DI SUSUN OLEH :
Nama : KHOFIFAH
NIM : AK1018023
Kelompok / Shift :1/2
Air merupakan sumber daya yang paling penting dalam kehidupan manusia
maupun makhluk hidup lainnya. Meningkatnya jumlah penduduk dan kegiatan
pembangunan telah mengakibatkan kebutuhan air meningkat tajam. Di lain pihak,
ketersediaan air dirasa semakin terbatas bahkan di beberapa tempat sudah terjadi
kekeringan. Hal itu semua terjadi sebagai akibat dari kualitas lingkungan hidup yang
menurun, seperti pencemaran, penggundulan hutan, berubahna tata guna lahan, dan
lain-lain.
Sumber-sumber air yang ada di bumi antara lain adalah air atmosfer, air
permukaan, air laut dan air tanah. Air merupakan suatu sarana utama dalam
meningkatkan derajat kesehatan. Jika kandungan bahan-bahan dalam air tersebut tidak
mengganggu kesehatan, air dianggap bersih dan layak untuk diminum, air dikatakan
tercemar jika terdapat gangguan terhadap kualitas air sehingga air tersebut tidak dapat
digunakan untuk tujuan penggunaana. Pencemaran air dapat terjadi karena masukna
makhluk hidup, zat dan energi terdalam air oleh kegiatan manusai. Keadaan itu dapat
menurunkan kualitas air sampai ketingkat tertentu dan membuat air tidak berfungsi lagi
sebagaimana mestina.
B. Blangko
Sebelum di titrasi.
sebelum titrasi
Fk = 50/10
=5
NV AgNO3 = N x V NaCL
𝑁 𝑥 𝑉 𝑁𝑎𝐶𝐿
N AgNO3 = 𝑉 𝐴𝑔𝑁𝑂3
0,1 𝑁 𝑥 5𝑚𝑙
= 1,75 𝑚𝑙
= 0,28 N
( 𝑉𝑡𝑖𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙−𝑉𝑡𝑖𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑏𝑙𝑎𝑛𝑘𝑜)𝑥 𝑁 𝐴𝑔𝑁𝑂3 𝑥 35,45 𝑥 1000 𝑥 𝑓𝑘
Mg/L CL = 𝑚𝑙 𝑠𝑚𝑝𝑒𝑙
( 0,5−0,4)𝑥 0,28 𝑥 35,45 𝑥 1000 𝑥 5
= 50
0,1 𝑥 0,28 𝑥 35,45 𝑥 1000 𝑥 5
= 50
4963
= 50
= 99,26 mg/l
Pembahasan :
Pada praktikum kali ini yaitu uji klorida dalam air sumur pada air sumur di
Banjarbaru dengan menggunakan titrasi argentometri metode mohr. Metode mohr
merupakan titrasi yang menggunakan reagen AgNO3 sebagai titran. Dalam suasana
netral atau dalam larutan basa lemah, ion khlorida diendapkan dengan AgNO3 menjadi
AgCl. Pada praktikum kali ini perlu dilakukan beberapa tahap yang pertama, tahap
mentitrasi larutan sebagai standar. Kemudian tahap kedua mentitrasi larutan sebagai
larutan blanko. Setelah itu tahap ketiga, tahap mentitrasi larutan sampel Air sumur
Banjarbaru. Hasil dari titrasi tersebut mengahasilkan titik akhir masing-masing dengan
warna merah bata yang terdapat endapan serta masing-masing mempunyai volume
titrasi yang berbeda dan pada titrasi standarisasi terdapat endapan putih setelah
dilakukan titrasi. Sehingga hasil tersebut merupakan dibawah dari kadar maksimum
klorida yang seharusnya. Jadi air sumur yang kami jadikan sampel yaitu air sumur
Banjarbaru tidak memiliki kadar klorida yang sangat tinggi. Kadar klorida menurut
PERMENKES RI yaitu :
Kadar maksimum
Parameter Teknik
Air Air Bersih
Pengujian
Minum
Klorida 250 mg/L 600 mg/L Titrasi
Argentometri
Dari kadar diatas apabila hasil diatas ambang batas atau diatas dari
ketetapan maksimum dari PERMENKES. Maka air tersebut tidak baik untuk
dikonsumsi atau dipergunakan untuk kegiatan lain. Terkecuali air tersebut harus
dilakukan pengolahan terlebih dahulu.
Kesimpulan :
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa air sumur
banjarbaru setelah dilakukannya pengujian klorida didapatkan hasil 99,26 mg/l dan
hasil tersebut dapat dikatakan normal atau aman untuk dikonsumsi.
DAFTAR PUSTAKA
Bintaro.2008.Analisis Kesadahan Air.Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar.
Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Daud, Anwar. 2007. Aspek Kesehatan Penyediaan Air Bersih. CV.Healthy &
Sanitation : Makassar.
Miftbahuddin,2010. Pengaruh Kadar Kesadahan Air dengan Metode Titrasi EDTA.
Klaten : Satker PBIAT Janti.