Latar Belakang
Balantidiasis merupakan penyakit yang disebabkan oleh Balantidium coli. Balantidium
coli merupakan suatu protozoa yang masuk dalam filum Ciliophora, klas Kinetofragminophorea,
ordo Trichostomatida, famili Balantidiae. Memiliki dua stadium yaitu trofozoit dan kista.
Merupakan protozoa besar, habitatnya pada usus besar dan yang biasa menjadi hospes adalah
babi dan manusia.
Balantidium coli merupakan satu-satunya Ciliata parasitize diketahui manusia. Ciliates
mewakili filum protozoa yang ditandai, setidaknya satu tahap pengembangan, oleh organel
ciliary sederhana atau senyawa pada permukaan membran mereka yang digunakan untuk
bergerak. Ciliates memiliki 2 inti (satu macronucleus dan satu mikronukleus) dan berkembang
biak dengan pembelahan biner melintang, konjugasi, autogamy, dan cytogamy.
Balantidium coli memiliki 2 vakuola kontraktil. Meskipun vakuola kontraktil yang umum
untuk ciliates, mereka jarang terjadi di protozoa parasit, yang menunjukkan bahwa Balantidium
coli memiliki kapasitas osmoregulatory unik.
Terdapat paling banyak di daerah yang beriklim panas. Pada manusia frekuensinya
rendah, sekitar 0,77 % (Belding,1952), pada babi (63-91%) menurut Young, pada tahun 1950.
Ada dua spesies yang berbeda, yaitu Balantidium coli, yang dapat ditularkan dari babi pada
manusia dan Balantidium suiis yang tidak dapat ditularkan pada manusia. Sumber utama yaitu
pada manusia yang menderita penyakit. Infeksi dapat timbul dan meningkat pada manusia yang
sering berhubungan dengan babi seperti peternak babi, pekerja di rumah-rumah pemotongan
hewan yang biasanya memotong hewan terutama babi memiliki sanitasi yang buruk, dan tempat-
tempat yang padat seperti di penjara, rumah sakit jiwa, asrama ,dll.
Di Amerika Serikat, B. coli memiliki distribusi yang luas dengan perkiraan prevalensinya
1%. Di Papua Nugini infeksi meningkat 28% berdasarkan kultur yang dilakukan pada babi.
Epidemi dapat timbul pada pasien di RS Jiwa di Amerika Serikat. Balantidium coli juga telah
dilaporkan banyak pada masyarakat yang memelihara babi.
Diagnosis dari Balantidiasis bisa menjadi proses rumit, sebagian karena gejala terkait
mungkin atau tidak hadir. Namun, dari diagnosa Balantidiasis dapat dipertimbangkan
bila pasien diare telah digabungkan dengan kemungkinan sejarah sekarang terpapar
amebiasis melalui perjalanan, kontak dengan orang terinfeksi, atau anal intercourse.
Selain itu, dari diagnosa Balantidiasis dapat dibuat oleh pemeriksaan mikroskopis dari
sampel kotoran atau jaringan.
DAFTAR PUSTAKA
Ambili Ramachandran h i g,. "Morfologi." The Parasit: Balantidium coli Penyakit: Balantidiasis.
23 Mei 2003. Stanford University. 7 Desember 2009