Etika juga dapat dipergunakan sebagai tolok ukur kepribadian seseorang. Etika
dapat dibentuk melalui berbagai cara, antara lain dengan pergaulan, pendidikan,
lingkungan dan kebiasaan.
Yang harus diperhatikan dalam etika pergaulan baik dengan orang sebaya, dibawah
maupun yang diatas kita baik disisi sosial maupun usia adalah prinsip saling
menghormati. Dengan etika yang baik dapat dipastikan bahwa seseorang akan
dapat diterima dengan baik dalam pergaulan sehari-hari
1. Di Sekolah
Dalam berinteraksi/hubungan timbal balik dengan seluruh personal (Kepala
Sekolah, Guru, Tenaga Administrasi/TU, Pesuruh Sekolah, Teman dan lain
sebagainya.
2. Di Masyarakat
3. Di Rumah
Dalam berinteraksi/hubungan timbal balik dengan anggota keluarga, baik orang tua
maupun saudara.
1. Dalam berbicara
2. Dalam berkenalan
3. Dalam menelpon
5. Dalam bertamu
1. Beritahu lebih dahulu untuk mendapat kepastian apakah tuan rumah ada di
tempat dan bersedia dikunjungi.
2. Tepat waktu untuk memberikan kesan yang baik pada tuan rumah dan
menghargai waktu tuan rumah
3. Masuk, bila sudah dipersilahkan. Bila pintu tidak terkunci, jangan sembarangan
masuk. Bila pintu terkunci ketuklah atau bunyikan bel dan bersabar.
4. Ucapkan salam. Sebagai penghormatan kepada tuan rumah dan tanda bahwa
anda telah datang. Demikian juga pada saat hendak pamit.
5. Ingat waktu. Walaupun tuan rumah sangat ramah dan kelihatannya senang atas
kunjungan anda.
6. Jangan memegang barang. Sebelum mendapatkan ijin dari tuan rumah pujilah
tentang barangnya.
7. Jangan merokok bila belum dipersilakan.
8. Jaga sikap dan omongan. Jangan sekali-kali mengkritik interior rumahnya,
seberantakan apapun.
9. Situasi rumah. Bila situasi rumah sedang kurang enak atau membutuhkan
perhatian tuan rumah, sebaiknya segera pamit.
10. Jika ada tamu lain. Perkenalkan diri anda pada tamu yang datang lebih dahulu.
6. Dalam berpakaian
Dalam etika pergaulan penampilan seseorang dapat memberikan kesan yang baik
atau sebaliknya. Penampilan yang menarik dan memikat merupakan modal untuk
dapat meraih sukses dalam pergaulan. Penampilan yang menarik dan memikat
dapat diperoleh dangan cara :
Dan dalam etika berpakaian pun kita harus mengenal karakteristik tubuhkita ,
berikut ini saya mencontohkan beberapa hal dalam etika berpakain :
3. Warna kulit terang akan lebih menarik mempergunakan busana yang berwarna
gelap
4. Bagi wanita, perpaduan motif dan warna busana baik kebaya/ blus, kain
panjang/ rok dan selendang/pasmina disesuaikan. Busana bermotif dipadu
dengan setelan senada.
5. Bagi pria, warna kemeja diusahakan serasi dengan warna jas dan dasi. Kemeja
motif kotak-kotak tidak disarankan dipadu dengan jas pada acara resmi.
Pemakaian dasi disesuaikan dengan warna kemeja daripada warna jasnya.
6. Pada setelan jas maupun kemeja berdasi disarankan tidak menyelipkan pin atau
benda lain yang membuat saku menggelembung (kacamata, handphone dll).
6. Pada pemakaian dasi pangkalnya harus berakhir pada gesper ikat pinggang yang
dipakai. Dasi kupu-kupu hanya untuk pakaian dan acara tertentu.
6. Untuk acara resmi pakai sepatu warna hitam dan kaos kaki disesuaikan dengan
warna jas atau warna hitam. Hindari sepatu dengan sol karet atau warna lain
1. Disukai banyak orang, dihargai dan dinilai sebagai orang yang menyenangkan
dalam pergaulan.
2. Dianggap sebagai orang yang patut mendapatkan kepercayaan dan
penghargaan.
3. Biasanya adalah orang yang suka melakukan kebaikan dan menjauhi kejahatan,
suka menolong dan memberi perhatian terhadap kepentingan orang lain.
4. Yang sanggup mengasihi orang lain, walaupun orang itu telah menyakiti
hatinya, dan mau mengampuni kesalahan orang lain.
5. Tidak pernah lari dari tanggung jawab dan konsekuen dalam bertindak.
Masa remaja merupakan masa yang sangat kritis, masa untuk melepaskan
ketergantungan terhadap orang tua dan berusaha mencapai kemandirian sehingga
dapat diterima dan diakui sebagai orang dewasa. keberhasilan para remaja melalui
masa transisi sangat dipengaruhi oleh faktor biologis(faktor fisik),
kognitif(kecerdasan intelektual), psikologis(faktor mental), maupun faktor
lingkungan. Dalam kesehariannya,remaja tidak lepas dari pergaulan dengan remaja
lain. remaja dituntut memiliki keterampilan sosial (social skill) untuk dapat
menyesuaikan diri dengan kehidupan sehari-hari. keterampilan-keterampilan
tersebut meliputi kemampuan berkomunikasi, menjalin hubungan dengan orang
lain, mendengarkan pendapat/ keluhan dari orang lain, memberi / menerima umpan
balik, memberi/ menerima kritik, bertindak sesuai norma dan aturan yang berlaku,
dan lain-lain.
