Anda di halaman 1dari 11

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN DANA DESA DALAM PELAKSANAAN

PEMBANGUNAN DI DESA KAREGESAN KECAMATAN KAUTIDAN


KABUPATEN MINAHASA UTARA

Edwien Kambey1

Abstrak
Keberadaan desa secara yuridis diakui dalam undang-undang no.6 tahun 2014
tentang desa. Berdasarkan ketentuan ini desa diberi pengertian sebagai desa dan desa
adat atau yang disebut dengan nama lain adalah kesatuan masyarakat hukum yang
memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat hak
asal usul dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui penggunaan dana desa dalam pelaksanaan pembangunan di Desa
Karegesan Kecamatan Kauditan Kabupaten Minahasa Utara, hasil penelitian
menunjukkan bahwa efektivitas ketepatan penentuan waktu untuk melaksanakan
pekerjaan pembuatan jalan rabat beton di desa Karegesan belum optimal karna tidak
adanya efisiensi penggunaan tenaga kerja sehingga sebaiknya setiap pekerjaan
dibuatkan rencana kerja agar warga turut serta dalam mengadakan pengawasan dan
jangan membiarkan kegiatan yang ada terabaikan, efektivitas dengan Ketepatan
perhitungan biaya, tidaklah sesuai antara anggaran yang dianggarkan dengan hasil
pembangunan di tinjau dari segi kualitas bangunan, dan efektivitas dengan ketepatan
dalam pengukuran dalam penggunaan dana desa dapat terlihat efektif karna
pengukuran yang dilakukan secara berulang-ulang pada panjang jalan rabat beton dan
kedalaman sumur air bersih dengan menggunakan alat yang sama oleh pengukur yang
berbeda yaitu TPK dan BPD, hasilnya tetap atau tidak berubah.

Kata Kunci : Efektivitas, Dana Desa, Pembangunan.

1
Mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP-Unsrat.
Pendahuluan Penggunaan dana desa yang
Realisasi dana desa merupakan dialokasikan untuk bidang
tindak lanjut program pemerintah pembangunan adalah sebesar 70% dan
membangun Indonesia dari pinggiran biaya yang dialokasikan untuk
dengan memperkuat daerah-daerah dan operasional desa tidak melebihi 30%.
desa dalam kerangka negara kesatuan Penggunaan dana desa oleh pemerintah
yang bertujuan untuk meningkatkan desa harus digunakan secara efektif agar
kesejahteraan dan pemerataan tujuan yang telah ditetapkan
pembangunan melalui peningkatan sebelumnya melalui musyawarah dapat
pelayanan publik, memajukan tercapai sesuai dengan waktu yang telah
perkonomian, mengatasi kesenjangan direncanakan karna efektivitas suatu
pembangunan antar desa serta program atau kegiatan yang dijalankan
memperkuat masyarakat sebagai subjek suatu organisasi atau kelompok
dari pembangunan. Hal ini sesuai berimplikasi pada capaian atau hasil
dengan ketentuan Peraturan Pemerintah yang diperoleh. Dengan adanya
Nomor 60 Tahun 2014 tentang dana bantuan dana desa tersebut maka
desa yang bersumber dari anggaran menjadi suatu kewajiban atau keharusan
pendapatan dan belanja negara, pasal 19 bagi pemerintah desa sebagai
ayat 1 dan 2 yang menjelaskan bahwa penyelenggara pemerintahan yang ada
dana desa digunakan untuk membiayai di desa untuk dapat mengelola dan
penyelenggaraan pemerintahan, mengatur serta mampu dalam mengurus
pembangunan, pemberdayaan sendiri urusan rumah tangganya
masyarakat, dan kemasyarakatan serta termasuk peningkatan kualitas hidup
dana desa diprioritaskan untuk masyarakat setempat baik dalam bidang
pembangunan dan pemberdayaan kesehatan, pendidikan, maupun
masyarakat yang diatur dalam ketentuan ekonomi.
