Anda di halaman 1dari 6

KULIT

Kulit menutupi dan melindungi permukaan tubuh, dan bersambung dengan selaput lendir yang
melapisi rongga-rongga dan lubang-lubang masuk. Kulit mempunyai banyak fungsi : di dalamnya
terdapat ujung saraf peraba, membantu mengatur suhu dan mengendalikan hilangnya air dari tubuh dan
mempunyai sedikit kemampuan exretori, sekretori dan absorpsi. Kulit dibagi menjadi dua lapisan :
1. Epidermis atau kutikula
Epidermis tersusun atau epitelium berlapis dan terdiri atas sejumlah lapisan sel yang disusun atas dua
lapis yang jelas tampak yaitu :
1. Lapisan epidermal (tanduk)
Lapisan epidermal terletak paling luar, dan tersusun atas tiga lapisan sel yang membentuk
epidermis :
 Stratum korneum. Selnya tipis, datar, seperti sisik dan terus menerus dilepaskan. Selnya
sudah mati, tidak mempunyai inti sel (inti selnya sudah mati) dan mengandung zat
keratin.
 Stratum lusidum. Selnya mempunyai batas tegas tetapi tidak ada intinya. . Lapisan ini
hanya terdapat pada telapak tangan dan telapak kaki. Dalam lapisan terlihat seperti suatu
pita yang bening, batas-batas sel sudah tidak begitu terlihat, disebut stratum lusidum.
 Stratum granulosum. Selapis sel yang jelas tampak berisi inti dan juga granulosum.
stratum ini terdiri dari sel-sel pipih seperti kumparan. Sel-sel tersebut terdapat hanya 2-3
lapis yang sejajar dengan permukaan kulit.
2. Zona germinalis
Zona germinalis terletak di bawah lapisan tanduk dan terdiri atas dua lapis sel epitel yang
berbentuk tegas yaitu :
 Sel berduri, sel dengan fibril halus yang menyambung sel yang satu dengan yang lainnya
di dalam lapisan ini, sehingga setiap sel-sel akan berduri.
 Sel basal, Sel ini terus menerus memproduksi sel epidermis baru. Sel ini disusun dengan
teratur, berderet dengan rapat membentuk lapisan pertama atau lapisan dua sel pertama
dari sel basal yang duduk di atas papila dermis.
Bagian bagian epidermis dapat dilihat dengan mikroskop. Epidermis tidak berisi pembuluh darah.
Saluran kelenjar keringat menembus epidermis dan mendampingi rambut. Sel epidermis membatasi
folikel rambut. Di atas permukaan epidermis terdapat garis lekukan yang berjalan sesuai dengan
papil dermis dibawahnya. Garis garis ini berbeda beda, pada ujung jari berbentuk ukiran yang jelas,
yang pada setiap orang berbeda. Maka atas hal ini studi sidik jari dalam kriminologi dilandaskan.

2. Dermis atau Korium


Dermis merupakan lapisan kedua dari kulit. Tersusun atas jaringan fibrus dan jaringan ikat yang
elastis. Dermis terdiri dari dua lapisan: bagian atas, pars papilaris (stratum papilar) dan bagian
bawah, retikularis (stratum retikularis). Batas antara pars papilaris dan pars retikularis adalah bagian
bawahnya sampai ke subkutis. Baik pars papilaris maupun pars retikularis terdiri dari jaringan ikat
longgar serabut yaitu : serabut kolagen untuk memberikan kekuatan kepada kulit, serabut elastis
untuk memberikan kekuatan kepada kulit, dan serabut retikulus terdapat terutama di sekitar kelenjar
dan folikel rambut.
Pada permukaan dermis tersusun papil-papil kecil yang berisi ranting ranting pembuluh darah
kapiler. Ujung akhir saraf sensoris, yaitu puting peraba, terletak di dalam dermis. Kelenjar keringat
yang berbentuk tabung berbelit-belit dan banyak jumlahnya, terletak disebelah dalam dermis, dan
salurannya yang keluar melalui dermis dan epidermis bermuara di atas permukaan kulit di dalam
lekukan halus yang disebut pori. Ada beberapa kelenjar keringat yang berubah sifat yang dapat
dijumpai di kulit sebelah daalam telinga, yaitu kelenjar serumen.
Kelenjar sebaseus adalah kelenjar kantong di dalam kulit. Bentuknya seperti botol dan bermuara di dalam
folikel rambut. Kelenjar ini yang paling banyak terdapat di kepala dan wajah, yaitu sekitar hidung, mulut,
telinga, dan sama sekali tak terdapat dalam kulit telapak tangan dan telapak kaki. Kelenjarnya dan
salurannya dilapisi oleh sel epitel. Perubahan di dalam sel ini berakibat sekresi berlemak yang disebut
sebum.

Subkutis . Subkutis terdiri dari kumpulan-kurmpulan sel-sel lemak dan di antara gerombolan ini berjalan
serabut-serabut jaringan ikat dermis. Sel-sel lemak ini bentuknya bulat dengan intinya terdesak ke
pinggir, sehingga membentuk seperti cincin. Lapisan lemak ini disebut penikulus adiposus yang tebalnya
tidak sama pada tiap-tiap tempat dan juga pembagian antara laki-laki dan perempuan tidak sama
(berlainan). Guna penikulus adiposus adalah sebagai shock breaker atau pegas bila tekanan trauma
mekanis yang menimpa pada kulit, isolator panas atau untuk mempertahankan suhu, penimbunan kalori,
dan tambahan untuk kecantikan tubuh. Di bawah subkutis terdapat selaput otot kemudian baru terdapat
otot.

Pembuluh darah dan Saraf

Pembuluh darah

Pembuluh darah kulit terdiri dari dua anyaman pembuluh darah nadi yaitu: a) anyaman pembuluh nadi
kulit atas atau luar, anyaman ini terdapat antara stratum papilaris dan stratum retikularis, dari anyaman ini
berjalan artenole pada tiap-tiap papila kori; b) anyaman pembuluh darah nadi kulit bawah atau dalam,
anyaman ini terdapat antara korium dan subkutis. Anyaman ini memberikan cabang- cabang pembuluh
nadi ke alat-alat tambahan yang terdapat di korium.

Dalam hal ini percabangan juga membentuk anyaman pembuluh nadi yang terdapat pada lapisan subkutis.
Cabang-cabang ini kemudian akan menjadi pembuluh darah balik/vena yang juga akan membentuk
anyaman, yaitu anyaman pembuluh darah balik yang ke dalam. Peredaran darah dalam kulit adalah
penting sekali. Oleh karena diperkirakan 1/5 dari darah yang beredar melalui kulit. Di samping itu,
pembuluh darah pada kulit sangat cepat menyempit/rnelebar oleh pengaruh atau rangsangan panas,
dingin, tekanan sakit, nyeri dan emosi, penyempitan dan pelebaran ini terjadi secara refleks.

Persarafan kulit

Kulit juga seperti organ lain terdapat cabang-cabang saraf spinal dan permukaan yang terdiri dari saraf-
saraf motorik dan saraf sensorik. Ujung saraf motorik berguna untuk menggerakkan sel-sel otot yang
terdapat pada kulit. Sedangkan saraf sensorik berguna untuk menerima rangsangan yang terdapat dari luar
atau kulit. Pada kulit ujung-ujung saraf sensorik ini membentuk bermacam-macam kegiatan untuk
menerima rangsangan. Ujung-ujung saraf yang bebas untuk menerima rangsangan sakit/nyeri banyak
terdapat di epidermis. Di sini ujung-ujung sarafnya mempunyai bentuk yang khas yang sudah merupakan
suatu organ.
Pelengkap kulit antara lain :
1. Folikel rambut, dibatasi sel epidermis dan diatas dasarnya terdapat papil tempat awal rambut
tumbuh. Dalam keadaan sehat, bila sehelai rambut rontok makan akan diganti sehelai lain yang
tumbuh dari papil yang sama. Akar rambut berada didalam folikel. Pada ujung paling dalam, rambut
sedikit lebih tebal dan ujungnya bulat. Bagian pangkal yang bulat ini menjepit sebuah papil pembulu
darah dan pertumbuhan rambut berasal dari sel lunak yang teradpat di daerah ini. Bagian yang keluar
dari permukaan adalah batang rambut. Warna rambut disebabkan jumlah pigmen di dalam
epidermis. Berhubungan dengan folikel rambut terdapat otot polos kecil, yaitu erektor pilorum atau
“penegak rambut”, terdapat juga kelenjar sebaseus yang mengeluarkan sekret yang disebut sebum.
Sebum ini memelihara kulit supaya empuk dan halus, dan rambut mengkilat.
2. Kuku, kulit yang telah berubah. Kuku tertanam di dalam palung kuku. Dermisnya memuat garis-
garis lekukan dan bukan papil-papil seperti pada kulit. Palung kuku mendapat pelayanan persarafan
berlimpah dan banyak mengandung pembulu darah. Bagian proksimal kuku terletak di dalam lipatan
kulit yang merupakan bagian paling tipis dalam daerah ini. Bagian putih yang disebut lunula karena
bentuknya seperti setengah bulan merupakan awal kuku tumbuh mau. Badan kuku adalah bagian
yang tak ditutupi dan yang dengan kuat terikat dalam palung kuku. Ujung distal kuku bebas dan di
setiap sisi dibatasi lipatan kulit.
3. Kelenjar sebaseus, berasal dari rambut yang bermuara pada saluran folikel rambut untuk melumasi
rambut dan kulit yang berdekatan. Kelenjar kantongnya dalam kulit, bentuknya seperti botol dan
bermuara dalam folikel. rambut. Paling banyak terdapat pada kepala dan wajah sekitar hidung, mulut
dan telinga-tidak terdapat pada telapak kaki dan telapak tangan. Ada dua kelenjar yang terdapat pada
kulit yaitu kelenjar keringat yang menghasilkan kelenjar sudorivera dan kelenjar yang menghasilkan
kelenjar sebasea. Kelenjar terdiri dari badan kelenjar, saluran kelenjar, dan muara kelenjar. Kelenjar
keringat adalah alat utama untuk mengendalikan suhu tubuh, berkurang pada waktu iklim dingin dan
meningkat pada waktu suhu panas. Sekresi aktif dari kelenjar keringat di bawah pengendalian saraf
simpatis. Keringat berisi air dan sedikit garam yang dikeluarkan melalui difusi secara sederhana, 500
cchari.
Fungsi kulit yaitu :
1. Kulit sebagai organ pengatur panas. Suhu tubuh seseorang adalah tetap, meskipun terjadi
perubahan suhu lingkungan. Hal itu dipertahankan karena penyesuaian antara panas yang hilang dan
panas yang dihasilkan, yang diatur oleh pusat pengatur panas. Pusat ini segera menyadari bila ada
perubahan pada panas tubuh, karena suhu darah yang mengalir melalui medula oblongata. Suhu
normal (sebelah dalam) tubuh, yaitu suhu visera dan otak adalah 36° sampai 37,5°C. Suhu kulit
sedikit lebih rendah.
Persarafan vaso-motorik mengendalikan arteriol kutan dengan dua cara, yaitu vaso-dilatasi dan
vaso-konstriksi. Pada vaso-dilatasi arteriol memekar, kulit menjadi lebih panas, dan kelebihan panas cepat
terpancat dan hilang, dan juga hilang karena kelenjar keringat bertambah aktif, dan karena itu terjadi
penguapan cairan dari permukaan tubuh. Pada vaso- konstriksi pembuluh darah dalam kulit mengerut,
kulit menjadi pucat dan dingin, keringat hampir dihentikan, dan hilangnya panas dibatasi. Dengan
pengendalian ini pelepasan panas ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan tubuh.
Kulit adalah organ utama yang berurusan dengan pelepasan panas dari tubuh. Banyak panas juga
hilang melalui paru-paru, dan sebagian kecil melalui feses dan urine. Panas dilepas oleh kulit dengan
berbagai cara:
Dengan penguapan, jumlah keringat yang dibuat tergantung dari banyaknya darah yang mengalir melalui
pembuluh dalam kulit.
Dengan pemancaran, panas yang dilepas ke udara sekitarnya.
Dengan konduksi, panas dialihkan ke benda yang disentuh, seperti pakaian.
Dengan konveksi (pengaliran) karena mengalirnya udara yang telah panas, maka udara yang menyentuh
permukaan tubuh diganti dengan udara yang lebih dingin.
Inilah faktor-faktor yang harus diperhatikan bila mau mendinginkan tubuh yang terlampau panas,
baik dengan membiarkan udara mengalir menyentuh kulit dengan cara mengipas, mengusap badan, atau
merendam dalam air dingin.
Keringat adalah sekresi aktif dari kelenjar keringat di bawah pengendalian saraf simpatis.
Keringat terutama berisi larutan garam dengan konsentrasi kira-kira 1/3 dari yang ada dalam plasma. Hal
ini hendaknya dibedakan dengan perspirasi atau pelepasan air dengan tak terasa yang hanya berupa difusi
air secara sederhana melalui kulit. Dengan perspirasi, hilang kira-kira 500 ccm air setiap hari. Banyaknya
keringat berkisar dari O sampai 2.000 ccm setiap hari, tergantung pada kebutuhan tubuh akan pengaturan
suhu.
Kelenjar keringat adalah alat utama untuk merendahkan suhu tubuh. Berbagai jumlah air dapat
dilepaskan, kira-kira setengah liter sehari pada iklim sedang, kurang pada iklim dingin, dan lebih pada
iklim panas. Suhu lingkungan yang lebih tinggi daripada suhu tubuh dapat dirasakan cukup nyaman bila
udara kering; tetapi kelembapan dapat menyebabkan rasa sangat tidak enak karena menghalangi
hilangnya suhu tubuh melalui penguapan.

2. Kulit sebagai indra peraba. Rasa sentuhan yang disebabkan rangsangan pada ujung saraf di
dalam kulit berbeda-beda menurut ujung saraf yang dirangsang. Perasaan panas, dingin, sakit,
semua ini perasaan yang berlainan. Di dalam kulit terdapat tempat-tempat tertentu, yaitu tempat
perabaan; beberapa sensitif (peka) terhadap dingin, beberapa terhadap panas, dan lain lagi
terhadap sakit.
Perasaan yang disebabkan tekanan yang dalam, dan perasaan yang memungkinkan seorang
menentukan dan menilai berat suatu benda, timbul pada struktur lebih dalam, misalnya pada otot dan
sendi.

3. Tempat penyimpanan. Kulit dan jaringan di bawahnya bekerja sebagai tempat penyimpanan air;
jaringan adiposa di bawah kulit merupakan tempat penyimpanan lemak yang utama pada tubuh.

4. Beberapa kemampuan melindungi dari kulit. Kulit relatif tak tertembus air, dalam arti
menghindarkan hilangnya cairan dari jaringan dan juga menghindarkan masuknya air ke dalam
jaringan, misalnya bila tubuh terendam air. Epidermis menghalangi cedera pada struktur di
bawahnya dan karena menutupi ujung akhir saraf sensorik di dalam dermis, maka kulit
mengurangi rasa sakit. Bila epidermis rusak, misalnya karena terbakar sampai derajat ketiga,
proteksi ini hilang dan setiap sentuhan terasa nyeri, dan eksudasi cairan dari dermis yang
sekarang terbuka itu menyebabkan hilangnya cairan dan elektrolit, dengan akibatnya pasien
berada dalam bahaya dehidrasi, yang dapat menimbulkan keadaan yang lebih parah.

Reseptor yang berupa ujung organ khusus, ukuran dan bentuknya bervariasi.
Umumnya berupa ujung serabut-serabut saraf yang ditutupi kapsul. Termasuk organ ini misalnya:
1. Bulbus Krause, berupa benjolan silindris atau oval. Reseptor ini terdapat pada conjunctiva mata,
membran mukosa bibir dan lidah, dan epineurium saraf tubuh. Juga ditemukan pada penis dan
clitoris yang disebut dengan corpus genitalia, yang berbentuk seperti buah mulberry. Pada
membran sinovial sendi misalnya pada sendi jari-jari disebut dengan bulbus artcularis.
2. Corpus Grandy, terdapat pada papilla lidah.
3. Corpus Pacini, terdapat dalam jaringan bawah kulit pada saraf telapak tangan, telapak kaki dan
organ genitalia laki maupun perempuan. Juga didapatkan pada saraf sendi.
4. Corpus Golgi dan Mazzoni, terdapat pada jaringan bawah kulit jari-jari.
5. Corpus Wagner dan Meissner, badan berbentul oval, ditutupi kapeul jaringan ikat. Corpus ini
terdapat pada lapisan kulit (papilla corium) tangan dan kaki bagian depan lengan bawah, kulit
bibir, membran mukosa pada ujung lidah, conjunctiva palpebra dan pada kulit papilla mammae.
6. Corpus Ruffini, terdapat pada ujung saraf dalam jaringan bawah kulit jari manusia.
7. Spindel neurotendineus (organ of Golgi), terutama terdapat pada sambungin antara otot dan
tendon.
8. Spindel neuromuscular (muscle spindle), terdapat pada sebagian besar otot polos.

FISIOLOGI KULIT

Indera perasaan ini dapat dibagi 2 fungsi, yaitu:

1. Perasaan Somatik, termasuk disini adalah "perasaan taktil" (sentuhan, tekan, getaran dan elusan
serta rasa geli/gatal akibat elusan ringan), “perasaan suhu" dan "rasa sakit. Reseptor disini luas
meliputi hampir seluruh tubuh. Rangsang yang diterima dan kulit diteruskan ke lobus parietal dari
cortex cerebri. Semua perasaan taktil dideteksi oleh mechanoreceptor. Rasa sentuhan timbul dari
reseptor taktil dibawah kulit. Sentuhan halus menunjukkan perasaan dalam area yang umum (agak
luas), sedang sentuhan yang lebih keras dan spesifik diterima secara spesifik pula dan dapat
ditentukan dengan tepat lokasinya.
Reseptor taktil antara lain terdapat pada plexus akar rambut, ujung saraf, cakram taktil, corpus.
Plexus akar rambut mendeteksi gerakan bila ujung rambut bergerak atau bergetar ditiup angin.
Reseptor pada ujung-ujung saraf terdapat dimana-mana dalam kulit dan berhubungan dengan rasa
nyeri, rangsang kontak badan yang terus menerus dan rasa geli/gatal.
Cakram/discus taktil atau Merkeli ditemukan pada kulit yang tidak berambut dan terhubung
dengan ujung saraf bebas.
Corpus Meissner terdapat pada ujung jari, papilla pada kulit, telapak tangan, kelopak mata, lidah,
ujung payudara, clitoris dan ujung penis. Jadi berfungsi pada sentuhan yang dapat mendeteksi
lokasi dengan jelas.
Organ Ruffini, mendeteksi sentuhan keras dan terus menerus yang mencapai lapisan kulit bagian
dalam.
Corpus Pacini, berhubungan dengan rasa tekanan, terdapat pada lapisan bawah kulit, sekitar sendi,
tendon dan otot, kelenjar mammae, genitalia externa dan beberapa organ dalam. Reseptor suhu
tidak diketahui, suhu dibawah 50° F dan diatas 118° F dapat dideteksi.
Rasa nyeri pada kulit dapat disebabkan oleh rangsang dari organ atau kulit ditempat lain yang jauh
dari tempat yang dirasakan, ini disebut dengan "Referred pain".
2. Perasaan Proprioseptif, berhubungan dengan informasi tentang gerakan tubuh atau sebagian
anggota badan. Reseptor terdapat pada otot skeletal, tendon, sekitar sendi synovial dan telinga
bagian dalam.
Perasaan proprioseptif ini dikenal juga dengan rasa kinestetik.
Muscle spindle merupakan suatu reseptor proprioseptik yang terdapat diantara serabut-serabut
otot. Bila otot teregang, reseptor akan dirangsang dan meneruskan informasi ini ke saraf pusat
(otak), untuk menunjukkan ada aktifitas dari otot.
Organ tendon, terdapat pada sambungan otot dan tendon. Organ ini melindungi tendon dan otot
agar tidak cedera akibat regangan yang berlebihan.
Reseptor kinetik sendi, terletak disekitar sendi synovial dan merespon terhadap tekanan,
percepatan, perlambatan serta regangan berlebihan pada sendi.
Sel-sel rambut pada telinga dalam memberikan informasi untuk mempertahankan keseimbangan
tubuh.

Anda mungkin juga menyukai