&
Asuhan KeperawatAN
By : ROHIMIAH
DEFINISI
1. Faktor congenital
Bersifat resesif autosomal herediter. Kelainan timbul akibat sintesis faktor pembekuan darah menurun.
Gejalanya berupa mudahnya timbul kebiruan pada kulit atau perdarahan spontan atau perdarahan yang
berlebihan setelah suatu trauma. Pengobatan : dengan memberikan plasma normal atau konsetrat faktor
yang kurang atau bila perlu diberikan transfusi darah.
2. Faktor didapat.
Biasanya disebabkan oleh defisiensi faktor II ( protombin ) yang terdapat pada keadaan berikut :
Neonatus, karena fungsi hati belum sempurna sehingga pembekuan faktor darah khususnya faktor II
mengalami gangguan. Pengobatan : umumnya dapat sembuh tanpa pengobatan atau dapat diberikan.
3. Hemofilia A Yaitu hemofilia yang disebabkan oleh defisiensi faktor VIII (Faktor antihemofilik).
4. Hemofilia B (penyakit natal christmas) Yaitu hemofilia akibat kekurangan / defektivitas faktor IX (PCT = Plasma
Tromboplastin Antecedent).
5. Hemofilia C Yaitu suatu gangguan pembekuan, umumnya diturunkan sebagai sifat resesif autosom akibat
defisiensi faktor XI.
TANDA & GEJALA
1. Masa Bayi
Perdarahan berkepanjangan setelah sirkumsisi
Ekimosis subkutan di atas tonjolan-tonjolan tulang ( saat berumur 3 – 4 bulan)
Hematoma besar setelah infeksi
Perdarahan dari mukosa oral
Perdarahan jaringan lunak
2. Episode Perdarahan
Gejala awal adalah nyeri
Setelah nyeri adalah bengkak, hangat dan penurunan mobilitas
3. Skala Jangka – Panjang
Pendarahan berkepanjangan dalam otot menyebabkan kompresi saraf dan fibrosis otot.
PATHWAY
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Penatalaksanaan Medis.
Diberikan infus kriopresipitas yang mengandung 8 sampai 100 unit faktor VIII setiap kantongnya.
Berikan AHF pada awal perdarahan untuk mengontrol Hematosis.
Berikan analgetik dan kortikosteroid untuk dapat mengurangi nyeri sendi dan kemerahan pada hemofilia ringan.
Jika dalam darah terdapat antibodi, maka dosis plasma konsentratnya dinaikan atau diberikan faktor pembekuan
yang yang berbeda atau obat – obatan untuk mengurangi kadar antibodi.
2. Penatalaksanaan Keperawatan.
Memperhatikan perawatan gigi agar tidak mengalami pencabutan gigi.
Istirahatkan anggota tubuh dimana ada luka.
Gunakan alat bantu seperti tongkat bila kaki mengalami perdarahan.
Kompreslah bagian tubuh yang terluka dan daerah sekitar dengan es.
Tekan dan ikat, sehingga bagian tubuh yang mengalami perdarahan tidak bergerak ( immobilisasi ).
Letakkan bagian tubuh tersebut dalam posisi lebih tinggi dari posisi dada dan letakkan diatas benda yang lembut.
KOMPLIKASI
Timbulnya inhibitor.
Kerusakan sendi akibat pendarahan berulang
Infeksi yang ditularkan oleh darah
Artropati progresif, melumpuhkan
Dapat terjadi perdarahan intrakranial
Hepatitis
Hipertensi
Paralisis karena hematoma pada medulla spinalis
Kontraktur otot
Splenomegali
Reaksi transfusi alergi terhadap produk darah
Anemia hemolitik disebabkan terjadinya perdarahan di sepanjang saluran GI
Trombosis atau tromboembolisme
Sering terjadi virus HIV sebelum diciptakan factor VIII buatan yang menurunkan kebutuhan untuk prosedur transfusi.
