Anda di halaman 1dari 1

GUGURNYA HAMZAH SINGA ALLAH

Nama aslinya adalah Hamzah bin Abdul Muththalib bin Hasyim. la adalah
putra Abdul Muththalib, sekaligus paman Rasulullah Hamzah yang terkenal piawai
menunggang kuda, ahli pedang, dan ahli bela diri yg terkenal di seantero Makkah.
Hamzah memeluk Islam pada tahun kedua kenabian
Beliau gugur saat sedang perang uhud, beliau di bunuh oleh budak yg
bernama Wahsyi bin harb, dia adalah seorang budak dari Hindun binti ‘Utbah,
seorang perempuan kafi, dia memberi penawaran kepada wahsyi bin harb, dia
bertanya Wahai Wahsyi, maukah engkau terbebas dari perbudakan?” “Bagaimana
caranya? Tidak ada yg menebusku,” jawab Wahsyi. “Jika kau sanggup membunuh
Hamzah, aku akan menebusmu.” “Baiklah, aku terima tawaranmu,” jawab Wahsyi
tanpa pikir panjang.
Perang Uhud berkecamuk. Hamzah bertempur dengan gagah berani dan
penuh bara iman dalam dada. Dua pedangnya berkali-kali menebas musuh. Ia
berteriak nyaring untuk mengobarkan semangat kaum Muslimin, “Akulah singa
Allah!”.Wahsyi terus-menerus mengawasi Hamzah. Singa Allah itu berjuang mati-
matian menumpas musuh.
Kaum Muslimin diserang dalam keadaan lengah. Ia tak menyadari dirinya
menjadi incaran Wahsyi. Hingga ketika, Hamzah terjatuh dan baju besinya terbuka.
Kesempatan ini dimanfaatkan oleh Wahsyi. Ia melemparkan tombaknya hingga
mengenai pinggang bawah Hamzah. Hamzah pun roboh sebagai syahid.
Usai peperangan, Nabi Muhammad dan para sahabatnya bersama-sama
memeriksa jasad dan tubuh para syuhada yang gugur. Tidak sedikit pun terlintas di
benaknya bahwa moral bangsa Arab telah merosot sedemikian rupa. Mereka
merusak jasad Hamzah, merobek dadanya, dan mengambil hatinya.
Setelah itu, Nabi bersama kaum muslimin menyalatkan jenazah pamannya
dan para syuhada lainnya satu per satu. Pertama Hamzah disalatkan, lalu dibawa
lagi jasad seorang syahid untuk disalatkan sementara jasad Hamzah tetap dibiarkan
di situ. Demikianlah Nabi menyalatkan para syuhada Uhud satu per satu, hingga jika
di hitung, maka Muhammad dan para sahabatnya telah menyalatkan Hamzah
sebanyak tujuh puluh kali.

Anda mungkin juga menyukai