Peraturan Menteri Desa Nomor 5 Tahun Desa Karegesan yang secara
2015 tentang penetapan prioritas administratif merupakan bagian dari
penggunaan dana desa tahun 2015 BAB Kecamatan Kauditan Kabupaten
III yang mengatur prioritas penggunaan Minahasa Utara adalah salah satu desa
dana desa untuk pembangunan desa yang terletak di Sulawesi Utara yang
pasal 5 yang menjelaskan bahwa telah menerima dana desa dari
prioritas penggunaan dana desa untuk pemerintah pusat yang bersumber dari
pembangunan desa dialokasikan untuk anggaran pendapatan dan belanja
mencapai tujuan pembangunan desa Negara. Dana desa yang idealnya
yaitu meningkatkan kesejahteraan meningkatkan kesejahteraan dan
masyarakat desa dan kualitas hidup pemerataan pembangunan namun dalam
manusia serta penanggulangan hal ini tidak demikian karena kondisi
kemiskinan, melalui: real yang ditemui dilapangan tidak
a) Pemenuhan kebutuhan dasar sesuai dengan harapan yang menjadi
b) Pembangunan sarana dan kebutuhan masyarakat dalam
prasarana desa memunjang aktivitas kehidupan
c) Pengembangan potensi ekonomi masyarakat.
lokal Penerimaan dana desa oleh
d) Pemanfaatan sumber daya alam pemerintah desa Karegesan yang
dan lingkungan secara disalurkan oleh pemerintah pusat ke
berkelanjutan Rekening Kas Desa yang merupakan
tempat penyimpanan uang
pemerintahan desa untuk menampung Kemudian hasil pelaksanaan
seluruh penerimaan dan pengeluaran pembangunan jalan rabat beton kurang
desa yang ditransfer dari Rekening Kas sesuai, karna dalam perencanaannya
Umum Daerah yang bersumber dari semua akses jalan pemukiman yang ada
Rekening Kas Umum Negara tahap I di desa Karegesan akan dibangun jalan
dan tahap II tahun 2016 oleh rabat beton yang akan mempermudah
pemerintah desa digunakan untuk lalu lalangnya masyarakat dalam
pembangunan fisik yang ada di desa melaksanakan kegiatan sehari-hari.
yaitu untuk pembuatan jalan rabat beton Namun keadaan yang ditemui
dan untuk penggantian peralatan mesin dilapangan, tidak semua jalur jalan
air bersih serta pengadaan fasilitas desa menuju ke pemukiman mendapatkan
lainnya seperti laptop dan mesin cetak. fasilitas tersebut, akibatnya
Sedangkan dana desa tahap III tahun menimbulkan kecemburuan diantara
2016 digunakan untuk pemberdayaan masyarakat sehingga sebagian warga
masyarakat yang ada di desa Karegesan masyarakat desa Karegesan tidak
seperti program pemberian bantuan merasakan hasil pembangunan jalan
kepada keluarga yang kurang mampu rabat beton tersebut dan begitu juga
dan bantuan untuk ibu rumah tangga dengan kegiatan penggantian peralatan
yang mempunyai usaha menjual kue. mesin air bersih. Dalam
Pembangunan fisik yang perencanaannya semua wilayah akan
terealisasi dari penggunaan dana desa mendapatkan air tetapi tidak terpasang.
tidak sesuai dengan kualitas yang Untuk memberikan arah yang jelas
seharusnya ada, dimana pembangunan dalam penelitian guna penyusunan
jalan rabat beton yang baru dibangun skripsi ini maka berdasarkan uraian
sudah mulai menunjukan tanda-tanda latar belakang diatas, penulis
kerusakan sehingga terkesan mengemukakan rumusan masalah:
pembagunan yang dilakukan atau Bagaimana Efektivitas
dilaksanakan itu asal jadi tanpa Penggunaan Dana Desa Dalam
memperhatikan tentang standar Pembangunan Di Desa Karegesan
pelaksanaan kerja yang ada sehingga Kecamatan Kauditan Kabupaten
menimbulkan pertanyaan bagi Minahasa Utara Tahun Anggaran 2016?
masyarakat yang ada di desa Karegesan. Mengacu pada perumusan masalah yang
Hal ini dapat dilihat dari adanya lubang- telah dikemukakan diatas, maka tujuan
lubang yang terdapat pada sekitar badan dalam penelitian ini adalah untuk
jalan. Sejalan dengan hal tersebut sarana mengetahui Efektivitas Penggunaan
fisik berjalan tidak mencapai kurun Dana Desa Dalam Pembangunan Di
waktu yang telah direncanakan Desa Karegesan Kecamatan Kauditan
misalnya saja sarana tersebut bisa Kabupaten Minahasa Utara ditinjau dari
bertahan selama bertahun-tahun tetapi Ketepatan penentuan waktu, Ketepatan
pada realitanya hanya akan bertahan perhitungan biaya, Ketepatan dalam
beberapa tahun saja karna dilihat dari pengukuran, dan ketepatan berfikir.
kondisi fisik jalan rabat beton tersebut.
Selain itu juga,pembangunan jalan rabat Tinjauan Pustaka
beton tersebut tidak disertai dengan Secara etimologi kata
pembuatan saluran drainase sehingga efektivitas berasal dari kata efektif,
pada saat musim hujan, air mengalir di dalam bahasa inggris effectiviness yang
tepi jalan yang mengakibatkan tanah bermakna berhasil. Menurut kamus
disekitar jalan tersebut terkikis. besar bahasa Indonesia kata efektif
berarti efek, pengaruh, akibat atau dapat ukuran dalam mencapai
membawa hasil. Jadi efektivitas adalah keefektivitasan.
daya guna, adanya kesesuaian dalam 4. Ketapatan dalam menentukan
suatu kegiatan orang yang pilihan: merupakan suatu kegiatan
melaksanakan tugas dengan sasaran yang dilakukan untuk keberhasilan
yang dituju. Menurut Siagian dalam mencapai tujuan karna dalam
(2002:31) efektivitas adalah menetukan pilihan dibutukan proses
penyelesaian pekerjaan tepat pada yang sangat penting untuk mencapai
waktu yang telah ditetapkan. suatu keefektifitasan.
Sedangkan menurut Agung Kurniawan 5. Ketepatan berfikir dapat menentukan
(2005:109) mendefinisikan efektivitas efektifitas dalam mencapai tujuan
merupakan kemampuan melaksanakan yang telah ditentukan.
tugas , fungsi (operasi kegiatan program 6. Ketepatan dalam melakukan
atau misi) dari suatu organisasi yang perintah: merupakan aktivitas
tidak adanya tekanan atau ketegangan organisasi atau individu yang
diantara pelaksanaannya. Adapun mempunyai kemampuan
efektivitas menurut Mahmudi (2005:92) memberikan perintah dengan jelas
merupakan hubungan antara output dan mudah dipahami dan jika
dengan tujuan, semakin besar kontribusi perintah yang diberikan tidak dapat
(sumbangan) output terhadap dipahami maka pelaksanaan perintah
pencapaian tujuan, maka semakin tersebut akan mengalami kegagalan
efektif organisasi, program atau dan pada akhirnya tidak efektif.
kegiatan. Menurut Peter.F.Drucker yang 7. Ketepatan dalam menetukan tujuan:
dikutip Moenir (2006:166) efektivitas tujuan yang ditetapkan secara tepat
merupakan kemampuan memilih akan menunjang efektivitas
sasaran. pelaksanaan kegiatan tersebut.
Lebih lanjut Makmur dalam 8. Ketepatan sasaran: dapat menetukan
bukunya efektifitas kebijakan keberhasilan aktivitas individu atau
kelembagaan pengawasan (2010:7) organisasi dalam mencapai tujuan.
berpendapat bahwa efektivitas dapat Istilah pembangunan bisa saja
diukur dari beberapa hal yaitu : diartikan berbeda oleh satu orang
1. Ketepatan penentuan waktu: waktu dengan orang lain, daerah yang satu
yang digunakan secara tepat akan dengan daerah lainnya. Namun secara
mempengaruhi tingkat umum pembangunan merupakan proses
keefektivitasan suatu program atau untuk melakukan perubahan. Untuk itu
kegiatan dalam mencapai tujuan. pembangunan harus dipahami dalam
2. Ketepatan perhitungan biaya: hal ini konteks yang luas karna terdapat
dilakukan agar dalam menjalankan kesepakatan yang mengatakan bahwa
suatu program tidak mengalami pembangunan harus mencakup segala
kekurangan dalam hal dana atau segi kehidupan dan penghidupan bangsa
anggaran sampai program tersebut dan negara yang bersangkutan
selesai dilaksanakan. meskipun dengan skala prioritas yang
3. Ketepatan dalam pengukuran: hal ini berbeda setiap daerah atau negara.
berarti bahwa dalam menjalankan Dalam konteks yang luas
suatu program harus menerapkan tersebut, Afifuddin (2012: 42-47)
standarisasi. Ketepatan standar yang mendefinisikan pembangunan dalam
digunakan dalam melaksanakan beberapa pengertian :
suatu program merupakan suatu
1. Pembangunan adalah perubahan, prinsip-prinsip kebersamaan,
dalam arti mewujudkan suatu kondisi berkeadilan, berkelanjutan,berwawasan
kehidupan bernegara dan lingkungan, serta kemandirian yang
bermasyarakat yang lebih baik dari bertujuan untuk mendukung koordinasi
kondisi sekarang tidak hanya baik antarpelaku pembangunan, menjamin
dalam peningkatan taraf hidup tetapi terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan
juga dalam segi sosial dan politik. sinergi baikpemerintah pusat dandaerah
2. Pembangunan adalah pertumbuhan, serta menjamin keterkaitan dan
yaitu kemampuan suatu negara untuk konsistensi antara perencanaan,
terus berkembang baik secara penganggaran,pelaksanaan, dan
kuantitatif maupun kualitatif. pengawasan agar dapat meningkatkan
3. Pembangunan adalah rangkaian partisipasi masyarakat guna menjamin
usaha yang secara sadar dilakukan. tercapainya tercapainya penggunaan
Keadaan yang lebih baik yang sumber daya secara efisien,efektif,
didambakan oleh masyarakat serta berkeadilan, dan berkelanjutan.
pertumbuhan yang diharapkan akan Undang-Undang No.6 Tahun 2014 Bab
terus berlangsung berarti bahwa IX pembangunan desa dan
tujuan dari berbagai kegiatan dengan pembangunan kawasan perdesaaan
sengaja telah ditentukan berdasarkan dijelaskan bahwa pembangunan desa
potensi yang ada. adalah upaya peningkatkan kualitas
4. Pembangunan adalah sesuatu hidup dan kehidupan untuk sebesar-
rencana yang tersusun rapi karna besarnya kesejahteraan masyarakat
pada pada hakekatnya perencanaan desa. Lebih lanjut dijelaskan bahwa
merupakan kegiatan berpikir pembangunan desa bertujuan untuk
sebelum mengambil tindakan yang meningkatkan kesejahteraan
menghasilkan pengambilan masyarakat desa dan kualitas hidup
keputusan sekarang tentang hal-hal manusia serta penanggulangan
yang akan dilaksanakan pada masa kemiskinan melalui pemenuhan
depan sebagai usaha persiapan yang kebutuhan dasar, pembangunan sarana
sistematik dalam pencapaian tujuan. dan prasarana desa, pengembangan
5. Pembangunan adalah cita-cita akhir potensi ekonomi lokal, serta
dari perjuangan negara atau bangsa pemanfaatan sumber daya alam dan
dalam hal keadilan sosial lingkungan secara berkelanjutan. Dalam
kemakmuran yang merata serta pembangunan desa ada tahapan-tahapan
perlakuan yang sama dimata hukum. yang harus dilakukan yaitu :
Dalam pembangunan dibutuhkan 1. Tahapan perencanaan, dimana
masyarakat yang mempunyai perencanaan pembangunan desa
orientasi saling bergantung yang harus mengacu pada perencanaan
dikenal denga masyarakat gotong- pembangunan kabupaten kota yang
royong. disusun secara berjangka meliputi
Dalam Undang-Undang No.25 rencana pembangunan jangka
Tahun 2004 tentang Sistem menengah desa untuk waktu enam
Perencanaan Pembangunan Nasional tahun dan rencana pembangunan
menjelaskan bahwa Pembangunan tahunan desa yang disebut dengan
Nasional adalah upaya yang rencana kerja pemerintah desa yang
dilaksanakan oleh semua komponen merupakan penjabaran dari rencana
bangsa dalam rangka mencapai tujuan pembangunan jangka menengah desa
negara berdasarkan demokrasidengan untuk waktu satu tahun.
2. Tahapan pelaksanaan, dimana alokasi anggaran pendapatan dan
seluruh kegiatan pembangunan desa belanja daerah. Menurut Peraturan
dilaksanakan sesuai rencana kerja Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014
pemerintah desa serta melibatkan tentang Dana Desa yang bersumber dari
seluruh masyarakat dengan semangat APBN, dana desa adalah dana yang
gotong royong. bersumber dari Anggaran Pendapatan
3. Tahapan pengawasan. Dalam dan Belanja Negara yang diperuntukan
tahapan ini masyarakat juga berhak bagi desa yang ditransfer melalui
melakukan pemantauan atas Anggaran Pendapatan dan Belanja
pelaksanaan pembangunan desa dan Daerah kabupaten/kota dan digunakan
berpartisipasi dalam musyawarah untuk membiayai penyelenggaraan
desa karna dalam musyawarah desa pemerintahan, pelaksanaan
pemerintah diwajibkan untuk pembangunan, pembinaan
memberi informasi secara terbuka kemasyarakatan, dan pemberdayan
tanpa ditutupi atas pelaksanakan masyarakat.
berlangsungnya proses pembangunan
dan anggaran pendapatan dan belanja Metode Penelitian
desa. Jadi masyarakat dapat Dalam penelitian ini
memberikan tanggapan atas laporan menggunakan jenis atau metode
pelaksanaan pembangunan yang ada penelitian kualitatif deskriptif yang
di desa. digunakan untuk meneliti pada kondisi
Pemegang kekuasaan atas objek yang alamiah dimana peneliti
pengelolaan keuangan desa adalah adalah sebagai instrumen kunci yang
kepala desa yang karna jabatannya lebih menekankan makna dari pada
memperoleh kewenangan itu.Yusran generalisasi (Sugiyono, 2015). Objek
Lapananda dalam bukunya hukum dalam penelitian kualitatif adalah objek
pengelolaan keuangan desa (2016: 21- yang alamiah atau objek yang apa
22) mengemukakan bahwa dalam adanya dan tidak dimanipulasi oleh
pengelolaan keuangan desa ada peneliti.
kekuasaan otorisasi yaitu kekuasaan Adapun yang menjadi fokus
dalam mengambil tindakan yang penelitian dalam hal ini adalah
berakibat penerimaan menjadi efektivitas penggunaan dana desa
pendapatan desa atau pengeluaran dalam pembangunan di desa Karegesan
menjadi belanja desa yang diwujudkan kecamatan Kauditan kabupaten
dalam APBDesa yang ditetapkan dalam minahasa utara yang dilihat dari
perdes serta kekuasaan kebendaharaan beberapa aspek yaitu :
yang berhubungan dengan tugas 1. Ketepatan penentuan waktu
bendahara dalam mengelola dan 2. Ketepatan perhitungan biaya
mempertanggungjawabkan keuangan 3. Ketepatan dalam pengukuran
desa. Dalam undang-undang no.6 tahun 4. Ketepatan dalam berfikir
2014 tentang desa dijelaskan bahwa Adapun narasumber atau
keuangan desa adalah hak dan informan yang akan dipilih untuk
kewajiban desa yang dapat dinilai menjadi sumber data primer terdiri dari
dengan uang ataupun barang yang unsur pengguna dana desa dan unsur
merupakan pendapatan, belanja ataupun penerima manfaat dari hasil kegiatan
pembiayaan yang bersumber dari yang dilakukan yaitu :
pendapatan asli desa, alokasi anggaran  Hukum Tua
pendapatan dan belanja negara serta  BPD
 Perangkat Desa Umar (2009:65) rencana kerja
 Masyarakat merupakan suatu prosess yang tidak
pernah berakhir, apabila rencana telah
Hasil Penelitian ditetapkan maka dokumen mengenai
Efektifitas penggunaan dana perencanaan yang terkait harus
desa dalam pembangunan di desa diimplemantasikan karna rencana kerja
Mentehage Karegesan, ada beberapa adalah sekumpulan kegiatan dan
aspek yang di gunakan dalam pengambilan keputusan tentang apa
membahas yang berdasarkan refrensi yang harus dilakukan, kapan,
dari Makmur yang ditinjau dari bagaimana dan oleh siapa. Jadi untuk
beberapa aspek yang ada, ketepatan lebih mengefektivkan penggunaan
penentuan waktu, ketepatan perhitungan waktu dalam kegiatan sebaiknya
biaya, ketepatan dalam pengukuran dan dokumen mengenai kegiatan tersebut
ketepatan berfikir. harus disertai dengan jadwal rencana
Indikator yang pertama untuk kerja. Dengan dibuatnya rencana kerja
menilai keefektivitasan adalah maka akan membantu mengerjakan
ketepatan waktu. Untuk melaksanakan pekerjaan dengan teratur karna melalui
suatu kegiatan atau program maka hal tersebut kita dapat membagi proses
perencanaan dalam menentukan waktu pekerjaan ke dalam bagian-bagian kecil
mutlak diperlukan. Waktu yang yang nantinya akan lebih muda dalam
digunakan secara tepat akan melakukan evaluasi jika mengalami
mempengaruhi tingkat keefektivitasan kendala dalam pekerjaan yang
suatu program dalam mencapai tujuan. berdampak pada hasil atau capaian.
