat tetap berupa gaji;
b. bersifat tambahan berupa insentif dan bonus atas prestasi; dan
c. pesangon bagi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja dan
profesional lainnya atau pensiun bagi Pegawai Negeri Sipil.

Pemberian gaji, tunjangan dan pensiun bagi pegawai negeri sipil sesuai
dengan ketentuan peraturan perundangundangan.

Remunerasi bagi pejabat keuangan dan pejabat teknis ditetapkan paling


banyak sebesar 90% (sembilan puluh persen) dari remunerasi pemimpin.

Remunerasi dalam bentuk honorarium diberikan kepada Dewan Pengawas


dan sekretaris Dewan Pengawas sebagai imbalan kerja berupa uang, bersifat
tetap dan diberikan setiap bulan. Honorarium Dewan Pengawas ditetapkan
sebagai berikut:
a. honorarium ketua Dewan Pengawas paling banyak sebesar 40% (empat
puluh persen) dari gaji dan tunjangan pemimpin;
b. honorarium anggota Dewan Pengawas paling banyak sebesar 36% (tiga
puluh enam persen) dari gaji dan tunjangan pemimpin; dan
c. honorarium sekretaris Dewan Pengawas paling banyak sebesar 15%
(lima belas persen) dari gaji dan tunjangan pemimpin.

Bagi pejabat pengelola dan pegawai yang berstatus sebagai PNS, gaji pokok
dan tunjangan mengikuti peraturan perundang-undangan tentang gaji dan
tunjangan PNS serta dapat diberikan tambahan penghasilan sesuai
remunerasi yang ditetapkan oleh Gubernur

TATA KELOLA BLUD SMK N 11 Semarang 35


Pembagian Jasa Pelayanan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) pada
SMK N 11 Semarang diatur lebih lanjut dalam Surat Keputusan Kepala Dinas
Pendidikan Propinsi Jawa Tengah

3. Jenjang Karier
(1) Jenjang karier bagi pegawai disesuaikan dengan peraturan
kepegawaian yang berlaku yaitu sesuai dengan jenjang karier jabatan
struktural atau jenjang karier jabatan fungsional
(2) Mengikuti dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang mengarah kepada
pengembangan pengetahuan dan kemampuan SDM. Meningkatkan
standar pendidikan pegawai ke jenjang yang lebih tinggi
(3) Jabatan Aparatur Sipil Negara (ASN) sesuai UU No.5/2014 tentang ASN
terdiri tiga jenis jabatan, yaitu (1).Jabatan Administrasi, (2) Jabatan
Fungsional dan (3) Jabatan Pimpinan Tinggi. Jabatan Administrasi
adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan
dengan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan
pembangunan. Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang
berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang
berdasarkan pada keahlian dan keterampilan tertentu. Jabatan
Pimpinan Tinggi adalah sekelompok jabatan tinggi pada instansi
pemerintah.
(4) Jabatan Administrasi ada tiga macam tingkatan, yaitu (1) untuk
tingkat jabatan tertinggi disebut jabatan administrator, (2) untuk
tingkat jabatan menengah disebut jabatan pengawas dan (3) untuk
jabatan tingkat terbawah disebut jabatan pelaksana. Pejabat dalam
jabatan administrator, bertanggung jawab memimpin pelaksanaan
seluruh kegiatan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan
pembangunan. Pejabat dalam jabatan pengawas bertanggung jawab
mengendalikan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh pejabat
pelaksana. Sedangkan pejabat dalam jabatan pelaksana bertanggung
jawab melaksanakan kegiatan pelayanan publik serta administrasi
pemerintahan dan pembangunan. Setiap jabatan tersebut, ditetapkan

TATA KELOLA BLUD SMK N 11 Semarang 36


sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan untuk mampu menangani
beban kerja yang menjadi tanggungjawab instansi atau satuan kerja
perangkat pemerintah.
(5) Jabatan Fungsional dalam ASN terdiri atas jabatan fungsional keahlian
dan jabatan fungsional keterampilan. Jabatan fungsional keahlian
terdapat empat tingkatan, yaitu (1) jabatan fungsional ahli tertinggi
disebut jabatan fungsional ahli utama, (2) Jabatan fungsional ahli
madya, (3) jabatan fungsional ahli muda dan (4) Jabatan fungsional
ahli terendah disebut jabatan fungsional ahli pertama. Sedangkan
jabatan fungsional keterampilan, juga terdiri dari empat tingkatan,
yaitu (1) jabatan fungsional ketrampilan tertinggi disebut jabatan
fungsional penyelia, (2) Jabatan fungsional mahir, (3) jabatan
fungsional trampil dan (4) Jabatan fungsional ketrampilan terendah
disebut jabatan fungsional pemula.
(6) Pegawai ASN terdiri dari dua jenis, yaitu Pegawai Negeri Sipil (PNS)
dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). PNS
merupakanPegawai ASN yang diangkat sebagai pegawai tetap oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian dan memiliki nomor induk pegawai
secara nasional. Sedangkan PPPK merupakan Pegawai ASN yang
diangkat sebagai pegawai dengan perjanjian kerja oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian sesuai dengan kebutuhan Instansi Pemerintah
dan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. PPPK
pengembangan kariernya, sesuai kontrak kerjanya. Sedangkan PNS
sebagai pegawai tetap, pengembangan jenjang kariernya, dalam UU
No.5/2014
(7) Pengembangan Karier PNS dilakukan berdasarkan kualifikasi,
kompetensi, penilaian kinerja, dan kebutuhan Instansi Pemerintah serta
dilakukan dengan mempertimbangkan integritas dan moralitas.
Kompetensi tersebut meliputi (a). kompetensi teknis yang diukur dari
tingkat dan spesialisasi pendidikan, pelatihan teknis fungsional, dan
pengalaman bekerja secara teknis, (b). kompetensi manajerial yang
diukur dari tingkat pendidikan, pelatihan struktural atau manajemen,

TATA KELOLA BLUD SMK N 11 Semarang 37


dan pengalaman kepemimpinan, dan (c). kompetensi sosial kultural
yang diukur dari pengalaman kerja berkaitan dengan masyarakat
majemuk dalam hal agama, suku, dan budaya sehingga memiliki
wawasan kebangsaan. Integritas diukur dari indikator kejujuran,
kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundangundangan,
kemampuan bekerja sama, dan pengabdian kepada masyarakat,
bangsa dan negara. Moralitas diukur dari penerapan dan pengamalan
nilai etika agama, budaya, dan sosial kemasyarakatan.

4. Pembinaan Pegawai
Pembinaan kepegawaian berupa pemberian rewards (penghargaan) dan
punishment (hukuman atau sanksi) dilakukan oleh Kepala SMK N 11
Semarang selaku Pimpinan BLUD dan oleh pejabat yang berwenang (Dinas
Pendidikan dan Badan Kepegawaian Propinsi Jawa Tengah) sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
A. SDM yang berasal dari PNS
Disiplin PNS merupakan keharusan dan kesanggupan Pegawai Negeri
Sipil untuk mentaati peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
atau peraturan kedinasan yang diterapkan. Berdasarkan PP Nomor 53
Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, maka apabila
terdapat pelanggaran disiplin atau indisipliner, PNS yang bersangkutan
akan dijatuhi hukuman disiplin sesuai dengan tingkat hukuman disiplin
yang terdiri dari :
1. Jenis hukuman disiplin ringan terdiri dari :
a. Teguran lisan;
b. Teguran tertulis; dan
c. Pernyataan tidak puas secara tertulis.
2. Jenis hukuman disiplin sedang terdiri dari
a. Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun
b. Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun; dan
c. Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu)
tahun.