ASUHAN KEPERAWATAN
3. Keluhan Utama
Ibu pasien mengatakan anaknya mengalami perdarahan (mimisan)
4. Riwayat Penyakit Sekarang
Ibu pasien mengatakan anaknya sejak 3 hari terjadi perdarahan, mimisan, Memar, sendi bengkak
dan nyeri yang disebakan oleh perdarahan, darah dalam urin atau feces, mengeluh lemah sekitar
jam 05.00 WIB keluarganya membawa An “I” ke UGD RSUD Bangil jam 06.00 WIB dan baru di pindah
ke ruangan mawar sekitar jam 09.00 WIB.
5. Riwayat Masa Lampau
a. Riwayat penyakit dahulu
Ibu pasien mengatakan anaknya tidak pernah mengalami seperti itu, hanya panas dan flu aja
namun bisa diobati sendiri dengan beli obat di apotik.
b. Riwayat kehamilan dan kelahiran
1. Riwayat antenatal
Ibu pasien mengatakan bahwa selama hamil tidak mengalami keluhan apapun pada trimester
pertama hanya mengalami mual muntah seperti orang hamil yang lain. Ibu px rajin kontrol di bidan.
CONT . . .
2. Riwayat natal
Umur kehamilan : 9 bulan
Cara kelahiran : SC
Lama kelahiran : -
BB dan PB saat lahir : BB : 3.300 gram, PB : 50
Apgar Score : -
3. Riwayat Post Natal
Ibu pasien mengatakan setelah melahirkan mengalami perdarahan, namun bisa di tangani
oleh tenaga medis.
6. Riwayat penyakit keluarga
Ibu pasien mengatakan ada keluarga yang mempunyai penyakit hemophilia, dan tidak ada
yang mempunyai penyakit menular misalnya TBC ataupun yang menurun misalnya DM.
CONT . . .
7. Riwayat Sosial
Yang mengasuh : diasuh oleh ibu
Hubungan dengan anggota keluarga : anak kandung
Lingkungan rumah : ibu pasien mengatakan keluarganya tinggal di rumah dengan lingkungan
sekitar bersih
8. Riwayat tumbuh kembang
Menganggat kepala : 4 bulan
Tengkurap : 5 bulan
Duduk : 6 bulan
Merangkak : 7 bulan
Berdiri : 10 bulan
Pertumbuhan gigi sudah tumbuh sejak umur : 17 bulan
Gangguan tumbang yang dialami : -
Cont . . .
9. POLA SEHARI -HARI
a. Pola nutrisi
c. Pola Istirahat Tidur
Di rumah : ibu px mengatakan di rumah
anaknya makan 3x/hari dengan menu nasi, Di rumah : Tidur siang jam 13.00-16.00 WIB, tidur
lauk, sayur serta minum air putih 8x gelas/hari malam jam 21.00-05.00 WIB
Di RS : ibu px mengatakan saat sakit anaknya Di RS : Tidur siang jam 13.00-15.00 WIB, tidur
makan 3x/hari dengan menu nasi, lauk, sayur malam jam 22.00-03.00 WIB
serta minum air putih 8x gelas/hari d. Pola aktivitas bermain
b. Pola Eliminasi Pasien dapat bermain dengan keluarga
Di rumah : ibu px mengatakan di rumah meskipun sakit
anaknya BAK 7-8x/hari, warna kuning dan bau e. Personal hygiene
khas, BAB 2x/hari, konsistensi lembek, warna
kuning, bau khas Di rumah : ibu px mengatakan selama di
rumah sebelum sakit, px mandi 3x/hari pagi,
Di RS : ibu pasien mengatakan sejak di RS siang, sore
anaknya sudah BAK 4X/hari, warna kuning
bercampur darah dan bau khas, BAB baru 1x/ Di RS : ibu px mengatakan selama di RS
hari konsistensi lembek, warna kuning anaknya hanya di seka
bercampur darah, bau khas
CONT . . .
B. DATA OBJEKTIF
1. Tanda-tanda vital
S : 36°C – 37,5°C d. Hidung
N :70-120x/menit Inspeksi : simetris antara lubang kanan dan lubang kiri, tidak bersih
RR : 18-30x/menit karena ada sedikit darah (mimisan), tidak ada sekret, tidak ada
pernafasan cuping hidung
TD : 80-110 mmhg
2. Pemeriksaan fisik Palpasi : tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan