Anda di halaman 1dari 9

Tahun ke 4 dari Hijrah

Tahun ke 4 H, merupakan titik tolak program dakwah rasul yang akhirnya


dibingkai dengan Hudaibiyah.
Bencana Perang Uhud membawa pengaruh yang kurang menguntungkan bagi
pamor orang-orang Mukmin. Aroma mereka menjadi luntur dan wibawa mereka di
hati manusia menjadi susut. Kondisi ini ditambah lagi dengan beberapa kendala
internal dan eksternal. Banyak bahaya yang mengepung Madinah dari segala
penjuru. Orang-orang Yahudi, Munafik dan Badui memperlihatkan permusuhan
secara terang-terangan. Masing-masing diantara mereka mengintai orang-orang
Mukmin dan bahkan bermaksud hendak menghancurkan dan mencabut
eksistensinya.

Langkah pertama untuk mengembalikan pamor Muslimin dengan melakukan


pengusiran hingga ke Hamra’ul Asad. Kemudian disusul dengan beberapa maneuver
militer yang semakin menambah prestise pasukan Muslimin.

Peristiwa-peristiwa Penting :
A. Daulah dan Qiyadah :
SATUAN-SATUAN PERANG ANTARA PERANG UHUD DAN AHZAB
1. Bani As’ad.
Belum genap dua bulan setelah perang Uhud, Bani As’sad sudah menggelar
persiapan untuk menyerang Madinah.

2. Utusan ke Ar-Raj’i
Berawal dari Konspirasi kabilah Bani Adhal dan Qarah. mengakibatkan
sepuluh sahabat syahid.

Kronologis : Pada bulan Shafar 4 H, ada beberapa orang dari Adhal dan
Qarah yang datang ke Rasulullah SAW, mengabarkan bahwa di tengah
kaumnya ada beberapa orang Muslim. Mereka meminta agar dikirim beberapa
orang untuk mengajarkan Islam dan membacakan Al-Qur’an kepada mereka.
Beliau mengutus enam1) orang. Martsad bin Abu Martsad Al-Ghanwi
sebagai pemimpin rombongan2). Setibanya di Raj’i3), para utusan yang
memang hendak memperdayai orang-orang Muslim itu meminta bantuan
kepada penduduk sebuah perkampungan Huzail yaitu Bani Lahyan. Ada
seratus orang pemanah4) yang mengepung mereka, Muslimin berusaha
menyelamatkan diri dengan cara mendaki tempat yang tinggi.

1
. Pendapat Ibnu Ishaq dan dalam Al-Bukhari, ada sepuluh orang
2
. Pendapat Ibnu Ishaq dalam riwayat Al-Bukhari, pemimpin rombongan adalah Ashim bin Tsabit.
3
. Sebuah pangkalan air milik Bani Huzil di bilangan Hizaz, tepatnya antara Rabigh dan Jiddah
4
. Seniver. Pembunuh bayaran
Orang-orang yang mengepung mereka berkata, “Demi Allah, kami tidak
bermaksud membunuh kalian, tetapi kami hanya ingin mendapatkan sedikit
keuntungan dari penduduk Makkah dengan menyerahkan kalian pada
mereka. Kami berjanji dan bersumpah kepada Allah tidak akan membunuh
kalian,”

Ashim menganggap ini satu jebakan, maka ditolaklah tawaran tersebut dan
bertempur hingga syahid bersama tujuh rekan lainnya.

Sedangkan Khubaib bin Adi, Zaid bin Ad-Dastinah dan seorang lagi yang
masih hidup, ditawari perjanjian lagi. Merekapun turun. Tetapi mereka
dikhianati. Orang yang ketiga berkata, “Ini merupakan awal
pengkhianatan. “Karena terus menolak akhirnya orang itu dibunuh. Zaid
dan Khubaib5) dibawa ke Makkah dan menjualnya disana. Khubaib di beli oleh
Hujair bin Abu Ihab At-Tamimi dan sepakat untuk dibunuh.

