Anda di halaman 1dari 9

Alang-alang (Imperata cylindrica) sering dianggap sebagai tumbuhan pengganggu.

Karena tumbuhan ini menyebar dengan akarnya yang menjalar dan dapat menyerang
serta mengganggu ekosistem sekitarnya. Tapi banyak orang lain justru memanfaatkan
tumbuhan ini. Bagaimana pengolahan, penggunaan, dan efek samping alang-alang?

Pada kesempatan ini kami akan membahas tentang penggunaan alang-alang. Tentunya
Anda sudah mengetahui tentang tanaman tersebut. Tanaman ini bisa disebut juga
dengan ilalang. Meski tanaman ini sebenarnya tidak asing bagi kebanyakan orang,
hanya saja tidak banyak yang tau khasiat herbal untuk kesehatan.

Alang-alang ialah tumbuhan yang terus ada sepanjang tahun, memiliki akar atau
rimpang yang tumbuh menjalar di bawah permukaan tanah. Tinggi tanaman ini bisa
mencapai 1,2 meter. Rimpang atau akar yang teksturnya padat, bercabang, dan
menjalar menjelajahi lapisan-lapisan tanah hingga 60 cm. Batangnya ramping dan
tumbuh dari rimpang bagian atas.

Tanaman ini sebenarnya memang demikian mudah untuk didapat. Jenis tanaman perdu
rumput-rumputan ini biasa tumbuh liar di area persawahan, kebun, ladang, ataupun sisi
jalan yang kering dan mendapatkan sinar matahari cukup. Demikian seringnya tanaman
ini tumbuh liar dan lebih sering dianggap sebagai gulma sehingga dibabat habis sekedar
untuk pakan ternak.

Menurut situs web Kewscience, alang-alang adalah tanaman yang berasal dari Asia,
Mikronesia, Australasia, Eropa, Amerika Serikat Tenggara, Meksiko, dan Afrika.
Diperkirakan tanaman ini menutupi hingga 2.000.000 kilometer persegi dari seluruh
wilayah tropis (termasuk area padang rumput alami).

Beberapa riset dikembangkan terkait khasiat herbal tersebut, perdu ini mengandung
zat-zat yang dapat bermanfaat bagi tubuh. Menurut hasil penelitian tanaman alang-
alang mengandung manitol, glukosa, sakharosa, citric acid, malic acid, cylindrin,
fernenol, coixol, arundoin, anemonin, simiarenol, damar, logam alkali, dan asam kersik.

Kandungan diatas menjadikan tanaman ini sebagai penurun panas atau antipiretik ,
meluruhkan kemih atau kemampuan diuretik, menghentikan pendarahan yang juga
biasa dikenal dengan kemampuan hemostatik, dan menghilangkan keluhan
tenggorokan kering. Penelitian yang dilakukan Jaya Antonius Satrya, Fakultas Farmasi
UNAIR akar alang-alang memiliki paling kuat efek antipiretiknya. Akarnya memiliki rasa
yang manis dan memberi efek sejuk.

Pengolahan Tanaman Alang-Alang Bagi Kesehatan Anda!


Bagian yang digunakan untuk obat medis adalah akarnya. Saat ini, alang-alang sudah
sering diteliti secara ilmiah. Dr. Setiawan Dalimartha dalam bukunya, Ramuan
Tradisional untuk Pengobatan Hepatitis, menyebutkan bahwa di luar negeri tanaman
ini sudah dibuat obat paten.

Menurut uji klinik, akar alang-alang dengan dosis 250-300 g, 2 kali pagi dan sore dapat
menyembuhkan 27 kasus dari 30 penderita nefritis akut. Pada nefritis kronis, tanaman
ini dapat mengurangi edema dan menurunkan tekanan darah. Kesadaran masyarakat
yang makin tinggi terhadap obat herbal yang aman dan tidak berefek samping membuat
permintaan akar tanaman ilalang terus meningkat.

Khasiat herbal alang-alang sudah banyak diketahui oleh para ahli herbal. Sehingga
banyak pula yang menggunakannya untuk pembuatan obat maupun jamu. Bagian
tanaman yang digunakan untuk pengobatan biasanya adalah akar, batang dan
bunganya.

Pengolahan alang-alang dapat dilakukan dengan cara merebusnya. Sisakan setengah


dari air rebusan untuk kemudian Anda diamkan sampai berada dalam suhu dingin.
Suhu dingin akan membantu meningkatkan pemanfaatannya. Kalau memang Anda rasa
perlu, boleh air rebusan ini Anda campur dengan sedikit gula merah (Gula Jawa),
perasan jeruk nipis juga dengan sedikit madu.

Pilihan lain dalam memanfaatkan tanaman ini adalah dengan menggunakan akar segar.
Anda bisa mendapatkannya langsung dari tanaman segarnya. Biasanya akar segar ini
mengandung lebih banyak air sehingga cukup dengan Anda tumbuk dulu kemudian
peras airnya Anda sudah mendapatkan ekstrak alami dari akarnya yang kaya khasiat.

Bila menggunakan akar alang-alang yang kering sebaiknya akar Anda giling dulu untuk
kemudian dijadikan bubuk, sebelum diseduh. Pilihan mengeringkan akarnya di bawah
sinar matahari akan membantu Anda menyimpan akar lebih lama.

Penggunaan Bagi Kesehatan Anda!


Menurut situs web HERBSIA, akar tanaman ini memiliki kemampuan diuretik, ini
berdasarkan penelitian menggunakan hewan percobaan. Pada penelitian tersebut
ditunjukkan bahwa urin mengalami peningkatan konsentrasi elektrolit (Na, K, Cl). Efek
antipiretik juga diuji dengan menggunakan ekstraknya pada dosis 40, 50, 60, 70 g/kg.
Dalam uji klinis, akar alang-alang dosis 250 – 300 gram diberikan pada siang dan malam
hari, dan diketahui mampu mengobati 27 dari 30 kasus nefritis akut. Nefritis adalah
kerusakan pada bagian glomerulus ginjal akibat infeksi bakteri. Untuk penderita nefritis
kronis, herbal alang-alang juga dapat membantu mengurangi gejala edema serta darah
rendah.

Akar alang-alang ekstrak sebanyak 250 gram juga diketahui dapat mengobati mimisan,
hemoptisis (batuk berdarah), urin berdarah, dan perdarahan pada saluran pencernaan
bagian atas. Dan masih menurut HERBSIA, ekstraknya juga efektif untuk pengobatan
hepatisis akut.

Menurut Profesor Hembing, ahli pengobatan tradisional dan akupunktur. Penggunaan


alang-alang sebagai obat untuk berbagai gangguan kesehatan, seperti: batu ginjal,
infeksi ginjal, kencing batu, batu empedu, buang air kecil tidak lancar atau buang air
kecil terus-menerus, air kemih mengandung darah (kencing darah), prostat, keputihan,
batuk rejan, batuk darah, dan mimisan.

KANDUNGAN KIMIA PADA ILALANG


Kandungan Kimia dan Manfaat Akar Alang-alang (ilalang)
Saya yakin tanaman alang-alang (ilalang) sudah tidak asing lagi bagi kita, bahkan kita
sudah mengenalnya jauh hari semasa kita masih kecil tatkala kita bermain bersama
teman-teman baik itu di pekarangan rumah, pinggiran pesawahan atau ladang. Sekilas
tanaman alang-alang hanyalah sebuah tanaman yang tidak berguna (gulma) dan hanya
menuh-menuhin lahan saja. Tapi tahukah anda bahwa khasiat dan manfaat akar alang-
alang bagi kesehatan bisa diterapkan dalam pengobatan. Nama ilmiah atau nama latin
tanaman alang-alang adalah Imperata cylindrical , namun selain itu tanaman alang-alang
juga mempunyai nama-nama daerah yang berbeda. Orang-orang Sumatra pada umumnya
mengenal tanaman alang-alang dengan sebutan Laturui, di daerah jawa barat (Sunda)
lebih dikenal dengan sebutan tangkal eurih, di jawa orang menyebutnya
lagangan, kambengan atau alang-alang saja, dan masih banyak lagi nama-nama daerah
lainnya.
Meskipun tanaman ini sudah tidak asing lagi bagi kita tapi mungkin bagi sebagian kalangan
tanaman ini ada yang tidak tau bahkan belum pernah melihatnya, sebelum menggali
manfaat akar alang-alang sebagan tanaman obat saya akan menguraikan sedikit gambaran
dan ciri-ciri tanaman akar alang-alang bagi mereka yang belum tau. Secara fisik tanaman
akar alang-alang termasuk ke dalam bangsa rumput-rumputan, tumbuh merayap di tanah.
Sifat tanaman alang-alang adalah tanaman ini tidak suka tumbuh lahan-lahan yang gersang
serta banyak bebatuan, tanaman rumput ini lebih menyukai hidup di lahan-lahan yang
subur baik itu lahan yang lembab atau kering. Di alam bebas tanaman ini tumbuh pada
ketinggian 2700 m di atas permukaan laut, biasanya tumbuh liar di lahan-lahan kosong,
pingir-pingir jalan, pinggir pesawahan dan ladang yaitu tempat-tempat yang mendapatkan
suplai sinar matahari banyak.
Daun alang-alang
Daun tanaman alang-alang memiliki bentuk memanjang seperti pita dan berjenis tunggal,
pangkalnya saling menutup. Daun alang-alang memiliki warana hijau ada juga yang
kemerah-merahan jika umurnya sudah tua, ujung daun runcing dan tajam serta berdiri
tegak dan kasar, harus hati-hati jika kita mendekat dan bersentuhan dengan tanaman ini
karena daunnya bisa melukai kulit kita dan timbul rasa gatal.
Bunga alang-alang
Bunga tanaman alang-alang mempunyai susunan bulir yang majemuk serta agak
memguncup, panjang daun bisa tumbuh dari 6 – 28 cm. Di dalam setiap cabangnya terdiri
dari 2 bulir.
Tangkai alang-alang
Tangkai bunga alang-alang biasanya mempunyai diameter tangkai 1 – 3 mm, pada bagian
kepala putik memiliki bentuk menyerupai bulu ayam.
Manfaat akar alang-alang sebagai tanaman obat alami bukanlah suatu kebetulan semata,
seperti halnya tanaman adas dan tanaman akar wangi menurut hasil penelitian para ahli
tanaman, ada banyak kandungan kimiawi yang terdapat di dalam akar dan batang tanaman
alang-alang. Tanaman rumput ini memiliki kandungan glukosa , mengandung malic acid,
terdapat kandungan citric acid. Selain itu pada akar alang-alang juga terdapat kandungan
kimia coixol , arundoin ,
cylindrin, fermenol , simiarenol serta kandungan
anemonin . Bagian tanaman alang-alang yang sering diperginakan untuk pengobatan adalah
bagaian akar(rimpang), bagian daun serta bagian bunganya.
Manfaat akar alang-alang banyak dipergunakan untuk mengobati berbagai macam
penyakit, dinataranya adalah untuk meluruhkan air seni hal ini dikarenakan akar alang-
alang bersifat deuretik. Fungsi akar alang-alang yang lain adalah sebagai obat untuk
membersihkan darah kotor , membantu meghentikan terjadinya pendarahan serta sebagai
penambah nafsu makan. Akar tanaman alang-alang juga bermanfaat untuk mengobati
penyakit kelamin seperti kencing keluar nanah atau penyakit raja singa. Bagian akar
tanaman ini juga berguna untuk membantu mengobati penyakit ginjal, penyakit tekanan
darah tinggi, serta mengobati luka
Siapkan 40 sembalan rimpang alang-lang yang sudah kering kemudian dipotong kecil-kecil.
Rebus rimpang yang sudah dipotong-potong tsb dengan air bersih sebanyak 2 gelas, tunggu
dan biarkan rebusan mendidih hingga air rebusan tersisa menjadi 1 gelas. Kemudian
angkat dan dinginkan kemudian saring ampasnya. Minumlah secara rutin 2 kali sehari untuk
mendapatkan khasiat dan manfaat akar alang-alang sebagai obat peluruh air seni.
Siapkan akar segar akar alang-alang sebanyak kira-kira 100 gram, cuci dan bersihkan akar
sampai benar-benar bersih. Rebuslah dengan 2 gelas air bersih, tunggu mendidih hingga air
rebusan tersisa setengahnya. Keemudian angkat dan dinginkan, saring air rebusan akar
alang-alang untuk memisahkan ampasnya. Minumlah secara rutin 2 kali sehari untuk
mendapatkan manfaat akar alang-alang sebagai obat kencing darah.
Siapkan akar alang-alang yang segar sebanyak 60 – 120 gram, potong-potong akar menjadi
ukuran kecil, lalu cuci dan bersihkan sampai benar-benar bersih. Rebuslah akar alang
alang dengan air bersih sebanyak 3 gelas. Tunggu dan biarkan rebusan mendidih hingga air
tersisa menjadi 1 gelas. Kemudian angkat dan dinginkan air rebusan dan saringlah untuk
memisahkan ampas. Minumlah secara rutin 2 kali sehari untuk mendapatkan khasiat dan
manfaat akar alang-alang sebagai obat penyakit ginjal akut.

Alang-alang (Imperata cylindrica)

Alang-alang (Imperata cylindrica) atau biasa disebut ilalang,


merupakan jenis tumbuhan rumput-rumputan yang sering
dianggap sebagai gulma dan tanaman liar. Alang-alang (Imperata
cylindrica) termasuk tanaman yang penyebarannya sangat
mudah dengan bantuan angin.
Alang-alang (Imperata cylindrica) banyak tumbuh di daerah
dengan kondisi tanah yang kering, banyak disinari matahari dan
mengandung unsur hara yang mencukupi. Alang-alang termasuk
salah satu jenis gulma yang sering memenuhi lahan bekas hutan,
ladang, sawah, dan perkebunan. Hal ini karena penyebaran
rimpang tannaman ini begitu cepat ketika kondisi lahan
mendukung.

Alang-alang (Imperata cylindrical) memiliki bentuk fisik seperti


jenis rumput-rumputan, tatapi dengan ukuran yang lebih besar.
Tanaman alang-alang biasanya tumbuh tegak dengan ketinggian
sekitar 30 – 180 cm, berbatang padat, dan berbuku-buku yang
berambut jarang.

Daun berbentuk pita, tegak, berujung runcing, tepi rata,


berambut kasar dan jarang. Warna daun hijau, panjang 12-80
cm, dan lebar 5-18 mm. Perbungaan berupa bulir majemuk
dengan panjang tangkai bulir 6-30 cm. Panjang bulir sekitar 3
mm, berwarna putih, agak menguncup, dan mudah diterbangkan
oleh angin. Pada satu tangkai terdapat dua bulir bersusun, yang
terletak diatas adalah bunga sempurna, sedang yang dibawah
adalah bunga mandul. Pada pangkal bulir terdapat rambut halus
yang panjang dan padat berwarna putih. Biji dengan panjang
sekitar 1 mm berwarna coklat tua. Akar kaku berbuku-buku dan
menjalar.

Alang-alang (Imperata cylindrical) banyak dikenal dan tersebar di


banyak negara, di Indonesia tanaman ini tersebar luas di
beberapa daerah. Di beberapa daerah alang-alang telah banyak
dimanfaatkan sebagai tanaman obat, terutama pada bagian akar.
Penggunaan akar alang-alang saat ini semakin banyak dan mulai
dioptimalkan pemafaatannya. Manfaat alang-alang dipengaruhi
oleh zat-zat penyusunnya yang sangat banyak dan memiliki
pengaruh paositif untuk tubuh.
Kandungan Alang-alang

Pada akar alang-alang terdapat metabolit yang terdiri dari


arundoin, silindrin, simiarenol, fernenol, isoarborinol,
kampesterol, stigmasterol, ß-sitosterol, skopolin, p-
hidroksibenzaladehida, katekol, skopoletin, asam klorogenat,
asam asetat, asam oksalat, asam isoklorogenat, asam p-
kumarat, asam neoklorogenat, asam d-malat, asam sitrat,
potassium (0,75% dari berat kering), sejumlah besar kalsium dan
5-hidroksitriptamin, glukosa, manitol, asam sitrat, arundoin,
fernerol, esin, polifenol, taninin, dan alkali. Unsur-unsur kimiawi
ini membuat alang-alang menjadi antipiretik yang berfungsi
untuk meluruhkan kemih (deuretic), menurunkan panas,
menghentikan pendarahan (hemostatik), dan menghilangkan
rasa haus.

Kandungan senyawa kimia pada akar alang-alang menjadikan


tanaman ini memiliki banyak manfaat untuk kesehatan dan
menyembuhkan beberapa jenis penyakit.

Diabetes adalah penyakit yang berlangsung lama atau kronis serta ditandai dengan
kadar gula (glukosa) darah yang tinggi atau di atas nilai normal. Glukosa yang
menumpuk di dalam darah akibat tidak diserap sel tubuh dengan baik dapat
menimbulkan berbagai gangguan organ tubuh. Jika diabetes tidak dikontrol dengan
baik, dapat timbul berbagai komplikasi yang membahayakan nyawa penderita.
Glukosa merupakan sumber energi utama bagi sel tubuh manusia. Kadar gula
dalam darah dikendalikan oleh hormon insulin yang diproduksi oleh pankreas, yaitu
organ yang terletak di belakang lambung. Pada penderita diabetes, pankreas tidak
mampu memproduksi insulin sesuai kebutuhan tubuh. Tanpa insulin, sel-sel tubuh
tidak dapat menyerap dan mengolah glukosa menjadi energi.

Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang. Dalam
manusia dewasa, ukuran ginjal sekitar 11 sentimeter panjangnya. Ginjal menerima
darah dari sepasang arteri renalis, dan darah keluar lewat vena renalis. Setiap ginjal
berhubungan dengan ureter, tabung yang membawa urin keluar ke kandung kemih.
Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea)
dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin. Cabang dari
kedokteran yang mempelajari ginjal dan penyakitnya disebut nefrologi.
Alang-alang sering dimanfaatkan secara tradisional oleh masyarakat

sebagai herbal. Bagian alang-alang yang sering digunakan sebagai obat adalah

akar. Akar alang-alang secara tradisional sudah sering digunakan sebagai obat

tradisional, diantaranya adalah digunakan sebagai radang ginjal, pembersih

darah akut, obat demam, darah tinggi, batuk, muntah, sesak napas, darah, kencing nanah, mimisan,
dan gangguan fungsi hati sakit kuning atau hepatitis

(Djauhariya dan Hernani, 2004).

Alang-alang mengandung air (81,00714% ), karbohidrat (6,3072%),


serat (5,8580%), abu (1,1301%), monitol, senyawa K, sakarosa, glukosa,

malic acid, citric acid, arundoin, cyllindrin, fernenol, simiarenol, anemonin

yang berguna untuk memperlancar pengeluaran air seni (diuretik),

menurunkan panas (antipiretik) dapat menurunkan tekanan darah tinggi

(Ariani dalam Mursito, 2000). Selain itu terdapat aktivitas antioksidan yang

terdapat pada akar alang-alang karena adanya kandungan senyawa flavon

(flavonoid, iso flavon, din flavonol ) yang tergolong dalam antioksidan (Putra,

2007).

Selama ini pemanfaatan akar alang-alang sebatas pada pengolahan yang

hanya sebagai jamu ataupun sirup saja. Melihat banyaknya kandungan dan

manfaat yang didapat dari akar alang-alang, maka akar alang-alang perlu

diolah menjadi penganan yang lebih praktis untuk dikonsumsi seperti

suplemen berupa permen kunyah yang dapat berupa jellys candy atau gummy

candy. Pemilihan permen kunyah dikarenakan permen merupakan panganan

yang sering dikonsumsi oleh berbagai usia terutama anak-anak disaat

perjalanan dan saat kapanpun. Selain itu cara mengkonsumsi yang praktis

seperti dihisap ataupun dikunyah memudahkan masyarakat untuk

mengkonsumsinya. Dengan adanya gummy candy diharapkan manfaat akar

alang-alang lebih mudah dirasakan oleh semua kalangan. Gelatin merupakan salah satu jenis protein
konversi yang diperoleh

melalui proses hidrolisis kolagen dari kulit, tulang dan jaringan serat putih

(white fibrous) hewan. Gelatin termasuk protein yang unik karena mampu

membentuk gel yang thermo-reversible dengan suhu leleh yang dekat dengan

suhu tubuh, serta larut dalam air. Dalam industri makanan, gelatin berfungsi

sebagai penstabil, pengental, pengemulsi, pembentuk jeli, pengikat air,

pengendap dan pembungkus makanan (Damanik, 2005). Selain gelatin agar-

agar merupakan bahan yang sering dijadikan sebagai hidrokoloid karena

ketersediaan bahan baku pembuatannya berupa rumput laut, agar-agar tidak

larut dalam air dingin, tetapi larut dalam air panas. Pada suhu 32-39

berbentuk bekuan (solid) dan tidak mencair pada suhu di bawah 85 , Sifat ini

menarik secara inderawi, sehingga banyak olahan makanan melibatkan agar-


agar (Aslam, 1991). Pada penelitian (Indahyani, 2006) dalam pembuatan

permen jelly dari rumput laut, kosentrasi gelatin yang paling baik adalah 9,5%

baik dari segi penampaan maupun ekstur. Namun pada pra-penelitian yang

dilakukan agar-agar yang paling baik digunakan adalah 5% sedangkan gelatin

10% sehingga pada pembuatan gummy candy menggunakan pra-penelitian

sebagai acuan pembuatannya.

Penggunaan pewarna pada makanan dapat memberikan daya tarik yang

kuat pada pembeli. Disekitar kita banyak tanaman yang dapat dimanfaatkan

sebagai pewarna alami, sebagian telah dikenal masyarakat dan mudah untuk

dibudidayakan (Pitojo, 2009). Diantara beberapa jenis tanaman yang dapat

dijadikan pewarna alami makanan adalah katuk dan bayam merah.

Anda mungkin juga menyukai