Anda di halaman 1dari 8

JUDUL:

TEMA:

TOKOH: 1) Youtuber( Nuyy & Nadia)

2) Satwal PP( ‘Aisya & Maya)

3) Dukun(Dian)

4) Ibu Sosialita( Ainun)

5) Pengemis( Jihan)

Scenes 1: (Nadia & Nuyy)

Nadia dan Nuyy sedang sibuk dengan hp masing-masing.

Nuyy: “Wih ada guru nge-chet, tunggu-tungu doi ku juga nge-chet. Balas doi dulu dong, hehe!”

Tak lama kemudian tiba-tiba Nadia terkejut,

Nadia: “What! Nuyy liat Nuyy!”

Nuyy: “Liat? Liat apa? Dimana? Apa yang diliat?

Kepala Nuyy menengok kemana-mana. Nadia kesal dan langsung mengarahkan kepala Nuyy
sehinnga mata Nuyy melihat tepat ke arah HP Nadia.

Nadia: “Ini...,loh!”

Nuyy: “Ohhh, kenapa emang?”

Nadia: “Bekurang, Nuyy...!”

Nuyy: “Apanya yang bekurang? Cinta ku kepada mu kan gak pernah berkurang.”

Muka Nadia pun menjadi datar tanpa ekspresi.

Nadia: “Dasar bucin! Ini loh, subscriber kita berkurang.”

Nuyy: “Kok bisa? Udah subscibernya ente’ kok bisa berkurang, kan masih nol?”

Nadia: “Ya bisalah, kalo nol bekurang lagi ya jadinya mines kan?

Nuyy: “Iya ya, gak kepikiran.”

Nadia: “Terus ini gimana?”

Nuyy: “Emm, tunggu aku mikir dulu!”

Tak lama Nuyy tersenyum tanda mendapat ide. Sedangkan Nadia hanya bingung melihat ekspresi
Nuyy yang aneh jika sedang berpikir.

1
Nadia: “Kenapa Nuyy?”

Nuyy: “Hehe, aku tau harus gimana. Ayok ikut aku!”

Nuyy pun pergi dari tempat itu, lalu Nadia juga pergi mengikuti Nuyy.

(Disini Nuyy dan Nadia keluar dari panggung lalu Dian masuk.)

Scenes 2: (Dian, Nuyy, Nadia)

Dukun(Dian) sedang komat-kamit membaca mantra dan meracik-racik sesajennya.

Dian: “Mangga sama pelam, jambu sama gembong, kedondong sama bengkoang, mentimun sama
pepaya, emm..., rujak.”

Tak lama Nuyy dan Nadia sampai di depan kediaman dukun. Dan melihat lihat ke dalam kediaman
dukun.

( Bediri agak jauh di depan Dian).

Nadia: “Dimana ini Nuyy?”

Nuyy: “Ini tempatnya dukun Nad....”

Nadia: “Hah ngapain ke tempat dukun?”

Nuyy: “Kita minta bantuan lah, kan subscriber kita udah mines. Jadi kita minta ke dukun kayak apa

supaya subscriber kita jadi banyak! Pintar kan aku?”

Nadia: “Emm, iya iya tumben pintar.”

(Dukun tetap terlihat sibuk meracik-racik saat Nadia dan Nuyy mengobrol).

Nuyy: “Panggil dah!”

Nadia: “Eeee, permisi?”

Nuyy: “Gak disahut.”

Nadia: “Permisi?” (Lebih keras dari yang tadi).

Nuyy: “Mana dengar dukunnya kamu panggil gitu.”

Nadia: “Terus gimana?”

Nuyy: “Woy dukun, ada kah?” (Ngegas).

Dian: “Oy santuy, ada terus!”

Nuyy: “Lagian dari tadi gak dengar-dengar padahal ada terus.”

2
Dian: “Ya udah masuk sini!” (Dengan nada kesal).

Nadia dan nuyy pun masuk lalu duduk di depan dukun.

Dian: “Jadi..., ada apa gerangan anak-anak muda ini datang ke kediaman saya?”

Nadia: “Begini mbak dukun.”