Program pembangunan yang Dalam melaksanakan program
dilaksanakan didesa Karegesan dengan kerja tersebut pemerintah desa dalam
menggunakan dana desa adalah jalan hal ini kepala desa yang merupakan
rabat beton dan penggantian peralatan pemimpin, berkoordinasi dengan
mesin air besih. Kegiatan pembuatan perangkat desa dan BPD sebagai mitra
jalan rabat beton yang panjangnya 200 kerja . Koordinasi antara kepala desa,
meter, lebar 1,25 Cm tebal 10 Cm BPD dan perangkat desa serta
dijadwalkan selama 1 minggu lebih atau masyarakat menciptakan komunikasi
12 hari kerja dengan tenaga kerja dua arah dan kerjasama yang
berasal dari masyarakat setempat dari berimplikasi pada tingginya partisipasi
tiap jaga. masyarakat sehingga program
Berdasarkan data yang diperoleh pembuatan jalan rabat beton walaupun
oleh peneliti dari dokumen, untuk ada kendala tetapi dapat diselesaikan.
pekerjaan penggantian peralatan mesin Efektivitas merupakan suatu hal yang
air bersih dilaksanakan selama 6 hari berkaitan erat dengan produktivitas dan
dan pekerjaan pembuatan jalan rabat efisiensi. Sebagaimana yang
beton dilaksanakan selama 12 hari. dikemukakan oleh Atmosoeprapto,
Berdasarkan hasil wawancara peneliti 2001 produktivitas merupakan suatu
dengan masyarakat setempat hal ukuran mengenai apa yang diperoleh
tersebut sudah sesuai dengan apa yang dengan apa yang diberikan.
telah direncanakan akan tetapi data Penggunaan waktu dalam program
tersebut tidak disertai dengan jadwal pembangunan yaitu pembuatan jalan
rencana kerja yang terstruktur dengan rabat beton yang ada didesa Karegesan
baik guna rmenunjang kelancaran tersebut selesai tepat waktu
operasional karna menurut Husein sebagaimana yang telah ditentukan
dalam perencanaan tetapi jika diamati, Dalam hal ini, yang melakukan
dengan jumlah tenaga kerja yang ada pengukuran panjang jalan rabat beton
dan volume pekerjaan, seharusnya adalah Teknis Pelaksana Kegiatan
waktu yang diperlukan bisa 6 hari saja. selaku pihak yang memimpin jalannya
Dengan demikian efektivitas dalam kegiatan. Selain itu Badan
penggunaan waktu belum optimal karna Permusyawaratan Desa juga melakukan
tidak adanya efisiensi penggunaan pengukuran yang merupakan bentuk
tenaga kerja sehingga sebaiknya setiap pelaksanaan tugasnya sebagai lembaga
pekerjaan dibuatkan rencana kerja agar yang mengawasi jalannya pemerintahan
warga turut serta dalam mengadakan desa. Dari hasil pengukuran oleh TPK
pengawasan dan jangan membiarkan dan BPD menggunakan alat pengukur
kegiatan yang ada terabaikan. panjang yaitu meteran, keduanya
Warga masyarakat biasanya sibuk menunjukan hasil yang sama dimana
memikirkan aktifitas kerjanya, sehingga pengukuran pertama dilakukan oleh
masyarakat menganggap semua urusan TPK, 211 meter dan pegukuran kedua
pemerintahan desa merupakan urusan oleh BPD, 211 Meter. Demikian juga
para aparatur desa. Hambatan-hambatan dengan pengukuran kedalaman sumur
ini pada dasarnya disebabkan karena air bersih. Hal ini menunjukan bahwa
keberadaan masyarakat baru, sebnarnya ketepatan pengukuran dalam
lembaga yang harus turut serta dalam penggunaan dana desa dapat
pengawasan adalah adalah BPD, dikategorikan efektif karna pengukuran
Adanya anggota BPD yang memiliki yang dilakukan secara berulang-ulang
tugas di bidang pengawasan dalam dengan menggunakan alat yang sama
peraturan desa, APBDESA dan oleh pengukur yang berbeda, hasilnya
keputusan kepala desa akan membuat tetap atau tidak berubah. Jadi melihat
pemerintah desa untuk berfikir dua kali hal diatas bahwa dalam konsep
dalam mengambil suatu kebijakan atau pengukuran untuk pembangunan
keputusan. Walaupun hal tersebut tentunya dalam merumuskan
memang bagian dari tugas BPD, tetapi pelaksanaan pembangunan harusnya
karena merupakan suatu hal yang baru, perlu memikirkan tentang bagaimana
maka pemerintah desa kadangkala perencanaan matang dapat memberi
memandangnya sebagai suatu hal yang arah yang jelas pada pelaksanaan kerja
tidak harus untuk diperhatikan. Karena yang sesuai dengan kegiatan yang
hal inilah, maka timbul hambatan- dilaksanakan sehingga untuk hasil yang
hambatan dimana mekanisme kerja dari diharapkan daripada pekerjaan yang ada
pemerintah desa yang kurang terbuka dapat memberi manfaat pada
kepada masyarkat, dan kurangnya kepentingan dan kebutuhan masyarakat
pemahaman dari pemerintah desa atas di dalam usaha-usaha di kehidupannya.
kedudukan BPD di Desa .Oleh karena Indikator yang keempat dalam
itu masing-masing pihak (pemerintah menilai efektivitas penggunaan dana
desa dan BPD) perlu menyadari fungsi desa didesa Karegesan adalah ketepatan
kemitraan dan kerjasama, sehingga dalam berfikir. Kelebihan manusia
walaupun berbeda posisi tetapi tetap dengan manusia yang lainnya sangat
dalam satu tujuan.Ini memang bukanlah bergantung pada ketepatan berpikir
suatu hal yang mudah, perlu suatu karna hal tersebut sangat berpengaruh
keberanian dan keikhlasan untuk pada tindakan yang akan diambil dalam
memulainya serta kesabaran untuk menjalankan suatu kegiatan atau
menjalaninya. program. Karna kemampuan berpikir
sebagaimana yang dikemukakan bagian dalam kehidupan yang ada untuk
Iskandar merupakan suatu penalaran dicarikan solusi yang tepat.
yang berorientasi pada intelektual
dengan menganalisa informasi Kesimpulan
berdasarkan hasil pengamatan atau Berdasarkan hasil penelitian yang
keadaan yang pernah dialami (empiris) telah di lakukan tentang Efektivitas
yang dijadikan acuan untuk bertindak. Penggunaan Dana Desa Dalam
Seorang pemimpin harus Pembangunan di Desa Karegesan
memiliki kemampuan berpikir secara Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa
kritis karna hal tersebut merupakan Utara Tahun Anggaran 2015 dapat
kemampuan berpendapat dengan cara ditarik kesimpulan sebagai berikut :
yang terorganisasi dimana dengan a. Pada efektivitas Ketepatan penentuan
berpikir secara kritis mampu waktu untuk melaksanakan
menganalisis suatu gagasan kearah yang Pekerjaan pembuatan jalan rabat
lebih spesifik, membedakannya secara beton di desa Karegesan belum
tajam, memilih , mengidentifikasi, optimal karna tidak adanya efisiensi
mengkaji, dan mengembangkannya penggunaan tenaga kerja sehingga
kearah yang lebih sempurna, sebaiknya setiap pekerjaan dibuatkan
menentukan prioritas, dan membuat rencana kerja agar warga turut serta
pilihan dalam mengambil keputusan. dalam mengadakan pengawasan dan
Berdasarkan pengamatan penulis, jangan membiarkan kegiatan yang
sepertinya para pengambil keputusan ada terabaikan.
belum berpikir secara kritis karna setiap b. Pada Efektivitas dengan Ketepatan
usulan yang disampaikan melalui perhitungan biaya. Dalam
musyawarah tidak di kaji kembali menjalankan program, di desa
sehingga usulan tersebut tidak Mantehage 1 Karegesan tidaklah
dikembangkan kearah yang lebih sesuai antara anggaran yang
sempurna dan spesifik oleh karna itu dianggarkan dengan hasil
pemerintah kesulitan dalam menentukan pembangunan di tinjau dari segi
prioritas kegiatan antara pembuatan kualitas bangunan.
jalan atau sumur air bersih. Kedua c. Pada Efektivitas dengan Ketepatan
program ini memang di butuhkan dalam pengukuran dalam
masyarakat tetapi pemerintah desa harus penggunaan dana desa dapat terlihat
mengingat bahwa pembuatan jalan yang efektif karna pengukuran yang
tidak disertai saluran drainase akan dilakukan secara berulang-ulang
mengakibatkan jalan cepat rusak karna pada panjang jalan rabat beton dan
aliran air demikian juga dengan kedalaman sumur air bersih dengan
penerapan besaran iuran sumur air menggunakan alat yang sama oleh
bersih yang dinilai kurang pengukur yang berbeda yaitu TPK
memprioritaskan masyarakat setempat dan BPD, hasilnya tetap atau tidak
karena besaran iuran yang sama besar. berubah.
