Anda di halaman 1dari 11

EFEKTIVITAS SLOW STROKE BACK MASSAGE

UNTUK HIPERTENSI PADA IBU NIFAS


DI RSUD CILACAP

Erlin Febriani, Anisa Sevi Oktaviani


Akademi Kebidanan Graha Mandiri Cilacap
Jalan Dr. Soetomo No.4B Telp (0282) 534908
Email: anisasevi@gmail.com

Abstrak: Efektivitas Slow Stroke Back Massage Untuk Hipertensi Pada Ibu Nifas Di RSUD
Cilacap Nifas merupakan salah satu masa yang rentan terhadap berbagai masalah kesehatan salah
satunya adalah hipertensi. Hipertensi bukanlah penyakit yang mematikan, tetapi penyakit ini dapat
memicu terjadinya penyakit lain yang tergolong penyakit mematikan seperti stroke, jantung,
pencahnya pembuluh darah, dan kematian. Pengobatan hipertensi dapat dilakukan secara
farmakologis dan non farmakologis. Pengobatan farmakologis merupakan pengobatan dengan
menggunakan obat-obatan sedagkan salah satu terapi non farmakologis yang dapat digunakan
untuk mengurangi hipertensi terapi relaksasi seperti Slow Stroke Back Massage. Terapi slow stroke
back massage ini merupakan pijatan lembut pada jaringan yang memberikan efek terhadap
vaskular, muskular, dan sistem saraf pada tubuh sehingga dapat menurunkan tekanan darah.
Metode: Studi Kasus. Sampel yang diambil sebanyak 3 responden yaitu pada pasien ibu nifas di
RSUD Cilacap, pengambilan data dilakukan mulai tanggal 2 Januari sampai tanggal 25 Januari
2019. Pembahasan. Berdasarkan faktor yang menyebabkan hipertensi antara lain umur, paritas,
pendidikan, dan stress. Slow Stoke Back Massage dapat menurunkan tekanan darah dengan
mengatai faktor resiko yang menyebabkan hipertensi Kesimpulan. Slow Stroke Back Massage
efektif untuk menurunkan hipertensi pada ibu nifas. Hal ini ditunjukkan penurunan tekanan darah
sistole dan diastole pada ketiga partisipan setelah pemberian asuhan selama pemantauan 3 hari
berturut-turut.

Kata Kunci: Slow Stroke Back Massage, Ibu Nifas.

Abstract: The Effectiveness of Slow Stroke Back Massage for Hypertension in Postpartum
Mothers At RSUD Cilacap Nifas is one of the most vulnerable times to various health problems,
one of which is hypertension. Hypertension is not a deadly disease, but this disease can trigger
other diseases that are classified as deadly diseases such as stroke, heart disease, blood vessels,
and death. Treatment of hypertension can be done pharmacologically and non-pharmacological.
Pharmacological treatment is a treatment using the medication of one of the non pharmacological
therapies that can be used to reduce the hypertension of relaxation therapy such as Slow Stroke
Back Massage. Slow stroke Back massage therapy is a gentle massage on the tissues that give
effect to the vascular, musular, and nervous system in the body so as to lower blood pressure.
Method: Case Study. Samples were taken as many as 3 respondents, namely in postpartum
mothers in Cilacap Regional Hospital, data collection was conducted from January 2 to January
25, 2019. The Discussion. Based on factors that cause hypertension include age, parity,
education, and stress. Slow Stoke Back Massage can reduce blood pressure by addressing the risk
factors that cause hypertension. Conclusion. Slow Stroke Back Massage is effective for reducing
hypertension in postpartum mothers. This was shown to decrease systolic and diastolic blood
pressure in all three participants after giving care for 3 consecutive days of monitoring.

Keywords: Slow Stroke Back Massage, Puerperal Mother

PENDAHULUAN Menurut Kementerian Kesehatan


Latar Belakang Masalah. Republik Indonesia (2018)
Masa nifas merupakan masa kritis menunjukkan bahwa jumlah
yang memerlukan pendampingan kematian ibu tahun 2017 sebesar
dari tenaga kesehatan karena masa 4295 jiwa sedangkan pada tahun
ini diperlukan asuhan kebidanan 2016 yaitu sebesar 4912 jiwa. Hal
secara berkelanjutan sehingga tidak tersebut menunjukkan penurunan
terjadi komplikasi dan masalah yang AKI yang sangat besar yaitu 617
berakibatkan ke kematian. Masa jiwa. Salah satu penyebab kematian
nifas juga merupakan masa transisi ibu adalah hipertensi. Pada tahun
bagi ibu, bayi, dan keluarganya 2016 ibu yang meninggal karena
secara fisiologis, emosional dan hipertensi sebesar 25,8 % dari jumlah
sosial (WHO, 2013). Menurut kematian AKI 2016. Hal ini juga
Kemenkes RI (2015) penanganan terdapat penurunan pada tahun 2017
komplikasi pada ibu nifas sebesar yaitu sebesar 22,1% dari jumlah
73%. Salah satu penyebab kematian AKI pada tahun 2017.
komplikasi tersebut adalah hipertensi Kematian maternal saat nifas
pada ibu nifas. Hipertensi pada ibu cukup besar angkanya dibandingkan
nifas ini menyebabkan kematian dengan kematian ibu hamil dan ibu
maternal sebesar 27% per tahun. bersalin. Jumlah kasus kematian ibu
di Provinsi Jawa Tengah pada tahun
2016 sebanyak 602 kasus, berpengaruh pada produksi ASI.
mengalami penurunan dibandingkan Selain itu dampak panjang dari
jumlah kasus kematian ibu tahun hipertensi ini menyebabkan
2015 sebanyak 619 kasus. Salah satu terjadinya stroke dan serangan
penyebab kematian ibu nifas yaitu jantung dan akan berakibat ke
hipertensi (Dinkes Provinsi Jawa kematian ibu (Kodrat, 2010).
Tengah, 2016) Pengobatan hipertensi dapat
Menurut Dinkes Cilacap tahun dilakukan secara farmakologis dan
2016 jumlah kematian iu non farmakologis. Pengobatan
nifassebanyak 25 kasus (umur < 20 farmakologis merupakan pengobatan
tahun sebanyak 3 kasus, umur 20-34 dengan menggunakan obat-obatan
tahun sebanayak 6 kasus dan umur ≤ yang dapat membantu menurunkan
35 tahun sebanyak 11 kasus). serta menstabilkan tekanan darah.
Penyebab kematian ibu salah satunya Terapi non farmakologis yang dapat
akibat hipertensi sebanyak 20% digunakan untuk mengurangi
antara lain 8 kasus hipertensi dan hipertensi adalah terapi herbal,
preeklamsia (Dinkes Kab.Cilacap, perubahan gaya hidup, diet,
2016). kepatuhan dalam pengobatan dan
Salah satu penyebab hipertensi terapi relaksasi (Ardiansyah, 2012).
pada ibu nifas adalah stress. Kondisi Dalam hal ini penulis melakukan
ini dapat menyebabkan peningkatan terapi relaksasi pada ibu nifas yaitu
tekanan darah, karena terjadi pemijatan slow stroke back massase.
pengeluaran beberapa hormon yang Relaksasi merupakan tindakan yang
akan menyebabkan penyempitan dari harus dilakukan pada setiap terapi
pembuluh darah, dan pengeluaran antihipertensi. Teknik relaksasi yang
cairan lambung yang berlebihan. dapat dilakukan dengan senam,
Masalah stress pada ibu nifas, juga aromaterapi terapi musik klasik,
berdampak pada bayi, salah satunya meditasi, teknik napas dalam, dan
proses pengeluaran ASI. Kondisi ibu terapi massase (Muttaqin, 2009).
yang stress terus menerus dapat Terapi slow stroke back massage
mengganggu laktasi sehingga dapat ini merupakan terapi manipulasi
dengan pijatan lembut pada jaringan Dimana saat pengambil data, peneliti
yang bertujuan memberikan efek memberikan asuhan kebidanan slow
terhadap fisiologis terutama pada stroke back massage untuk hipertensi
vaskular, muskular, dan sistem saraf pada ibu nifas hari pertama yang di
pada tubuh (Kozier & Erb., 2009). ukur pada sebelum dan sesudah
Terapi ini tidak hanya memberikan asuhan dilakukan pada waktu yang
efek relaksasi bagi pasien, namun sama dan penelitian ini di ukur
juga bermanfaat untuk kesehatan secara mendalam.
seperti melancarkan sirkulasi darah, Subyek peneliti yang digunakan
menurunkan tekanan darah, adalah hipertensi pada ibu nifas
menurunkan respon nyeri dan dengan teknik pengambilan sampel
meningkatkan kualitas tidur menggunakan non probability
(Moraska, 2010). sampling melalui pendekatan
Dari data diatas dapat dilihat dengan purposive sampling (teknik
bahwa terdapat kematian ibu nifas pengambilan sampel dengan
yang cukup tinggi. Mengingat pertimbangan atau tujuan tertentu
tingginya kematian ibu dengan (kriteria)) yang berjumlah 3 pasien.
berbagai faktor diatas., maka penulis Instrument penelitian studi kasus
melakukan penelitian slow stroke dengan memahami model analisis
back massage untuk hipertensi pada case study research, peneliti harus
ibu nifas, sehingga dapat mengetahui menguasai partisipan yang diteliti,
manajemen asuhan kebidanan yang melalui prosedur asuhan dengan slow
tepat pada hipertensi ibu nifas dan stroke back massage dan pada bagian
Untuk mengetahui efektivitas slow akhir adalah melakukan evaluasi
stroke back massage terhadap penurunan tekanan darah.
hipertensi pada ibu nifas di RSUD HASIL PENELITIAN
Cilacap. Berdasarkan pengkajian dan
METODE PENELITIAN analisis data yang telah dilakukan
Peneliti menggunakan pada 3 (tiga) partisipan dengan
pendekatan penelitian dengan srategi model asuhan kebidanan Slow Stroke
penelitian case study research.
Back Massage 20 menit dapat
diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 1.1 Karakteristik responden


Tabel 1.1 Karakteristik Umur, Paritas, dan Pendidikan Partisipan
No Nama Partisipan Umur Paritas Pendidikan

1. Ny. F 21 P1A0 SMA

2. Ny. T 24 P1A0 SMP

3. Ny. A 26 P1A0 SMA

Sumber: Data Primer, diolah Maret 2019


Tabel 1.1 Berdasarkan tabel diatas terdapat perbedaan umur dan pendidkan.
Pada Ny.F berumur 21 tahun dan pendidikan terakhir SMA, Ny.T berumur 24
tahun dan pedidikan terakir SMP. Ny.A berumur 26 tahun dan pendidikan terakhir
SMA. Data paritas tidak ada perbedaan atau homogeny persalnan pertama yaitu
P1A0.

Tabel 1.2 Pemeriksaan Nadi


Tabel 1.2 Hasil Pemeriksaan Nadi
Hari
Hari Pertama Hari Kedua
Nama Ketiga
No
Partisipan
Sebelum sesudah Sebelum Sesudah sebelum Sesudah

1. Ny. F 101 95 98 90 102 98

2. Ny. T 88 85 92 89 85 85

3. Ny.A 90 88 88 85 85 83

Sumber: Data Primer, diolah Maret 2019


Berdasarkan tabel di atas dijelaskan bahwa setelah mendapatkan slow stroke back
massage terdapat penurunan nadi dari ketiga partisipan, mulai hari pertama
sampai hari ketiga.

Table 1.3 Pengkajian Tekanan Darah Sistol


Tabel 1.3 Hasil Perubahan Tekanan Darah Sistol
Hari Pertama Hari Kedua Hari Ketiga
Nama
No
Partisipan
Sebelum sesudah sebelum Sesudah sebelum Sesudah

1. Ny. F 150 155 140 145 150 140

2. Ny. T 140 140 140 130 125 120

3. Ny.A 135 130 125 125 120 120

Sumber: Data Primer, diolah Maret 2019


Berdasarkan tabel di atas dijelaskan bahwa setelah dilakukan slow stroke back
massage pada hari pertama Ny.F mengalami kenaikan sistol 5 mmHg, Ny.T tidak
ada perubahan, dan Ny.A terdapat penurunan systole 5 mmHg. Pada hari kedua
Ny.F mengalami penurunan sistol 5 mmHg, Ny.T 10 mmHg dan Ny.A tidak ada
perubahan. Pada hari ketiga Ny.A terdapat penurunan sistol 10 mmgHg, Ny.T
mengalami penurunan sistol 5 mmHg dan Ny.A tidak ada perubahan.

Tabel 1.4 Pengkajian Tekanan Darah Diastol


Tabel 1.4 Hasil Perubahan Tekanan Darah Diastol
Hari Pertama Hari Kedua Hari Ketiga
Nama
No
Partisipan
Sebelum Sesudah sebelum Sesudah sebelum Sesudah

1. Ny. F 100 100 100 90 110 90

2. Ny. T 90 90 90 90 70 80

3. Ny.A 80 80 90 80 70 70

Sumber: Data Primer, diolah Maret 2019


Berdasarkan table diatas di jelaskan bahwa pada hari pertama Ny.F dan Ny.T
tidak ada perubahan diastole dan Ny.A mengalami penurunan diastole 5 mmHg.
Hari kedua Ny.F mengalami penuruanan diastole 10 mmHg, Ny.T tidak ada
perubahan, dan pada Ny.A mengalami penurunan diastole 10 mmHg. Hari ketiga
Ny.F mengalami penurunan diastole 20 mmHg, Ny.T mengalami kenaikan 10
mmHg, dan Ny.A tidak ada perubahan.
PEMBAHASAN dan di atas usia 35 tahun, tetapi juga
Efektivitas Slow Stroke Back pada usia reproduksi yaitu umur 21,
Massage Untuk Hipertensi Pada 24, 26 tahun pada partisipan. Hal ini
Ibu Nifas Di RSUD Cilacap bertentanagan dengan pendapat
Berdasarkan hasil pengkajian data Meita Hipson (2016), umur yang
yang dilakukan pada 3 (tiga) rentan terkena hipertensi adalah
partisipan ibu nifas di Ruang Mawar umur < 20 tahun dan > 35 tahun.
RSUD Cilacap diperoleh diagnosa Usia terbaik seorang wanita hamil
yaitu hipertensi, hal ini sesuai dengan yaitu pada masa subur antara usia 20
pendapat Bakri (2008) yang tahun hingga 35 tahun. Karena faktor
menyatakan hipertensi adalah usia berpengaruh terhadap kejadian
peningkatan tekanan darah arterial, eklampsia. Pada usia dibawah 20
sistol ≥ 140 mmHg dan diastol ≥ 90 tahun untuk hamil beresiko karena
mmHg. Tanda dan gejala yang organ-organ reproduksi belum
dialami oleh partisipan 1 (satu) yaitu sempurna, sedangkan jika usia ibu
pandangan mata kabur, pusing dan lebih dari 35 tahun memiliki resiko
terdapat oedema pada kaki, pada lebih tinggi misalnya kelahiran
partisipan 2 (dua) terasa lemas dan 3 prematur, hipertensi, asfiksia,
(tiga) kepalanya terasa pusing, perdarahan.
didukung oleh pendapat Yulianti dan Faktor resiko yang dapat
Rukiyah (2010) menyatakan bahwa meningkatkan kejadian preeklamsia
gejala hipertensi ibu nifas mengeluh lainnya yaitu paritas. Yang kedua
nyeri kepala saat terjaga, kadang- paritas, menurut teori Prawiroharjo
kadang disertai mual, muntah (2010) paritas 0 adalah faktor risiko
pengliatan kabur, dan bisa juga preeklamsia, dimana kelainan ini
terjadi pembengkaan pada bagian lebih umum terjadi pada
wajah atau ektremitas. primigravida. Hal ini terjadi karena
Data penelitian yang diperoleh pada kehamilan pertama cenderung
menunjukkan hipertensi pada ibu terjadi kegagalan pembentukan
nifas tidak hanya mempengaruhi ibu blocking antibodies terhadap antigen
pada umur dibawah usia 20 tahun plasenta sehingga timbul respon
imun yang tidak menguntungkan. nifas naik dikarenakan stress.
Faktor paritas (primigravida atau Pengaruh munculnya stress ibu paska
anak pertama) mempunyai resiko melahirkan yaitu ketergantungan ibu
untuk menjadi preeklamsia berat karena kelemahan fisik setelah
dibanding dengan wanita hamil yang melahirkan, kurangnya dukungan
kedua atau ketiga (multigravida) dan perhatian dari keluarga Pilliteri
(Rozikhan, 2009). (2003). Stress akan mempengaruhi
Berdasarkan pengamatan dari hormon adrenalin yang
segi pendidikan terdapat 1 (satu) menyebabkan penyempitan
partisipan dengan pendidikan terakir pembuluh darah mengakibatkan
SMP (Sekolah Menengah Pertama) suplai darah yang banyak oksigennya
dan 2 (dua) partisipan dengan menurun. Seharusnya darah
pendididikan terakir SMA (Sekolah mengambil oksigen dari dalam paru-
Menengah Atas). Hipson (2016) paru. Darah yang mengandung
menyatakan ibu yang memiliki oksigen memasuki jantung dan
pendidikan rendah lebih besar kemudian dipompakan ke seluruh
beresiko mengalami kejadian bagian tubuh melalui pembuluh
hipertensi dibandingkan dengan ibu darah yang disebut arteri. Jaringan
yang memiliki pendidikan tinggi. ini mengalirkan darah ke sel tubuh
Karena jika ibu memiliki pendidikan dan menghantarkan oksigen untuk
tinggi maka pengetahuan tentang menghasilkan energi yang
kehamilan dan perawatan sudah luas dibutuhkan demi kelangsungan
sehingga bisa mencegah secara dini hidup. Kemudian darah yang sudah
agar tidak terjadi eklampsia selama tidak beroksigen kembali ke jantung
kehamilannya dibanding dengan ibu melalui pembuluh darah vena, dan di
yang memiliki pendidikan rendah. pompa kembali ke paru-paru untuk
Faktor stress juga mempengaruhi mengambil oksigen lagi. (Beevers,
ketiga partisipan. Hasil penelitian 2002
sesuai dengan Walyani dan Rukiyah
(2010) menyebutkan salah satu KESIMPULAN
penyebab tekanan darah pada ibu
Dari Hasil Slow Stroke Back asuhan yang diberikan tidak hanya
Massage Yang Telah Dilakukan asuhan yang bersifat farmakologi,
Pada Ketiga Partisipan Terdapat tetapi juga diberikan asuhan dengan
Penuruanan Pada Tekanan Darah. pendekatan non farmakologi seperti
Hal Ini Juga Dipengaruhi Oleh slow stroke back massage.
Beberapa Faktor Seperti Umur, DAFTAR PUSTAKA
Paritas, Pendidikan Dan Stress. Saat Afrila, Nopri. (2015). Efektifitas
Dilakukan Pemijatan Partisipan Juga kombinasi terapi slow stroke back
massage dan akupresur terhadap
Merasa Lebih Relax Dan Lebih penurunan tekanan darah pada
Nyaman Setelah Dilakukan penderita hipertensi. The Indonesian
Journal of Medical Science, Vol 2
Pemijatan. Secara Garis Besar Slow No 1. (Online)
Stroke Back Massage Efektif Untuk https://jom.unri.ac.id/index.php/JOM
PSIK
Menurunkan Tekanan Darah Pada
Ibu Nifas Dengan Hipertensi Melalui Ardiansyah, M. (2012). Keperawatan

Penanganan Faktor-Faktor Penyebab medikal bedah. Yogjakarta:DIVA

Hipertensi Press

Berdasarkan hasil penelitian, Bakri, S., Lawrence, G.S., 2008.


Genetika Hipertensi. Dalam: Lubis,
peneliti menyampaikan saran kepada H.R., dkk., eds. 2008. Hipertensi dan
ibu nifas disarankan untuk Ginjal: Dalam Rangka Purna Bakti
Prof. Dr. Harun Rasyid Lubis,
meningkatkan informasi dan Sp.PD-KGH. Medan: USU Press,
penetahuan mengenai slow stroke 19-31.

back massage untuk menurunkan Bambang Trisnowiyanto, 2012.


Instrumen Pemeriksaan Fisioterapi
hipertensi pada ibu nifas serta dapat dan Penelitian Kesehatan.
menerapkan asuhan tersebut baik Yogyakarta : Nuha Medika
untuk sendiri maupun keluarga.Saran Bare & Smeltzer.2002.Buku Ajar
Keperawatan Medikal Bedah
juga disampaikan Bidan untuk
Brunner & Suddart (Alih bahasa
meningkatkan kualitas layanan Agung Waluyo) Edisi 8 vol.3. Jakarta
:EGC
kesehatan ibu, melalui slow stroke
back massage untuk menurunkan Beevers. 2002. Tekanan Darah.
Jakarta : Dian Rakyat. Hal 17-18, 22-
hipertensi pada ibu nifas, sehingga 25, 35, 37, 80-81, 84.
Bobak, et.al (2005). Buku ajar Junaedi, E., Yulianti, S., & Rinata M.
G. (2013). Hipertensi kandas berkat
keperawatan maternitas. Edisi 4.
herbal.Jakarta: Media.
Jakarta: EGC.
Kemenkes RI. (2015) . Provil
Kesehatan Indonesia.
Chua, C. Y. & Bakris, G. L., 2005,
http://www.depkes.go.id/resources/d
Management and Treatment
ownload/pusdatin/profil-kesehatan-
Guideline dalam Hypertension
indonesia/profil-kesehatan-
Principiles and Practise, USA,
Indonesia-2015.pdf
Tailor & Francis Grouf.
Kementrian Kesehatan Republik
Dinkes Prov Jawa Tenggah. 2016.
Indonesia. (2018) peran rumah sakit
Provil Kesehatan Provinsi Jawa
dalam rangka menurunkan AKI dan
Tenggah.
AKB
http://www.depkes.go.id/resources/d
https://bulelengkab.go.id/assets/insta
ownload/profil/PROFIL_KES_PRO
nsikab/101/bankdata/paparan-dirjen-
VINSI_2016/13_Jateng_2016.pdf
kesmas-utk-kars-53.pdf
Ellis SM, Flower C. (2006) The
Kodrat, L. (2010). Dahsyatnya ASI &
WHO Manual of Diagnostic Imaging
Laktasi Untuk Kecerdasaan Buah
: Radiographic Anatomy and
Hati Anda. Yogyakarta: Media Baca.
Interpretation of the Chest and
Pulmonary System. WHO and ISR. Kozier,B.,Glenora Erb, Audrey
Berman dan Shirlee J.Snyder.
Gunawan, Sulistia Gan. Setiabudy,
(2010). Buku Ajar Fundamental
Rianto. Nafrialdi. Elysabeth. 2007.
Keperawatan. Jakarta :EGC
Farmakologi dan Terapi Edisi 5.
Jakarta: FKUI Kozier, b., & Erb, G. et al. (2009).
Buku ajar praktik keperawatan
Gray, H.H., Dawkins, K.D., Morgan,
klinis. Kozier Erb (5 ed.). Jakarta:
J.M., dan Simpson, I.A. Kardiologi :
EGC
Lecture Notes edisi 4. Jakarta :
Penerbit Erlangga ; 2005 Linquist, R, Snyder, M, Tracy, M. F.
(2014). Complementary &
Hamidie, Ronald. 2012.Anatomi
Alternative Therapies in Nursing.
Jantung Manusia. Universitas
Edition 7th. New York : Springer
Pendidikan Indonesia.Availablefrom
Publishing Company
:http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/J
UR._PEND._KESEHATAN_&_RE Manuaba, I. B. G. 2010. Ilmu
KREASI/PRODI._KEPERAWATA Kebidanan, Penyakit Kandungan,
N/197011022000121HAMIDIE_RO dan KB edisi 2. Jakarta : Yayasan
NALD_DANIEL_RAY/Bahan_Kuli Bina Pustaka
ah/ANATOMI_JANTUNG_MANU
SIA.pdf Martalina, Dewi. (2012). Asuhan
Kebidanan Nifas dan Menyusui.
Yogyakarta : Pustaka Belajar
Moniaga, Victor. (2013). Pengaruh mesures following massage therapy:
Senam Bugar Lansia Terhadap a review of literature. Hindawi
Tekanan Darah Penderita Hipertensi publising corporation: evidence-
di BPLU Senja Cerah Paniki Bawah. based complementary and alternative
Jurnal e-Biomedik (eBM), Volume 1, medicine. (Online),
Nomor 2, Juli 2013, hlm. 785-789. http://hindawi.com/journals/ecam/20
10/292069/abs/
Moraska, A. N., et al. (2010).
Physiological adjustments to stress

Anda mungkin juga menyukai