TATA KELOLA BLUD SMK N 11 Semarang 38


3. Jenis hukuman disiplin berat, terdiri dari :
a. Penurunan pangkat setingkat lebuh rendah selama 3 (tiga)
tahun;
b. Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih
rendah;
c. Pembebasan dari jabatan;
d. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri
sebagai PNS; dan
e. Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS
B. SDM yang berasal dari non PNS
Apabila terdapat pelanggaran disiplin atau tindakan indisipliner dari
SDM yang berasal dari Non PNS, maka tindakan atau sanksi yang
diberikan sesuai dengan kebijakan dari Pemimpin BLUD SMK Negeri 11
Surabaya selaku Pimpinan pada Unit Kerja yang bersangkutan, dengan
memperhatikan petunjuk dan bimbingan dari Kepala Dinas Pendidikan
dan Badan Kepegawaian Propinsi Jawa Tengah.

5. Mutasi Pegawai
Mutasi pegawai ASN/PNS merujuk pada UU ASN No. 5 Tahun 2014 yang
merupakan dasar hukum (basic legal) untuk Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah dalam menerapkan kebijakan manajemen kepegawaian
terutama pada proses mutasi pegawai ASN. Komitmen tersebut haruslah
melekat dalam setiap pegawai ASN yang disanjungi status sebagai abdi
Negara dan masyarakat.

Selanjutnya proses mutasi (pengangkatan dan pemberhentian) dalam


jabatan struktural dan fungsional harus merujuk pada UU ASN, serta
peraturan yang masih berlaku lainnya. Dalam UU ASN menjelaskan bahwa
PNS merupakan pegawai ASN yang diangkat sebagai pegawai tetap oleh
pejabat pembina pegawai dan memiliki nomor induk secara nasional.
Kemudian, pada pasal 68 UU ASN yang mengatur tentang manajemen ASN
menegaskan bahwa PNS dapat berpindah antar dan antara jabatan pimpinan

TATA KELOLA BLUD SMK N 11 Semarang 39


tinggi, jabatan administrasi, dan jabatan fungsional di instansi pusat dan
instansi pemerintah daerah berdasarkan kualifikasi, kompetensi, dan
penilaian kinerja. Dengan demikian, perlu digaris bawahi, mutasi pegawai
ASN baik dalam jabatan struktural maupun non struktural harus
menempatkan pada prinsip dasar the right man in the right place.

Kebijakan mutasi pegawai ASN diciptakan untuk netralitas yang tinggi, dan
berlandaskan pada merit system (pengangkatan seorang pegawai didasarkan
pada kecakapan yang dimiliki). Mutasi sesuai reformasi birokrasi memiliki
tujuan untuk mengubah struktur, tingkah laku dan keberadaan atau
kebiasaan yang telah lama, terlebih khusus dalam penataan sistem dan
manajemen kepegawaian.
Tujuan mutasi adalah:
a. meningkatkan efektivitas organisasi.
b. meningkatkan fleksibilitas dan kompetensi posisi kunci.
c. menghadapi fluktuasi kebutuhan kerja.
d. memperbaiki hubungan antar karyawan.
e. mengoreksi penempatan yang salah.
f. mengurangi rasa jenuh (monoton).
g. mengatur tenaga kerja.
h. menghukum karyawan.

6. Pemutusan Hubungan Kerja


A. Pemutusan hubungan kerja bagi pejabat pengelola dan pegawai BLUD
yang berstatus PNS adalah dengan mengikuti Peraturan Pemerintah
No.53 Tahun 2010 tentang disiplin Pegawai Negeri Sipil, serta peraturan
kepegawaian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pemberlakuan pemutusan hubungan kerja bagi PNS harus melalui proses
yang berlaku dengan memberikan hukuman disiplin sebegai berikut:
a. Hukuman disiplin ringan berupa; teguran lisan, teguran tertulis,
pernyataan tidak puas secara tertulis.

TATA KELOLA BLUD SMK N 11 Semarang 40


b. Hukuman disiplin sedang berupa; Penundaan kenaikan gaji
berkala selama 1 (satu) tahun, Penundaan kenaikan pangkat selama
1 (satu) tahun dan Penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat
lebih rendah selama 1 (satu) tahun.
c. Hukuman disiplin berat berupa; penurunan pangkat pada
pangkat yang setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun,
pemindahan dalam rangka penurunan jabatan dalam jabatan
setingkat lebih rendah, pembebasan jabatan, pemberhentian dengan
hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS, dan
pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS.

