Anda di halaman 1dari 2

METODE

Alat dan Bahan


Peralatan yang digunakan antara lain timbangan analitik, plastik, kaliper,
willeymill, tanur, desikator, oven, cawan porselen, alat tulis, gegep, saringan
bertingkat 40-60 mesh untuk sampel serbuk dan arang batang sawit, panci,
kompor, pengaduk, baskom, ring die pelletmill, alat pencetak briket. Bahan yang
digunakan yaitu batang sawit, air dan kanji.

Prosedur

Persiapan Bahan Baku


Persiapan yang dilakukan mempersiapkan bahan-bahan dan alat yang
digunakan dalam pengujian, termasuk pesiapan perekat. Sebelum pembuatan briket
dan pellet bahan baku dari batang sawit yang akan digunakan terlebih dahulu harus
diurai dahulu supaya saat digiling di willeymill lebih mudah. Setelah bahan baku
yang sudah digiling dan menjadi serbuk lalu dioven dengan suhu
103±2ºC selama 24 jam supaya diketahui kadar air serbuk dibawah 15% atau konstan
(TAPPI T264 om-88).
Persiapan selanjutnya yang harus dipersiapkan adalah pembuatan
perekat untuk campuran pellet maupun briket. Perekat yang digunakan yaitu kanji
dengan campuran air. Perbandingan perekat kanji dengan serbuk yang sudah ditanur
adalah 1:10 atau 50 gram serbuk dan 5 gram perekat.

Pirolisis
Serbuk batang kelapa sawit kering udara (300 g) dipirolisis dalam tungku
pirolisis dengan suhu50 ºC selama 1 jam. Produk arang batang sawit ditimbang
dan dihitung rendemennya menggunakan rumus sebagai berikut:

Berat arang batang sawit (g)


Rendemen (%) = Berat kering batang sawit (g) 𝑥 100

Pengujian proksimat menggunakan serbuk arang batang sawit berukuran


40-60 mesh. Arang ditumbuk dan disaring dengan saringan bertingkat ukuran 40-
60 mesh.

Pembuatan Pellet dan Briket


Serbuk dibuat dari kayu sengon dan sekam padi, dengan cara dibuat chip
untuk kayu sengon kemudian sekam padi dan kayu sengon masing – masing
digiling dan disaring sehingga mendapatkan serbuk dengan ukuran 40-60 mesh.
Proses pembuatan pellet dan briket dimulai dari proses karbonisasi. Proses
karbonisasi bertujuan memperoleh arang. Sebanyak 300 g bahan baku batang
kelapa sawit dengan ukuran 40-60 mesh dipanaskan dalam kiln pembakaran tanpa
kontak dengan oksigen pada suhu 500-800 ˚ C hingga terbentuk arang kemudian
dicampur dengan perekat kanji yang sudah dibuat dengan perbandingan 1:10 atau
50 gram serbuk dan 5 gram perekat kanji. Pencetakan wood pellet menggunakan
wood pellet hydraulic bertekanan 526.48 kg/cm2 dengan ukuran dies 11 mm pada
suhu 200°C dengan waktu kempa 15 menit. Wood pellet yang dihasilkan
dikondisikan selama satu hari.
Pengujian Proksimat
Pengujian proksimat dilakukan pada serbuk dan serbuk arang batang sawit
yang meliputi pengujian kadar air (moisture content), pengujian zat terbang
(volatile matter), kadar abu (ash content), dan karbon terikat (fixed carbon).

Kadar Air
Serbuk bambu dan arang bambu (2 g) dikeringkan dalam oven bersuhu
103 ± 2 ºC hingga beratnya konstan. Perhitungan persentase kadar air mengacu
pada standar ASTM D-3173-03 (ASTM 2003) dengan perhitungan sebagai
berikut :

Berat basah(g) −Berat kering tanur (g)


Kadar air (%) = 𝑥 100
Berat kering tanur (g)

Kadar Abu (Ash)


Serbuk dan arang batang sawit (2 g) diabukan dalam tungku bersuhu 600
ºC selama 4 jam. Sampel didinginkan dalam desikator dan ditimbang. Penentuan
kadar abu bioarang mengacu pada standar ASTM D-3174-04 (ASTM 2003)
dengan rumus sebagai berikut :.

Massa abu (g)


Ash (%)= 𝑥 100
Massa awwal arang (g)

Zat Volatile
Serbuk dan arang batang sawit (2 g) dipanaskan pada tungku bersuhu 950
ºC selama 7 menit. Penentuan kadar zat terbang mengacu pada standar ASTM D-
3175- 02 (ASTM 2003) dengan perhitungan sebagai berikut :

Massa arang kering (g)−Massa arang setelah pirolisis (g)


VM (%) = 𝑥 100
Massa awal arang (g)
Kerapatan
Penetapan penentuan kerapatan dinyatakan dalam hasil perbandingan
antara berat dan volume biopelet dan briket. Kerapatan sampel dihitung dengan
menggunakan rumus :

Massa ( g )
Kerapatan = volume benda yang diteliti (m3 )

Karbon Tetap
Kadar karbon terikat dapat dihitung dengan persamaan berikut:
Karbon terikat (%) = 100% – (kadar zat terbang + kadar abu + kadar air)%

Analisis Data
Data hasil penelitian disajikan dalam bentuk grafik. Analisis dilakukan
secara sederhana menggunakan software Microsoft excel.

Anda mungkin juga menyukai