A. Prinsip-prinsip etika pergaulan remaja
Selalu tertib dan disiplin dalam melakukan setiap aktivitas. Disiplin waktu biar
nggak keteteran.
3. Kesopanan
Senantiasa menjaga sopan santun, baik dengan teman sebaya atau orang tua dan
juga guru dimanapaun dan kapanpun.
4. Kesederhanaan
Bersikaplah sederhana .
5. Kejujuran
Jujur akan membawa kita ke dalam kebenaran. Bersikap jujurlah walau itu pahit.
6. Keadilan
7. Cinta Kasih
Saling mencintai dan menyayangi teman kita agar terhindar dari permusuhan.
1. Kondisi fisik
2. Kebebasan Emosional
3. Interaksi sosial.
4. Pengetahuan terhadap kemampuan diri
5. Penguasaan diri terhadap nilai-nilai moral dan agama
c. Prinsip dasar pergaulan yang sehat
Pergaulan yang sehat adalah pergaulan yang tidak terjebak dalam dua kutub yang
ekstrem, yaitu terlalu sensitive (menutup diri) atau terlalu bebas. Semestinya lebih
di tekankan kepada hal-hal positif, seperti untuk mempertegas eksistensi diri atau
guna menjalin persaudaraan serta menambah wawasan.
dan merasa paling benar. Seperti kita ketahui bersama bahwa setiap manusia pasti
akan membutuhkan manusia lain. Keadaan ini harus kita sadari betul, supaya kita
tidak menjadi manusia paling egois
Hubungan yang baik adalah hubungan yang saling menguntungkan. Saya yakin
anda tidak suka di rugikan demikian sebaliknya orang lain juga tidak suka kita
rugikan. Dari itulah salah satu dasar pergaulan sehat yang lain adalah simbiosis
mutualisme. Jangan sampai kita berpikir untuk merugikan orang lain
Satu kata yang selalu saya ingat jika kita ingin di harga dan di hormati orang lain,
maka kita harus lebih dulu bisa menghargai dan menghormati orang lain.
Mengahargai dan menghormati orang lain ini bisa di lakukan dengan banyak hal
seperti menghargai dan menghormati pendapat orang lain, menghargai dan
menghormati cara beribadah orang lain, menghargai dan menghormati adat istiadat
orang lain, menghargai dan menghormati cara berpikir orang lain dan sebagainya.
Agama menapun jelas melarang seseorang untuk berprasangka buruk kepada orang
lain. Karena prasangka buruk hanya akan mendatangkan masalah dan permusuhan
antara kita dengan orang lain.
Manusia di lahirkan dengan berbagai macam perbedaan, baik itu dari segi fisik,
psikologis, ras, suku, budaya dan lain-lain. Setiap manusia itu memiliki keunikan
tersendiri, karena hal inilah kita harus memahami perbedaan tersebut.
Orang bijak berkata teman yang baik adalah teman yang selalu mengajak ke jalan
yang baik dan mencegah ke jalan yang tidak baik. Ini juga salah satu prinsip
pergaulan yang sehat. Dengan saling memberikan nasehat, kita secara tidak
langsung, menjalin hubungan yang lebih sehat bukan hanya untuk dunia saja, tapi
juga untuk akhirat kelak.
Kesimpulan 1:
1. Etika pergaulan adalah sopan santun atau tata krama dalam pergaulan yang
sesuai dengan situasi dan keadaan serta tidak melanggar norma-norma yang
berlaku baik norma agama, kesopanan, adat, hukum dan lain-lain.
2. Cara yang baik bersikap dalam pergaulan adalah bagaimana seseorang tersebut
mengutamakan perilaku yang sopan santun saat berhubungannya dengan
setiap orang.
3. Dunia pergaulan banyak jenisnya. Hal ini dipengaruhi beberapa faktor, yaitu
faktor umur, pekerjaan, keterikatan, lingkungan dan sebagainya.
5. Dampak negatif dari pergaulan adalah tumbuh menjadi sosok individu dengan
kepribadian yang menyimpang.
Berbagai masalah tentang masalah pergaulan remaja pada masa ini, terutama di
negara kita Indonesia, yang dikenal dengan baik budaya ketimuran kita yang
terkenal mengerti akan sopan santun juga marak terjadi.
Narkoba, Sex bebas, Penyakit HIV/AIDS, Hamil di luar nikah, Mencuri, Clubing,
Perkataan Buruk dan Jorok, Tawuran dan Perkelahian, Merokok, Membolos
Sekolah, Peniruan Budaya Barat, dsb.
Kesimpulan 2 :