1. PNS diberhentikan dengan hormat karena:


a. meninggal dunia;
b. atas permintaan sendiri;
c. mencapai batas usia pensiun;
d. perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang
mengakibatkan pensiun dini; atau
e. tidak cakap jasmani dan/atau rohani sehingga tidak dapat
menjalankan tugas dan kewajiban.
2. PNS dapat diberhentikan dengan hormat atau tidak diberhentikan
dengan hormat karena dihukum penjara berdasarkan putusan
pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap karena
melakukan tindak pidana dengan hukuman pidana penjara paling
selama 2 (dua) tahun dan pidana yang dilakukan tidak berencana.
3. PNS diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri
karena melakukan pelanggaran disiplin PNS tingkat berat.
4. PNS diberhentikan tidak dengan hormat karena :
a. melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan
yang telah memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan

TATA KELOLA BLUD SMK N 11 Semarang 41


tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak pidana kejahatan
yang ada hubungannya dengan jabatan dan/atau pidana umum;
c. menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik; atau
d. dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah
memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana
dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan pidana
yang dilakukan dengan berencana.

B. Bagi pejabat pengelola, dewan pengawas dan sekretaris dewan


pengawas yang diberhentikan sementara dari jabatannya memperoleh
penghasilan sebesar 50 % (lima puluh persen) dari
remunerasi/honorarium bulan terakhir sejak tanggal diberhentikan
sampai dengan ditetapkannya keputusan definitif tentang jabatan yang
bersangkutan.
Bagi pejabat pengelola yang berstatus PNS yang diberhentikan
sementara dari jabatannya memperoleh penghasilan sebesar 50 (lima
puluh persen) dari remunerasi bulan terakhir di BLUD sejak tanggal
diberhentikan atau sebesar gaji PNS berdasarkan surat keputusan
pangkat terakhir.

C. Bagi Pegawai Non Pegawai Negeri sipil, Kontrak Kerja Individu


Apabila pegawai Non PNS/Kontrak Kerja Individu melakukan tindakan
pelanggaran disiplin akan diberikan teguran lisan dan tertulis atau
pemutusan hubungan kerja secara sepihak tanpa syarat apabila :
1. Tidak hadir selama 5 (lima) hari kerja atau lebih dalam satu bulan
tanpa alasan yang sah;
2. Bekerja rangkap di instansi lain pada jam kerja yang disepakai;
3. Merusak dengan sengaja dan/atau menghilangkan asset baik
secara keseluruhan dan/atau sebagian asset milik Pemerintah
Provinsi Jawa Tengah baik oleh diri sendiri maupun bersama-sama;
4. Melawan atasan berdasarkan laporan tertulis;
5. Melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku

TATA KELOLA BLUD SMK N 11 Semarang 42


6. Mencemarkan nama baik pimpinan, teman kerja dan atau tempat
kerja;
7. Menggunakan dan atau memanfaatkan fasilitas untuk kepentingan
pribadi baik di dalam maupun di luar jam kerja tanpa izin yang sah;
8. Dinyatakan bersalah berdasarkan keputusan pengadilan yang telah
berkekuatan hokum tetap

E. SISTEM AKUNTABILITAS BERDASARKAN KINERJA

Akuntabilitas merupakan salah satu dari empat prinsip dalam tata kelola
BLUD, disamping transparansi, responsibilitas, dan independensi. Akuntabilitas
merupakan kejelasan fungsi, struktur, dan sistem yang dipercayakan pada BLUD
agar pengelolaannya dapat dipertanggung jawabkan. Sedangkan kinerja
menggambarkan pencapaian hasil kegiatan.
Dalam upaya mewujudkan akuntabilitas berbasis kinerja, maka dibuatlah
Rencana Strategis Bisnis (RSB) BLUD yang mencakup pernyataan visi, misi,
program strategis, pengukuran pencapaian kinerja, rencana pencapaian lima
tahunan dan proyeksi keuangan lima tahunan BLUD. Rencana Strategis Bisnis

TATA KELOLA BLUD SMK N 11 Semarang 43


(RSB) BLUD dipergunakan sebagai dasar penyusunan Rencana Bisnis Anggaran
(RBA) dan evaluasi kerja.
Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas institusi dalam
perencanaan, pengelolaan, dan penyelenggaraan pelayanan pendidikan berbasis
kinerja. Program yang dikembangkan SMK N Calon BLUD untuk mencapai sasaran
tersebut adalah dengan mengembangkan sistem perencanaan berbasis kinerja.
Pengembangan sistem perencanaan berbasis kinerja merupakan bentuk
pengelolaan sekolah yang menekankan perencanaan sebagai produk yang
mendasari semua kegiatan pengembangan, baik fisik maupun akademik.
Lancarnya semua program dan kegiatan sangat bergantung pada
perencanaan yang tepat. Perubahan dalam sistem perencanaan di Indonesia
mempengaruhi juga perencanaan di SMK N 11 Semarang. SMK N 11 Semarang
menyusun dan menyampaikan laporan berkala tahunan, semester, triwulan,
bulanan dan/atau sewaktu waktu kepada Kepala Dinas melalui Kepala Suku Dinas
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Laporan tersebut
antara lain laporan:
a. Kepegawaian;
b. Keuangan;
c. Kinerja;
d. Barang;
e. Akuntabilitas; dan
f. Pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan.
SMK N 11 Semarang melakukan pengukuran kinerja per program dan
kegiatan. Pengukuran kinerja dilakukan untuk penilaian efisiensi dan efektifitas
program dan kegiatan. Efektifitas menggambarkan tercapainya sasaran program
dan kegiatan. Efisiensi merupakan perbandingan antara rasio realisasi belanja
terhadap kinerja dengan rencana belanja terhadap kinerja.
Cara melakukan penilaian efektifitas adalah sebagai berikut :
 Bandingkan target kinerja sasaran kegiatan pada saat perencanaan dengan
realisasinya.

TATA KELOLA BLUD SMK N 11 Semarang 44


 Suatu kegiatan dinyatakan efektif jika realisasi target kinerja lebih besar atau
sama dengan rencananya. Kegiatan dinyatakan tidak efektif jika realisasi target
kinerjanya lebih kecil daripada rencananya.
Cara melakukan penilaian efisiensi adalah sebagai berikut:
 Hitung realisasi belanja/realisasi kinerja dan rencana belanja/rencana kinerja.
 Suatu kegiatan dinyatakan efisien, jika rasio realisasi belanja terhadap realisasi
kinerja lebih besar daripada rasio rencana belanja terhadap rencana kinerja.
Suatu kegiatan dinyatakan efisien, jika rasio realisasi belanja terhadap realisasi
kegiatan lebih kecil daripada rasio rencana belanja terhadap rencana kinerja.

F. KEBIJAKAN KEUANGAN

Sistem keuangan yang akan dilaksanakan adalah sistem pengelolaan keuangan


Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) bertahap dimana seluruh pendapatan
SMK N 11 Semarang dapat digunakan langsung untuk biaya operasional sekolah,
dengan pengelolaan tersebut sekolah lebih leluasa dalam mengatur keuangan
sekolah dan memanfaatkan sebesar-besarnya potensi yang ada untuk
meningkatkan pendapatan.
Transparansi dan akuntabilitas terhadap pengelolaan keuangan selalu diupayakan
di lingkungan SMK N 11 Semarang, dengan mengelola anggaran keuangan sesuai
dengan sistem akuntansi pemerintah. Keberadaan Divisi Audit merupakan salah
satu langkah untuk mewujudkan harapan tersebut. Sementara itu, kegiatan rutin
berupa audit terhadap Laporan Pertanggungjawaban Keuangan unit-unit kerja
juga sedang dipersiapkan untuk segera dilakukan.
Sumber-sumber penerimaan SMK N 11 Semarang terdiri dari dua sumber yaitu
dana APBN dan APBD. Dalam perencanaan anggaran, proporsi dana dialokasikan
untuk Pemerataan dan Perluasan Akses (5%), Peningkatan Mutu, Relevansi dan
Daya Saing (40%) dan Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas dan Pencitraan Publik
(55%).
Untuk mengevaluasi kinerja keuangan, Kepala sekolah sebagai pemimpin BLUD
membentuk Divisi Audit Internal. Tugas dari divisi ini adalah melakukan audit
secara rutin pada unit-unit di lingkungan SMK N 11 Semarang.

TATA KELOLA BLUD SMK N 11 Semarang 45


Dalam pelaksanaannya, kebijakan pengelolaan keuangan mengikuti Permendagri
no. 79 Tahun 2019 BAB IV tentang Struktur Anggaran BLUD.
Struktur anggaran BLUD, terdiri atas:
1. Pendapatan BLUD
Pendapatan BLUD dikelola langsung untuk membiayai pengeluaran BLUD sesuai
RBA, kecuali yang berasal dari hibah terikat.
Pendapatan BLUD dilaksanakan melalui Rekening Kas BLUD.
Pendapatan BLUD bersumber dari:
a. jasa layanan; (berupa imbalan yang diperoleh dari jasa layanan yang
diberikan kepada masyarakat)
b. hibah; (dapat berupa hibah terikat dan hibah tidak terikat yang diperoleh
dari masyarakat atau badan lain, digunakan sesuai dengan tujuan pemberian
hibah, sesuai dengan peruntukannya yang selaras dengan tujuan BLUD
sebagaimana tercantum dalam naskah perjanjian hibah)
c. hasil kerjasama dengan pihak lain; (dapat berupa hasil yang diperoleh dari
kerjasama BLUD)
d. APBD; dan (berupa pendapatan yang berasal dari DPA APBD)
e. lain-lain pendapatan BLUD yang sah meliputi:
(1) jasa giro;
(2) pendapatan bunga;
(3) keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing;
(4) komisi, potongan ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan
dan/atau pengadaan barang dan/atau jasa oleh BLUD;
(5) investasi; dan
(6) pengembangan usaha; dilakukan melalui pembentukan unit usaha untuk
meningkatkan layanan kepada masyarakat.
Unit usaha merupakan bagian dari BLUD yang bertugas melakukan
pengembangan layanan dan mengoptimalkan sumber pendanaan untuk
mendukung kegiatan BLUD.
2. Belanja BLUD

TATA KELOLA BLUD SMK N 11 Semarang 46


Belanja BLUD terdiri atas belanja operasi dan belanja modal. Belanja operasi
mencakup seluruh belanja BLUD untuk menjalankan tugas dan fungsi meliputi
belanja pegawai, belanja barang dan jasa, belanja bunga dan belanja lain.
Belanja modal mencakup seluruh belanja BLUD untuk perolehan aset tetap dan
aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk
digunakan dalam kegiatan BLUD. Belanja modal meliputi belanja tanah, belanja
peralatan dan mesin, belanja gedung dan bangunan, belanja jalan, irigasi dan
jaringan, dan belanja aset tetap lainnya.
3. Pembiayaan BLUD
Pembiayaan terdiri atas:
a. penerimaan pembiayaan; dan
b. pengeluaran pembiayaan.
Pembiayaan merupakan semua penerimaan yang perlu dibayar kembali
dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran
yang bersangkutan maupun pada tahun anggaran berikutnya.
Penerimaan pembiayaan meliputi:
a. sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya;
b. divestasi; dan
c. penerimaan utang/pinjaman.
Pengeluaran pembiayaan meliputi:
a. investasi; dan
b. pembayaran pokok utang/pinjaman.

G. KEBIJAKAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN LIMBAH


Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri
maupun domestik (rumah tangga).
Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, yang sering kali tidak dikehendaki
kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi,
limbah ini terdiri dari bahan kimia Senyawa organik dan Senyawa anorganik.

TATA KELOLA BLUD SMK N 11 Semarang 47


Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak
negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu
dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang
ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah.

Kegiatan pengelolaan limbah di SMK N 11 Semarang mengacu pada Peraturan


Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 13 Tahun 2012 tentang Pedoman
Pelaksanaan Reduce, Reuse, dan Recycle Melalui Bank Sampah, antara lain:
1. Sampah yang ada di sekolah dibedakan menjadi:
a. Limbah Organik (B1): berasal dari sisa-sisa makhluk hidup, misalnya.
serasah daun, bangkai hewan, kotoran hewan, feses manusia, dan mayat
manusia
b. Limbah Anorganik (B2): berasal dari senyawa-senyawa kimia. misalnya
limbah pabrik, limbah plastic, limbah pertanian, limbah perikanan, dan
limbah rumah sakit.
c. Limbah Beracun (B3) : Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah
sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung B3. Sedangkan
sesuai definisi pada Undang Undang 32 tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang dimaksud dengan Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3) adalah zat, energi, dan/atau komponen lain
yang karena sifat, konsentrasi dan/atau jumlahnya, baik secara langsung
maupun tidak langsung, dapat mencemarkan, merusak lingkungan hidup,
dan/atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan,
kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya. Yang termasuk
limbah B3 antara lain adalah bahan baku yang berbahaya dan beracun
yang tidak digunakan lagi karena rusak, sisa kemasan, tumpahan, sisa
proses, dan oli bekas kapal yang memerlukan penanganan dan
pengolahan khusus. Bahan-bahan ini termasuk limbah B3 bila memiliki
salah satu atau lebih karakteristik berikut: mudah meledak, mudah
terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, bersifat korosif,
dan lain-lain, yang bila diuji dengan toksikologi dapat diketahui termasuk
limbah B3.

TATA KELOLA BLUD SMK N 11 Semarang 48


Konsep pemilahan yang dilakukan adalah dengan memilah pembuangan
sampah organik, yaitu sampah yang mudah dan cepat terurai dalam
tanah, dan anorganik, yaitu sampah yang sulit dan membutuhkan waktu
lama untuk terurai.

2. Adanya Bank Sampah


Bank sampah berdiri karena banyaknya timbunan sampah yang terus
menumpuk dan akan berakibat buruk bagi kesehatan lingkungan serta
menimbulkan berbagai penyakit. Sampah tersebut lama kelamaan akan
menimbulkan banyak masalah, sehingga memerlukan pengolahan seperti
membuat sampah menjadi bahan yang berguna. Pengelolaan sampah dengan
sistem bank sampah ini diharapkan mampu membantu pemerintah dalam
menangani sampah dan meningkatkan ekomoni masyarakat. Bank sampah di
SMK N 11 Semarang merupakan konsep pengumpulan sampah kering dan
dipilah dengan tujuan melatih seluruh siswa menjaga kebersihan lingkungan,
mengurangi volume sampah dan menjadikan sampah bernilai ekonomis.
Program kerja bank sampah di SMK N Calon BLUD:
a. Sosialisasi bank sampah kepada seluruh siswa
b. Penyediaan fasilitas yang diperlukan
c. Penimbangan sampah
d. Pencatatan data untuk bank sampah
e. Pengepakkan dan pemilihan sampah
f. Penjualan sampah
g. Pengelolaan air mineral
h. Penyuluhan bank sampah
i. Evaluasi dan tindak lanjut

3. Pengolahan sampah dengan prinsip 3R


Konsep 3R yang dilakukan adalah Reuse (Guna ulang) yaitu kegiatan
penggunaan kembali sampah yang masih digunakan baik untuk fungsi yang
sama maupun fungsi lain, Reduce (Mengurangi) yaitu mengurangi segala

TATA KELOLA BLUD SMK N 11 Semarang 49


sesuatu yang menyebabkan timbulnya sampah dan Recycle (Mendaur ulang)
yaitu mengolah sampah menjadi produk baru.
Di sekolah, aplikasi pengelolaan sampah dapat dimulai dengan penyediaan
fasilitas tong sampah yang berbeda untuk jenis sampah organik, anorganik
dan B3. Seluruh komponen sekolah harus sepakat untuk membuang sampah
pada tempatnya dan bersama-sama mengawasi proses pemilahan saat
pembuangan sampah.
Fasilitas tong sampah organik dan anorganik berfungsi sebagai tempat
pemilahan awal sampah yang kemudian dapat diolah kembali menjadi produk
baru. Sampah organik dapat diolah menjadi pupuk kompos alami untuk
dimanfaatkan sebagai pupuk taman di sekolah, sedangkan produk anorganik
seperti kertas bekas dapat diolah menjadi kertas daur ulang yang dapat
dimanfaatkan untuk mading (majalah dinding).
Bentuk pemanfaatan kembali sampah inilah yang merupakan aplikasi konsep
3R yang telah dijelaskan sebelumnya. Pembelajaran aplikasi ini dapat
menunjukkan kepada siswa mengenai pentingnya menjaga lingkungan dari
sampah dan merangsang siswa untuk belajar kreatif dalam pemanfaatan
sampah.
Proses kesepakatan bersama juga menjadi hal penting dalam pengelolaan
sampah, karena dapat menarik siswa untuk merasa dilibatkan dalam kegiatan
menjaga lingkungan sekolah. Budaya yang ditanamkan secara terus menerus
dan diwariskan ke generasi-generasi siswa selanjutnya, dapat menjadi budaya
positif bagi sekolah.
Lebih lanjut, pengelolaan sampah merupakan tanggung jawab setiap orang.
Namun dengan penanaman nilai positif melalui sekolah, diharapkan dapat
menjadikan siswa sebagai model pembelajaran komunitas mereka di luar
sekolah. Dengan terciptanya hal ini, maka kesadaran dan tanggung jawab
lingkungan oleh masyarakat luas dapat dipahami dengan lebih baik.
4. Pengolahan Kompos
Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-
bahan organik yang dapat dipercepat secara artificial oleh populasi berbagai
macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembap, dan aerobik

TATA KELOLA BLUD SMK N 11 Semarang 50


atau anaerobik (Modifikasi dari J.H. Crawford, 2003). Sedangkan
pengomposan adalah proses di mana bahan organic mengalami penguraian
secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan
organic sebagai sumber energi. Membuat kompos adalah mengatur dan
mengontrol proses alami tersebut agar kompos dapat terbentuk lebih cepat.
Proses ini meliputi membuat campuran bahan yang seimbang, pemberian air
yang cukup, pengaturan aerasi, dan penambahan activator pengomposan.
Kompos memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan kandungan bahan
organik tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk
mempertahankan kandungan air tanah. Aktivitas mikroba tanah yang
bermanfaat bagi tanaman akan meningkat dengan penambahan kompos.
Aktivitas mikroba ini membantu tanaman untuk menyerap unsur hara dari
tanah. Aktivitas mikroba tanah juga d iketahui dapat membantu tanaman
menghadapi serangan penyakit.
Tanaman yang dipupuk dengan kompos juga cenderung lebih baik kualitasnya
daripada tanaman yang dipupuk dengan pupuk kimia, seperti menjadikan hasil
panen lebih tahan disimpan, lebih berat, lebih segar, dan lebih enak.
Kompos memiliki banyak manfaat yang ditinjau dari beberapa aspek:
a. Aspek Ekonomi :
- Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah
- Mengurangi volume/ukuran limbah
- Memiliki nilai jual yang lebih tinggi daripada bahan asalnya
b. Aspek Lingkungan :
- Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah dan pelepasan gas
metana dari sampah organik yang membusuk akibat bakteri metanogen
di tempat pembuangan sampah
- Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan
c. Aspek bagi tanah/tanaman:
- Meningkatkan kesuburan tanah
- Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah
- Meningkatkan kapasitas penyerapan air oleh tanah
- Meningkatkan aktivitas mikroba tanah

TATA KELOLA BLUD SMK N 11 Semarang 51


- Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan jumlah panen)
- Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman
- Menekan pertumbuhan/serangan penyakit tanaman

TATA KELOLA BLUD SMK N 11 Semarang 52

Anda mungkin juga menyukai