JANJI
oleh:
dr.Trika Irianta,SpOG
Pendahuluan
Media massa masyarakat Yogyakarta
dan Jawa Tengah yang menjadi korban
gempa berdemonstrasi untuk menuntut janji
pemerintah.
Mereka merasa dibohongi karena uang
bantuan yang pernah digembar-gemborkan
abdi negara untuk membantu
pembangunan rumah mereka yang hancur
tak kunjung tiba
WD. Ross
WD Ross ..
kepribadian.
B. Contoh-contoh Etika
a. Taat Pada Kaidah Kaidah Agama,Hukum dan
Moral
b. Patuh Pada Perjanjian Kerja Dan Kebijakan
Perusahaan
c. Jujur Dan Dapat Dipercaya
d. Mempunyai Harga Diri Yang Tinggi
e. Selalu Bersikap Adil (Fair)
f. Menghargai Orang Lain
g. Mampu Bekerja Sama Dengan Siapa Saja
h. Berani Mengambil Keputusan
i. Bertanggung Jawab
j. Dapat Diandalkan/Tidak Menyalahgunakan
Wewenang
C. Etika Bertelefon
Agar dapat mendukung etika bertelefon, ada
beberapa aturan sederhana yang harus
diperhatikan:
1. Berbicara dengan suara yang jelas dan
kecepatan normal
2. Berbicara seperti berhadapan dengan lawan
bicara
3. Berbicara langsung sedekat mungkin dengan
pesawat telefon
4. Berbicara dengan penuh rasa bersahabat, sopan,
ramah, dan penuh perhatian
D. Etika
Bersilaturahmi
Berikut beberapa tip tentang Etika Bersilaturahmi;
Mengetuk pintu dengan pelan, tidak menggedor.
Ucapkan salam dengan sopan atau tidak berteriak,
maksimal 3 kali mengucap salam. Jika tidak ada
jawaban padahal rumah sedang sepi, sebaiknya
kembali lagi lain kali atau menelepon.
Pilihlah waktu berkunjung yang tepat bukan pada
saat orang sedang beristirahat, misalnya sore hari
atau setelah maghrib. Berbeda kondisinya jika kita
sudah mengadakan janji dengan sang tuan rumah
terlebih dulu.
Tanyakan pada tuan rumah apakah ada acara atau
kesibukan lain.
E. Etika Bergaul
Urgensi Pembahasan Etika Bergaul
Sangat perlu dipelajari untuk kita amalkan.
Kita harus mengetahui, bagaimana adab terhadap orang tua,
adab terhadap saudara kita, adab terhadap istri kita, adab
seorang istri terhadap suaminya, adab terhadap teman sekerja
atau terhadap atasan dan bawahan. Jika kita seorang dai atau
guru, maka harus mengetahui bagaimana adab bermuamalah
dengan dai atau lainnya dan dengan madu (yang didakwahi)
atau terhadap muridnya.
Jika inti ajaran yang dibawa oleh seseorang itu benar, maka kita
harus menerimanya, dengan tidak memperdulikan cara
penyampaiannya yang benar atau salah, etikanya baik atau
buruk, akan tetapi pada kenyataannya, kebanyakan orang
melihat dulu kepada etika orang itu.
4. Cicipi
Ada dua alasan mengapa sebaiknya hal ini dilakukan:
- Anda tidak tahu apakah makanan yang akan dimakan sudah
cukup asin atau belum.
- Alasan berikut (dan hanya berlaku di pesta makan malam),
dengan menambahkan garam pada makanan di piring Anda
akan memberi kesan seakan Anda tidak percaya terhadap
masakan tuan rumah. Bila ditanya apakah perlu garam, minta
garam dan lada, karena garam dan lada selalu berada
bersama.
5. Siku Di Meja
Meletakkan siku di meja memang nyaman tetapi hal ini tidak
dibenarkan bila Anda melakukannya pada suatu jamuan makan
siang atau makan malam.
Waktu yang tepat meletakkan siku di meja makan adalah di
antara dua makanan. Maksudnya, pada waktu selesai
menyantap makanan pembuka dan akan masuk ke makanan
utama atau pada saat selesai menyantap makanan utama dan
akan melahap makanan penutup.