Eksekusi. “Khubaib dibawa dari tanah suci ke Tan’im. Saat mereka hendak
menyalib badannya, Khubaib meminta kesempatan untuk mendirikan solat
dua rakaat saja6). Yang menangani pelaksan eksekusi adalah Uqbah bin Al
Harits yang pada waktu perang Badr, ayahnya dibunuh oleh Khubaib.
Sebelum pelaksanaan eksekusi Khubaib masih diberikan penawaran Oleh Abu
Sufyan. Akhirnya dibunuh dan disalib. Pada malam harinya Amr bin
Umayyah Adh Dhamiri berhasil mengambili jasad Khubaib dengan
mengakali penjaganya untuk dikuburkan.

Zaid bin Ad-Datsinah dibeli Shafwan bin Umayyah, lalu dibunuhnya


karena telah membunuh ayahnya diperang Badr 7).

Orang-orang Quraisy mengirim utusan untuk mendatangi jasad Ashim,


tujuan memotong-motong tubuhnya supaya lebih meyakinkan tentang
kematiannya, karena Ashim telah banyak membunuh tokoh-tokoh Quraisy di
Badr. Namun Allah mengutus sekumpulan lebah yang melindungi jasadnya,
akhirnya sedikitpun orang-orang Quraisy sama sekali tidak bisa
menjamahnya. Sebelum itu dia telah bersumpah kepada Allah untuk tidak
bersentuhan kepada orang-orang Musyrik dan tidak membiarkan dirinya
disentuh orang Musyrik. Tatkala Umar bin Al_Khathab mendengar kejadian
ini, dia berkata, “Allah menjaga hamba yang Mukmin setelah meninggal
dunia, sebagaimana Dia menjaganya sewaktu masih hidup

3. Bi’r Ma’unah. tragedi yang lebih parah setelah Ar-Raj’i

5
. Pada waktu perang Badar, keduanya telah menghabisi sekian banyak para bangsawan Quraisy.
6
. Dalam Ash-Shahih disebutkan bahwa Khubaib adalah orang pertama yang mentradisikan shalat dua rakaat
jika ada orang Muslim hendak dieksekusi
7
.Motif dendam
Konspirasi Bani Amr pada bulan yang sama, mengakibatkan tujuh puluh
sahabat pilihan Syahid

Kronologis : Rasulullah kedatangan Abu Bara’ Amir bin Malik, yang


berjuluk Mula’ibul Asinnah8) bermaksud meminta rasul mengutus utusan
untuk berdakwah ke penduduk Najd. Rasul menghawatirkan keamanan dan
Abu Bara’ menjamin keamanan tersebut, akhirnya rasul mengutus empat
puluh orang. Ini menurut pendapat Ibnu Ishaq9).

Al-Munzir bin Amr dari Bani Sa’idah, yang berjuluk Al-Ma’niqu Liyamuta
10
) ditunjuk sebagai pemimpin rombongan, setelah tiba di Bi’r Ma’unah 11) dan
menetapkan untuk singgah disana, Harram bin Milham diutus untuk
menyampaikan surat Rasulullah SAW kepada musuh Allah, Amir bin ath-
Thufail. Setelah menerima surat itu Amir sama sekali tidak mau
membacanya dan dia memerintahkan seseorang untuk menikam Harram
dengan tombak dari arah belakang.

“Allah Maha besar. Aku telah beruntung demi Yang Menjaga Ka’bah, “kata
Harram saat tubuhnya tertembus tombak dan dia melihat darah yang
meleleh.

Seketika itu pula musuh Allah, Amir bin Ath-Thufail, mengajak Bani Amir
untuk menghabisi orang-orang Muslimin. Mereka menolak karena sudah
terikat perjanjian persahabatan dengan Abu Barra yang menjamin
keselamatan rombongan orang-orang Muslim. Lalu Amir bin Ath-Thufail
mendatangi kabilah dari Bani Sulaim. Ajakannya itu disambut oleh
Ushayyah, Ri’l dan Zakwan. Mereka datang dan mengepung para
sahabat lalu membunuh tanpa seorang pun yang tersisa, selain Ka’b bin
Zaid bin An-Najjar. Dia pura-pura mati terkena tombak di tengah-tengah
rekannya yang sudah mati, hingga dia bisa selamat dan tetap hidup sampai
meletus Perang Khandaq.

Amr bin Umayyah Adh-Dhamiri dan Al-Munzir bin Uqbah bin Amir
yang sedang menggembalakan ternak orang-orang Mslim, melihat
sekumpulan burung yang berputar-putar tak jauh dari peristiwa
pembantaian. Setelah Al-Munzir tahuapa yang terjadi, dia menyerang orang-
orang yang membantai rekan-rekannya hingga meninggal.

8
. Artinya orang yang pandai memain-mainkan tombak. Hal itu ia lakukan saat menyelamatkan saudaranya
dalam suatu peperangan antara Bani Qais dan Tamim.
9
. Dalam riwayat As-Shahih disebutkan tuju puluh orang.
10
. Artinya : Yang ingin cepat-cepat mati syahid, pent
11
. Daerah yang diapit Bani Amir dan Harrah Bani Sulaim
Sedangkan Amr bin Umayyah ditawan Amir bin Ath-Thufail. Setelah diberi
tahu asalnya dari Banu Mudhar, maka Amir membebaskannya, disamping
karena pembelaan budak wanita yang mengaku dulunya milik ibunya.

Amr melaporkan kejadian yang menimpa tujuh puluh orang Muslim, dengan
korban yang sama dengan perang Uhud, hanya dalam perang Uhud mereka
jelas pergi untuk berperang sedangkan kali ini mereka di khianati.

Dalam perjalanan ke Madinah dan setibanya di jalan tembus di Qarqarah,


dia mengaso dibawah sebuah pohon. Tak lama kemudian datang dua orang
dari Bani Kilab dan ikut mengaso di tempat itu, setelah keduanya tertidur
Amr membunuh keduanya, dia mengira kedua orang tersebut termasuk para
pengeroyok orang-orang Muslim. Padahal antara Nabi SAW dan kabilah
kedua orang tersebut ada perjanjian persahabatan. Akhirnya beliau sibuk
mengumpulkan uang tebusan dari orang-orang Muslim dan sekutunya dari
kalangan orang-orang Yahudi. Inilah yang menjadi sebab pecahnya perang
Bani Nadhir. Nabi SAW terpukul karena tragedi ini yang hanya terpaut
beberapa hari dengan tragedy Ar-Raj’i

4. Yahudi Bani Nadhir yang dipimpin Huyai bin akhthab.


Pada bulan Rabi’ul Awwal 4 H/Agustus 625 M. Yahudi Bani Nadhir
melakukan konspirasi untuk membunuh Nabi Muhammad SAW

Yahudi Bani Nadhir bukan termasuk oaring –orang yang bisa berperang dan
mengangkat senjata. Mereka adalah orang-orang yang suka
berkhianat dan bersekongkol. Setekah Perang Uhud mereka aktif
menjalin hubungan dengan orang-orang Munafik dan musyrik Makkah
secara rahasia. Setelah tragedi Ar-Raj’I dan Bi’r Ma-Unah mereka melakukan
Konspirasi bertujuan membunuh Nabi SAW.

Ini terjadi saat beliau pergi mendatangi mereka bersama beberapa sahabat,
agar mereka mau membantu membayar tebusan bagi dua orang dari Bani
Amir yang dibunuh Amr bin Umayyah Adh-Dhamri setelah tragedi Bi’r
Ma’unah ke Madinah. Cara pembayaran tebusan ini sesuai dengan klausul
perjanjian yang sudah disepakati bersama. Setelah diketahui konspirasi
mereka, rasul pulang lebih dahulu ke Madinah, sementara Abu Bakar, Umar,
Ali dan beberapa sahabat yang lain tidak mengetahui rasul sudah pulang.

Rasul mengutus Muhammad bin Maslamah untuk menemui Bani Nadhir dan
mengatakan kepada mereka, “Tinggalkanlah Madinah dan jangan hidup
bertetangga denganku. Kuberi tempo sepuluh hari. Siapa yang masih
kutemui setelah itu, maka akan kupenggal lehernya.” Huyai bin akhthab
mengirim utusan kepada Nabi SAW, untuk mengatakan “Kami tidak akan
keluar dari tempat tinggal kami.bernuatlah menurut kehendakmu..!”
Setelah Nabi SAW, mengetahui reaksi Huyai bin akhthab, maka beliau
bertakbir bersama para sahabat, lalu bangkit untuk menyerang orang-orang
Yahudi Bani Nadhir. Nabi menunjuk Ibnu Umi Maktum sebagai wakil
beliau di Madinah. Yang membawa bendera Ali bin Abi Thalib. Setelah tiba
di sana beliau mengambil keputusan untuk mengepung Bani Nadhir. Kebun
korma dan lading-ladang mereka cukup membantu, oleh karena itu beliau
memerintahkan untuk menebang pohon-pohon tersebut dan membakarnya.

Allah menurunkan surat Al-Hasyr secara menyeluruh tentang peperangan


ini, didalamnya digambarkan
1. Tentang pengusiran orang-orang Yahudi
2. Pelecehan sikap orang-orang Munafik
3. Penjelasan hukum-hukum harta rampasan
4. Pujian terhadap Muhajir dan Anshar
5. Penjelasan tentang diperbolehkannya menebang dan membakar pohon
di wilayah musuh karena pertimbangan setrategi perang.
6. Nasihat kepada orang-orang mukmin agar bertaqwa dan mempersiapkan
diri untuk menghadapi hari akhirat
7. Pujian kepada Allah, penjelasan Asma dan Sifatnya.

          
  
59:5. apa saja yang kamu tebang dari pohon kurma (milik orang-orang
kafir) atau yang kamu biarkan (tumbuh) berdiri di atas pokoknya[1464 12],
Maka (semua itu) adalah dengan izin Allah; dan karena Dia hendak
memberikan kehinaan kepada orang-orang fasik.

Pengepungan selama enam hari. Allah menyusupkan ketakutan ke dalam hti


mereka. Akhirnya mereka mengirim utusan untuk hengkang dari Madinah,
dan mereka boleh membawa harta benda mereka sebanyak yang bisa
dibawa seekor onta. Sedangkan senjata tidak boleh dibawa.

5. Bani Ghathan. Ikut-ikutan latah untuk menyerang Madinah pada bulan


Jumadil Ula.

Pada bulan Rabi’ul Awwal atau Jumadil Ula 4 H, kondisi Madinah pada saat
itu perlu pertimbangan yang lebih masak. Sebab, Perang Badr (yang kedua)
seperti yang dijanjikan Abu Sufyan saat dia kembali dari Perang Uhud
semakin dekat.

12
.[1464] Maksudnya: pohon kurma milik musuh, menurut kepentingan dan siasat perang dapat
ditebang atau dibiarkan tumbuh.
Sebelum Nabi SAW sempat menghajar orang-orang yang melanggar
perjanjian dan berkhianat, ada berita yang disampaikan mata-mata Madinah
tentang berhimpunnya orang-orang Badui dan pedalaman dari Bani
Muharib dan Tsa’labah dari Ghathafan untuk melakukan serangan.
Beliau segera pergi ke sana, dan ketika melihat pasukan Rasulullah, kocar
kacirlah orang Badui dan pedalaman yang keras kepala itu

6. Perang Najd/Dzatur Riqa’


Dalam kaitannya dengan peristiwa ini, para pakar peperangan dan biografi,
menyenutkan adanya satu peperangan yang dilakukan orang-orang Muslim
di Najd pada bulan Rabi’ul Awwal atau Jumadil Ula 4 H, yang mereka sebut
dengan peperangan Dzatur Riqa’ , Perang ini terjadi setelah perang Khaibar.
Bukti lain yang menguatkan bahwa perang ini terjadi setelah tahun 4 H,
kaena pada saat peperangan itu Nabi SAW, mendirikan Shalat Khauf.
Padahal pensyari’atan shalat khauf yang pertama kali terjadi pada saat
perang Asafan. Setelah itu tidak ada perbedaan pendapat bahwa Perang
Asafan terjadi setelah Perang Khandaq, yang terjadi pada akhir tahun 5H.

7. Perang Badr kedua

8. Perang Dumatul Jandal


Beberapa maneuver militer dan gerakan pasukan Muslimin.
1. Satuan Perang di bawah Komando Abu Salamah.

Terjadi tepat munculnya hilal bulan Muharram 4 H. karena ada infeksi pada
luka yang didapatkannya pada waktu perang Uhud, tak lama kemudian Abu
Salamah meninggal dunia.

Yang pertama kali melakukan perlawanan terhadap orang-orang Muslimin


setelah tragedi Uhud adalah Bani As’ad bin Khuzaimah. Mata-mata
Madinah mencium bahwa Thalhah dan Salamah, anak Khuailid, sedang
giat menggalang kekuatan bersama kaumnya dan mereka yang patuh kepada
keduanya untuk menyerang Rasulullah SAW

Maka seketika itu pula beliau mengirimkan satuan pasukan dengan kekuatan
seratus lima puluh personil dari Muhajirin dan Anshor. Beliau menunjuk
Abu Salamah sebagai komandan dan sekaligus membawa benderanya. Abu
Salamah langsung menggulung mereka di perkampungan mereka sebelum
mereka bangkit melakukan serangan ke Madinah. Karena tak menyangka
akan mendapat serangan mendadak seperti itu, akhirnya merekapun lari
kocar kacir. Orang muslim mendapat harta rampasan milik Bani Asad tanpa
harus perang.
2. Satuan Pasukan di bawah Komando Abdullah bin Unais
Pada tanggal 5 Muharram tahun ke 4 H, ada berita ke Madinah bahwa Khalid
bin Abu Sufyan Al-Huzali menghimpun orang untuk menyerang kaum
Muslimin. Maka Rasulullah SAW mengirim Abdullah bin Unais untuk
membinasakannya.

Semenjak meninggalkan Madinah, Abdulah bin Unais tidak muncul selama


delapan belas hari. Pada
Hari sabtu, sebelum habisnya bulan Muharram, dia muncul sambil membawa
kepala Khalid bin Sufyan dan diperlihatkannya kepada beliau. Dia dating
sambil membawa tongkat kepada beliau, seraya berkata, “Ini merupakan
tanda antara diriku dan engkau pada hari kiamat. “Wasiatnya, jika meninggal
dunia dia berharap agar tongkat itu juga disertakan dalam kain kafan.

3.

B. Syariyah
1. Syariyah Abi Salamah. Tujuan menyerang tokoh yang berencana menyerang
rasul, mereka ketahuan lebih dulu, dan di serang lebih duluan.
- Tajasus : Mencari kesalahan orang lain
- Prinsip rasul dalam hukuman, lebih baik tidak menghukumi, untuk sahabat
lebih baik jauka, dan yang jadi perinsip adalah kesadarannya.
2. Konspirasi Abu Barra dengan memuji rasul dengan target mbunuh. “sigana
mun anjeun ngiring ka Najd. Rasul mengutus 70 orang juru dakwah,
kebanyakan ahli baca Qur’an dipimpin oleh Mundir bin Amr. Sampai di sumur
Bir Mau’nah, seluruh utusan di bunuh. 70 orang yang diberangkatkan atas
kebijakan rasul, sebagai AKD, ternyata di bunuh.

Kekinian, “seperti kejadian gerwani ka 30S-PKI. Rasul selama satu bulan


mengadakan syari’at Qunut Nazilah di daerah Biru Maunah. Ini menjadi
kekecewaan rasul.

- Strategi rasul dalam menghadapi Munafik. Anak Abdullah menawarkan jasa


untuk membunuh bapaknya, karena kalau orang lain yang membunuh
secara psikologis akan menyimpan dendam.
- Hudaifah Al Yamin merupakan intelejen rasul yang tahu data orang-orang
Munafik, “Tidak tahu data munafik kecuali rasul dan Hudaifah Al Yamin”.
Cara menditeksi Munafik, “Kalau Huidaifah tidak menyalati mayat berarti dia
Munafik”. Menghadapi Munfik tidak dengan satu cara, tergantung situasi
dan kondisi
- Jangan terjebak oleh yahudi dengan mengatasnamakan Sosial, kesehatan,
“Seperti Imunisasi”.
- Qs.5:3 Ayat yang menjelaskan Syariyah, setelah turun 80 hari menjelang
wafat. Dua syariyah disatu ayatkan. Hati-hati makanan yang ada interfensi
yahudi. Solusi : Syari’at menghukumi apa yang dilihat, hakikat Allah yang
menghukumi. Dalam teknologi Yahudi lebih maju 100 tahun sebelumnya.
Kader Iran tidak terkontaminasi makanan dari Yahudi. “sekolah sudah ada
kurikulum keluarga, khususnya bidang Syari’ah. Satu tahun akhirat 1000
tahun didunia.

3. Perang bani Nadhir : Bani Nadhir kelompok Yahudi yang terikat perjanjian
Madinah. Ketua Bani Nadhir punya kesan pendatang menguasai/ngelehkeun
pribumi, “Hasud”, seperti iblis kepada Adam. Bani Nadhir membatalkan
perjanjian, ceritanya ketika rasul masuk ke wilayah Nadhir kapasitas sebagai
kepala Negara. Bani Nadhir mengadakan mu’tamar untuk membunuh rasul,
akhirnya rasul pulang setelah diberi tahu Malaikat tentang konspirasi Yahudi

Rasul mengutus Muhammad bin Maslamah, enam hari ditingker, kebun kurma
di tebang dan di bakar supaya tidak makan. “Tidak semua sarana bisa di bakar,
tergantung situasi dan kondisi”.

Huyai bin Al Ahtob mengkambing hitamkan rasul dengan membakar rumah


sendiri, akhirnya kabur ke Khaibar dan Mustolik.

Seluruh harta bani Nadhir dijadikan Fai, karena bukan hasil dari rampasan
pertempuran

Catatan :
- Ghanimah , “Keuntungan dari hasil Ghazwah. Sarana yang nantinya bisa
digunakan untuk fasilitas Negara.
- Fai : bukan dari hasil Ghazwah. Harta Murtad jadi Fai, “Disita langsung ku
Imam” tidak dibagikan kepada warisnya kecuali ada kebijakan imam.
- Salab : Urusan sarana pribadi. sesuatu yang dipakai korban yang bukan
milik Negara, seperti jam tangan. Kesimpulan : Ada personal ada institusi
- Dalam tempur pendanaan jadi mudah, seperti hasil lewat ekspedisi, hanya
yang dimaksud bukan kepada personalnya tapi kepada institusinya.
- Senjata mukmin yang paling ampuh, kafir diberi rasa takut satu bulan
sebelum pertempuran.

Syari’ah
a. Qunut Nazilah
b. Solat sunat ketika akan di eksekusi
c.

Catatan :
Syariyah : perang yang dilakukan tanpa di pimpin langsung oleh rasul. Perang
di sesuaikan dengan kebutuhan, dal lebih penting pokus terhadap intruksinya.
Perang Khondak bukan bawa senjata tapi bawa martil untuk membuat parit.
Jihad termasuk tuntunan Qur’an
Ada istilah Syariyah, ada istilah Ghozwah, ini di sesuaikan dengan kebutuhan.

Anda mungkin juga menyukai