Lalu Nadia membisikkan masalah mereka ke mbak dukun. Dukun pun mengagguk-angguk
memahami masalah mereka .

Dian: “Jadi..., kalian ingin memiliki banyak subscriber dan menjadi youtuber terkenal.”

Nadia & Nuyy(bersamaan): “Yaa....”

Dian: “Jadi..., tunggu sebentar.”

Dukun pun mulai membaca mantra lagi. Sedangkan Nadia dan Nuyy menuggu dengan rasa
penasaran apa yang dilakukan dukun.

Dian: “Kacang tanah, gula merah, garam, cabe, petes, ulek-ulek..., emm..., bumbu rujak.”

Setelah membaca mantra dukun pun seperti memukul-mukulkan daun ke kepala Nuyy dan Nadia,
lalu melemparkan semacam bubuk ke mereka. Sampai salah satu mereka pun sampai bersin.

Dian: “Jadi..., jika kalian ingin subscriber kalian bertambah banyak kalian harus melakukan apa yang
pernah youtuber terkenal lakukan. Saya memiliki satu saran, hal ini juga pernah dilakukan oleh Atta
Halilintar dan Ria Ricis.”

Nuyy: “Apa itu?”

Dian: “Jadi..., kalian harus melakukan prank menjadi pengemis.”

Nadia dan Nuyy terdiam untuk mencerna saran dari dukun.

Nadia: “Beneran bakal berhasil kah ini?”

Tiba-tiba Nuyy langsung menyambar.

Nuyy: “Oke mbak dukun, makasih yah nih uangnya(memberikan uang) ayo Nad!”

Nuyy menarik Nadia dan menuju keluar meninggalkan dukun.

Nadia: “Betulan kah ini Nuyy?”

Nuyy: “Ya iya lah, percaya aja ayo!

(Nuyy dan Nadia keluar panggung dan dukun masih tinggal di panggung).

Dukun pun tersenyum licik dan tertawa.

Dian: “Hehehe..., uwahahaha. Untung aja yang satunya agak-agak jadi mudah di tipu.”

3
(Dian keluar, alat-alat sesajennya juga dibersihkan. Setelah itu Ainun masuk).

Scenes 3: (Ainun, Jihan, ‘Aisyah, Maya)

Ibu sosialita berjalan dengan sombong, berhenti lalu memegangi gelang-gelang mahalnya. Lalu ia
membuka tas mahalnya dan mengeluarkan HP mahalnya. Ibu sosialita itu pun asik dengan HP nya
mengobrol di sosmednya.

Tak lama seorang pengemis menghampiri ibu sosialita itu.

(Jihan masuk lalu menghampiri Ainun dengan gaya pengemis, Ainun menyadari kehadiran Jihan dan
mulai risih).

Jihan: “Bu..., sedekah nya bu! Tolong sedekah nya!”

Ainun: “Ihh, apa-apaan sih jijik banget. Gak usah minta-minta deh, hus-hus sana pergi!”

Jihan: “Astagfirullah bu, saya cuman minta sedekah sedikit bu.”

Ainun: “Halah..., sedekah-sedekah. Pergi sana hus-hus!”

Sementara pengemis terus membujuk ibu sosialita, 2 satwal pp yang kelelahan habis menangkapi
pengemis pun datang.

(Maya dan ‘Aisyah masuk. Disaat Maya dan ‘Aisyah berdialog Ainun dan Jihan tetap berakting. Ainun
terlihat risih dengan Jihan dan pura-pura tidak menghiraukan dengan main HP tapi Jihan terus
mengganggu memaksa meminta sedekah. Antara ibu sosialita dan pengemis dengan satwal pp diberi
jarak hingga ceritanya tidak saling lihat).

Maya: “Fiuhh, banyak juga hari ini pengemis yang kita tangkap. Tanda-tanda banyak pengangguran.”

‘Aisyah: “Iya tuh, bikin tambah capek aja. Tapi ya mau gimana lagi, itu udah tugas kita sebagai satwal

pp elit.”

Maya: “Iya lah, kita ini satwal pp terbaik di dunia. Buktinya kurang satu pengemis lagi genap 100
pengemis yang kita tangkap.”

Ibu sosilita pun melihat 2 satwal pp itu, itu kesempatannya untuk menyingkirkan pengemis. Ibu
sosialita pun berteriak memanggil satwal pp untuk menangkap pengemis di dekatnya.

Ainun: “Eh! Ada satwal pp, satwal pp! satwal pp! Disini! Disini! Ada pengemis! Cepat tangkap!

Pengemis terlihat panik dan mencoba menutup mulut ibu sosialita.

(Ainun berteriak ke satwal pp, sedangkan Jihan menyuruh Ainun diam. Maya dan Aisyah segera
menengok ke Ainun dan Jihan. Kejadian berjalan dengan cepat setelah Ainun berteriak Aisyah
langsung menyambung dialog).

‘Aisyah: “Pengemis! Mana pengemis?

4
Maya: “Itu na! Ayo kejar! Cepat nambah 1 lagi genap 100!

(Setelah itu Maya dan Aisyah mengejar Jihan setelah itu keluar dari panggung, jadi Ainun tinggal
sendiri di panggung).

Ainun: “Huft, untung aja ada satwal pp. Dasar pengemis gak modal.”

Ibu sosialta lanjut main HP.

Scenes 4: (Ainun, Nadia, Nuyy, Maya, Aisyah, Jihan)

(Nadia dan Nuyy masuk ke panggung sudah memakai baju pengemis, Ainun masih sibuk main Hp).

Nadia: “Hay guys sekarang kita sudah pake baju pengemis guys.”

Nuyy: “Ya sekarang kita akan mencari target pertama kita buat diprank.”

(Menyesuaikan)

(Nadia dan Nuyy melihat Ainun)

Nadia: “Sepertinya kita melihat target pertama kita guys.”

Nuyy: “Ya dan sepertinya ibu itu orang kaya guys.”

Nadia: “Kita liat apakah ibu ini pelit atau gak guys.”

(Nadia dan Nuyy menghampiri Ainun).

Nuyy: “Bu, minta uang bu!”

Ainun: “Eh enak aja minta uang, kamu kira aku ini ibumu apa. Kenapa sih hari ini banyak pengemis!”

(Ainun langsung pergi keluar panggung karena jengkel).

Nadia: “Astaga guys, inini guys orang yang gak patut ditiru guys.”

Nuyy: “Iya, biar miskin harta harusnya miskin hati juga guys.”

Nadia: “Kaya hati Nuyy!”

Sedang asik ngevlog tiba-tiba pengemis yang dikejar satwal pp tadi menabrak Nuyy dan Nadia.
Mereka pun jatuh.

(Dialog selanjutnya dilakukan sambil berdiri dari jatuh).

Nuyy: “Apaan sih ni orang, tuli nih matanya!”

(Jihan melihat Nuyy dan Nadia memakai Baju pengemis, Jihan mencoba memperingati Nuyy dan
Nadia).

Jihan: “Kalian pengemis juga? Itu lari! Cepat lari! Itu anu anu ada anu!”

Tak sempat memberitahu satwal pp sudah berteriak ke pengemis.

5
Maya: “ Woyy! Jangan lari woyy!”

Jihan: “Waaaaa!”

(Jihan langsung lari tetapi saat itu Maya dan Aisyah belum masuk panggung).

(Nadia sama Nuyy masih bingung melihati pengemis dan ter lihat kesal, lalu Aisyah dan Maya masuk
Nadia dan Nuyy menyesuaikan seperti pura2 gak tau kalo ada maya sama aisyah.)

Maya: “Aduh! Buset dah tu pengemis cepat betul, genap diajak muter 7 kali naik haji dah kita.”

‘Aisyah: “Alhamdulillah.”

Maya: “Kok Alhamdulillah sih?”

‘Aisyah: “Kan diajak naik haji.”

Maya: “Terserah mu dah.”

(Setelah itu Aisyah melihat Nuyy dan Nadia lagi asik lanjut ngevlog).

‘Aisyah: “May liat tuh ada pengemis.”

Maya: “Iya, bagus nambah 1 lagi genap 100.”

‘Aisyah dan Maya menghampiri Nuyy dan Nadia diam-diam.

(Posisi ‘Aisyah dan Maya ada di belakang Nuyy dan Nadia, dan Nadia dgn Nuyy Lagi asik ngevlog).

Nadia: “ Guys orang yang nabrak gak jelas tadi juga gak boleh ditiru guys.”

Nuyy: “Betul, udah nabrak gak jelas gak minta maaf lagi guys malah kabur pulak.”

Nuyy dan Nadia tidak sadar ada satwal pp di belakangnya hingga mereka melihat di kamera vlog
mereka.

Nuyy: “Eh, Nad..., ada nambah 2 orang di kamera Nad.”

Nadyap: “Eh iya Nuyy.”

Nuyy dan Nadia pun melihat ke belakang, satwal pp pun tersenyum.

‘Aisyah: “Kalian kami tangkap!”

Nuyy: “Kenapa?”

Maya: “Pengemis tidak boleh ada di negara ini.”

Nadia: “Hah, tapi kami bukan pengemis.”

‘Aisyah: “Alah bohong!”

Nuyy: “Betulan kami bukan pengemis, kami cuman nyamar buat konten youtube.”

6
Maya: “Bohong kalo bisa buktikan, coba liat channel kalian berapa subscribernya?”

Nuyy: “Hehe, subscribernya nol.”

Maya: “Kalo gitu ada bukti lain gak?

Nadia: “Ada, dukun yang kasih kami saran buat jadi pengemis.”

‘Aisyah: “Dukun, youtuber apaan ke dukun.”

Maya: “Tunggu-tunggu dukunnya perenpuan kah?”

Nadia & Nuyy: “Iya.”

Maya: “Ayo antar kami ke tempat dukun itu.”

(Semuanya keluar panggung dengan keadaan Nuyy dan Nadia memimpin jalan tapi tangannya di
pegang satwal pp).

Scenes 5: (Dian, Nuyy, Nadia, ‘Aisyah, Maya)

(Dukun masuk panggung lagi bahan sesajen disiapkan)

Dukun sedang menghitung uang hasil tipuannya.

Dukun: “1,2,3,4,... hehe banyak juga untungnya.”

Nuyy, Nadia dan 2 satwal pp masuk menghampiri dukun.

Nadia: “Tuh dukunnya!”

Dian: “Ada apa ini?”

Nuyy: “Mbak dukun benarkan kami cuman nyamar jadi pengemis , kan mabak dukun yang nyuruh!”

Dian: “Iya....”

Maya : “Jadi ini dukunnya?”

Nadia: “Ya!”

Maya: “Ternyata dugaan saya benar.”

Nuyy: “Dugaan apa?”

Maya: “Kalian sudah di tipu.”

Nadia: “What!”

Maya: “Dukun ini dukun palsu, dan polisi juga sudah menyebar kan lembaran peringtan. Nih liat!”

(Maya menunjukkan gambar muka Dian yang ada wantednya.)

7
Nadia dan menatap ke dukun dengan sinis, tetapi dukun terlihat sedang ingin melarikan diri dan
dukun ketawa kelau.

‘Aisyah: “Hey jangan kabur.”

(Maya dan ‘Aisyah segera menangkap Dian lalu pergi, Nuyy dan Nadya tinggal di panggung).

Nuyy: “Begitulah yang kami alami hari ini guys.”

Nadia: “Ya, dan pesan yang dapat kami sampaikan, jangan sesekali pergi ke dukun guys.”

Nuyy: “Ya, jangan jadi orang pelit kaya ibu sosialita tadi guys,”

Nadia: “Terus, serendah-rendahnya pekerjaan jangan sampai pekerjaanmu itu meminta-minta

guys.”

Nuyy: “Yang terakhir jangan menipu orang lain cuman demi uang guys.”

Nadia: “Ya benar, jadi jangan lupa like, komen, and subscribe guys!”

Nuyy: “Thanks for watching!”

Nadia & Nuyy: “Bye..., Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.”

Anda mungkin juga menyukai