Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRATIKUM ANALISA MAKANAN DAN MINUMAN

UJI KALSIUM

Oleh :

Nama : KHOFIFAH
NIM : AK1018023
Kelas : 4A
Kelompok/Shift : 1/1

YAYASAN BORNEO LESTARI


AKADEMI ANALIS KESEHATAN BORNEO LESTARI
D-III TENAGA LABORATORIUM MEDIK
BANJARBARU
2020
Judul : Uji Kalsium
Hari,Tanggal : Rabu, 11 Maret 2020
Tujuan : untuk mengetahui kadar kalsium di dalam sampel minuman
Dasar Teori :
Susu adalah cairan yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar susu (mammae), baik dari
binatang maupun dari buah dada seorang ibu. Air susu ibu biasa dikenal dengan ASI sedangkan
susu hewan atau susu tiruan sebagai pengganti susu ibu disebut Pengganti Air Susu Ibu atau
PASI pada umumnya adalah air susu dari berbagai binatang ternak, misalnya sapi, kerbau,
kambing, dan ada pula yang mempergunakan air susu unta atau kuda.
Salah satu metode analisis kandungan susu adalah analisis kandungan kalsium dan
magnesium dengan kompleksometri. Titrasi kompleksometri atau kelatometri adalah suatu jenis
titrasi dimana terjadi reaksi pembentukan kompleks antara titran dan titrat. Senyawa kompleks
dapat didefinisikan sebagai senyawa yang terbentuk antara dua senyawa kimia dengan
mekanisme donor-akseptor, atau asam-basa menurut lewis. Setiap atom atau ion non-metal, baik
bebas maupun terikat pada molekul yang netral atau berbentuk ion, dapat bertindak sebagai
donor asal dapat memberikan pasangan electron. Sedangkan senyawa-senyawa yang bertindak
sebagai akseptor adalah atom yang menerima atau yang bersama-sama mengikat pasangan
electron tersebut dan biasanya adalah atom logam atau atom yang netral (Mustofa dan Mursyidi,
1982)
Prinsip dari titrasi kompleksometri adalah pembentukkan ikatan antara ligand dengan ion
logam dan ligand dengan indicator. Suatu senyawa titran harus lebih kuat mengikat ion logam
dibanding indikatornya. Dalam hal ini, EDTA memiliki kekuatan mengikat logam yang lebih
stabil daripada indicator, sehingga saat penetasan titran EDTA, logam yang awalnya berikatan
dengan indicator (dan membentuk senyawa kompleks yang warnanya berbeda dari warna dasar
indicator) akan lepas dan kemudian berikatan dengan EDTA. Saat logam tepat habis, penetasan
EDTA selanjutnya tidak akan mengikat logam lagi sehingga warna larutan menjadi warna dasar
dari indicator.
Alat dan Bahan :
Alat :
1. Beaker Glass 50 ml
2. Beaker Glass 250 ml
3. Mortar Stamper
4. Pipet Volume 5 ml
5. Pipet Volume 10 ml
6. Gelas Arloji
7. Sendok
8. Gelas Ukur 100 ml
9. Batang Pengaduk
10. Buret + Statif
11. Ball Pipet
Bahan :
1. Sampel kopi susu Ganbai
2. Indikator EBT
3. Amoniak 10 ml
4. EDTA 5 gram
Cara Kerja :
Cara Kerja Buffer Ph amoniak
1. 10 ml amoniak + 40 ml aquadest
Cara Kerja Sampel :
1. Hitung volume total sampel
2. Pipet 5 ml sampel dan pipet 45 ml aquadest ke dalam erlenmeyer
3. Tambahkan 2 ml buffer ph amoniak
4. Tambahkan secukupnya EBT
5. Kemudian titrasi dengan EDTA sampai berubah warna menjadi biru
6. Catat volume titrasi
Hasil :

Sesudah ditambahkan indicator EBT Sesudah dititrasi dengan EDTA berubah


warna menjadi hijau

M x V titrasi x 40,08 x faktor pengenceran x 100


Kadar kalsium( Mg/100 ml) =
Vsampel
50
0,1 M x 1,5 ml x 40,08 x x 100
= 10
5 0 ml
= 60,12 mg/100ml
Berat kalsium dalam sampel = 60,12mg/100ml x 10 ml = 6,012 mg
Volume titrasi = volume awal – volume akhir
= 4,5 ml – 3 ml
= 1,5 ml
Volume total 50
Faktor Pengenceran = =
Volume dipipet 10
volume kemasan
Kalsium dalam 1 kemasan = x berat kalsium
volume sampel
250 ml
= x 6,012 mg
10 ml
= 150,3 mg
1000
Banyaknya diminum = = 6,6 cup
150,3
Kalsium laki-laki / perempuan 19-50 tahun 1000 mg

Pembahasan :
Pratikum ini bertujuan untuk menganalisis kandungan kalsium dalam makanan atau
minuman yang mengandung susu. Sampel yang digunakan adalah minuman kopi susu ganbai.
Titrasi kompleksometri yaitu titrasi berdasarkan pembentukan senyawa kompleks (ion kompleks
atau garam yang sukar mengion). Kompleksometri merupakan jenis titrasi dimana titran dan
titrat saling mengompleks, membentuk hasil berupa kompleks. Titrasi kompleksometri juga
dikenan sebagai reaksi yang meliputi reaksi pembentukan ion-ion kompleks ataupun
pembentukan molekul netral yang terdisosiasi dalam larutan.

Kesimpulan :

Berdasarkan pratikum yang telah dilakukan dapat di simpulkan bahwa kadar kalsium
dalam sampel kopi susu ganbai adalah 150,3 mg ,sedangkan untuk kecukupan kalsium laki-laki
atau perempuan sebanyak 1. 000 mg.
DAFTAR PUSTAKA

Mustofa, Achmad dan Achamd Mursyidi. 1982. Volumetri dan Gravimetri. Fakultas Farmasi
UGM, Yogyakarta

Lehninger, A. H. 1995. Dasar-Dasar Biokimia. Erlangga. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai