Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

RISET OPERASI (IP507F)


ACARA III
PENUGASAN

Oleh
Anita Rizmi Sari
H0917020/RISOP B

PROGRAM STUDI ILMU TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2019
ACARA III

PENUGASAN

A. Tujuan
Tujuan praktikum Riset operasi acara III penugasan adalah:
1. Memahami permasalahan penugasan dalam dunia nyata dan mampu
merumuskannya
2. Memahami bagaimana mencari solusi/Menyelesaikan permasalahan
penugasan
B. Tinjauan Pustaka
Masalah penugasan (assignment problem) adalah suatu masalah
mengenai pengaturan objek untuk melaksanakan tugas, dengan tujuan
meminimalkan biaya, waktu, jarak, dan sebagainya ataupun
memaksimalkan keuntungan (profit) yang salah satu penyelesaiannya
menggunakan metode Hungarian ( Soemartojo, 1997 ). Metode penugasan
meruapakan jenis khusus program linear dimana sumber-sumber
dialokasikan kepada kegiatan atas dasar satu-satu (0ne to one basis)
(Hiller,1990:242). Secara matematis masalah penugasan dapat dinyatakan
sebagai berikut :

Masalah penugasan sering terjadi pada suatu perusahaan di dalam


mengalokasikan atau menempatkan tenaga kerja yang sesuai dengan
kemampuannya (Harini, 2017).Salah satu metode untuk mengatasi
permasalahan penugasan ialah dengan menggunakan metode Hungarian.
Untuk dapat menerapkan metode Hungarian jumlah sumber-sumber yang
ditugaskan harus sama dengan jumlah tugas yang akan diselesaikan, selain
itu setiap sumber harus ditugaskan hanya hanya untuk satu tugas ∑ Pi = ∑
Tj
Penyelesaian masalah penugasan dimulai dengan mengidentifikasi
masalah tersebut berupa minimalisasi ataukah maksimalisasi Langkah-
langkah metode Hungarian dapat dijabarkan dimulai dengan, setiap elemen
pada setiap baris matriks biaya dikurangi dengan elemen terkecil. Kemudian
setiap elemen pada setiap kolom dari matriks yang diperoleh dari langkah 1
dikurangi dengan elemen terkecil. Lalu buat sesedikit mungkin garis
vertical atau horizontal yang melewati semua elemen nol. Apabila jumlah
garis sama dengan jumlah baris atau kolom, maka tabel sudah optimum,
tetapi jika belum maka lanjutkan langkah berikutnya. Lalu pilih elemen
terkecil dari matriks yang diperoleh pada langkah tiga yang tidak dilewati
garis, gunakan elemen tersebut untuk mengurangi elemen yang tidak
dilewati garis, dan untuk menambah elemen yang dilewati garis dua kali.
Ulangi langkah tiga sampai table optimum. Setelah semuanya selesai
alokasikan petugas-petugas tersebut pada tugas yang sesuai (Harini,2017).
Komponen yang terlibat dalam masalah penugasan diantaranya
adalah sumber dan tujuan. Sumber adalah pekerja sedangkan tujuan adalah
objek dari pekerjaan tersebut.Jadi masalah penugasan akan memuat m
sumber (assignee) dan mempunyai n tugas(assignment),dari kedua
komponen ini akan memunculkan biaya penugasan (Cn). Metode
penugasan merupakan metode kuantitatif, sebagai gambaran model
penugasan adalah menyangkut penempatan para pekerja pada bidang
pekerjaan yang tersedia agar biaya yang ditanggung dapat minimal. Jika
pekerja dianggap sebagai sumber dan pekerjaan dianggap sebagai
tujuan/tugas, maka model penugasan ini akan mempunyai sumber dan
tujuan/tugas. Pada model penugasan jumlah pasokan pada setiap sumber
dan jumlah permintaan pada setiap tujuan/tugas adalah satu. Hal ini berarti
setiap pekerja hanya menangani satu pekerjaan, atau sebaliknya satu
pekerjaan hanya ditangani oleh satu pekerja. Masing-masing pekerja dapat
mengerjakan semua jenis pekerjaan tetapi dengan bobot (waktu, upah, dll)
yang berbeda (Lemantara dan Windarti, 2014).
Dummy merupakan variabel yang sengaja ditambahkan agar suatu
model matematis penugasan dapat seimbang. Variabel dummy sering
disebut variabel semu. Kolom/baris dummy ditambahkan bila jumlah
assignee tidak sama dengan assignment, atau terkadang disebut sebagai
masalah tak seimbang (liberti, 2006) Pada kolom/baris dummy ini diberikan
nilai keuntungan/kerugian sebesar nol. Sebagai contoh penerapannya
Kolom/baris dummy ditambahkan bila jumlah assignee tidak sama dengan
assignment, atau terkadang disebut sebagai masalah tak seimbang. Pada
kolom/baris dummy ini diberikan nilai keuntungan/kerugian sebesar nol.
Penggunaan metode penugasan dalam keseharian sangat luas
diantaranya dalam jurnal Paendong dan Prang (2011) Riset operasi
penugasan digunakan dalam memecahkan optimalisasi pembagian tugas
karyawan Lia Fashion Komo Luar dan Man Taylor. Lia Fashion kerap
menerima order jahit pakaian seragam yang jumlahnya tidak sedikit
sedangkan di Lia Fashion tidak semua pekerjanya memiliki keahlian yang
seimbang. Selain itu Metode penugasan juga dapat dialokasikan untuk
menyelesaikan sejumlah permasalahan lain seperti sistem alokasi tugas
kepanitiaan (Danitai dan Resti, 2017) dan penyelesaian permaian puzzle
teka-teki (Alajlan, 2009).
C. Soal Penugasan
Soal 1

Tasty food company merupakan suatu industri makanan dengan


produk berbasis wafer. Ppabrik ini didirikan pada tahun 2019 dan saat ini
sedang dalam proses pemilihan kepala divisi produksi. Divisi produksi
membutuhkan kepala sub bagian berjumlah 5 yakni, Manajemen, Kkontrol
alat, QC bahan baku, QC Proses dan QC produk jadi. Nama-nama yang akan
mendapatkan jabatan diantaranya Candra, Laura, Bidar, Andre dan
Bobi.Pemilihan ketua divisi didasarkan pada hasil penilaian yang telah
dilakukan atasan dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 3.1 Tugas dan skoring


Candra Laura Binar Andre Bobi
Manajemen 26 26 24 26 27
Kontrol
25 24 23 26 28
alat
QC Bahan
27 26 23 25 25
Baku
QC proses 27 25 26 28 28
QC produk
24 23 26 27 26
jadi
Tentukan posisi yang tepat untuk masing-masing nama berdasarkan skor
maksimum!
SOAL 2
Pada suatu hari perusahaan x akan melakukan distribusi ke 5 kota
antara lain Bandung Banjarnegara Demak Surabaya, dan Solo. Produk
tersebut dikirimkan dari masing-masing pabrik cabang yang tersebar di 6
kota yang berbeda yakni Kudus, Malang, Bogor, Purwakarta, Sragen, dan
Klaten. Pabrik tersebut menginginkan setiap kota mendapatkan
pengiriman dari cabang terdekat untuk menghemat ongkos kirim. Berikut
adalah tabel jarak masing-masing cabang ke kota tujuan

Tabel 3.2 Data jarak cabang ke kota tujuan pengiriman


Bandung Banjarnegara Demak Surabaya Solo
Kudus 300 270 70 290 170
Malang 370 350 250 80 280
Bogor 120 140 230 390 250
Purwakarta 80 110 215 360 240
Sragen 250 200 155 285 50
Klaten 260 210 140 300 45

D. Hasil dan pembahasan


JAWABAN SOAL 1
Jenis masalah : maksimalisasi
Permisalan
Manajemen : T1 Candra :A
Kontrol Alat : T2 Laura :B
QC Bahan Baku : T3 Binar :C
QC Proses : T4 Andre :D
QC Produk Jadi : T5 Bobi :E
Perumusan
Zmax
26X11 + 25X12 + 27X13 +27X14 + 24X15=1
26X21 + 24X22 + 26X23 +25X24 + 23X25=1
24X31 + 23X32 + 23X33 +26X34 + 26X35=1
26X41 + 26X42 + 25X43 +28X44 + 27X45=1
27X51 + 28X52 + 25X53 +28X54 + 26X55=1
Sehingga hanya kolong yang aktif yang digunakan yang akan bernilai
1 sedang kolom lainnya bernilai 0 dalam tiap barisnya
Tabel 3.3 Tabel Penyelesaian masalah
T1 T2 T3 T4 T5
A 26 25 27 27 24
B 26 24 26 25 23
C 24 23 23 26 26
D 26 26 25 28 27
E 27 28 25 28 26

Tabel 3.4 Tabel Revisi


T1 T2 T3 T4 T5
A 1 2 0 0 3
B 0 2 0 1 3
C 2 3 3 0 0
D 2 2 3 0 1
E 1 0 3 0 2

Didapatkan hasil penugasan sebagai berikut:


T1  B = 26
T2  E = 28
T3  A = 27
T4  D = 28
T5  C = 26
TOTAL 135
Pengerjaan dengan WIN QSB

Gambar 3.1 Penulisan Problem specification

Gambar 3.2 Pemasukan data nilai


Keterangan :
Assignment 1 : Candra Assignee 1 : Manajemen
Assignment 2 : Laura Assignee 2 : Kontrol Alat
Assignment 3 : Binar Assignee 3 : QC Bahan Baku
Assignment 4 : Andre Assignee 4 : QC Proses
Assignment 5 : Bobi Assignee 5 : QC Produk Jadi

Gambar 3.3 Penyelesaian masalah penugasan


Didapatkan hasil penugasan sebagai berikut:
Manajemen  Laura = 26
Kontrol alat  Bobi = 28
QC bahan baku  Candra = 27
QC Proses  Andre = 28
QC Produk jadi  Binar = 26
TOTAL 135
Berdasarkan Tabel 3.3 dapat dilihat bahwa masing-masing assignee
mendapatkan assignment, atau dalam hal ini setiap pekerja mendapatkan
posisi satu kepala sub bagian. Menurut hasil analisis WinQSB, didapatkan
bahwa Candra menjabat sebagai tugas Bagian QC Bahan Baku dengan nilai
sebesar 26. Laura menjabat sebagai tugas Bagian Manajemen dengan total
nilai sebesar 26. Binar menjabat sebagai Tugas Bagian QC Produk Jadi
dengan total nilai 26. Andre menjabat sebagai tugas Bagian QC Proses
dengan total nilai 28. Bobi menjabat sebagai tugas Bagian Kontrol Alat
dengan total nilai 28. Sehingga total keseluruhan nilai adalah 135

Berdasarkan pengerjaan penugasan metode maksimasi didapatkan


hasil pembagian tugas yakni, Candra mengerjakan Tugas QC bahan baku,
Laura mengerjakan Tugas manajemen, Binar mengerjakan tugas QC produk
jadi, Andre mengerjakan tugas QC Proses dan Bobi mengerjakan tugas
Kontrol alat. Terdapat keseuaian antara pengerjaan manual dan dengan
menggunakan software WIN QSB
JAWABAN SOAL 2
Jenis masalah : Minimalisasi
Permisalan
Kudus : K1 Bandung :A
Malang : K2 Banjarnegara : B
Bogor : K3 Demak :C
Purwakarta : K4 Surabaya :D
Sragen : K5 Solo :E
Klaten : K6
Perumusan :
Zmin:
300X11 + 270X12 + 70X13 +290X14 + 170X15=1
370X21 + 350X22 + 250X23 +80X24 + 280X25=1
120X31 + 140X32 + 230X33 +390X34 + 250X35=1
100X41 + 110X42 + 215X43 +360X44 + 240X45=1
250X51 + 200X52 + 155X53 +285X54 + 70X55=1
260X61 + 210X62 + 140X63 +300X64 + 65X65=1
Sehingga hanya kolom yang aktif yang digunakan yang akan bernilai
1 sedang kolom lainnya bernilai 0 dalam tiap barisnya

Tabel 3.6 Pengerjaan masalah minimasi


A B C D E Dummy
K1 300 270 70 290 170 0
K2 370 350 250 80 280 0
K3 120 140 230 390 250 0
K4 100 110 215 360 240 0
K5 250 200 155 285 70 0
K6 260 210 140 300 65 0
Tabel 3.7 Penyelesaian masalah minimalisi revisi nilai I
A B C D E dummy
K1 200 160 0 210 105 0
K2 270 240 180 0 215 0
K3 20 30 160 310 185 0
K4 0 0 145 280 175 0
K5 150 90 85 205 5 0
K6 160 100 70 220 0 0
Dikarenakan pada Tabel 3.7 belum terdapat 6 garis sehingga
dilanjutkan ke perhitungan selanjutnya, agara mendapatnkan hasil
yang lebih optimim lagi.

Tabel 3.8 Penyelesaian masalah minimalisi revisi nilai II

A B C D E Dummy
K1 200 140 0 210 105 0
K2 270 220 180 0 215 0
K3 0 10 160 310 185 0
K4 0 0 175 310 205 0
K5 150 70 85 205 5 0
K6 160 80 70 220 0 0

K1  C = 70
K2  D = 80
K3  A = 120
K4  B = 110
K5  Unsuppy
K6  5 = 65
TOTAL 445
Pengerjaan dengan WIN QSB

Gambar 3.4 Penulisan Problem specification

Gambar 3.5 Pemasukan data kedalam WIN QSB


Keterangan :
Assignee 1 : Bandung Assigment 1 : Kudus
Assignee 2 : Banjarnagara Assigment 2 : Malang
Assignee 3 : Demak Assigment 3 : Bogor
Assignee 4 : Surabaya Assigment 4 : Purwakarta
Assignee 5 : Solo Assigment 5 : Sragen
Assigment 6 : Klaten
Gambar 3.6 Penyelesaian masalah penugasan minimalisasi
Kudus  Demak = 70
Malang  Surabaya = 80
Bogor  Bandung = 120
Purwakarta  Banjarnegara = 110
Sragen  Unsupply
Klaten  Solo = 65
TOTAL 445
Berdasarkan output WinQSB pada Gambar 3.6 dapat
diketahui bahwa Kudus akan mengirimkan ke Demak dengan jarak 70
km, Malang akan mengirimkan ke Surabaya dengan jarak 80 km, Bogor
akan mengirimkan ke Bandung dengan jarak 120 km, Purwakarta akan
mengirimkan ke Banjarnagara dengan jarak 110 km, Klaten akan
mengirimkan ke Solo dengan jarak 65 km, dan Sragen tidak
mengirimkan bahan ke daerah manapun. Maka diperoleh total jarak
minimum yang harus ditempuh untuk pengiriman barang adalah 445
km. Baik perhitungan melalui manual atau dengan anplikasi WIN QSB
menunjukkan hasil yang sama.
E. Kesimpulan
Dari praktikum acara ketiga Penugasan dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Permasalahan mengenai pembagian tugas pada dunia nyata dapat
diselesaikan secara matematis melalui teori penugasan. Penugasan
meliputi n tugas yang harus ditetapkan kepada m pekerja, dimana setiap
pekerja memiliki kompetensi yang berbeda dalam menyelesaikan setiap
tugas. Tujuan dari masalah penugasan adalah untuk menetapkan setiap
tugas yang sesuai pada pekerja, sehingga total pengeluaran sumber daya
untuk menyelesaikan semua tugas dapat dioptimalkan. Suatu
permasalah penugasan dapat dituliskan dalam perumusan linear. Dalam
tiap barisnya hanya akan satu kolom yang bernilai 1 sedang yang lainnya
bernilai 0. Sehingga akan ada tepat satu tugas untuk 1 pekerja.
2. Berdasarkan pengerjaan penugasan metode maksimasi didapatkan hasil
pembagian tugas yakni, Candra mengerjakan Tugas QC bahan baku,
Laura mengerjakan Tugas manajemen, Binar mengerjakan tugas QC
produk jadi, Andre mengerjakan tugas QC Proses dan Bobi
mengerjakan Tugas Kontrol alat, dengan keseluruhan total nilai 135
Berdasarkan pengerjaan penugasan metode minimasi didapatkan hasil
suppy yakni, Kudus mengirimkan ke Demak, Malang mengirimkan ke
Surabaya, Bogor mengirimkan ke Bandung, Purwakarta mengirimkan
ke Banjarnegara, dan Klaten mengirimkan ke Solo. Jarak total sebesar
445 km
Daftar Pustaka
Alajlan. 2009. Solving Square Jigsaw Puzzles Using Dynamic Programming and
the Hungarian Procedures. American Journal of Applied Sciences Vol.
6(11): 1941-1947.
Danitai, Erna., Resti, Nalsa Cintya. 2017. Sistem Alokasi Tugas Kepanitiaan
Menggunakan Metode Penugasan. Jurnal Sistem Informasi JSI Vol. 9(2):
1277-1290.
Harini, Dwi. 2017 Optimasi Penugasan Menggunakan Metode Hungarian Pada CV.
L&J Express Malang (Kasus Minimasi). Jurnal INTENSIF, Vol.1(2): 68-75
Hiller, F.S. 1990. Pengantar Riset Operasional. Erlangga. Jakarta
Lemantara, Julianto., Windarti, Tantri. 2014. Sistem Pendukung Keputusan
Pengoptimalan Pembagian Tugas dengan Metode Assignment Berbasis
Web. JNTETI Vol. 3(4): 248-257.
Liberti, Leo. 2006. Problems and exercises in Operations Research. EDUX
.Britania.
Paendong, Marline., Jantje D. Prang. 2011 Optimisasi Pembagian Tugas Karyawan
Menggunakan Metode Hungarian). Jurnal Ilmiah Sains Vol. 11(1):16-26
Soemartojo, N. 1997. Program Linear. Depdikbud Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai