Anda di halaman 1dari 48

Dinas Kesehatan Kota Makassar

Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar


2015

Pedoman Pelayanan Home Care


Page 1 Kota Makassar
Dinas Kesehatan Kota Makassar
Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar
2015

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................

Terminologi .................................................................................................

I. PENDAHULUAN ....................................................................................
A. Defenisi Home Care .........................................................................
B. Landasan Hukum .............................................................................
C. Tujuan dan Manfaat ..........................................................................
D. Home Care Software ........................................................................
E. Prinsip Home Care ............................................................................
F. Unsur Pelayanan Home Care ..........................................................
II. AKSES HOME CARE .............................................................................
A. Kriteria pendaftaran Home Care ......................................................
1. Syarat Pasien Home Care ...........................................................
2. Hak Legal dan Kerahasiaan Pasien ............................................
3. Informed Concent ........................................................................
B. Pemberi Layanan Home Care ..........................................................
1. Pengelola Home Care .................................................................
2. Syarat Perawat Home Care ........................................................
3. Lingkup Praktek Keperawatan Home Care .................................
4. Standar Alat Home Care .............................................................
C. Mekanisme Pelayanan Home Care ..................................................
1. Prosedur Tetap Home Care ........................................................
2. Alur Pelayanan Home Care .........................................................
III. TATA LAKSANA HOME CARE .............................................................
A. Penatalaksanaan Home Care ..........................................................
B. Penatalaksanaan Waktu ...................................................................
1. Kunjungan Pertama .....................................................................

Pedoman Pelayanan Home Care


Page 2 Kota Makassar
Dinas Kesehatan Kota Makassar
Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar
2015
2. Pengkajian Fisik ..........................................................................
3. Kunjungan Ulang .........................................................................
C. Penyuluhan dan Pembelajaran Pasien ............................................
D. Penghentian Perawatan Home Care ................................................
E. Faktor Penghambat dalam Pelayanan Home Care .........................
F. Kekurangan dan Kelebihan Home Care ...........................................
G. Sosialisasi Kegiatan Home Care ......................................................

Pedoman Pelayanan Home Care


Page 3 Kota Makassar
Dinas Kesehatan Kota Makassar
Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar
2015

KATA PENGANTAR

Puji, syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkah, rahmat
dan hidayahNya, maka kami dapat melaksanakan Program Home Care di Kota
Makassar.

Program Home Care adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan


komprehensif yang diberikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal
mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan atau
memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit.

Program Home Care dirancang untuk menjawab keluhan masyarakat tentang


masih sedikitnya mengakses layanan kesehatan dengan cepat. Sehingga
pemerintah ingin memastikan bahwa semua warga Kota Makassar terutama
warga yang kurang mampu dapat terakses dan mendapatkan pelayanan
kesehatan.

Pada kesempatan ini perkenankan saya menyampaikan ucapkan terima kasih


dan apresiasi kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan
Buku Pedoman Home Care Pemerintah Kota Makassar tahun 2015. Sehingga
Buku Pedoman ini dapat bermanfaat dalam pelaksanaan program Home Care di
Kota Makassar.

Makassar, Januari 2015


Walikota Makassar,

Ir. H. Moh. Ramdhan Pomanto

Pedoman Pelayanan Home Care


Page 4 Kota Makassar
Dinas Kesehatan Kota Makassar
Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar
2015

I PENDAHULUAN

A. DEFENISI HOME CARE

Departemen Kesehatan (2002) menyebutkan bahwa Home Care adalah


pelayanan kesehatan yang berkesinabungan dan komperhensif yang
diberikan kepada individu dan keluarga ditempat tinggal mereka yang
bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan atau memaksimalkan tingkat
kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit.

Home Care berasal dari kata Home : Rumah, dan Care : perawatan.
Home Care (HC) menurut Habbs dan Perrin, 1985 adalah merupakan layanan
kesehatan yang dilakukan dirumah pasien (Lerman D. & Eric B.L, 1993),
Sehingga Home Care dalam keperawatan merupakan layanan keperawatan
dirumah pasien.

B. LANDASAN HUKUM HOME CARE

Landasan Hukum Home Care diantaranya adalah sebagai berikut:


 UU Kes.No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan.
 PP No. 25 tahun 2000 tentang perimbangan keuangan pusat dan daerah
 UU No. 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah.
 UU No. 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran.
 Kepmenkes No. 1239 tahun 2001 tentang registrasi dan praktik perawat.
 Kepmenkes No. 279 tahun 2006 tentang pedoman penyelenggaraan
Perkesmas.
 PP No. 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan.
 Permenkes RI No. HK.02.02/MENKES/148/2010 tentang Izin dan
Penyelengaraan Praktik Perawat.

Pedoman Pelayanan Home Care


Page 5 Kota Makassar
Dinas Kesehatan Kota Makassar
Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar
2015
 Permenkes No. 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas.
 Perda No. 5 Tahun 2014 Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah 2014-2016.
 Peraturan Walikota Makassar No. 63 Tahun 2015 tentang Pelayanan
Kunjungan Rumah 24 Jam (Home Care) di Kota Makassar

C. TUJUAN DAN MANFAAT HOME CARE

Tujuan yang paling mendasar dari pelayanan Home Care adalah untuk
meningkatkan, mempertahankan atau memaksimalkan tingkat kemandirian,
dan meminimalkan akibat dari penyakit untuk mencapai kemampuan individu
secara optimal selama mungkin yang dilakukan secara komperhensif dan
berkesinambungan.

Tujuan khusus dari pelayanan Home Care antara lain:


 Terpenuhi kebutuhan dasar bagi pasien secara bio-psiko-sosio-spritual
 Meningkatkan kemandirian pasien dan keluarga dalam pemeliharaan dan
perawatan anggota keluarga yang memiliki masalah kesehatan
 Terpenuhi kebutuhan pelayanan keperawatan kesehatan di rumah sesuai
kebutuhan pasien (Direktorat Bina pelayanan Keperawatan Dapertemen
RI)

Manfaat dari pelayanan Home Care bagi pasien antara lain :


 Pelayanan akan lebih sempurna, holistik dan komprenhensif.
 Pelayanan lebih professional
 Pelayanan keperawatan mandiri bisa diaplikasikan dengan di bawah
naungan legal dan etik-keperawatan
 Kebutuhan pasien akan dapat terpenuhi sehingga pasien akan lebih
nyaman dan puas dengan asuhan keperawatan yang professional

Pedoman Pelayanan Home Care


Page 6 Kota Makassar
Dinas Kesehatan Kota Makassar
Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar
2015
D. HOME CARE SOFTWARE

Home Care software yang digunakan adalah aplikasi Telemedika yang


sedang dalam pengembangan.

E. PRINSIP HOME CARE

 Mengelola pelayanan keperawatan kesehatan di rumah dilaksanakan oleh


perawat /TIM yang memiliki keahlian khusus bidang tersebut.
 Pelaksana Home Care adalah terdiri dari profesi kesehatan yang ada
(dokter, bidan, perawat, ahli gizi, apoteker, sanitarian dan tenaga profesi
yang lain).
 Mengaplikasi konsep sebagai dasar mengambil keputusan dalam praktik.
 Mengumpulkan dan mencatat data dengan sistematis, akurat dan
komprehensif secara terus menerus.
 Menggunakan data hasil pengkajian untuk menetapkan diagnosa
keperawatan.
 Mengembangkan rencana keperawatan didasarkan pada diagnosa
keperawatan yang dikaitkan dengan tindakan-tindakan pencegahan,
terapi dan pemulihan.
 Memberikan pelayanan keperawatan dalam rangka menjaga
kenyamanan, penyembuhan, peningkatan kesehatan dan pencegahan
komplikasi.
 Mengevaluasi secara terus menerus respon pasien dan keluarga
terhadap intervensi keperawatan.
 Bertanggung jawab terhadap pasien dan keluarga akan pelayanan yang
bermutu melalui manejemen kasus, rencana penghentian asuhan
keperawatan (discharge planning) dan koordinasi dengan sumber-sumber
di komunitas.

Pedoman Pelayanan Home Care


Page 7 Kota Makassar
Dinas Kesehatan Kota Makassar
Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar
2015
 Memelihara hubungan diantara anggota tim untuk menjamin agar
kegiatan yang dilakukan anggota tim saling mendukung.
 Mengembangkan kemampuan professional dan berkontribusi pada
pertumbuhan kemampuan professional tenaga yang lain.
 Berpartipasi dalam aktifitas riset untuk mengembangkan pengetahuan
pelayanan keperawatan kesehatan di rumah.
 Menggunakan kode etik keperawatan dalam melaksanakan praktik
keperawatan

F. UNSUR PELAYANAN HOME CARE

Unsur pelayanan Home Care ada 4, yaitu:


 Pengelola adalah Dinas Kesehatan Kota Makassar yang
bertanggung jawab terhadap pelayanan Home care Kota Makassar.
 Pelaksana terdiri dari dokter, tenaga keperawatan dan tenaga profesional
lain dan non profesional dari seluruh Puskesmas di Makassar.
 Klien adalah pasien Home Care dan keluarga yg bertanggung jawab dalam
memenuhi kebutuhan sehari-hari pasien.
 Koordinator kasus adalah seorang perawat dengan kriteria tertentu baik
yang masih aktif maupun yang sudah memasuki masa pensiun. Mereka
bisa berasal dari Puskesmas, Rumah Sakit, Klinik, Petugas Kesehatan
Swasta dan lain-lain. Seorang Koordinator Kasus dapat mengkoordinir 10
– 20 orang pelaksana perawatan yang bekerja baik secara suka rela
maupun yang menerima imbalan dari Lembaga Swadaya Masyarakat atau
masyarakat.

Pedoman Pelayanan Home Care


Page 8 Kota Makassar
Dinas Kesehatan Kota Makassar
Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar
2015

II PEMANFAATAN HOME CARE

A. KRITERIA PENDAFTARAN HOME CARE

Kriteria yang umum pasien yang berhak mendapatkan pelayanan Home Care
adalah:
 Homebound, yaitu pasien yang akan mendapatkan pelayanan Home Care
memiliki tempat tinggal.
 Kebutuhan akan pelayanan terampil. Terdapat perawat yang memenuhi
kualifikasi dan telah mengikuti pelatihan Home Care.
 Rencana Penanganan.
o Pasien berada dibawah penanganan seorang dokter
o Perawat dan dokter bekerja sama dengan pasien mengembangkan
suatu rencana perawatan meliputi semua diagnosis, pelayanan, dan
peralatan yang dibutuhkan pasien.
 Masuk akal dan diperlukan. Pasien yang akan menerima pelayanan home
care memenuhi persyaratan pasien home care kota makassar.

1. Syarat Pasien Home care


Persyaratan pasien yang menerima pelayanan Home Care adalah :
 Mempunyai keluarga atau pihak lain yang bertanggung jawab atau
menjadi pendamping bagi pasien dalam berinteraksi dengan
pengelola.
 Bersedia menandatangani persetujuan setelah diberikan informasi
(informed consent).
 Bersedia melakukan perjanjian kerja dengan pengelola perawatan
kesehatan di rumah untuk memenuhi kewajiban, tanggung jawab
dan haknya dalam menerima pelayanan (Bukit, 2008).

Pedoman Pelayanan Home Care


Page 9 Kota Makassar
Dinas Kesehatan Kota Makassar
Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar
2015

2. Hak Legal Pasien dan Kerahasiaan


 Hak dan Tanggung Jawab Pasien
Hak pasien yang dilindungi oleh hukum meliputi beberapa hal berikut
ini :
o Pasien berhak atas perawatan yang lengkap, dilakukan dengan
kompeten, dan memiliki kualitas tertinggi.
o Pasien harus mendapat respons yang cepat saat membutuhkan
bantuan.
o Pasien harus diperlakukan sama dan tanpa membedakan ras,
keyakinan, jenis kelamin, umur, suku, kebangsaan,
ketidakmampuan, atau sumber asuransi.
o Pasien memiliki hak untuk mengetahui masalah, rencana
perawatan, dan pengobatannya.
o Pasien memiliki hak supaya property/perabotannya di rumah
diperlakukan dengan hormat.
o Pasien memiliki hak supaya informasi medisnya dirahasiakan.
o Pasien memiliki hak untuk mengungkapkan duka cita atau
keberatan tanpa suatu rasa takut bahwa ia akan dibalas.
o Pasien berhak mendapat informasi dari perawat jika ia akan
dipulangkan.

Pedoman Pelayanan Home Care


Page 10 Kota Makassar
Dinas Kesehatan Kota Makassar
Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar
2015
o Pasien berhak untuk memformulasikan dokumen tertulis (advance
directive)
o Pasein berhak menolak tindakan setelah mendapat informasi
lengkap
 Kewajiban Pasien
o Mematuhi perjanjian
o Mentaati rencana yang telah dibuat .
o Membayar jasa pelayanan.
o Menghargai hak pelaksana
 Tanggung jawab pasien yang harus disampaikan oleh perawat pada
saat kunjungan pertama. Tanggung jawab ini meliputi:
o Memberi tahu perawat atau dokter jika pasien mengalami
perubahan status fungsi, sosial atau fisik
o Memberi tahu perawat atau dokter jika terdapat masalah atau
perubahan yang akan mempengaruhi rencana perawatan
o Bekerja sama seluas mungkin dengan perawat pelaksana
perawatan dirumah, ahli terapi, asisten, dan pemberi perawatan
yang lain.
o Mengikuti rencana perawatan yang disusun berdasarkan
pemahaman, persetujuan, dan kerja samanya sendiri.

 Kerahasiaan Pasien.
Ada beberapa langkah yang sangat mendasar yang harus diikuti
perawat dalam melindungi kerahasiaan pasien, diantaranya:
o Perawat tidak boleh meninggalkan catatan medis pasien
sembarangan, seperti di dalam mobil atau di dalam tas.

Pedoman Pelayanan Home Care


Page 11 Kota Makassar
Dinas Kesehatan Kota Makassar
Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar
2015
o Perawat tidak boleh menulis catatan klinis di tempat umum yang
memungkinkan orang lain memperoleh akses untuk mendapatkan
informasi medis pasien.
o Jika seorang perawat menggunakan pelayanan pengetikan untuk
mengetik catatan diktatnya, identitas pasien harus dihapus.
Gunakan inisial pasien atau nomor registrasi untuk
mengidentifikasi pasien.
o Selalu lindungi catatan klinis dan akses yang tidak memiliki
wewenang, misalnya dengan menutup catatan klinis atau
membalik catatan saat meninggalkan ruangan atau meja tulis
seseorang untuk sementara.
 Kerahasiaan di dalam Rumah Pasien.
Perawat tidak boleh secara terbuka membagi rahasia pribadi pasien
dengan anggota keluarga tanpa diketahui atau tanpa persetujuan
pasien. Hal ini khususnya berlaku pada kerahasiaan kasus HIV,
seperti perilaku seksual, penggunaan obat-obatan intravena.

3. Informed Concent
Pasien harus menandatangani informed concent sebelum mendapatkan
pelayanan kesehatan

B. PEMBERI PELAYANAN HOME CARE

Pemberi pelayanan Home Care Kota Makassar adalah:


 Dokter
Pemberian Home Care harus berada di bawah perawatan dokter. Dokter
harus sudah menyetujui rencana perawatan sebelum perawatan diberikan
kepada pasien. Rencana perawatan meliputi: diagnosa, status mental, tipe
pelayanan dan peralatan yang dibutuhkan, frekuensi kunjungan, prognosis,

Pedoman Pelayanan Home Care


Page 12 Kota Makassar
Dinas Kesehatan Kota Makassar
Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar
2015
kemungkinan untuk rehabilitasi, pembatasan fungsional, aktivitas yang
diperbolehkan, kebutuhan nutrisi, pengobatan, dan perawatan
 Perawat
Bidang keperawatan dalam Home Care, mencakup fungsi langsung dan
tidak langsung. Direct care yaitu aspek fisik aktual dari perawatan, semua
yang membutuhkan kontak fisik dan interaksi face to face. Aktivitas yang
termasuk dalam direct care mencakup pemeriksaan fisik, perawatan luka,
injeksi, pemasangan dan penggantian kateter, dan terapi intravena. Direct
care juga mencakup tindakan mengajarkan pada pasien dan keluarga
bagaimana menjalankan suatu prosedur dengan benar. Indirect care
terjadi ketika pasien tidak perlu mengadakan kontak personal dengan
perawat. Tipe perawatan ini terlihat saat perawat Home Care berperan
sebagai konsultan untuk personil kesehatan yang lain atau bahkan pada
penyedia perawatan di rumah sakit.

 Physical therapist
Menyediakan perawatan pemeliharaan, pencegahan, dan penyembuhan
pada pasien di rumah. Perawatan yang diberikan meliputi perawatan
langsung dan tidak langsung. Perawatan langsung meliputi: penguatan
otot, pemulihan mobilitas, mengontrol spastisitas, latihan berjalan, dan
mengajarkan latihan gerak pasif dan aktif. Perawatan tidak langsung
meliputi konsultasi dengan petugas Home Care lain dan berkontribusi
dalam konferensi perawatan pasien.
 Speech pathologist
Tujuan dari speech theraphy adalah untuk membantu pasien
mengembangkan dan memelihara kemampuan berbicara dan berbahasa.
Speech pathologist juga bertugas memberi konsultasi kepada keluarga
agar dapat berkomunikasi dengan pasien, serta mengatasi masalah
gangguan menelan dan makan yang dialami pasien.

1. Pengelola Home Care

Pedoman Pelayanan Home Care


Page 13 Kota Makassar
Dinas Kesehatan Kota Makassar
Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar
2015
 Persyaratan Pengelola
o Merupakan bagian institusi pelayanan kesehatan pemerintah atau
swasta atau unitmandiri yg berbadan hukum.
o Mendapat ijin mengelola dari Pemda dengan rekomendasi dari
Dinkes.
o Memiliki kantor dengan alamat jelas.
o Memiliki sarana komunikasi.
o Memiliki peralatan pelayanan kesehatan.
o Mampu menyediakan transportasi yang dibutuhkan klien.
o Memiliki tenaga (pimpinan, administrasi dan perawat minimal
D3 yg purna waktu)
o Mampu menyediakan tenaga profesional atau non yg bersertifikat
pelatihan homecare.
o Punya kerjasama dengan Rumah Sakit rujukan.
 Hak Pengelola
o Mengelola Home Care sesuai standar .
o Menerima hak imbalan jasa .
o Punya akses dg pemerintah yg mengendalikan Home Care.
o Mendapat dukungan dari pelaksana pelayanan dan klien atas
pengelolaan yg menjadi tanggung jawabnya.
o Menetapkan tenaga pelaksana pelayanan Home Care.
o Menetapkan mitra kerja yang mendukung Home Care.
 Kewajiban
o PengelolaMenjamin pelayanan profesional dan bermutu.
o Mematuhi kontrak.
o Memberikan perlakuan yang baik kepada pelaksana dan klien.
o Meningkatkan pengetahuan pelaksana pelayanan.
o Menyediakan sarana administrasi.

Pedoman Pelayanan Home Care


Page 14 Kota Makassar
Dinas Kesehatan Kota Makassar
Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar
2015
o Mematuhi peraturan yg berlaku terkait Home Care.
o Menerapkan sistem reward dan punishment
o Melaksanakan pengawasan, pengendalian terhadap kinerja
pelaksana
o Melaksanakan kewajiban yang harus diberikan kepada pelaksana
dan dan klien.

2. Syarat perawat Home Care


Berdasarkan SK Dirjen YAN MED Nomor : HK. 00.06.5.1.311
menyebutkan ada 23 tindakan keperawatan mandiri yang bisa dilakukan
oleh perawat Home Care antara lain :
 Vital sign
 Memasang nasogastric tube
 Memasang selang susu besar
 Memasang cateter
 Penggantian tube pernafasan
 Merawat luka dekubitus
 Suction
 Memasang peralatan O2
 Penyuntikan (IV,IM, IC,SC)
 Pemasangan infus maupun obat
 Pengambilan preparat
 Pemberian huknah/laksatif
 Kebersihan diri
 Latihan dalam rangka rehabilitasi medis
 Tranpostasi klien untuk pelaksanaan pemeriksaan diagnostic
 Pendidikan kesehatan
 Konseling kasus terminal

Pedoman Pelayanan Home Care


Page 15 Kota Makassar
Dinas Kesehatan Kota Makassar
Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar
2015
 Konsultasi/telepon
 Fasilitasi ke dokter rujukan
 Menyiapkan menu makanan
 Membersihkan Tempat tidur pasien
 Fasilitasi kegiatan sosial pasien
 Fasilitasi perbaikan sarana klien.
Sedangkan kompetensi dasar yang harus dimiliki dalam melaksanakan
tindakan Home Care antara lain
 Memahami dasar-dasar anatomi, fisiologi, patologi tubuh secara
umum.
o Menjelaskan anatomi, fisiologi, patologi sebagai sistem tubuh
secara umum
o Menjelaskan konsep dasar homeostasis, dan patogenesis.
 Melaksanakan pemberian obat kepada klien/pasien
o Menjelaskan cara-cara pemberian obat kepada pasien
o Melakukan pemberian obat kepada pasien sesuai resep dokter.
 Memahami jenis pemeriksaan laboratorium dasar yang diperlukan
oleh klien/pasien
o Menjelaskan jenis pemeriksaan laboratorium dasar yang
diperlukan oleh
klien/pasien
o Menjelaskan persiapan klien/pasien yang akan diperiksa di
laboratorium
o Mengantarkan klien/pasien untuk periksa di laboratorium.
 Menunjukan kemampuan melakukan komunikasi terapeutik
o Menjelaskan definisi komunikasi terapeutik
o Menjelaskan fungsi, dan manfaat komunikasi terapeutik

Pedoman Pelayanan Home Care


Page 16 Kota Makassar
Dinas Kesehatan Kota Makassar
Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar
2015
o Melaksanakan setiap tindakan keperawatan menggunakan
komunikasi terapeutik.
 Menunjukan kemampuan mengasuh bayi, balita, anak, dan lansia
sesuai tingkat perkembangan.
o Membangun hubungan antar manusia
o Mengoptimalkan komunikasi terapeutik
o Mengidentifikasi kebutuhan dasar manusia
o Merencanakan kebutuhan dasar manusia
 Menunjukan kemampuan melayani klien/pasien berpenyakit ringan
o Membangun hubungan antar manusia
o Mengoptimalkan komunikasi terapeutik
o Mengidentifikasi kebutuhan dasar klien/pasien
o Merencanakan kebutuhan dasar klien/pasien
o Melaksanakan kebutuhan dasar klien/ pasien
 Mendokumentasikan hasil pelaksanaan kebutuhan pasien/klien yang
penyakit ringan.
 Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup
(K3LH)
o Mendeskripsikan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
o Melaksanakan prosedur K3
o Menerapkan konsep lingkungan hidup
o Menerapkan ketentuan pertolongan pertama pada kecelakaan
 Memahami kontinum sehat- sakit
o Menjelaskan keseimbangan tubuh manusia normal
o Menjelaskan definisi sehat-sakit
o Menjelaskan model-model sehat dan sakit
o Menjelaskan nilai-nilai yang mempengaruhi kesehatan
o Menjelaskan peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit
o Menjelaskan faktor-faktor resiko dalam kehidupan manusia

Pedoman Pelayanan Home Care


Page 17 Kota Makassar
Dinas Kesehatan Kota Makassar
Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar
2015
o Menjelaskan dampak sakit pada klien/pasien dan keluarga.
 Memahami dasar-dasar penyakit sederhana yang umum di
masyarakat
o Menjelaskan penyakit–penyakit sistem integumen sederhana yang
umum di masyarakat
o Menjelaskan penyakit–penyakit sistem gastro intestinal sederhana
yang umum di masyarakat.
o Menjelaskan penyakit-penyakit sistem genito urinaria sederhana
yang umum di masyarakat
o Menjelaskan penyakit–penyakit sistem respiratori sederhana yang
umum di masyarakat
o Menjelaskan penyakit–penyakit sistem kardio vaskuler sederhana
yang umum di masyarakat
o Menjelaskan penyakit–penyakit sistem persarafan sederhana yang
umum di masyarakat
o Menjelaskan penyakit–penyakit sistem reproduksi sederhana yang
umum di masyarakat.
 Memahami peningkatan kesehatan dan pelayanan kesehatan utama
o Menjelaskan tindakan peningkatan kesehatan dan pencegahan
penyakit
o Menjelaskan tindakan pelayanan kesehatan utama
o Menjelaskan peran asisten perawat dalam pemberian perawatan
utama.
 Memahami pemberian obat
o Menjelaskan nomenklatur dan bentuk obat oral
o Menjelaskan faktor yang mempengaruhi kerja obat
o Menjelaskan kemampuan memberikan obat oral.
 Memahami kemampuan interpersonal dan massa

Pedoman Pelayanan Home Care


Page 18 Kota Makassar
Dinas Kesehatan Kota Makassar
Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar
2015
o Menjelaskan berbagai tingkatan komunikasi
o Menjelaskan proses komunikasi
o Menjelaskan bentuk-bentuk komunikasi
o Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi
o Mendiskusikan komunikasi terapeutik
o Menjelaskan bantuan dalam berkomunikasi.
 Prinsip-prinsip perkembangan manusia
o Menjelaskan teori pertumbuhan dan perkembangan manusia
o Menjelaskan tahap pertumbuhan dan perkembangan manusia
o Menjelaskan tentang konsepsi
o Menjelaskan proses kelahiran.
 Memahami tahap-tahap perkembangan manusia
o Menjelaskan perkembangan masa bayi
o Menjelaskan perkembangan masa balita
o Menjelaskan perkembangan anak masa usia sekolah
o Menjelaskan perkembangan masa remaja
o Menjelaskan perkembangan masa
 Dewasa muda
o Menjelaskan perkembangan masa dewasa
o Menjelaskan perkembangan masa lansia.
 Memahami sikap pelayanan perawat sesuai dengan tahapan
perkembangan
o Menjelaskan sikap perawat terhadap klien / pasien sesuai dengan
tahap perkembangan.
o Menjelaskan pelayanan perawatan kesehatan komunitas dan
panti.
 Memahami tentang stres
o Menjelaskan konsep stress

Pedoman Pelayanan Home Care


Page 19 Kota Makassar
Dinas Kesehatan Kota Makassar
Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar
2015
o Menjelaskan adaptasi terhadap stress
o Menjelaskan respon terhadap stress
o Menjelaskan proses keperawatan dan adaptasi terhadap stres.
 Memahami kebutuhan dasar manusia
o Menjelaskan kebutuhan fisiologis manusia
o Menjelaskan kebutuhan keselamatan dan rasa aman
o Menjelaskan kebutuhan cinta dan rasa memiliki
o Menjelaskan kebutuhan penghargaan dan harga diri
o Menjelaskan kebutuhan aktualisasi diri.
 Memahami tentang kesehatan reproduksi
o Menjelaskan konsep kesehatan reproduksi
o Menjelaskan anatomi dan fisiologi alat reproduksi
o Menjelaskan masalah yang berhubungan dengan kesehatan
reproduksi..
 Memahami perilaku empatik
o Menjelaskan sikap empatik terhadap kehilangn, kematian, duka
cita saat melakukan tindakan keperawatan
o Menjelaskan bantuan yang diberikan sesuai dengan agama, dan
kebutuhan spiritual klien tersebut.
 Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital
o Menjelaskan pedoman untuk mengukur tanda vital
o Menjelaskan tentang pengukuran suhu tubuh
o melaksanakan pengukuran nafas
o Melaksanakan pengukuran nadi.
 Melakukan mobilisasi pasif terhadap klien/pasien
o Menjelaskan tentang mobilisasi dan pengaturan gerak
o Menjelaskan gangguan mobilisasi
o Menjelaskan latihan mobilisasi

Pedoman Pelayanan Home Care


Page 20 Kota Makassar
Dinas Kesehatan Kota Makassar
Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar
2015
o Menunjukan kemampuan melakukan mobilisasi pasif dan aktif
o Menjelaskan gangguan mobilisasi.
 Melakukan pemberian nutrisi
o Menjelaskan nutrisi seimbang
o Menunjukan kemampuan memberikan makan peroral pada
pasien/klien.
 Melaksanakan dokumentasi tindakan keperawatan
o Menjelaskan komunikasi multidisiplin dalam tim
o Membuat dokumentasi sesuai dengan pedoman.
 Melaksanakan tugas sesuai dengan etika keperawatan, dan kaidah
hokum
o Menjelaskan pentingnya etika dan hukum keperawatan dalam
melaksanakan tugas
o Melakukan perilaku kinerja asisten perawat sesuai dengan etika
dan hukum keperawatan

3. Lingkup Praktek Keperawatan Home Care


Berikut lingkup pelayanan Home Care dalam praktek keperawatan
adalah:
 Pelayanan medik dan asuhan keperawatan
 Pelayanan sosial dan upaya menciptakan lingkungan yang terapeutik
 Pelayanan rehabilitasi dan terapi fisik
 Pelayanan informasi dan rujukan
 Pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan kesehatan
 Hygiene dan sanitasi perorangan serta lingkungan
 Pelayanan perbaikan untuk kegiatan social (Ode, 2012)
Lingkup praktik keperawatan mandiri meliputi asuhan keperawatan
perinatal, asuhan keperawatan neonatal, asuhan keperawatan anak,

Pedoman Pelayanan Home Care


Page 21 Kota Makassar
Dinas Kesehatan Kota Makassar
Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar
2015
asuhan keperawatan dewasa, asuhan keperawatan maternitas, asuhan
keperawatan jiwa dan asuhan keperawatan gerontik dilaksanakan sesuai
dengan lingkup wewenang dan tanggung jawab. Keperawatan yang
dapat dilakukan dengan:
 Melakukan keperawatan langsung (direct care) yang meliputi
pengkajian bio, psiko, sosio, spiritual dengan pemeriksaan fisik secara
langsung, melakukan observasi, dan wawancara langsung,
menentukan masalah keperawatan, membuat perencanaan, dan
melaksanakan tindakan keperawatan.
 Mendokumentasikan setiap tindakan pelayanan yang diberikan
kepada pasien, dokumentasi ini diperlukan sebagai
pertangungjawaban dan tanggung gugat untuk perkara hukum dan
sebagai bukti untuk jasa pelayanan yang diberikan
 Melakukan kooordinasi dengan tim yang lain kalau praktik dilakukan
secara berkelompok
 Sebagai pembela/pendukung (advokat) pasien dalam memenuhi
kebutuhan asuhan keperawatan pasien di rumah dan bila diperlukan
untuk tindak lanjut ke rumah sakit dan memastikan terapi yang pasien
dapatkan sesuai dengan standart dan pembiayaan terhadap pasien
sesuai dengan pelayanan atau asuhan yang diterima oleh pasien.
 Menentukan frekuensi dan lamanya perawatan kesehatan di rumah
dilakukan mencakup berapa sering dan berapa lama kunjungan harus
dilakukan.
4. Standar Alat Home Care
 Alat kesehatan
o Tas/ kit
o Pemeriksaan fisik
o Set perawatan luka

Pedoman Pelayanan Home Care


Page 22 Kota Makassar
Dinas Kesehatan Kota Makassar
Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar
2015
o Set emergency
o Set pemasangan selang lambung
o Set huknah
o Set memandikan
o Set pengambilan preparat
o Set pemeriksaan lab. Sederhana
o Set infus/ injeksi
o Sterilisator
o Pot/ urinal
o Tiang infus
o Tempat tidur khusus orang sakit
o Pengisap lendir
o Perlengkapan oxigen
o Kursi roda
o Tongkat/ tripot
o Perlak/ alat tenun
 Alat habis pakai
o Obat emergency
o Perawatan luka
o Suntik/ pengambilan darah
o Set infus
o NGT dengan berbagai ukuran
o Huknah
o Kateter
o Sarung tangan, masker
 Sarana lain
o Alat dan media pendidikan kesehatan
o Ruangan beserta perlengkapannya

Pedoman Pelayanan Home Care


Page 23 Kota Makassar
Dinas Kesehatan Kota Makassar
Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar
2015
o Kendaraan
o Alat komunikasi
o Dokumentasi
C. MEKANISME PELAYANAN HOME CARE

Pasien yang memperoleh pelayanan keperawatan di rumah dapat merupakan


rujukan dan klinik rawat jalan, unit rawat inap rumah sakit, maupun
puskesmas, namun pasien dapat langsung menghubungi Call Centre Dinas
Kesehatan Kota Makassar untuk memperoleh pelayanan.
Mekanisme yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
 Pasien pasca rawat inap atau rawat jalan harus terlihat terlebih dahulu
oleh dokter untuk menentukan apakah secara medis layak untuk dirawat
di rumah atau tidak.
 Selanjutnya apabila dokter telah menetapkan bahwa pasien layak dirawat
dirumah, maka dilakukan pengkajian oleh koordinator kasus yang
merupakan perawat penanggung jawab, kemudian bersama-sama pasien
dan kelurga akan menentukan masalahnya dan membuat perencanaan,
membuat keputusan, membuat kesepakatan mengenai pelayanan apa
yang akan diterima oleh pasien, kesepakatan juga mencakup jenis
pelayanan, jenis peralatan, dan jenis sistem pembayaran, serta jangka
waktu pelayanan.
 Selanjutnya pasien akan menerima pelayanan dari pelaksana pelayanan
Home Care baik dari puskesmas ataupun dari rumah sakit yang memiliki
kerjasama dengan pelaksana Home Care Dinas Kota Makassar.
Pelayanan dikoordinir dan dikendalikan oleh koordinator kasus, setiap
kegiatan yang dilaksanakan oleh tenaga pelaksana pelayanan harus
diketahui oleh koordinator kasus.

Pedoman Pelayanan Home Care


Page 24 Kota Makassar
Dinas Kesehatan Kota Makassar
Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar
2015
 Secara periodik koordinator kasus akan melakukan monitoring dan
evaluasi terhadap pelayanan yang diberikan apakah sudah sesuai dengan
kesepakatan

1. Prosedur Tetap Home Care


Prosedur tetap (Protap) umum Home Care adalah pedoman tatalaksana
perawatan secara umum, berlaku bagi segenap komponen pelaksana
Home Care, baik bagi dokter maupun bidan dan perawat.
 Pelakasana Home Care menerima pasien dari dokter penanggung
jawab, dokter praktek, institusi pelayanan medis atau atas kemauan
pasien (keluarganya) dengan indikasi rawat inap maupun pemulihan
kesehatan (rehabilitatif) dan perawatan penunjang (paliatif) karena
berbagai alasan. Langkah awal adalah :
o Pelaksana Home Care mencatat identitas pasien di buku register
dan kartu status Home Care
o Memeriksa tanda-tanda vital (tensi, suhu, nadi, respirasi) dan
mencatat di kartu status pasien
 Melakukan hal-hal sebagai berikut :
o Bila ada instruksi tertulis, lakukan sesuai instruksi/tindakan
o Bila belum ada instruksi, konsultasi dokter
o Bila dokter sulit dihubungi, berikan pertolongan pertama sesuai
keadaan pasien pada saat itu, misalnya pasang infus, perawatan
luka, pasang kateter dan lain-lain
o Setelah diberikan terapi/tindakan, berikan penjelasan kepada
pasien atau keluarganya tentang cara-cara mengawasi infus dan
tindakan medis lainnya
o Mencatat setiap tindakan/terapi/konsultasi dalam lembar status
pasien

Pedoman Pelayanan Home Care


Page 25 Kota Makassar
Dinas Kesehatan Kota Makassar
Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar
2015
o Memberitahu keluarga pasien tentang cara menghubungi
pelaksana bila sewaktu-waktu diperlukan terkait dengan keluhan
pasien
 Awasi keadaan pasien secara berkala, termasuk pengamatan tanda
vital. Tulis dan catat di lembar catatan perawat setiap melakukan
pengukuran tanda-tanda vital.
 Melaksanakan petunjuk/perintah pengobatan selanjutnya dari dokter
 Pemberian obat oral di atur sesuai jadwal pengobatan dan
kenyamanan pasien.
 Apabila kondisi pasien menurun atau mengalami perubahan
mendadak, segera konsultasi ke dokter konsultan (dokter
penanggung jawab) atau langsung di rujuk ke rumah sakit dengan
pendampingan
 Jika terjadi anafilaksis shock, tangani sesuai protap anafilaksis,
kemudian baru konsultasi.
 Pelaksana Home Care hendaknya memberikan tindakan atas
rekomendasi dokter, kecuali dokter tidak bisa dihubungi atau pasien
memerlukan tindakan cepat.
 Penggunaan obat dan BHP (bahan habis pakai) di catat di buku stok
masing-masing pelaksana Home Care.
 Pasien yang memerlukan pemeriksaan laboratorium disiapkan oleh
petugas pelaksana Home Care, kemudian di kirim ke bagian
laboratorium rumah sakit terdekat. Selanjutnya hasil laboratorium
dikonsultasikan ke dokter.
 Konsultasi pasien dapat dilaksanakan melalui telepon atau SMS.
 Jika diperlukan follow up, pasien dapat diperiksakan ke dokter
konsultan (praktek).
 Rujukan ke rumah sakit didampingi oleh petugas jaga.

Pedoman Pelayanan Home Care


Page 26 Kota Makassar
Dinas Kesehatan Kota Makassar
Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar
2015
 Pasien yang tidak dapat ditangani di rumah atau memerlukan
tindakan lebih lanjut atau tindakan operatif, di rujuk ke rumah sakit
disertai rujukan dan tindakan sementara yang sudah dilakukan.
 Penggunaan mobil ambulance hendaknya bekerjasama dengan pihak
puskesmas atau rumah sakit dan dikenai tarif sesuai dengan
ketentuan yang berlaku, sesuai daftar tarif ambulance di rumah sakit
rujukan.
 Dokter dan pelaksana Home Care tidak diperkenankan menerima
sesuatu dan melakukan perjanjian-perjanjian dengan pihak manapun
yang berujung pada pembengkakan biaya Home Care.
 Dokter bersama pelaksana Home Care hendaknya membuat
standarisasi obat sesuai keperluan berdasarkan indikasi medis dan
bekerjasama dengan apotek rumah sakit dalam pengadaan obat.
Dalam menetukan jenis obat tentunya mempertimbangkan daya
jangkau pasien tanpa mengurangi kualiatas obat.
 Penggantian petugas pelaksana, oleh berbagai sebab, hendaknya
melakukan serah terima, meliputi : kondisi pasien, obat dan tindakan
meis, sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
 Semua komponen Home Care hendaknya bersikap ramah dengan
pasien dan keluarganya, memberikan support serta mendidik pasien
berkenaan dengan penyakitnya.

2. Alur Pelayanan Home Care


Secara garis besar alur pelayanan yang diberikan adalah :
 Setiap pasien, mendapatkan pelayanan Home Care melalui dokter
penanggung jawab, dokter konsultan atau langsung melalui petugas
pelaksana Home Care

Pedoman Pelayanan Home Care


Page 27 Kota Makassar
Dinas Kesehatan Kota Makassar
Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar
2015
 Petugas pelaksana Home Care melaksanakan pelayanan medis
sesuai dengan instruksi dokter atau prosedur tetap Home Care yang
telah ditetapkan oleh Pemerintah Kota Makassar
 Petugas pelaksana Home Care membuat registrasi dan mencatat di
lembar status pasien
 Petugas pelaksana mengunjungi rumah pasien secara berkala
 Petugas pelaksana yang berhalangan dalam perawatan Home Care
dapat digantikan oleh petugas lain dengan melakukan serah terima
 Pasien di rawat hingga sembuh atau hingga akhir perawatan pada
perawatan paliatif
 Apabila perlu di rujuk, maka pasien di rujuk setelah mendapatkan
tindakan stabilisasi
 Apabila penderita meninggal dunia, petugas pelaksana membuat
laporan kematian sejak masa perawatan.

Alur pelayanan Home Care pasca perawatan bagi Tim Home Care
rumah sakit:
 Tim Home Care rumah sakit akan mengidentifikasi pasien yang akan
diberikan pelayanan Home Care.
 Tim Home Care rumah sakit kemudian melakukan assesment
mengenai pelayanan Home Care apa saja yang dibutuhkan oleh
pasien
 Tim Home Care rumah sakit melaporkan ke pengelola Home Care
rumah sakit
 Pengelola Home Care rumah sakit menyampaikan laporan ke Call
Centre Home Care di Dinas Kesehatan Kota Makassar
 Call centre Home Care mengidentifikasi puskesmas terdekat yang
akan melaksanakan pelayanan Home Care

Pedoman Pelayanan Home Care


Page 28 Kota Makassar
Dinas Kesehatan Kota Makassar
Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar
2015
 Call centre Home Care menghubungi puskesmas terdekat (kontak
person perawat home care puskesmas) untuk selanjutnya
melaksanakan Home Care
 Call centre Home Care selanjutnya menghubungi keluarga pasien
untuk mengkonfirmasi jadwal pelaksanaan Home Care pasien

Alur pelayanan Home Care pasca perawatan bagi Tim Home Care
puskesmas:

 Call centre Home Care akan menghubungi puskesmas terdekat untuk


selanjutnya melaksanakan Home Care
 Tim Home Care Puskesmas akan mengunjungi pasien Home Care
dan memeriksa lembaran assesment lanjutan dari rumah sakit
 Bila terdapat ketidakjelasan dalam lembar assesment lanjutan Home
Care pasien maka Tim Home Care Puskesmas dapat langsung
berkoordinasi ke Tim Home Care rumah sakit untuk mendapatkan
penjelasan.
 Tim Home Care Puskesmas membuat perencanaan terkait assesment
home care lanjutan dari rumah sakit serta menghubungi pihak terkait
dalam pelayanan Home Care (jika dibutuhkan)
Assesment tersebut berupa :
o Perencanaan Penatalaksanaan Medis
o Asuhan keperawatan yang dibutuhkan pasien (teknik S-O-A-P
sederhana)
o Edukasi terkait penyakit kepada keluarga pasien
o Jadwal kunjungan pasien oleh setiap profesi terkait yang
dibutuhkan pasien,
o Persiapan perlengkapan pelaksanaan Home Care, dokumentasi,
alat bantu/media pendidikan dll

Pedoman Pelayanan Home Care


Page 29 Kota Makassar
Dinas Kesehatan Kota Makassar
Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar
2015
 Tim Home Care akan memberikan informed-consent mengenai
pelayanan Home Care terhadap pasien
 Pasien menandatangani informed-consent pelayanan Home Care
 Tim Home Care Puskesmas dan profesi lain (jika dibutuhkan)
melaksanakan pelayanan home care (penataksanaan medis, asuhan
keperawatan, edukasi, dll) sesuai perencanaan yang telah dibuat
 Bila terdapat keluhan pasien terkait pelayanan home care yang
diberikan maka pasien dapat menghubungi Tim Home Care
Puskesmas untuk berkonsultasi langsung

Alur monitoring dan evaluasi pasien Home Care

 Tim Home Care Puskesmas (dokter puskesmas bersama profesi


kesehatan lain) wajib melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
kondisi pasien
 Monitoring dan evaluasi pasien dilaksanakan sesuai perencanaan
pelaksanaan Home Care yang disepakati oleh Tim Home Care
puskesmas dan Pasien
 Monitoring dan evaluasi pasien didokumentasikan dalam lembar
follow up pasien serta dokumentasi lain yang mendukung
 Bila hasil monitoring dan evaluasi pasien dinilai memburuk, maka Tim
Home Care akan merujuk pasien untuk kembali mendapatkan
perawatan ke rumah sakit
 Bila hasil monitoring dan evaluasi pasien dinilai membaik, maka Tim
Home Care akan melanjutkan pelayanan Home Care sesuai jadwal
Home Care yang direncanakan/ hingga pasien dinyatakan tidak lagi
memerlukan pelayanan Home Care (lih.kriteria penghentian
pelayanan Home Care)

Pedoman Pelayanan Home Care


Page 30 Kota Makassar
Dinas Kesehatan Kota Makassar
Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar
2015
 Tim Home Care Puskesmas akan melaporkan ke Call Centre
mengenai kondisi pasien (dirujuk/dihentikan)
 Call centre akan menghubungi pengelola Home Care rumah sakit
mengenai kondisi pasien

Pedoman Pelayanan Home Care


Page 31 Kota Makassar
Dinas Kesehatan Kota Makassar
Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar
2015

III TATA LAKSANA HOME CARE

A. PENATALAKSANAAN HOME CARE

Berikut ini adalah panduan singkat tatalaksana Home Care, mulai pra
perawatan di rumah pasien hingga pasca perawatan.
 Pra Home Care :
o Dokter dan tim Home Care merencanakan jadwal perawatan pasien
sesuai jenis perawatan, jenis penyakit, gradasi penyakit dan kondisi
klinis pasien berdasarkan prosedur perawatan. Jenis perawatan,
meliputi : perawatan kuratif, perawatan suportif, perawatan rehabilitatif,
perawatan emergency.
o Dokter dan tim Home Care merencanakan pemeriksaan penunjang
diagnostik dan follow up jika diperlukan, seperti : laboratorium, rontgen
dan lain-lain
o Pelaksana Home Care mempersiapkan saran dan prasarana
perawatan, meliputi : tensimeter, infus set, intravena cath, cairan infus,
spuit, needle, nebulizer dan lain-lain sesuai keperluan perawatan
masing-masing kasus.
 Pelaksanaan Home Care :
o Pelaksana perawatan mengunjungi rumah pasien secara berkala
sesuai jadwal perawatan untuk melaksanakan perawatan dan tindakan
medis berdasarkan jadwal perawatan
o Pelaksana Home Care melaporkan kondisi klinis setiap pasien dan
keluhan serta tindakan medis yang sudah dilakukan, meliputi : kondisi
umum terkini setiap pasien. Hasil laboratorium dan obat atau tindakan
medis yang telah diberikan dan respon hasil pengobatan

Pedoman Pelayanan Home Care


Page 32 Kota Makassar
Dinas Kesehatan Kota Makassar
Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar
2015
o Dokter memonitor pelaksanaan Home Care oleh pelaksana perawatan
melalui sarana komunikasi untuk menilai hasil perawat dan menetukan
langkah selanjutnya
o Dokter dan tim Home Care mendiskusikan setiap kasus selama masa
Home Care dan pasca Home Care untuk evaluasi dan perbaikan
kualitas perawatan penderita,
 Kontrol dan Pemeriksaan :
o Dokter memberikan terapi dan instruksi tindakan medis atau
laboratorium serta advis sesuai kondisi klinis pasien pemeriksaan saat
pasien kontrol
o Dokter memberikan support dan berdialog denganpasien dan atau
keluarganya secara santun dan bersahabat ketika pasien menjalani
konrol.
 Pasca Home Care :
o Dokter bersama-sama pelaksana Home Care melakukan evaluasi klinis
setiap pasie pasca pelaksanaan Home Care untuk perbaikan kualitas
perawatan di masa yang akan datang
o Dokter dan pelaksana Home Care membuat jadwal perawatan jangka
panjang bagi pasien yang memerlukan perawatan rehabilitatif, seperti :
pasca stroke, decompensasi cordis dan lain-lain
o Dokter memberikan bombingan teknis medis kepada pelaksana Home
Care secara berkala untuk meningkatkan kualitas perawatan
o Dokter dan pelaksana Home Care mengadakan review kasus-kasus
khusus dan kasus-kasus yang sering memerlukn Home Care.

B. PENATALAKSANAAN WAKTU

 Penetapan Frekwensi Kunjungan.

Pedoman Pelayanan Home Care


Page 33 Kota Makassar
Dinas Kesehatan Kota Makassar
Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar
2015
Frekuensi kunjungan ditetapkan lebih banyak dalam minggu-minggu awal
dan menurun seiring dengan peningkatan keterampilan pemberi perawatan
atau pasien dalam menangani kondisi pasiennya. Frekwensi kunjungan
dapat juga ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien.
 Waktu yang Diluangkan Pasien Saat Kunjungan dan Prioritas Kebutuhan
Waktu yang diluangkan selama kunjungan ditetapkan berdasarkan
prioritas kebutuhan yang ditemukan. Untuk itu, diharapkan perawat
memiliki kemampuan komunikasi yang terampil. Sikap perawat saat
berkomunikasi dengan pasien atau keluarga juga mempengaruhi durasi
kunjungan. Perawat sebaiknya menyampaikan lama kunjungan pada
pasien.

1. Kunjungan Pertama

 Persiapan Untuk Kunjungan Pertama.


Sebelum bertemu pasien, penting untuk membawa semua formulir
pengkajian awal yang harus diisi atau dilengkapi. Format kunjungan
awal tambahan harus selalu tersedia bila terjadi kesalahan dalam
penulisannya.
Kunjungan awal adalah pertemuan antara perawat dan pasien pertama
kali. Pasien mungkin telah mengikuti program sebelumnya, tetapi jika
pasien kembali menjalani perawatan di rumah sakit untuk beberapa
waktu tertentu maka diperlukan rujukan yang baru. Pada saat pertama
kali bertemu pasien, perawat harus memperkenalkan diri dan lembaga
yang diwakili. Hal yang penting adalah mengetahui siapa yang
membuka pintu dan siapa yang berada di rumah. Cara ini membantu
perawat untuk mengetahui bagaimana keterlibatan individu pada saat
kunjungan dan keterlibatannya di dalam rencana perawatan, termasuk
privasi dan kerahasiaan pasien.

Pedoman Pelayanan Home Care


Page 34 Kota Makassar
Dinas Kesehatan Kota Makassar
Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar
2015
 Pelaksanaan Kunjungan.
Pada kunjungan pertama, perawat melakukan pengkajian fisik secara
lengkap dan menggali riwayat pasien secara rinci. Pemeriksaan fisik
biasanya dilakukan di ruang tidur pasien. Perawat perlu menerapkan
praktik pengontrolan infeksi. Tanyakan pada pasien tempat yang dapat
digunakan untuk meletakkan tas keperawatan dan tempatkan tas
tersebut di atas sebuah alas. Tanyakan pada pasien tempat mencuci
tangan dan gunakan sabun serta lap kertas. Keluarkan semua
peralatan yang dibutuhkan dalam kunjungan tersebut dan letakkan di
atas alas yang telah disiapkan. Pada pengkajian fisik, kaji setiap sistem
tubuh dan bagaimana setiap sistem tersebut mempengaruhi kondisi
pasien.

2. Pengkajian Fisik

Walaupun keterampilan pengkajian fisik yang baik sangat dibutuhkan


dalam menetapkan diagnosis, namun hal ini tidak dilakukan tanpa
pengkajian riwayat pasien yang teliti. Perawat perlu menanyakan masalah
atau kekhawatiran utama yang pasien alami saat ini. Hal ini mungkin tidak
berhubungan dengan diagnosis. Dengan mengetahui masalah utama
pasien, anda dapat berfokus untuk mempersiapkan keterampilan yang
diperlukan dalam melakukan pengkajian. Pengkajian fisik meliputi
beberapa pemeriksaan:
 Penampilan umum
 Tanda Vital
 Jantung
 System saraf
 Status mental dan wicara
 Penglihatan

Pedoman Pelayanan Home Care


Page 35 Kota Makassar
Dinas Kesehatan Kota Makassar
Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar
2015
 Pendengaran
 System peredaran darah perifer
 Kulit
 System Muskuloskeletal
 Eliminasi
 System pencernaan dan nutrisi

3. Kunjungan Ulang
Kunjungan ulang merupakan tindak lanjut kunjungan pertama atau tindak
lanjut kunjungan ulang yang lain. Kunjungan ulang dilakukan oleh perawat
yang mengoordinasi atau menangani kasus tersebut, tetapi terkadang
kunjungan ulang dilakukan oleh perawat lepas yang kebetulan diminta
untuk menangani pasien pada kunjungan tersebut. Bagian ini berfokus
pada hal-hal yang berkenaan dengan kunjungan ulang tersebut dan contoh
catatan kunjungan yang termasuk ke dalam dokumentasi yang benar.
 Penggunaan Temuan Pada Kunjungan Pertama
Sebelum mempersiapkan kunjungan ulang, perawat harus memahami
format pengkajian pertama yang telah dilengkapi. Format ini membantu
perawat untuk mengetahui riwayat pasien, tanda-tanda vital, dan data
lain yang bermakna. Format ini juga mengarahkan perawat dalam
merencanakan pencapaian tujuan.
 Pelaksanaan Kunjungan Ulang.
Perawat yang telah bertemu pasien sebelumnya, juga akan merasa
lebih nyaman karena ia telah mengenal baik pasien dan lingkungannya.
Selama kunjungan pertama, perawat telah mampu menggali riwayat
pasien dan melakukan pemeriksaan fisik yang lengkap. Perawat telah
mampu memeriksa setiap sistem, memperoleh tanda vital dasar, dan
mencatat kelainan yang ditemukan pada pasien. Fokus kunjungan
ulang ialah mengkaji cara pasien berespons terhadap terapi, cara

Pedoman Pelayanan Home Care


Page 36 Kota Makassar
Dinas Kesehatan Kota Makassar
Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar
2015
pasien berfungsi di rumah, dan apakah tujuan perawatan yang
direncanakan pada kunjungan pertama realistis dan dapat dicapai

C. PENYULUHAN DAN PEMBELAJARAN PASIEN

Prioritas penyuluhan harus berfokus pada pengkajian pasien sebagai individu


yang sedang belajar, perencanaan dan pengimplementasian penyuluhan,
cara untuk melakukan intervensi saat berbagai tipe masalah pembelajaran
muncul, dan pengevaluasian keberhasilan pasien dalam pembelajaran.
 Penyuluhan dan Pembelajaran
Dalam merencanakan penyuluhan untuk pasien di rumah, sangat penting
untuk mempertimbangkan diagnosis pasien yang terbaru, riwayat medis,
obat yang sedang diminum pasien saat ini, tingkat orientasi pasien, dan
dukungan keluarga. Akan tetapi, pertama-tama perlu menetapkan peran
penyuluh dan individu yang belajar.
Salah satu aspek yang paling penting dalam kunjungan keperawatan
adalah menetapkan topik apa yang perlu disuluhkan dan dipelajari
pasien, pasien, dan kebutuhan pasien untuk mempelajari topik ini.
Perawat perlu mengevaluasi pasien dengan melakukan pengkajian
mental dan pengkajian fisik secara keseluruhan, untuk melihat seberapa
jauh pasien mampu terlibat dalam perencanaan perawatan. Apabila
perawat menilai bahwa tidak ada seorang pun yang mampu mempelajari
prosedur atau teknik dalam perawatan pasien, ia perlu melakukan
kunjungan sampai semua kebutuhan pasien akan perawatan yang
terampil dipenuhi. Penyuluhan harus tetap mencakup pasien dan
anggota keluarga dalam setiap aspek perencanaan perawatan.
Lingkungan merupakan faktor lain yang sangat penting untuk
keberhasilan penyuluhan. Pasien perlu dilibatkan dalam memutuskan
tempat terbaik untuk menyelenggarakan proses penyuluhan. Tempat

Pedoman Pelayanan Home Care


Page 37 Kota Makassar
Dinas Kesehatan Kota Makassar
Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar
2015
yang terang dengan lantai yang bersih dan sebuah meja sebagai tempat
untuk meletakkan bahan yang akan didemonstrasikan, akan sangat
membantu proses pembelajaran. Keterampilan khusus, seperti
perawatan luka, pemberian insulin, dan penyuluhan tentang medikasi,
menuntut lingkungan yang menawarkan kenyamanan bagi pasien dan
perawat sehingga mereka dapat bekerja sama dengan baik.
 Kolaborasi antara Perawat dengan Pasien.
Apabila proses kolaborasi berlangsung dengan baik, baik bagi pasien
maupun bagi perawat pada kunjungan pertama, kemungkinan
penyuluhan dan proses pembelajaran dapat dicapai. Akan sangat
membantu jika anggota keluarga dilibatkan, yakni jika mereka memiliki
komitmen untuk terlibat dalam perawatan kesehatan pasien. Sementara
itu, Anda juga perlu memberi tahu bahwa kadang-kadang jadwal
keluarga atau pekerjaan menghambat keikutsertaan mereka dalam
perawatan pasien. Penggunaan alat tulis merupakan salah satu cara
untuk berkomunikasi dengan anggota keluarga yang mempunyai
komitmen untuk turut berpartisipasi, tetapi tidak dapat hadir selama
pelaksanaan kunjungan rumah. Kunjungan rumah yang pertama
memungkinkan perawat untuk melakukan pengkajian keluarga sambil
mulai mengoordinasi penyuluhan pasien. Evaluasi dinamika keluarga,
ketersediaan sumber di komunitas dan di rumah, dan kebutuhan
penyuluhan di antara anggota keluarga sangat penting untuk mencapai
keberhasilan penyuluhan di rumah.
 Penetapan Tujuan dalam Penyuluhan Pasien
Setelah kunjungan pertama, perawat, pasien, dan setiap anggota
keluarga yang terlibat harus menyetujui tujuan pembelajaran yang
ditetapkan disertai dengan langkah yang dapat dicapai dan dapat diukur
(sasaran perilaku) pada kunjungan rumah berikutnya Apabila pasien,

Pedoman Pelayanan Home Care


Page 38 Kota Makassar
Dinas Kesehatan Kota Makassar
Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar
2015
perawat, dan keluarga tidak menyetujuinya dibutuhkan diskusi tambahan
yang diselenggarakan oleh perawat untuk mengklarifikasi harapan dan
fokus pada tujuan. Negosiasi dengan semua orang yang terlibat
(perawat, kilen, dan keluarga) sangat penting dalam upaya untuk
mencapai tujuan.
 Penetapan Tujuan dalam Penyuluhan dan Pembelajaran
Pada akhir kunjungan pertama, perawat, pasien, dan anggota keluarga
harus mencapai kesepakatan tentang tujuan pembelajaran dan tujuan
yang disertai langkah yang dapat dicapai secara spesifik dan dapat
diukur pada kunjungan rumah berikutnya. Sering kali kontrak
pembelajaran dipersiapkan oleh perawat dan pasien, yakni berupa
kontrak tertulis yang berisi langkah spesifik untuk mencapai tujuan.
Walaupun kontrak pembelajaran tidak perlu ditulis, sering kali formulir
tertulis sangat membantu untuk mengidentifikasi tujuan spesifik dan
pencapaian tujuan. Kerangka waktu yang spesifik untuk pencapaian
tujuan juga dapat ditulis sehingga terbentuk suatu kesadaran kapan
tujuan akan dicapai.
 Kontrak Pembelajaran
Persiapan kontrak pembelajaran dapat mempermudah penyuluhan di
lingkungan perawatan di-rumah, baik bagi perawat maupun pasien.
Proses yang dilakukan dalam menyiapkan kontrak pembelajaran tersebut
harus diuraikan dengan jelas sebagai suatu kontrak antara perawat dan
pasien. Pertama-tama, tujuan khusus harus dituliskan dengan detail,
kemudian langkah atau sasaran untuk mencapai tujuan tersebut harus
dirinci. Perawat dan pasien harus membuat suatu kesepakatan tentang
tanggal target pencapaian sasaran dan tujuan perawatan. Setiap
intervensi khusus yang harus dicapai perawat dan pasien, harus
dituliskan secara garis besar di dalam kontrak. Perawat dan pasien harus

Pedoman Pelayanan Home Care


Page 39 Kota Makassar
Dinas Kesehatan Kota Makassar
Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar
2015
menandatangani kontrak pembelajaran kemudian menyiapkan suatu
media supaya perawat dan pasien dapat merencanakan setiap
kunjungan, dapat mengkaji langkah untuk mencapai tujuan, dan dapat
mengevaluasi kemajuan upaya pencapaian tujuan tersebut. Kontrak
tersebut berfokus pada setiap kunjungan dan disertai langkah yang dapat
diukur untuk mencapai tujuan akhir perawatan. Langkah terakhir ialah
mengidentifikasi kerangka waktu yang realistis dalam mencapai tujuan.

D. PENGHENTIAN PERAWATAN HOME CARE

Penghentian pelayanan Home Care sangat berbeda dalam beberapa hal.


Walaupun terdapat aspek tertentu yang berhubungan dengan penghentian
perawatan yang fundamental terhadap proses penghentian itu sendiri, tanpa
memperhatikan lingkungan perawatan pasien.
 Perencanaan Penghentian Perawatan.
Rencana penghentian perawatan harus dilakukan melalui diskusi dengan
pasien dan keluarga. Ajukan pertanyaan dan perhatikan ide mereka
dalam melakukan perawatan, hasil akhir perawatan yang diharapkan,
dan akan atau telah terjadi sesuatu yang merintangi partisipasi mereka,
memungkinkan perawat menyusun rencana perawatan yang dapat
diterima dan mengunturigkan kedua belah pihak
 Kriteria Penghentian Perawatan.
Secara ideal, perawatan pasien dihentikan saat tujuan atau hasil akhir
perawatan dicapai. Ada saat perawatan pasien-di-rumah dihentikan jika
tujuan atau hasil akhir tersebut tidak tercapai. Beberapa alasan dapat
melatarbelakangi hal ini, alasan yang tidak berhubungan dengan
kemampuan perawat dalam mengembangkan atau
mengimplementasikan rencana perawatan. Misalnya, pasien menolak
perawatan atau pindah ke lokasi lain, atau dokter yang menangani

Pedoman Pelayanan Home Care


Page 40 Kota Makassar
Dinas Kesehatan Kota Makassar
Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar
2015
pasien tidak setuju kalau pelayanan perawatan dirumah pasien
dilanjutkan.
o Pasien yang Stabil Secara Medis
Kestabilan kondisi medis pasien merupakan alasan yang sangat
sering muncul dalam penghentian perawatan pasien-di-rumah dan
merupakan hasil akhir yang diharapkan dan diinginkan untuk semua
pasien. Sebagai hasil akhir yang diharapkan, hal ini berarti bahwa jika
pasien stabil dan tidak membutuhan asuhan keperawatan lebih jauh
maka alasan penghentian perawatan tidak perlu dipertanyakan lagi.
o Keluarga Pasien dapat Melakukan Perawatan
Kriteria ini dapat merupakan alasan dan sekaligus solusi yang
mungkin supaya perawatan pasien-di-rumah dihentikan. Seorang
pasien mungkin tidak mampu melakukan seluruh perawatannya di
rumah. Keluarga mungkin memutuskan untuk berpartisipasi dalam
perawatan sehingga pasien dapat tetap tinggal di rumah. Perawat
kemudian akan mengajar anggota keluarga atau orang terdekat lain
untuk membantu memenuhi kebutuhan pasien. Perawatan dapat
dihentikan jika keluarga pasien atau orang terdekat lainnya dapat
melakukan perawatan pasien.
o Pasien tidak Bersedia untuk Berpartisipasi dalam Rencana
Perawatan
Hal ini dapat diketahui melalui beberapa bentuk penolakan yang aktif,
seperti pasien secara terbuka menyatakan tidak ingiri mempelajari
atau melakukan tindakan tertentu. Penolakan ini juga dapat
dinyatakan secara pasif, seperti pasien mengatakan setuju dengan
rencana perawatan yang ditetapkan, tetapi tidak mengikuti terapi yang
telah direncanakan, lupa meminum obatnya, atau tidak mau terlibat
dalam penyusunan rencana perawatan medis. Perawat tidak perlu

Pedoman Pelayanan Home Care


Page 41 Kota Makassar
Dinas Kesehatan Kota Makassar
Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar
2015
frustasi karena pasien tidak bersedia berpartisipasi dalam
perawatannya. Akan tetapi, hal ini harus menjadi alasan dasar
penghentian perawatan. Kegagalan untuk menggali alasan partisipasi
pasien dan kegagalan dalam menerapkan metode pengganti dalam
memotivasi kerja sama pasien, dapat dianggap sebagai kelalaian
perawat. Jika semua usaha untuk membuat pasien terlibat tidak
berhasil, perawat harus mengomunikasikan pada pasien tentang
kemungkinan penghentian perawatan. Pasien harus diberitahu
tentang konsekuensi terhadap kesehatannya bila perawatannya tidak
adekuat. Perawat juga harus menawarkan bantuan kepada pasien
jika pasien menginginkan perawat untuk mengatur penghentian
perawatan pasien dirumah.
o Alasan Penghentian Perawatan yang Lain
Contoh alasan di atas meliputi: pasien tidak stabil (dirawat), pasien
menolak pelayanan lebih lanjut, pasien pindah ke tingkat perawatan
lain (panti jompo/hospice care/pusat rehabilitasi), pasien pindah (tidak
dapat ditemukan), dokter tidak mau menandatangani surat
persetujuan, atau pasien meninggal. Seperti yang telah dicatat
sebelumnya, lembaga penyelenggara perawatan di-rumah memiliki
kebijakan dan prosedur yang berbeda-beda sehubungan dengan
alasan penghentian perawatan pasien atau pemindahan posisi pasien
pada saat penghentian tersebut. Perawat harus mengetahui masalah
khusus dalam lembaga penyelenggara perawatan-di-rumah tempat ia
bekerja.

o Pendokumentasian Penghentian Perawatan


Setelah perawatan pasien dihentikan, perawatan tidaklah lengkap
sebelum pendokumentasian yang tepat selesai. Isi dokumentasi

penghentian perawatan pasien diperiksa oleh badan berwenang yang


menilik penyelenggaraan perawatan dirumah, juga oleh kebijakan
serta prosedur lembaga penyelenggara perawatan-di-rumah yang

Pedoman Pelayanan Home Care


Page 42 Kota Makassar
Dinas Kesehatan Kota Makassar
Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar
2015
khusus. Pada dasarnya, surat kerja terdiri dan ringkasan penghentian
perawatan dan dokumentasi tujuan atau hasil akhir perawatan yang
dicapai pasien sebagai hasil pasien mendapat perawatan-di-rumah.

Alur penghentian layanan Home Care


 Tim Home Care Puskesmas (dokter puskesmas bersama profesi
kesehatan lain) melakukan assesment terhadap kondisi pasien
 Pelayanan Home Care akan dihentikan apabila memenuhi kriteria
sebagai berikut:
o Kondisi pasien stabil
o Program rehabilitasi tercapai maksimal
o Keluarga pasien sudah mampu melakukan perawatan secara mandiri
o Pasien dirujuk
o Pasien menolak pelayanan lanjutan
o Pasien meninggal dunia
 Bila Tim Home Care Puskesmas menilai pasien telah memenuhi kriteria
penghentian pelayanan Home Care, maka tim Home Care akan memberi
edukasi ke pasien dan keluarganya bahwa pelayanan Home Care akan
dihentikan termasuk jadwal kontrol pasien untuk selanjutnya berobat ke
puskesmas
 Tim Home Care pasien akan melaporkan penghentian pelayanan Home
Care pasien tersebut kepada Call Centre Home Care berikut jadwal
kontrol pasien ke puskesmas
 Call centre Home Care akan melaporkan penghentian pelayanan
homecare kepada Pengelola Home Care rumah sakit
 Call centre Home Care akan mengkonfirmasi/mengingatkan pasien pada
jadwal yang telah ditetapkan

Pedoman Pelayanan Home Care


Page 43 Kota Makassar
Dinas Kesehatan Kota Makassar
Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar
2015
E. FAKTOR PENGHAMBAT DALAM PELAYANAN HOME CARE

 Adanya rasa kurang atau belum percaya masyarakat atau keluarga


terhadap pelayanan Home Care.
 Situasi dan keadaan lingkungan atau wilayah serta kurangnya akses
transportasi
Jarak wilayah yang terlalu jauh sehingga kurang mendapat pelayanan
Home Care dari pihak rumah sakit serta keadaan yang kurang
mendukung, misalnya pada lingkungan rumah susun yang berkaitan
dengan ketenangan, kebersihan, kerapian yang kurang mendukung untk
proses penyembuhan dalam pelayanan Home Care. Hal ini
menyebabkan persepsi masyarakat kurang baik terhadap keberadaan
Home Care.
 Tenaga kesehatan yang kurang kompeten dalam melaksanakan
pelayanan Home Care
 Banyak masyarakat yang belum tahu tentang pelayanan Home Care.
 Terbatasnya tenaga kesehatan
 Adanya panggilan kunjungan yang tidak diperlukan, hal ini akan
membuang waktu, tenaga dan biaya,
 Hambatan yang datang dari pasien dan keluarga
 Ketergantungan penderita dan atau keluarga,
 Untuk kolaborasi dengan tim profesional lain membutuhkan waktu yang
cukup lama,
 Letak geografis yang jauh dapat mempengaruhi efektivitas pelayanan
dan cost yang diperlukan.

F. KEKURANGAN DAN KELEBIHAN HOME CARE


 Kelebihan Pelayanan Home Care

Pedoman Pelayanan Home Care


Page 44 Kota Makassar
Dinas Kesehatan Kota Makassar
Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar
2015
o Bisa meningkatkan kemandrian pasien dan keluarga dalam
melakukan pemeliharaan kesehatan
o Meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan
o Pembiayaan yang lebih murah
 Kekurangan Pelayanan Home Care
o Penanganan masa kritis kurang cepat dan kurang efektif
o Kurang perhatian atau pengawasan dari tenaga medis
o Letak geografis yang berjauhan, sehingga sulit untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan

G. KEKURANGAN DAN KELEBIHAN HOME CARE

 Kelebihan Pelayanan Home Care


o Bisa meningkatkan kemandrian pasien dan keluarga dalam
melakukan pemeliharaan kesehatan
o Meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan
o Pembiayaan yang lebih murah
 Kekurangan Pelayanan Home Care
o Penanganan masa kritis kurang cepat dan kurang efektif
o Kurang perhatian atau pengawasan dari tenaga medis
o Letak geografis yang berjauhan, sehingga sulit untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan

H. SOSIALISASI KEGIATAN HOME CARE

Sasaran yang akan dicapai dalam sosialisasi pelayanan Home Care adalah
seluruh komponen masyarakat baik dari tingkat sosial, ekonomi, budaya, dan
usia. Beberapa cara yang bisa digunakan, diantaranya :
 Pihak pelaksana dalam hal ini puskesmas dan rumah sakit melakukan
upaya pengenalan dan penyebaran pelayanan Home Care dari rumah

Pedoman Pelayanan Home Care


Page 45 Kota Makassar
Dinas Kesehatan Kota Makassar
Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar
2015
sakit tersebut dengan cara menyebar tenaga kesehatan ke setiap
pembagian wilayah yang sudah ditentukan untuk melakukan salah
satunya dengan teknik berupa penyuluhan, dengan mengumpulkan
masyarakat di kelurahan tersebut. Hal yang diinformasikan adalah
tentang apa itu Home Care, tujuan, manfaat serta program-program dari
pelayanan Home Care yang akan di laksanakan. Teknik penyuluhan ini
dilakukan 4 kali dalam 1 bulan agar benar-benar masyarakat mengerti
dan paham tentang Home Care.
Kelebihan dari teknik ini adalah :
o Waktu yang diperlukan tidak terlalu banyak dalam mempromosikan
Home Care karena dilakukan secara serentak
o Bisa bertatap muka langsung dan bisa bertanya langsung, agar apa
yang disampaikan bisa diterima atau menjadi 1 persepsi dalam
masyarakat tersebut tentang Home Care
o Bisa dilakukan juga untuk kegiatan pemeriksaan kesehatan dalam
kegiatan tersebut.
Kekurangan dari teknik ini adalah :
o Kurangnya kesadaran dari pihak masyarakat untuk menghadiri
kegiatan penyuluhan tersebut walaupun pihak dari kelurahan/wilayah
tersebut sudah turun tangan sendiri
o Terkadang masyarakat kurang mengerti dengan apa yang
disampaikan karena banyaknya masyarakat (sibuk sendiri-sendiri)

 Pihak dari rumah sakit akan menyebarkan pamflet, brosur tentang Home

Care kepada masyarakat baik yang datang ke rumah sakit untuk berobat

(pasien dan keluarga) maupun pihak masyarakat yang ada di komunitas

serta pemasangan poster-poster tentang Home Care, melalui koran serta

majalah kesehatan.

Pedoman Pelayanan Home Care


Page 46 Kota Makassar
Dinas Kesehatan Kota Makassar
Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar
2015

Kelebihan dari teknik ini adalah :

o Menghemat tenaga yang mempromosikan pelayanan Home Care

o Akan lebih menarik karena disertai dengan gambar-gambar

o Mudah untuk dilakukan.

Kekurangan dari teknik ini adalah :

o Terkadang masyarakat kurang memahami tentang apa yang ada di

brosur/pamflet

o Untuk pemasangan poster pun harus melewati perizinan dahulu

o Terkadang bagi masyarakat kurang menarik sehingga hanya di lihat

sekilas saja

o Pada orang-orang yang yang tidak bisa membaca juga mengalami

kesusahan.

 Melalui media massa, misalnya radio, tv, internet.

Kelebihan dari teknik ini adalah :

o Semua orang bisa tahu tentang program Home Care

o Lebih efisien dalam pelaksanaannya.

Kekurangan dari teknik ini adalah :

o Untuk masyarakat yang tidak bisa mengakses lewat media massa


akan tidak tahu tentang Home Care

o Kurang pemahaman yang lebih karena terkadang hanya melihat dan


mendengar serta menyimak sekilas saja

Pedoman Pelayanan Home Care


Page 47 Kota Makassar
Dinas Kesehatan Kota Makassar
Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar
2015

o Bila masyarakat tidak paham masyarakat tidak bisa bertanya


langsung.

 Melalui door to door setiap keluarga dalam wilayah tersebut

Kelebihan dari teknik ini adalah :

o Keluarga bisa dengan jelas menangkap/memahami tentang Home

Care

o Bisa langsung bertanya jawab bila ada yang perlu ditanyakan tentang
Home Care.

Kekurangan dari teknik ini adalah :

o Waktu yang diperlukan untuk menyampaikan butuh waktu yang lama


o Tenaga kesehatan yang dibutuhkan untuk menyampaikan hal ini

butuh banyak.

Pedoman Pelayanan Home Care


Page 48 Kota Makassar

Anda mungkin juga menyukai