b. Pengarang : Edy Tri Sulistyo c. ISBN : 987-979-498-808-4 d. Penerbit : UNS Press, Surakarta e. Tahun Terbit : 2013 Review Buku Ilmu linguistik merupakan satu aspek bahasa manusia yang dianggap penting untuk dapat mengetahui bahasa manusia secara keseluruhan. Untuk dapat mengerti sifat-sifat bahasa dalam komunikasi diperlukan ilmu pragmatik. Oleh karenanya untuk mengetahui bagaimana seluk beluk ilmu pragmatik, buku ini membahasa mengenai pengetahuan dasar ilmu pragmatik yang dimulai dari pengertian pragmatik dan teori tindak tutur. Bagian selanjutnya dibahas mengenai prinsip-prinsip dalam ilmu pragmatik meliputi: prinsip kerja sama, prinsip kesantunan, prinsip ironi, dan dilengkapi penerapannnya. Buku ini merupakan cuplikan naskah disertasi penulis yang berjudul “Kajian Pragmatik Tindak Tutur Direktif Dakam Serat Wedhatama Karya KGPAA Mangkunegara IV”. Tujuan penulisan buku ini adalah menyajikan peran bahasa yang dikaitkan memberikan makna tuturan dengan konteks. Di BAB 1 dijelaskan mengenai Ilmu Dasar Pragmatik meliputi: pengertian pragmatik menurut para ahli, tidak tutur, serta tindak tutur direktif dan cakupannya. Dalam pragmatik, ada dua hal yang penting yang perlu dicermati, yakni pengunaan bahasa dan konteks. Penggunaan bahasa di sini menyangkut fungsi bahasa (language functions), sedangkan konteks terkait erat dengan budaya di dalam masyarakat yang menunjukkan masayarakat satu dengan lainnya tidak sama. Tindak tutur (speech acts) adalah kemampuan seseorang dalam menggunakan bahasa untuk menyampaikan pesan-pesan atau tujuan-tujuan dari penutur kepada mitra tutur. Tindak tutur dibedakan menjadi tiga hal yakni tutur locution, illocution, dan perlocution (Austin: 1962). Menurut Kreidher dalam Edy (2013: 9-12) mengemukakan ada tujuh jenis tindak tutur yakni: (1) tindak tutur asertif; (2) tindak tutur performatif; (3) tindak tutur verdikatif; (4) tindak tutur ekspresif; (5) tindak tutur direktif; (6) tindak tutur janji; (7) tindak tutur fatik. Sedangkan menutut Leech dalam Edy (2013:12) membagi tindak tutur menjadi lima kategori yakni: asertif, direktif, komisif, ekspresif, dan deklaratif. Jika ditinjau dari segi arti dan fungsi sebuah tuturan ada (1) tindak tutur langsung dan tidak langsung; (2) tindak tutur literal dan tindak tutur tidak literal. Tindak tutur direktif masuk dalam klasifikasi tindak ilokusi komunikatif. Tindak tutur direktif adalah tindak tutur yang mengekspresikan sikap penutur terhadapa tindakan yang akan dilakukan oleh mitratutur. Tindak tutur ini dibagi menjadi enam klasifikasi yakni: (1) requestives; (2) questions; (3) requirements; (4) prohibitive; (5) permissives; (6) advisories (Syukur Ibrahim, 1993; 16). Di BAB 2 dijelaskan tentang prinsip-prinsip dalam pragmatik. Ada empat prinsip dalam pragmatik meliputi; kerja sama, kesatuan, ironi, implikatur dan daya pragmatik. Menurut Grice (1975) mengemukakan bahwa di dalam rangka melaksanakan prinsip kerja sama, setiap penutur harus mematuhi empat maksim percakapan, yakni (1) maksim kuantitas, (2) maksim kualitas, (3) maksim relevansi, dan (4) maksim pelaksanaan. Leech menjelaskan bahwa di dalam prinsip kesantunan adal enam maksim yakni: maksim kebijaksanaan, maksim kemutrahan atau kedermawanan, maksim penerimaan, maksim kerendahan hati atau kesederhanaan, maksim kecocokan, dan maksim kesimpatisan. Prinsip ironi adalah ragam bahasa yang menyatakan sesuatu maksud berlawanan dari maksud yang sebenarnya. Di BAB 3 dipaparkan contoh-contoh implementasi dan pengayaan ilmu pragmatik. Salah satunya “Analisis Pragmatik tentang Ajaran Moral KGPAA Mangkunegaran”. Ajaran atau nasihat disebut juga dengan istilah wejangan yang memuat nasihat berhubungan dengan moral baik dan burunya budi pekerti seseorang. Ajaran Mangkunegaran IV banyak menggunakan implikatur atau tuturan untuk menasihati putera-puteranya menggunkanan lagu. Lagu-lagu tersebut mempunyai daya pragmatik yang sangat kuat dalam pembentukan watak seseorang. Lagu tersebut dihiasi dengan kata-kata yang indah dan menenangkan, agar ajaran budi pekerti dapat diserap dengan baik. Mengingat pentingnya ilmu pragmatik dalam lingistik, buku ini sebagai kajian awal yang diperuntukkan kepada para mahasiswa linguistik termasuk mahasiswa pendidikan bahasa juga berguna bagi guru-guru bahasa di sekolah menengah, peminat linguistik, serta pengammpu mata kuliah linguistik di perguruan tinggi.
Manajemen konflik dalam 4 langkah: Metode, strategi, teknik-teknik penting, dan pendekatan operasional untuk mengelola dan menyelesaikan situasi konflik