Masalah Sumber daya manusia sunguh d. Pada efektifitas untuk Ketepatan
sangatlah mempengaruhi didalam berpikir merupakan tindakan awal
penyelengaraan pemerintahan karena yang harus dilakukan sebelum
masalah kemampuan untuk menganalisa melakukan tindakan selanjutnya.
dan mengetahui suatu pokok Para pengambil keputusan dalam hal
permasalahan seharusnya menjadi ini kepala desa bersama Badan
Permusyawaratan Desa bahkan para
pengambil keputusan yang ada, tidak DAFTAR PUSTAKA
melakukan pengkajian yang secara Afifuddin. 2012. Pengantar
lebih mendalam atas setiap usulan Administrasi Pembangunan.
yang diaspirasikan baik itu bersifat Bandung: Alfabeta.
diskusi maupun sampai musyawarah Atmosoeprapto, K. 2001.Produktivitas
dalam merumuskan dan pengambilan Aktualisasi Budaya Perusahaan.
keputusan sehingga sangatlah kurang Jakarta: P. T. Alex Media
efektif. Kumpotindo
Basuki. 2008. Pengelolaan Keuangan
Saran Daerah. Yogyakarta: Kreasi
Berdasarkan kesimpulan yang wacava
telah dipaparkan diatas, maka dapat Kurniawan, A. 2005.Transformasi
disarankan hal-hal sebagai berikut: Pelayanan Publik. Yogyakarta:
1. Agar efektivitas penggunaan waktu Pembaharuan
dalam melaksanakan program Lapananda, Y. 2016. Hukum
kegiatan yang akan dilaksanakan Pengelolaan Keuangan Desa.
sebaiknya pemerintah melakukan Jakarta: PT. Wahana Semesta
pematangan program yang ada Intermedia.
sebelum melaksanakannya supaya Makmur. 2010. Efektivitas Kebijakan
terukur apa yang akan dilaksanakan Kelembagaan Pengawasan.
serta membuat daftar rencana kerja Bandung: Refika Aditama.
agar ketika menemui masalah dapat Moenir. 2006. Manajemen Pelayanan
segera di ketahui sumber masalah umum di Indonesia. Jakarta: PT.
sehingga mempermudah dalam Bumi Akasara.
melakukan evaluasi untuk mencari Monteiro, J. 2016. Pemahaman
solusi yang tepat. DasarHukum Pemerintahan
2. Dalam melaksanakan suatu program, Daerah. Yogyakarta: Pustaka
perencanaan penggunaan anggaran Yusticia.
harus dilakukan secara spesifik dan Mosii, S . 2015. Pengelolaan
terperinci serta memperhitungkan Keuangan Pemerintah Desa.
resiko yang mungkin akan terjadi Jakarta: BPK RI
seperti faktor cuaca dan lain-lain Nugroho, R. 2014. Public policy.
guna menghindari pembengkakan Jakarta: Alex Media Komputindo.
anggaran dalam suatu kegiatan . Nurcholis, H. 2011. Pertumbuhan dan
3. Ketepatan pengukuran dalam Penyelenggaraan Pemerintah
penggunaan dana desa dikategorikan Desa. Jakarta: Erlangga
efektif untuk itu pemerintah harus Nurman, 2015. Strategi Pembangunan
mempertahankannya. Daerah. Jakarta: Rajagrafindo
4. Para pengambil keputusan dalam hal Persada
ini pihak pemerintah dan BPD Siagian, 2002. Kiat Meningkatkan
seharusnya berpikir secara lebih Produktivitas Kerja. Jakarta :
bijaksana agar dapat menganalisa Bineka Cipta
dan mengkaji kembali setiap usulan Sugiyono ,2015. Memahami Penelitian
yang merupakan aspirasi agar Kualitatif. Bandung : Alfabeta
kedepannya pemerintah tidak Supriatna, T. 1993. Sistem Administrasi
kesulitan dalam menentukan prioritas Pemerintahan di Daerah. Jakarta:
kegiatan. Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai