M
M
Pengertian Naratologi
B. Struktur Naratif
1. Urutan Naratif (order) terbagi atas beberapa macam yaitu. Akroni dan anakroni.
Anakroni terbagi atas dua jenis yaitu prolepsis dan analepsis.
2. Durasi Naratif (duration) terbagai atas beberapa macam yaitu. Jeda, adegan,
ringkasan dan elipsis.
4. Modus Naratif (mood) terbagi atas fokalisasi. Fokalisasi terbagi atas tiga bagian
yaitu. Fokalisasi nol, fokalisasi internal, dan fokalisasi eksternal.
5. Suara Naratif (voice) terbagai atas tiga bagian yaitu. (a) waktu menceritakan.
Waktu menceritakan terbagai atas empat bagian yaitu masa lampau, prediktif,
masa kini, dan gabungan. (b) person. Person terbagi atas dua bagian yaitu
heterodiegetik dan homodiegetik. (c) tingatan naratif. Tingkatan naratif terbagi
atas empat bagian yaitu intradiegetik, ekstradiegetik, hipodiegetik, dan
metadiegetik.
Pada prinsipnya, semua karya sastra yang berbentuk naratif dapat dikaji
atau dianalisis dengan menggunakan teori naratologi. Setelah menetapkan karya
yang menjadi objek material, membacanya secara utuh, selanjutnya dianalisis.
Untuk kepentingan analisis data, Didipu (2017:87) menyarankan dua tahap
analisis data dengan teoari Genette, yaitu analisis persial dan analisis integral.
Analisis persial dilakukan dengan mengidentifikasi setiap unsure naratif secara
terpisah yang terdiri atas urutan naratif (order), durasi naratif (duration), frekuensi
naratif (frequency) modus naratif (mood), dan suara naratif (voice). Setelah
analisis persial pada masing-masing unsure, analisis diarahkan pada keterjalinan
unsure-unsur naratif tersebut secara integral. Analisis integral ini di maksudkan
untuk mendapatkan makna keseluruhan dari struktur naratif novel etnografis.
Pengkajian pada cerita fabel jerapah si leher panjang menggunakan teori Gerard
Genette.
1. order
Urutan naratif (order) mengacu pada hubungan antara urutan kejadian dalam
cerita dan pengaturannya dalam cerita
Tahap penceritaan fabel jerapah si leher panjang di mulai pada tahap pengenalan
tokoh. Pertama cerita dalam fabel jerapah si leher panjang, dibuka dengan
penyebutan tokoh-tokoh yang terdapat dalam cerita. Disebutkan ada seluruh
hewan yang hidup bersama-sama dalam hutan. Tokoh yang dikenalkan lebih
lanjut adalah monyet, kuda putih, dan jerapah. Monyet dan kuda putih dikenalkan
sebagai dua sahabat yang saling melengkapi, jerapah dikenalkan sebagai tokoh
yang baik hati dan juga ingin bersahabat dengan monyet dan kuda. Jerapah juga di
perkenalkan suka membantu penghuni hutan dan membutuhkan kelebihannya
memiliki leher yang panjang. Selanjutnya tahap penceritaan beralih ke
pemunculan masalah. Masalah mulai muncul ketika hutan tempat tinggal para
harimau sudah mulai rusak akibat pembukaan lahan untuk kepentingan industry.
Para harimau ha rus berpindah hutan untuk bertahan hidup. Tempat pindah paling
memungkinkan untuk di tempati jerapah dan kawan-kawannya. Selanjutnya tahap
penceritaan beralih ke masalah mulai meninggi. Masalah mulai meninggi ketika
harimau dan kawan-kawannya masuk ke hutan dan dihuni oleh jerapah dan
kawan-kawan. Harimau mulai bertindak semena-mena dan berencana menghabisi
siapa saja yang mengahalangi tujuannya. Selanjutnya tahap penceritaan beralih ke
puncak masalah. Puncak masalah dimulai pada saat ketika harimau sebagai raja
hutan yang baru bertindak semena-mena dan menjadikan seluruh penghuni hutan
sebagai pekerja dan budak bahkan tidak sedikit penghuni hutan yang dikurung dan
di siksa karena menentang perintah harimau. Selanjutnya tahap penceritaan
beralih ke penyelesaian masalah. Masalah mulai mereda ketika jerapah mampu
menology putra raja harimau yang terjebak di dalam lubang pasukan raja harimau
tidak mampu menology putra mahkota. Selanjutnya tahap penceritaan berakhir.
Akhir ceritanya, jerapah yang mampu menology anak raja harimau meminta
kepada raja untuk membebaskan teman-temannya. Jerapah kasihan kepada teman-
temannya yang tersiksa dan terkurung. Raja harimau juga sadar. Dia kemudia
menjadi raja yang baik dan bersahabat dengan seluruh penghui hutan.
Gerard Genette membagi durasi atas beberapa bagian yang pertama jeda, adegan,
ringkasan, dan ellipsis.
Semua tampak indah dan bersahabat. Sampai pada suatu ketika keluarga
harimau berpindah ke hutan itu dan membawa bencana bagi kehidupan hutan.
Harimau-harimau itu mengetahui bahwa hutan tersebut menghasilkan banyak
makan dan hutan tersebut bisa dijadikan tempat yang nyaman untuk di tinggali
karena bebas dari polusi. Hutan yang mereka tempati dulu telah rusak oleh
manusia untuk membuka lahan industri. “mari kita bergegas ke sana dan temukan
tempat yang nyaman untuk di huni. Bila perlu habisi mereka yang mencoba
menghalangi langkah kita. Kita adalah binatang yang terkuat di hutan manapun
GRR..” kata si raja hutan dengan buasnya.
Semua tampak indah dan bersahabat. Sampai pada suatu ketika keluarga
harimau berpindah ke hutan itu dan membawa bencana bagi kehidupan hutan.
Harimau-harimau itu mengetahui bahwa hutan tersebut menghasilkan banyak
makan dan hutan tersebut bisa dijadikan tempat yang nyaman untuk di tinggali
karena bebas dari polusi. Hutan yang mereka tempati dulu telah rusak oleh
manusia untuk membuka lahan industri. “mari kita bergegas ke sana dan temukan
tempat yang nyaman untuk di huni. Bila perlu habisi mereka yang mencoba
menghalangi langkah kita. Kita adalah binatang yang terkuat di hutan manapun
GRR..” kata si raja hutan dengan buasnya.
Suatu ketika anak si raja hutan itu berjalan-jalan disekitar hutan. Cuaca
saat itu sangat cerah. Ia menginjak lubang dan membawanya terguling-guling ke
bawah jurang. Ia berteriak minta bantuan dari siapa saja yang mendengar
teriakannya. “tolong…!!! Tolong…!!!! Tolong…!!! Aku…!!! Teriak anak hutan
itu dengan lemah. Lalu munculah seekor harimau lainnya untuk menolognya
namun apalah daya tangan tak sampai. Ia tak bisa membantunya dengan tangan
sendiri. Ia bergegas ke istana raja hutan untuk member tahu kabar buruk itu.
Segera setelah si raja hutan mendengar kabar itu ia langsung berlari sekencang-
kencangnya tak tega memikirkan apa yang sedang di alami anak tunggalnya.
Namun begitu sampai disana tampak jerapah bersama anaknya. Ternyata si
jerapah yang menolognya dari jurang tersebut dengan leher yang panjang.
Mendengar hal itu, si raja hutan lalu menyadarinya dan berterimakasih
kepadanya. Sebagai hadiah si raja hutan memberikan satu permintaan yang akan
di kabulkannya. Apa saja yang ia minta setelah berfikir matang-matang si jerapah
akhirnya mengungkapkan permintaannya. “aku ingin engkau lepaskan sahabat-
sahabatku yang engkau tawan. Aku tak tega melihat mereka tersiksa. “kata si
jerapah.”
a. Pada awal tahap penceritaan. “pada awalnya kehidupan di hutan ini baik
adanya. Semua sangat bersahabat dekat baik dengan jerapah, kuda, burung, tikus,
monyet, tupai, kelinci ayam dan penghuni hutan lainnya. Baik besar maupun kecil
baik sejenis maupun yang tidak, baik yang buruk rupa dan yang tidak, semuanya
berteman tanpa terkecuali. Mereka saling membantu, Saling menolog dan saling
berbagai mereka lebih mengutamakan kebersamaan dan persudaraan di banding
harus menunjukan kesombongan terhadap apa yang mereka miliki. “
b. pada awal tahap penceritaan. “Semua tampak indah dan bersahabat. Sampai
pada suatu ketika keluarga harimau berpindah ke hutan itu dan membawa bencana
bagi kehidupan hutan. Harimau-harimau itu mengetahui bahwa hutan tersebut
menghasilkan banyak makan dan hutan tersebut bisa dijadikan tempat yang
nyaman untuk di tinggali karena bebas dari polusi. Hutan yang mereka tempati
dulu telah rusak oleh manusia untuk membuka lahan industri. “mari kita bergegas
ke sana dan temukan tempat yang nyaman untuk di huni. Bila perlu habisi mereka
yang mencoba menghalangi langkah kita. Kita adalah binatang yang terkuat di
hutan manapun GRR..” kata si raja hutan dengan buasnya.”
a. fokalisasi internal
a. waktu menceritakan adalah pada masa kini. Hal ini dibuktikan karena fabel
jerapah si leher panjang adalah fabel modern.