ASUHAN
KEPERAWATAN
KOMUNITAS :
DIAGNOSIS DAN
RENCANA
KEPERAWATAN
KOMUNITAS
Nuurhidayat Jafar, S.Kep.,
Ns., M.Kep
PSIK FK UNHAS
1
Bahan Ajar Keperawatan Komunitas & Keluarga I
Deskripsi Mata Kuliah : Mata Kuliah ini disajikan dalam 2 semester yaitu
Keperawatan Komunitas I dan Keperawatan
Komunitas II. Keperawatan komunitas I lebih
banyak membahas tentang konsep dan teori baik
keperawatan komunitas, keperawatan keluarga, dan
keperawatan gerontik. Setelah memahami teori
mengenai keperawatan komunitas dan keluarga
maka pada Keperawatan Komunitas II lebih banyak
membahas aplikasi konsep dan teori ke dalam
asuhan keperawatan baik pada asuhan keperawatan
komunitas (daerah binaan), asuhan keperawatan
keluarga (keluarga binaan), serta asuhan
keperawatan gerontik.
A. PENDAHULAN
1. Cakupan/Garis Besar Materi
Garis besar materi ini mencakup asuhan keperawatan komunitas meliputi
perumusan diagnosis keperawatan komunitas, rencana keperawatan komunitas,
implementasi keperawatan komunitas. Sasaran pembelajaran adalah mahasiswa
2
semester 5 dapat memahami dan merumuskan diagnosis keperawatan komunitas
s/d melakukan Rencana Keperawatan.
Manfaat pokok bahasan diharapkan nantinya dapat digunakan sebagai acuan
aplikasi klinis pada jenjang profesi, utamanya keperawatan komunitas, keluarga,
gerontik. Pembahasan awal adalah memahami konsep merumuskan diagnosis
keperawatan komunitas berdasarkan NANDA (domain dan kelas) serta membuat
perencanaan keperawatan komunitas berdasar NOC dan NIC.
2. Sasaran Pembelajaran
Mahasiswa dapat :
a. Mahasiswa dapat memahami perumusan diagnosis keperawatan komunitas
berdasar NANDA
b. Mahasiswa memahami perencanaan komunitas berdasar NOC dan NIC
c. Mahasiswa memahami konsep aplikasi program komunitas
d. Mahasiswa mampu memahami konsep evaluasi keperawatan komunitas
3. Perilaku Awal
Mahasiswa telah lulus dalam mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan I dan
Konsep Dasar Keperawatan II
5. Urutan Pembahasan
a. Diagnosis keperawatan komunitas
b. Perencanaan keperawatan komunitas
c. Implementasi keperawatan komunitas
6. Petunjuk Belajar
Sebelum perkuliahan, mahasiswa wajib membaca buku
a. Anderson, E.T. & Mc. Farlane, J.M. (2000). Community as partner.
Philadelphia: J.B. Lippincott Company.
b. Stanhope, M & Lancaster, J. (1995). Community health nursing: Process
and practice for promoting health. St. Louois: Mosby Year Book.
3
B. PENYAJIAN
1. Uraian Materi Bahasan
a. Diagnosis Keperawatan Komunitas
Kemampuan untuk mengaitkan data dan menghubungkan data dengan
kemampuan kognitif yg dimiliki. Tujuan : menetapkan kebutuhan
komunitas, menetapkan kekuatan, mengidentifikasi pola respon komunitas,
mengidentifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan
Label Diagnosis Keperawatan
Aktual
Risiko
Wellness (Sejahtera)
Formulasi penulisan Diagnosis keperawatan komunitas
NANDA (North American Nursing Diagnosis Association)
o 13 domain
o 47 kelas
o 235 diagnosis
ICNP (International Classifications for Nursing Practice)
Penulisan diagnosis keperawatan yang disepakati oleh Ikatan Perawat
Kesehatan Komunitas Indonesia (IPKKI) menggunakan single diagnosis.
Cara menentukan diagnosis keperawatan komunitas
Identifikasi data komunitas
Masukkan domain
Masukkan kelas
Lihat definisi
Lihat batasan karakteristik
Tentukan diagnosis
Label diagnosis keperawatan menurut NANDA (2015-2017)
Diagnosis berfokus masalah
Diagnosis berfokus masalah selama ini dikenal dengan label aktual. Adalah
clinical judgement yang menggambarkan respon yang tidak diinginkan
terhadap kondisi kesehatan kelompok/komunitas.
Contoh diagnosis aktual komunitas adalah :
Ketidakefektifan manajemen kesehatan
Defisiensi kesehatan komunitas
Diagnosis risiko
Adalah clinical judgement yang menggambarkan kerentanan kelompok atau
komunitas yang memungkinkan berkembangnya respon yang tidak
diinginkan terhadap kondisi kesehatan. Setiap label dari diagnosis risiko
diawali dengan label risiko.
Contoh diagnosis risiko komunitas adalah :
4
Risiko penyimpangan perilaku kesehatan
Risiko kontaminasi
Diagnosis promosi kesehatan
Adalah clinical judgement yang menggambarkan motivasi dan keinginan
untuk meningkatkan kesejahteraan. Setiap label diagnosis promosi kesehatan
diawali dengan frase kesiapan meningkatkan.
Contoh diagnosis promosi kesehatan diantaranya :
Kesiapan meningkatkan komunikasi
Kesiapan meningkatkan koping komunitas
Diagnosis sindrom
a) Pencegahan Primer
Pencegahan primer dalam arti sebenarnya, dilakukan sebelum sakit.
Pencegahan ini mencakup peningkatan kesehatan dan perlindungan khusus
terhadap penyakit.
5
b) Pencegahan Sekunder
Menekankan pada diagnosa dini dan intervensi yang tepat untuk
menghambat proses penyakit atau kelainan, sehingga memperpendek waktu
sakit dan tingkat keparahan.
c) Pencegahan Tersier
Pencegahan ini dimulai pada saat cacat atau tidak dapat diperbaiki lagi
(irreversibel). Kegiatan rehabilitasi selain bertujuan menghambat proses
penyakit juga mengembalikan individu ke fungsi yang optimal. Dengan
melibatkan Kelompok Kerja Kesehatan (Pokjakes) dan evaluasi Aktivitas
kegiatan program
a. Upaya Promotif
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan jalan memberikan pendidikan
kesehatan mengenai topik yang terkait kesehatan masyarakat (peningkatan
gizi, pemeliharaan kesehatan perorangan, kesehatan lingkungan, olahraga
secara teratur, rekreasi, dan pendidikan seks).
b. Upaya Preventif
Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan
gangguan kesehatan terhadap individu, keluarga, kelompok dan masyarakat,
melalui kegiatan-kegiatan:
1) Imunisasi massal terhadap bayi dan anak balita serta ibu hamil.
2) Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui Posyandu, Puskesmas,
maupun kunjungan rumah.
6
3) Pemberian vitamin A, yodium melalui Posyandu, Puskesmas, ataupun
di rumah.
4) Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas, dan menyusui.
c. Upaya Kuratif
Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-anggota
keluarga, keluarga yang menderita penyakit atau masalah kesehatan, melalui
kegiatan:
1) Perawatan orang sakit di rumah (home nursing).
2) Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari
puskesmas dan rumah sakit.
3) Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin,
dan nifas.
4) Perawatan buah dada. Perawatan tali pusat bayi baru lahir. Untuk
pemberian terapi, diperlukan kolaborasi dengan dokter, perawat
hanya memberikan dan mengawasi penggunaan obat, tetapi tidak
menentukan terapi pasien.
d. Upaya Rehabilitatif
Upaya rehabilitatif merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita-
penderita yang dirawat di rumah, maupun terhadap kelompok-kelompok
tertentu yang menderita penyakit yang sama, misal kusta, TB, cacat fisik,
dan lainnya, yang dilakukan melalui kegiatan:
1) Latihan fisik, bagi yang mengalami gangguan fisik seperti penderita
kusta, patah tulang, kelainan bawaan.
2) Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit
tertentu, misalnya TB (latihan napas dan batuk efektif), penderita
stroke melalui fisioterapi manual yang mungkin dilakukan oleh
perawat.
e. Resosialitatif
Resosialitatif merupakan suatu bentuk upaya yang dilakukan untuk
mempersiapkan individu, keluarga, atau kelompok khusus untuk kembali ke
dalam pergaulan masyarakat. Disamping itu adalah bagaimana meyakinkan
masyarakat untuk dapat menerima kembali kelompok-kelompok yang
memiliki masalah tersebut. Tentunya perlu memberikan pengertian dengan
batasan-batasan yang jelas dan dimengerti.
7
Data Diagnosis Keperawatan NOC NIC
Kode Diagnosis Kode Hasil Kode Intervensi
Studi dokumentasi : 0018 Perilaku Preventif primer Preventif primer
47 % balita kurang gizi kesehatan 1626 Membuat target 5510 Pendidikan
D/S : < 70 % cenderung 04 pencapaian berat kesehatan
beresiko badan 5604 Teaching group
Hasil angket :
40 % ibu balita kurang Preventif sekunder Preventif sekunder
pengetahuan 2606 Skrining kesehatan 6520 Skrining kesehatan
30 % balita memiliki 29 sesuai umur 6610 Identifikasi risiko
kebiasaan jajan yg tidak
sehat
10 % data kunjungan
balita ke puskesmas
mengalami diare
1
2. Pembahasan
Perumusan diagnosis keperawatan komunitas harus bersumber kepada referensi
yang jelas dan tidak dibuat-buat begitu saja. Referensi yang disepakati yaitu
menggunakan NANDA 2015-2017. Format penulisan diagnosis keperawatan
komunitas dengan menuliskan domain dan kelas. Sedangkan perencanaan
komunitas berbeda dengan Plan of Action (POA). Perencanaan keperawatan
komunitas menggunakan NOC dan NIC. POA tetap dibuat untuk pembuatan
program dengan bahasa yang aplikatif agar dapat dipahami oleh masyarakat.
3. Penelitian
Diagnosis dan Rencana keperawatan komunitas dapat dipelajari lebih dalam
pedoman penyelenggaraan keperawatan kesehatan masyarakat di puskesmas
tahun 2006 serta Permenkes No.75 Tahun 2014 tentang Puskesmas
4. Penerapan
Hasil pengkajian keperawatan pada daerah binaan didapatkan vektor lalat yang
banyak di sekitar rumah (45 %), rumah yang tidak mempunyai jamban (35 %),
kondisi jamban keluarga tidak terpelihara (23 %), halaman tidak bersih (73 %),
jarak sumber air dengan septic tank <10 meter (56 %), penampungan air minum
terbuka sebanyak 77 %. Apakah masalah keperawatan komunitas yang utama ?
5. Latihan
Data pengkajian keperawatan daerah binaan yaitu balita yang tidak mempunyai
KMS sekitar (23 %), tidak semua balita mendapatkan imunisasi dasar (16 %),
ibu tidak menyusui anaknya (10 %), tidak sering membersihkan puting susunya
sebelum dan setelah menyusui (25%).
Instruksi :
a) Bacalah dan diskusikan kasus diatas dalam kelompok!
b) Rumuskan diagnosis keperawatan komunitasnya
c) Buatlah perencanaan keperawatan komunitas
d) Buatlah role play dan susunlah POA
6. Tugas mandiri
Carilah contoh diagnosis keperawatan komunitas yang menurut anda tidak
sesuai dengan NANDA. Pencarian dapat dari internet ataupun contoh laporan
yang telah ada.
C. PENUTUP
1. Rangkuman
Diagnosis komunitas bersumber dari NANDA atau ICNP. Rencana keperawatan
bersumber dari NOC dan NIC.
2. Tes Formatif
3. Umpan Balik
Mahasiswa masih perlu banyak latihan merumuskan diagnosis komunitas dan
membuat perencanaan
DAFTAR PUSTAKA
a. Anderson, E.T. & Mc. Farlane, J.M. (2000). Community as partner. Philadelphia:
J.B. Lippincott Company.
c. Kaakonen, J.R., Coehlo, D.P., Steele, R., Tabacco, A., & Hanson, S.M.H. (2015).
Family Health Care Nursing: Theory, Practice & Research. Philadelphia: F.A.
Davis Company.
d. Pender, N.J. (1987). Health promotion in nursing practice. (2nd Ed.). Norwalk:
Appleton & Lange.